Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di

Marissa Renimas Harlandea , 2501412024 (2016) KESENIAN GAMBANG KROMONG DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN JAKARTA SELATAN : KAJIAN SEJARAH DAN ENKULTURASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di

Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di

PDF - Published Version
Download (447kB) | Preview

Abstract

Kota Jakarta yang menjadi kota metropolitan membuat lingkungannya menerima banyak budaya luar yang mempengaruhi peradabannya. Kebudayaan Betawi, termasuk kesenian tradisi di dalamnya, kini tersingkir mundur oleh kebudayaan-kebudayaan lain yang masuk ke Jakarta. Para generasi muda yang adalah mata rantai pelestarian, justru banyak yang melupakan dan tidak mengenal kesenian tradisinya, sehingga membuat pewarisan antar generasi tersebut nyaris terputus. Di tengah kondisinya yang terpojokkan, masih ada pihak-pihak yang peduli terhadap kelestarian kesenian tradisi Betawi. Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah DKI Jakarta, membuat kesenian tradisi Betawi kini mampu sedikit bernapas lega. Rumusan masalah dari skripsi ini adalah bagaimana sejarah Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan bagimana proses enkulturasi kesenian tersebut di tengah masyarakatnya saat ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sejarah dan proses pembudayaan kembali (enkuturasi) Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini memperoleh data-datanya melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumen. Data yang diperoleh diperiksa keabsahannya melalui teknik triangulasi. Proses analisis data menggunakan model deskriptif kualitatif dimana data-data penelitian melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data/penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menemukan fakta bahwa kesenian Gambang Kromong di Setu Babakan sudah ada sejak sebelum ditetapkannya Perkampungan Budaya Betawi di wilayah tersebut, namun kesenian Gambang Kromong itu melalui keadaan naik turun hingga akhirnya bertahan dengan kondisinya yang ada pada saat ini. Berawal dari program pemerintah DKI Jakarta yang mengadakan pembinaan kesenian di lingkungan Setu Babakan yang menjadi wilayah Perkampungan Budaya Betawi, hingga akhirnya warga masyarakat berinisiatif mendirikan sebuah wadah kesenian berupa Sanggar Seni Betawi Setu Babakan melalui swadaya masyarakat. Sanggar Seni Betawi Setu Babakan berdiri sejak tahun 2002 dan terus berkembang hingga saat ini, mengadakan pelatihan kesenian-kesenian Betawi diantaranya, Gambang Kromong, Tari, Teater, Silat Beksi. Proses enkulturasi kesenian tradisi Gambang Kromong di wilayah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terjadi melalui proses nonformal yaitu sanggar, dan secara informal melalui keluarga dan lingkungan masyarakat. Proses enkulturasi melalui sanggar terjadi secara teratur dan terprogram dalam latihan rutin di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan yaitu pada hari Jumat malam dan hari Minggu pagi. Peserta didik sanggar menerima pelajaran dari pendidik atau pelatihnya dengan melalui beberapa tahapan yaitu, proses perkenalan, proses melihat, meniru, serta proses pembinaan. Proses enkulturasi dalam keluarga dan lingkungan masyarakat terjadi melalui proses pelaziman terhadap anak (peserta didik). Proses enkulturasi dalam secara informal di dalam keluarga, terjadi karena para orang tua yang merupakan panjak (pemusik) Gambang Kromong, biasa mengajak anaknya saat latihan-latihan baik itu di sanggar maupun dirumah. Anak dari panjak yang ikut menyaksikan latihan menjadi terbiasa mendengar, melihat, dan bahkan mencoba bermain-main dengan alat Gambang Kromong, membuatnya menjadi suka musik Gambang Kromong dengan sendirinya, dan kemudian mempelajari musik ini dari orang tuanya. Penulis memberikan saran bagi masyarakat Betawi, untuk terus mencintai dan melestarikan kesenian Gambang Kromong dan kesenian Betawi lainnya. Saat ini memang kesenian Betawi sedang kembali bermunculan, oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari masyarakatnya untuk terus mempertahankan keadaan baik ini. Bagi pemerintah DKI Jakarta, agar tanpa rasa jemu, dapat terus mendukung masyarakatnya dalam hal yang berkaitan proses pembudayaan kesenian tradisi.

Actions (login required)

Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di
View Item

Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di

Nama musik Gambang Kromong diambil dari nama alat musik yaitu Gambang dan Kromong. Selain Gambang dan Kromong, alat musik lainnya : kongahyan, tehyan, sukong, gendang, kempul, gong, gong enam, suling, kecrek, dan ningnong.

Sampai awal abad ke-19, lagu Gambang Kromong masih dalam bahasa Cina. Baru pada dasawarsa pertama abad ke-20, retepertoar lagu Gambang Kromong diciptakan dalam bahasa Betawi.

Dapat dikatakan Gambang Kromong merupakan musik pembauran yang harmonis. Dalam pergelarannya, orkes Gambang Kromong selalu membawakan lagu dua warna Cina dan Betawi. Warna Cina sangat kental dalam lagu-lagu instrumental yang disebut lagu phobin. Phobin terdiri dari beberapa judul yang masih berbahasa Cina, seperti Ma Tsu Thay, Kong Jie Lok, Phe Pan Tauw, Ban Kie Hwa, Phe Boo Tan, Ban Liauw, dan lain lain. Lagu Betawi yang sangat terkenal misalnya : Cente Manis, Kramat Karem, Sirih Kuning, Glatik Nguknguk, Surilang, Lenggang Kangkung, Kudehel, Kicir-Kicir, Jali-Jali, dan lain-lain. Atau sering juga disebut jenis-jenis : stambul, jali-jali, dan persi.

Umumnya Gambang Kromong menjadi pengiring pertunjukan Lenong dan Tari Cokek atau tari-tari garapan baru. Sebenarnya Gambang Kromong dapat tampil secara mandiri. Artinya tampil membawakan lagu-lagu instrumental dan vokal.

Gambang Kromong biasanya ditanggap pada berbagai acara kemasyarakatan, seperti resepsi perkawinan, khitanan, ulang tahun, acara pemerintahan dan hari-hari besar nasional.

Kita bisa menyaksikan pertunjukan Gambang kromong di perkampungan budaya Betawi yang berada di

Kita bisa menyaksikan pertunjukan gambang kromong di perkampungan budaya betawi yang berada di:

  1. situ gintung.
  2. situ babakan.
  3. situ cileunca.
  4. situ bagendit.

Jawabannya adalah b. situ babakan.

Kita bisa menyaksikan pertunjukan gambang kromong di perkampungan budaya betawi yang berada di situ babakan.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. situ gintung menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. situ babakan menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. situ cileunca menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. situ bagendit menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. situ babakan..

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut:

Kita bisa menyaksikan pertunjukan gambang kromong di perkampungan budaya betawi yang berada di?

  1. Situ Gintung
  2. Situ Bagendit
  3. Situ Cileunca
  4. Situ Babakan
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. Situ Babakan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Kita bisa menyaksikan pertunjukan gambang kromong di perkampungan budaya betawi yang berada di situ babakan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Situ Gintung menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Situ Bagendit menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Situ Cileunca menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Situ Babakan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. Situ Babakan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.