Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan attitude? Attitude adalah sikap dan perilaku yang Anda tunjukan sehari-hari. Cara berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain, semua itu adalah cerminan dari apa yang Anda pikirkan. Percaya tidak percaya, attitude Anda dapat memengaruhi kesuksesan Anda ke depannya. Kok bisa?

Pada dasarnya, kesuksesan dapat diraih dengan mengasah tiga hal berikut ini: skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan), dan attitude (sikap). Skill dan knowledge merupakan komponen yang dapat Anda kembangkan dengan banyak membaca, banyak belajar, dan praktik. Tetapi, attitude adalah komponen yang paling penting dalam membentuk karakter Anda. Tentu saja, attitude yang baik dapat dipelajari dan dilatih.

Persaingan dalam dunia kerja yang semakin ketat dari tahun ke tahun membuat setiap orang harus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin dalam menghadapi dunia kerja. Kriteria permintaan sumber daya manusia saat ini semakin beragam dan dinamis. Setiap karyawan atau calon karyawan tidak hanya dituntut untuk memiliki knowledge dan skill yang mumpuni, tetapi juga harus memiliki attitude yang baik.

Dari sebuah penelitian di Amerika, 90% kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi cenderung disebabkan oleh perilaku buruk, seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan memiliki hubungan interpersonal yang buruk. Attitude yang ditunjukkan oleh karyawan dapat mencerminkan bagaimana perusahaan itu akan dikelola dan bagaimana seorang karyawan jika dihadapkan pada suatu masalah di perusahaan. Attitude menjadi peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan, di mana sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting.

Selain itu, karyawan suatu perusahaan juga dapat mencerminkan produk maupun brand image perusahaan tersebut. Bayangkan, bila attitude karyawan dan karyawan buruk, tentu saja akan mempengaruhi bagaimana citra perusahaan di mata para partner atau klien nya. Dengan demikian, pihak perusahaan tidak hanya menilai karyawan dari segi kinerja saja, tetapi juga dari attitude yang dimilikinya. Perusahaan akan lebih mempertahankan karyawan yang memiliki attitude bagus, dibandingkan mereka yang berkinerja baik namun memiliki sikap buruk. Lantas, attitude apa saja yang harus Anda miliki dalam dunia kerja? Yuk kita simak ulasannya dibawah ini:

1. Menerima Kritik atau Masukan

Segala sesuatu yang dikatakan baik rekan, senior, maupun atasan Anda, tidak selalu bermakna negatif atau akan membuat Anda bersedih. Terimalah apa yang mereka katakan mengenai kinerja Anda pribadi. Percayalah bahwa mereka memiliki niat membantu Anda menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas di kantor dengan lebih baik lagi.

2. Menghargai Waktu

Dalam bekerja, penting bagi Anda untuk selalu tepat waktu. Pastikan Anda selalu datang ke kantor tepat waktu serta menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktunya. Dengan selalu menepati waktu, Anda akan membuat suasana kerja yang bebas stress dan Anda menunjukkan bahwa Anda berkomitmen penuh terhadap pekerjaan Anda.

3. Menghormati rekan kerja

Rasa hormat tidak hanya ditunjukkan kepada atasan Anda. Sebagai karyawan dari sebuah perusahaan, Anda juga harus menghormati rekan-rekan kerja Anda serta klien Anda, termasuk junior-junior Anda. Dengan begitu, Anda menunjukkan profesionalitas Anda sebagai seorang karyawan.

4. Berkomitmen terhadap pekerjaan

Penting bagi Anda untuk menunjukkan komitmen Anda terhadap pekerjaan Anda. Lebih baik lagi, jika Anda mencintai pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan begitu, Anda akan bekerja dengan maksimal sehingga menguntungkan perusahaan Anda. Selain itu, Anda juga dapat mengembangkan diri Anda sehingga menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain beberapa hal di atas, peran networking juga tidak kalah penting untuk meraih kesuksesan. Baik secara langsung atau tidak langsung, Anda pasti membutuhkan bantuan orang lain. Nah, dengan attitude yang baik, Anda akan sangat terbantu dalam membangun network profesional Anda.

Setelah memahami pentingnya attitude dalam dunia kerja, Anda dapat mulai membentuk attitude yang baik dari tiga hal sederhana, yaitu senyum, terima kasih, dan maaf. Ketiganya merupakan hal yang sering disepelekan, namun, memiliki efek yang luar biasa. Dengan banyak tersenyum, Anda akan dikenal sebagai pribadi yang ramah. Lalu, dengan mengucapkan “Terima kasih” atas bantuan orang lain dan “Maaf” jika Anda melakukan kesalahan, orang lain akan merasa bahwa Anda menghormati mereka. Nah, dari hal-hal kecil seperti ini, Anda dapat menjaga dan bahkan mengembangkan attitude Anda agar menjadi lebih baik lagi.

Yuk, kita mulai attitude yang baik dalam bekerja! Attitude yang baik tentunya akan menuntun Anda ke dalam hal yang baik pula, tidak terkecuali kesuksesan.

Semoga Bermanfaat …

Course Hero uses AI to attempt to automatically extract content from documents to surface to you and others so you can study better, e.g., in search results, to enrich docs, and more. This preview shows page 5 - 8 out of 257 pages.

Bagaimana cara menjaga profesionalisme dalam karier dan pekerjaan? Intip 7 cara jitu berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Kita sering mendengar istilah profesionalisme. Inilah etos yang membuat seorang profesional bisa bertahan lama dalam sebuah perjalanan karier. "Lakukan pekerjaan Anda dengan sungguh-sungguh!" begitulah kira-kira pesan dari para CEO dan orang sukses dunia. Kedengarannya amat teoritis. Bagaimana mengimplementasikan prinsip profesionalisme ini dalam praktik sehari-hari?

1. Miliki tanggung jawab

Artinya seorang profesional harus punya rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan segala hal dalam perjalanan karier dan pekerjaanya. Ia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa orang-orang yang dilayaninya dan profesinya tidak dirugikan atas sikap dan perbuatannya. Profesional sejati akan selalu belajar meningkatkan kompetensi yang mendukung profesinya, bekerja keras dan tekun berusaha.

2. Bersikap proaktif

Rasa tanggung jawab itu membuat seorang profesional berani mengambil inisiatif untuk melakukan apa saja yang diperlukan demi mencapai standar kualitas, dalam hal ini performa atau kinerja yang tinggi. Ia mengerjakan hal-hal yang bahkan di luar job description, sepanjang itu perlu dilakukan. Tidak selalu menunggu perintah. Akan tetapi inisiatif itu hendaknya tidak berakibat mencemarkan nama baiknya, nama baik profesinya, atau merugikan kepentingan masyarakat luas.

Seorang profesional memiliki passion pada apa yang dikerjakannya. Uang atau penghasilan bukanlah tujuan utama. Seseorang yang mengawali karier hanya demi mengejar keuntungan saja, maka ia tidak akan pernah maju. Kalaupun ia bisa mencapai posisi yang tinggi, ia tidak akan pernah merasa bahagia dalam pekerjaannya. Kerja akan terasa sebagai kewajiban yang membosankan, meresahkan dan menyiksa. Selain itu, cinta juga bisa berarti adanya rasa kepedulian terhadap kebutuhan klien atau orang yang dilayani.

4. Adanya kesetiaan atau loyalitas

Atas dasar cinta tersebut, profesional sejati menunjukkan kesetiaan pada profesi yang dipilihnya. Untuk itu ia akan memperjuangkan dan mempertahankan nama baik profesi agar tidak tercemar oleh kata, sikap dan tindakannya sehari-hari. Ia bertindak hati-hati dan penuh perhitungan, mendisiplin diri untuk terus menerus mengembangkan karakter yang positif.

Termasuk peraturan perusahaan, peraturan perundangan, dan hukum, sepanjang norma yang berlaku itu sesuai dengan hati nurani. Untuk itu profesional sejati punya integritas yang kokoh.

6. Mau belajar dari kesalahan

Tak ada orang yang steril dari berbuat salah, setiap orang bisa saja melakukan kesalahan. Hindari bersikap arogan dan berkelit dari kesalahan. Seorang professional adalah orang yang terbuka terhadap kritik yang membangun dan terus berupaya meningkatkan diri. Ia juga melepaskan diri dari kecenderungan mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain.

Dalam dunia kerja yang ketat kompetisi ini, nilai kejujuran kian diabaikan. Padahal, jika sekali saja ketahuan bahwa seorang karyawan tidak bisa dipercaya, maka jatuhlah reputasinya seketika. Selain itu, seorang professional juga harus bisa memegang rahasia yang dipercayakan.

Ketujuh prinsip tersebut berlaku universal, dimana pun dan apa pun jenis profesi Anda. Jika ketujuh nilai itu bisa dipelihara terus menerus, niscaya reputasi dan kiprah dalam karier Anda akan terjaga dengan sendirinya.


Ficky Yusrinia

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry

Mengapa dibutuhkan profesionalisme tenaga kerja dalam mengembangkan industry