Jelaskan perkembangan kertas pada masa 500 sebelum Masehi

Ilustrasi Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Foto: Dok. history.com

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah berlangsung bahkan sejak masa prasejarah, di mana manusia masih menggunakan Bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan manusia.

Sejak dilahirkan hingga meninggal, sejak bangun tidur hingga tidur lagi manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Bahkan diamnya seseorang juga merupakan sebuah bentuk respon komunikasi. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi memegang peran penting untuk kehidupan semua manusia.

Pada mulanya komunikasi digunakan untuk menyampaikan gagasan, perasaan atau ide kepada orang lain dengan berbagai macam bentuk dan cara. Jauh sebelum manusia bisa menulis dan berkomunikasi seperti sekarang ini, manusia pada zaman kuno mencari cara untuk menciptakan sebuah sistem komunikasi atau tulisan sendiri. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sendiri, secara umum dibagi kedalam tiga masa, yakni masa pra sejarah (.… – 3000 SM, masa sejarah (3000 SM – 1400 M), dan masa modern (1400 M – sekarang).

Manusia pada zaman ini masih berkomunikasi dengan membuat gambar/ simbol pada sebuah bidang, umumnya di batu dan di dinding-dinding gua. Mereka melukis berbagai informasi yang mereka temukan selama berburu hewan. Pada masa ini, kemampuan komunikasi mereka masih terbatas pada isyarat tangan dan suara dengusan. Hingga kemudian mereka mulai menciptakan berbagai alat komunikasi yang dapat menghasilkan isyarat bunyi seperti terompet keong, kentungan, gendang, bahkan hingga sinyal yang dibuat dengan menggunakan media asap.

Manusia pada masa sejarah sudah mulai berkomunikasi dengan baik. Mereka mulai membuat berbagai sistem penulisan untuk menyimpan berbagai informasi yang terjadi pada masa itu. Hal ini dilakukan oleh Bangsa Sumeria yang mengembangkan sistem tulisan piktograf (tulisan paku) pada tahun 3500 SM – 2900 SM, Bangsa Mesir Kuno yang menciptakan sistem penulisan hieroglif pada tahun 3000 SM, dan Bangsa Yunani Kuno yang membuat sistem alfabet fonetik pada 1775 SM.

Selain sitem penulisan, media yang digunakannya pun terus berevolusi, dari yang menggunakan batu, kayu hingga tulang hewan. Kemudian berhaisl ditemukannya media tulis serat papyrus pada tahun 500 SM dan kertas yang terbuat dari serat bambu pada 105 M di China.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada masa modern ditandai dengan kemunculan mesin cetak yang diciptakan oleh berbagai ahli, salah satunya adalah Johannes Gutenberg, seorang pria berkebangsaan Jerman yang berhaisl menciptakan mesin cetak dengan menggunakan materi logam yang mudah untuk digunakan pada tahun 1455.

Sejak saat itu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia bergerak sangat cepat, mulai dari munculnya koran pertama kali di Eropa pada tahun 1450, penemuan kamera obscura pada tahun 1560, penemuan mesin tik oleh Henry Mill pada tahun 1714, hingga penemuan telefon listrik oleh Alexander Graham Bell pada 1876.

Teknologi infromasi dan komunikasi masih terus berkembang pada zaman modern, dan beberapa barang atau produk yang diciptakan masih berfungsi bahkan hingga saat ini. Seperti program e-mail yang diciptakan oleh Ray Tomlison pada 1972, hingga pembentukan world wide web (WWW) oleh CERN pada tahun 1992, dan penciptaan berbagai brand personal computer, smartphone, dan gadget lainnya yang memiliki kelebihan dan kecanggihan masing-masing.

Komunikasi merupakan prasayarat bagi kehidupan manusia. Sebelum ditemukannya teknologi informasi yang canggih menjangkau jarak yang jauh dan bersifat global. Teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dalam sejarah dimulai dengan tradisi media lisan berkomunikasi dengan cara verbal dan tulisan pada daun-daun ataupun tanah liat. Periode ini disebut juga dengan periode history awal, terjadi sejak 4000 tahun sebelum masehi era komunikasi tulisan ini dimulai ketika bangsa sumeria mulai menulis dalam lembaran tanah liat. Pada tahun 2000 sebelum masehi bangsa Mesir Kuno menggunakan papirus untuk menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi. Pada era bangsa Maya dan bangsa Cina mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen, bahkan di cina pada tahun 1041 yaitu Pi Seng telah menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana (Moerdiati,2012:29).

Pada periode perkembangan selanjutnya, tradisi media lisan kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya sejenis alat cetak buku. Sekitar tahun 1900 yang merupakan era awal masyarakat industri mulai memasuki tradisi baru dalam teknologi informasi dan komunikasi. Berkembang dari tradisi media lisan, informasi dan komunikasi kemudian dilakukan melalui paper-based communication. Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan individu-individu sebagai pengantar pesan. Contohnya tukang pos, loper koran, kurir pribadi kalangan borjuis. Produk dari paper-based information ini tidak lain adalah buku, koran, majalah, dll. Proses informasi secara mekanik yang mengandalkan mesin-mesin lebih canggih masih terbatas sampai dengan era awal abad 19 yang ditandai dengan penemuan telephone dan juga telegraph untuk menyampaikan pesan. Kala itu telepon hanya dinikmati oleh kalangan borjuis serta kebutuhan perusahaan, menggunakan kabel dan memutar atau memencet tombol angka pada telepon.

Tradisi penyampaian komunikasi dan informasi kemudian berkembang seiring dengan masyarakat yang berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat post industri atau yang kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat modern. Pada pertengahan tahun 1950 arus globalisasi mulai menyebar pada masyarakat. penyampaian informasi yang tadinya menggunakan jasa kurir ataupun tukang post kemudian berkembang dimana penyampaiannya menggunakan gelombang elektronik. Ini merupakan era kemunculan TV (hitam-putih), Radio, LP Records, Amplifier. Kemunculan media informasi tersebut juga menandakan apa yang disebut McLuhan sebagai “The Global Village” dimana informasi yang diberikan tidak lagi terbatas dalam lingkup domestik saja, namun lebih global lagi. Hal ini juga berkaitan dengan globalisasi yang berusaha untuk membawa seluruh masyarakat dunia untuk mengikuti arus globaliasasi yang dianggap lebih maju dan lebih baik terutama karena globalisasi munculnya dari negara barat sehingga apabila masyarakat global mengikuti arus ini berarti mereka termasuk kedalam masyarakat kekinian yang maju.

Perkembangan teknologi sejak ditemukannya media baru seperti TV dan Radio membuat peran penyampaian informasi melalui media elektronik semakin meningkat dan kemudian berkembang dengan terjadinya penggabungan (integrasi) antara media (misal: TV-menjadi berita elektronik yang bisa dibaca melalui situs berita online, telephone yang kemudian bisa dilakukan melalui email untuk mengirimkan pesan elektronik dan ini sifatnya lebih personal langsung mengena) yang kemudian meningkatkan digitaliasi. Era ini merupakan awal dari divergensi media, dimana terdapat penggabungan media yang lebih memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi dimana saja dan kapanpun. Tradisi ini merupakan second media yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1980, dalam era ini informasi disampaikan melalui broadcast message serta dipublish melalui media. Telephone yang tadinya hanya untuk melakukan sambungan jarak jauh kemudian memiliki mesin penjawab otomatis, Pagers, kemudian munculnya Mobile Phones, komputer, video games, video recorders, audio cd, TV Kabel dan Satelit, email, video text.

Memasuki era tahun 1990 hingga tahun 2000 masyarakat dunia memasuki era digital, dengan munculnya internet, digital mobile phones, mobile data, laptop, notebook. Kemunculan internet kemudian membuat banyak tayangan media melalui tv, radio maupun cetak memanfaatkan teknologi ini contohnya saja munculnya internet tv, internet telephone, video telephones, digital broadcast tv, digital video recording. Kemunculan internet menjadi sedemikan dahsyat penggunaannya dan menjadi kultur global setelah celana jeans dan coca-cola. Keterbukaan dalam internet merupakan sebuah daya tarik yang sangat kuat. Siapapun bukan hanya dapat membaca apa yang ada di internet melainkan juga dapat memberi sumbangsih pemikiran, komentar-komentar terhadap sajian informasi yang diberitakan.

Referensi:

Moerdijati, S. 2012. Pengantar ilmu Komunikasi. Surabaya.Revka Petra Media