Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah
Lihat Foto

Alat musik petik

KOMPAS.com - Jika diselisik, mungkin persoalan ini sudah tidak asing lagi. Berikut dirangkum beberapa jawaban untuk persoalan tersebut: 

  • Sebutkan karakteristik gelombang bunyi!

Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang bergerak melalui medium.

Setidaknya terdapat 4 karakteristik dari gelombang bunyi yang perlu kita ketahui.

1. Pemantulan (Refleksi)

Gelombang bunyi yang dalam perambatanya dihalangi oleh suatu dinding/bidang maka gelombang akan terpantulkan oleh dinding tersebut.

Contohnya ketika kita berteriak di dalam gua, maka gelombang bunyi akan terpantulkan melalui dinding gua. Sehingga bunyi yang dipantulkan akan terdengar lebih keras.

Baca juga: Kepulauan Seribu hingga Papua Barat, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

2. Pembiasan (Refraksi)

Gelombang bunyi yang merambat dari suatu medium ke medium lain yang memiliki indeks bias berbeda maka gelombang akan dibiaskan.

Misalnya ketika kita berteriak di lahan terbuka pada siang hari, orang yang berada cukup jauh dari kita tidak dapat mendengar teriakan cukup jelas.

Hal ini diakibatkan karena sebagian bunyi akan dibiaskan ke angkasa oleh lapisan udara dingin yang ada di atas lapisan udara panas.

3. Interferensi

Interferensi gelombang bunyi merupakan perpauan dua gelombang dengan frekuensi dan beda fase saling bertemu dan saling berinteraksi pada medium yang sama.

Contohnya pada dua buah sumber yang koheren, di mana memiliki variasi kuat atau lemahnya gelombang. Kuat atau lemahnya bunyi yang terdengar tersebut menunjukkan adanya interferensi terhadap dua sumber bunyi.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengukur Cepat Rambat Bunyi?

4. Memerlukan medium perambatan

Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium untuk merambat, seperti zat padat, zat cair, atau gas.

5. Memiliki λ, A, T, f, dan v

Panjang gelombang (λ) merupakan jarak yang ditempuh gelombang dalam satu periode. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dari kedudukan kesetimbangan. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang.

Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran yang per satuan waktu. Cepat rambat (v) gelombang yaitu besar jarak tempuh gelombang dalam interval waktu tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Gelombang bunyi merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik, yaitu gelombang merambat memerlukan zat perantara (medium perantara). Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik yang berbentuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, benda yang bergetar disebut sumber bunyi. Karena bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, maka kuat kerasnya bunyi tergantung pada amplitudo getarannya. Makin besar amplitudo getarannya, makin keras bunyi terdengar dan sebaliknya makin kecil amplitudonya, makin lemah bunyi yang terdengar. Di samping itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak terhadap sumber bunyi, makin dekat dengan sumber bunyi, bunyi terdengar makin keras dan sebaliknya makin jauh dari sumber bunyi, makin lemah bunyi yang kita dengar.

Advertisment

Gelombang bunyi berdasarkan daya pendengaran manusia dibedakan menjadi menjadi tiga, yaitu audio/bunyi, infrasonik dan ultrasonik. Audio yaitu daerah gelombang bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia yang memiliki frekuensi berkisar antara 20 hingga 20.000 Hz. Infrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz. Sedangkan ultrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Baik gelombang infrasonik maupun ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga manusia.

Sifat Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang terdiri atas partikel-partikel yang berosilasi searah dengan gerak gelombang tersebut, membentuk daerah bertekanan tinggi dan rendah (rapatan dan renggangan). Partikel yang saling berdesakan akan menghasilkan gelombang bertekanan tinggi, sedangkan molekul yang meregang akan menghasilkan gelombang bertekanan rendah. Kedua jenis gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan bergerak secara bergantian pada medium.

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah
Representasi Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas, tetapi tidak bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada partikel zat yang akan mentransmisikan getaran. Kemampuan gelombang bunyi untuk menempuh jarak tertentu dalam satu waktu disebut kecepatan bunyi. Kecepatan bunyi di udara bervariasi, tergantung temperatur udara dan kerapatannya. Apabila temperatur udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan bertambah. Semakin tinggi kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat merambat. Kecepatan bunyi dalam zat cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara. Sementara itu, kecepatan bunyi pada zat padat lebih besar daripada cepat rambat bunyi dalam zat cair dan udara.

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah
Laju bunyi pada berbagai materi pada 20o C dan 1 atm

Pada umumnya, bunyi memiliki tiga sifat, yaitu tinggi rendah bunyi, kuat lemah bunyi, dan warna bunyi. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran per detik). Tinggi suara ( pitch) menunjukkan sifat bunyi yang mencirikan ketinggian atau kerendahannya terhadap seorang pengamat. Sifat ini berhubungan dengan frekuensi, namun tidak sama. Kekerasan bunyi juga memengaruhi titi nada. Hingga 1.000 Hz, meningkatnya kekerasan mengakibatkan turunnya titi nada.

Gelombang bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah 20 Hz sampai 20.000 Hz, di mana telinga manusia normal mampu mendengar suatu bunyi. Jangkauan frekuensi ini disebut audiosonik. Sebuah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz dinamakan sebuah gelombang infrasonik. Sementara itu, bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah
Tinggi rendah bunyi dipengaruhi frekuensi bunyi

Banyak hewan yang dapat mendengar bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz. Misalnya, kelelawar dapat mendeteksi bunyi yang frekuensinya sampai 100.000 Hz,  dan anjing dapat mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz. Kelelawar menggunakan ultrasonik sebagai alat penyuara gema untuk terbang dan berburu. Kelelawar mengeluarkan decitan yang sangat tinggi dan menggunakan telinganya yang besar untuk menangkap mangsanya. Gema itu memberitahu kelelawar mengenai lokasi mangsanya atau rintangan di depannya (misalnya pohon atau dinding gua).

Manakah yang mempengaruhi nada bunyi akan terdengar lemah
Kuat lemah bunyi dipengaruhi oleh amplitudo gelombang bunyi

Kuat lemah atau intensitas bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga manusia berdasarkan amplitudo dari gelombang tersebut. Amplitudo adalah simpangan maksimum, yaitu simpangan terjauh gelombang dari titik setimbangnya. Intensitas menunjukkan sejauh mana bunyi dapat terdengar. Jika intensitasnya kecil, bunyi akan melemah dan tidak dapat terdengar. Namun, apabila intensitasnya besar, bunyi menjadi semakin kuat, sehingga berbahaya bagi alat pendengaran.

Untuk mengetahui hubungan antara amplitudo dan kuat nada, dapat diketahui dengan melakukan percobaan menggunakan garputala. Garputala dipukulkan ke meja dengan dua pukulan yang berbeda, akan dihasilkan yaitu pukulan yang keras menghasilkan bunyi yang lebih kuat. Hal ini menunjukkan bahwa amplitudo getaran yang terjadi lebih besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuat lemahnya nada atau bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran, maka semakin kuat pula bunyi yang dihasilkan.

Warna bunyi adalah bunyi yang diterima oleh alat pendengaran berdasarkan sumber getarannya. Sumber getaran yang berbeda akan menghasilkan bentuk gelombang bunyi yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan nada yang sama dari dua sumber getaran yang berbeda pada telinga manusia terhadap gelombang bunyi.