Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Pernahkah kalian mengamati barang-barang yang sedang kalian pakai saat ini? Kira-kira barang tersebut buatan mana ya, lokal atau impor? Lalu bagaimana ceritanya banyak produk luar negeri bisa masuk ke dalam negeri secara bersamaan? Ini tidak lain karena adanya perdagangan internasional. Nah, jika kita bicara tentang jual dan beli, tentu tidak terlepas dari urusan uang dimana kita biasanya akan dihadapkan pula dengan neraca pembayaran, termasuk komponen yan ada didalamnya.

Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu dimana pada umumnya satu tahun. Sistem pencatatan pada neraca pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu pencatatan debet dan pencatatan kredit.

Transaksi debit adalah transaksi yang mengakibatkan mengalirnya arus uang atau devisa dari dalam negeri ke luar negeri. Ini dikenal juga sebagai transaksi negatif karena mengurangi posisi cadangan devisa negara. Sebagai contoh, pembayaran barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri, pembayaran bunga dan denda, pemberian hadiah atau hibah ke luar negeri, pembelian valuta asing hingga investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di negara lain.

Sementara itu, transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini juga dikenal dengan transaksi positif karena mengakibatkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Adapun contoh dari transaksi ini berupa penerimaan atas ekspor barang dan jasa ke negara lain, penerimaan jasa dari negara lain, penerimaan bunga dan deviden, penerimaan hadiah, hingga penjualan valuta asing dan investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

(Baca juga: Bentuk-Bentuk dan Dampak Perdagangan Internasional)

Ketika sisi debet lebih besar dibandingkan sisi kredit maka neraca pembayaran negara tersebut mengalami defisit yang mengakibatkan cadangan devisa berkurang. Sebaliknya, ketika sisi kredit lebih besar dibandingkan sisi debet, maka neraca pembayaran negara tersebut berada dalam kondisi surplus yang mengakibatkan cadangan devisa meningkat.

Neraca pembayaran yang dimiliki oleh suatu negara memiliki beberapa komponen yang tidak dapat saling dilepaskan. Komponen tersebut meliputi:

a. Neraca Berjalan (Current Account)
Komponen neraca pembayaran pertama adalah neraca berjalan (Current Account), yang dalam hal ini terdiri 3 bentuk. Ketiganya termasuk neraca perdagangan, neraca jasa dan neraca transaksi sepihak.

Neraca perdagangan atau neraca ekspor impor merupakan neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau lebih. Terdapat 3 kemungkinan kondisi neraca perdagangan, yaitu neraca surplus ketika ekspor lebih tinggi dibandingkan impor, neraca defisit ketika impor lebih tinggi dibandingkan ekspor, dan neraca berimbang ketika kondisi ekspor sama dengan kondisi impor.

Neraca jasa (balance of service account) adalah ikhtisar yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran devisa serta selisihnya karena penerimaan dan pemberian jasa. Contoh transaksi yang akan di catat dalam neraca jasa adalah perjalanan luar negeri, pengangkutan, asuransi bunga, keuntungan, hingga upah pekerja asing.

  • Neraca transaksi sepihak (transaksi unilateral)

Transaksi unilateral merupakan transaksi yang berjalan satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar barang atau bantuan yang telah diberikan. Transaksi yang termasuk ke dalam transaksi unilateral adalah hadiah, bantuan dan transaksi sepihak itu sendiri. Transaksi debit terjadi ketika negara memberikan bantuan atau hadiah kepada negara lain. Sedangakan transaksi kredit terjadi ketika negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain.

b. Neraca MOdal (capital account)

Neraca modal adalah negara yang mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan pinjaman dan penanaman modal yang terjadi di antara dua negara atau lebih baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.

Contoh transaksi yang dicatat dalam neraca modal adalah investasi jangka pendek (obligasi), investasi jangka panjang (seperti saham), jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri dan pembayaran utang luar negeri.

c. Neraca Moneter (monetary account)

Neraca moneter adalah neraca yang mencatat mutasi atau perpindaham posisi keuangan yang berhubungan dengan IMF serta memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara. Transaksi yang akan di catat dalam neraca moneter adalah cadangan yang berupa emas atau valuta asing.

Neraca pembayaran yang disusun oleh suatu negara memiliki beberapa fungsi atau manfaat, diantaranya adalah:

  • Sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat dari pemerintah terkait dengan jumlah barang dan jasa dalam perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk mengukur keadaan ekonomi yang berhubungan dengan perdagangan internasional suatu negara.
  • Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil langkah yang tepat di bidang moneter dan fiskal.
  • Sebagai bahan pertimbangan guna menjalin kerja sama atau hubungan ekonomi internasional dengan negara lain.
  • Sebagai bahan informasi yang rinci terkait dengan perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara lain.

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu
Bagikan

Ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu (balance of trade).

Otoritas Jasa Keuangan

Neraca perdagangan atau balance of trade (BoT) adalah perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang diekspor serta diimpor dari suatu negara dalam periode waktu tertentu. Neraca perdagangan menjadi komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena jadi indikator untuk mengukur seluruh transaksi internasional.

Dalam praktiknya, neraca perdagangan mempunyai dua sifat, positif dan negatif. Suatu negara dikatakan mempunyai neraca perdagangan yang positif apabila negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Sebaliknya, ketika suatu negara lebih banyak menerima impor dari negara lain daripada ekspor, negara tersebut mempunyai neraca perdagangan yang negatif.

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Neraka yang didalamnya terdapat komponen ekspor dan impor yaitu

Ada dua hal yang dibutuhkan untuk menghitung neraca perdagangan, yaitu nilai ekspor dan nilai impor. Neraca perdagangan punya rumus yang sederhana, yaitu nilai ekspor dikurangi nilai impor.

Yang dimaksud ekspor adalah barang dan jasa yang dibuat di dalam negeri dan dijual kepada orang asing. Sementara, impor adalah barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk suatu negara, di mana barang dan jasa tersebut dibuat di luar negeri.

Namun, ada celah yang menyebabkan penghitungan neraca perdagangan menjadi tidak akurat. Salah satunya adalah perdagangan gelap. Pasalnya, dalam perdagangan gelap, beberapa kegiatan transaksi tersebut hanya tercatat di satu negara (yang mengekspor atau yang mengimpor), sedangkan negara lainnya tidak. Alhasil, akumulasi dari seluruh neraca perdagangan dunia menjadi tidak seimbang.

Dalam neraca perdagangan, surplus tidak selamanya baik, begitu juga defisit yang tidak selamanya menunjukkan tanda bahaya terhadap perekonomian.

Neraca perdagangan yang surplus akan sangat dibutuhkan ketika perekonomian berada dalam fase resesi. Pasalnya, dalam keadaan tersebut, surplus perdagangan akan membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan permintaan atas suatu barang dan jasa.

Sedangkan, defisit perdagangan akan sangat dibutuhkan ketika ekonomi suatu negara dalam keadaan ekspansi. Karena, di saat seperti itulah jumlah barang yang diimpor akan semakin banyak, namun harga tetap rendah karena banyaknya persaingan usaha.