Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk

Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk

Silahkan Masuk atau Login menggunakan Akun Pengguna untuk akses penuh. Jika belum memiliki akun, silahkan Klik Tombol Ini untuk mendaftar.  KEMBALI >>>>

Tujuan

Mengenal beberapa jenis peralatan yang biasa digunakan di Laboratorium Kimia serta fungsi atau kegunaan dari peralatan-peralatan tersebut.

Dasar Teori

Ketepatan hasil analisis kimia sangat bergantung pada ketersediaan dan mutu peralatan yang digunakan, di samping pengertian pelaksana tentang dasar analisa yang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Penanganan peralatan pokok  yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan berhasilnya pekerjaan analisa kimia. Oleh karena itu pengetahuan tentang peralatan perhatian khusus.

Beberapa macam alat sederhana pada laboratorium kimia yang sering digunakan untuk kegiatan praktek mahasiswa  maupun analisis kimia adalah sebagai berikut:

  1. Tabung Reaksi. Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif. Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan Labu didih.
  2. Rak Tabung Reaksi. Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
  3. Penjepit Tabung Reaksi. Terbuat dari kayu atau kawat. Dipakai untuk memegang tabung reaksi pada saat pemanasan.
  4. Pengaduk Gelas. Batang pengaduk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung membulat. Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
  5. Corong Kaca. Terbuat dari gelas. Gunanya: untuk menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti botol, labu ukur, buret, dan lain-lain.
  6. Corong Buchner. Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum. Biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. 
    Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
  7. Corong Hirsch. Corong Hirsch memiliki struktur dan kegunaan yang sama dengan Corong Buchner, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
  8. Pipa Bengkok. Terbuat dari gelas. Gunanya, untuk mengalirkan gas ke dalam suatu tempat tertutup atau ke dalam larutan.
  9. Gelas/Kaca Arloji. Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan). Sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
  10. Gelas Ukur. Terbuat dari gelas, memiliki skala dan terdiri dari berbagai macam ukuran. Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
  11. Beaker Glass atau Gelas Piala. Bukan merupakan alat ukur meskipun mempunyai skala volume kira-kira. Gunanya, untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan seperti menguapkan larutan atau memekatkan larutan. Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup. Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari bahan borosilikat atau plasti
  12. Erlenmeyer. Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman. Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 50 – 500 ml. Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
    Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
  13. Labu Ukur. Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi. Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L. Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
  14. Pipet Ukur (Graduate Pipet). Semua bagiannya sama dan terdiri dari bermacam-macam ukuran. Digunakan untuk mengambil larutan dengan voume tertentu. Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
  15. Pipet Volume. Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
  16. Mikropipet. Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll.  
  17. Pipet Tetes (Pipet Pasteur). Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
  18. Buret. Terbuat dari gelas yang mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk titrasi, yaitu untuk mengukur volume cairan yang keluar seperti halnya pipet. Keran berfungsi untuk mengeluarkan dan menghentikan cairan yang keluar dan volumenya dapat diketahui pada skala yang tertera padanya. (Catatan: buret yang ukurannya lebih kecil disebut "mikro buret", yang dilengkapi dengan statis sebagai penyangga buret yang dilengkapi dengan klem.
    Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
  19. Oven. Menggunakan sumber arus listrik, terdapat skala pengukur suhu dan waktu. Dipakai untuk mengeringkan zat atau menguapkan air yang terkandung dalam zat atau bahan
  20. Botol Semprot. Terbuat dari plastik, terdiri dari sebuah botol dan selang yang juga terbuat dari plastik. Digunakan sebagai tempat aquadest.
  21. Mortar. Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu. Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal. Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu diketahui juga, Mortal (lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
  22. Lampu Bunsen (Lampu Spiritus). Pada umumnya terbuat dari gelas tapi ada pula yang terbuat dari stainless steel. Pada bibir botol terdapat sebuah sumbu dan berbahan bakar spiritus.
  23. Kawat Kasa. Terbuat dari kawat dan asbes. Suatu zat yang dipanaskan dalam beaker glass biasanya diletakkan di atas lampu spiritus dan disanggah oleh tripod. Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal.
  24. Tripod (kaki Tiga). Terbuat dari besi. Dipakai untuk meletakkan benda yang akan dipanaskan di atas lampu bunsen.
  25. Segitiga Porselin. Terbuat dari porselin atau dari kawat. Digunakan sebagai alas pemanasan di atas 100 °C.
  26. Pinset. Terbuat dari stainless steel. Dipakai untuk memegang preparat.
  27. Karet Pengisap (Filler). Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
  28. Kalorimeter Bom. Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
  29. Sentrifuge. Alat yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing. Komponen campuran yang lebih rapat akan bergerak menjauh dari sumbu sentrifuga dan membentuk endapan (pelet), menyisakan cairan supernatan yang dapat diambil dengan dekantasi. Teknik sentrifugasi telah dimanfaatkan baik untuk keperluan penelitian, misalnya pada bidang biologi sel dan biologi molekular, maupun untuk industri, misalnya dalam pengayaan uranium dan pengolahan anggur.
  30. Cawan Petri atau Petri dish. Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
  31. Cawan Evaporasi. Digunakan sebagai wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap, mengabukan kertas saring.
  32. Termometer. Dipakai untuk mengukur suhu larutan.
  33. Plat Tetes. Dipakai untuk merekasikan zat dalam jumlah sedikit. Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
  34. Timbangan. Terdiri dari bermacam-macam jenis maupun merek. Dipakai untuk menimbang zat-zat yang akan digunakan dalam reaksi.
  35. Wadah Penimbangan. Digunakan sebagai tempat untuk meletakkan zat/bahan yang akan ditimbang.
  36. Wadah Gelas habis dicuci. 
  37. Klem Statip. Peralatan ini untuk mejepit peralatan gelas dan menempepada statip
  38. Pembersih Tabung Reaksi.
  39. PH-Meter. PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berguna untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian
  40. Kertas Lakmus. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa dan warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.Semua asam dan basa mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa.
  41. PH Paper (Indikator Universal). Adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Meskipun secara komersial tersedia beeberapa indikator universal, sebagian besar variasi formula dipatenkan oleh Yamada pada tahun 1933. Perincian paten dapat ditemukan pada Chemical Abstracts.Percobaan dengan indikator universal Yamada juga dijelaskan dalam Journal of Chemical Education. Suatu indikator universal biasanya terdiri dari air, 1-propanol, garam natrium fenolftalein, natrium hidroksida, metil merah, garam mononatrium bromotimol biru, dan garam mononatrium timol biru.Warna-warna menandakan pH larutan. 
  42. Labu Florence. Labu Florence merupakan suatu jenis labu yang digunakan sebagai bagian dari peralatan gelas laboratorium. Labu ini digunakan sebagai wadah untuk menyimpan cairan. Sebuah labu Florence memiliki badan bulat, satu leher panjang, dan dasar yang rata. Labu ini dirancang untuk pemanasan yang seragam, pendidihan, dan distilasi; labu ini diproduksi dengan ketebalan kaca yang berbeda untuk berbagai jenis penggunaan. Labu ini sering terbuat dari kaca borosilikat untuk ketahanan panas dan kimia. Labu Florence tradisional biasanya tidak memiliki sambungan dasar gelas pada leher mereka yang agak panjang, namun biasanya memiliki sedikit bibir atau flange di sekitar ujung leher. Volume yang umum untuk labu Florence adalah 1 liter. Labu Florence, juga disebut labu mendidih, dirancang khusus untuk pendidihan kuat. Labu Florence lebih kuat dari labu Erlenmeyer, dan cenderung tidak mudah pecah. Labu Florence dapat digunakan untuk memanaskan cairan atau menyimpan cairan. Labu Florence umum digunakan sebagai bejana reaksi dalam distilasi, refluks atau operasi sejenis. Sangat penting untuk memeriksa Labu Florence atau setiap bagian dari alat laboratorium yang terbuat dari kaca sebelum digunakan untuk pemanasan atau pendinginan serta memakai kacamata demi keselamatan ketika perubahan suhu terjadi pada alat. Tidak semestinya gelas atau kaca lemah dipanaskan karena dapat hancur ketika suhu berubah. Selain itu, bahan kimia tertentu dapat melemahkan kaca.
  43. Pendingin Balik. Terbuat dari gelas. Dipakai untuk hidrolisa.
  44. Eksikator (Desikator). Terbuat dari gelas, bagian dalam bawah berisi kapur atau silikal gel atau CuS04 antara bibir tutup dengan tabung diberi faselin. Dipakai untuk menjaga keseimbangan ketembaban udara dan bahan setelah dikeringkan.
  45. Kertas Saring.Terbuat dalam beberapa macam ukuran maupun tingkat porositasnya. Dipakai untuk menyaring larutan agar dapat dipisahkan dengan endapannya.
  46. Hot Plate (pemanas listrik). Digunakan untuk mememanaskan bahan atau zat kimia.
  47. Statip atau penyangga.Digunakan untuk menyangga buret dalam titrasi atau untuk menyangga gelas kimia atau tabung rekasi saat pemanasan sebagai pengganti tripod.
  48. Senduk dan spatula. Digunakan untuk mengambil zat bahan kimia padat yang akan ditimbang atau direaksikan.
  49. Spektrofotometer. Digunakan untuk menganalisis kandungan senyawa dalam suatu bahan.
  50. Corong Pisah. Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda. Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.
  51. Kawat Nikron. Fungsi kawat krom adalah untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
  52. Labu Destilasi. Fungsi destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing masing komponennya. Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan menguap. Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
  53. Kondensor. Condesor adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap. Alat ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya adalah condesor graham, Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral), condesor Liebig (lurus), dan condesor Allihn (bulat).
  54. Krus Porselin. Krus adalah sebuah peralatan laboratorium yang berbentuk seperti cawan yang digunakan untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat tinggi. Krus tersedia dalam berbagai ukuran.

Alat dan Bahan

Alat tulis menulis & peralatan laboratorium kimia, seperti tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit, pengaduk gelas, corong, pipa bengkok, gelas arloji, gelas ukur, beaker glass atau gelas piala, erlenmeyer, labu ukur, pipet ukur, (graduate pipet), pipet tetes (pipet pasteur), buret, botol semprot, mortal, lampu bunsen (lampu spiritus), tripod (kaki tiga), kasa, segitiga perselin, kaki tiga, petridis, termometer, timbangan, plat tetes, dan lain-lain.

Prosedur Kerja

  1. Menyimak penjelasan peralatan laboratorium kimia dan penggunaannya
  2. Mengamati dan menggambar peralatan yang ada.
  3. Membuat laporan sementara dengan mencatat hasil pengamatannya dan hasil diskusinya pada lembaran kerja.
  4. Mahasiswa menyerahkan lembar kerja ke pembimbing praktikum untuk dikoreksi dan disahkan.
  5. Mahasiswa membuat laporan lengkap mengenai peralatan yang ada di laboratorium kimia lengkap dengan gambar dan fungsinya masing-masing.

Unduh Lembar Kerja Praktikum

More in Penelitian & Pengabdian