Bagaimana pendapatmu tentang manfaat mengembangkan Minat dan bakat dalam diri

Bagaimana pendapatmu tentang manfaat mengembangkan Minat dan bakat dalam diri

Bagaimana pendapatmu tentang manfaat mengembangkan Minat dan bakat dalam diri
Lihat Foto

ismagilov

Ilustrasi bakat anak

KOMPAS.com - Pada masa tumbuh kembang anak, salah satu hal penting tidak boleh dilewatkan orangtua adalah mengenali minat dan bakat anak. 

Mengenali minat dan bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia. Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.

Sahabat Keluarga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan 5 tahap bagaimana mengembangkanminat dan bakat anak sejak dini: 

1. Memberikan stimulus

Beri rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungan. Orangtua dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak mengenal berbagai macam bentuk kegiatan, olahraga, hobi, musik, atau berbagai jenis pekerjaan di sekelilingnya.

Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan ringan dan menyenangkan sesuai usia anak.

Baca juga: “Batman Effect” Membuat Anak Antusias Membantu Orangtua?

Sebagai contoh, orangtua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga, menghadiri pertunjukan musik ramah anak, menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain. Melalui stimulan ini, orangtua dapat mendeteksi apa yang menjadi minat dan bakat anak.

2. Mengamati tingkah laku

Dalam tahap ini, orangtua mulai mengobservasi pada jenis kegiatan apa anak merasa senang, ingin melakukan berulangkali, atau merasa tertarik sehingga selalu ingin tahu lebih banyak.

Sebagai contoh, setelah beberapa kali diajak main di lapangan olahraga, anak merasa tertarik dengan sekumpulan orang yang bermain sepatu roda, maka orangtua dapat mengajak anak lebih mengenal olahraga menarik perhatiannya itu.

3. Perhatikan kecerdasan 

Tidak ada anak yang tidak cerdas. Setidaknya ada 9 jenis kecerdasan dimiliki anak, yaitu kecerdasan bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan ekstensial.

Sembilan kecerdasan ini sering disebut sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence) hasil penelitian Dr Howard Gardner, Harvard University. Teori ini dapat digunakan sebagai bahan acuan orangtua dalam menggali minat dan bakat anak.

Setiap siswa memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Ada yang menonjol dalam bidang olahraga, ada yang menyukai bidang seni, ada anak yang memiliki bakat dibidang akademik dan ada pula anak yang memiliki bakat lebih dari satu bidang. Peran seorang guru tidak berhenti sebatas pada mengajarkan pelajaran di kelas saja. Seorang guru juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengarahkan bakat dan minat siswa sehingga mereka mampu mengasah bakat dan minat tersebut dengan tepat.

Peran guru sebagai seorang pendidik yang ditugaskan untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, oleh karena itu guru harus mampu mengidentifikasi bakat setiap siswanya supaya dapat memberikan pengarahan dan mengembangkannya sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Jika bakat dan minat siswa terasah dengan baik, maka tidak akan sulit bagi siswa untuk meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Bagaimana cara seorang guru dalam mengembangkan bakat peserta didik?

Bagaimana pendapatmu tentang manfaat mengembangkan Minat dan bakat dalam diri

Photo: unsplash.com

Mengidentifikasi Bakat dan Minat dalam Diri Siswa

Hal pertama yang harus seorang guru lakukan untuk mengidentifikasi bakat dan minat siswa adalah dengan cara mengobservasi. Observasi ini dilakukan secara terus menerus sehingga guru dapat menemukan pola yang sering dilakukan anak dan dengan mudah menyimpulkan potensi apa yang harus dikembangkan dalam diri setiap siswa. Guru Pintar dapat menganjurkan siswa untuk mengikuti tes-tes bakat yang telah banyak beredar. Salah satunya tes bakat dan minat siswa yang ada di akupintar.id.

Guru tidak boleh memukul rata kemampuan siswa hanya karena tidak ingin melakukan effort lebih. Seorang guru wajib menanamkan pada dirinya bahwa setiap anak itu unik.

Memberikan Wawasan

Salah satu usaha guru untuk membantu siswa dalam belajar sesuai dengan potensinya adalah dengan membuka wawasan. Ada kalanya seorang siswa itu belum memiliki wawasan akan suatu hal sehingga potensi yang terpendam dalam dirinya tidak tergali. Misalnya siswa hanya tahu tentang jenis olahraga yang umum seperti sepak bola, bola basket, bola volley, dan cabang olahraga umum lainnya. Guru dapat mengenalkan berbagai jenis cabang olahraga lain yang mungkin belum siswa ketahui seperti polo, lempar lembing, dan lain sebagainya.

Jika wawasan siswa telah terbuka, maka akan memantik rasa untuk mencoba. Dengan demikian lebih mudah bagi siswa mengidentifikasi bakat dan minat yang tersimpan dalam dirinya.

Memberikan Motivasi

Motivasi adalah faktor penting dalam kesuksesan siswa. Setelah Guru Pintar mengidentifikasi bakat dan minat yang dimiliki siswa, Guru Pintar harus memberikan motivasi yang baik pada siswa. Guru Pintar dapat memberitahu bahwa bakat dan minat siswa tersebut memiliki peran yang besar pada proses belajar mengajar. Selain itu bakat dan minat siswa juga dapat menunjang kesuksesan karir mereka di masa depan.

Menstimulasi dan Memfasilitasi dengan sarana pengembangan bakat.

Guru Pintar dapat memberikan stimulasi-stimulasi untuk mengasah bakat dan minat siswa yang telah diidentifikasi. Bagaimana caranya? Dengan cara memberikan latihan-latihan atau memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan kebolehannya.

Akan lebih baik lagi jika Guru Pintar dapat menyediakan sarana dan prasarana di kelas supaya siswa dapat menggali potensi yang dimilikinya. Sarana yang harus disediakan tidak harus yang mahal dan canggih. Bahkan Guru Pintar dapat mengajak siswa untuk bersama-sama membuat sarana yang dapat digunakan bersama-sama.

Bekerjasama dengan Orang Tua

Guru Pintar tidak harus bekerja sendiri dalam mengusahakan perkembangan minat dan bakat siswa. Guru Pintar dapat menggandeng orang tua untuk melejitkan bakat dan minat yang dimilikinya. Bentuk kerjasamanya dapat bermacam-macam. Mulai dari bantuan penyediaan sarana dan prasara, perhatian, atau juga motivasi pada saat siswa berada di rumah.

Mengikutsertakan Siswa pada Perlombaan yang Sesuai dengan Potensinya

Dengan mengikutsertakan siswa pada perlombaan-perlombaan, siswa tidak hanya akan merasa termotivasi untuk berlatih dan mengasah bakatnya. Mereka juga akan tumbuh rasa optimis dan percaya diri. Perlombaan akan memberikan pengalaman yang luar biasa. Siswa dapat mengamati peserta lain dan tidak jarang memetik pelajaran berharga dari pengalaman yang telah dilaluinya.

Mengingat bakat dan minat sangat penting bagi siswa untuk menyongsong masa depannya, Guru Pintar jangan malas untuk selalu mencoba berbagai cara mengembangkan bakat siswa. Karena sejatinya kebahagiaan seorang guru adalah kesuksesan siswa-siswanya.

Bagaimana pendapatmu tentang manfaat mengembangkan Minat dan bakat dalam diri

Kita semua memiliki karunia, bakat, dan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Bapa Surgawi kita. Ketika kita dilahirkan, kita membawa karunia, bakat, dan kemampuan ini bersama kita (lihat bab 2 dalam buku ini).

Nabi Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, namun dia membutuhkan Harun, saudara lelakinya, untuk menolong sebagai juru bicara (lihat Keluaran 4:14–16). Beberapa dari kita adalah pemimpin seperti Musa atau pembicara yang baik seperti Harun. Beberapa dari kita dapat menyanyi dengan baik atau memainkan sebuah alat musik. Yang lain dari kita mungkin baik dalam bidang olahraga atau mampu bekerja dengan baik dengan tangan kita. Bakat-bakat lainnya yang mungkin kita miliki adalah memahami orang lain, kesabaran, keceriaan, atau kemampuan untuk mengajar orang lain.

  • Bagaimana Anda mendapat manfaat dari bakat-bakat orang lain?

Untuk guru: Satu cara untuk memperlihatkan kepada anggota kelas bahwa Anda memedulikan mereka secara individu adalah dengan memanggil mereka menurut namanya. Ketika anggota kelas yang baru menghadiri kelas, perkenalkan mereka kepada yang lain.

  • Bagaimana kita dapat mengembangkan bakat kita?

Kita memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan bakat-bakat yang telah diberikan kepada kita. Kadang-kadang kita merasa kita tidak memiliki banyak bakat atau bahwa orang lain telah diberkati dengan lebih banyak kemampuan daripada yang kita miliki. Kadang-kadang kita tidak menggunakan bakat kita karena kita takut kita bisa gagal atau dikritik oleh orang lain. Kita hendaknya tidak menyembunyikan bakat-bakat kita. Kita hendaknya menggunakannya. Kemudian orang lain dapat melihat perbuatan baik kita dan memuliakan Bapa Surgawi kita (lihat Matius 5:16).

Ada hal-hal tertentu yang harus kita lakukan untuk mengembangkan bakat-bakat kita. Pertama, kita harus menemukan bakat kita. Kita hendaknya mengevaluasi diri kita untuk menemukan kekuatan serta kemampuan kita. Keluarga dan teman-teman kita dapat menolong kita melakukan ini. Kita hendaknya juga memohon bantuan Bapa Surgawi kita untuk menolong kita mempelajari bakat-bakat kita.

Kedua, kita harus bersedia meluangkan waktu dan upaya untuk mengembangkan bakat yang tengah kita cari.

Ketiga, kita harus beriman bahwa Bapa Surgawi kita akan menolong kita, dan kita harus memiliki iman kepada diri kita sendiri.

Keempat, kita harus mempelajari keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi kita untuk mengembangkan bakat-bakat kita. Kita dapat melakukan ini dengan mengambil kelas, meminta teman untuk mengajari kita, atau membaca buku.

Kelima, kita harus berlatih menggunakan bakat kita. Setiap bakat memerlukan upaya dan kerja untuk mengembangkannya. Penguasaan sebuah bakat haruslah diupayakan.

Keenam, kita harus membagikan bakat kita kepada orang lain. Adalah dengan menggunakan bakat kita maka bakat kita tumbuh (lihat Matius 25:29).

Semua langkah tersebut akanlah lebih mudah jika kita berdoa dan mencari bantuan Tuhan. Dia ingin kita mengembangkan bakat-bakat kita, dan Dia akan menolong kita.

  • Bagaimana kita dapat mengembangkan bakat-bakat kita terlepas dari kelemahan-kelemahan kita?

Karena kita bersifat fana dan terjatuh, kita memiliki kelemahan. Dengan bantuan Tuhan, kelemahan dan sifat kita yang terjatuh dapat diatasi (lihat Eter 12:27, 37). Beethoven menggubah musiknya yang paling luar biasa setelah dia tuli. Henokh mengatasi kelambanannya dalam berbicara untuk menjadi seorang guru yang hebat (lihat Musa 6:26–47).

Beberapa atlet hebat harus mengatasi keterbatasannya sebelum mereka berhasil mengembangkan bakat-bakat mereka. Shelly Mann adalah contoh semacam itu. “Pada usia lima tahun dia terkena polio …. Orang tuanya membawanya setiap hari ke kolam renang di mana mereka berharap air akan menolong menopang lengannya sewaktu dia berusaha menggunakannya lagi. Ketika dia dapat mengangkat lengannya dari air dengan kekuatannya sendiri, dia berseru dengan sukacita. Kemudian golnya adalah berenang melintasi lebar kolam itu, kemudian panjangnya, kemudian beberapa kali panjang kolam itu. Dia terus mencoba, berenang, bertahan, hari demi hari, sampai dia memenangi medali emas [Olimpiade] untuk gaya kupu-kupu—salah satu gaya tersulit dari semua gaya berenang” (Marvin J. Ashton, dalam Conference Report, April 1975, 127; atau Ensign, Mei 1975, 86).

Heber J. Grant mengatasi banyak dari kelemahannya dan menjadikannya bakat. Dia memiliki kata-kata berikut sebagai motonya: “Hal yang tekun kita lakukan menjadi lebih mudah untuk dilakukan; bukan karena sifatnya yang berubah, tetapi karena kemampuan kita untuk melakukannya bertambah” (dalam Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Heber J. Grant [2002], 41).

Presiden Joseph F. Smith mengatakan, “Setiap putra dan setiap putri Allah telah menerima beberapa bakat, dan masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban ketat atas penggunaan atau penyalahgunaan atasnya” (Gospel Doctrine, edisi kelima [1939], 370). Bakat adalah suatu jenis tugas pengawasan (tanggung jawab dalam kerajaan Allah). Perumpamaan mengenai talenta memberi tahu kita bahwa ketika kita melayani dengan baik dalam tugas pengawasan kita, kita akan diberi tanggung jawab yang lebih besar. Jika kita tidak melayani dengan baik, tugas pengawasan kita akhirnya akan diambil dari kita (lihat Matius 25:14–30).

Kita juga diberi tahu dalam tulisan suci bahwa kita akan diadili sesuai dengan perbuatan kita (lihat Matius 16:27). Dengan mengembangkan dan menggunakan bakat-bakat kita bagi orang lain, kita melakukan perbuatan baik.

Tuhan senang ketika kita menggunakan bakat-bakat kita dengan bijaksana. Dia akan memberkati kita jika kita menggunakan bakat-bakat kita demi manfaat orang lain dan untuk membangun kerajaan-Nya di bumi ini. Beberapa berkat yang kita peroleh adalah sukacita dan kasih dari melayani saudara-saudara kita di bumi ini. Kita juga belajar pengendalian diri. Semua hal ini adalah penting jika kita berusaha menjadi layak untuk hidup bersama Bapa Surgawi kita lagi.

  • Apa beberapa contoh dari orang yang bakat-bakatnya telah dikembangkan karena mereka menggunakannya secara bijaksana? (Pikirkan orang-orang yang Anda kenal atau orang-orang dalam tulisan suci atau sejarah Gereja).