Jelaskan 6 tahapan Plot Dalam naskah Teater

Jelaskan 6 tahapan Plot Dalam naskah Teater

Perbesar

Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Leo

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis plot yang dapat Anda ketahui, diantaranya:

1. Plot Maju "Progesi"

Plot progresif atau plot maju sangat cocok bagi penulis pemula. Karena lebih mudah dan sesuai dengan kronologi cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri sentuhan peristiwa mengejutkan tak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. plot maju memiliki klimaks di tengah cerita. Peristiwa yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir. Disebut pula plot krognitif, dengan tahapan adalah awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir.

2. Plot Mundur "Regresi"

Plot mundur regresi, harus memerhatikan transisi waktu serta punya latar belakang konflik yang kuat. Plot yang menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di awal. Menariknya plot mundur, seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian, dari awal sampai akhir. Disebut pula sebagai plot tak krognitif, dengan tahapan: akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal.

3. Plot Sorot Balik "Flashback"

Sesuai dengan namanya, plot sorot balik, akan membawa Anda masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. Tahapannya: klimaks, antiklimaks, akhir, peruwitan, awal.

4. Plot Campuran "Maju-Mundur"

Macam plot selanjutnya, menggabungkan plot maju dan mundur. Plot yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau, dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian. Menceritakan banyak tokoh utama, sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh lain. Disebut juga plot maju-mundur, tahapannya adalah klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian.

5. Plot Erat

Plot erat adalah cerita yang memiliki hubungan antarperistiwa terjalin sangat padu dan padat sehingga tidak memungkinkan apabila bagian-bagian pembentuk peristiwa itu dilenyapkan. Peristiwa yang dimunculkannya itu semuanya penting.

6. Plot Longgar

Plot longgar adalah cerita yang hubungan antar peristiwanya kurang erat atau renggang sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan itu tidak akan mengganggu jalannya cerita.

7. Plot Terbuka

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot terbuka. Dalam plot terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.

8. Plot Tertutup

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot tertutup. Dalam plot tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih di titik beratkan pada permasalahan dasar.

9. Plot Campuran

Jenis plot yang selanjutnya adalah plot campuran. Plot campuran merupakan gabungan dari plot terbuka dan plot tertutup.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Merdeka.com - Sebuah drama memang sangat menarik untuk disaksikan. Dalam drama, ada banyak sekali komponen yang membentuknya, seperti plot, tokoh, perwatakan, dialog, dan masih banyak lagi. Plot atau alur adalah komponen drama yang merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir konflik antara tokoh-tokohnya. Sebuah plot yang menarik akan bisa menggiring penonton atau pembaca menuju kegentingan yang diinginkan penulis drama.

Jalinan konflik dalam plot biasanya mengandung:

1. Pelukisan awal cerita

Pembaca atau penonton diperkenalkan dengan tokoh-tokoh drama dan wataknya masing-masing pada tahap ini. Pembaca atau penonton mulai mendapat gambaran tentang lakon yang dibaca.

2. Komplikasi atau pertikaian awal

Pada tahap ini konflik mulai terlihat tetapi konflik belum sampai klimaks. Ketidaksukaan antara satu tokoh dan tokoh lainnya mulai diperlihatkan, meski belum mencapai pertengkaran yang sesungguhnya.

3. Klimaks atau titik puncak cerita

Konflik yang terjadi akan meningkat terus sampai mencapai klimaks atau titik puncak atau puncak kegawatan dalam cerita. Dalam momen klimaks inilah, karakter asli para tokoh semakin terlihat, dan mereka menunjukkan cara mereka menghadapi masalah.

4. Resolusi atau penyelesaian atau Falling Action

Dalam tahap ini konflik mereda atau menurun. Tokoh-tokoh yang memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah menemukan jalan pemecahan.

5. Catastrophe (denoument) atau keputusan

Tahap ini merupakan tahap pengulasan terhadap seluruh kisah tokoh. Tahap ini digunakan sebagai tahap penguat seluruh kisah. Dalam drama-drama modern, plot akan berhenti pada klimaks ataupun resolusi tanpa menyertakan keputusan terhadap seluruh kisah lakon itu.

Nah, itulah beberapa hal yang biasanya ada dalam jalinan suatu plot atau alur. Kecerdasanmu mengolah alur akan membuat dramamu semakin menarik dan meninggalkan kesan dalam.

Jakarta -

Salah satu unsur intrinsik dalam sebuah cerita adalah alur. Unsur ini disusun melalui setiap tahapan, mulai dari pengenalan hingga akhir cerita.

Secara umum, terdapat dua unsur pembentukan cerita dalam sebuah karya sastra, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia oleh Sri Sutarni dan Sukardi, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun langsung yang terdapat dalam karya. Sedangkan unsur ekstrinsik berada di luar karya.

Apa yang Dimaksud Alur?

Alur adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat dan disusun secara kronologis. Peranan alur sangat penting karena alur adalah struktur rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan cerita.

Alur terdiri dari beberapa bagian, yaitu tahapan awal atau pengenalan, pemunculan konflik, konflik memuncak, klimaks, pemecahan masalah dan akhir cerita.

Tahapan Alur

Berikut penjelasan tahapan alur yang dilansir dari Modul Bahasa Indonesia Kelas XI karya Sutji Harijanti, yaitu:

1. Pengenalan Cerita

Tahapan ini merupakan pengenalan tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya.

2. Pemunculan Konflik

Pada tahap selanjutnya pembaca diajak masuk pada pengenalan konflik. Dalam tahap ini, terjadi konflik yang merupakan bumbu agar cerita lebih menarik. Konflik-konflik ini melibatkan semua tokoh dan pada tahap ini pula pembaca akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.

3. Komplikasi

Tahap selanjutnya adalah komplikasi atau tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.

4. Klimaks

Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

5. Resolusi

Resolusi merupakan pemecahan masalah, tahap ini menunjukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka-teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal cerita akan terungkap dalam tahap ini. Seringkali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh akan muncul pada tahapan ini.

6. Akhir

Pada tahap ini adalah bagian akhir cerita, dalam tahap ini semua konflik telah terpecahkan dan cerita telah selesai.

Macam-macam Alur

Berdasarkan urutan kronologisnya, alur dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Berikut penjelasannya:

1. Alur Maju

Pada alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, penulis menyajikan jalan cerita secara berurutan mulai dari tahapan perkenalan ke tahapan penyelesaian secara tidak diacak.

2. Alur Mundur

Alur mundur adalah proses jalannya cerita secara acak atau tidak urut. Alur mundur disebut juga sebagai alur regresif. Umumnya, pengarang menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian. Kemudian, menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik tersebut.

3. Alur Campuran

Alur jenis ini adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Penulis pada awalnya menyajikan cerita secara urut. Kemudian, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu. Alur ini cukup sulit untuk dipahami pembaca, serta membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi untuk memahaminya.

Nah, itulah pengertian alur, tahapan serta macam-macamnya. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers!

Simak Video "Begini Alur Penentuan Tempat Karantina saat Tiba di Indonesia"



(kri/kri)