Kapan puasa 2022 kurang berapa hari lagi

DESKJABAR - Puasa Ramadhan 2022 memang dinanti nanti oleh umat Islam, sehingga tak heran banyak yang bertanya puasa kurang berapa hari lagi?

Bila mengacu pada pengumuman dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah menentukan bahwa puasa mulai bulan April 2022 maka diperkirakan tinggal 38 hari lagi puasa 2022.

Kalau dihitung minggu berarti puasa 2022 diperkiraan tinggal lima minggu lebih akan tiba di bulan Ramadhan 1443 H.

Baca Juga: Dahsyatnya Doa Ini, Hanya Dibaca 10x Doa Kita Akan Terkabul, Inilah Penjelasan Syekh Ali Jaber

Jadi kalau dihitung mundur kurang berapa hari lagi puasa 2022. Bila dihitung per hari ini Rabu 23 Februari 2022 berarti tinggal 38 hari lagi.

Dalam MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 01/MLM/I.0/E/2022, Muhammadiyah telah menetapkan bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H berdasarkan hasil hisab.

Hal tersebut diumumkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menetapkan tanggal bulan puasa 2022 atau awal bulan puasa Ramadhan 2022 atau 1 Ramadhan 1443 H dimulai.

Berdasarkan hasil hisabnya bahwa 1 Ramadhan 1443 H akan bertepatan dengan tanggal 2 April 2022. Bila dihitung mundur berarti tinggal 38 hari lagi.

Kapan puasa 2022 kurang berapa hari lagi
Ilustrasi. Bulan suci Ramadan sudah di depan mata. Lantas, kapan puasa Ramadan 2022/1443 Hijriah? (iStockphoto/muratekmen)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan suci Ramadan sudah di depan mata. Setiap umat Muslim yang mampu diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Lantas, kapan puasa Ramadan 2022/1443 Hijriah?

Pelaksanaan awal puasa Ramadan 1443 Hijriah tahun ini diperkirakan tidak berjalan serentak lantaran terdapat perbedaan tanggal penentuan hari pertama puasa atau Ramadan antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan awal Ramadan atau tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

"Muhammadiyah akan mulai puasa pada hari Sabtu 2 April 2022," ujar Ketua PP Muhammadiyan Dadang Kahmad kepada CNNIndonesia.com, Jumat (25/3).

Dengan awal puasa Ramadan 1443 H yang jatuh pada Sabtu, 2 April 2022, maka warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat tarawih perdana pada Jumat malam, 1 April 2022.

Selain itu, penanggalan lain di kalender Hijriah versi Muhammadiyah akan membuat awal Zulhijah 1443 jatuh pada 30 Juni dan Hari Arafah atau 9 Zulhijah jatuh pada 9 Juli 2022.

Penetapan ini merupakan hasil metode hisab wujudul hilal yang berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir dan Sekretaris Agung Danarto tersebut turut menetapkan Idulfitri atau 1 Syawal pada 2 Mei 2022.

Di sisi lain, pemerintah belum menetapkan kapan awal puasa Ramadan 1443 H.

Pakar Riset Astronomi dan Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi pemerintah kemungkinan mengawali puasa pada 3 April karena didasarkan pada metode rukyat atau pengamatan hilal.

Ia menjelaskan pada 1 April 2022 sore, hilal potensial belum bisa diamati. Karenanya 1 Ramadan 1443 H akan jatuh pada 3 April.

Posisi hilal, lanjutnya, sebenarnya telah memenuhi kriteria Wujudul Hilal pada 2 April 2022 di Jawa bagian barat karena sudah masuk ketinggian 2 derajat.

"Wilayah Indonesia umumnya menetapkan tinggi hilal kurang dari dua derajat," ujar Thomas seperti dikutip situs resmi Lapan.

Artinya, apabila hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya'ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.

Sementara NU sendiri baru akan memutuskan awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil pemantauan hilal atau rukyatul hilal yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Jumat (1/4). Termasuk di Jatim, pemantauan akan dilakukan di 27 titik.

Sebagai informasi, pemerintah baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1443 Hijriah pada Jumat, 1 April 2022. Isbat dilaksanakan setelah tim dari seluruh Indonesia melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal).

Dari sidang tersebut, pemerintah akan memutuskan kapan awal puasa Ramadan 2022/1443 H dimulai.

(fef/fef)

[Gambas:Video CNN]

Liputan6.com, Jakarta Ramadhan 2022 tinggal menghitung hari, di mana Muhammadiyah menetapkan awal bulan puasa pada 2 April 2022. Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Agama (Kemenag) hingga saat ini belum mengeluarkan keputusan mengenai awal Ramadhan 2022.

Penentuan awal bulan Ramadhan ini biasanya dilakukan dengan metode hisab atau rukyat dengan mengamati hilal. Metode ini juga dipakai untuk menentukan kapan awal bulan Syawal yang merupakan hari Raya Idulfitri.

  • Berapa Hari Lagi Puasa Ramadan 2022? Inilah Jadwal Lengkap dan Bacaan Niatnya
  • Ramadhan Berapa Hari Lagi 2022? Begini Penetapan Jadwalnya
  • Puasa Berapa Hari Lagi 2022? Ini Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Ramadhan 2022 sudah dekat, tentunya setiap muslim harus mempersiapkannya dengan baik. Persiapan ini bisa dari segi agama atau dalam beribadah, dan tentunya juga dari segi ekonomi. Terutama untuk mempersiapkan pesta saat Lebaran nantinya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/3/2022) tentang Ramadhan 2022.

Pemerintah telah melonggarkan sejumlah aturan pengetatan terkait pandemi COVID-19. Masyarakat yang rindu keluarga dan kampung halaman memiliki harapan untuk bisa kembali mudik di penghujung Ramadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemantauan Hilal Ramadan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ramadhan 2022 berapa hari lagi mungkin jadi pertanyaan yang dipikirkan banyak orang karena semakin dekatnya waktu bertemu bulan puasa ini. Apalagi, Ramadhan 2022 memang waktunya semakin dekat. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan puasa Ramadan atau 1 Ramadan 1443 H adalah pada hari Sabtu, 2 April 2022. Ini bisa menjawab Ramadhan 2022 berapa hari lagi dan tentunya juga hari Lebaran.

Tanggal puasa Ramadan menurut Muhammadiyah dengan metode hisab (metode pemantauan hilal berdasarkan perhitungan matematik astronomi) didasarkan pada surat Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443.

"1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M," tulis Maklumat PP Muhammadiyah.

Dalam keterangannya, PP Muhammadiyah melakukan Ijtimak jelang Ramadan 1443 H pada 29 Syakban 1443 H atau 1 April 2022 pukul 13.27.13 WIB. Hasil pengamatan melalui tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta menunjukkan bahwa hilal sudah wujud, dan bulan berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam.

Jadi, Ramadhan 2022 berapa hari lagi terhitung dari 29 Maret 2022 ini adalah 4 hari lagi. Hal ini karena Ramadhan 2022 menurut Muhammadiyah akan mulai pada tanggal 2 April 2022.

Lebaran Berapa Hari Lagi?

Selain Ramadhan 2022 berapa hari lagi, banyak juga yang bertanya kapan tepatnya hari raya Idul Fitri. Lebaran berapa hari lagi bisa dihitung dengan metode hisab atau rukyat seperti dijelaskan di atas. Namun, tentunya akan lebih mudah menentukan lebaran berapa hari lagi dengan langsung melihat kalender Masehi, yang mana sudah dituliskan tanggal merah hari raya Idul Fitri.

Pada tahun 2022 ini, hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 2-3 Mei sesuai dengan kalender dari pemerintah. Jadi, lebaran berapa hari lagi bisa kamu hitung dengan berpatokan pada tanggal tersebut. Jadi, tanggal 1 Syawal pada tahun 1443 Hijriah ini bertepatan dengan tanggal 2-3 Mei 2022 pada kalender Masehi. Untuk penentuan lebaran berapa hari lagi, kamu tentunya perlu mengenal apa itu Hisab dan juga Rukyat untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Metode Penentuan Awal Ramadhan 2022

Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

Ada dua metode penentuan awal Ramadhan 2022 yang sering dipakai, yaitu metode hisab dan metode rukyat.

Metode Hisab

Hisab secara harfiah disebut juga “perhitungan”. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi Matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi Matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat.

Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fitri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya Matahari dan bulan), jadi sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash.

Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada. Hisab sering kali digunakan sebelum rukyat dilakukan.

Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi, yaitu saat Matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik.

Metode Rukyat

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.

Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki tanggal 1.

Namun, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan "cahaya langit" sekitarnya.

Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging. namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebut

Puasa mulai kapan ya?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

1 Ramadhan jatuh pada hari apa?

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Jumat (1/4/2022) sore.

Kurang berapa hari lagi kah puasa 2022?

Berdasarkan prediksi kalender tersebut, 1 Ramadan 1443 H dalam kalender Hijriah bertepatan dengan Sabtu, 2 April 2022 mendatang. Atau, bila dihitung mundur berdasarkan perhitungan mesin pencarian Google, puasa Ramadan 2022 dimulai 17 hari lagi dari sekarang.

Berapa hari kita puasa?

Pada umumnya, Ramadhan berlangsung selama 29 hari, dan digenapkan menjadi 30 hari bila hilal belum terlihat hingga petang hari ke-29 Ramadhan.