Definisi kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut : 1) Kelembaban relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. 2) Kelembaban absolut atau mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3. Beberapa cara untuk menyatakan jumlah uap air yaitu :
Besaran yang sering dipakai untuk menyatakan kelembaban udara adalah kelembaban nisbi yang diukur dengan psikrometer atau higrometer. Kelembaban nisbi berubah sesuai tempat dan waktu. Pada siang hari kelembaban nisbi berangsur – angsur turun kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar.
Kerapatan Uap Air
ρv = kerapatan uap air (kg m-3) Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V V = volume udara (m3)
Tekanan Uap Air ea = Tekanan uap air (mb) R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1) T = suhu mutlak (K) V = volume udara (m3)
Berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap air (ρv ) serta suhu udara (T) Kelembaban Spesifik
q = m/(md + mv) NIsbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering r = mv/md Kelembaban Relatif
RH = 100 ea / es ea = kelembaban aktual/tekanan uap air aktual es = kapasitas udara untuk menampung uap air/tekanan uap jenuh Kelembaban Relatif (RH)
Sebaran Kelembaban
Prinsip Pengukuran Kelembaban Udara
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer, sedangkan yang menggunakan prinsip metode termodinamika disebut dengan psikrometer. 2. Tekanan UdaraTekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar. 2.2.1. Variasi Tekanan Udara Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh:
Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi. Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi:
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2. Konversi antara satuan tekanan udara tersebut adalah sebagai berikut 1 atm = 760 mmHg = 14,7 Psi = 1,013 mbar. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Tekanan udara berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat(elevasi atau altitude). Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian dapat dilihat pada persamaan laplace sebagai berikut : H = k(1+¥t)log(β0/βh) Keterangan : H = ketinggian tempat k = konstanta (18.400) ¥ = koefisien pemuaian udara (0,000367) t = suhu rata – rata antara permukaan laut sampai pada ketinggian h β0 = tekanan udara pada permukaan laut βh = tekanan udara pada permukaan ketinggian h Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian tempat itu dimanfaatkan dalam merancang alat untuk pengukuran ketinggian tempat yang disebut altimeter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu. Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udara pun mempunyai berat dan tekanan. Berat atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang yang pertama kali mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakan adalah barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Gerakan tersebut dinamakan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal yang penting yang menyangkut sifat angin yaitu: Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), dibelahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan dibelahan bumi selatan berbelok ke kiri. 2. Arah angin Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu gradient barometrik, rotasi bumi, dan kekuatan yang menahan 3. Kecepatan angin Tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh:
Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi. Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi:
a. Hubungan Ketinggian dengan Tekanan Udara
3. AnginA. Definisi angin: Angin yang mengikuti pola umum sirkulasi udara = prevailing wind
B. Angin GUNUNG dan Angin LEMBAH
C. ANGIN LOKAL
D. FUNGSI ANGIN Tiga sifat Angin:
E. Profil angin logaritmik di atas kanopi
F. TURBULENSI ATMOSFER
G. KECEPATAN ANGIN
u = [u*/kk].Ln[Z + ZM – d)/ ZM )] Dimana u = kecepatan angin (m/det) u* = velositas friksi (m/det) Kk = konstanta von Karman (0.4) Z = ketinggian dari permukaan tanah ZM = parameter kekasaran momentum (momentum rougness parameter) d = ketinggian alihan permukaan (zero plane displacement) Untuk tanaman/vegetasi yang seragam, d = 0.4 h , Zm = 0.13 h, dimana h = tinggi vegetasi rata-rata. |