Show
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2009 TANGGAL 31 JULI 2009SuntingA. Huruf AbjadSuntingAbjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga.
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o pe ki er es te u ve we eks ye zet B. Huruf VokalSuntingHuruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
C. Huruf KonsonanSuntingHuruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf DiftongSuntingDi dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
E. Gabungan Huruf KonsonanSuntingGabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus. F. Huruf KapitalSunting
G. Huruf MiringSunting
H. Huruf TebalSunting
II. PENULISAN KATASuntingA. Kata DasarSuntingKata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Buku itu sangat menarik. Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. Kantor pajak penuh sesak. Dia bertemu dengan kawannya di kantor pos.B. Kata TurunanSunting
M. Tanda Kurung Siku ([ ])Sunting
N. Tanda Garis Miring (/)Sunting
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
IV. PENULISAN UNSUR SERAPANSuntingDalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l'homme par l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal itu, diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.a (ain Arab dengan a) menjadi 'a
' (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k
aa (Belanda) menjadi a
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
ai tetap ai
au tetap au
c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
c di muka e, i, oe, dan y menjadi s
cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k
cc di muka e dan i menjadi ks
cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k
ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
ch yang lafalnya c menjadi c
ck menjadi k ç (Sanskerta) menjadi s
d (Arab) menjadi d
e tetap e
ea tetap ea
ee (Belanda) menjadi e
ei tetap ei
eo tetap eo
eu tetap eu
f (Arab) menjadi f
f tetap f
gh menjadi g gue menjadi ge h (Arab) menjadi h
i pada awal suku kata di muka vokal tetap i
ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i
ie tetap ie jika lafalnya bukan i
kh (Arab) tetap kh
ng tetap ng
oe (oi Yunani) menjadi e
oo (Belanda) menjadi o
oo (Inggris) menjadi u
oo (vokal ganda) tetap oo
ou menjadi u jika lafalnya u
ph menjadi f
ps tetap ps
pt tetap pt
q menjadi k
rh menjadi r
s (Arab) menjadi s
s (Arab) menjadi s
sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk
sc di muka e, i, dan y menjadi s
sch di muka vokal menjadi sk
t di muka i menjadi s jika lafalnya s
t (Arab) menjadi t
th menjadi t
u tetap u
ua tetap ua
ue tetap ue ui tetap ui
uo tetap uo
uu menjadi u
v tetap v
w (Arab) tetap w
x pada awal kata tetap x
x pada posisi lain menjadi ks
xc di muka e dan i menjadi ks
xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
y menjadi i jika lafalnya i
z tetap z
z (Arab) menjadi z Konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan. Misalnya:
Tetapi: Catatan:
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, di bawah ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
Salinan sesuai dengan aslinya Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM. NIP 196108281987031003 |