Jelaskan apa yang dimaksud teks anekdot bersifat menggelitik

Membaca cerita lucu pasti akan memberikan rasa senang dan hiburan tersendiri bagi kita. Sepenggal cerita menggelitik bisa saja membantu untuk menaikan mood kita dalam menjalani keseharian. Namun, cerita lucu juga bisa dibuat menjadi sebuah bentuk kritik sosial yang membangun bila disampaikan dalam bentuk teks anekdot.

Apakah kalian pernah mendengar ataupun membaca sebuah teks anekdot? Atau jangan-jangan kalian belum tahu apa itu cerita anekdot? Jika kalian belum tahu, mari kita sama-sama mengenal dan mempelajari salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Jangan lupa dibaca sampai habis ya!

Mengenal Pengertian Teks Anekdot

Pengertian teks anekdot adalah cerita atau teks lucu yang terkadang melibatkan tokoh dari dunia nyata untuk memberikan suatu pembelajaran. Meskipun demikian, tidak berarti kejadian yang ada di dalam teks berdasarkan kenyataan. Teks ini mengandung pesan tersirat berupa kritik atau sindiran. Berbeda dengan cerita humor umumnya, jenis teks yang berbentu cerita anekdot mengemas setiap kritiknya menjadi sebuah cerita lucu tanpa menghilangkan tujuan utnuk memberikan kritikan yang bernilai. Jadi, teks anekdot tidak hanya ingin mengundang tawa, tetapi juga mengungkapkan kebenaran dalam bentuk kritik. Bisa kritik terhadap tokoh berupa orang penting atau terkenal, hingga berbagai kejadian nyata yang terjadi di sekitar kita.

Struktur Teks Anekdot

Berikut ini adalah kaidah penulisan atau struktur anekdot yang harus kamu perhatikan ketika ingin membangun teks yang satu ini.

Abstraksi

Abstraksi adalah penggambaran umum dari isi teks untuk memberikan bayangan kepada pembaca mengenai topik teks. Abstraksi bersifat opsional.

Orientasi

Orientasi menjadi awal kejadian pada cerita atau bagian yang menjelaskan latar belakang mengenai peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

Krisis

Krisis adalah bagian yang menjelaskan pokok masalah utama atau puncak masalah.

Reaksi

Reaksi menjadi bagian yang akan melengkapi sebuah krisis. Berbentuk penyelesaian masalah yang terdapat dalam krisis.

Koda

Struktur teks anekdot yang terakhir adalah koda yang merupakan bagian yang menutup cerita teks anekdot. Koda juga bersifat opsional.

Itulah struktur yang akan kamu perlukan ketika melakukan penulisan teks anekdot. Jadi tidak hanya sekedar membuat konten yang menarik karena lucu, tetapi juga membuat sebuah teks yang terstruktur dengan baik, sehingga para pembaca akan dapat dengan mudah membaca hasil dari teks anekdot yang kita tuliskan.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri-ciri yang bisa membedakannya dengan cerita lucu biasa, berikut ini adalah ciri-cirinya:

  1. Bentuknya mendekati perumpamaan
  2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting
  3. Memiliki cerita mengundang gelak tawa tetapi menyindir
  4. Terselip kritikan

Contoh Teks Anekdot

Dibawah ini adalah salah satu contoh teks anekdot berbentuk cerita singkat yang menarik dan bisa kamu jadikan sebagai media untuk bisa memahami materi mengenai teks anekdot ini.

Dosen yang Juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, dua orang mahasiswa bernama Udin dan Tono sedang berbincang-bincang.

Tono: “Saya heran sama dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin: “Ah, begitu saja diperhatikan.”

Tono: “Tahu sebabnya enggak?”

Udin:  “Barangkali beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono: “Bukan itu Din, penyebabnya adalah karena beliau juga seorang pejabat.”

Udin: “Lho, apa hubungannya sih?”

Tono: “ Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Dari teks di atas, kita mengetahui dua orang mahasiswa sedang berbincang tentang dosen ilmu politik mereka. Pada teks tersebut yang diceritakan tidak hanya sang dosen, tetapi juga perilaku pejabat di dunia politik pada umumnya. Maksud ceritanya, kebanyakan pejabat tidak mau kehilangan jabatannya, karena itu mereka mengupayakan berbagai cara agar tetap pada posisi atau kursinya.

Nah, itu dia penjelasan mengenai teks yang berbentuk anekdot, mulai dari pengertian, strukturnya, dan juga berbagai ciri-cirinya. Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini, jangan malu bertanya di kolom komentar ya!

Jelaskan apa yang dimaksud teks anekdot bersifat menggelitik

Ilustrasi menulis, puisi. (Photo by rishi on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari pastinya kamu kerap mendengar atau membaca cerita lucu. Satu di antara cerita lucu yang sering beredar di kalangan masyarakat ialah anekdot.

Anekdot adalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak menyakiti atau kasar.

Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.

Jadi, anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realita sosial dengan cara yang unik dan lucu.

Itulah sedikit penjelasan mengenai pengertian teks anekdot. Untuk mengetahui dan memahami lebih jelas mengenai teks anekdot, bisa membaca ciri-ciri, struktur, hingga contohnya.

Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri, struktur, kaidah hingga cara menyusun teks anekdot, seperti dilansir dari laman StudioBelajar, Rabu (2/9/2020).

Jelaskan apa yang dimaksud teks anekdot bersifat menggelitik

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Corrine

Ciri-ciri Umum Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Berikut merupakan ciri-ciri teks anekdot.

1. Terilhami dari kejadian nyata yang diubah menjadi kelakar dalam bentuk cerita atau dialog.

2. Awalnya hanya melibatkan tokoh-tokoh terkenal, tetapi seiring waktu, penyajiannya mengalami perubahan ke arah fiktif dan menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

3. Bersifat menghibur, tetapi tujuan utamanya untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum.

4. Terkadang bersifat sindiran alami.

5. Anekdot dekat dengan tradisi tamsil atau perumpamaan.

6. Sebagai media untuk menyampaikan kritik, pandangan, dan aspirasi yang bernilai positif ke publik atau masyarakat.

Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

1. Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu

2. Menggunakan kalimat retoris

3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan sebab-akibat.

4. Menggunakan kata kerja asli

5. Menggunakan kalimat seru.

Jelaskan apa yang dimaksud teks anekdot bersifat menggelitik

Ilustrasi menulis. (sumber: unsplash)

Struktur Teks Anekdot

1. Abstraksi

Abstraksi adalah gambaran awal dalam sebuah cerita anekdot.

2. Orientasi

Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

3. Krisis

Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita. Krisis pada suatu anekdot bisa terjadi berulang kali, tergantung ceritanya.

4. Reaksi

Reaksi adalah tanggapan yang diberikan orang sekitar terhadap krisis yang telah diberikan. Banyaknya reaksi tergantung dengan banyaknya krisis yang ada dalam cerita.

5. Koda

Koda adalah bagian akhir cerita yang menunjukkan situasi terakhir pada setting cerita. Koda adalah bagian penting yang harus ada di dalam sebuah anekdot.

Jelaskan apa yang dimaksud teks anekdot bersifat menggelitik

Ilustrasi menulis./Copyright unsplash.com

                                                            Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu".

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya." Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. 

(http://blogger-apik1.blogspot.co.id)

Sumber: StudioBelajar