Jika orang kekurangan vitamin B1 maka mengakibatkan orang tersebut mengalami penyakit

Kekurangan Vitamin B Complex – Vitamin B complex adalah gabungan dari vitamin-vitamin B tunggal. Ini mulai dari vitamin B1 hingga B12, yaitu vitamin B1 yang dikenal sebagai thiamin, vitamin B2 itu riboflavin, vitamin B3 adalah niacin, vitamin B5 disebut asam pantotenat, vitamin B6 bernama lain pyridoxine, vitamin B7 disebut juga biotin, vitamin B9 yang lebih populer dengan istilah asam folat, dan vitamin B12 yaitu cobalamin.

Kalau dijabarkan, mungkin penamaan vitamin B complex ini masih terdengar asing. Tapi, perlu kamu tahu, gabungan vitamin B ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Akan bahaya jika kamu kekurangan vitamin B complex.

Secara umum, vitamin B complex dapat membantu produksi energi tubuh, menghasilkan hormon, dan menjaga kolesterol. Selain itu, vitamin B complex juga dapat memelihara fungsi dari organ tubuh seperti otak, sistem pencernaan, saraf, jantung, mata, sistem metabolisme sel, serta mendorong pembentukan sel darah merah. Lalu, apa saja akibat dari kekurangan vitamin B complex?

Akibat Kekurangan Vitamin B Complex

Akibat dari kekurangan vitamin B complex akan mudah dipahami jika dibagi per jenisnya. Karena setiap jenis vitamin B memiliki manfaat dan konsekuensinya sendiri jika tubuh kekurangan kadar vitamin tersebut. Berikut ini akibat-akibat yang dapat kamu alami jika tidak memperhatikan konsumsi vitamin B complex.

Akibat kekurangan vitamin B complex, khususnya vitamin B1 yaitu kamu dapat mengalami penyakit beri-beri dan sindrom wernicke-korsakoff, salah satu jenis gangguan otak dan kelainan saraf. Jika dibiarkan, bahayanya penyakit wernicke-korsakoff ini dapat mengganggu fungsi memori otak kamu secara permanen.

Kalau kekurangan vitamin B2 lebih berpengaruh pada produksi darah. Akibatnya, kamu bisa mengalami anemia. Gangguan lain yang dapat terjadi adalah sariawan, mata merah, dan infeksi mulut. Bagi ibu hamil lebih bahaya lagi, kekurangan vitamin B complex jenis B2 dapat menghambat pertumbuhan bayi.

Kekurangan vitamin B complex jenis ini bermacam-macam akibatnya. Kamu bisa mengalami sariawan, gangguan pada sistem pencernaan, mudah kelelahan, muntah-muntah, dan bahkan depresi. Risiko terberat dari kekurangan vitamin B3 adalah timbulnya penyakit pellagra. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian, lho.

Kekurangan vitamin B5 dapat memicu beberapa gangguan tubuh. Mudah kelelahan sudah hampir pasti terjadi. Hal lain misalnya kamu mengalami sakit kepala, nyeri otot di lengan atau kaki, rambut rontok, ditambah jadi terasa lebih mudah marah.

Kekurangan vitamin B6 mirip dengan B2 dan B3. Kamu bisa menderita anemia, ketika di saat yang sama juga mengalami depresi dan mudah kebingungan. Risiko terburuknya, penyakit kanker khususnya kanker usus besar dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan vitamin B6.

Kekurangan vitamin B7 berpengaruh pada nutrisi dan bobot tubuh. Kalau kamu merasa sangat cepat menurunkan berat badan, bisa jadi kamu kekurangan vitamin B complex ini. Terkhusus untuk ibu hamil, hati-hati, ya. Kekurangan vitamin B7 dapat mempengaruhi gizi anak. Ibu maupun anak bisa menderita gizi buruk.

Kekurangan vitamin B9 juga berpengaruh besar pada produksi darah. Kamu sendiri ataupun jika sedang mengandung, berisiko mengalami kekurangan darah. Ini berlaku bagi ibu dan janin, ya.

Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan kamu mengalami penyakit kuning atau jaundice, disertai anemia, sembelit, gangguan fungsi saraf (neuropati perifer), dan gangguan pada lidah (glossitis). Seperti akibat kekurangan vitamin B complex lainnya, kekurangan vitamin B12 bisa memicu depresi.

Ingin membeli suplemen dan vitamin B complex? Kamu bisa membelinya di Official Store Pyfa Health. Yuk, cek produknya sekarang dan dapatkan diskon menarik setiap pembelian melalui Shopee. Klik banner di bawah ini, ya!

Jika orang kekurangan vitamin B1 maka mengakibatkan orang tersebut mengalami penyakit

Gejala Kekurangan Vitamin B Complex

Lalu, bagaimana seseorang bisa mendeteksi dirinya kekurangan vitamin B complex? Untuk kepastiannya, tentu konsultasi dengan dokter akan lebih memperjelas. Tapi, di awal-awal kamu bisa curiga jika terjadi beberapa gejala kekurangan vitamin B complex, seperti yang terangkum di bawah ini.

  • Badan terasa lemah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gangguan tidur.
  • Berat badan menurun.
  • Mudah merasa tersinggung.
  • Mudah kebingungan.
  • Depresi.
  • Ada gangguan pada daya ingat.
  • Mata memerah.
  • Bibir pecah-pecah.
  • Kulit bersisik.
  • Sariawan.
  • Rambut rontok.
  • Anemia.

Jika gejala-gejala ini terjadi pada kamu, coba ditangani dengan memakan makanan yang banyak mengandung vitamin B complex. Setelah itu, perkaya lagi dengan asupan suplemen vitamin B complex tambahan yang dijual di pasaran. Kalau ragu, konsultasikan ke dokter juga boleh kamu coba, ya.

Rekomendasi Suplemen dan Vitamin B Complex

KOMPAS.com - Vitamin B1 atau tiamin adalah salah satu dari delapan vitamin B esensial yang memiliki banyak fungsi penting di seluruh tubuh.

Melansir Medical News Today, vitamin B1 digunakan oleh hampir semua sel di tubuh kita dan bertanggung jawab untuk membantu mengubah makanan menjadi energi.

Karena tubuh kita tidak dapat memproduksi vitamin B1, maka nutrisi ini harus dikonsumsi melalui berbagai makanan.

Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diwaspadai

Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin B1 tinggi di antaranya yakni daging, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Kekurangan vitamin B1 cukup jarang terjadi di negara maju. Namun, berbagai faktor dapat meningkatkan risiko kita mengalami masalah gizi ini, termasuk:

  • Menjadi lansia
  • Ketergantungan alkohol
  • Mengidap HIV/AIDS
  • Diabetes
  • Operasi bariatrik
  • Dialisis (menjalani terapi cuci darah)
  • Penggunaan diuretik dosis tinggi

Gejala kekurangan vitamin B1

Merangkum Health Line, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kekurangan vitamin B1 karena banyak gejala yang tidak kentara dan sering diabaikan.

Untuk dikenali, berikut adalah tanda dan gejala kekurangan vitamin B1 yang bisa terjadi:

1. Nafsu makan hilang

Salah satu gejala awal defisiensi vitamin B1 yang umum adalah hilangnya nafsu makan atau anoreksia.

Baca juga: Anosmia Akibat Covid-19, Berapa Lama Bisa Sembuh?

Para ilmuwan percaya bahwa vitamin B1 memainkan peran penting dalam pengaturan rasa kenyang.

Vitamin ini membantu mengontrol "pusat kenyang" yang terletak di hipotalamus otak.

Ketika kekurangan vitamin B1 terjadi, tindakan normal dari "pusat kenyang" berubah, menyebabkan tubuh merasa kenyang padahal tidak demikian. Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan kurang nafsu makan.

2. Kelelahan

Kelelahan yang menjadi gejala kekurangan vitamin B1 dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.

Kelelahan ini dapat berkisar dari sedikit penurunan energi hingga kelelahan yang ekstrem, kemungkinan tergantung pada tingkat keparahan defisiensi.

Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Perlu Diwaspadai

Karena kelelahan adalah gejala yang samar dengan banyak kemungkinan penyebab, keluhan ini biasanya diabaikan sebagai tanda kekurangan tiamin.

Langkah terbaik adalah tidak lagi menyepelekan kelelahan yang terjadi.

Mengingat peran penting yang dimainkan vitamin B1 dalam mengubah makanan menjadi bahan bakar, tidak mengherankan jika kelelahan dan kekurangan energi adalah gejala umum kekurangan vitamin ini.

3. Iritabilitas

Iritabilitas adalah respons terhadap hal-hal di sekitar yang menyebabkan gangguan atau menimbulkan rasa frustasi.

Iritabilitas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi fisik, psikologis, dan medis.

Suasana hati yang mudah tersinggung tercatat sebagai salah satu gejala pertama defisiensi vitamin B1. Kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu ketika tubuh mengalami kekurangan vtiamin.

Iritabilitas telah didokumentasikan secara khusus dalam kasus yang melibatkan bayi dengan beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1.

Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin E yang Perlu Diwaspadai

4. Refleks berkurang

Kekurangan vitamin B1 dapat memengaruhi saraf motorik.

Jika tidak diobati, kerusakan pada sistem saraf akibat kekurangan tiamin dapat menyebabkan perubahan pada refleks tubuh.

Refleks lutut, pergelangan kaki, dan trisep yang berkurang atau hilang sering ditemukan pada kasus kekurangan vitamin B1.

Seiring dengan berlanjutnya defisiensi vitamin B1, hal itu dapat memengaruhi koordinasi dan kemampuan Anda untuk berjalan.

Gejala ini sering didokumentasikan pada defisiensi vitamin B1 yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.

5. Sensasi Kesemutan di lengan dan kaki

Kesemutan yang tidak normal, berasa seperti ada tusukan, dibarengi dengan rasa terbakar, atau terjadi secara terus menerus di tungkai atas dan bawah adalah gejala yang dikenal sebagai parestesia.

Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih

Saraf perifer yang mencapai lengan dan kaki kita sangat bergantung pada aksi vitamin B1. Dalam kasus defisiensi, kerusakan saraf perifer dan parestesia dapat terjadi.

Faktanya, parestesia dapat terjadi pada fase awal kekurangan vitamin B1.

6. Kelemahan otot

Kelemahan otot umum terjadi dan penyebabnya sering kali sulit ditentukan.

Kelemahan otot sementara atau jangka pendek kerap terjadi pada hampir semua orang di suatu waktu.

Namun, kelemahan otot yang berlangsung lama dan terus-menerus tanpa penyebab atau alasan yang jelas mungkin merupakan tanda kekurangan vitamin B1.

Dalam banyak kasus, pasien dengan defisiensi tiamin melaporkan mengalami kelemahan otot.

Selanjutnya, kelemahan otot ini dilaporkan dapat membaik setelah suplementasi vitamin B1 dilakukan.

7. Penglihatan buram

Kekurangan vitamin B1 menjadi salah satu dari banyak penyebab penglihatan kabur.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi

Kekurangan vitamin B1 yang parah dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik, menginduksi neuropati optik. Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan.

Beberapa kasus yang terdokumentasi telah menghubungkan penglihatan kabur dan kehilangan penglihatan dengan defisiensi vitamin B1 yang parah.

Pada kasus ini, penglihatan penderita dilaporkan dapat meningkat secara signifikan setelah suplementasi vitamin B1. 

8. Mual dan muntah

Meskipun gejala gastrointestinal kurang umum pada defisiensi vitamin B1, gejala tersebut tetap saja bisa terjadi.

Tidak sepenuhnya dipahami mengapa gejala gangguan sistem pencernaan dapat bermanifestasi dengan kekurangan vitamin B1. 

Baca juga: 9 Gejala Kekurangan Vitamin B6 yang Perlu Diwaspadai

Tetapi, kasus gejala gastrointestinal yang terdokumentasi dilapokan dapat diselesaikan setelah suplementasi vitamin B1.

Muntah mungkin lebih sering terjadi pada bayi dengan kekurangan vitamin B1, karena ditemukan sebagai gejala umum pada bayi yang mengonsumsi formula berbasis kedelai yang kekurangan vitamin B1.

9. Perubahan irama detak jantung

Detak jantung Anda adalah ukuran berapa kali jantung Anda berdetak per menit.

Menariknya, detak jantung bisa dipengaruhi oleh kadar vitamin B1 Anda. Tidak cukup tiamin telah dilaporkan dapat menyebabkan detak jantung lebih lambat dari biasanya.

Detak jantung lambat yang tidak normal akibat kekurangan tiamin dapat menyebabkan peningkatan kelelahan, pusing, dan risiko pingsan yang lebih besar.

10. Sesak napas

Mengingat bahwa kekurangan vitamin B1 dapat memengaruhi fungsi jantung, sesak napas dapat terjadi, terutama dengan aktivitas.

Seperti diketahui, kekurangan vitamin B1 terkadang bisa saja menyebabkan gagal jantung, yang terjadi ketika jantung menjadi kurang efisien dalam memompa darah. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan akumulasi cairan di paru-paru dan kesulitan bernapas.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami

Penting untuk dicatat bahwa sesak napas dapat memiliki banyak penyebab, jadi gejala ini saja biasanya bukan merupakan tanda kekurangan vitamin B1.

11. Delirium

Beberapa penelitian telah menghubungkan defisiensi vitamin B1 dan delirium.

Delirium adalah kondisi serius yang mengakibatkan kebingungan, penurunan kesadaran dan ketidakmampuan untuk berpikir jernih.

Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff. Gangguan ini adalah kombinasi dari dua penyakit kerusakan otak, Wernicke dan sindrom Korsakoff.

Gejalanya sering termasuk delirium, kehilangan ingatan, kebingungan, dan halusinasi.

Sindrom Wernicke-Korsakoff sering dikaitkan dengan defisiensi vitamin B1 yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol. Namun, kekurangan tiamin juga sering terjadi pada pasien usia lanjut dan dapat berkontribusi pada terjadinya delirium.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin B Tinggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.