Lagu yang berjudul “cublak-cublak suweng “ berasal dari

Niken Bestari Jumat, 8 April 2022 | 08:00 WIB

Lagu yang berjudul â€Åcublak-cublak suweng  berasal dari

Lagu tradisional Cublak-cublak Suweng. (Pixabay.com)

Bobo.id - Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng adalah lagu yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Lagu ini memiliki irama yang ceria, yang bisa teman-teman temukan di halaman 19 pada Buku Tematik Kelas 5 SD/MI Tema 6.

Di dalam buku, teman-teman akan menemukan not lagu Cublak-Cublak Suweng.

Seperti karya musik lainnya, lagu Cublak-Cublak Suweng juga memiliki tangga nada tertentu.

Kemarin kita telah belajar perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis.

Yuk, kita bahas tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng beserta arti syair dan maknanya!

Tangga Nada

Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng termasuk pada lagu dengan tangga nada pentatonis slendro.

Pentatonis slendro adalah tangga nada yang tersusun atas nada 1-2-3-5-6 (do-re-mi-sol-la). Tangga nada slendro memiliki irama yang gembira dan semangat.

Baca Juga: Ada yang Nyanyikan Lagu Tradisional hingga Syair Merdu, Ini 5 Tradisi Unik selama Ramadan di Berbagai Negara

Oleh sebab itu, lagu Cublak-Cublak Suweng ini terdengar bersemangat dan bergembira di telinga kita, teman-teman.

Arti Syair


Page 2


Page 3

Lagu yang berjudul â€Åcublak-cublak suweng  berasal dari

Pixabay.com

Lagu tradisional Cublak-cublak Suweng.

Bobo.id - Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng adalah lagu yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Lagu ini memiliki irama yang ceria, yang bisa teman-teman temukan di halaman 19 pada Buku Tematik Kelas 5 SD/MI Tema 6.

Di dalam buku, teman-teman akan menemukan not lagu Cublak-Cublak Suweng.

Seperti karya musik lainnya, lagu Cublak-Cublak Suweng juga memiliki tangga nada tertentu.

Kemarin kita telah belajar perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis.

Yuk, kita bahas tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng beserta arti syair dan maknanya!

Tangga Nada

Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng termasuk pada lagu dengan tangga nada pentatonis slendro.

Pentatonis slendro adalah tangga nada yang tersusun atas nada 1-2-3-5-6 (do-re-mi-sol-la). Tangga nada slendro memiliki irama yang gembira dan semangat.

Baca Juga: Ada yang Nyanyikan Lagu Tradisional hingga Syair Merdu, Ini 5 Tradisi Unik selama Ramadan di Berbagai Negara

Oleh sebab itu, lagu Cublak-Cublak Suweng ini terdengar bersemangat dan bergembira di telinga kita, teman-teman.

Arti Syair

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lirik dan makna Lagu daerah Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah.

GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar lagu daerah berjudul Cublak-Cublak Suweng?

Cublak-Cublak Suweng sebenarnya merupakan salah satu permainan disertai lagu pengiring yang dinyanyikan.

Nah, lagu pengiring dalam permainan ini berjudul sama dengan nama permainan itu sendiri, yakni Cublak-Cublak Suweng.

Kali ini, GridKids akan membahas mengenai lirik dan makna lagu daerah Cublak-Cublak Suweng yang berasal dari Jawa Tengah.

Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia dengan jumlah yang sangat banyak.

Masing-masing daerah di Indonesia tentunya memiliki lagu yang menjadi ikon atau ciri khasnya tersendiri.

Sejumlah lagu daerah di Indonesia memiliki makna yang cukup mendalam, termasuk salah satunya lagu Cublak-Cublak Suweng.

Berikut ini pembahas mengenai lirik dan makna lagu daerah Cublak-Cublak Suweng asal dari Jawa Tengah.

Langsung simak ulasannya, yuk!

Baca Juga: Lirik, Arti, dan Makna Lagu Daerah Gundul-Gundul Pacul dari Jawa Tengah

Lirik Lagu Daerah Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah

Sejarah Lagu Cublak-cublak Suweng yang Memiliki Banyak Makna

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali perbedaan budaya. Mulai dari adat istiadat, agama, dan suku. Tiap daerah memiliki ciri khas nya masing-masing yang berbeda. Misalnya, rumah adat, pakaian adat, musik daerah, hingga makanan daerah.

Indonesia memiliki banyak sekali musik daerah yang beraneka ragam mulai dari sabang sampai merauke. Misalnya, dari daerah Sumatera adalah Ayam Den Lapeh yang berasal dari Sumatera Barat, dari Kalimantan Selatan adalah Ampar-Ampar Pisang, dari Sulawesi Selatan adalah Angin Mamiri, dari Papua adalah Yamko Rambe Yamko, dan dari Jawa Timur adalah Cublak-cublak Suweng. Dan setiap musik pasti memiliki sejarahnya yang berbeda-beda. Berikut adalah sejarah dari lagu Cublak-cublak Suweng.

Cublak-cublak Suweng merupakan lagu yang berasal dari daerah Jawa Timur. Cublak-cublak Suweng diciptakan oleh Syekh Maulana Aiunul Yakin atau yang dapat disebut Sunan Giri pada tahun 1442 M. Pada saat itu, Sunan Giri sedang menyebarkan Agama Islam di Indonesia melalui jalur kebudayaan. Arti dari Cublak Suweng sendiri adalah tempat suweng, Suweng adalah anting yang merupakan sebuah aksesoris perempuan. Lagu Cublak-cublak Suweng saat ini dijadikan sebuah lagu pengiring permainan tradisional anak-anak. Lirik dari lagu Cublak-cublak Suweng juga memiliki makna nya sendiri. Misalnya, pada bagia Cublak-cublak Suweng memiliki arti tempat harta berharga, dan Suweng berarti Suwung, Sepi, Sejati, dan Harta Sejati. Liriknya, Suwenge Teng Gelenter memiliki arti berserakan, Suweng tersebut merupakan kebahagiaan sejati sudah ada di sekitar manusia. Mambu Ketundhung Gudel Mambu, mambu sendiri memiliki arti baunya, Kethudung berarti dituju, Gudel adalah anak kerbau, dan jika digabungkan berarti banyak orang yang berusaha mencari harta sejati tersebut, bahkan orang yang bodoh mencari harta dengan penuh nafsu ego, keserakahan, dan tujuannya adalah menemukan kebahagiaan sejati. Pak empo Lera-lere, Pak empo memiliki arti bapak ompong,  Lera-lere berarti menengok kanan kiri. Arti dari keseluruhannya adalah orang-orang bodoh mirip orang tua ompong yang kebingungan. Kebingungan tersebut akibat oleh nafsu keserakahannya. Sopo ngguuyu Ndelikake, arti dari Sopo ngguyu adalah siapa yang tertawa, ndelikake adalah menyembunyikan, sehingga keseluruhan diartikan adalah menggambarkan bahwa siapapun yang bijaksana, itulah yang menemukan harta sejati atau kebahagiaan. Sir pong dele kopong, arti dari sir adalah hati nurani, pong dele kopong adalah kedelai kosong tanpa makna, artinya adalah dalam hati nurani yang kosong, bahwa untuk sampai kepada tempat sejati manusia harus melepaskan diri dari kecintaannya pada harta dunianya. Makna dari lagu Cublak-cublak Suweng adalah mengajarkan kita untuk mendapatkan kebahagiaan tidak harus menuruti hawa nafsu.

Lagu yang berjudul â€Åcublak-cublak suweng  berasal dari

Cublak-cublak Suweng

Cublak-cublak Suweng adalah lagu daerah Jawa Tengah. Lagu tradisional ini digunakan sebagai pengiring dalam permainan tradisional Jawa yang memiliki nama yang sama yaitu Dolanan Cublak-cublak Suweng.[1]

Permainan tradisional cublak-cublak suweng biasa dimainkan oleh anak-anak desa di pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah.[2] Dalam permainan cublak-cublak suweng diawali dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang kalah pertama kali. Setelah itu ia yang kalah akan berperan menjadi Pak Empong, berbaring terlungkup di tengah dan anak-anak yang lain akan duduk melingkari Pak Empong. Kemudian mereka yang melingkari Pak Empong membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empong. Lalu ada salah satu anak memegang biji/kerikil dan dipindahkan dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya dengan iringan lagu Cublak-cublak Suweng.[2]

Cublak-cublak suweng
Suwengé ting gelèntèr
Mambu ketundhung gudèl
Pak Empong léra-léré
Sapa ngguyu ndhelikaké
Sir, sir pong dhelé kopong
Sir, sir pong dhelé kopong.

Pada lirik sapa ngguyu ndhelikaké merupakan pertanda biji/kerikil harus segera disembunyikan oleh anak yang menerimanya dalam genggaman. Pada akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, berpura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan.[2]

Pak Empong bangun dan menebak di tangan siapa biji/kerikil disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji/kerikil bergantian menjadi Pak Empong. Bila salah, Pak Empong kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.[3]

  • Daftar lagu daerah Indonesia

  1. ^ Sukatno, Hadi (1981). Permainan sebagai Alat Pendidikan. Yogyakarta: Tamansiswa. 
  2. ^ a b c 100 Permainan dan Perlombaan Rakyat. Yogyakarta: Nyo-nyo. 2013. ISBN 978-979-29-4003-9.  Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
  3. ^ Ensiklopedi Musik Indonesia Seri A-E. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. hlm. 97.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

 

Artikel bertopik lagu, musik, atau alat musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cublak-cublak_Suweng&oldid=21404324"