Mengapa perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi laju reaksi jelaskan

Jakarta -

Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung secara cepat maupun lambat. Setiap reaksi kimia berlangsung dengan laju kecepatan dan kondisi tertentu. Konsep ini disebut dengan laju reaksi.


Jika suatu benda memiliki konsentrasi yang sama dengan tetapan laju maka disebut dengan persamaan laju reaksi.


Reaksi seperti proses pembakaran, bom meledak, atau buah membusuk, menunjukkan reaksi yang terjadi dengan cepat atau lambat. Reaksi kimia ini disebut dengan konsep laju reaksi.


Dalam Modul Paket Kimia Kesehatan Sekolah Menengah Atas oleh Erti Suherti, laju reaksi juga diartikan sebagai konsep laju berkurangnya jumlah reaktan tiap satuan waktu atau laju bertambahnya jumlah produk tiap satuan waktu.


Satuan jumlah zat bermacam-macam, seperti gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, bulan, atau tahun.

A. Faktor Laju Reaksi


Menurut Modul Kimia Kelas 11 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, laju reaksi dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu luas permukaan bidang sentuh, konsentrasi, kenaikan suhu, dan katalis. Simak penjelasannya di bawah ini.


1. Luas permukaan bidang sentuh

Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel zat. Semakin luas permukaan bidang sentuh zat yang bereaksi akan mempermudah terjadinya tumbukan efektif. Tumbukan efektif ini akan menyebabkan reaksi kimia yang mempercepat laju reaksi.


2. Konsentrasi

Laju reaksi akan semakin cepat seiring bertambahnya konsentrasi pereaksi, begitu juga sebaliknya.


3. Kenaikan suhu

Kenaikan suhu mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu menyebabkan gerakan partikel semakin cepat.

4. Katalis

Katalis dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis yang dapat mempercepat laju reaksi disebut katalis positif atau dikenal dengan nama katalisator. Sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut katalis negatif atau dikenal dengan nama inhibitor.

B. Persamaan Laju Reaksi


Persamaan laju reaksi adalah fungsi dari semua pereaksi yang menentukan laju reaksi. Persamaan laju reaksi juga dikenal dengan hukum reaksi


Persamaan laju reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : xA + yB → produk

Rumus Persamaan Laju Reaksi


v = k [A]m [B]n

Keterangan:

v = laju reaksi

[A] = konsentrasi zat A

[B] = konsentrasi zat B

m = order reaksi zat A

n = order reaksi zat B

k = konstanta laju reaksi

C. Contoh Soal Persamaan Laju Reaksi

Pada reaksi zat A menjadi zat B diketahui bahwa konsentrasi zat A adalah 6 M, setelah 4 detik menjadi 2 M. Tentukan laju reaksinya.
Jawaban:

Perubahan konsentrasi= ∆c = (6 - 2) M = 4 M

Perubahan waktu = ∆t = 4 detik

Laju reaksi dari zat A menjadi Zat B adalah:

v=∆c/∆t

v= 6/4

v = 1M/detik

Nah, itulah konsep laju reaksi lengkap dengan faktor dan contoh soalnya. Selamat belajar ya detikers!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



(faz/faz)

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Besaran laju reaksi dilihat dari ukuran cepat lambatnya suatu reaksi kimia. Laju reaksi mempunyai satuan M/s (Molar per detik).[1] laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan bahwa banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi. Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia lambat yang dapat berlangsung selama beberapa tahun, sedangkan peledakan mesiu atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat. Pada sebagian besar reaksi, laju reaksi akan semakin berkurang seiring dengan berlangsungnya reaksi. Laju reaksi dipelajari oleh cabang ilmu kimia yang disebut kinetika kimia.

Mengapa perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi laju reaksi jelaskan

Proses perkaratan pada besi merupakan salah satu reaksi dengan laju reaksi lambat.

Mengapa perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi laju reaksi jelaskan

Pembakaran kayu merupakan salah satu reaksi dengan laju reaksi cepat.

Laju reaksi didefinisikan sebagai proses berubahnya konsentrasi per satuan waktu. Laju reaksi memiliki konstanta yang sangat bergantung pada suhu reaksi.[2]

Sebuah reaksi kimia dapat ditulis menggunakan rumus:

a A + b B → c C + d D {\displaystyle aA+bB\rightarrow cC+dD}  

Dari reaksi kimia tersebut, dapat diketahui a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi, dan A, B, C, dan D adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Laju reaksi dalam suatu sistem tertutup dinyatakan menggunakan rumus

v = − 1 a d [ A ] d t = − 1 b d [ B ] d t = 1 c d [ C ] d t = 1 d d [ D ] d t {\displaystyle v=-{\frac {1}{a}}{\frac {d[A]}{dt}}=-{\frac {1}{b}}{\frac {d[B]}{dt}}={\frac {1}{c}}{\frac {d[C]}{dt}}={\frac {1}{d}}{\frac {d[D]}{dt}}}  

dengan [A], [B], [C], dan [D] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut. Melalui rumus tersebut, diketahui bahwa laju reaksi memiliki satuan mol/L/s.

Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

Orde reaksi

Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju. Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat laju reaksi.[3]

Luas permukaan sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

Suhu merupakan properti fisik dari materi yang kuantitatif mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin.

Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.

Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:

A + C → A C {\displaystyle A+C\rightarrow AC}   ... (1) B + A C → A B + C {\displaystyle B+AC\rightarrow AB+C}   ... (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi:

A + B + C → A B + C {\displaystyle A+B+C\rightarrow AB+C}  

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.

Molaritas

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.

Konsentrasi

Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrasi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi, maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia, dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Jadi semakin tinggi konsentrasi, semakin cepat pula laju reaksinya.[4]

Untuk reaksi kimia sebagai berikut:

a A + b B → p P + q Q {\displaystyle aA+bB\rightarrow pP+qQ}  

hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah

v = k [ A ] n [ B ] m {\displaystyle \,v=k[A]^{n}[B]^{m}}  

dengan:

  • V = Laju reaksi
  • k = Konstanta laju reaksi
  • m = Orde reaksi zat A
  • n = Orde reaksi zat B

Orde reaksi zat A dan zat B hanya bisa ditentukan melalui percobaan.

  1. ^ Suarsa, I. W. (2017). Teori Tumbukan Pada Laju Reaksi Kimia (PDF). Denpasar: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udaya. hlm. 1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Purba, E. dan Khairunisa, A. C. (2012). "Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis untuk Penyerapan Gas CO2 Menggunakan Mikroalga Tetraselmis Chuii". Rekayasa Proses. 6 (1): 8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ^ Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2004). Laju Reaksi (PDF). Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 11.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ "Altering factors - Controlling the rate - Higher Chemistry Revision". BBC Bitesize (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-05. 
  • Johari, J.M.C. (2007). Kimia 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-720-6.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan) (Indonesia)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laju_reaksi&oldid=21195692"