Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah

Jakarta - Ragam masakan rumah makin enak dengan pemakaian bumbu dapur yang tepat. Dari jenis rimpang, ada beberapa bumbu dapur populer yang kerap tersedia di dapur rumah.

Rimpang atau rhizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas serta akar baru dari ruas-ruasnya. Rimpang memiliki banyak manfaat sehat dan umum digunakan sebagai bumbu dapur. Berikut 5 jenis rimpang yang populer dipakai jadi bumbu dapur.

1. Jahe

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah
Foto: iStock


Jahe bisa dibilang menjadi rimpang terpopuler untuk bumbu dapur. Jahe memiliki rasa pedas dan aroma khas yang menyegarkan. Jahe banyak dipakai di makanan tradisional Indonesia. Mulai dari membuat sup hingga minuman hangat.Di pasaran ada 3 jenis jahe yang mudah ditemui yaitu jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah. Menilik manfaat sehatnya, jahe berkhasiat meredakan sakit perut hingga meringankan nyeri.Untuk meracik bumbu, pilihlah umbi jahe yang tua dan besar. Sementara untuk tumisan, pakai jahe yang muda dan masih lunak. Kupas jahe dengan cara mengerok kulitnya memakai sendok atau kupas dengan pisau.Sebaiknya kupas jahe sesuai yang diperlukan. Ini agar umbi yang tersisa bisa dipakai kembali dan tetap segar. Untuk dicampurkan dalam tumisan, cincang halus atau kasar jahe, bisa juga diiris panjang kecil. Sementara jahe merah rasanya lebih panas atau pedas dan biasa dipakai untuk meracik obat.

Baca Juga: Memakai Jahe untuk Membuat Masakan Lebih Sedap

2. Lengkuas

Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah
Foto: iStock

Bentuknya mirip jahe, inilah lengkuas atau laos yang sering dipakai sebagai bumbu masakan sayur santan hingga tumisan. Selain itu, lengkuas juga kerap diolah jadi serundeng untuk masakan ayam goreng atau empal goreng lengkuas.Bau dan rasa rimpang tidak mencolok sehingga pemakaian lengkuas hanya untuk memberi rasa segar. Dari sisi kesehatan, lengkuas mengandung alonin, galangol, dan resin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, atasi sakit perut, kembung, hingga demam.Sebagai bumbu dapur, lengkuas sebaiknya disimpan di wadah terbuka, kering, dan di suhu ruangan. Lengkuas bisa dikupas sebelum diolah dalam masakan. Usahakan memakai lengkuas segar agar tidak sulit dipotong.3. Kencur

Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah
Foto: iStock/Istimewa

Menyebut kencur mungkin Anda langsung terbayang jamu. Rimpang ini sebenarnya juga banyak dipakai dalam masakan seperti campuran bumbu urap, rempeyek, seblak, dan ragam sayuran berkuah.Bentuk kencur mirip jahe dan kunyit, namun ukurannya lebih kecil dan agak bulat. Warna permukaan kulitnya sedikit keunguan dan ketika dipotong akan memperlihatkan daging berwarna putih.Umtuk mengolah kencur, kupas dulu kulitnya hingga bersih menggunakan pisau. Setelah itu, iris tipis-tipis, halsukan di blender, atau parut hingga halus. Pastikan tidak menggunakan kencur terlalu banyak supaya masakan tidak getir atau pahit.4. Kunyit

Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah
Foto: iStock

Kunyit terkenal sebagai pemberi warna kuning alami pada masakan. Kunyit banyak dipakai di masakan Minang seperti gulai hingga kari. Soal rasa, kunyit memiliki cita rasa unik seperti tanah dan agak pahit.

Kunyit memiliki tekstur lembut sehungga mudah diiris dan diparut sebelum diolah jadi masakan. Dari sisi kesehatan, kunyit menawarkan banyak manfaat jika rutin dikonsumsi. Seperti memperkuat daya ingat dan menyehatkan pencernaan.

5. Temu kunci

Berikut ini yang bukan merupakan tanaman obat jenis rimpang adalah
Foto: iStock/Istimewa

Rimpang yang satu ini mungkin jarang Anda dengar, namun perannya sangat penting dalam pembuatan sayur bening. Temu kunci membuat aroma dan rasa sayur bening lebih menggugah selera.Rimpang ini banyak ditemui di wilayah Indonesia dengan nama berbeda seperti dumu kunci di Bima dan tampute di Ternate. Untuk menggunakannya, temu kunci tak perlu diiris kecil karena kalau termakan maka rasanya akan merusak selera. Jika rimpangnya besar cukup geprek atau memarkan.Manfaat sehat temu kunci cukup banyak. Diantaranya mengatasi gangguan pencernaan, menyembuhkan batuk, penambah nafsu makan, dan memacu keluarnya air susu ibu (ASI). Selain itu temu kunci juga dapat menyembuhkan sariawan.

Baca Juga: Sajikan Sayur Bening Enak dan Segar dengan 5 Tips Ini

Simak Video "Bikin Laper: Nyobain Olahan Kaki hingga Jeroan Sapi di Sop Gosyen"


[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)

\r\n Sepuluh jenis tanaman rimpang berhkasiat obat yang sering digunakan sebagai berikut :
\r\n
\r\n1. Jahe (Zingiber officinale)
\r\nJahe yang dikenal dibeberapa daerah dengan nama jae (jawa), jahe (Sunda), Jhai (Madura), jahi (Lampung), bahing (Batak karo), pase (Bugis) dan melito (Gorontalo). Selain beragamnya sebutan atau nama jahe diberbagai daerah, juga beberapa jenis jahe yang dikenal di Indonesia yaitu jahe emprit, jahe gajah dan jahe merah. Kandungan bahan aktif jahe antara lain : minyak astiri 2 \u2013 3%, zingberin, kamfena, borneol, sineol, zingeberal, geranipl, gingerin, gingerol.
\r\nUmbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak\/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai khasiat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini : Obat batuk, influenza, demam, menambah nafsu makan, memperkuat lambung, obat eksim, rematik, syaraf muka, lecet, luka karena tikaman benda tajam, terkena duri, jatuh, gigitan ular , menyembuhkan sesak dada dan memperbaiki pencernan.
\r\nContoh : untuk ramuan obat Masuk angin ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya, kemudian didihkan lebih kurang 1\/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. an ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
\r\n
\r\n2. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
\r\nKunyit dikenal dengan nama daerah kunyit (malayu), hunik (Batak), kunyir (Sunda), kunir (Jawa) dan Temu koneng (Madura). Banyak kandungan bahan aktif yang terdapat dalam kunyit antara lain : Curcumin, minyak astiri, phellan-drene, sabinene, cineol, borneol, zingeberenne, turmeron, camphene, camphor, caprillic acid, methoxinnamic acid, dan zat warna alkaloid cur-cumid. Khasiat dari bahan aktif yang terdapat dalam kunyit tersebut antara lain : Membersihkan, mempengaruhi bagian perut, melepaskan kelebihan gas di usus, menghentikasn pendarahan, mencegah pengentalan darah, anti gatal, anti kejang, menyembuhkan hidung yang tersumbat, radang amandel, radang rahim,.anemia, tekanan darah tinggi, rematik, disentri dan cacar.
\r\n
\r\n3. Kencur (Kaempferia galanga L.)
\r\nKencur adalah istilah Jawa, sedangkan nama daerah lain Ceuko (Aceh), Keciwer (Batak), Cakue (Padang, Cikur (Sunda), Cekuh (Bali) dan Asauli (Ambon). Dia termasuk kerabat jahe-jahean (gamilia Zingiberaceae), jadi masih saudaranya kunir, jahe, kunci, dan sebagainya.
\r\nKandungan bahan aktif yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah: pati (4,14%), mineral (13,73%), minyak astiri (0,02%) berupa sineol, asam metal kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, asam anisic dan alkaloid.
\r\n Dengan kandungan bahan aktif tersebut maka banyak khasiatnya sebagai obat antara lain :Batuk, kembung, mual masuk angin, masalah pencernaan, anti implamasi, antiseptik, antipasmodik, mengobati sakit gigi, mengeluarkan dahak, tetanus, keracunan tempe bongkrek, jamur, sakit kepala, bisul, nyeri gigi dan menambah daya tahan tubuh.
\r\n
\r\n4. Laos\/Lengkuas (Languas galanga stuntz.)
\r\nLaos atau lengkuas, dikenal dengan nama daerah Langkueneh (Aceh), Langkuweh (Padang), Laja (Sunda), Laos (Jawa, Bali), dan Lingkawas (Manado).
\r\nKandungan bahan aktif yang terdapat pada lengkuas antara lain : Minyak astiri, minyak alpinen, methyl cinnamate, kamfer, eugenol (pemberi cita rasa pedas).
\r\nManfaat laos selain sebagai penyedap masakan, banyak khasiat yang digunakan sebagai obat antara lain : Anti bakteri sebagai obat penyakit kulit seperti kodis koreng dan borok, obat gosok penghangat badan, pelancar kemih, penguat empedu, obat tetes telinga, memperbaiki pencernaan, mengeluarkan lendir dari saluran napas, sakit kepala, nyeri dada, meningkatkan nafsu makan, meredakan kolik atau perut mulas, diari dan obat anti mual.
\r\n
\r\n5. Lempuyang (Zingiber zerumbert)
\r\nLempuyang dikenal dikenal dengan nama daerah Lempuyang gajah (jawa dan Lempoyang paek (Madura).
\r\nKandungan bahan aktif yang terdapat pada lempuyang antara lain : Minyak astiri (terdiri dari zerumbon, pinen, alfa kariofilen, kamfen, sineol dan limonen). Flavonoid dan saponin. Khasiat dari bahan aktif yang terdapat dalam lempuyang tersebut antara lain : Zerumbon adalah senyawa yang berkhasiat sebagai anti kejang, dapat digunakan juga sebagai obat bisul, kaki bengkak, peluruh angin, peluruh batu ginjal dan empedu, kencing batu, diare berlendir dan menambah nafsu makan.
\r\n
\r\n6. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb )
\r\nTemulawak termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia, dengan berbagai nama daerah yaitu : Temulawak (Jawa), Koneng gede (Sunda) dan Temulabak (Madura).
\r\nTemulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh.
\r\nKhasiat lainya yaitu : untuk mengobati limpa, ginjal, pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin maag, produksi ASI, memperbaiki nafsu makan, sembelit, sariawan dan jerawat.
\r\n
\r\n7.Temuireng (Curcuma aeroginosa Roxb.)
\r\nTemuireng masih dalam keluarga zingiberaceae, dikenal dengan nama daerah temu erang (Melayu), koneng hideung (Sunda), temu ireng (Jawa), temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Kandungan bahan aktif yang terdapat dalm temuireng antara lain minyak airis, tanin, kurkumol, kurdion, kurkumalakton, germakron, kurkumin, zat pati, damar, dan zat warna biru.
\r\nKhasiat yang terdapat dalam temuireng antara lain yaitu : untuk meningkatkna nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, mengobati penyakit kulit, memperbaiki pencernaan, sariawan batuk, sesak napas, cacingan, dan menstimulasi kerja lambung.
\r\n
\r\n8. Temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb.)
\r\nTemukunci dikenal dengan nama daerah Tamu kunci (Minangkabau), temu kunci (Melayu), kunci (Jawa), tmeu kunci (Sunda),dumu kunci (NTT), tumbu kunci (Ambon), tamputi (Ternate). Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam temukunci adalah minyak atsiri (yang terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), damar, pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin.
\r\nAdapun khasiat dari tanaman temukunci sebagai obat antara lain: obat, masuk angin, perut kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam, tuberculosis, obat kanker, asma,radang amandel, penyakit kuning, radang usus buntu, radang rahim,sembelit,nyeri perut,trakoma, borok gatal, gigi,demam nifas,dan disentri.
\r\n
\r\n9. Temugiring (Curcuma heyneana Val.)
\r\nTemugiring termasuk tanaman rimpang yang dikenal di Jawa dengan nama daerah temugiring atau temureng. Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam temugiring anatara lain: minyak asiri,amilum, damar, flavonoida, tanin, zat pahit dan senyawa kurkumin yang dapat memberi warna kuning.
\r\nKhasiat sebagai obat antara lain adalah untuk obat penenang, peluruh cacing, kulit terkelupas, mendinginkan badan, membersihkan darah, disentri, penyakit kulit, bau badan, dan bahan kosmetik
\r\n
\r\n10. Temu Mangga (Curcuma Mangga Val.)
\r\nTemu mangga masih termasuk satu famili dengan jahe (Zingiberaceae). agussukmadjaya.blogspot.com","category_id":7,"category_name":"Berita Warga","user":{"username":"arsono","display_name":"Arsono Arwan","avatar_src":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/avatars\/422_thumb_FB_IMG_15576303011626114.jpg","rank_text":"Pengasuh"},"media":[{"id":8719,"created_at":"2017-06-13T22:16:28.914058Z","updated_at":"2017-08-23T17:59:21.447256Z","type":"Post","mediable_id":12248,"mediable_file_name":"UC_Photo_0.jpeg","size":166470,"url":{"h500":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_h500_UC_Photo_0.jpeg","medium":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_medium_UC_Photo_0.jpeg","original":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_original_UC_Photo_0.jpeg","small":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_small_UC_Photo_0.jpeg","thumb":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_thumb_UC_Photo_0.jpeg","w320":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_w320_UC_Photo_0.jpeg","w520":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_w520_UC_Photo_0.jpeg"}}],"thumb_url":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/media\/8719_original_UC_Photo_0.jpeg","location_display_name":"Pademangan, Jakarta Utara","location_url":"\/jakarta-utara\/pademangan","community_id":0,"community":null,"community_privilege":"","byline":{"name":"Arsono Arwan","avatar_src":"https:\/\/d39wptbp5at4nd.cloudfront.net\/avatars\/422_thumb_FB_IMG_15576303011626114.jpg","desc":"Pengasuh","url":"https:\/\/www.atmago.com\/@arsono"},"edit_url":"https:\/\/www.atmago.com\/posts\/discussion\/12248\/edit","should_hide":false,"moderation_status":"published","total_viewer":1486,"localized_topics":[],"topics":null,"tags_ids":["109"],"internal_link":{"Kos":"\/berita-warga\/informasi-kos-dekat-kampus-4-universitas-ahmad-dahlan-yogyakarta_e85a8abe-1abe-4920-a265-45ab0b5a5b47"},"video_url":""},"bc":[{"href":"https:\/\/www.atmago.com","text":"Beranda"},{"href":"\/berita-warga\/","text":"Berita Warga"},{"href":"\/berita-warga\/jakarta-utara","text":"Jakarta Utara"},{"href":"\/berita-warga\/jakarta-utara\/pademangan","text":"Pademangan"}],"category_name":"Berita Warga","siteNav":[{"name":"Berita Warga","desc":"Kabar berita terkini dari warga","icon_id":"create-post-cat-7","href":"https:\/\/www.atmago.com\/berita-warga"},{"name":"Loker","desc":"Informasi lapangan pekerjaan","icon_id":"create-post-cat-6","href":"https:\/\/www.atmago.com\/loker"},{"name":"Acara","desc":"Undangan acara untuk warga","icon_id":"create-post-cat-10","href":"https:\/\/www.atmago.com\/acara"},{"name":"Laporan Warga","desc":"Masalah yang terjadi di lingkungan","icon_id":"create-post-cat-3","href":"https:\/\/www.atmago.com\/laporan-warga"},{"name":"Komunitas","desc":"Ruang komunitas AtmaGo","icon_id":"community-home-list","href":"https:\/\/www.atmago.com\/komunitas\/r"}]},"url":"\/berita-warga\/10-jenis-tanaman-rimpang-berkhasiat-obat_dfc72b9d-cf60-43b9-b4fe-51bf83a91ccb","version":"f17690ac229d4531d8fa5cd0bfe3d817"}>