Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah

Tumbuhan berbunga atau angiospermae merupakan kelompok tanaman tumbuhan yang jumlah spesiesnya terbanyak dalam kingdom plantae. Angiospermae juga dikenal sebagai tumbuhan berbiji tertutup.

Dalam Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, dan Kesehatan 6(2), definisi angiospermae adalah tanaman yang sel telurnya dibuahi dan berkembang menjadi biji di ovarium berongga tertutup.

Tumbuhan berbunga ini diketahui memiliki kemampuan memikat serangga dan mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup lain. Misalnya sebagai sumber pakan maupun tempat untuk meletakkan telur.

Ciri Ciri Angiospermae

Menurut penjelasan dalam buku “Botani Umum 3”, kelompok tanaman berbiji tertutup ini memiliki beberapa ciri khusus. Berikut uraiannya:

  1. Bakal biji selalu dibungkus bakal buah.
  2. Memiliki bunga.
  3. Terdiri dari rumbuhan berkayu dan batang basa.
  4. Memiliki akar tunggang atau serabut.
  5. Batang ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
  6. Umumnya berdaun tunggal, majemuk, atau lebar dengan komposisi yang beragam.
  7. Bentuk tulang daun beragam.

Baca Juga

Sama halnya dengan tanaman pada umumnya, kelompok angiospermae juga terusun atas akar, batang, daun, dan bunga. Mengutip dari buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.

1. Akar

Tumbuhan berbiji tertutup memiliki akar yang beraneka ragam. Ada yang berakar serabut yang ramping. Namun ada juga yang berakar tunggang dan berdaging atau membesar. Biasanya akar yang ukurannya besar berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan air.

Advertising

Advertising

Kelompok tanaman ini memiliki batang yang juga beragam. Ada yang batangnya berubah menjadi sulur, umbi, dan hingga menjadi alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Daun

Daun tanaman berbiji tertutup juga sangat beragam. Ada yang bentuknya lebar tipis, berbentik sisi, hingga daun yang berubah menjadi sulur seiring bertambahnya waktu.

4. Bunga

Bunga menjadi alat perkembangbikan generatif pada tanaman angiospermae. Bagian-bagian bunga tanaman ini antara lain; kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Sementara itu untuk bentuk bunganya sangat beragam tergantung spesiesnya.

Baca Juga

Tumbuhan angiospermae bisa berkembang di hampir semua iklim maupun lingkungan. Dalam buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, diterangkan bahwa proses pembuahan tanaman berbiji tertutup termasuk dalam pembuahan ganda. Sebab terjadi dua kali yaitu pembuahan yang menghasilkan embrio dan yang menghasilkan endosperm.

Embrio atau lembaga diperoleh dari peleburan inti generatif dengan sel terus. Sementara itu, endosperm atau putik lembaga berasal dari peleburan inti generatif dengan inti kandung lembaga sekunder.

Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Pembentukan embrio bisa dilakukan secara seksual melalui proses pembuahan dan bisa juga secara aseksual atau yang juga disebut apomiksis.

Agar lebih jelas, berikut siklus hidup dari tanaman angiospermae.

Siklus hidup tumbuhan angispermae (Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X)

Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae

Tanaman angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu monokotil dan dikotil. Mengutip dari buku “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.

1. Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil atau monocotyledonae merupkan kelompok tanaman yang memiliki biji dengan satu daun lembaga. Adapun ciri-ciri tanaman yang termasuk dalam kelas ini, sebagai berikut:

  • Biji mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Saat berkecambah biji tidak membelah.
  • Bentuk akar serabut dan tidak berkambium. Ujung akar biasanya dilindungi oleh akar lembaga atau koleorhiza.
  • Batang tidak bercabang, berbuku-buku dengan ruas yang jelas, dan tidak berkambium.
  • Daun tunggal berpelepah. Daun berulang sejajar atau melengkung.
  • Bagian bunga bekelipatan tiga.

Baca Juga

Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku atau famili. Berikut uraiannya.

a. Poaceae (Gramineae)

Tanaman dari famili ini biasanya dimanfaatkan manusia sebagai tanaman pangan. Contoh tumbuhan angiospermae dari suku ini yaitu jagung, gandum, tebu,dan lain sebagainya. Adapun ciri-ciri yang dimiliki dari tanaman poaceae seperti berikut:

  • Batang berbentuk tabung.
  • Tiap ruang batang terdapat daun.
  • Bentuk daunnya seperti pita dengan pelepah yang membungkus batang.
  • Bunga berbentuk bulir dan tidak memiliki mahkota.
  • Penyerbukannya dibantu angin.

b. Zingiberaceae

Tanaman dari suku ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Zingiberaceae juga banyak yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan rempah. Contohnya; jahe, kunyit, kencur, lempuyang, lengkuas, dan pacing. Adapun ciri-ciri dari tanaman zingiberaceae, antara lain:

  • Daun lebar dengan pelepah daun membungkus batang.
  • Berumah satu.

Baca Juga

Kelompok tanaman ini merupakan terna besar tahunan yang memiliki rimpang dan berserat. Batangnya semua dan tumbuh mengelompok dalam satu rumpun. Daunnya lebar dengan helaian lonjong dan terkadang dilapisi lilin.

Contoh tumbuhan angiospermae dari suku musaceae yaitu pisang hias, pisang manila, pisang bagu, pisang tunjuk langit, dan pisang hawaii.

d. Arecaceae (Palmae)

Suku arecaceae umumnya berupa pohon keras dengan bunga berbentuk malai dan tidak memiliki mahkota. Daunnya menempel pada batang dan terusun rapat.

Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai protein nabati dan lemak nabati. Contohnya; kelapa, sagu, kelapa sawit, siwalan, salak, rotan, aren, dan kurma.

e. Orchidaceae

Suku dari tanaman monokotil lainnya yaitu orchidaceae. Tanaman ini ditandai dengan bunga yang indah dan bervariasi baik dari bentuk maupun warna.

Pada kelompok tanaman ini ada tiga lembar duan bunga dan kelopak bunga mirip dengan daun bunganya. Contohnya; anggrek vanda, anggrek bulan, vanili, dan anggrek merpati.

Baca Juga

Tumbuhan dikotil atau dicotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan dua daun lembaga. Adapun ciri morfologi dan anatomi tumbuhan dikotil seperti berikut:

  • Biji memiliki lembaga dan dua daun lembaga. Saat berkecambah, biji akan membelah menjadi dua.
  • Bentuk akar tunggang dan berkambium. Ujung akarnya tidak memiliki pelindung.
  • Batang bercabang, berbuku dengan ruas tidak jelas, dan berkambium sehingga cepat besar.
  • Mempunyai daun tunggal atau majemuk dengan tulang daun menyirip atau menjadi.
  • Bagian bunga berkelipatan 2, 4, atau 5.

Kelompok tanaman ini terbagi menjadi enam famili. Berikut uraiannya:

a. Mimosaceae

Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah topis dengan bunga dan daun berbulu. Jika tersetuh, daun akan segera terkulai. Bijinya ada dalam polong. Contoh tanaman dari famili ini antara lain; lamtoro, putri malu, petai, dan jengkol.

Baca Juga

Kelompok famili ini biasanya merupakan tumbuhan semak. Ciri-ciri dari tanaman papilionaceae antara lain:

  • Memiliki bintil akar yang mengandung bakteri pemfiksasi nitrogen dari udara.
  • Bunga menyerupai kupu-kupu.
  • Bijinya terdapat dalam polong.
  • Biasanya dimanfaatkan sebagai protein nabati.

Contoh tumbuhan angiospermae dari famili ini antara lain; buncis, kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, kembang telang, kacang kedelai, dan kacang kapri.

c. Myrtacea

Myrtacea adalah tumbuhan penghasil minyak atsiri yang biasanya tumbuh di daerah tropis. Kandungan minyak atsiri inilah yang membuat tanaman dari famili ini berkhasiat menjadi obat.

Tanaman myrtacea juga biasanya memiliki buah yang mengandung banyak vitamin. Contoh tanaman dari famili ini yaitu; jambu biji, jambu air, cengkeh, dan daun salam.

Baca Juga

Solanaceae adalah tumbuhan semak atau herba dengan ciri-ciri khusus seperti berikut:

  • Bunganya berbentuk trompet.
  • Daun kelopak dan daun mahkota berjumlah lima atau kelipatannya.
  • Memiliki lima benang sari dan satu putik.
  • Biasanya berguna sebagai sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin.

Contoh tanaman solanaceae yaitu terong, kentang, leunca, kecubung, cabai, dan tembakau.

e. Moraceae

Tanaman ini memiliki daun tebal yang menghasilkan getah berwarna putih. Tanaman ini banyak digunakan sebagai obat, penghasil getah, dan buah yang masih muda biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Contohnya; beringin, karet kebo, nangka, dan sukun.

Baca Juga

Kelompok tanaman dikotil lainnya yaitu rubiaceae. Tanaman angiospermae ini menghasilkan biji, daun, dan bunga yang dimanfaatkan sebagai obat atau rempah. Contoh tanaman dari kelompok ini yaitu; mengkudu, kina, kembang soka, dan nusa indah.

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Monokotil – Jika berbicara soal alam sekitar, pembahasannya bisa jadi sangat luas sekali. Namun, tahukah kamu bahwa pada dasarnya kelompok biji tumbuhan itu terbagi menjadi dua. Ada tumbuhan berkeping satu dan juga tumbuhan berkeping dua.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang tumbuhan berkeping satu atau yang biasa kita kenal dengan tumbuhan monokotil. Selain itu, kita juga akan membahas ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil.

Pengertian Tumbuhan Monokotil

Monokotil atau tumbuhan berkeping satu merupakan tumbuhan yang berbunga, tetapi bijinya tidak bisa membelah karena hanya mempunyai satu daun lembaga. Kelompok tumbuhan monokotil ini diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang mempunyai beberapa variasi nama seperti Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida.

Akan tetapi, ada satu suku dengan jumlah anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, yaitu suku Orchidaceae. Orchidaceae ini merupakan suku anggrek-anggrekan dan ada sekitar lima puluh ribu sampai enam puluh ribu jenis tumbuhan monokotil yang satu ini.

Perlu kamu ketahui juga bahwa tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang paling banyak manfaatnya untuk manusia. Contohnya bisa digunakan sebagai sumber energi nabati, sumber sandang, sumber pangan, sumber bahan baku industri serta masih banyak lagi.

Namun, apa saja ya kira-kira hal yang harus diperhatikan agar kamu bisa mengetahui sebuah tumbuhan masuk ke dalam kelompok monokotil? Nah, untuk menjawabnya, di bawah ini akan disebutkan dan dijelaskan apa saja ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil.

Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, monokotil merupakan tumbuhan berkeping satu. Artinya tumbuhan ini hanya mempunyai satu kotiledon yang terdapat di dalam benihnya. Lalu bagian tulang daun mempunyai bentuk yang sejajar atau melengkung.

Tumbuhan monokotil juga mempunyai batang berkas pengangkut yang tersebar luas. Di bagian bunganya, ada kelopak yang terdiri dari tiga, enam, atau sembilan kelopak. Sementara di bagian akar, tumbuhan jenis ini mempunyai akar serabut yang hampir semua bagiannya bersentuhan secara langsung dengan tanah.

Untuk lebih rinci lagi, beragam ciri dari tumbuhan monokotil akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Memiliki biji yang berkeping tunggal
  2. Pada bagian bunga, monokotil memiliki bagian kelopak, mahkota serta benang sari yang jumlahnya tiga atau kelipatan tiga (3,6,9)
  3. Secara umum monokotil berurat daun sejajar atau melengkung dan memiliki pelepah daun
  4. Secara umum monokotil memiliki daun yang tunggal, kecuali pada jenis tanaman palem
  5. Terdapat pembuluh angkut atau berkas vaskuler pada bagian batang yang bertipe kolateral tertutup, sehingga diantara xilem dan floem tidak ada kambium. Kambium sendiri merupakan lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang memiliki sel aktif untuk membelah diri
  6. Pada bagian batang dan akar tidak terdapat kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder yang terjadi dan batang tidak akan tumbuh membesar. Namun, terdapat tumbuhan monokotil yang memiliki kambium, salah satunya adalah Agave Sisalana
  7. Xilem dan floem pada tumbuhan monokotil letaknya tersebar dan tidak teratur.
  8. Umumnya batang tumbuhan monokotil tidak bercabang, terdapat rambut-rambut halus, dan ruas-ruas pada batang dapat terlihat dengan jelas.
  9. Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang serabut, pada bagian ujungnya dilindungi oleh koleoriza sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh koleoptil.

Mengidentifikasi tumbuhan bisa juga dilakukan dengan cara lain, seperti yang tertuang dalam buku Dendrologi : Teori & Praktek Menyidik Pohon karya Indriyanto.

Setelah membahas ciri-ciri tumbuhan monokotil, maka berikut ini akan dijelaskan lebih rinci contoh dari tumbuhan monokotil beserta penjelasannya agar kamu lebih memahaminya.

Contoh Tumbuhan Monokotil

Supaya pembahasan ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil semakin lengkap, maka di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang beberapa contoh dari tumbuhan monokotil yang ada di sekitar kamu.

1. Jagung (Zea Mays)

Jagung adalah tumbuhan monokotil yang bernama latin Zea Mays sp. Sebab kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi, jagung juga bisa menjadi alternatif jika kamu kehabisan beras untuk dimakan.

Jagung sendiri memiliki berbagai macam manfaat seperti menyehatkan jantung, mencegah anemia, sebagai antioksidan penyakit kanker, menyehatkan mata, serta kaya akan vitamin B kompleks yang baik untuk memecah lemak dan karbohidrat menjadi energi. Jadi jagung juga sangat cocok buat kamu yang sedang melaksanakan program diet.

Zea Mays sebagai tumbuhan monokotil memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

  • Akar: Jagung memiliki sistem akar serabut atau bisa dikenal sebagai radix adventicia. Akar ini merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya akan mati, atau bisa juga disusul kemudian oleh sejumlah akar yang memiliki ukuran sama dan semuanya keluar dari pangkal batang.
  • Batang: Bentuk batang dari jagung ialah tegak dan sangat mudah terlihat, selain itu mempunyai ruas yang dibungkus oleh pelepah daun. Pembungkus ini biasanya berasal dari buku-bukunya.
  • Daun: Memiliki daun yang sempurna dalam arti bagiannya lengkap sebab terdapat helaian daun atau lamina, tangkai daun atau petiolus, dan pelepah daun atau vagina.
  • Bunga: Peran bunga untuk tumbuhan Zea Mays ini sangat penting, yaitu sebagai alat perkembangbiakkan. Jagung memiliki dua jenis bunga (jantan dan betina) yang terpisah dalam satu tanaman.
  • Buah: Buah pada jagung merupakan buah sejati tunggal yang kondisinya sudah mengering.

Jagung juga termasuk tumbuhan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu, jagung bisa menjadi sumber penghasilan jika kamu berhasil menanamnya dengan baik. Baca buku Panduan Lengkap Dan Praktis Budidaya Jagung Manis Yang Paling Menguntungkan karya Imroatus Sholikha.

Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah
Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah

2. Bawang Merah

Allium cepa L. var aggregatum atau yang sederhananya kita panggil bawang merah merupakan bumbu wajib untuk semua masakan terutama masakan Iran, Pakistan, dan pegunungan sebelah utaranya. Allium cepa L. var. Aggregatum memiliki ciri sebagai berikut:

  • Akar : Memiliki akar serabut berbentuk benang berwarna putih.
  • Batang : Pada subang atau cakram merupakan batang yang sesungguhnya hanya kecil dengan ruas-ruas yang amat pendek.
  • Daun : Daun pada bawang merah sifatnya tunggal, tebal, lunak, berdaging , dan memeluk umbi lapis.
  • Bunga: Memiliki bunga yang majemuk, berbentuk bongkol serta tangkai silindris.
  • Buah: memiliki bentuk bulat, batu, dan berwarna hijau.
  • Biji: berbentuk segitiga dan hijau.

Selain dari kegunaannya untuk memasak, terdapat khasiat untuk kesehatan yang terkandung dalam bawang merah jika kamu mengkonsumsinya.

3. Keladi

Keladi merupakan kelompok tumbuhan yang menjadi bagian dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa keseharian keladi sering juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati tidak terlalu sering membentuk umbi yang besar. Dalam tumbuhan monokotil, keladi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Batang: Metamorphosis batang membentuk umbi.
  • Akar: Akar dari keladi membentuk serabut yang memiliki warna putih.
  • Bunga: Memiliki bunga majemuk dan berbentuk bongkol.
  • Biji: Tidak ditemukan biji pada tanaman keladi.
  • Buah: Tidak ada buah dalam tanaman keladi.
  • Daun: Daunnya berbentuk perisai dan mempunyai tangkai daun.

Tanaman padi merupakan contoh tumbuhan monokotil berikutnya, tanaman padi ini mempunyai nama latin, yaitu Oryza Sativa L. Tanaman padi yang termasuk tumbuhan monokotil dapat dilihat dari akarnya yang berbentuk serabut. Kandungan yang ada di dalam padi cukup banyak, seperti vitamin D, karbohidrat, dan lain-lain.

Dengan penjelasan diatas, Grameds dapat lebih memahami bagaimana tumbuhan monokotil dengan memperhatikan ciri fisik sesuai yang telah dijelaskan. Selain dari ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil, terdapat hal yang dapat kita pahami lagi yaitu klasifikasi tumbuhan monokotil. Berikut adalah penjelasan mengenai klasifikasi tumbuhan monokotil.

Tumbuhan berkeping satu ini selain memiliki beberapa ciri-ciri, juga memiliki beberapa pembagian klasifikasi. Berikut akan dijelaskan klasifikasi pada tumbuhan berkeping satu.

1. Zingiberaceae (Suku Jahe-Jahean)

Seperti yang kita ketahui, terdapat beberapa rempah-rempah yang sering digunakan dan ditanam di Indonesia ini seperti jahe, kunyit, temu hitam, lengkuas, kencur, dan temu lawak.

Nah beberapa tumbuhan tersebut ternyata merupakan bagian dari klasifikasi tumbuhan monokotil yaitu Zingiberaceae atau bisa dikenal juga dengan suku jahe-jahean. Sudah jelas dari contoh-contoh yang telah disebutkan, pada suku jahe-jahean ini biasanya digunakan manusia untuk bumbu masak atau obat herbal.

Sebagai contoh, pada keluarga yang tinggal di pegunungan biasanya menggunakan jahe sebagai penghangat tubuh.

Pada kelas tumbuhan ini terdapat senyawa keton yang kuat sehingga menimbulkan rasa pedas saat dikonsumsi. Selain sebagai penghangat, jahe juga bermanfaat untuk mencegah perut buncit, mencegah kanker, mengobati batuk, mengatasi perut kembung serta dapat menjadi antioksidan.

Jahe sendiri terbagi menjadi tiga macam berdasarkan aroma, warna, bentuk, dan besar rimpangnya yaitu jahe putih, jahe merah, dan jahe gajah. Diantara ketiga jenis tersebut, jenis yang paling sering ditemui yaitu jahe putih atau bisa disebut juga dengan jahe emprit. Aroma dari jahe emprit ini kurang tajam dibanding jahe merah. Namun rimpangnya lebih besar dari jahe merah.

Jahe merah atau jahe sunti memiliki rasa yang sangat pedas dan aroma yang sangat tajam. Memiliki rimpang kemerahan namun ukurannya lebih kecil dari jenis jahe yang lain. karena rasa pedasnya, jahe jenis ini sering digunakan untuk minyak jahe dan bahan obat-obatan.

Terakhir yaitu jahe gajah. Disebut sebagai jahe gajah karena jahe ini yang memiliki ukuran yang besar. Bentuknya yang besar ternyata rasa yang dimilikinya kurang pedas serta aromanya kurang tajam dibandingkan jenis yang lain.

Zingiberaceae mempunyai ciri-ciri yaitu di dalam bunganya terdapat sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Selain itu pelepah daunnya memeluk batang tumbuh dari dalam tanah atau rimpang dan kelopak bunganya berbentuk seperti tabung.

Saat ini, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting apalagi sedang banyak virus yang bisa menyerang kesehatan kita. Salah satu asupan untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari virus dan tidak mudah sakit adalah jahe. Kandungan-kandungan yang ada di dalam jahe sangat baik untuk kesehatan kamu, sehingga tak jarang kalau banyak yang membeli jahe untuk diseduh.

Banyaknya orang yang ingin membeli jahe bisa dijadikan sebagai peluan bisnis yang cukup menguntungkan. Jika, kamu ingin budidaya jahe, maka buku “Jahe” sangat pas untuk dijadikan sebagai referensi. Kamu bisa membelinya dengan klik tombol “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

2. Orchidaceae (Suku Anggrek-Anggrekan)

Suku anggrek-anggrekan ini atau Orchidaceae merupakan bagian dari klasifikasi tumbuhan monokotil. Bunga anggrek yang termasuk dalam suku ini ternyata merupakan jenis bunga yang beraneka ragam. Habitat dari anggrek sendiri yaitu di lingkungan tropis.

Jadi untuk budidaya anggrek di Indonesia ini sudah tidak perlu diragukan lagi, sebab anggrek tergolong bunga yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu anggrek dapat tahan di tempat yang lembab.

Orchidaceae ini memiliki ciri khas tersendiri yang dapat kita identifikasikan. Ciri khas tersebut yaitu bunga anggrek memiliki daun dengan tepi yang rata dan berdaging dengan letak selang-seling dua baris.

Pangkal batang dari bunga anggrek yang menggembung ini bermanfaat untuk menyimpan cadangan air. Pada bagian akar, anggrek memiliki akar yang rimpang. Dalam satu bunga, terdapat 2 sel kelamin yaitu jantan dan betina.

Umumnya anggrek ini bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu epifit dan terestrial. Untuk jenis epifit, anggrek jenis ini tumbuhnya menempel dengan tanaman lain. Walaupun tumbuh menempel dengan tanaman lain, anggrek tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya. Sedangkan jenis terestrial, anggrek ini hidupnya di tanah, tidak menumpang pada tanaman lain.

Kamu juga bisa membudidayakan anggrek dalam botol dengan menggunakan teknik yang ada di dalam buku Usaha pembibitan Anggrek Dalam Botol (Teknik In Vitro) karya Yulia Andiani. Teknik ini sangat cocok diaplikasikan di rumah kamu tanpa memerlukan lahan yang terlalu luas.

Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah
Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah

Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah
Perhatikan data tumbuhan berikut kelompok tumbuhan yang termasuk dalam suku Gramineae adalah

3. Musaceae (Suku Pisang-pisangan)

Klasifikasi monokotil selanjutnya yaitu musaceae atau bisa disebut juga sebagai suku pisang-pisangan. Pisang memiliki nama latin Musa sp yang keberadaannya dapat kita temukan dengan mudah di wilayah Indonesia.

Tanaman pisang memiliki berbagai macam manfaat yang dapat diambil dengan mengkonsumsi langsung ataupun dengan diolah. Dimulai dari buahnya yang bisa langsung dikonsumsi dan kamu akan mendapatkan beberapa manfaat seperti menurunkan tekanan darah, membantu fungsi pembuluh darah dalam mengangkut oksigen ke otak, menjaga kestabilan detak jantung. Manfaat tersebut didapatkan dari kandungan kalium yang ada pada pisang.

Selanjutnya pada bagian jantung pisang dapat diolah menjadi masakan, baik digoreng ataupun dikukus ataupun diolah menjadi obat luar. Sedangkan pada bagian bonggol pisang ini dapat diolah menjadi makanan seperti keripik.

Bagian ini memiliki serat yang tinggi sehingga sangat baik untuk pencernaan. Dengan manfaatnya yang banyak seperti yang telah disebutkan tadi, sehingga tak heran jika hal ini menarik minat banyak orang untuk membudidayakannya.

Jenis keluarga monokotil ini juga memiliki beragam jenis, seperti pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang tanduk, pisang kepok, pisang uli, pisang klutuk, pisang lampung dan masih banyak lagi jenis pisang lainnya.

Selain dari jenisnya, suku pisang-pisangan juga memiliki ciri-ciri yang dapat kita kenali. Dimulai dari daunnya yang berpelepah, tulang daunnya menyirip seperti lancet, bunga yang tunggal berupa karangan, serta batangnya yang semu.

4. Arecaceae (Suku Palem-Paleman)

Suku Arecaceae ini biasanya berbentuk pohon yang tidak bercabang dengan daunnya yang terdapat di ujung-ujung batang seperti mahkota. Batang dari suku palem ini jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas.

Tidak hanya berbentuk pohon yang tidak bercabang, Arecaceae juga memiliki tumbuhan yang berumpun seperti salak. Beberapa anggotanya setengah merambat seperti rotan.

Bagian akar suku ini berbentuk silinder, tumbuh akar dari pangkal batang, dan kurang bercabang namun tumbuh dengan banyak serta masif atau padat. Dengan akarnya ini yang mampu menancap dalam ke tanah, batang yang tumbuh tinggi dapat ditopang dengan baik.

Batang bisa tumbuh setinggi 20 meter atau lebih. Selain itu, batangnya juga beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Pada beberapa kelompok suku palem-paleman ini memiliki duri di bagian daunnya. Tangkai daunnya terdapat pelepah daun yang membungkus bagian batang.

Untuk populasi palem di Indonesia sendiri, sudah jelas sangat baik. Bahkan Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia karena memiliki keanekaragaman jenis dari tumbuhan palem ini. Kebanyakan dari suku ini tumbuh di daerah pesisir, namun ada juga beberapa yang tumbuh di daerah hutan.

Hampir seluruh bagian dari suku ini seperti kelapa yang bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan manusia. Air kelapa dapat bermanfaat untuk manusia, yakni sebagai obat alergi.

Bagian endapan dari air kelapa yang membentuk daging kelapa juga bermanfaat untuk masakan seperti santan dan minyak kelapa. Sedangkan pada bagian daunnya dapat dijadikan sebagai anyaman yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk tas atau kerajinan lainnya.

5. Poaceae atau Gramineae (Suku Rerumputan)

Terakhir, klasifikasi dari monokotil yang satu ini disebut Poaceae. Poaceae termasuk ke dalam famili tumbuhan terbesar kelima setelah Orchidaceae, Asteraceae, Rubiaceae, dan Fabaceae.

Suku rerumputan ini memiliki beberapa ciri yang dapat dikenali dari fisiknya seperti tulang daun yang sejajar serta melekat di batang, memiliki akar serabut, batang yang tidak memiliki rongga, mudah terbang ketika tertiup angin, serta bentuk bunganya berupa kulit. Selain itu, pada gramineae proses penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan angin.

Suku ini sangat bermanfaat bagi manusia, terutama dalam bentuk makanan seperti gula, nasi, roti, dan lain sebagainya yang dapat menjadi contoh makanan yang dibuat dari suku ini. Bentuk contoh dari suku ini antara lain seperti padi (Oryza Sativa), jagung (Zea mays), tebu (Saccharum officianarum), serta gandum (Trinitium sativum).

Selain makanan, poaceae atau gramineae memiliki tanaman yang bisa dijadikan produk lain seperti Andropogon nardus atau serai yang dapat dijadikan bahan baku tali, Dendrocalamus Asper atau bambu betung yang dapat digunakan untuk membuat bahan perabotan rumah serta bangunan. Sebab banyak kegunaannya seperti yang telah disebutkan, Poaceae menempatkan kedudukan sebagai keluarga tumbuhan yang paling penting secara ekonomi.

Setelah mengetahui lima klasifikasi dari tumbuhan monokotil, ternyata sangat mudah untuk menemukannya di sekitar kita. Salah satunya adalah pisang. Dapat diketahui dari keberadaannya yang merajalela di seluruh Indonesia serta banyak olahan pisang yang sudah diperjual belikan sejak lama.

Kesimpulan

Sampai sudah pada bagian akhir dari ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil, dari pembahasan ciri-ciri dan tumbuhan monokotil yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap jenis tumbuhan monokotil hampir semuanya berakar serabut, batang dan akar tidak ada kambium, umumnya berdaun tunggal, serta biasanya tumbuhan monokotil tidak bercabang.

Sementara itu, klasifikasi pada tumbuhan monokotil ada lima, yaitu Zingiberaceae (suku jahe-jahean), Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan), Musaceae (suku pisang-pisangan, Arecaceae (suku palem-paleman), dan Poaceae atau Gramineae (suku rerumputan).

Selesai sudah pembahasan tentang pengertian, klasifikasi, ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil. Semoga bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam mengenali tumbuhan yang ada disekitarmu. Sampai berjumpa lagi, ya!

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang serabut, pada bagian ujungnya dilindungi oleh koleoriza sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh koleoptil.

Tidak, tumbuhan monokotil berakar serabut.

Akar: Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar dengan jenis serabut. Sedangkan, tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran dengan jenis akar tunggang. Biji: Tumbuhan monokotil yang berarti tumbuhan dengan biji tunggal. Tumbuhan dikotil yang memiliki arti tumbuhan dengan biji berkeping ganda.

Tumbuhan monokotil juga mempunyai batang berkas pengangkut yang tersebar luas. Di bagian bunganya, ada kelopak yang terdiri dari tiga, enam, atau sembilan kelopak. Sementara di bagian akar, tumbuhan jenis ini mempunyai akar serabut yang hampir semua bagiannya bersentuhan secara langsung dengan tanah

BACA JUGA:

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien