Mengapa hubungan antara dua jenis makhluk hidup pada gambar termasuk simbiosis komensalisme

Kita mungkin pernah mendengar istilah simbiosis komensalisme. Istilah tersebut sering digunakan saat terjadi interaksi antar makhluk hidup.

Setiap makhluk hidup pasti akan melakukan interaksi dengan makhluk hidup lainnya. Saat berinteraksi itulah yang akhirnya membentuk simbiosis.

Simbiosis terjadi terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Kedua simbiosis komensalisme atau yang menguntungkan salah satu pihak namun pihak lain tidak dirugikan. Ketiga simbiosis parasistisme atau yang menguntungkan salah satu pihak namun pihak lain merasa dirugikan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas lebih jauh tentang simbiosis komensalisme dari pengertian hingga contoh-contohnya.

Baca Juga

Sudah disinggung sebelumnya bahwa simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak namun pihak lain tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan.

Definisi serupa juga tercantum dalam buku “Intisari IPA (Biologi) SMP”, yang menerangkan bahwa komensalisme adalah sebuah hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih yang tidak saling merugikan.

Advertising

Advertising

Dalam sebuah ekosistem, simbiosis komensalisme ternyata sering terjadi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contohnya.

1. Interaksi antara paku tanduk rusa dengan pohon kedondong

Interaksi yang terjadi antara tumbuhan paku tanduk rusa dengan pohon kedondong ini memberikan keuntungan pake paku tanduk rusa. Tanaman tersebut mendapatkan tempat yang tinggi untuk mencari makan dan mendapatkan sinar matahari untuk keperluan fotosintesis. Sedangkan pohon kedondong tidak mendapatkan keuntungan namun juga tidak dirugikan.

2. Interaksi antara anggrek dengan pohon yang tinggi

Sama seperti tanaman paku, anggrek juga membutuhkan keberadaan pohon tinggi untuk menunjang hidupnya. Pohon tinggi dapat membantu anggrek memperoleh makanan. Sebab dengan hidup menumpang pada pohon tinggi, anggrek akan mendapatkan banyak sinar matahari untuk fotosintesis.

Meskipun demikian, pohon tinggi tersebut tidak dirugikan walaupun ditumpangi bunga anggrek. Maka dari itu, interaksi yang terjadi antara keduanya termasuk dalam simbiosis komensalisme.

Baca Juga

Contoh simbiosis komensalisme berikutnya yaitu interaksi yang terjadi antara bunga raflesia dengan akar pohon. Mengutip dari buku “Smart Plus SD/MI: Inti Materi Bank Soal Full Pembahasan”, disebutkan bahwa bunga raflesia mendapatkan tempat tinggal di akar pohon.

Namun bunga raflesia tidak megambil makanan dari pohon yang ditumpanginya. Sehingga keberadaan bunga raflesia tersebut tidak merugikan akar pohon tersebut.

4. Interaksi antara tumbuhan sirih dengan pohon jeruk

Sirih merupakan tanaman yang merambat. Sirih biasanya tumbuh merambat pada pohon yang lebih tinggi, termasuk pohon jeruk. Interkasi tersebut menguntungkan sirih karena bisa mendapat tempat tinggal. Akan tetapi, keberadaan sirih disekitar pohon jeruk ini tidak menguntungkan maupun merugikan pohon jeruk. Maka dari itu, interkasi ini disebut komensalisme.

5. Interaksi antara ikan remora dengan ikan hiu

Tidak hanya di darah, simbiosis komensalisme juga ada di ekosistem laut. Contohnya interaksi yang terjadi antara ikan remora dengan hiu.

Dalam interkasi ini, ikan remora mendapatkan keuntungan seperti perlindungan dari gangguan ikan pemangsa dan memperoleh makanan dari sisa makanan milik hiu. Sedangkan keberadaan ikan remora ini tidak merugikan atau menguntungkan bagi hiu.

Baca Juga

Contoh simbiosis komensalisme di laut lainnya yaitu interaksi antara anemon laut dengan ikan nemo atau ikan badut. Anemon laut merupakan hewan yang memiliki penampilan seperti tumbuhan bercabang banyak.

Ikan badut memanfaatkan anemon sebagai tempat untuk besembunyi agar terhindar dari musuhnya. Keberadaan anemon laut menguntungkan bagi ikan nemo, namun anemon laut tidak merasa dirugikan ataupun diuntungkan dari kehadiran ikan nemo tersebut.

7. Interaksi antara udang dengan timun laut

Udang ternyata memiliki kebiasaan menempel pada timun laut. Interaksi tersebut memberikan keuntungan pada udang sebab mendapatkan sisa makanan dari timun laut. Sementara itu, timun laut tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan dengan kehadiran udang di sekitarnya.

8. Interkasi antara kepiting dengan cacing pipih

Cacing pipih merupakan hewan avertebrata yang bisanya menempel pada kepiting. Tujuannya yaitu agar bisa memperoleh sisa makanan dari kepiting. Walaupun menempel pada kepiting, namun kehadiran cacing pipih tidak menggangu ataupun mengutungkan bagi kepiting.

Baca Juga

Protozoa yang memiliki flagel biasanya hidup dalam saluran pencernaan rayap dan mencerna selulosa dari kayu. Kemudian, organisme tersebut akan mengubah molekul karbohidrat menjadi lebih sederhana sehingga mudah dicerna.

Protozoa tersebut diuntungkan dari interaksi tersebut sebab memperoleh perlindungan dalam tubuh rayap. Sementara itu, rayap tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan dari kehadiran protozoa dalam saluran pencernaannya.

10. Interaksi antara katak dengan pohon

Contoh simbiosis komensalisme yang terakhir yaitu interaksi yang terjadi antara katak dengan pepohonan. Katak menggunakan daun dan bagian pohon sebagai tempat berteduh sekaligus belindung dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

Keberadaan pohon bagi katang sangat menguntungkan. Namun kehadiran katak tidak akan mempengaruhi kehidupan dari pohon-pohon tersebut. Sehingga keberadaan katak tidak merugikan dan juga tidak menguntungkan. Maka dari itu, interaksi tersebut termasuk simbiosis komensalisme.

Simbiosis merupakan interaksi biologis antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Terlepas dari apakah mahkluk hidup itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan ini disebut simbion. Simbiosis dibagi menjadi beberapa macam, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, simbiosis parasitisme, simbiosis amensalisme, dan simbiosis netralisme.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai kelima jenis simbiosis, lengkap dengan contohnya.

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hubungan ini, artinya kedua organisme sama-sama tidak ada yang dirugikan. Kerugian bagi keduanya justru adalah ketika simbiosis itu tidak dilakukan. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi mereka yang mengalami simbiosis jenis ini.

Simbiosis mutualisme ini ada juga yang merupakan kewajiban. Artinya organisme yang terlibat membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Contoh simbiosis mutualime dapat dilihat di sekitar kita, baik pada hewan, tumbuhan, bakteri, bahkan manusia.

Beberapa contoh dari simbiosis mutualisme antara lain :

1. Kupu-kupu dan lebah dengan bunga

Dalam hubungan ini, kupu-kupu atau lebah tidak menjadi satu-satunya pihak yang diuntungkan, karena mendapatkan sari makanan dari bunga. Bunga juga mendapatkan manfaat atau keuntungan serupa berkat simbiosis ini. Dalam hal ini keberadaan kupu-kupu dan lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.

(Baca juga: Pengertian Simbiosis dan Jenisnya, dari Mutulisme Hingga Parasitisme)

2. Bakteri Rhizobium leguminosarum dan tanaman polong-polongan

Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, kok bisa? Ya, bakteri Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang berfungsi menyuburkan tanah dengan cara mengikat Nitrogen yang terdapat dalam udara bebas. Nah, dengan adanya bakteri ini, tanaman polong-polongan menjadi lebih subur. Bakteri Rhizobium sendiri akan mendapatkan makanan dari tanaman polong-polongan.

3. Manusia dengan bakteri

Dalam hal ini bakteri yang dimaksud adalah bakteri E. Coli yang ada di usus Besar. Dengan adanya bakteri ini di dalam tubuh, manusia dapat mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar. Sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri mendapat keuntungan karena bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.

4. Lalat dengan bunga raflesia

Bunga raflesia atau bunga bangkai mungkin identik dengan bau yang tidak sedap, paling tidak bagi kita manusia. Namun bagi lalat, ini adalah tempat yang paling “indah” lantaran bisa dihinggapi untuk mencari makanan. Bagi bunga raflsia sendiri, keberadaan lalat ini memberi keuntungan lantaran dapat membantunya dalam proses penyerbukan. Tidak jauh berbeda lah dengan hubungan antara kupu-kupu dan bunga.

5. Burung bangau dengan kuda Nil

Bukan tanpa sebab hubungan antara burung bangau dan kuda nil disebut sebagai hubungan yang menguntungkan. Di satu sisi, kebiasaan burung bangau yang suka memakani kutu-kutu dan parasit yang ada di punggung kuda nil adalah keuntungan karena membuat tubuh kuda nil menjadi bersih dan terhindar dari kutu. Bagi burung bangau, kutu-kutu dan parasit yang ada di badan kuda nil bisa mengeyangkan perut, karena ini adalah makanan.

Simbiosis Komensalisme

Pengertian simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Artinya, salah satu makhluk hidup akan diuntungkan sementara makhluk hidup lain tidak terpengaruh.

Beberapa contoh dari simbiosis komensialisme :

1. Anggrek dengan pohon Mangga

Dalam interaksi antara Anggrek dan pohon mangga, anggrek mendapat keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk melakukan proses fotosintesis,dengan menempel pada pohon mangga. Sementara pohon mangga tidak dirugikan atau pun diuntungkan dari keberadaan tumbuhan anggrek ini.

2. Remora dengan ikan hiu

Ikan remora mempunyai semacam alat pengisap yang memungkinkannya dapat menempel pada ikan hiu atau ikan Iainnya yang lebih besar. Dengan menempel seperti itu, sisa makanan hiu yang berupa remah-remah dimanfaatkan oleh ikan remora. lkan remora juga diuntungkan karena terhindar dari predator-nya. Sementara itu, kehadiran ikan remora tidak mengganggu ikan hiu. Ikan Hiu tidak diuntungkan, tidak juga dirugikan.

3. Rayap dengan protozoa berflagella

Dalam kasus ini, protozoa berflagella hidup di dalam saluran pencernaan rayap dan mencerna selulosa dari kayu untuk kemudian menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna. Protoza berflagella akan mendapat keuntungan dari interaksi tersebut karena dapat berlindung di dalam tubuh rayap, sementara rayap tidak akan mendapat pengaruh apapun.

4. Udang dengan timun laut

Hubungan antara udang dan mentimun laut juga merupakan salah satu contoh simbiosis komensalisme. Ini lantaran udang memiliki kebiasaan untuk menunggangi mentimun laut, dengan tujuan memperoleh sisa-sisa makanan dari mahkluk laut tersebut. Bagi udang, ini menguntungkan karena memungkinkannya mendapatkan sisa-sisa makanan, sementara mentimun laut interaksi ini tidak berpengaruh. Tidak menguntungkan, tidak juga merugikan.

5. Katak dan pepohonan

Contoh lainnya dari simbiosis komensalisme bisa dilihat pada interaksi antara katak dan pepohonan. Dimana Katak menggunakan daun dan bagian-bagian pohon lain sebagai tempat berteduh dan berlindung dari hujan atau badai. Bagi Katak, hal ini tentu menguntungkan. Namun demikian pohon tidak diuntungkan, tidak pula dirugikan. Dengan kata lain, tidak terpengaruh sama sekali.

Simbiosis Amensalisme

Berbanding terbalik dengan simbiosis komensalisme, Amensalime merupakan hubungan antara dua makhluk hidup dimana satu pihak dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan (tidak terpengaruh apa-apa).

Beberapa contoh dari simbiosis Amensalisme

1. Dinoflagellata dengan Fitoplankton

Dinoflagellata adalah mikroorganisme yang termasuk golongan alga. Hubungan antara mikroorganisme ini dengan fitoplankton termasuk dalam simbiosis amansalisme lantaran Dinoflagellata menghasilkan senyawa alelokimia yang bisa menyebabkan kematian pada fitoplankton dan binatang laut lainnya. Dinoflagellata juga menyebabkan air laur menjadi kemerah-merahan. Bagi Fitoplankton dan binatang laut lainnya ini jelas merugikan. Dinoflagellata sendiri tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan dari kejadian ini.

2. Pohon Pinus dengan Tumbuhan Lainnya

Dalam menerapkan pola interaksi dengan lingkungannya, pohon pinus diketahui menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menggagu kelangsungan hidup tumbuhan di sekitarnya. Ini sebabnya di sekitar pohon pinus jarang sekali ditemukan pohon-pohon lainnya, selain sejenis rumput-rumputan. Tanaman yang rentan terhadap senyawa alelokimia dari tanaman lainnya dapat mengalami gangguan pada proses perkecambahan, pertumbuhan, serta perkembangannya.

3. Brokoli dengan Kembang Kol

Hubungan lainnya yang hanya merugikan satu pihak namun tidak menguntungkan pihak lainnya bisa dilihat pada hubungan antara brokoli dan kembang kol. Disini residu brokoli dapat mencegah fungi Verticillium penyebab penyakit layu pada beberapa tanaman sayur, contohnya kembang kol dan brokoli sendiri. Dalam hal ini pihak yang dirugikan adalah kembang kol, sementara brokoli tidak mendapat pengaruh apapun.

4. Gulma dengan Tanaman Padi

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat menurunkan hasil tanaman yang dibudidayakan bila tidak dikendalikan secara efektif. Gulma menyaingi tanaman dalam pengambilan unsur hara, air, ruang dan cahaya. Pada tanaman padi, gulma sering kali menjadi masalah yang cukup serius karena dapat mengganggu dan berpengaruh terhadap produktuvitas hasil panen. Pada simbiosis ini tanaman padi mengalami kerugian, sedangkan gulma tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

5. Tumbuhan Lamtoro dengan Gandum atau kunir

Tanaman Leucaena yang ditanam secara bersilangan dengan tanaman pangan di dalam sistem tumpang sari dapat mengurangi hasil panen gandum dan kunir, namun meningkatkan hasil panen jagung dan padi. Pada hubungan ini, gandum dan kunir sebagai pihak yang dirugikan sedangkan lamtoro tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.

Biasanya, simbiosis parasitisme melibatkan organisme parasit seperti kutu, cacing, jamur, bakteri, benalu dan lain-lain. Organisme parasit yang berukuran lebih kecil dan dapat berkembang biak lebih cepat ini membutuhkan makhluk hidup lain untuk kelangsungan hidupnya, baik itu untuk sekedar menjadi tepat tinggal atau sumber makanan.

Beberapa contoh dari simbiosis parasitisme

1. Parasit dengan inangnya

Berbagai mikro organisme penyakit yang hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan bersifat parasit. Parasit hidup dan mendapatkan makanan dari inangnya, yaitu tubuh manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Tetapi parasit tidak memberikan apa-apa kepada inangnya tersebut.

2. Nyamuk dan manusia

Contoh lainnya dari hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak (parasitisme) ini adalah hubungan nyamuk dan manusia. Dimana nyamuk akan menggigit dan menghisap darah manusia. Jenis nyamuk tertentu bahkan bisa menyebarkan penyakit mematikan seperti demam berdarah atau malaria. Bagi nyamuk, hubungan ini menguntungkan karena bukan saja mendapat darah tetapi juga dapat berkembang biak. Namun bagi manusia, hubungan ini merugikan karena dapat terserang penyakit berbahaya.

3. Sapi dengan cacing hati

Hampir mirip dengan hubungan manusia dan nyamuk, hubungan antara sapi dan cacing hati juga merupakan salah satu contoh simbiosis parasitisme. Dengan berdiam di tubuh sapi, cacing akan mendapat keuntungan berupa makanan dari sapi. Sementara sapi akan mengalami kerugian karena kesehatannya menjadi terganggu dan membuat terserang penyakit.

4. Lalat dengan buah

Lalat yang biasa berurusan dengan buah atau biasa disebut lalat buah merupakan jenis lalat yang sering mengerumuni buah-buahan. Hubungan antara lalat dan buah-buahan termasuk simbiosis parasitisme lantaran adanya lalat di buah bisa membuat buah-buahan menjadi busuk. Bagi lalat, ini menguntungkan karema bisa bertelur dan berkembang biak di dalam buah.

5. Tikus dengan manusia/petani

Tikus dan manusia termasuk contoh simbiosis parasitisme lainnya, khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai petani. Adanya tikus sebagai salah satu hama di lingkungan persawahan dapat merugikan petani karena dapat menyerang padi. Sementara tikus diuntungkan karena mendapat makanan.

Simbiosis Netralisme

Simbiosis netralisme adalah simbiosis yang terjadi antara dua makhluk hidup, dimana kedua makhluk hidup tersebut tidak dirugikan ataupun diuntungkan, keduanya sangat netral.

Beberapa contoh simbiosis netralisme :

1. Kupu-kupu dengan kerbau

Baik kupu-kupu maupun kerbau tergolong sebagai hewan dan serangga yang hidup di alam bebas. Meskipun demikian, hubungan keduanya tidak memberikan keuntungan ataupun kerugian bagi satu sama lain. Jika diumpamakan seekor kerbau atau sekelompok kerbau hidup dalam satu wilayah dan dalam wilayah tersebut terdapat beberapa kupu-kupu, maka kehadiran kupu-kupu tersebut tidak mengganggu aktivitas dari kerbau. Hal ini dikarenakan kerbau akan memakan rumput yang ada di wilayah tersebut tanpa mengganggu kupu-kupu, sedangkan kupu-kupu akan mencari makanan berupa nektar yang biasanya mereka cari ketika siang hari. Singkat kata, keduany bisa hidup harmonis di alam bebas.

2. Burung Hantu dengan Kambing

Sebagai hewan noktural, burung hantu memiliki hubungan yang netral dengan kambing. Mereka tidak akan mengganggu satu sama lain meskipun hidup di wilayah yang sama. Kambing akan memakan rumput di pagi hari tanpa mengganggu burung hantu yang sedang tidur di sekitar pohon di dekat kambing memakan rumput, sedangkan burung hantu sendiri akan mencari mangsanya pada saat malam hari ketika para kambing sedang tidur. Burung hantu juga tidak akan mengganggu kambing, melainkan fokus pada mangsanya.

Baca Juga : Ciri-ciri dan Jenis Hewan Vertebrata

3. Kambing dengan Ayam

Kambing yang merupakan hewan herbivora memiliki hubungan yang baik dengan ayam. Hal ini ditunjukkan dengan keakraban mereka apabila disatukan dalam satu wilayah tertentu. Keduanya tidak akan memperebutkan makanan ataupun wilayah mereka, mereka justru berbaur satu sama lain. Selain itu, faktor perbedaan makanan antara keduanya inilah yang menjadi faktor terpenting kedua makhluk hidup ini hidup damai dan tidak terlibat kompetisi ataupun predasi.

4. Ikan Lele dengan Ikan Sapu

Meski ditempat di satu wilayah yang sama, nyatanya ikan lele dan ikan sapu dapat berdampingan dengan damai. Hal ini dikarenakan keduanya mengkonsumsi makanan yang sangat berbeda. Ikan lele akan memakanan makanan berupa pelet, sedangkan ikan sapu nantinya akan memakan lumut yang berada dalam tempat tersebut. Jadi, hubungan antara keduanya dapat dikatakan netral, alias tidak saling merugikan ataupun saling menguntungkan.

5. Panda dengen Kera

Panda dan kera merupakan dua makhluk hidup yang memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang. Panda dengan kepribadiannya yang malas bergerak, sedangkan kera yang selalu aktif berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Interaksi yang terjadi diantara keduanya sangatlah normal, mereka tidak saling mengganggu ataupun bersaing dalam memperebutkan wilayah ataupun makanan. Sehingga tidak mengherankan apabila panda dan kera disatukan dalam satu wilayah, keduanya akan bia hidup dengan damai dan tidak saling mengganggu satu sama lain.