21. Usaha pelestarian sumber daya alam hayati ekosistem hutan dapat dilakukan dengan cara… A.Penebangan hanya boleh dilakukan pada pohon-pohon besar dan rindang B.Penebangan hutan dilakukan tidak pada musim penyerbukan C.Penebangan hanya dilakukan pada tanaman yang tidak dapat berkembang biak dengan cepat D.Menerapkan system tebang pilih dan penanaman kembali E.Penebangan dilakukan jika dibutuhkan untuk mendirikan perumahan 23.Pengelompokan organisme dapat didasarkan atas keanekaragaman tingkat gen dan keanekaragaman tingkat spesies. Tanaman berikut yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen adalah… A.Melon, mentimun dan semangka B.Sirsak, srikaya dan mangga C.Jahe, temu ireng, dan temu lawak D.Bunga mawar, bunga melati dan bunga kenanga E.Kelapa gading, kelapa hybrid, dan kelapa hijau 24.Pasangan tumbuhan berikut yang dapat dikelompokkan dalam tingkat keanekaragaman gen yaitu… A.Jeruk nipis dan jeruk purut B.Ketan hitam dan ketan putih C.Bayam duri dan bayam cabut D.Jambu biji dan jambu monyet E.Sawo kecik dan sawo manila 25.Berdasarkan perbedaan flora dan fauna yang mendominasi, terumbu karang di Pantai Pangandaran dan kawasan hutan di Gunung Gede Pangrango menunjukkan adanya keanekaragaman hayati tingkat… 27.Kawasan suaka alam yang digunakan untuk melindungi dan menjamin perkembangan secara alami terhadap jenis tumbuhan yang khas di tempat tersebut disebut… 28.Contoh upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia secara ex situ yaitu... A.Pendirian Taman Nasional Baluran B.Penangkaran harimau di kebun binatang C.Perlindungan Taman Laut Bunaken D.Perlindungan komodo di Pulau Komodo E.Perlindungan bunga Rafflesia arnoldi di Bengkulu Kawasan Konservasi yang terdapat di Pulau Jawa meliputi nomor… 30 Berikut ini yang tidak termasuk tujuan klasifikasi makhluk hidup yang dilakukan oleh para ahli Biologi yaitu ... A.Mengetahui evolusi pada makhluk hidup B.Memberikan nama ilmiah pada makhluk hidup C.Mengetahui hubungan kekerabatan antar-makhluk hidup D.Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan cirri-cirinya
31. Keanekaragaman spesies dipengaruhi oleh …. a. gen dan lingkungan b. tingkah laku dan gen c. gen dan faktor abiotik d. faktor abiotik dan biotik e. gen dan makanan 32. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah …. a. memburu hewan lindung b. membuat hutan lindung c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati d. melakukan reboisasi e. melakukan penangkaran hewan langka 33. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan adalah …. a. garis Weber b. garis Wallace c. garis khatulistiwa d. garis lintang e. garis bujur 34. Kegiatan berikut yang bukan merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati adalah …. a. pembuatan kursi rotan b. memasak sayuran c. pengeboran minyak d. pembuatan benang kapas e. berternak unggas 35. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan …. a. penangkaran hewan b. kebun raya c. hutan lindung d. taman kota e. taman bermain 36. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali …. a. pembuatan daerah pemukiman b. pembuatan jalan raya c. pembuatan ladang d. pelestarian hewan e. diambil kayunya 37. Hewan berikut merupakan hewan yang hidup di wilayah ….
a. Indonesia bagian barat b. Indonesia bagain timur c. Peralihan d. Australia e. Asia Selatan 38. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah … a. Hibiscus rosasinensis b. Rafflesia arnoldii c. Oryza sativa d. Morinda citrifolia e. Solanum tuberosum 39. Berikut ini hewan yang umum diternakkan dan dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, kecuali …. a. ayam b. sapi c. burung elang d. udang e. kambing 40. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara …. a. bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari b. ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame c. burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning d. burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu e. ular sanca, ular sendok, dan ular hijau 41. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu …. a. orangutan b. babi rusa c. biawak d. kanguru e. walabi 42. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati, yaitu …. a. penangkapan ikan dengan peledak b. memelihara hewan langka c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin d. menanam pepohonan di halaman e. membuka lahan dengan membakar hutan 43. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut, kecuali …. a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup b. sebagai sumber kebutuhan sandang c. sebagai sumber kebutuhan pangan d. sebagai sumber kekayaan pribadi e. sebagai sumber kekayaan papan 44. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah …. a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah. c. memberikan sanksi hukum dengan membuat undang undang d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka 45. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah …. a. rumput b. burung merpati c. semak-semak d. bebatuan e. serangga 46. Keanekaragaman ekosistem tidak dipengaruhi oleh …. a. vegetasi tanaman b. iklim c. jenis hewan yang menempati d. lingkungan abiotik e. wilayah negara 47. Warna-warni yang terdapat pada ikan koi menunjukkan …. a. keanekaragaman individu b. keanekaragaman fenotipe c. keanekaragaman hayati d. keanekaragaman gen e. keanekaragaman spesies 48. Wilayah Indonesia bagian timur memiliki hewan-hewan yang mirip dengan wilayah …. a. Asia b. Australia c. Jepang d. Amerika e. Eropa
49. Perhatikan tanaman ini
Tanaman sagu memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan …. a. papan b. sandang c. pangan d. obat-obatan e. kosmetik 50. Pelestarian alam ex situ dilakukan di …. a. hutan lindung b. taman nasional c. kebun raya d. cagar alam e. taman kota Essai
Jawaban Uraian 1. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga yakni Keanekaragaman Hayati tingkat gen (dalam spesies yang sama) dengan contoh macam mangga dan padi, Keanekaragaman Hayati tingkat jenis (dalam familia/kelas/ordo yang sama) dengan contoh kelapa dan aren dan Keanekaragaman Hayati tingkat ekosistem (dalam ekosistem/daerah/habitat yang sama) dengan contoh sawah dan kebun. 2. Faktor yang menyebabkan terjadinya kenanekaragaman hayati karena faktor genetik dan lingkungan, dari interkasi kedua faktor inilah yang menjadikan tidak ada makhluk yang sama di bumi ini. 3. Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah harimau, singa, kucing, dan chitah yang berada dalam kelompok karnivora. Juga kacang hijau, polong, tanah dan lamtoro yang berada dalam kelompok polong-polongan. 4. Kelebihan keanekaragaman hayati di Indonesia adalah jenis tumbuhan berbunga 10% tumbuhan di Indonesia, 12% mamalia, 600 reptilia dan 270 amphibia hidup di wilayah Indonesia. Beberapa hewan dan tumbuhan endemi (hanya dapat ditemukan) di Indonesia. Indonesia menempati posisi ke tiga dunia untuk kekayaan alamnya. 5. Gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan karena faktor manusia yang merusaknya secara sengaja dan tidak sengaja juga faktor bencana alam atau kerusakan alam. 6. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati adalah pembakaran hutan, pembukaan hutan, pencemaran lingkungan dan budidaya monokultur. 7. Berdasarkan ciri organisme yang ada di wilayah tersebut, Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah yakni wilayah oriental, peralihan, dan Australia. 8. Bentuk pelestarian makhluk hidup melalui pelestarian in situ dan pelestarian ex situ. In situ dengan pelestarian di habitat aslinya sedangkan ex situ pelestarian di luar habitat aslinya. 9. Organisme langka misalkan harimau, badak bercula satu, gajah dan burung cendrawasih. Upaya pelestariannya melalui perbanyakan organisme dengan banyak cara dan upaya pencegahan dari pembunuhan yang berlebihan. 10. Gangguan ekosistem yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan misalnya pembakaran hutan, pengambilan organisme yang berlebihan serta rekayasa genetika yang berlebihan. KEANEKARAGAMAN HAYATI Macam-macam Keanekaragaman Menimbulakan variasi genetik antarindividu dalam satu spesies/jenis. Speciesnya sama namun macamnya beda , jadi nama penulisan speciesnya sama Contoh: padi (IR64, rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi, super toy, merah putih, dan sebagainya) semua nama yang berbeda itu masih species padi ( Oryza sativa Sehingga jika dikawinkan masih menurunkan keturunan fertil Keanekaragaman tingkat spesies. Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-an antara satu spesies dengan yang lain. Species atau jenisnya beda , jadi 2 nama dalam penulisan bahasa latinnya beda . Pantera tigris , Pantera pardus Keduanya macan namun beda spesies meskipun Genus sama Jadi inilah yang disebut keanekaragaman species atau jenis Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele, gurameh. Jika dikawinkan tak menurunkan keturunan karena emang beda species Keanekaragaman tingkat ekosistem.
Disebabkan oleh perbedaan komponen abiotik dan biotik
penyusun ekosistem.Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa jombor, danau Toba,
sawah, hutan tropis.
DETAIL KEANEKARAGAMAN HAYATI Bumi yang dihuni sekian banyak organisme atau makhluk hidup tak ada satupun yang organisme yang benar-benar memiliki kesamaan untuk segala hal. Kenyataan yang terjadi bahwa di berbagai tempat dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup atau sering disebut juga keanekaragaman hayati. A. Tingkat Keanekaragaman Hayati Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong para ilmuan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukan keseluruhan perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan gen, spesies, dan tingkatan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatife konstan atau pengaruhnya bersifat stabil terhadap morfologi (fenotip) organisme. Sedangkab faktor luar relatif bersifat labil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotip) suatu organisme.Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem. 1. Keanekaragaman Gen Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia terkecil yang merupakan unit dasar yang membawa faktor keturunan. Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis (species) makhluk hidup yang menyebabkan variasi antarindividu sejenis, contohnya adalah keanekaragaman gen pada manusia. Keanekaragaman gen dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain pada warna mata (biru, hitam, cokelat), warna kulit (hitam, putih, kuning, sawo matang), ukuran tubuh, dan bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting) keanekaragaman sifat tersebut disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen. variasi gen pada makhluk hidup menyebabkan sifat genotip dan fenotip pada setiap makhluk hidup berbeda. Keanekaragaman gen dapat terjadi karena perkawinan antara makhluk hidup sejenis (satu species) dimana susunan gen keturunannya berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk menghasilkan keanekaragaman individu dalam satu species. 2. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman jenis dapat lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. hal ini dikarenakan karena perbedaan antar species makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan individu dalam satu species. Species atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis, dan bisa mengadakan saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi). Keanekaragaman jenis misalnya dapat dilihat pada tumbuhan tanaman sirsak dan srikaya, kedua termasuk dalam genus yang sama yaitu Annona, namun keduanya mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda. 3. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem merupakan komunitas organik yang terdiri atas makhluk hidup (komponen biotik) yang hidup di lingkungan fisik dan kimia (komponen abiotik). Dalam ekosistem terjadi hubungan atau interaksi timbal balik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini akan menimbulkan keserasian hidup dalam suatu lingkungan ekosistem. Keanekaragaman tingkat ekosistem disebabkan perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah, misalnya perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan curah hujan, temperature, intensitas cahaya yang akan berpengaruh pada jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang hidup pada suatu daerah. Ekosistem merupakan suatu sistem dimana akan terjadi proses saling terkait seperti pengambilan makanan, perpindahan energi, daur zat (materi) dan produktivitas atau hasil dari keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa yang lebih cocok tumbuh di daerah pantai, dan pohon aren yang tumbuh di daratan tinggi. Keanekaragaman ekosistem di dunia ada berbagai macam seperti ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang pasir dan sebagainya, sedangkan ekosistem perairan seperti ekosistem air tawar, air payau, dan laut. B. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati Makhluk hidup yang mempunyai ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok, dan apabila ditemukan perbedaan ciri dan sifat maka akan dipisahkan lagi ke dalam kelompok yang lain. Kegiatan klasifikasi ini akan menghasilkan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. Pengelompokkan klasifikasi pada tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi. Semakin tinggi jenjangnya maka anggotanya semakin banyak, akan tetapi persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin sedikit. 1. Tujuan dan manfaat klasifikasi Keanekaragaman hayati yang melimpah akan sulit untuk dipelajari. Sehingga dilakukan pengelompokkan (klasifikasi) makhluk hidup. Tujuan dilakukannya klasifikasi antara lain:
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang langsung dapat diterapkan bagi kepentingan manusia. Manfaat klasifikasi makhluk hidup bagi manusia sebagai berikut.
Sistem klasifikasi yang digunakan sampai sekarang adalah sistem yang disusun oleh Robert H. Whittaker yang dikenal dengan sistem lima kingdom, sebagai berikut:
Kategori takson yang sering digunakan dalam praktik sehari-hari ada tiga sebagai berikut.
2. Tahapan Klasifikasi Dalam menyusun klasifikasi makhluk hidup harus melalui beberapa tahapan ilmiah, tahapan tersebut antara lain.
3. Sistem tata nama binominal nomenclature (sistem tata nama ganda) Sistem tata nama binominal nomenclature adalah pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup dengan dua kata. Kata pertama menunjukkan genus (marga), sedangkan kata kedua menunjukan spesies (jenis). Adapun ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dengan menulis nama jenis dengan sistem tata nama binominal sebagai berikut. a. Nama jenis (species) Nama jenis untuk hewan dan tumbuhan terdiri atas dua kata tunggal dan biasanya dari bahasa latin. Kata pertama menunjukan nama marga (genus) sedangkan kata kedua menunjukan jenis (species). Cara penulisan kata pertama (marga) diawali dengan huruf besar, sedangkan kata kedua (jenis) diawali dengan huruf kecil. Contohnya tanaman jagung nama speciesnya (jenis) adalahZea mays, dimana Zea adalah marga dan mays menunjukan species atau jenisnya. Demikian juga dengan species burung merpati nama speciesnya adalah Columbia livia, Columbia menunjukan marga (genus) dan Livia menunjukan nama jenis (species). Perlu diingat dalam menuliskan nama jenis (species) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris bawahi agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah yang lain b. Nama Marga (genus) Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar dan kata bercetak miring, misalnya marga tumbuhan Solanum (terong-terongan), marga hewan Felis (kucing), marga hewan Canis (anjing), dan sebagainya. c. Nama suku (familia) Nama suku umumnya merupakan kata sifat yang dijadikan sebagai kata benda yang berbentuk jamak. Biasanya berasal dari nama makhluk hidup yang bersangkutan. Apabila tumbuhan maka ditambahkan akhiran aceae, misalnya nama suku Solanaceae,berasal dari kata solanum yang ditambah akhiran aceae, sedangkan untuk hewan ditambahkan dengan idea, contohnya nama sukuFelidea berasal dari kata Felis yang ditambahkan akhiran idea. d. Nama bangsa (ordo) Nama bangsa diambil dari nama genus yang ditambah akhiran ales, contoh ordo Zingiberales berasal dari genus Zingiber yang ditambah akhiran ales. e. Nama kelas (Classis) Nama kelas diambil dari nama genus yang ditambah akhiran nae, misalnya untuk genus Equisetum maka nama kelasnya menjadi Equisetinae, atau bisa juga diambil dari ciri khas organisme tersebut, misalnya chlorophyta(ganggang hijau) dan Mycotina (jamur). C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia Indonesia secara astronomis terletak antara 60 LU -110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Yang artinya indonesia termasuk negara yang memiliki iklim tropis yang memiliki ciri-ciri antara lain temperatur udara yang cukup tinggi, dengan curah hujan antara 700 -7000 mm/tahun. Indonesia memiliki kurang lebih 47 jenis ekosistem alami yang berbeda mulai dari ekosistem salju yang terdapat di ketinggian sampai hutan daratan rendah dan padang rumput. Kekayaan jenis hewan di indonesia memiliki jumlah keanekaragaman yang tinggi dibandingkan negara lain di antaranya hewan mamalia yang hampir mencapai 515 jenis dengan 125 jenis diantaranya endemik (tidak ditemukan di daerah lain). Jenis kupu-kupu meliputi 151 jenis, reptil 600 jenis, amfibi 270 jenis, sedangkan burung mencapai 1519 jenis dan 420 jenis bersifat endemik. 1. Keanekaragaman flora di Indonesia Indonesia termasuk dalam kawasan flora malenesia yang meliputi Malaysia, Filipina, Papua nugini, dan kepulauan salomon. Persebaran jenis tumbuhan di indonesia tidaklah merata, pulau kalimantan dengan hutan hujan tropisnya merupakan daerah yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan paling tinggi. Selain itu sumatra dan papua juga kaya dengan jenis tumbuhan. Sementara itu, hutan di jawa, sulawesi, dan maluku mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang lebih sedikit. Hutan di daerah malenesia memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tingkat tinggi. Kebanyakan jenis Dipterocarpaceae(tumbuhan yang menghasilkan biji). Dipterocarpaceae membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae diantaranya adalah Meranti (Dipterocarpus sp), Kayu garu (Shorea sp), Kayu kapur (Drybalanops aromatica). Sebagian hutan di indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis yang bercirikan pepohonan rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat). Tumbuhan yang mendominasi hutan antara lain durian (Durio zibethinus), Mangga (Mangifera indica), suku (Artocarpus communis),dan Rotan (Calamus calsius) Jenis tumbuhan ini banyak tersebar di sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Di Indonesia juga ada tumbuhan endemik. Tumbuhan endemik yaitu tumbuhan yang hanya ada di Indonesia dan tidak terdapat di negara lain. Contoh tumbuhan endemik Indonesia yaitu Rafflesia arnoldi yang endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh. 2. Keanekaragaman fauna di Indonesia Indonesia memiliki persebaran fauna yang tidak merata. Persebaran fauna di Indonesia pada awalnya dibagi manjadi dua zona zoogeografi yang dibatasi oleh garis wallace yang diperkenalkan oleh Alfred Russell Wallace yang membagi wilayah indonesia menjadi dua wilayah persebaran fauna yaitu zona oriental dan zona Australian. a. Fauna daerah Oriental Fauna daerah oriental meliputi wilayah pulau jawa, sumatra, dan kalimantan. Fauna kawasan oriental memiliki ciri-ciri antara lain.
b. Fauna daerah Australian Fauna daerah Australian meliputi daerah pulau papua, maluku, sulawesi, dan nusa tenggara. Ciri-ciri hewan australian sebagai berikut.
Contoh satwa yang terdapat di daerah Australian sebagai seperti komodo (Varanus komodoensis), babirusa (Babyroussa babyrussa), kanguru pohon (Dendrogalus ursinus), dan kuskus (Phalanger sericeus) c. Fauna daerah peralihan Fauna peralihan meliputi daerah sulawesi sampai kepulauan maluku. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam kelompok fauna peralihan seperti anoa (Pendrogalus inustus), maleo (Macrocephalon maleo), rangkong sulawesi (Aceros cassidia), musang cokelat sulawesi (Macrogalidia musschenbroeki), dan siagapuar timur (Tarsius spectrum). 3. Manfaat Keanekaragaman Hayati Untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari keanekaragaman hayati manusia perlu mempelajari keanekaragaman hayati. Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:
Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh indonesia sangat bermanfaat dan mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati sebagai berikut. a. Nilai Ekonomi Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya kayu gaharu dan cendana untuk industri kayu, padi dan kedelei untuk industri makanan dan sebagainya. b. Nilai Biologis Keanekaragaman hayati dapat menunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia, tumbuhan dapat menghasilkan O2 yang diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang dari plasma nuftah (plasma benih). c. Nilai Ekologi Keanekaragaman hayati pada suatu daerah berperan besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat dan aliran energi. Keanekaragaman hayati hutan hujan tropis penting sebagai paru-paru bumi dimana fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 yang menyebabkan pencemaran udara. d. Nilai Pendidikan Dalam tubuh makhluk hidup terdapat sumber gen. Kelestarian keanekargaman hayati merupakan syarat untukmenjaga tersediannya plasma nuftah atau sumber gen dan membuka peluang untuk mengembangkan penelitian. e. Nilai Sosial Keanekaragaman hayati memberikan pemandangan alam yang indah sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang masih alami. f. Nilai Religius Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya. 4. Pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati Kegiatan manusia sangat berpengaruh terhadap kelansungan dari keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati diantaranya:
5. Pelestarian keanekaragaman hayati Akibat eksploitasi hutan hujan tropis menjadi lahan pertanian serta penggundulan hutan, berdampak besar pada hilangnya sumber daya alam hayati. Banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Indonesia sebagai bagian dari ekosistem dunia turut ikut membantu pelestarian sumber daya alam hayati. Usaha pelestariaan sumber daya alam hayati di Indonesia diantaranya.
TRY AGAIN
1. Keanekaragaman spesies dipengaruhi oleh .... a. gen dan lingkungan b. tingkah laku dan gen c. gen dan faktor abiotik d. faktor abiotik dan biotik e. gen dan makanan 2. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah .... a. memburu hewan yang dilindungi b. membuat hutan lindung c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati d. melakukan reboisasi e. melakukan penangkaran hewan langka 3. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan adalah .... a. garis Weber b. garis Wallace c. garis khatulistiwa d. garis lintang e. garis bujur 4. Kegiatan berikut yang bukan merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati adalah .... a. pembuatan kursi rotan b. memasak sayuran c. pengeboran minyak d. pembuatan benang kapas e. berternak unggas Orang utan, fauna Indonesia bagian barat 5. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan .... a. penangkaran hewan b. kebun raya c. hutan lindung d. taman kota e. taman bermain 6. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali .... a. pembuatan daerah pemukiman b. pembuatan jalan raya c. pembuatan ladang d. pelestarian hewan e. diambil kayunya 7. Tapir merupakan hewan yang hidup di wilayah .... a. Indonesia bagian barat b. Indonesia bagain timur c. Peralihan d. Australia e. Asia Selatan 8. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah ... a.Hibiscus rosasinensis b. Rafflesia arnoldii c. Oryza sativa d. Morinda citrifolia e. Solanum tuberosum 9. Berikut ini hewan yang umum diternakkan dan dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, kecuali .... a. ayam b. sapi c. burung elang d. udang e. kambing 10. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara .... a. bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari b. ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame c. burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning d. burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu e. ular sanca, ular sendok, dan ular hijau 11. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu .... a. orangutan b. babi rusa c. biawak d. kanguru e. walabi 12. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati, yaitu .... a. penangkapan ikan dengan peledak b. memelihara hewan langka c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin d. menanam pepohonan di halaman e. membuka lahan dengan membakar hutan 13. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut, kecuali .... a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup b. sebagai sumber kebutuhan sandang c. sebagai sumber kebutuhan pangan d. sebagai sumber kekayaan pribadi e. sebagai sumber kekayaan papan 14. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah .... a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah. c. memberikan sanksi hukum kepada pemburu liar d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka 15. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah .... a. rumput b. burung merpati c. semak-semak d. bebatuan e. serangga 16. Keanekaragaman ekosistem tidak dipengaruhi oleh .... a. vegetasi tanaman b. iklim c. jenis hewan yang menempati d. lingkungan abiotik e. wilayah negara 17. Warna-warni yang terdapat pada ikan koi menunjukkan.... a. keanekaragaman individu b. keanekaragaman fenotipe c. keanekaragaman hayati d. keanekaragaman gen e. keanekaragaman spesies 18. Wilayah Indonesia bagian timur memiliki hewan-hewan yang mirip dengan wilayah .... a. Asia b. Australia c. Jepang d. Amerika e. Eropa 19. Tanaman sagu memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan .... a. papan b. sandang c. pangan d. obat-obatan e. kosmetik 20. Pelestarian alam ex situ dilakukan di .... a. hutan lindung b. taman nasional c. kebun binatang d. cagar alam e. taman kota Kunci jawaban: 1.a 2.a 3.b 4.c 5.c 6.d 7.c 8.b 9.c 10.d 11.b 12.d 13.d 14.c 15.d 16.e 17.d 18.b 19.c 20.c
Page 2 |