Lihat Foto KOMPAS.com - Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki metode penelitian agar dapat dipertanggunjawabkan dan diukur kebenarannya. Dalam buku Metodologi Sejarah (2007) karya Helius Sjamsudin, metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan obyek (bahan-bahan) yang diteliti. Dalam Historian’s Handbook : A Key to Study and Writing of History (1964) karya Wood Gray, berikut tahapan-tahapan dalam metode penelitian sejarah : Pemilihan topik adalah tahap pertama dalam penelitian sejarah. Dalam pemilihan topik, peneliti harus memperhatikan aspek, berikut:
Baca juga: Sejarah sebagai Seni Heuristik secara harfiah berasal bahasa Yunani “heurishein” yang artinya memperoleh atau mendapat. Heuristik merupakan tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah. Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh sumber yang berkaitan dengan topik penelitian. Kritik merupakan tahapan untuk menguji kebenaran (validitas) dari sumber sejarah. Kritik dibagi menjadi dua, yaitu:
Baca juga: Sejarah sebagai Ilmu Interpretasi adalah tahap penafsiran data dan fakta sejarah yang telah diperoleh. Interpretasi fakta sejarah harus dilakukan dengan obyektif. Dalam buku Metodologi Sejarah (1994) karya Kuntowijoyo, interpretasi sejarah dibagi menjadi 2 macam yaitu, interpretasi analisis dan interpretasi sintesis. Historiografi merupakan cara penulisan atau pelaporan penelitian sejarah dengan merangkai fakta-fakta menjadi kisah sejarah berdasarkan data-data yang telah dianalisa. Dalam tahap historiografi, peneliti menuliskan hasil pemahaman dan interpretasi atas fakta-fakta sejarah dalam bentuk analisis naratif deskriptif yang menarik, logis dan dapat dipertanggunjawabkan. Baca juga: Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Lihat Foto KOMPAS.com - Kuntowijoyo merupakan budayawan, sastrawan, dan sejarawan asal Bantul, Yogyakarta. Sedari kecil, minat Kuntowijoyo dalam bidang sastra sudah terlihat. Ia suka menulis cerita pendek, drama, esai, dan roman. Di samping sastra, Kuntowijoyo juga menaruh perhatian terhadap sejarah. Itulah mengapa, ia juga menjadi seorang sejarawan. Kuntowijoyo banyak belajar tentang penelitian sejarah, yaitu penelitian yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dan evaluasi data. Menurut Kuntowijoyo, ada lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah. Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan). Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Pemilihan topikMenurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik. Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih. Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). Baca juga: Contoh Teks Berita Beserta Unsur-unsur 5W + 1H
Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda. Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis. Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:
Selain itu, Kuntowijoyo menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer (disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa) dan sumber sekunder (bukan dari saksi mata langsung). Baca juga: Teori Keindahan dalam Seni, Subyektif dan Obyektif VerifikasiVerifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya). Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli. InterpretasiLangkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya. Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan). Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya. Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan. Baca juga: Tahapan Analisis Karya Seni Budaya Nusantara HistoriografiHistoriografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul. Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas. Referensi:
Agustus 29, 2017 | Kumpulan Soal, soal UTBK Sejarah | |
Tahap-tahap penelitian sejarah adalah…. (A) Heuristik, historiografi, verifikasi dan interpretasi (B) Heuristik, interpretasi, verifikasi dan historiografi (C) Heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi (D) Heuristik, kritik sumber, verifikasi, dan historiografi (E) Heuristik, verifikasi, kritik sumber dan historiografi Pembahasan Soal Penelitian dilakukan berdasarkan disiplin sejarah atau ilmu sejarah sehingga mampu menemukan sumber-sumber yang tepat sesuai dengan topik yang ditulis. Bentuk penelitian sejarah terkait dengan metode pengumpulan data yang digunakan
Jadi: Tahap-tahap penelitian sejarah adalah…. C (Heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi ) Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
|