Janji pandu atfal hizbul wathan

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

UNDANG-UNDANG PANDU HW :
1. Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya
2. Pandu Hizbul Wathan itu setia dan teguh hati
3. Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa
4. Pandu Hizbul Wathan itu cinta perdamaian dan persaudaraan
5. Pandu Hizbul Wathan itu sopan santun dan perwira
6. Pandu Hizbul Wathan itu menyayangi semua makhluk
7. Pandu Hizbul Wathan itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah
8. Pandu Hizbul Wathan itu sabar dan pemaaf
9. Pandu Hizbul Wathan itu teliti dan hemat
10. Pandu Hizbul Wathan itu suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan.

JANJI PANDU HIZBUL WATHAN :
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :
1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air.
2. Menolong siapa saja semampu saya.
3. Setia menepati Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan

Janji pandu atfal hizbul wathan

Gekan Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah: 'Aisyiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003)

HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

Sifat 

HW adalah sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah

  • Bersifat nasional, artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
  • Bersifat terbuka, artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang pendidikan. Penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa (pembina)
  • Bersifat sukarela, artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa paksaan atau tekanan orang lain.
  • Tidak berorientasi pada partai politik, artinya secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk organisasi HW adalah Persyarikatan Muhammadiyah.

Identitas

  • HW adalah kepanduan islami, artinya pendidikan kepanduan yang dilakukan oleh HW adalah untuk menanamkan aqidah Islam dan membentuk peserta didik berakhlak mulia.
  • HW adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja, dan pemuda dengan sistem kepanduan

Ciri Khas 

1. Ciri khas HW adalah Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode Kepanduan, yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi masyarakat, serta kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.

2. Prinsip Dasar Kepanduan adalah

1. pengamalan akidah Islamiyah;

2. pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam;

3. pengamalan kode kehormatan pandu.

3. Metode Kepanduan

1. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu;

2. Kegiatan dilakukan di alam terbuka;

3. Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang;

4. Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan;

5. Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
 

Janji Pandu Athfal

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :

Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Tuhan

Dua, selalu menurut Undang-undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan 

UNDANG-UNDANG PANDU :

1. Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya

2. Pandu Hizbul Wathan itu setia dan teguh hati

3. Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa

4. Pandu Hizbul Wathan itu cinta perdamaian dan persaudaraan

5. Pandu Hizbul Wathan itu sopan santun dan perwira

6. Pandu Hizbul Wathan itu menyayangi semua makhluk

7. Pandu Hizbul Wathan itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah

8. Pandu Hizbul Wathan itu sabar dan pemaaf

9. Pandu Hizbul Wathan itu teliti dan hemat

Pandu Hizbul Wathan itu suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan.
 

JANJI PANDU HIZBUL WATHAN :

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :

  1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air.
  2. Menolong siapa saja semampu saya.
  3. Setia menepati Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan
     

Bagaimana bunyi janji Pandu Hizbul Wathan?

JANJI PANDU HIZBUL WATHAN : Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air. Menolong siapa saja semampu saya. Setia menepati Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan.

Apa bunyi undang

10. HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Apa asas Pandu Hizbul Wathan?

HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

Kapan Hizbul Wathan dileburkan?

Pada 1961, HW sempat dilebur ke dalam Gerakan Pramuka, tetapi dibangkitkan kembali pada 1999. Berikut ini proses berdirinya dan sejarah perkembangan Hizbul Wathan.