Kelainan yang terjadi pada otot karena kontraksi otot secara terus-menerus sehingga otot

Atrofi dan distrofi merupakan contoh gangguan yang terjadi pada otot. Atrofi adalah gangguan akibat otot yang mengecil yang dapat terjadi akibat otot tidak digunakan atau tidak digerakkan dalam waktu yang lama, misalnya karena kelumpuhan, pemasangan gips, atau penyakit polio. Sedangkan Distrofi otot adalah penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik. Distrofi otot menyebabkan otot menjadi rusak dan semakin lemah. Akibatnya, penderita penyakit ini menjadi lumpuh dan membutuhkan alat untuk bergerak seperti kursi roda. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sendi dan otot adalah bagian penting dalam sistem gerak manusia selain tulang. Namun ada beberapa hal yang membuat kedua bagian tersebut mengalami kelainan dan gangguan.  Sendi, bersumber dari e-Modul Biologi Kelas XI MIPA kemendikbud Ristek, adalah penghubung antar tulang. Sedangkan otot adalah alat gerak aktif yang mampu melakukan kontraksi dan relaksasi.  Tulang, sendi, dan otot saling berkoordinasi dengan baik sehingga kita bisa leluasa melakukan gerakan yang kita inginkan.  Jika sendi atau otot mengalami kelainan dan gangguan, gerakan tubuh menjadi terbatas bahkan tubuh tidak bisa digerakkan sama sekali.  Baca Juga: Lowongan Kerja PT. Astra Daihatsu Motor 2022, Fresh Graduate Bisa Daftar Berikut ini beberapa jenis kelainan dan gangguan pada sendi dan otot manusia dirangkum dari e-Modul Biologi Kelas XI MIPA kemendikbud Ristek dan Lumen Learning.

Kelainan dan gangguan pada sendi

1. Dislokasi Dislokasi adalah gangguan pada sendi yang sering dialami oleh atlet atau orang-orang yang banyak menggunakan fisik mereka.  Gangguan ini merupakan keadaan saat sendi bergeser dari lokasi semula karena ligamen atau jaringan penggantungnya rusak.  2. Radang sendi Ada empat jenis radang sendi yang ditemukan di masyarakat, yakni
  • Arthritis eksudatif: radang pada cairan sinovial sehingga menimbulkan rasa ngilu saat digerakkan.
  • Arthristis sika: berkurangnya minyak sinovial pada rongga sendi yang disebabkan oleh virus.
  • Osteoartritis: arthristis yang disebabkan penipisan kartilago sehingga gerakan sendi terganggu.
  • Goutartritis: arthritis yang disebabkan kegagalan metabolisme asam urat sehingga menimbulkan asam urat dalam sendi.
3. Urai sendi Gangguan pada sendi ini disebabkan oleh lepasnya ujung tulang dari selaput sendi. 4. Terkilir Terkilir atau keseleo adalah gangguan yang sering dialami oleh masyarakat. Meskipun kita tidak melakukan pekerjaan yang berat, jika gerakan tubuh terlalu mendadak bisa menyebabkan sendi terkilir.  Baca Juga: 6 Kampus yang Punya Jurusan Keperawatan dan Kedokteran Terbaik di Indonesia 2022 Gerakan mendadak yang tidak biasa kita lakukan bisa membuat sendi keseleo sehingga menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. 5. Rheumatic Rheumatic atau rematik adalah gangguan yang mempengaruhi sendi dan jaringan ikat. Penyakit ini biasanya menyerang sendi yang fleksibel atau sinoval. Rematik menyebabkan pembengkakan pada sel sinoval, kelebihan cairan, dan perkembangan jaringan fibrosa atau pannus pada sinovium.

Kelainan dan gangguan pada otot

  • Atrofi: gangguan dimana otot mengecil sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
  • Hipertrofi otot: kelainan dimana otot menjadi besar dan lebih kuat. Hipertrofi otot dapat disebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan seperti bekerja dan berolahraga.
  • Tetanus: otot terus menerus berkontraksi akibat infeksi bakteri Clostridium tetani.
  • Kaku leher:  peradangan pada otot leher akibat gerakan yang salah atau hentakan secara mendadak. Leher menjadi sakit dan kaku apabila digerakkan.
  • Miastemia gravis: melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
  • Kram atau kejang otot: kontraksi otot yang terus menerus atau bekerja terlalu berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit. Kram juga dapat terjadi karena cuaca dingin atau air dan ion di dalam tubuh tidak seimbang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kelainan yang terjadi pada otot karena kontraksi otot secara terus-menerus sehingga otot

Kelainan pada otot manusia sangat beragam jenisnya dan dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Kelainan pada otot ini disebut juga miopati.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami masalah kelainan otot di pergelangan tangannya

Otot merupakan jaringan organ tubuh yang berperan dalam sistem gerak. Ada tiga jenis otot pada tubuh manusia, yaitu otot rangka, otot halus dan otot kardio (jantung). Otot yang umumnya dikenal masyarakat umum adalah jenis otot rangka yang dapat berkontraksi untuk menggerakkan bagian tubuh dan melindungi organ tubuh lainnya.Otot rangka khususnya berperan dalam menentukan postur dan pergerakan tubuh. Ukuran dan kekuatan otot rangka sangat beragam dan dapat ditingkatkan dengan melakukan berbagai jenis latihan otot. Di samping itu, hormon pertumbuhan dan testosteron juga berpengaruh dalam membentuk otot pada masa kanak-kanak dan mempertahankan ukurannya setelah dewasa.Sama halnya dengan bagian tubuh lain, otot juga dapat terserang penyakit dan mengalami kelainan yang dinamakan miopati. Kelainan pada otot ini dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa.

Penyebab dan gejala kelainan pada otot

Miopati merupakan kelainan serabut otot yang menyebabkan kelemahan otot sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penyebab kelainan pada otot sangat beragam, mulai dari kelainan otot bawaan, kesalahan penggunaan otot, hingga gangguan sistem tubuh.Penyebab terjadinya kelainan pada otot di antaranya adalah:
  • Cedera yang disebabkan penggunaan otot yang salah atau berlebihan sehingga menyebabkan terkilir, kejang, atau kram otot.
  • Kelainan bawaan
  • Penyakit saraf yang memengaruhi otot
  • Penyakit infeksi
  • Penyakit autoimun
  • Peradangan, contohnya miositis
  • Beberapa jenis kanker
  • Beberapa jenis obat-obatan tertentu.
Diperlukan serangkaian tes untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kelainan pada otot. Dimulai dari pemeriksaan gejala hingga tes lain yang diperlukan. Gejala-gejala yang umum dirasakan pasien kelainan otot di antaranya adalah:
  • Mengalami kelemahan
  • Kram
  • Kaku atau kejang
  • Kebas atau mati rasa
  • Nyeri
  • Kelumpuhan pada bagian otot yang bermasalah.
Gejala-gejala kelainan otot bisa berbeda antara satu pasien dengan lainnya. Ada kalanya juga penyebab miopati tidak dapat diketahui dengan pasti.  

Jenis-jenis kelainan pada otot

Kelainan otot dapat terjadi karena bawaan (inherited), seperti penyakit distrofi otot. Selain karena bawaan, kelainan pada otot juga bisa karena didapat (acquired), seperti kram otot atau karena penyakit autoimun. Jenis-jenis penyakit otot sangat beragam, mulai dari penyakit yang umum terjadi hingga jenis kelainan yang tergolong langka.Jenis-jenis kelainan otot di antaranya adalah:
  • Kekakuan serta kram biasa pada otot: in adalah masalah umum pada otot yang dapat terjadi sehari-hari.
  • Miopati kongenital: kelainan bawaan yang ditandai dengan perkembangan kemampuan motorik yang terlambat, serta kelainan pada wajah dan otot rangka. Kondisi ini dapat dikenali sejak baru lahir.
  • Dermatomiositis: kelainan otot berupa radang berupa kelemahan otot dan ruam pada kulit.
  • Distrofi sistem otot: memiliki ciri-ciri kelemahan progresif pada otot yang terkena kelainan, ada kalanya distrofi otot terlihat sejak baru dilahirkan.
  • Miopati mitokondria: disebabkan oleh kelainan genetik pada mitokondria, struktur seluler yang mengendalikan energi. Diantaranya adalah penyakit sindrom Kearns-Sayre, MELAS, dan MERRF.
  • Penyakit kelainan penyimpanan glikogen pada otot: kelainan yang disebabkan oleh terjadinya mutasi pada gen yang mengontrol enzim untuk memutasi glikogen dan glukosa (gula darah), termasuk penyakit Pompe, Cori, dan Andersen.
  • Mioglobinuria: penyakit yang disebabkan adanya kelainan dalam metabolisme mioglobin termasuk di dalamnya penyakit McArdle, Tarui, and DiMauro.
  • Miositis Ossificans: benjolan yang disebabkan terbentuknya tulang pada jaringan otot.
  • Periodik paralisis: penyakit otot yang ditandai dengan kelemahan pada otot tangan dan kaki. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan elektrolit dan ion-ion pada sel otot.
  • Polimiositis: jenis penyakit berupa peradangan pada beberapa otot rangka
  • Neuromiotonia: kelainan langka pada saraf yang ditandai dengan aktivitas otot secara terus menerus yang tidak dapat dikontrol, berupa kedutan atau kekakuan otot.
  • Stiff-person Syndrome (SPS) atau Stiff-man Syndrome (SMS): penyakit otot yang ditandai dengan kekakuan dan kejang-kejang sehingga mengakibatkan gangguan mobilitas dan keseimbangan.
  • Tetani: ditandai dengan kontraksi otot, kejang, kram atau tremor berkepanjangan yang terjadi pada tangan dan kaki.
Pengobatan untuk mengatasi miopati tergantung pada jenis penyakit serta kondisi spesifik setiap pasien. Sebagian kelainan pada otot dapat diatasi dengan pemberian obat sesuai gejala. Sebagian lain mungkin harus diiringi dengan terapi fisik khusus, pemberian penyangga (bracing) untuk menyokong otot yang mengalami kelemahan agar lebih kuat, dan melalui pembedahan.

masalah otot

MSD Manualshttps://www.msdmanuals.com/home/bone,-joint,-and-muscle-disorders/biology-of-the-musculorangka-system/muscles

Diakses 12 Juni 2020

Medlineplushttps://medlineplus.gov/muscledisorders.html

Diakses 12 Juni 2020

National Institute of Neurogical Disorder s and Strokehttps://www.ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Myopathy-Information-Page

Diakses 12 juni 2020

Badan sakit semua dan pegal-pegal nyatanya bukanlah hanya disebabkan oleh kelelahan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti ...

Serabut otot terdiri dari satu sel otot dan berfungsi untuk mengendalikan kekuatan fisik dari tubuh kita. Setiap jaringan otot memiliki serabut otot yang berbeda, misalnya otot rangka yang mempunyai tiga tipe serabut otot, yaitu tipe 1, 2B, dan 2A.

Kram pantat adalah kondisi yang terjadi ketika otot piriformis menekan saraf skiatik. Cara mengatasi kram bokong dapat dilakukan dengan pengobatan dan perubahan pola hidup.

25 Des 2020|Bayu Galih Permana

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani