Jakarta (ANTARA News) - Leukemia atau kanker darah seperti yang diderita anak penyanyi Denada dan Jerry Aurum sebenarnya memiliki sejumlah gejala yang bisa dikenali. Berikut 11 tandanya seperti dilansir Medical News Today: 1. Anemia Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah--yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Seseorang yag kekurangan sel darah merah biasanya mengalami sejumlah gejala seperti kelelahan, lemah, pusing, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat dan merasa dingin yang luar biasa. 2. Mengalami infeksi Anak-anak dengan leukemia memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi, tetapi sebagian besar sel-sel ini tidak berfungsi dengan benar karena sel-sel abnormal menggantikan sel-sel darah putih yang sehat. Sel darah putih membantu melindungi tubuh dan melawan infeksi.Infeksi berulang dan persisten dapat menunjukkan bahwa seorang anak tidak memiliki sel darah putih yang sehat. 3. Memar dan berdarah Jika seorang anak mudah memar, mengalami mimisan parah, atau berdarah dari gusi, ini bisa mengarah ke leukemia. Anak yang menderita kanker jenis ini kekurangan trombosit yang fungsinya membantu mencegah perdarahan. 4. Nyeri tulang atau sendi Jika seorang anak tampak kesakitan dan mengeluh bahwa tulang atau sendi mereka sakit atau sakit, ini dapat mengindikasikan dia mengalami leukemia. Ketika leukemia berkembang, sel-sel abnormal dapat mengumpulkan di dalam sendi atau dekat dengan permukaan tulang. 5. Pembengkakan Pada anak dengan leukemia, pembengkakan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, antara lain pada perut, ketika sel-sel abnormal berkumpul di hati dan limpa. Lalu, wajah dan lengan, ketika tekanan pada vena yang disebut vena cava superior menyebabkan darah menggenang di area tersebut. Selain itu di kelenjar getah bening, ketika seseorang melihat benjolan kecil terbentuk di sisi leher, di ketiak, atau pada tulang selangka. Penting untuk dicatat bahwa saat kelenjar getah bening seseorang membengkak dan tidak ada gejala, dia lebih mungkin mengalami infeksi daripada leukemia. Pembengkakan akan menjadi lebih buruk saat anak bangun, dan akan membaik di siang hari. 6. Kurang nafsu makan, sakit perut, dan penurunan berat badan Jika sel-sel leukemia telah menyebabkan pembengkakan di hati, ginjal, atau limpa, organ-organ ini dapat menekan perut. Hasilnya mungkin perasaan kenyang atau tidak nyaman, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan. 7. Batuk atau kesulitan bernapas Leukemia dapat mempengaruhi bagian tubuh di sekitar dada, seperti beberapa kelenjar getah bening atau thymus, kelenjar yang terletak di antara paru-paru. Jika bagian-bagian tubuh ini membengkak, maka akan menekan trakea dan membuat penderita sulit bernafas. Kesulitan bernapas juga dapat terjadi jika sel-sel leukemia menumpuk di pembuluh darah kecil paru-paru. Jika seorang anak mengalami kesulitan bernapas, segera carilah pertolongan medis. 8. Sakit kepala, muntah, dan kejang Jika leukemia mempengaruhi otak atau sumsum tulang belakang, seorang anak mungkin mengalami beberapa gejala yakni sakit kepala, kejang, muntah, sulit berkonsentrasi, masalah dengan keseimbangan dan penglihatan kabur. 9. Ruam kulit Sel leukemia yang menyebar ke kulit dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik kecil, gelap seperti ruam. Kumpulan sel ini disebut kloroma atau sarkoma granulositik, dan sangat jarang terjadi. Memar dan pendarahan yang menjadi ciri leukemia juga dapat menyebabkan bintik-bintik kecil yang disebut petechiae muncul. Ini mungkin juga terlihat seperti ruam. 10. Kelelahan ekstrem Dalam kasus yang jarang terjadi, leukemia menyebabkan tubuh lemah yang sangat parah dan kelelahan yang bahkan dapat menyebabkan penderita cadel. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel leukemia berkumpul di dalam darah, menyebabkan darah menebal. Darah mungkin begitu tebal sehingga sirkulasi melambat melalui pembuluh kecil di otak. 11. Merasa tidak enak badan Seorang anak mungkin tidak dapat menggambarkan gejala mereka secara detail, tetapi mereka mungkin tampak sakit secara umum. Ketika penyebab penyakit seorang anak tidak jelas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Baca juga: Kanker pada anak lebih sulit dicegah Baca juga: Kanker darah paling banyak menyerang anak-anak Baca juga: Penanganan leukimia anak terkendala keterbatasan obat COPYRIGHT © ANTARA 2018 dr. Anita Amalia Sari7 Tahun Lalu Banyak yang belum mengetahui secara persis perbedaan antara thalassemia dengan Leukimia, berikut penjelasan dr. Anita Amalia Sari di sini selengkapnya. KlikDokter.com - Bagi masyarakat awam terkadang masih sulit membedakan antara thalassemia dan leukemia. Kedua penyakit tersebut memang penyakit yang terjadi pada komponen darah di dalam tubuh. Namun, keduanya merupakan dua penyakit berbeda yang memiliki penyebab yang berbeda pula. Mari kita lihat lebih jauh apa saja perbedaanya. Apa sih yang dimaksud dengan thalassemia dan leukemia ? Baca Juga Thalassemia merupakan sebuah gangguan darah bawaan yang disebabkan oleh gen yang abnormal. Orang yang mengalami thalassemia tidak dapat memproduksi hemoglobin normal di dalam darah. hemoglobin merupakan protein yang berikatan dengan oksigen di dalam sel darah merah. Pada keadaan normal, hemoglobin utama terdiri dari gugus heme dan mempunyai dua rantai alfa dan beta. Thalassemia disebabkan oleh gen di rantai alfa dan beta yang abnormal sehingga menyebabkan umur sel darah merah memendek. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan (diturunkan). Terdapat dua jenis thalassemia yaitu thalassemia minor dan thalassemia mayor. Pada thalassemia minor seseorang biasanya dapat terlihat sehat dan hodup normal, terkadang orang yang memiliki thalassemia minor tidak menyadari bahwa mereka membawa gen. Sedangkan thalassemia mayor merupakan bentuk berat. Orang yang menderita thalassemia mayor diturunkan gen thalassemia dari kedua orang tuanya. Jika suami istri adalah pembawa gen thalassemia, maka kemungkinan anaknya akan menderita thalassemia sebesar 25%, pembawa gen thalassemia 50% dan normal 25%. Sedangkan leukemia merupakan kanker sumsum tulang belakang dan organ pembentuk darah lainnya. Pada leukemia terjadi multiplikasi sel-sel darah putih yang imatur (belum matang). Seperti kebanyakan kanker lainnya, mayoritas penyebab leukemia tidak diketahui. Namun terdapat beberapa kondisi yang dikaitkan sebagai penyebab leukemia termasuk paparan terhadap radiasi, bahan kimiawi, kelainan bawaan. Leukemia secara garis besar dibagi menjadi akut dan kronis dan nantinya dapat di bagi lagi masing-masing berdasarkan sel asal dan penampakannya. Berdasarkan definisinya sudah terlihat perbedaan bahwa thalassemia adalah gangguan pada sel darah merah sedangkan leukemia merupakan kanker sel darah putih. Antara leukimia dengan anemia bisa terlihat dari gejalanya, halaman berikut penjelasan selengkapnya: Gejala Leukemia Gejala yang ditimbulkan leukemia dapat beragam dan tidak spesifik. Namun hampir sebagian besar pasien akan menunjukkan salah satu gejala berikut:
Gejala Thalassemia Pada thalassemia gejala bergantung dari derajat keparahan thalassemia. Gejala yang umum muncul antara lain: o Letargi o Sesak napas o Berdeba-debar o Tampak pucat
PENGOBATAN Leukemia Leukemia biasanya ditangani dengan kemoterapi. Terapi yang diberikan bergantung pada tipe leukemia dan usia pasien. Transplantasi sumsum tulang belakang menunjukkan perbaikan pada beberapa kelompok pasien. Thalassemia Penanganan thalassemia bergantung dengan penyebab dan jenis thalassemia. Transfusi darah secara rutin dapat dibutuhkan pada sebagian besar pasien.
Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah (hemoglobin) anda berkurang. Sel darah inilah yang berfungsi untuk mengalirkan makanan/oksigen ke seluruh tubuh. Berkurangnya sel darah ini dapat berakibat buruk karena kebutuhan makanan/oksigen di seluruh tubuh kita akan tidak tercukupi sehingga mengakibatkan: 1) tubuh menjadi lemas, tidak bergairah saat beraktivitas 2) kulit menjadi pucat 3) pada kondisi anemia yang sangat parah dapat menyebabkan sesak nafas (terutama apabila Hb dibawah 7) Anemia ini disebabkan oleh banyak hal. Untuk mengetahui penyebab anemia biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan paramter Hb. Dari situ dokter akan mengetahui faktor apa yang menyebabkan timbulnya anemia. Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, “putih”; aima αίμα, “darah”), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut,[2] Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa
Leukimia ini memiliki gejala sebagai berikut: 1) demam yang tidak kunjung turun lebih dari dua minggu 2) risiko infeksi yang meningkat 3) pucat dan lemas Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan berupa gambaran sel darah tepi untuk menentukan jenis leukimia. Dimana gejala-gejala yang timbul pada pengidap kanker darah ini diantaranya berupa: – Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan. (gejala anemia) – Demam. – Menggigil. – Sakit kepala. – Muntah-muntah. – Keringat berlebihan, terutama pada malam hari. – Nyeri pada tulang atau sendi. – Penurunan berat badan. – Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa. – Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi. – Mudah mengalami pendarahan (misalnya sering mimisan) atau memar. – Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit. |