Review materi perencanaan peluang usaha kerajinan pasar lokal

KD. 3.2. Memahamiperencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda [misal:cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat] yang meliputiide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran


PERENCANAAN USAHA

A.PELUANG USAHA

Negara Indonesia yang sangat luas daerahnya yang terdiri dari ribuan pulau dan beragam suku bangsanya mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan bermacam-macam budayanya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam komoditas produk yang dikenal di mancanegara. Misalnya produk aneka kerajinan, furnitur, textile, aneka makanan, dan produk industri alam [ pertanian, perkebunan dan perikanan ].

B. ANALISIS PELUANG USAHA

Menganalisa peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang usaha produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan,serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.

Analisis peluang usaha dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.

Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha [produk kerajinan] didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan [strengths] dan peluang [opportunities], serta meminimalkan kelemahan [weaknesses] dan ancaman [threats].

Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor internal dan eksternal. Untuk menetukan strategi yang terbaik dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha [produk kerajinan] sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan ancaman.

Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha [produk kerajinan] dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat.

Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pengusaha [kerajinan] dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek social, ekonomi, dan teknik produksi untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha.

1. Analisis Kelayakan Usaha

Bagaimana menganalisis apakah peluang usaha dapat dijual, berapa biayanya, dan apakah menghasilkan laba atau menguntungkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

a. Analisis Kelayakan Teknis

Analisis terhadap teknis proses pembuatan suatu produk usaha tertentu.

b. Analisis Peluang Pasar

Analisis terhadap pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk [kerajinan] yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan merencanakan sasaran pelanggan.

c. Menentukan Jumlah Pembelian Potensial Dalam Tiap-Tiap Segmen Pasar

Langkah ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk [kerajinan] baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan dating. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar.

d. Sumber Informasi Pasar

Adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan dating dari usaha produk [kerajinan]. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang imformasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara sfesifik yang dirancang untuk mengumpulkan imformasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat statistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.

e. Uji Coba Pasar

Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset yang utama untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha produk [kerajinan] baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.

f. Studi Kelayakan Pasar

Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha baru perlu untuk melakukannya. Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi resiko kerugian dan kegagalan usaha produk [kerajinan].

2. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian [return] bisa sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru.

Ada dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan financial, yaitu sebagai berikut :

a. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional

Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk [kerajinan] baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan dating.

b. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia

Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial yang tersedia harus dibedakan sumber daya finansial jangka pendek, menengah dan panjang.

3. Analisis Persaingan

Semua usaha produk [kerajinan] akan menghadapi persaingan yaitu dari produk [kerajinan] yang sejenis maupun persaingan produk perusahaan [kerajinan] lain pada pasar yang sama.

C.EVALUASI PELUANG USAHA

Ada banyak cara bagi wirausaha [kerajinan] untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para pengrajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar wirausahawan dapat memenangkan persaingan.

Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain :

1. Ide dalam pembuatan produk [kerajinan] yang diminati konsumen

2. Ide dalam pembuatan produk [kerajinan] yang dapat memenangkan persaingan

3. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan

4. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan produk [kerajinan]

5. Ide dalam pembuatan desain, model, corak dan warna produk [kerajinan] yang disenangi konsumen

Setelah tahapan analisis peluang usaha, seorang wirausaha memilih jenis usaha yang ingin dikembangkannya melalui proses analisis yang cermat dan matang. Tahapan ini biasanya disebut evaluasi, dengan berbagai macam faktor yang menjadi dasar pertimbangannya yaitu :

1. Faktor Keuntungan

Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak member keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.

2. Faktor Penguasaan Teknis

Cara pembuatan produk [kerajinan] perlu dikuasai atau dipelajari dengan baik oleh para karyawan atau pengrajin.

3. Faktor Pemasaran

Harus diteliti kemungkinan pemasaran dan prospek pemasarannya diwaktu mendatang.

4. Faktor Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha [kerajinan].

5. Faktor Tenaga Kerja

Hal yang perlu dipertimbangkan adalah tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian, maupun jasa.

6. Faktor Modal

Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan jenis usaha [kerajinan] yang dibutuhkan.

7. Faktor Resiko

Tingkat resiko yang akan ditanggung perlu dipertimbangkan dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh.

8. Faktor Persaingan

Perlu dipelajari situasi yang akan terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya dalam hal modal maupun pemasaran.

9. Faktor Fasilitas dan Kemudahan

Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi usaha [kerajinan] dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.

10. Faktor Manajemen

Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan dan sebagainya.

Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah melalui berbagai macam pertimbangan, tugas lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

a. Jenis usaha [kerajinan] yang sesuai dengan hasrat dan minat.

b. Jenis usaha [kerajinan] yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.

c. Jenis usaha [kerajinan] yang mudah mengurus dan mengerjakannya.

d. Jenis usaha [kerajinan] yang mudah memeliharanya.

e. Jenis usaha [kerajinan] yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen

f. Jenis usaha [kerajinan] yang bahan bakunya mudah didapat.

g. Jenis usaha [kerajinan] yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.

D.MENCIPTAKAN PELUANG USAHA

1. Ide Usaha

Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebaga subjek atau pengusaha antara lain :

1. pengetahuan yang dimiliki

2. pengalaman dari individu itu sendiri

3. pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalahnya

4. pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha antara lain :

1. masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan

2. kesulitan yang dihadapi sehari-hari

3. kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain

4. pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

2. Risiko Usaha

Di bawah ini akan diuraikan beberapa resiko usaha yang akan terjadi.

a. Risiko Usaha Internal

Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha internal diantaranya seperti berikut :

1.

Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen

2.

Kehilangan karyawan atau personel yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggungjawab, kebijakan, kesalahpahaman manajemen internal.

3.

Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen.

Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan dan kesalahan pelayanan purna jual.

Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merk dan kualitas.

4.

Kehilangan kepercayaan penyuplai adalah resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan.

Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja.

Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran kepihak penyuplai dan melanggar ketentuan perjanjian kerja sama.

Akibat ditinggalkan oleh penyuplai adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur dan sesuai dengan kualitas perusahaan.

5.

Risiko penghentian izin usaha yaitu risiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan izin usaha. Pencabutan izin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan izin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak, merusak lingkungan hidup, mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat disekitarnya.

6.

Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan.

Risiko usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain.

b. Risiko Usaha Eksternal

Risiko usaha eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri .

Risiko usaha eksternal diantaranya sebagai berikut :

1.

Risiko pelestarian lingkungan hidup adalah risiko usaha yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekositem dan habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku dari usaha tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup.

2.

Risiko sosial dan budaya masyarakat adalah risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

3.

Risiko tanggung jawab sosial perusahaan adalah risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Bentuk kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum [tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air, jalan raya, irigasi], bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun hari nasional.

4.

Risiko pengelolaan limbah adalah risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah industry yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.

Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan padat. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan pencemaran lingkungan seperti air, udara, dan tanah.

5.

Risiko perekonomian masyarakat dan Negara adalah risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan Negara.

Akibat dari risiko ini adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha.

6.

Risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah adalah risiko usaha yang timbul dan berakibat kepada perubahan dan kebijakan pemerintah.

3. Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Faktor-faktor yang mendukungnya adalah sebagai berikut :

a. Faktor Manusia

Faktor manusia marupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.

b. Faktor Keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji karyawan, promosi dan biaya distribusi.

Dalam hal ini diperlukan disiplin yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan dengan rapi, teliti dan terus-menerus.

c. Faktor Organisasi

Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-oarang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat :

1. mempertegas hubungan dengan para karyawan

2. menciptakan hubungan antar karyawan

3. mengetahui tugas yang akan dijalankan

4. mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab

d. Faktor Perencanaan

Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan, yaitu dimulai dari :

1. merencanakan produk apa yang akan dibuat

2. memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan

3. merencanakan jumlah produk yang akan dibuat

4. merencanakan tempat pemasaran produk

e. Faktor Mengatur Usaha

Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai berikut :

1. menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya

2. menyusun struktur organisasi perusahaan

3. memperkirakan tenaga karja yang dibutuhkan

4. menetapkan balas jasa dan insentif

5. membuat jadwal usaha

6. mengatur mesin-mesin produksi

7. mengatur tata laksana usaha

8. menata barang-barang

9. menata administrasi usaha

10. mengawasi usaha dan pengendaliannya

f. Faktor Pemasaran

Faktor pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini :

1. daya serap pasar dan prospeknya

2. kondisi pemasaran dan prospeknya

3. program pemasarannya

g. Faktor Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.

Berikut ini disajikan analisis kemungkinan kegagalan usaha

No.

Karakteristik Profil

Ciri Wirausahawan Yang Gagal

1.

Dedikasi

Meremehkan waktu dan dedikasi pribadi

2.

Pengendalian usaha

Gagal mengendalikan aspek utama usaha

3.

Pengalaman manajemen

Pemahaman terhadap disiplin manajemen utama kurang

4.

Pengelolahan piutang

Masalah arus kas yang buruk

5.

Memperluas usaha berlebihan

Memulai suatu program perluasan usaha sebelum berbisnis

6.

Perencanaan keuangan

Meremehkan kebutuhan usaha atau bisnis

7.

Lokasi usaha

Memilih lokasi usaha yang buruk

8.

Pembelanjaan besar

Pengeluaran awal yang tinggi

Tugas Kelompok

Observasi dan wawancara

Kunjungilah beberapa usaha produksi kerajinan yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu.

1.Lakukan wawancara dengan pengusaha tersebut tentang keberhasilan dan kegagalan usaha produk kerajinan

2.Lakukan wawancara tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

3.Lakukan analisis SWOT secara sederhana berdasarkan data prioritas dari jawaban koresponden

4.Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan

5.Buatlah laporan

Lembar Kerja

Nama Kelompok

:

..

Nama Anggota

:

..

..

..

..

Kelas

:

..

Menganalisa Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Nama Usaha

:

Alamat

:

Jenis Produk

:

Faktor Keberhasilan Usaha

:

1.

2.

3.

4.

5.

Faktor Kegagalan Usaha

:

1.

2.

3.

4.

5.

Foto-foto atau dokumen lainnya

:

Analisis SWOT

Kekuatan [S]

Kelemahan [W]

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Peluang [O]

Ancaman [T]

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

E. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN WIRAUSAHA

Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :

1. Tahap memulai

Tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi atau melakukan franchising. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.

2. Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahankan usaha

Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Tahap mengembangkan usaha

Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Tugas Kelompok

1.Buatlah rencana usaha produk kerajinan, tentukan langkah-langkah melakukan wirausaha tersebut.

2.Tentukan strategi pemasaran produk kerajinan tersebut

3.Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan

4.Buatlah laporan dan kesimpulan

Video