Menurut beberapa penelitian kata yang bercetak miring pada kalimat diatas bermakna

Soal Pilihan Ganda + Jawabannya Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 4 Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan Contoh Soal Pilihan Ganda lengkap dengan jawabannya mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Bab 4 yang membahas tentang Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi.

Menurut beberapa penelitian kata yang bercetak miring pada kalimat diatas bermakna



Silahkan dibaca dan dipelajari semoga bermanfaat. Jangan lupa berbagi kepada yang lainnya. Cukup dengan meng-klik tombol share sosial media yang Sekolahmuonline sediakan pada postingan di di bawah ini. Selamat dan semangat belajar.

Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas X Bab 4 Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi ~ sekolahmuonline.com ~ sekolahmuonline.com

Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar dan tepat!

1. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut!

Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Kawasan hulu hingga hilir perlu direhabilitasi pemerintah untuk mengatasi bencana hidrologi ini. Pertumbuhan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai telah melemahkan daya dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu hingga hilir DAS mendorong konversi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukimam. Berkurangnya areal vegetasi akan mengurangi daya serap air. Perubahan lahan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa erosi dan longsor. Data Kementerian Pertanian dan Kementerian pekerjaan Umum menunjukkan bahwa dari 458 DAS di Indonesia 282 dalam kondisi kritis, 176 DAS juga berpotensi kritis.Kekritisan kawasan dilihat dari cakupan vegetasi dan tingkat erosi.

Teks tersebut dapat diklasifikasikan teks eksposisi karena....

A. mengandung sebuah rekomendasi kepada pemerintah

B. mengungkapkan bencana banjir yang kerap terjadi

C. berisi pendapat penulis diikuti argumentasi

D. menjelaskan permasalahan banjir dan sebab-sebabnya

E. menjelaskan sebuah permasalahan

Jawaban: C

2. Bacalah kutipan teks di bawah ini untuk menjawab soal no 2, 3, dan 4 Pembangunan dan Bencana Lingkungan

Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.

Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resanpan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

Argumen mendukung pendapat yang disampaikan penulis bahwa masalah lingkungan merupakan masalah yang serius terdapat pada kalimat …

A. Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.

B. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

C. Setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

D. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembagunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.

E. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi.

Jawaban: D

3. Bagian rekomendasi pada kutipan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan terdapat pada paragraf …

A. Paragraf pertama kalimat kedua

B. Paragraf kedua kalimat pertama

C. Paragraf kedua kalimat kedua

D. Paragraf kedua kalimat ketiga

E. Paragraf ketiga

Jawaban: E

4. Kalimat argumen yang berisikan fakta di dalam kutipan teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan terdapat dalam kalimat ….

A. Bencana alam yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.

B. Banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007.

C. Debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

D. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai.

E. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera di atasi.

Jawaban: B

5. Bacalah teks eksposisi berikut!

Anak yang terlalu sering menggunakan gawai akan menjadi tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan dalam memahami perasaan orang lain juga berkurang karena seharusnya anak lebih banyak pembelajaran secara konkret. 

Kutipan di atas pada struktur teks eksposisi merupakan bagian...

A. tesis 

B. orientasi

C. argumentasi

D. abstrak

E. penegasan ulang

Jawaban: A

6. Kalimat di bawah ini menggunakan kata kerja mental, kecuali…

A. Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka.

B. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang melakukan olahraga dengan salah hingga berakhir di ranjang rumah sakit

C. Peristiwa tersebut mencerminkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. 

D. Proses tersebut melibatkan emosi, penalaran, dan keterampilan secara serempak dalam suatu komunikasi edukatif.

E. Prasangka baik saya, bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah. 

Jawaban: B

7. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Kata bercetak miring pada kalimat di atas merupakan konjungsi…

A. Kausalitas

B. Korelatif

C. Temporal

D. Pertentangan

E. Syarat

Jawaban: C

8. Cermatilah paragraf berikut ini dengan saksama!

Kita cermati berbagai sisi dan . . . lain dari pengalaman baru itu. Di antaranya agar masyarakat dan pemerintah, termasuk pemimpin masyarakat, menangkap dan memahami perubahan dan pengaruh kehadiran . . . informasi. Pemerintah dan masyarakat tak bisa bersikap lain, kecuali menangkap perubahan serta pengaruh yang hadir serta berperannya aneka macam teknologi dan . . . baru itu. 

Penulisan kata teknis yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang paragraf di atas 

adalah . . .

A. dimensi, tekhnologi, komunikasi

B. dimensi, tehnologi, komunikasi

C. dimension, teknologi, komunikasi

D. dimensi, teknologi, komunikasi

E. dimensi, teknologi, komunikation

Jawaban: D

9. Tentukan manakah kalimat di bawah ini yang bukan merupakan kalimat persuasif!

A. Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.

B. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pemijahan, dan seterusnya; dan bukangganti orang (persona).

C. Penerepan perdagangan bebas masih perlu kita pertimbangkan dan Indonesia harus lebih berhati-hati.

D. Sebaiknya dicarikan solusi yang tepat untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

E. Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai.

Jawaban: E

10. Cermati kalimat berkut ini!

Menurut beberapa penelitian, kesantunan juga melekat dengan kepribadian suatu bangsa ataupun kelompok masyarakat.

Kata yang bercetak miring pada kalimat di atas bermakna…

A. Rujukan

B. Sebab-akibat

C. Persuasif

D. Imperatif

E. Kausalitas

Jawaban: A

Makna kata adalah maksud yang terkandung serta tersimpul dari suatu kata. Makna kata terbagi menjadi dua jenis, yaitu

  1. Bermakna denotasi adalah kata yang memiliki makna yang tidak mengalami perubahan atau sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas.  Sehingga kata tersebut tidak mengalami penambahan-penambahan makna.
  2. Bermakna konotasi adalah kata yang memiliki makna yang telah mengalami penambahan, seperti tambahan yang berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.

Berikut ini adalah analisis makna denotasi dan konotasi kata yang bercetak miring pada kalimat di atas, yaitu:

  1. Kata bengkel pada kalimat (a) "Rencananya, Paman akan membuka bengkel di kota ini." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya bahwa bengkel adalah tempat memperbaiki mobil, sepeda, dan sebagainya.
  2. Kata kampung halaman pada kalimat (b) "Kamu baru sampai ke kampung halaman pukul sebelas malam." bermakna konotasi karena bukan menunjukkan nama kampung halaman melainkan memiliki arti daerah atau desa tempat kelahiran.
  3. Kata malam pada kalimat (c) "Pada malam hari keadaan di kampung nenek sangat sunyi sepi." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya bahwa malam adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit.
  4. Kata memakan pada kalimat (d) "Tanjakan ini telah memakan dua korban dalam perayaan ulang tahun kemarin." bermakna konotasi karena bukan menunjukkan sedang melakukan makan melainkan memiliki arti mengakibatkan atau menyebabkan kematian.
  5. Kata ujung pada kalimat (e) "Di ujung jalan tersebut terdapat sebuah pos polisi." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya bahwa ujung adalah bagian penghabisan dari suatu benda (yang panjang), yaitu jalan.
  6. Kata melewati pada kalimat (f) "Kami selalu berhati-hati jika melewati daerah itu." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya bahwa melewati berarti lewat di atau melalui.
  7. Kata tabrakan pada kalimat (g) "Keadaannya sangat mencekam setelah peristiwa tabrakan itu terjadi." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya yang berarti tubrukan antara dua atau lebih kendaraan.
  8. Kata warung pada kalimat (h) "Kalau sempat saya ingin mampir ke warung itu lagi." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya yang berarti tempat menjual makanan, minuman, kelontong, dan sebagainya.
  9. Kata tanda-tanda pada kalimat (i) "Tidak ada tanda-tanda bahwa Ayah akan datang hari ini." bermakna konotasi karena bukan menunjukkan suatu lambang melainkan memiliki arti petunjuk.
  10. Kata gelap pada kalimat (j) "Semua ruangan keadaannya gelap, kecuali di bagian ruang tengah." bermakna denotasi sesuai arti sebenarnya yang berarti tidak ada cahaya.


Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa kata yang bermakna denotasi terdapat pada kata "bengkel", "malam", "ujung", "melewati", "tabrakan", "warung", "gelap", sedangkan kata yang bermakna konotasi terdapat pada kata "kampung halaman", "memakan", "tanda-tanda".