Berapa lama darah selaput dara keluar

Berapa lama darah selaput dara keluar
Berapa lama darah selaput dara keluar

Selaput dara tidak berdarah saat malam pertama sering kali dianggap bahwa wanita tersebut sudah tidak perawan saat menikah. Padahal hal itu sebenarnya hanyalah mitos belaka. Daripada Anda dan pasangan saling berprasangka, lebih baik pahami bersama fakta-fakta terkait selaput dara wanita berikut ini ya.

Malam pertama tidak berdarah sebenarnya bukanlah pertanda bahwa selaput dara sudah robek dan tidak perawan lagi.

Mengutip Planned Parenthood, setiap wanita mengalami pengalaman seks pertama yang berbeda-beda, ada yang berdarah dan ada pula yang tidak berdarah. Keduanya adalah hal yang wajar.

Perdarahan saat seks pertama memang bisa terjadi karena robeknya selaput dara. Namun, hal ini bisa juga disebabkan karena wanita tidak merasa rileks saat berhubungan badan.

Apa itu selaput dara?

Sebelum berprasangka tentang keperawanan, perlu Anda pahami dulu apa sebenarnya selaput dara itu. Selaput dara atau disebut juga dengan hymen adalah jaringan tipis yang terletak di arena lubang vagina.

Banyak orang yang beranggapan bahwa selaput tersebut menutupi keseluruhan lubang vagina sehingga jika ia dilalui oleh sesuatu, pastilah akan berdarah. Padahal kenyataannya tidaklah demikian.

Secara anatomi, selaput dara memang sudah memiliki lubang. Lubang ini yang menjadi tempat keluarnya darah haid dan tempat memasang tampon.

Perlu Anda ketahui bahwa kondisi selaput dara setiap wanita berbeda-beda. Kebanyakan wanita memiliki lubang yang cukup besar. Namun ada pula yang lubangnya sangat kecil bahkan hampir menutupi keseluruhan vagina tetapi kondisi ini sangat langka.

Selain itu, mengutip laman Our Bodies Ourselves, ketebalan dan elastisitas selaput dara pun berbeda-beda. Ada yang tipis ada pula yang tebal, ada yang elastis ada pula yang kurang elastis.

Jika keperawanan seseorang dikaitkan dengan robeknya selaput dara atau perdarahan saat seks tentu saja hal ini tidaklah bijaksana. Pahamilah bahwa kondisi selaput dara berbeda-beda bahkan ada beberapa wanita yang terlahir tanpa memiliki selaput tersebut.

Penyebab selaput dara tidak berdarah saat malam pertama

Berapa lama darah selaput dara keluar
Bloodstains on a white sheet

Banyak orang yang menganggap bahwa tidak berdarah saat malam pertama berarti selaput daranya sudah robek lantaran pernah dilalui oleh penis sebelumnya. Ini diartikan bahwa wanita tersebut sudah tidak perawan lagi.

Padahal, ada sejumlah faktor yang menyebabkan selaput dara tidak berdarah saat pertama kali berhubungan, antara lain sebagai berikut.

1. Anda sangat rileks saat melakukan seks

Setiap wanita mengalami pengalaman seks pertama yang berbeda-beda. Ada yang merasakan sakit dan perih ada pula yang tidak merasakan sakit sama sekali.

Sebenarnya, berdarah atau tidak berdarah saat berhubungan badan lebih berkaitan dengan kesiapan mental saat berhubungan.

Biasanya jika perempuan merasa tegang dan takut, vagina cenderung tidak siap akibatnya terjadi pendarahan saat berhubungan seks. Sementara jika Anda mampu menguasai emosi dan merasa rileks, bisa saja selaput dara Anda tidak berdarah.

2. Selaput dara cukup elastis

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi selaput dara setiap wanita berbeda beda, baik ketebalan maupun kelenturannya.

Pada saat berhubungan intim, selaput tersebut akan meregang sehingga lubangnya akan membesar. Tujuannya agar ia mudah dilalui oleh penis.

Ketika pertama kali, Anda mungkin masih belum beradaptasi dengan kehadiran penis sehingga ia sulit meregang dengan baik. Kondisi inilah yang menyebabkan perdarahan.

Namun, jika jaringan selaput dara cukup elastis dan tubuh Anda bisa beradaptasi dengan baik maka pendarahan mungkin saja tidak terjadi.

3. Vagina mengeluarkan cairan pelumas yang cukup

Jika sebelum penetrasi, Anda cukup terangsang, misalnya dengan melakukan pemanasan yang baik, vagina Anda akan mengeluarkan cairan.

Cairan ini dapat memudahkan penetrasi penis sehingga mencegah Anda dari cedera saat seks. Cedera inilah yang mengakibatkan rasa perih dan pendarahan.

Oleh karena itu, jika vagina tidak mengeluarkan berdarah saat malam pertama sebenarnya adalah pertanda baik karena Anda cukup terangsang dan menikmati proses seks tersebut.

4. Selaput dara pernah robek akibat kecelakaan atau aktivitas fisik

Penyebab selaput dara tidak berdarah yang paling umum terjadi adalah karena ia sudah robek. Namun, bukan berarti karena pernah berhubungan badan sebelumnya. Robeknya selaput dara juga bisa disebabkan karena faktor kecelakaan.

Kecelakaan seperti benturan, terjatuh, bersepeda ataupun saat berolahraga berisiko merusak selaput dara. Robeknya selaput tersebut juga bisa terjadi pada atlet senam dan penari, terutama saat melakukan gerakan merentangkan kaki terlalu lebar atau split.

Selaput dara yang sudah robek biasanya memang menyebabkan tidak berdarah saat seks pertama kali. Selain karena kecelakaan, robeknya selaput dara juga bisa terjadi jika Anda pernah melakukan pemeriksaan kesehatan tertentu.

Pemeriksaan kesehatan seperti papsmear, tes IVA, dan kolposkopi mengharuskan dokter untuk memasukkan alat melalui lubang vagina. Meskipun alat yang digunakan kecil dan cenderung aman tetapi tetap berisiko melukai selaput dara.

6. Penggunaan tampon dan menstrual cup

Alasan lain yang menyebabkan selaput dara tidak berdarah saat bercinta adalah selaput tersebut pernah robek akibat kelalaian saat menggunakan tampon atau menstrual cup.

Tampon dan menstrual cup adalah alat yang digunakan saat menstruasi. Berbeda dengan pembalut yang dilekatkan di celana dalam, tampon dan menstrual cup penggunaannya perlu dimasukkan ke dalam vagina.

Kedua alat ini kurang populer di kalangan wanita Indonesia yang belum menikah. Ini karena jika penggunaannya tidak tepat, berisiko melukai bagian dalam vagina atau bahkan merobek selaput dara.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Vagina adalah salah satu organ penting bagi perempuan. Hal yang wajar bila para perempuan benar-benar ekstra menjaga dan merawatnya. Tidak jarang beberapa hal terjadi pada vagina perempuan, salah satunya terjadinya pendarahan saat berhubungan seksual. Apakah Anda pernah mengalami pendarahan pada vagina setelah berhubungan seksual?

Sebagian perempuan pernah mengalami pendarahan vagina usai berhubungan seksual. Kondisi pendarahan pada vagina disebut postcoitalbleed. Pendarahan yang terjadi pasca berhubungan seksual ini sering membuat perempuan yang mengalami merasa khawatir. Apakah kondisi tersebut berbahaya dan mengkhawatirkan?

Sebanyak 63 persen perempuan mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual saat pertama kali melakukan hubungan intim. Kejadian umum ini sama sekali tidak perlu dikhawatirkan, karena sudah biasa terjadi pada perempuan yang baru pertama kali melakukan hubungan intim.

Namun, ada penyebab lain seseorang mengalami pendarahan usai berhubungan seksual. Beberapa penyebab ini perlu Anda ketahui agar tidak begitu merasa khawatir dan tidak pula menganggap sepele. Berikut beberapa penyebab mengapa vagina berdarah usai berhubungan seksual;

Gesekan Akibat Berhubungan Seksual

Gesekan dan abrasi saat melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan terjadinya robekan kecil dan luka pada jaringan genital yang sensitif sehingga terjadilah pendarahan pada vagina. Apalagi saat pertama kali melakukan hubungan intim, selaput dara yang berupa lipatan kecil dari kulit vagina akan meregang dan patah, sehingga terjadilah pendarahan. Pendarahan ini terjadi hanya selama satu atau dua hari.

Luka Genital Akibat Penyakit Menular Seksual

Pendarahan pada vagina saat usai hubungan seksual harus segera ditangani jika darah yang keluar banyak dan terlihat mengkhawatirkan. Bisa saja pendarahan itu terjadi karena penyakit menular seksual seperti herpes genital, klamidia, gonore dan sipilis.

Peradangan serviks yang terletak diujung paling bawah rahim biasa terjadi disebabkan penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore. Peradangan ini biasa disebut servisitis. Pengidap servisitis tidak mengalami gejala umum ataupun tanda-tanda yang menunjukkan seseorang itu sedang mengalaminya. Maka, ketika terjadi pendarahan pada vagina saat usai hubungan seksual secara berlanjut segera periksakan diri ke dokter.

Vagina Kering

Terjadinya pendarahan yang disebabkan vagina kering sudah umum terjadi pada perempuan saat berhubungan seksual. Hal ini dikarenakan jaringan penghasil lendir atau cairan lubrikasi pada vagina tidak bekerja dengan baik, sehingga dinding vagina menjadi kering. Vagina yang kering atau kurang pelumas akan mudah mengalami luka. Keadaan ini disebut pendarahan postcoital.

Hindari berhubungan seksual saat perempuan belum terangsang. Karena hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa vagina berdarah usai berhubungan seksual, lantaran vagina kering karena tidak keluarnya cairan pelumas saat berhubungan. Ini bisa diatasi dengan memberikan pelembab atau cairan pelumas pada vagina sebelum melakukan hubungan intim untuk mencegah terjadinya luka.

Anda bisa mencoba menggunakan pelumas Durex Play Feel. Durex Play Feel 100 ml adalah pelumas yang digunakan pada organ intim pria atau wanita. Berbahan dasar air, tidak lengket, tidak berwarna, tidak berminyak dan tidak berasa. Durex Play Feel tidak menyebabkan kulit iritasi

Pendarahan Normal pada Rahim

Pendarahan normal pada rahim biasa terjadi saat perempuan akan haid atau setelah haid. Jadi pendarahan ini bisa terjadi di awal akan haid dan di akhir masa haid. Keadaan ini normal dan Anda tidak perlu merasa khawatir.

Trauma pada Vagina

Penyebab lain mengapa vagina berdarah usai berhubungan seksual adalah adanya trauma vagina terjadi akibat cedera pada vagina. Biasanya trauma vagina disebabkan karena kekerasan seksual atau pelecehan seksual, terjadi selama persalinan dan kejadian tidak sengaja. Trauma pada vagina bisa terjadi karena masuknya benda ke dalam vagina, seperti benda tajam dan lainnya.

Perempuan yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan seksual mengalami trauma atau depresi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seksual. Jika keadaan trauma masih terjadi, sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter atau berusaha untuk melakukan penyembuhan trauma dan depresi akibat kekerasan yang pernah dialami.

Trauma ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Tidak sedikit anak-anak yang mengalami trauma dan depresi akibat pelecehan seksual. Untuk itu perlu perhatian khusus atas kejadian pelecehan seksual pada perempuan.

Demikian lima penyebab mengapa vagina berdarah usai berhubungan seksual. Risiko dari terjadinya pendarahan pada vagina setelah berhubungan seksual atau postcoitalbleeding tergantung sebab mengapa vagina berdarah usai berhubungan seksual. Apabila yang muncul hanya berupa bercak darah yang hanya terjadi sekali tidak usah cemas atau memeriksakan diri ke dokter. Keluarnya darah yang sesekali kemungkinan besar bukanlah masalah serius. Namun

Namun, jika pendarahan vagina yang tidak teratur, termasuk perdarahan setelah berhubungan seks, biasanya adalah gejala umum kanker serviks atau vagina. Faktanya, itu adalah gejala yang pertama kali dialami oleh 11% wanita yang didiagnosis dengan kanker serviks. Pendarahan pasca menopause juga bisa menjadi gejala dari kanker rahim.

Selain itu, jika pendarahan pada vagina diikuti dengan rasa gatal pada vagina, rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil, hubungan seks yang terasa sakit, sakit perut, sakit pada punggung bagian bawah, mual dan muntah, sakit perut dan muncul bercak vagina yang tidak normal, maka Anda perlu berkonsultasi kepada dokter. Beberapa kejadian pendarahan pada vagina setelah berhubungan seksual tidak perlu dikhawatirkan, karena sudah umum terjadi pada perempuan. Karena bagian vital merupakan hal penting yang harus sangat diperhatikan juga.  

Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store