Tulislah tiga contoh masalah umum yang dapat dijadikan bahan diskusi

Tulislah tiga contoh masalah umum yang dapat dijadikan bahan diskusi
Ilustrasi rapat. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

JATENG | 24 Juni 2020 15:10 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Setiap orang pasti pernah melakukan percakapan dengan dua orang atau lebih. Tak jarang percakapan ini sering dijadikan ajang untuk bertukar pikiran atau mencari solusi bersama. Percakapan yang melibatkan dua orang lebih untuk menemukan gagasan atau memecahkan masalah itulah yang disebut diskusi.

Secara umum, diskusi merupakan pertukaran pikiran, gagasan serta pendapat yang melibatkan dua orang atau lebih. Biasanya diskusi dilakukan untuk mencari kesepakatan pendapat. Namun tidak semua percakapan disebut diskusi, sebab diskusi merupakan suatu proses bertukar pendapat atau gagasan yang terarah, sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama.

Saat melakukan diskusi, biasanya juga ada tema atau topik yang dibahas oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat. Kemudian hasil dari tema tersebut menghasilkan suatu pemahaman yang telah dibicarakan secara bersama.

2 dari 4 halaman

Tulislah tiga contoh masalah umum yang dapat dijadikan bahan diskusi

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Diskusi dilakukan oleh sekelompok orang yang membahas topik tertentu dan memberikan kesempatan para anggota untuk bertanya dan memberikan pendapat.

Biasanya sebelum melakukan diskusi, kelompok tersebut telah menyiapkan tema yang akan dibahas. Sehingga saat pertemuan berlangsung, para anggota diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya serta bertanya sesuai dengan tema yang menjadi pembahasan. Adapun pengertian diskusi menurut para ahli ialah sebagai berikut:

1. Killen

Menurut Killen, diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan seseorang pada suatu permasalahan. Hal ini dilakukan untuk memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, menambah, serta memahami pengetahuan seseorang untuk membuat suatu keputusan.

2. Armai Arief

Diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan atau saling tukar informasi. Selain itu, diskusi juga dimaksudkan untuk saling mempertahankan pendapat memecahkan suatu masalah.

3. Moh Surya

Diskusi merupakan suatu proses di mana siswa atau orang-orang yang berdiskusi akan mendapat suatu kesempatan untuk berkontribusi dari pengalaman mereka. Selain itu, diskusi juga harus bertanggung jawab akan hasilnya serta harga diri setiap orang yang terlibat di dalamnya.

3 dari 4 halaman

Diskusi biasanya dilakukan oleh sekelompok orang untuk membahas sebuah tema yang telah ditentukan. Secara umum, diskusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu diskusi resmi (formal) dan diskusi tidak resmi (non formal). Masing-masing jenis memiliki ciri serta cara yang berbeda-beda, adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Diskusi Resmi

Diskusi resmi merupakan jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi dilakukan sesuai jalur atau cara yang telah ditentukan. Adapun contoh dari jenis diskusi ini antara lain seminar, simposium, diskusi panel, konferensi, dan diskusi pleno.

2. Diskusi Tidak Resmi

Diskusi tidak resmi atau disebut diskusi non formal merupakan jenis komunikasi di mana pertukaran informasi tidak mengikuti saluran atau aturan jelas, sehingga memungkinkan komunikasi yang terbentang ke semua arah. Selain itu diskusi tidak resmi juga bisa terjadi secara spontan, seperti kelompok studi, kelompok pembentuk kebijaksanaan, dan pertemuan di tempat tertentu tanpa rencana.

4 dari 4 halaman

Tulislah tiga contoh masalah umum yang dapat dijadikan bahan diskusi
©boldksy.com

Diskusi dilakukan secara kelompok untuk membahas tema tertentu, kemudian mencari kesepakatan bersama dari pembahasan yang telah dilakukan. Selain itu, diskusi juga memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Tujuan diskusi yang pertama ialah untuk menyelesaikan atau memecahkan sebuah permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Diskusi bertujuan untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan, serta pemahaman terhadap realitas tertentu.

3. Tujuan diskusi berikutnya yaitu melatih seseorang untuk berbicara di hadapan kelompok dan belajar menjadi pendengar yang baik.

4. Tujuan diskusi juga untuk melatih individu untuk saling menghargai pendapat satu sama lain.

5. Diskusi juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan tradisi intelektual.

6. Meningkatkan atau menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap suatu masalah di lingkungan sosial.

7. Tujuan diskusi lainnya yaitu untuk menyamakan visi dan misi serta melatih keberanian dalam mengambil sebuah keputusan.

(mdk/jen)

Jakarta -

Teks diskusi adalah rangkaian kalimat berisi pendapat yang dikemukakan dalam membahas permasalahan. Pendapat ini dituliskan dalam narasi dengan bahasa yang lugas.

Diskusi merupakan proses untuk membahas suatu permasalahan dengan memahami pandangan setiap orang. Proses ini tentunya tidak harus mencapai kesepakatan.

Namun diskusi dapat menjadi sarana untuk saling menghargai perbedaan pendapat agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Diskusi bisa berlangsung di mana saja selama ada interaksi antar individu.

Berikut penjelasan lebih lanjut seputar teks diskusi

A. Struktur teks diskusi

Agar mudah dipahami, teks diskusi dibagi menjadi tiga bagian. Menurut Sumber Belajar Pendidikan dan Kebudayaan, struktur teks diskusi terdiri dari isu, pendapat (pendukung dan penentang), dan kesimpulan.

1. Isu

Pada isu, penulis akan memperkenalkan isu yang akan dibahas. Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.

2. Pendapat

Pendapat terdiri dari pendapat pendukung (pro) dan pendapat penentang (kontra)

- Pendapat pendukung (pro)

Pendapat pendukung berisi penjelasan lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian ini, penulis memaparkan argumen yang mendukung. Argumen didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.

- Pendapat penentang (kontra)

Pendapat penentang berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat pendukung. Argumen juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.

3. Kesimpulan

Pada bagian simpulan, penulis menyimpulkan dan merekomendasikan pendapat akhir penulis mengenai isu yang dibahas.

B. Contoh teks diskusi

Agar lebih memahami teks diskusi, simak contoh teks diskusi dan analisisnya di bawah ini.

Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?

Oleh Arissetyanto Nugroho

a. Isu:

Mantan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) terdahulu, Bambang Sudibyo punya rencana menghapus seragam sekolah. Artinya, tidak ada lagi ketentuan siswa SD sampai SMA wajib berseragam. Kita masih menunggu, apakah rencana tersebut akan menjadi kenyataan dan ditaati sekolah-sekolah mengingat seragam sekolah adalah sebuah identitas, baik dari sisi jenjang pendidikan maupun identitas sekolah.

b. Pendapat Pendukung:

Seragam sekolah dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan antar siswa yang satu dengan yang lain. Seorang siswa tidak bisa bergaya dan memamerkan baju-baju mewahnya di sekolah. Seorang siswa dipaksa tampil seperti siswa lainnya. Di dalam kebijakan seragam ini, ada pula pengajaran disiplin terhadap siswa. Pada sekolah tertentu, siswa dikenai hukuman apabila melanggar ketentuan seragam sekolahnya.

c. Pendapat Penentang:

Kebijakan Mendiknas menghapus seragam sekolah patut dipertimbangkan. Namun, kebijakan ini dapat memberikan dampak negatif terhadap siswa, misalnya akan terjadi perang pamer kekayaan. Siswa keluarga kaya akan memamerkan pakaian mewahnya sehingga menimbulkan kecemburuan siswa lain.

d. Kesimpulan:

Penggunaan seragam sekolah berkaitan dengan disiplin. Disiplin di sekolah diajarkan tidak secara formal seperti di dalam pendidikan militer, tetapi ditempatkan pada kerangka pola dan perilaku masyarakat secara lebih luas. Disiplin haruslah dimulai dari tingkat paling dasar, yakni rumah tangga. Artinya, orang tua dan anggota keluarga harus menjadi garda terdepan keteladanan bagi siswa untuk bersikap disiplin bagi diri sendiri dan orang lain. Disiplin harus dilakukan sebagai tanggung jawab bukan sebagai indoktrinasi. Disiplin bukanlah sekadar formalitas melalui seragam sekolah, karena seragam sekolah bukanlah unsur elementer dalam sistem pendidikan nasional.

Contoh teks diskusi di atas berusaha untuk mengangkat pro dan kontra kebijakan penghapusan seragam sekolah. Menurut detikers, apakah seragam sekolah masih penting?

Simak Video "Naskah Asli Teks Proklamasi Dikembalikan Setpres ke Arsip Nasional RI"



(row/row)