Gotong Royong Wujud Pengamalan Pancasila
Tulungagung - Pancasila merupakan dasar negara kita yang memiliki nilai-nilai luhur karena dalam setiap sila memiliki karakteristik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam sila satu sampai sila ke lima memiliki kaitan yang erat. Gotong royong dan memiliki sikap persatuan salah satu sebagian contoh kehidupan yang memiliki nilai-nilai luhur dari sila ke tiga Pancasila yang akan membawa arah persatuan. Karena Gotong royong inilah yang merupakan tali pemerkuat bangsa Indonesia. Dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa yang merupakan salah satu program dari TNI ini termasuk dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila karena dalam TMMD ini diperlukan sikap gotong royong bahu membahu dan memiliki rasa keadilan sosial kepada warga khusunya dalam segi pembangunan yang merata di segala bidang. Seperti halnya yang dikatakan Dandim 0807/Tulungagung, Letkol Inf. Wildan Bahtiar, Rabu (24/6/20), “Kegotong royongan ini merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa dimana antara TNI dengan warga saling bahu membahu dan bergotong royong dalam pengerjaan. Inilah yang menjadikan bangsa lain iri dengan apa yang ada pada jiwa rakyat Indonesia”. Dandim menambahkan, kegotong royongan dan sikap adil dalam segala hal inilah yang menjadi budaya bagi bangsa Indonesia.Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada TNI dan warga Tulungagung pada khususnya agar selalu tetap dan terus bersinergi dan manunggal bersama-sama agar negara Indonesia menjadi kuat.(*)
Lihat Foto KOMPAS.com - Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima ideolologi yang menjadi pedoman hidup Bangsa Indonesia. Kelima ideologi tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kelima ideologi tersebut terkandung nilai-nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu nilai luhur yang terkandung dalam sila kelima adalah gotong-royong. Dilansir dari Kemenko PMK, gotong royong adalah partisipasi aktif setiap individu dalam kepentingan orang banyak. Baca juga: Contoh Penerapan Sila Kelima Pancasila Gotong royong adalah sikap saling tolong-menolong, bahu-membahu, dan peduli kepada sesama tanpa memandang ras dan status sosial. Sikap gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. Berikut adalah contoh penerapan nilai-nilai luhur Pancasila gotong-royong:
Baca berikutnya
PUTUSSIBAU – Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kapuas Hulu melakukan kegiatan survey pemanfaatan ruang lahan baku sawah
Putussibau – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kapuas Hulu Tim Inventarisasi Barang Daerah melalui Subbagian Umum dan Aparatur melaksanakan
Bidang Bangunan Gedung dan Jalan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kapuas Hulu (DPUPR) melaksanakan kegiatan Opname Gertak Kayu dan Gotong royong merupakan salah satu budaya yang ada di Indonesia dan salah satu bentuk pengamalan dari Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi pedoman masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Dalam lima butir Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Tahukah Anda, gotong royong mencerminkan sila Pancasila yang ke berapa? Simak jawabannya berikut ini. Sila Kelima Pancasila Tentang Gotong RoyongIlustrasi gotong royong yang mencerminkan sila kelima, sumber gambar oleh Werner Heiber dari PixabayJika kita bicara mengenai gotong royong yang berkembang di masyarakat Indonesia, perilaku tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan dari sila di dalam Pancasila. Tepatnya sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Ani Sri Rahayu) (2017: 19) nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dari itu, dalam sila kelima terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan, yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negaranya, serta manusia dengan tuhannya. Sila kelima disimbolkan dengan padi dan kapas. Maknanya adalah kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan menurut Ir. Soekarno, gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang disebut dengan satu karyo, satu gawe. Selain gotong royong ada beberapa perilaku yang merupakan contoh pengamalan dari sila kelima yaitu:
Itulah sila kelima Pancasila dan contoh pengamalannya yaitu gotong royong yang mencerminkan sila kelima. (WWN) |