Puisi Lama merupakan salah satu yang dilakukan seseorang untuk mengungkapkan isi hati dan buah pikirannya, tidak secara gamblang. Beberapa dari mereka lebih memilih menggunakan puisi sebagai media pengungkapan isi hati atau penyampaian pesan. Suatu bentuk karya sastra yang telah ada sejak zaman dahulu ini, dianggap dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara halus tanpa menyinggung. Pengertian Puisi LamaPuisi lama adalah salah satu jenis karya sastra berupa puisi yang memiliki keterikatan terhadap aturan tertentu seperti irama, suku kata, dan baitnya. Pada puisi lama, aturan ini merujuk terhadap jumlah baris di setiap bait, jumlah suku kata, pola rima, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga aturan mengenai irama serta penggunaan pola rima. Baca Juga: Apa Itu Puisi Baru? Ada beberapa jenis puisi lama dengan aturannya masing-masing. Penulis harus mematuhi aturan baku tersebut dalam membuatnya. Sejarah Puisi LamaMenurut beberapa bukti, puisi lama dikenal di Indonesia sejak abad ke-7, yaitu pada masa kerajaan Sriwijaya. Sebagai pusat pendidikan pada masa itu, terdapat kitab-kitab yang dituliskan menggunakan gaya puisi lama. Kebanyakan berisi petuah, aturan hidup, maupun sindiran. Pengertian puisi lama pada masa tersebut juga terkait bentuk penyampaiannya yang banyak dilakukan secara lisan, maka sering sulit mengetahui pengarangnya (anonim). Jenis-Jenis Puisi LamaPuisi lama ini terbagi dalam beberapa jenis dan bentuk yang berbeda ciri, juga fungsi penggunaannya. Ciri khususnya adalah adanya penggunaan majas. Beberapa jenis lebih banyak digunakan sebagai penyampaian petuah. Selain itu, penggunaannya bisa juga ditujukan untuk sarana bersosialisasi karena menonjolkan sisi jenaka dalam kehidupan. Beberapa contoh di antaranya adalah sebagai berikut. 1. GurindamBiasanya puisi aliran lama yang bentuknya gurindam ini bertujuan untuk menjadi petuah atau nasihat dalam menjalani kehidupan. Pengertian puisi lama dengan jenis ini, yaitu karya berisi bait dengan baris berjumlah dua. Baris awalnya berupa syarat dan bisa juga disebut penyebab. Adapun baris kedua dari gurindam ini adalah akibat. Ciri khas gurindam dapat dilihat dari rimanya yang tetap. Di bawah ini merupakan aturan gurindam:
Selain pengertian puisi lama, hal yang menonjol tentang gurindam tampak melalui tokoh penulis gurindam paling menonjol. Beliau tak lain, Raja Ali Haji. Seorang sastrawan, juga seorang pahlawan nasional. Beliau tinggal di provinsi Kepulauan Riau. Karyanya yang mengukir sejarah, dikenal dengan “Gurindam Dua Belas”. Disebut seperti itu karena jumlah bait dalam gurindam itu adalah dua belas. 2. SyairJenis puisi yang satu ini memang lebih banyak dikenal masyarakat. Syair ini termasuk ke dalam sastra lama yang banyak digunakan masyarakat untuk menyampaikan pesan, kisah, maupun perasaan. Hal ini didukung oleh fakta bahwa syair adalah kata yang berakar dari bahasa Melayu, yaitu syu’ur. Adapun arti kata tersebut merujuk pada perasaan. Syair sering digunakan untuk menyampaikan perasaan bangga, romantis, maupun kisah sejarah suatu peristiwa. Sesuai Pengertian puisi lama, berikut ini dapat diperhatikan aturan pembuatan syair:
3. PantunJenis dan juga bentuk sastra lama berikutnya dikenal dengan nama pantun. Pantun lebih sering berupa sastra lisan yang digunakan sebagai suatu bentuk komunikasi. Umumnya, pantun merupakan sebuah sindiran, ejekan, protes, maupun nasihat yang diberikan dalam bentuk lebih halus dan akrab. Sebagai bentuk sosialisasi, penggunaan pantun biasanya membuat suasana menjadi cair serta menyenangkan. Meskipun demikian, pantun memiliki aturan baku. Menurut pengertian puisi lama sebagai karya dengan aturan tertentu, pantun pun terikat dalam bentuk khusus yang menunjukkan ciri khasnya. Aturan dalam pantun dapat dilihat dari jumlah empat baris yang berada dalam setiap bait. Aturan berikutnya adalah jumlah kata yang dibatasi delapan sampai dua belas saja. Pantun harus menggunakan rima abab atau aaaa. Baris satu dan dua dalam pantun adalah sampiran, sedangkan isi berada di dua baris berikutnya. Pada baris sampiran, kalimatnya tidak harus mempunyai kaitan terhadap baris isi. Sebab, sampiran ini hanyalah sebuah pengantar untuk mempersiapkan bunyi yang tepat agar isi mudah dipahami. Oleh sebab itu, pola rima dan total suku kata di dalam pantun haruslah diperhatikan. Hal ini bertujuan agar pendengar pantun tersebut dapat lebih mudah menangkap maksud di bagian yang merupakan isi. 4. MantraBerikutnya adalah Pengertian puisi lama berbentuk mantra. Dapat dikatakan, mantra ini memiliki keunikan karena dipercaya mengandung aura magis. Oleh sebab itu, umumnya mantra tidak boleh diucapkan oleh sembarang orang, melainkan hanya dukun ataupun pawang saja. Penggunaannya lebih banyak pada upacara adat dan kepercayaan tertentu. Mantra ini tidak memiliki rima khusus, melainkan lebih memperhatikan iramanya. Pada kepercayaan sebuah adat tertentu, mantra ini layaknya sebuah doa yang melengkapi ritual-ritual khusus. Bahkan, mantra ini sulit dipahami arti yang terkandung di dalamnya oleh orang pada umumya. Alasan yang membuat mantra digolongkan dalam puisi bentuk lama, disebabkan adanya penggunaan bahasa halus dan berirama cukup indah. Ada beberapa bentuk mantra. Di antaranya mantra untuk pagar diri, kekuasaan, dan mantra untuk tujuan pengobatan. 5. KarminaPernah menemukan pantun dengan hanya dua kalimat di dalam baitnya? Sebenarnya itu bukanlah pantun, melainkan karmina. Pengertian puisi lama berjenis karmina, adalah bentuk sebuah sastra zaman dahulu yang umumnya disampaikan dengan cara lisan serta memiliki hanya dua kalimat di baris berbeda dalam satu baitnya. Banyak orang menyebut karmina sebagai bentuk pantun kilat. Ini disebabkan karena keduanya serupa. Namun, karmina lebih pendek. Adapun ciri khusus karmina adalah sebagai berikut:
Sama halnya dengan pantun, sastra lama berbentuk karmina juga lebih sering disampaikan dengan cara lisan. Fungsinya juga berupa suatu bentuk penyampaian pendapat, pesan, sindiran, maupun nasihat. Pengertian puisi lama berbentuk karmina, harus dipahami agar bisa membedakannya dari sastra pantun. Sebagaimana sastra lisan lainnya, karmina juga tidak dapat diketahui siapa pengarangnya (anonim), juga tanpa memerlukan titi mangsa dalam penulisannya. Itulah beberapa bentuk dan pengertian puisi lama unik dan menarik untuk dipahami. Sebagai salah satu warisan budaya, tidak salah jika melestarikan penggunaan puisi sastra lama ini agar generasi muda pun dapat menggunakannya. Namun, perlu memahami betul aturan dan ciri-cirinya. Hal ini mengingat bahwa puisi lama memiliki aturan baku yang tidak bisa dilanggar sebagai syarat pembuatannya.
Pengertian puisi, jenis-jenis puisi (puisi lama, puisi baru, dan puisi moderen) - Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terkat oleh Irama, matra, ritma, serta penyusunan larik dan baik. Irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, salingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi, Matra adalah jumlah , panjang, dan tekanan suku kata pada setiap baris, Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang
Artikel terkait lainnya : Apa itu keyboard, struktur dan fungsi tombol keyboard serta bagian-bagian dari keyboard #1. Puisi lamaPuisi lama adalah puisi Indonesia yang belum terpengaruh puisi barat, puisi lama antara lain meliputi pantun , gurindam , syair , matra dan bidal.Puisi lama biasanya tidak diketahui nama pengarannya dengan pasti. Mereka ada diwarisakan secara turun-menurun #PantunPantun adalah bentuk puisi yang biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:Tiap bait terdiriri atas empat barisBaris pertama dan baris kedua berisi sampiranBaris ketiga dan kempat berisi pesan yang akan disampaikan Contoh pantun :
Harap kita berjumpa lagi ( i ) tema pantun di atas adalah ucapan perpisahan dan suatu harapan untuk berjumpa lagi rima pantun di atas G – I– G- I #Mantra Mantra adalah puisi yang berisi ucapan – ucapan yang dianggap mengandung kekuatan gaib dan biasanya diucapkan oleh seseorang atau beberapa orang pawang Contoh mantra : Waktu memasang jaring untuk menangkap kancil (kutu hewan), pawang mengucapkan mantra sebagai berikut :
Suruh keluar berentah – entah #SyairSyair adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris yang berkahiran dengan bunyi yang sama ( a-a-a-a) Contoh syair : Dari kecil ibu besarkanIbu jaga minum dan makanIbu beri bermacam didikan Sekarang hendak kau tinggalkan Tema syair tersebut adalah suatu nasihat agar kita tidak melupakan jasa seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik kita. #GurindamGurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat Contoh gurindam : baik memilih kawan ( n ) salah-salah bisa jadi lawan ( n ) tema gurindam di atas adalah nasihat agar hati-hati dalam memilih kawan. Kalau kita salah dalam memilih kawan , bisa –bisa kawan itu akan menjerumuskan kita. Rima gurindam tersebut adalah A – A
#2. Puisi baruPuisi baru adalah puisi yang sudah mendapat pengaruh dari puisi barat dalam puisi baru, ikatan-ikatan rima dan banyaknya baris dalam setiap bait sudah tidak terlalu dipentingkan. Puisi – puisi baru biasanya diketahui nama pengarangnya dengan pasti Contohnya :
Kalau sampai waktuku Aku adalah sebuah puisi karya Chairil Anwar, karya ini mungkin adalah karyanya yang paling terkenal dan juga salah satu puisi paling terkemuka dari Angkatan '45. Aku memiliki tema pemberontakan dari segala bentuk penindasan. Penulisnya ingin "hidup seribu tahun lagi", namun ia menyadari keterbatasan usianya, dan kalau ajalnya tiba, ia tidak ingin seorangpun untuk meratapinya. sumber : wikipedia
#3. Puisi moderen
meskipun demikian , mereka tetap menggunakan bahasa – bahasa indah yang merupakan ciri-ciri sebuah puisi. Contoh puisi moderen :
GERIMIS : buat ibu di perut sunyi
.
Baca juga : Gaya bahasa dan ragam gaya bahasa dalam sastra bahasa Indonesia Apa itu Mouse serta cara mengoperasikan mouse yang harus kamu ketahui : untuk pemula |