Nilai moral apa yang dapat diambil dari tokoh perumusan Pancasila

KOMPAS.com - Proses perumusan Pancasila tidak lepas dari perjuangan para pendiri bangsa untuk merdeka dan lepas dari penjajahan.

Mereka memiliki semangat kebangsaan dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk mengapai keinginan tertentu.

Para pendiri bangsa merupakan contoh yang baik karena memiliki semangat yang kuat dalam melakukan perubahan.

Baca juga: Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Nilai semangat pendiri bangsa

Dalam buku Post-Reformasi Merekontruksi Semangat Pancasila dan Reformasi Berbasis Online (2019) karya Cakti Indra Gunawan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran sebagai ideologi negara Indonesia untuk menjadi pandangan dan metode dalam mencapai cita-citanya.

Adanya dasar negara yang dimiliki bangsa dimiliki bangsa Indonesia karena semangat para pahlawan dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

Semangat yang dimiliki para pahlawan merupakan salah satu bukti cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan yang diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

Semangat kebangsaan yang dimiliki para pahlawan disebut sebagai nasionalisme dan patriotisme.

Baca juga: Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Nasionalisme merupakan paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.

Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.

Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris.

Pengorbanan dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.

Jadi tanpa adanya semangat kebangsaan, baik nasionalisme dan patriotisme yang dimiliki oleh para pejuang dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara tidak akan terjadi.

Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan oleh setipa warga negara Indonesia untuk menjaga menyelenggaraan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia.

Baca juga: Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup

Semangat komitmen para pendiri bangsa

Selain itu juga adanya komitmen para pahlawan terhadap bangsa Indonesia.

Komitmen merupakan keterikatan untuk melakukan sesuatu.

Sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh.

Para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen sebagai berikut:

  • Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
  • Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
  • Selalu bersemangat dalam berjuang
  • Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa
  • Melakukan pengorbanan pribadi.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dalam rumusan sila I Pancasila yang ada di dalam naskah Piagam Jakarta berbeda dengan yang ada di dalam Pembukaan UUD 1945.

Baca juga: Arti Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Terjadi perubahan kata yang semula sila 1 berbunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Adanya perubahan tersebuta atas semangat komitmen para pendiri bangsa untuk selalu menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Mereka lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan untuk merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara RI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Skip to content

Para pendiri bangsa merumuskan dasar negara melalui proses yang panjang. Dasar negara yang kemudian diresmikan dengan nama Pancasila, pertama kali diutarakan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam rangkaian sidang pertama BPUPKI. Dalam proses perumusannya, lima asas yang terkandung dalam Pancasila mengalami pengembangan dan penyempurnaan sehingga menjadi dasar negara yang dikenal saat ini.

Nilai moral apa yang dapat diambil dari tokoh perumusan Pancasila

KOMPAS/RIZA FATHONI Mural bertema kepahlawanan dan nilai-nilai Pancasila terlukis di dinding di pnggir jalan di kawasan Galur, Jakarta yang mengatasnamakan Kampung Pancasila, Sabtu (15/5/2021). Mural ini menjadi sebuah pengingat bagi kutipan-kutipan [...]

This entry was posted in Paparan Topik and tagged 1 juni, 1 Juni 1945, BPUPKI, dasar negara, falsafah, Falsafah Negara, garuda pancasila, gedung pancasila, hari kelahiran pancasila, hari lahir pancasila, Hari Pancasila, ideologi, kompaspedia, kompaspedia.kompas.id, kronologi hari lahir pancasila, lima sila pancasila, Pancasila, pandangan hidup, pandangan hidup bangsa, pelestarian ideologi, proklamasi, proklamasi kemerdekaan indonesia, sejarah, sejarah pancasila, sidang bpupki, sila pancasila, UUD 1945.

error: Content is protected !!

debirachmishrn debirachmishrn

1.toleransi2.menghargai pendapat satu sama lain

3.mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi

Nilai moral apa yang dapat diambil dari tokoh perumusan Pancasila

RifkySoloPlayer RifkySoloPlayer

Saling Menghargai Pendapat dalam demorkasi, tidak membeda bedakan antara agama lain, tidak bersikap ego dan menerima dalam keadaan ikhlas (Lapang dada) demi kepentingan bersama dan melaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab.

Semoga Bermanfaat ^^ !!

  • Nilai moral apa yang dapat diambil dari tokoh perumusan Pancasila

    Saling Menghargai Pendapat dalam demorkasi, tidak membeda bedakan antara agama lain, tidak bersikap ego dan menerima dalam keadaan ikhlas (Lapang dada) demi kepentingan bersama dan melaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab.

  • Nilai moral apa yang dapat diambil dari tokoh perumusan Pancasila