Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....
Lihat Foto

Eraxion

Ilustrasi sperma

KOMPAS.com - Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel sperma di dalam tubuh pria.

Spermatogenesis terjadi di organ reproduksi testis. Testis terdiri dari banyak tubulus tipis melingkar yang disebut tubulus seminiferus; sel sperma diproduksi di dalam dinding tubulus. 

Di dalam dinding tubulus terdapat banyak sel yang tersebar secara acak, yang disebut sel sertoli.

Sel sertoli berfungsi untuk mendukung dan memelihara sel sperma yang belum matang dengan memberikan nutrisi dan produk darah. 

Saat sel germinal muda tumbuh, sel sertoli membantu mengangkutnya dari permukaan luar tubulus seminiferus ke saluran pusat tubulus.

Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Pengaruhi Kualitas Sperma

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sel sperma terus diproduksi oleh testis, tetapi tidak semua area tubulus seminiferus menghasilkan sel sperma pada saat yang bersamaan. 

Satu sel germinal yang belum matang membutuhkan waktu selama 74 hari untuk mencapai pematangan akhir dan selama proses pertumbuhan ini terdapat fase istirahat intermiten.

Sel-sel yang belum matang (disebut spermatogonia) semuanya berasal dari sel yang disebut sel punca di dinding luar tubulus seminiferus.

Sel punca hampir seluruhnya terdiri dari bahan inti, bagian yang mengandung kromosom.

Sel punca memulai prosesnya dengan mengalikan dalam proses duplikasi sel yang dikenal sebagai mitosis.

Baca juga: Berbeda dengan Hewan Lain, Teripang Kawin dengan Melepaskan Sperma dan Sel Telur ke Air

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....
Lihat Foto

mynewyorkminute.org

Ilustrasi anatomi organ reproduksi pria

KOMPAS.com - Alat reproduksi pria merupakan suatu sistem yang lengkap untuk keberlangsungan pembentukan proses sperma.

Alat reproduksi pria

Secara umum, alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.

1. Alat kelamin bagian luar

Alat kelamin pria bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Penis adalah organ yang berfungsi untuk koitus atau persetubuhan. Di dalam penis terdapat saluran untuk mengeluarkan urine dan semen.

Saat ejakulasi, otot yang terdapat pada tempat keluarnya urine akan menutup agar semen tidak tercampur bersama semen.

Sedangkan skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis. Skrotum berfungsi menjaga suhu testis saat pembentukan sperma. Skrotum akan mengendur jika panas, dan mengerut jika dingin.

Baca juga: Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya

2. Alat kelamin bagian dalam

Terdapat organ-organ yang kompleks di dalam alat kelamin pria. Berikut organ yang termasuk alat kelamin bagian dalam.

  • Testis: tempat produksi sperma
  • Tubulus seminiferus: saluran di dalam testis tempat pembentukan sperma
  • Sel induk spermatozoa (spermatogen) dan sel sertoli: sel-sel penyusun tubulus seminiferus
  • Sel interstisiil: sel di tubulus seminiferus yang berfungsi memproduksi hormon testosteron dan hormon kelamin pria lainnya
  • Vasa efferensia: gumpalan tubulus seminiferus
  • Epididimis: kumpulan casa efferensia yang dibentangkan bisa mencapai 6 meter. fungsi dari epididimis pada alat reproduksi pria adalah tempat penyimpanan sperma selama 18 jam
  • Vesikula seminalis dan vas deferens: Saluran dari epididimis menuju kelenjar prostat
  • Duktus ejakularis: saluran yang menghubungkan kelenjar prostat dengan uretra dan memproduksi semen
  • Uretra: saluran di dalam penis untuk keluarnya urine dan sperma.

Jadi, saluran reproduksi pria secara berurutan adalah tubulus seminiferus, vase efferensia, epididimis, vesikula seminalis dan vas deferens, duktus ejakularis, uretra, dan keluar dari ujung penis.

Proses pembentukan sperma

Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut dengan spermatogenesis. Proses spermatogenesis dilakukan dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan spermatozoa sebanyak empat spermatozoa.

Awalnya, sel spermatogonia akan membelah secara mitosis dan menghasilkan spermatosit primer. Sel spermatosit primer ini akan membelah dua kali secara meiosis dan menghasilkan spermatozoa haploid. Sel ini akan mengalami fase pematangan menjadi sel sperma.

Sel sperma laki-laki dibuat setiap saat oleh testis. pembuatan sel sperma dipengaruhi oleh hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Produksi sperma bersamaan dengan produksi hormon testosteron yang mengendalikan produksi FSH dan LH.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....
Ilustrasi sperma. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Mopic

JATENG | 10 November 2021 12:28 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Sperma adalah salah satu hal terpenting yang dimiliki seorang pria. Melalui sperma, seorang wanita dapat mengalami kehamilan dan mendapatkan keturunan. Setidaknya ada 20 juta sperma per mililiter yang dihasilkan pria setiap terjadi ejakulasi.

Selama ini, mungkin kita memiliki persepsi bahwa sistem reproduksi pada pria sangat sederhana, seperti sperma keluar dari penis kemudian masuk vagina dan memungkinkan terjadinya ovulasi. Namun, ternyata terdapat sebuah sistem yang kompleks dalam konsep pembuahan sperma. Pasalnya, ada sebuah tahapan dalam pembuatan sel sperma yang disebut spermatogenesis.

Dilansir dari The Ture Clinic, sperma terbentuk di dalam testis melalui proses spermatogenesis. Dalam proses ini, sel induk sperma akan memperbanyak diri melalui mitosis dan miosis.

Secara umum, spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Sel sperma ini diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis. Proses inilah yang disebut sebagai sistem reproduksi yang dimiliki seorang pria dalam membentuk sel sperma.

Lantas, seperti apakah proses pembentukan sperma itu sendiri? Simak penjelasannya yang dilansir dari Mayo Clinic berikut ini.

2 dari 4 halaman

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/dream designs

Sperma memiliki bentuk oval yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, midpiece atau leher, dan ekor. Kepala sperma berbentuk lonjong yang mengandung nukleus (inti) atau sistem genetik yang akan diwariskannya. Sedangkan bagian tengah sperma disebut midpiece yang merupakan sumber energi bagi sperma.

Sementara itu, bagian ekor sperma berupa flagella yang berbentuk sitoskeleton berukuran panjang dan memiliki fungsi dalam mendorong sperma ke depan. Saat mendorong sperma ke depan, flagella memiliki kecepatan 30 inci/jam.

Ciri Pembentukan Sperma Sehat

Seorang pria tentu saja memiliki jumlah spetrmatozoa yang melimpah. Akan tetapi, belum semua sperma tersebut sehat. Setidaknya ada tiga indikator yang mendefinsikan sehat dan tidaknya sperma, di antaranya:

• Setiap ejakulasi, idealnya pria mengeluarkan 20 juta sperma setiap mililiter. Jika jumlah terlalu sedikit, kemungkinan terjadinya pembuahan juga rendah.

• Agar proses pembuahan berhasil, setidaknya ada 40 persen sperma yang keluar dalam satu ejakulasi harus bisa berenang lurus dan lincah menuju sel.

• Indikator sehat dan tidaknya sperma juga tergantung pada morfologi atau bentuk sperma. Normalnya, bentuk sperma menyerupai kecebong, dengan struktur kepala dan ekor.

3 dari 4 halaman

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....
©Shutterstock/EsbenOxholm

Sel sperma merupakan sel di dalam reproduksi pria yang nantinya akan bertemu dengan sel telur atau ovum pada wanita dan bersatu membentuk zigot yang merupakan cikal bakal janin manusia. Di dalam proses pembentukan sperma ini dinamakan sebagai spermatogenesis.

Spermatogenesis berasal dari kata ‘spermato’ yang berarti benih dan ‘genesis’ yang diartikan sebagai pembelahan. Spermatogenesis dapat dimaknai sebagai suatu proses dalam pembentukan sel sperma yang terjadi di dalam testis pria.

Seseorang yang yang telah mencapai usia pubertas akan memproduksi jutaan sel sperma setiap harinya. Tahapan dalam memproduksi sperma ini terjadi dalam proses spermatogenesis di dalam testis yang memiliki tabung-tabung kecil yang disebut tubulus seminiferus. Tabung kecil ini menjadi menjadi tempat bagi hormon testosteron.

Dinding tubulus memiliki banyak sel yang tersebar secara acak atau disebut sebagai sel seritoli yang berfungsi memberikan makanan untuk sel sperma yang belum matang. Saat sel sperma telah matang, atau biasa disebut spermatogonia maka sel induk sperma akan memperbanyak diri dengan cara mitosis atau meiosis.

Di samping itu, juga terdapat sel germinal yang akan membelah diri dan terus berubah hingga membentuk seperti kepala dan ekor yang panjang. Kepala sperma ini memiliki kandungan kromosom dengan struktur berupa akrosom yang di dalamnya terdapat proteinase, hialuronidase, dan enzim yang mampu menembus lapisan sel telur.

Dilansir dari Medical News Today, sel benih sperma yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai tahapan kematangan akhir. Sehingga selama proses spermatogenesis akan memproduksi lebih dari 300 juta sel sperma matang dan siap dikeluarkan bersama air mani saat terjadi ejakulasi.

4 dari 4 halaman

Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut ....
©Shutterstock.com/Piyada Machathikun

Sperma merupakan suatu bagian terpenting yang dimiliki oleh pria. Sehingga kesuburan sperma pria juga dibutuhkan agar nantinya dalam proses pembuahan akan berjalan dengan lancar dan baik. Terlebih bagi orang yang sedang merencanakan memiliki momongan, menjaga pola hidup sehat menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kesuburan.

Berikut beberapa cara pola hidup sehat yang bisa dilakukan agar mendapatkan sperma yang berkualitas.

1. Berhenti merokok

2. Memperbanyak asupan nutrisi yang seimbang

3. Rutin berolahraga

4. Menerapkan seks yang sehat bersama pasangan

5. Menjaga kesehatan reproduksi

(mdk/jen)