Apa hukumnya mandi wajib dengan air hangat

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ceramah Ustaz Abdul Somad kali ini membahas mengenai hukum mandi junub menggunakan air hangat. 

Ceramah Ustaz Abdul Somad mengenai hukum mandi junub menggunakan air hangat dibahas di YouTube Ustadz Abdul Somad Official. 

Awalnya Ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan dari jemaah. 

"Ustaz apa hukumnya mandi janabah pakai air hangat karena di tempat kami di bulan-bulan tertentu dinginnya sampai 7 derajat?" kata Ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan jemaah. 

Ustaz Abdul Somad menceritakan ketika ia kuliah di Mesir dan Maroko di kamar mandinya ada pemanas air. 

Menurut Ustaz Abdul Somad, selama bulan September, Oktober, November, Desember, Januari itu memang mesti pakai pemanas air karena cuaca yang begitu dingin. 

• Ceramah Ustaz Abdul Somad Bahas Hukum Arisan Hewan Kurban

• Ceramah Ustaz Adi Hidayat Menyiapkan Generasi Islam Terbaik

"Kalau tak pakai pemanas air mana sanggup cebok pakai air freezer," kata Ustaz Abdul Somad. 

"Jadi mandi pakai air hangat, cebok pakai air hangat, wudu pakai air hangat, karena tak sanggup dingin menggigil," ucapnya.

"Jadi hukumnya mandi junub pakai air hangat, wudu pakai air hangat sah," kata Ustaz Abdul Somad lagi. 

Namun ada yang menyatakan mandi air junub dan wudu menggunakan air hangat boleh karena air hangat dikategorikan air musyammas. 

Ustaz Abdul Somad membantahnya. 

Menurut Ustaz Abdul Somad air hangat bukanlah termasuk kategori air musyammas. 

"Yang tak boleh itu pakai air musyammas. Musyammas itu bukan air hangat terjemahnya. Air yang terjemur panas karena dijemur matahari," ujar Ustaz Abdul Somad. 

Ustaz Abdul Somad mengatakan, penggunaan air musyammas dilarang karena bisa menimbulkan penyakit. 

Sementara air hangat dipanaskan pakai api bukan pakai matahari. 

"Itulah Islam memudahkan," tutur Ustaz Abdul Somad. 

(tribunlampung.co.id)

Apa hukumnya mandi wajib dengan air hangat
mandi junub dengan air hangat

BincangSyariah.Com –Saat akan melakukan mandi junub itu, misalkan cuaca begitu dingin atau karena sebab penyakit tertentu. Menyebabkan orang yang berjunub itu tidak bisa mandi dengan dingin, bagaimana hukum mandi dengan air hangat?

Penyebab Wajib Mandi Junub

Ada beberapa hal yang menyebabkan umat Islam wajib mandi besar (mandi junub atau mandi janabah), yaitu keluar mani, bertemunya (masuknya meski sedikit) kemaluan pria wanita walau tidak keluar mani, tuntasnya darah dari haid atau nifas, masuk Islamnya orang non muslim, dan meninggalnya muslim atau muslimah kecuali mati syahid.

Apa hukumnya mandi wajib dengan air hangat

Hal ini didasarkan pada firman Allah Swt dalam surah al-Maidah ayat 6:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“dan jika kamu junub maka mandilah” (Q.S al-Maidah: 6) (Baca: Mandi Wajib Tidak Pakai Sabun, Sahkah?)

Dalil Kebolehan Mandi Junub dengan Air Hangat

Berdasarkan literatur yang ada, tidak terdapat ayat-ayat al-Quran dan sunah Nabi yang menyatakan bahwa tidak sah mandi junub dengan air hangat yang telah kita panaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya. Tentu tidak kemasukan benda-benda najis, sepertidarah, bangkai, kotoran manusia atau benda najis lainnya.

Di antara dalil yang menunjukkan boleh mandi junub dengan air hangat adalah dari Aslam al-Qurasyiy al-‘Adawy, mantan budak Umar bin Khattab r.a, beliau bercerita:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَانَ يَغْتَسِلُ بِالْمَاءِ الْحَمِيمِ

“Sesungguhnya Umar dahulu mandi dari air yang hangat.” (HR Abdurrazzaq) Ibnu Hajar mengatakan sanadnya sahih

Ibnu Hajar menjelaskan:

وأما مسألة التطهر بالماء المسخن فاتفقوا على جوازه الا ما نقل عن مجاهد

“Masalah bersuci dengan air hangat, para ulama sepakat boleh kecuali riwayat dari Mujahid.” (Fathul Bari, 1:299)

Kemudian terdapat riwayat dari Atha’ bahwa beliau mendengar Ibnu Abbas r.a mengatakan:

لَا بَأْسَ أَنْ يُغْتَسَلَ بِالْحَمِيمِ وَيُتَوَضَّأُ مِنْهُ

“Boleh seseorang mandi atau wudu dengan air hangat.” (HR Abdurrazzaq)

Adapun hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, yang mengatakan:

دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ سَخَّنْتُ مَاءً فِي الشَّمْسِ ، فَقَالَ : لَا تَفْعَلِي يَا حُمَيْرَاءُ فَإِنَّهُ يُورِثُ الْبَرَصَ

Rasulullah  saw masuk menemuiku sementara saya telah menghangatkan air dengan sinar matahari. Maka beliau bersabda: jangan kamu lakukan itu wahai Humaira (Aisyah) karena itu bisa menyebabkan penyakit sopak.”

Berdasarkan keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hukum mandi junub dengan menggunakan air hangat yang dipanaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya dibolehkan.

Boleh kah mandi wajib memakai air hangat?

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa mandi janabah dengan menggunakan air hangat yang dipanaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya dibolehkan.

Apakah mandi wajib harus menggunakan air dingin?

"Ibnu Hajar al-Asqallani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan, boleh hukumnya melaksanakan mandi wajib menggunakan air hangat. Praktik mandi wajib menggunakan air hangat, menurut Ibnu Hajar pernah dilakukan sahabat Nabi." jelas keterangan tersebut.

Apa Yang Menyebabkan mandi wajib tidak sah?

Membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki merupakan syarat sah wajib dari mandi junub. Apabila tidak menyiram air ke seluruh tubuh sampai merata dan masih menyisakan bagian tubuh yang kering, maka mandi wajib menjadi tidak sah.

Apa saja syarat sah mandi wajib?

Sunnah Mandi Wajib Haid.
Membaca basmalah..
Membasuh kedua tangan sebelum membasuh seluruh anggota badan..
Berwudhu sebelum memulai mandi wajib..
Meratakan basuhan ke seluruh anggota badan..
Dilakukan secara terus-menerus..
Mendahulukan bagian tubuh yang kanan dari yang kiri..