Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun

Pertanyaan:

Misalnya, kamu akan membeli minuman segar untuk persiapan piknik. Di sebuah toko, kamu menemukan dua cara yang mungkin untuk membeli minuman segar, yaitu satu botol besar berisi 2 L dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng berisi 250 mL, dengan harga Rp2.000,00 tiap kalengnya.

Bagaimana kamu memutuskan membeli minuman botol atau minuman kaleng agar lebih ekonomis?

1. Berapakah volume minuman yang diperoleh dari satu botol dan berapa volume yang diperoleh dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawabanmu dalam liter!

2. Berapakah harga minuman tersebut per liternya jika membeli dalam botol? Hitung juga harga per liternya jika membeli dalam kaleng. Manakah yang lebih murah?

(Soal Latihan Bab Objek IPA dan Pengamatannya Mata Pelajaran IPA BSE Kurikulum 2013 (Revisi 2016) Semester 1 Kelas 7, Kemendikbud)



Jawaban:

Menentukan mana yang lebih ekonomis
Untuk menentukan mana minuman yang paling ekonomis bisa dilakukan dengan cara menghitung harga per liter minuman.

1. Volume minuman
Volume minuman botol = 1 L/botol x 2 L = 2L
Volume minuman kaleng = 6 botol x 250 ml/botol = 1.500 ml = 1,5 L

2. Harga per Liter
Harga/L minuman botol = Rp10.000 ÷ 2 L = Rp5.000/L
Harga/L minuman kaleng = (6 x Rp2.000) ÷ 1,5 L = Rp8.000/L

Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun

Gambar 1. Minuman ringan.

Jika kalian merasa postingan kami bermanfaat, silakan ikuti kami di:

Instagram: @rofaeducationcentre

Fanspage FB: @ROFAEducationCentre

Youtube Chanel: ROFA EDUCATION CENTRE

Website: www.rofaeducationcentre.com

loading...

loading...

dek bisa fotokan soalnya yg tidak terpotong

k itu masih carany,soalnya blm

Satuan isi atau volume terdiri dari : kilo liter (kL), hekto liter (hL), deka liter (daL), liter (L), desi liter (dL), centi liter (cL), mili liter (mL). Setiap turun 1 tingkat dikali 10 dan setiap naik 1 tingkat dibagi 10. 1 kL = 10 hL 1 hL = 10 daL 1 daL = 10 L 1 L = 10 dL 1 dL = 10 cL 1 cL = 10 mL Perbandingan adalah suatu proses membandingkan dua besaran sejenis dan memiliki satuan yang sama. Perbandingan ada 2 macam, yaitu : perbandingan senilai dan berbalik nilai. Perbandingan senilai adalah perbandingan dua besaran bila salah satu besaran nilainya semakin besar maka nilai besaran yang lain akan semakin besar dan sebaliknya. Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan dua besaran bila salah satu besaran nilainya semakin besar maka nilai besaran yang lain akan semakin kecil dan sebaliknya. Mari kita lihat soal tersebut. Misalkan kita akan membeli minuman segar untuk persiapan piknik di sebuah toko, kita menemukan dua cara yang mungkin untuk membeli minuman segar, yaitu 1 botol besar berisi 2 L dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng berisi 250 mL dengan harga Rp2.000,00 tiap kalengnya. Bagaimana kamu memutuskan membeli minuman botol atau minuman kaleng agar ekonomis? a. Berapakah volume minuman yang diperoleh dari 1 botol dan berapa volume yang diperoleh dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawaban dalam liter! b. Berapakah harga minuman tersebut per Liter bila membeli dalam botol dan kaleng? Jawab : a. 1 L = 1.000 mL ⇔ 1 mL =  = 0,001 L 1 kaleng = 250 mL = 250 x = 0,25 L ⇔ 6 kaleng = 6 x 0,25 mL = 1,5 L Perbandingan yang digunakan merupakan perbandingan senilai, sehingga ⇔ 1,5 x k = 1 x 6 ⇔ 1,5k = 6 ⇔ k =  ⇔ k = 4 ⇔ 1 L = 4 kaleng. 1 botol besar = 2 L. ⇔ 1 L =  botol besar. b. 1 kaleng = Rp2.000,00 ⇔ 1,5 L = 6 kaleng = 6 x 2.000 = Rp12.000,00 ⇔ 1 L = 4 kaleng = 4 x 2.000 = Rp8.000,00 2 L = 1 botol besar = Rp10.000,00. ⇔ 1 L = botol besar = Rp5.000,00. Jadi, 1 botol besar berisi 2 L memiliki harga Rp10.000,00 dan 6 kaleng berisi 1,5 L memiliki harga Rp12.000,00. Kita memutuskan membeli 1 botol besar daripada 6 kaleng, karena isi atau volume lebih banyak dan harga lebih ekonomis.

29 Juli 2019 12:57

Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun

Ayo, jadi yang pertama menjawab pertanyaan ini!

Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun

Yuk, tanyakan soalmu dan dapatkan jawaban dari teman-teman forum

Tanya Sekarang

Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun

Bagaimana kamu memutuskan membeli minuman botol atau minuman kaleng agar lebih ekonomis? 1. Berapakah volume minuman yang diperoleh dari satu botol dan berapa volume yang diperoleh dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawabanmu dalam liter. 2. Berapakah harga minuman tersebut per liternya jika membeli dalam botol? Hitung juga harga per liternya jika membeli dalam kaleng. Manakah yang lebih murah? c. Berpikir Kritis Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun anggaran lebih dulu. Dana yang tersedia Rp50.000,00.Berapa liter minuman segar yang dapat dibeli? Konsentrasi Larutan Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kamu cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu: 24 Kelas VII SMP/MTs Semester 1


Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun



Ayo Kita Latihan

1). Apakah yang dimaksud dengan mengukur? Dalam melakukan pengukuran, mengapa harus dipergunakan satuan pengukuran yang baku? 


Jawaban:


Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain(sejenis) yang digunakan sebagai patokan. Misalnya adalah mengukur tinggi badan dengan membandingkannya dengan batangan meteran. 

Dalam melakukan pengukuran, harus dipergunakan satuan pengukuran yang baku agar hasil pengukuran dapat sama antara dua pengukur yang berbeda. Dahulu sebelum adanya satuan pengukuran yang baku ini, pengukuran dilakukan dengan satuan ukur yang berbeda-beda. Akibatnya sering terjadi perselisihan akibat hasil ukur yang tidak sama. 

2). Berilah contoh besaran yang satuannya dalam SI adalah sekon (detik). 

Jawab: 

Contoh yang pasti yaitu waktu. Misalnya waktu tempuh dari pelari yang ikut lomba lari di olimpiade, asian games, marathon, dsb. 

3). Neptunus adalah salah satu planet dalam tata surya kita. Jarak Neptunus dengan Matahari adalah 30 SA. Berapa jarak ini dalam kilometer? 

Jawab: 

Jarak Neptunus dengan matahari adalah 30 SA, atau dalam kilometer kurang lebih adalah 4500 juta kilometer (4,5 milyar km). 

Perhitunganya adalah: 

1 SA = 150 juta kilometer. 

Sehingga: 

30 SA = 30x150 juta= 4,5 milyar km. 

4). Mengapa semua ilmuwan dan produsen (penghasil) barang-barang pabrik di seluruh dunia harus melakukan pengukuran dengan menggunakan satuan baku yang sama? 

Jawab: 

Dalam pengukuran perlu digunakan Unit pengukuran baku atau standar atau SI, yaitu satuan pengukuran yang besarnya sudah ditentukan dan dibakukan. Penggunaan satuan yang baku ini sangat penting agar pengukuran yang berbeda oleh orang berbeda akan dapat menghasilkan besar ukuran yang sama. Misalnya akan terjadi perselisihan bila pabrik pupuk menggunakan satuan yang tidak baku, maka ini akan ditentang oleh konsumennya dari para petani bila pupuk yang mereka jual jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah seharusnya. 

Penerapan 

Misalkan, kamu memiliki satu pot berisi tumbuhan yang sedangberbuah. Tuliskan paling sedikit 5 (lima) besaran dan satuannya yang,dapat mendeskripsikan pot berisi tumbuhan itu. 

Jawab: 

1. Berat Pot (Newton) 

2. Panjang tumbuhan (m)

3. Volume tanah dalam pot (m³)

4. Diameter buah (m)

5. Waktu tumbuh (s)

6. Massa Buah (Kg)

7. Luas permukaan pot (m²) 

Jika kamu ingin mengukur massa zat cair, bagaimana caranya? Diskusikan urutan langkah yang akan ditempuh dengan teman kelompokmu. Sampaikan hasilnya dalam bentuk urutan (prosedur) mengukur massa zat cair. 

Jawab: 

Jawaban 1: 

Cara mengukur nya harus ada massa gelas kosong , mis terukur 155gram , kemudian masukanlah cairan yg akan diukur dgn vol tertentu mis 100cm³ stlh mengisi cairan timbang kembali , lalu hasilnya 255 gram dgn demikian massa yg didapat (255-155)g:100cm³ = 1,0g/cm³ , dengan bantuan alat hidrometer 

Jawaban 2: 

Pertama-tama apabila jumlah zat cair tersebut dalam kapasitas yang besar maka kamu cukup memakai gelas beaker,, langkah pertama yang kamu lakukan yaitu menimbang massa gelas beaker tersebut menggunakan timbangan analitik, setelah beratnya kamu dapat, baru kamu masukkan zat cairnya kedalam beaker trus anda timbang sudah.. tinggal kamu hitung dengan cara berat gelas beaker berisi zat cair dikurangi dengan berat gelas beaker kosong,, ditemukanlah berat dari zat cair tersebut,, tetapi kalau zat cairnya dalam jumlah yang sedikit yaitu cuma beberapa tetes anda cukup menggunakan gelas arloji sebagai wadahnya,, langkahnya pun sama... selamat mencoba 

Ayo Kita Lakukan 

Cara Termurah Membeli Minuman Misalnya, kamu akan membeli minuman segar untuk persiapan piknik. Di sebuah toko, kamu menemukan dua cara yang mungkin untuk membeli minuman segar, yaitu satu botol besar berisi 2 L dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng berisi 250 mL, dengan harga Rp2.000,00 tiap kalengnya. 

Bagaimana kamu memutuskan membeli minuman botol atau

minuman kaleng agar lebih ekonomis?

1). Berapakah volume minuman yang diperoleh dari satu botol dan berapa volume yang diperoleh dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawabanmu dalam liter.

2). Berapakah harga minuman tersebut per liternya jika membeli dalam botol? Hitung juga harga per liternya jika membeli dalam kaleng. Manakah yang lebih murah? 

Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun anggaran lebih dulu. Dana yang tersedia Rp50.000,00.Berapa liter minuman segar yang dapat dibeli? 

Jawab : 

a. 1 L = 1.000 mL 

⇔ 1 mL = 1/1000 = 0,001 L 

1 kaleng = 250 mL = 250 x 1/1000 = 0,25 L 

⇔ 6 kaleng = 6 x 0,25 mL = 1,5 L 

Perbandingan yang digunakan merupakan perbandingan senilai, sehingga 

1,5/1 = 6/k 

⇔ 1,5 x k = 1 x 6 

⇔ 1,5k = 6 

⇔ k = 6/1,5

⇔ k = 4 

⇔ 1 L = 4 kaleng. 

1 botol besar = 2 L. 

⇔ 1 L = 1/2 botol besar. 

b. 1 kaleng = Rp2.000,00 

⇔ 1,5 L = 6 kaleng = 6 x 2.000 = Rp12.000,00 

⇔ 1 L = 4 kaleng = 4 x 2.000 = Rp8.000,00


Jika kamu akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kamu harus menyusun