Sebutkan keuntungan dan kekurangan dari memperbanyak tanaman dengan

Hallo sobat Murid.Co.ID berjumpa kembali dalam kali ini kita akan membahas materi tentang Keuntungan dan Kekurangan Kultur Jaringan : Konsep Beserta Teknik secara lengkap dan jelas untuk lebih jelasnya mari simak artikel kami di bawah ini, semoga bermanfaat

Konsep Penting

Istilah – istilah  penting di dalam kultur jaringan sebagai berikut :

  • Aseptik : menumbuhkan jaringan tanaman pada kondisi bebas kontaminasi mikroba
  • Desinfektan : proses menghilangkan kontaminan permukaan eksplan yang kemungkinan dapat tumbuh di lingkungan kultur jaringan dan berakibat mematikan eksplan
  • In vitro : kultur organ atau sel pada medium pertumbuhan yang mengandung nutrisi, di dalam suatu wadah terbuat dari kaca/gelas (erlenmeyer, botol kaca dsb) & dalam kondisi lingkungan yg terkontrol
  • Ex vitro : menumbuhkan di luar wadah kaca, pada lingkungan yang terkendali
  • Eksplan : bagian dari tanaman yang akan dikultur pada proses mikropropagasi atau kultur jaringan
  • Kalus : Eksplan akan terus membelah membentuk masa sel yang belum terdifferensiasi
  • Planlet : tanaman kecil hasil pertumbuhan kalus yang sudah terdifferensiasi

Baca Juga  : √ Pengertian dan Tujuan Kultur Jaringan

Teknik Kultur Jaringan

Setelah anda mengetahui tahapan dari kultur jaringan, marilah kita pelajari mengenai teknik kultur jaringan.

Ada 7 macam teknik pada kultur jaringan yang dapat kalian pelajari yaitu :

Baca Juga  : √ Tahapan Kultur Jaringan

Sebutkan keuntungan dan kekurangan dari memperbanyak tanaman dengan
Teknik Kultur Jaringan

Istilah meristem seringkali digunakan untuk menyebutkan ujung tunas dari tunas apikal atau lateral. Meristem sebenarnya adalah apikal dome dengan primordia daun terkecil, biasanya berdiameter kurang dari 2 mm.

Kultur kalus adalah kultur yang diambil dari bagian eksplan yang sudah membentuk kalus. Dalam teknik kultur jaringan produksi kalus biasanya dihindari karena dapat menimbulkan variasi. Kadang – kadang eksplan menghasilkan kalus, bukan tunas baru, khususnya jika diberikan hormon dengan konsentrasi tinggi pada media.

Baca Juga  : √  Kultur Jaringan “Tahapan, Tujuan, Manfaat, Metode, Macam”

Ini merupakan hasil dari kultur kalus, dimana kalus biasanya didefinisikan untuk kumpulan sel – sel yg belum berdiferensiasi, jika ini dipisahkan dalam kultur cair maka disebut kultur suspensi. Kultur suspensi sel dapat dimanfaatkan untuk memproduksi suatu zat langsung dari sel tanpa membentuk tanaman lengkap baru.

Ini merupakan langkah lanjutan dari kultur suspensi sel dimana dinding sel dari sel – sel yang disuspensikan, dihilangkan dengan menggunakan enzim untuk mencerna selulosa sehingga didapatkan protoplasma, yaitu isi sel yang dikelilingi oleh membran semipermeabel. Dengan penghilangan dinding sel, materi asing dapat dimasukkan, termasuk materi genetik dasar DNA dan RNA, atau mefusikan sel–sel dari spesies–spesies yang sepenuhnya berbeda.

Baca Juga  : √ Peranan Bryophytha : Ciri, Reproduksi, Karakteristik dan Klasifikasi

Produksi kalus dan embrio somatik dari kultur anther dan pollen telah berhasil dilakukan pada berbagai spesies. Anter diambil dari bunga yang masih kuncup, yang menarik disini adalah produksi embrio haploid, yaitu embrio yang hanya memiliki 1 set dari pasangan kromosom normal. Ini dihasilkan dari jaringan gametofitik pada anther. Jumlah kromosom dapat digandakan kembali dengan pemberian bahan kimia seperti kolkisin, dan tanaman yang dihasilkan akan memiliki pasangan kromosom identik, homozigot.

Baca Juga  : √ Pengertian, Ruang Lingkup Fisiologi Dalam Biologi Beserta Fungsinya

Yang diharapkan dari tanaman ini adalah menghasilkan tanaman triploid. Pada kultur ini, yang pertama kali dilakukan adalah menginduksi endosperm agar terbentuk kalus, selanjutnya diusahakan agar terjadi diferensiasi, yaitu memacu terjadinya tunas dan akar.

Kultur dari embrio yang belum cukup tua yang diambil dari biji memiliki 2 macam aplikasi. Pertama, inkompatibilitas pada beberapa spesies atau kultivar yang timbul setelah pembentukan embrio akan menyebabkan aborsi embrio. Embrio seperti ini dapat diselamatkan dengan cara mengkulturkan embrio yang belum cukup tua dan menumbuhkannya pada media kultur yang sesuai.

Keuntungan dan Kekurangan Kultur Jaringan

Perhatikan wacana di bawah ini.

Pak Amir adalah seorang sarjana pertanian lulusan universitas ternama. Amir berencana untuk mengembangkan ilmunya di kampung halamannya. Di kampung halamannya Amir membudidayakan anggrek dengan berbagai warna dan berbagai corak dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang relatif singkat. Tanaman anggrek tersebut Amir jual dan hasil penjualannya akan digunakan untuk mengembangkan usaha anggrek budidayanya.

Baca Juga  : √ Struktur Bakteri : Pengertian, Klasifikasi, Ciri, Bentuk dan Jenisnya

Keuntungan Kultur Jaringan

Dari wacana di atas dapat kita simpulkan bahwa kultur jaringan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, berikut ini beberapa keuntungan dari kultur jaringan yaitu :

Mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya.

  • Memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul
  • Jumlah yang dihasilkan banyak, tidak terbatas
  • Bibit terhindar dari hama penyakit
  • Perbanyakan tumbuhan/kultur jaringan dapat dilakukan secara cepat, hemat waktu
  • Pengadaan bibit tidak tergantung musim

Kekurangan Kultur Jaringan

Selain kultur jaringan memberikan keuntungan kepada manusia, juga dapat memberikan beberapa Kekurangan sebagai berikut :

  1. Biaya yang relatif besar dalam pengadaan laboratorium
  2. Teknik yang masih sulit dilakukan
  3. Diperlukan keahlian khusus dalam pengerjaannya
  4. Produk yang dihasilkan cenderung lemah pada akar

Baca Juga  : √ Ciri Protozoa : Pengertian, Bentuk, Habitat dan Cara Reproduksi

Agar anda lebih memahami tahapan kultur jaringan, marilah kita pelajari Konsep Penting Tahapan Kultur Jarigan di bawah ini !!! Demikian Pembahasan materi kita kali ini tentang Keuntungan dan Kekurangan Kultur Jaringan : Konsep Beserta Teknik secara lengkap dan jelas, jangan lupa share ke teman  anda semoga bermanfaat terima kasih.

Klikhijau.com Apakah keuntungan atau kelebihan dari perkembangbiakan tanaman secara generatif? Apa pula kekurangan dari perkembangbiakan secara generatif?

Artikel ini akan menjelaskan secara terperinci mengenai hal ini agar kita semakin memahami bagaimana tumbuhan berkembang.

Keunggulan pembiakan secara generatif

Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai keunggulan perkembangbiakan secara generatif. Keunggulan utamanya adalah tanaman memiliki akar atau sistem perakaran yang lebih kokoh dan rimbun.

Karenanya, tanaman yang ditumbuhkan dengan biji lebih sering dimanfaatkan sebagai batang bawah untuk okulasi.

Selain itu, karena sistem perakarannya yang kuat, tanaman ini lebih banyak dikembangkankan di lahan kritis, maupun untuk kepentingan konservasi lahan.

KLIK INI:  Mengenal Daun Gedi, Sayuran Hijau Khas Manado yang Kaya Manfaat

Adapun bahan  tanam pada pembiakan generatif adalah berupa biji (benih). Ukuran benihnya lebih kecil dibanding dengan tanaman induknya sehingga dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar.

Oleh karena ukuran bijinya kecil, maka memberikan kesempatan untuk penyebaran biji yang lebih jauh.

Tanaman hasil pembiakan generatif akan mempunyai sifat yang berbeda dengan kedua induknya karena merupakan  perpaduan dari kedua induknya sehingga menimbulkan variasi-variasi baru baik secara fenotipe maupun genotipe

Tanaman yang berkembang biak secara generatif umumnya memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungannya. Di samping itu, tanaman dari perkembangbiakan generative juga umurnya cenderung lebih produktif.

Secara lebih rinci, terdapat 5 kelebihan dari perkembangbiakan secara generatif antara lain: (1) Tanaman dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat; (2) Tanaman memiliki sistem perakaran yang lebih kuat; (3) Memiliki keragaman genetik yang dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman; (4) Tanaman tersebut sangat tahan dari penyakit; (5) Varietas-varietas baru lebih mudah diperoleh melalui proses menyilangkan.

KLIK INI:  7 Situasi Penting pada Tanaman yang Wajib Anda Amati Setiap Waktu

Kelemahan dari pembiakan generatif

Adapun kelemahan dari pembiakan secara generatif adlah sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Bila biji yang ditanam dari ratusan biji dari satu pohon induk yang sama akan berpotensi menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang lebih beragam.

Pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif umumnya lebih lambat karena di awal pertumbuhannya. Hal itu karena makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman.

Ini membuat tanaman tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan bunga dan berbuah. Contohnya bisa dilihat pada tanaman klengkeng, mangga, rambutan, dan duku yang umumnya berbuah setelah usianya 8 tahun.

Secara lebih rinci dapatdikatakan bahwa kekurangan pembiakan secara generatif ada 4 antara lain: (1) Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu sama sifatnya dengan induknya; (2) Varietas barunya belum tentu baik; (3) Memerlukan waktu lebih lama untuk berbuah; (4) Kualitas tanaman baru akan tampak di saat tanaman telah berbuah.

Demikianlah pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan secara generatif, semoga bermanfaat!