Sebutkan kesalahan-kesalahan ketika melakukan lompat jangkit





Sebutkan kesalahan-kesalahan ketika melakukan lompat jangkit
Lompat jangkit [image by republika.co.id], 
Kesalahan yang Biasa Terjadi pada Saat Melakukan Lompat Jangkit ~ Lompat Jangkit merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik, lompat jangkit disamakan dengan lompat jauh. Walaupun disamakan akan tetapi kedua olahraga lompat ini mempunyai sedikit perbedaan, perbedaannya terletak pada saat atlit akan sampai ke papan tolakan. Lompat jangkit yang disebut juga lompat tiga adalah nomor lompat yang melibatkan tiga gerakan yang dilakukan secara berurutan dan menjadi satu kesatuan. Ketiga gerakan tersebut yaitu jingkat (hop), langkah (step), dan lompat (jump). Akhir gerakan adalah mendarat di kotak berisi pasir seperti pada lompat jauh. Lompat jangkit membutuhkan kecepatan dan kelenturan. Jadi, selain seorang sprinter yang handal, atlet lompat jangkit juga harus memiliki kekuatan otot dan kelenturan. Dalam lompat jangkit ada beberapa hal yang harus dihindari dan yang harus dilakukan. Tindakan yang harus dihindari adalah melakukan pendaratan dengan tumit dan kaku; take off yang kurang sempurna; gerakan badan yang pendek, mendadak, dan menyilang tubuh; serta badan condong terlalu jauh ke depan. Sementara itu, tindakan yang harus dilakukan antara lain mendarat dengan seluruh telapak kaki dan rileks, melakukan dorongan ke depan dan ke atas, gerak lengan secara luas namun tetap terkoordinir, dan posisi togok dijaga selalu tegak. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, berbagai kesalahan dalam lompat jangkit, seperti berikut ini:
  1. Langkah dalam run-up (awalan) tersendat-sendat. Run-up tidak teratur.
  2. Posisi tubuh terlalu miring ke belakang saat take off.
  3. Gerak berjingkat terlalu tinggi dan jauh. Pelompat “tenggelam” pada akhir gerak dan tidak memiliki daya gerak untuk melangkah dan melompat.
  4. Kaki yang melompat dibiarkan menggantung atau menarik saat berjingkat.
  5. Mendarat pada ujung jari kaki pada akhir gerak jingkat atau langkah. Selain itu, pendaratan menimbulkan rasa sakit.
  6. Gerakan tangan pada setiap lompatan salah dan sembarangan.
  7. Langkah sangat pendek dan tidak ada gerakan untuk menambah jarak.
  8. Lompatan menjadi lemah dan pendek setelah fase berjingkat dan melangkah.

Nah itulah beberapa kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi ada saat melakukan lomat jangkit, kesalahan-kesalahan tersebut dapat diminimalisir atau kalau bisa ditiadakan dengan melakukan latihan-latihan setiap hari secara rutin.




Sumber referensi: Penjasorkes Untuk SMA/MA kelas XII/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.




Lompat jangkit biasa disebut juga gabungan dari hop, step dan jump adalah salah satu atletik yang sebenarnya mirip dengan lompat jauh. Perbedaannya, lompat jangkit melibatkan gerakan jingkat [hop], gerkan langkah [step] dan gerakan melompat [jump]. Dalam bahasa Inggris lompat jangkit disebut dengan triple jump.

Atlet pada lompat jangkit melakukan satu gerakan jingkatan atau hop dan melakukan satu langkah atau step kemudian gerakan yang terakhir adalah jump dan pendaratan ke kotak pasir. Dalam lompat jangkit sendiri terdapat tiga tolakan, tiga kali badan Anda melayang di udara serta tiga kali Anda melakukan pendaratan. Jarak untuk lompatan diukur dari ketika Anda melakukan gerakan hop, gerakan step dan yang terakhir adalah gerakan jump.

Baca : Teknik Dasar dalam Lompat Jangkit – Macam-Macam Pemanasan Sebelum Olahraga –  Tips dan Cara Memilih Olahraga Sesuai Usia

Menurut peraturan yang ada, atlet harus melakukan tiga kali tumpuan. Tumpuan yang kedua, pada saat gerakan step, menggunakan kaki yang sama. Anda dapat menggunakan kaki kiri atau kaki kanan, tergantung pada kaki yang Anda rasa paling kuat. Setelah melakukan gerakan tumpuan yang kedua maka melakukan gerakan melompat sekuat-kuatnya dengan posisi pendaratan di atas bak pasir, hal ini seperti yang dilakukan pada saat lompat jauh.

Hasil dari lompatan atlet sangat bergantung pada tumpuan itu sendri dan kecepatan horizaontal dari masing-masing atlet. Kecepatan, kekuatan dan kelenturan otot dari masing-masing atlet lompat sangat mempengaruhi hasil dari lompatan. Sudut tumpuan yang dilakukan juga dapat membantu menambah kecepatan horizontal dari seorang atlet.

Sama seperti cabang olahraga lainnya, tentu lompat jangkit memiliki beberapa peraturan. Oleh karena itu artikel ini akan membahas peraturan dan kesalahan umum dalam lompat jangkit seperti berikut ini.

Peraturan Lompat Jangkit

Untuk peraturan lompat jangkit sendiri adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Lompatan dan Tolakan

Untuk melakukan lompatan dan tolakan pada lompat jangkit, beberapa peraturan yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

  • Jika melakukan melompat sebelum balok tumpuan, maka lompatan tetap dinyatakan sah.
  • Pada tolakan kaki pertama, harus mendarat pada kaki yang lain.
  • Pada tolakan yang kedua, harus mendarat pada kaki yang lain.
  • Jika seorang atlet sedang melakukan lompatan dan kemudian menyentuh tanah dengan kaki ayunnya. Maka hal ini dianggap sebagai pelanggaran.
  • Pada dasarnya, diberikan giliran melompat sekitar 1.5 menit hingga 2 menit.

Baca : Ukuran Lapangan Lompat Jauh Sesuai Standar Internasional – Jenis Gaya Dalam Lompat Jauh – Aturan dalam Olahraga Lompat Jauh

2. Peraturan Pengukuran Lompatan

Untuk pengukuran lompat jangkit sendiri sebenarnya sama halnya dengan pengukuran ada lompat jauh. Pengukuran akan dilakukan oleh 2 orang. Pengukuran hanya akan dilakukan jika lompatan memang sah. Pengukuran akan dilakukan mulai dari balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir tempat atlet mendarat sampai dari tanda awal pendaratan.

Apabila atlet tersebut berjalan mundur ketika selesai melakukan lompatan, maka tentu saja yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut berjalan mundur, seperti halnya pada lompat jauh. Oleh karena itu yang tidak boleh dilupakan adalah setelah melakukan loncatan atlet lompat jangkit harus berjalan maju. Pengukuran pada lompat jangkit ini memang harus sangat teliti. Karena perbedaan 1 cm saja sangat berpengaruh pada nilai. Hasil lompatan akan diukur oleh pencatat hasil perlombaan.

Jika dalam suatu pertandingan terdapat 2 atlet yang memiliki jarak lompatan sama, maka kedua atlet tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan lompatan lagi. Apabila masih sama, maka dilihat prestasi atlet tersebut sebelumnya. Dan apabila masih sama maka akan dilakukan proses pengundian.

Baca : Ukuran Galah dan Lapangan Lompat Galah – Teknik Dasar dalam Olahraga Lompat Galah – Teknik Dasar dalam Lompat Galah

3. Ukuran Lapangan Lompat Jangkit

Selain lompat jangkit nama yang biasanya digunakan untuk cabang olahraga ini adalah lompat jingkat atau lompat tiga. Tetapi nama yang umum dan lazim digunakan di Indonesia adalah lompat jangkit. Bentuk lapangan dari lompat jangkit sendiri adalah sama dengan lompat jauh. Lompat jangkit menggunakan bak yang diisi pasir berukuran 10 x 2.75 meter. Selain itu dalam lompat jangkit juga terdapat lintasan lari sepanjang 40 hingga 45 meter dan papan lompat berukuran 1.22 x 0.2 x 0.05 meter. Bak pasir dalam proses pendaratan diisi dengan pasir yang halus dan tidak ada kerikil tajam agar tidak membuat atlet terluka dan cidera ketika melakukan proses pendaratan.

Dalam olahraga lompat jangkit ini ada beberapa kesalahan yang tentu harus dihindari agar mendapatkan hasil lompatan yang baik. Beberapa tindakan yang harus dihindari adalah jangan melakukan pendaratan dengan tumit yang kaku, hindari gerakan take off yang kurang sempurna, hindari gerakan badan yang pendek, mendadak dan gerakan menyilang tubuh. Hindari menggerakan badan yang condong terlalu ke depan. Lakukan pendaratan dengan rileks pada seluruh telapak kaki, lakukan dorongan kea rah depan atas dengan lengan ke depan namun tetap terkontrol dengan baik.

Baca : Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar

Kesalahan Umum Lompat Jangkit

Berikut ini adalah beberapa poin kesalahan dalam lompat jangkit yang sering terjadi, di antaranya :

1. Langkah Awalan

Langkah dalam run-up atau awalan tersendat-sendat dan tidak lancar. Gerakan run-up tidak teratur. Untuk menangani masalah ini, dapat diperbanyak latihan run-up dan harus dapat memperkirakan penempatan tanda jarak pada run-up tersebut.

2. Posisi Tubuh

Kesalahan berikutnya adalah posisi tubuh terlalu miring ke belakang saat melakukan take off. Untuk memperbaiki hal ini Anda dapat berlatih run-up dan take-off. Anda juga dapat berlatih take-off secara cepat dan datar. Kaki yang digunakan untuk take off tekuk sedikit, tegakkan badan dan arahkan pandangan ke depan. Berkonsentrasilah terus kepada lintasan yang rendah dan datar.

3. Gerakan Terlalu Tinggi

Kesalahan selanjutnya adalah gerak berjingkat yang terlalu tinggi dan jauh. Atlet seperti tenggelam pada akhir gerak dan tidak memiliki daya gerak untuk melangkah dan melakukan lompatan. Untuk menangani hal ini Anda dapat berlatih lompatan, jingkat, dan langkah sedikit memantul. Posisikan tubuh dengan tegak dan miringkan sedikit ke depan pada saat take off.

Baca : Teknik Lompat Tinggi yang Benar – Jenis Gaya dalam Lompat Tinggi – Aturan dalam Olahraga Lompat Tinggi

4. Kaki Menggantung

Kesalahan selanjutnya adalah kaki yang melompat dibiarkan menggantung atau menarik saat berjingkat. Untuk mengatasi hal ini Anda dapat mengurut gerakan mulai dari memantul, melompat dan melangkah. Anda dapat menekankan pada gerak paha kaki yang melompat ke depan dan ke atas.

5. Proses Pendaratan

Kesalahan selanjutnya yang sering terjadi adalah proses pendaratan menggunakan ujung jari kaki pada akhir gerak jingkat. Selain salah, pendaratan seperti ini menimbulkan rasa sakit. Agar tidak melakukan kesalahan seperti ini maka Anda harus dapat menekankan pendaratan dengan telapak kaki yang datar. Gerakan mencakar perlu dilakukan dengan tarikan kaki ke belakang dan kaki menopang pada akhir gerakan jingkat atau gerak lompatan.

6. Gerakan Tangan

Kesalahan gerakan tangan pada lompat jingkat adalah melakukan gerakan tangan yang salah dan sembarangan. Latihan untuk menghindarinya adalah perlu mengulangi gerakan lompat jangkit dari posisi berdiri di mana gereakan ditekankan pada ayunan tangan yang paling kuat saat take off ketiga lompatan. Gerakan tangan yang dipilih dapat berupa gerakan tangan ganda atau bergantian.

Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan

7. Langkah Pendek

Kesalahan yang selanjutnya terjadi adalah langkah Anda sangat pendek dan tidak ada gerakan untuk bisa menambah jarak yang dihasilkan. Untuk menangani hal ini Anda dapat melatih lompatan Anda berulang kali dengan memberikan tekanan pada tangan dan kaki Anda yang paling kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan paha kea rah depan atas hingga posisi horizontal.

8. Lompatan lemah dan Pendek

Berikutnya adalah lompatan menjadi lemah dan pendek setelah melakukan fase jingkat atau hop dan fase melangkah atau step. Jika hal ini terjadi maka bisa mempengaruhi hasil akhir lompatan. Agar lompatan dapat maksimum maka yang harus dilakukan adalah berlatih secara berurutan pada fase berjingkat dan melangkah. Anda dapat berlatih kedua fase ini dengan menggunakan run-up pendek. Tekankan pada kesinambungan kecepatan horizontal.

Baca : Macam Macam Lari dalam Olah Raga Atletik – Jenis Olahraga untuk Ibu Hamil dan Manfaatnya – Macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan

Demikian artikel mengenai peraturan dan kesalahan umum dalam lompat jangkit. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat.

Lihat Foto

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Atlet Indonesia Maria Natalia Londa bertanding pada final lompat jauh putri 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu [11/2/2018]. Ia berhasil meraih medali emas dengan lompatan sejauh 6,43 meter.

KOMPAS.com - Olahraga lompat jauh meng mengandalkan kecepatan dan kekuatan tubuh. Olahraga yang merupakan salah satu nomor pada atletik juga membutuhkan keseimbangan tubuh yang baik, terutama saat melakukan pendaratan. 

Lompat jauh gerakan spesifik yang diawali dengan run-up atau titik awal untuk berlari, take-off atau titik lompatan, flying in the air atau saat melayang di udara, serta landing atau pendaratan.

Namun, pada prakteknya di lapangan masih sering ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan. 

Dikutip dari Michigan State, berikut beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan dan cara memperbaikinya:

  • Mengalami perlambatan saat take-off atau melompat

Ada tiga alasan utama mengapa perlambatan saat melakukan take-off sering terjadi, yakni jarak dari titik untuk berlari atau run-up terlalu jauh, kecepatan berlari menurun, atau posisi tubuh terlalu jauh dari titik take-off atau papan.

Baca juga: Gerak Spesifik Lompat Jauh

Tiga cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan ini, yaitu:

  1. Memperpendek kemudian memperpanjang jarak run-up atau berlari dengan posisi papan untuk melakukan take-off.
  2. Jaga kecepatan ketika berlari, mulai dari titik run-up hingga titik take-off.
  3. Berlatih untuk melakukan take-off dari titik yang sama sebanyak empat kali hingga enam kali.
  • Melangkah sebelum melakukan take-off atau melompat

Ada dua alasan utama mengapa hal ini sering terjadi, yakni jarak titik awal untuk berlari terlalu jauh serta mengurangi langkah kaki.

Berikut dua cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan ini:

  1. Memperpendek kemudian memperpanjang jarak run-up dengan titik take-off.
  2. Memperhatikan posisi pingul saat berada di dekat papan posisi take-off serta pastikan posisi tubuh dalam kondisi tegak.

Baca juga: Tahap Gerakan Jalan Cepat

  • Posisi tubuh saat melayang di udara terlalu dekat dengan tanah

Posisi ideal untuk melakukan awal lompatan atau take-off adalah 43 derajat hingga 45 derajat untuk menghasilkan jarak lompatan terjauh.

Ada dua penyebab utama mengapa saat melakukan lompatan posisi tubuh terlalu dekat dengan tanah, yakni lutut serta kaki kurang bergerak bebas saat melompat [karena posisi pinggul yang rendah] serta tubuh berputar secara berlebihan saat akan melompat.

Berikut dua cara yang bisa dilakukan saat untuk memperbaiki kesalahan ini:

  1. Berdiri serta berlatih untuk mengangkat kaki dalam posisi sejajar dengan tanah. Berlatih untuk membiasakan pinggul dalam posisi tinggi.
  2. Berlatih untuk melompat ke dalam bak pasir dengan jarak dua langkah dari papan atau titik saat melakukan take-off.
  • Posisi badan terlalu condong ke depan saat mendarat

Hal ini sering terjadi saat melakukan pendaratan terlalu cepat atau sebelum waktunya.

Baca juga: Gerak Spesifik Jalan Cepat 

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan ini:

  1. Berlatih untuk mendarat dengan posisi tumit menyentuh tanah terlebih dahulu. Diusahakna untuk tidak melakukan pendaratan atau landing dengan seluruh bagian kaki karena hal ini menyebabkan posisi tubuh terlalu condong ke depan.
  2. Berlatih untuk melakukan lompatan sambil berdiri dengan posisi tubuh yang benar [tidak terlalu condong ke depan].
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan