Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Di masa kehamilan, ada kalanya Ibu perlu melakukan perjalanan jauh yang mungkin memakan waktu lebih dari lima jam. Berbeda dengan traveling biasa, bepergian jauh selama masa kehamilan butuh persiapan khusus agar perkembangan janin dalam kandungan tetap aman. Tak hanya itu, Ibu pun ingin menikmati perjalanan tanpa merasakan nyeri pinggang atau gangguan lainnya, bukan? Simak tips bepergian jauh selama hamil berikut yuk, Bu!

Tips Bepergian Menggunakan Mobil

Perjalanan yang nyaman dan aman tentu menjadi hal yang penting diperhatikan demi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika Ibu bepergian menggunakan mobil, sebaiknya pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini:

  • Minggu ke-14 hingga ke-28 masa kehamilan umumnya dapat menjadi waktu paling aman untuk bepergian jauh, misalnya perjalanan yang memakan waktu lebih dari lima jam. Sebab, pada masa tersebut risiko Ibu mengalami keguguran dan persalinan prematur lebih rendah.
  • Selama masa kehamilan, sebaiknya Ibu tidak mengendarai mobil seorang diri, terutama saat bepergian jarak jauh, misalnya ke luar kota. Jadi, ajaklah Ayah, saudara, atau teman-teman terdekat ya, Bu.
  • Saat bepergian dengan mobil, kenakan sabuk pengaman lebih rendah agar tidak terlalu menekan perut dan janin.
  • Hindari berpergian jauh dengan perut kosong, apalagi jika Ibu kerap mengalami morning sickness. Sediakan makanan kecil dan air putih secukupnya untuk mencegah mual.
  • Bawalah obat-obatan pribadi serta berbagai perlengkapan yang membuat Ibu merasa nyaman selama perjalanan, seperti jaket dan bantal.
  • Siapkan kantong plastik untuk berjaga-jaga apabila Ibu ingin muntah. Umumnya kondisi ini rawan terjadi di trimester pertama.
  • Usahakan untuk turun dari mobil setidaknya tiap dua jam sekali untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih dan memperlancar peredaran darah pada kaki. Selain itu, buang air kecil dan berjalan kaki selama beberapa saat juga dapat membantu mengurangi tekanan pada kandung kemih.

Tips Bepergian  Menggunakan Pesawat Terbang

Selain mobil pribadi, pesawat terbang umumnya dapat menjadi pilihan transportasi untuk bepergian jarak jauh. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil jika akan melakukan perjalanan udara:

  • Untuk ibu hamil, waktu paling aman melakukan perjalanan naik pesawat adalah selama trimester kedua. Sebab, di waktu tersebut risiko Ibu mengalami keguguran dan persalinan prematur lebih rendah.
  • Jika ingin traveling selama trimester ketiga, ada baiknya Ibu menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh dan memakan waktu kurang dari tiga jam. Sediakan juga berbagai persiapan untuk melahirkan seperti pembalut khusus persalinan, baju ganti, serta bra dan bantal menyusui untuk mengantisipasi waktu persalinan yang tak terduga.
  • Sebaiknya bawa dokumen-dokumen penting yang menyangkut kehamilan saat bepergian naik pesawat terbang, karena ada beberapa maskapai penerbangan yang meminta informasi tersebut sebagai data.
  • Saat menggunakan sabuk pengaman, kenakan di bagian bawah perut untuk menghindari risiko perut tertekan.
  • Disarankan untuk memilih kursi yang dekat dengan lorong, agar memudahkan Ibu untuk pergi ke toilet atau meminta bantuan pramugari.
  • Ibu juga disarankan untuk menggerakkan anggota tubuh tiap 30 menit sekali untuk memperlancar peredaran darah. Pasalnya, penerbangan lebih dari lima jam dapat membuat ibu hamil berisiko mengalami kram dan bahkan pembekuan darah.
  • Ada baiknya Ibu mengonsumsi air putih yang cukup, karena kondisi pesawat dengan kelembapan rendah dapat memicu terjadinya dehidrasi.
  • Hindari perjalanan udara yang memakan waktu lebih dari lima jam ketika usia kehamilan telah mencapai minggu ke-36. Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin dalam kandungan  yang dapat memicu kelahiran secara prematur.

Nah, itulah berbagai tips bepergian jauh yang aman untuk ibu hamil. Sebelum pergi, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu  dengan dokter kandungan. Satu lagi, seiring perkembangan janin dalam kandungan, pegal dan nyeri pinggang mungkin saja mengganggu perjalanan Ibu. Oleh sebab itu, jangan lupa bawa JOHNSON’S® baby oil selama perjalanan untuk memijat bagian tubuh yang terasa pegal. Dengan begitu, perjalanan Ibu akan kembali nyaman tanpa rasa pegal yang mengganggu.

Menjelang hari raya Idul Fitri, tradisi orang Indonesia adalah melakukan mudik pulang kampung ke daerah asal masing-masing. Mudik yang dilakukan umumnya dari Jakarta ke kota-kota besar seperti Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, atau mungkin Kalimantan. 

Perjalanan yang ditempuh ke kota-kota tersebut bukanlah perjalanan pendek. Masyarakat yang melakukan mudik harus menempuh jalan jauh melalui mobil, motor, kapal laut, atau pesawat. Bagaimana jika Bunda sedang hamil dan harus melakukan mudik? 

Kehamilan memang sering menjadi kendala seseorang bepergian. Namun, di sisi lain, keinginan untuk mudik atau berlibur juga besar. Jadi, amankah ibu hamil melakukan perjalanan jauh? 

Hal yang Wajib Diperhatikan Ibu Hamil Jika Melakukan Perjalanan Jauh

Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Sebenarnya ibu hamil tidak disarankan melakukan perjalanan jauh, baik dengan mobil, kapal, pesawat, apalagi motor. Perjalanan jauh tak hanya membuat tubuh menjadi lelah, tetapi janin juga bisa merasa stres. Bunda juga tidak dapat membaringkan badan dan mungkin harus duduk berjam-jam. 

Namun, jika memang ada keperluan mendesak, melakukan perjalanan jauh boleh dilakukan, asal Bunda memerhatikan hal-hal berikut ini:

  1. Tidak dalam umur kehamilan trimester pertama

Pada trimester pertama, umumnya ibu hamil akan mengalami sejumlah kondisi seperti mual, pusing, muntah serta lemas. Kondisi seperti ini tentu sangat tidak nyaman terutama bepergian jauh terutama jika menaiki kendaraan bermotor. Maka dari itu, hindari bepergian jauh di trimester pertama. Hal lain yang mungkin menjadi perhatian Bunda apabila bunda mengalami flek/ perdarahan pada kehamilan awal. Flek/ perdarahan merupakan tanda awal kondisi kehamilan sedang tidak baik-baik saja. 

  1. Tidak dalam umur kehamilan minggu 34 ke atas

Risiko persalinan juga besar terjadi jika bepergian di umur kehamilan minggu 34 ke atas. Maka dari itu, hindari juga bepergian jauh di umur kehamilan ini. Selain itu, perut yang besar juga akan terasa nyeri jika mengalami guncangan berat. Hal ini tak hanya menimbulkan risiko persalinan prematur, tetapi juga akan dapat memberikan dampak pada janin yang akan dilahirkan. Perjalanan udara membatasi tidak boleh dilakukan jika usia kehamilan sudah di atas 32-34 minggu.

  1. Dalam kondisi yang fit dan sehat

Lalu, Bunda juga perlu memastikan pada dokter apakah kehamilan Bunda aman untuk melakukan perjalanan jauh, khususnya bagi yang menaiki sepeda motor. Bila Bunda pernah mengalami keguguran, flek darah, atau kram perut, dokter mungkin tidak menyarankan Bunda untuk bepergian jauh. 

Tips Melakukan Perjalanan Jauh dengan Pesawat Terbang

Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Sebelum memutuskan untuk bepergian jauh dengan pesawat , ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan:

  • Diskusikan setiap potensi risiko khusus untuk kehamilan Bunda dengan dokter. Misalnya, seorang wanita dengan diabetes gestasional atau kehamilan ganda umumnya disarankan untuk tidak terbang pada usia kehamilan lanjut.
  • Sebagian besar maskapai umumnya meminta catatan dokter akan izin terbang saat hamil.
  • Minta maskapai penerbangan untuk mengizinkan Bunda duduk di kursi paling depan dekat pintu keluar untuk ruang kaki ekstra. Selain itu, kursi terdepan juga memudahkan Bunda untuk pergi ke toilet atau meminta pertolongan pramugari.
  • Jika tidak memungkinkan untuk duduk di kursi terdepan, pastikan kursi Bunda berada di lorong. Hal ini untuk memudahkan Bunda lalu lalang ke toilet atau sekadar meluruskan kaki.  
  • Kenakan sabuk pengaman di bawah perut dan di pangkuan Anda.
  • Regangkan dan gerakkan kaki secara teratur sambil duduk. Tekanan kabin yang lebih rendah di dalam pesawat secara teoritis dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
  • Minum banyak air untuk mengurangi risiko dehidrasi. Jika penerbangan lancar, berjalanlah naik turun gang setiap setengah jam.
  • Jika Bunda merasa sesak napas atau pusing, mintalah salah satu pramugari untuk memberi Anda oksigen pernapasan.

Tips Melakukan Perjalanan Jauh dengan Mobil saat Hamil

Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Perjalanan jauh dengan mobil juga tak kalah melelahkan. Apalagi jika Bunda harus menghadapi kemacetan di jalan. Namun, apakah ibu hamil boleh bepergian jauh dengan mobil? Jawabannya, boleh, asal Bunda mencatat beberapa hal ini sebelum bepergian jauh dengan mobil.

  • Sering-seringlah berhenti untuk beristirahat serta meregangkan kaki dan ke toilet.
  • Selalu pakai sabuk pengaman. Pakai sabuk di antara payudara dan perut atas, serta di bagian bawah perut untuk menahan guncangan. 
  • Hindari memakai seat belt langsung di atas perut. Sentakan tiba-tiba dapat menyebabkan tekanan pada perut.
  • Jika Bunda duduk di kursi penumpang depan, mundurkan kursi ke arah paling jauh dari dasbor untuk mengurangi dampak airbag jika terjadi tabrakan.
  • Siapkan bantal untuk menopang pinggang agar tidak terlalu pegal selama perjalanan. Lalu, siapkan juga obat-obatan, selimut atau jaket, dan perlengkapan lain yang sekiranya dibutuhkan.

BACA: Saat Hamil, Bolehkah Menyetir?

Tips Melakukan Perjalanan Jauh dengan Kapal Laut saat Hamil

Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Perjalanan menggunakan kapal laut juga sering dijadikan pilihan bagi ibu hamil yang melakukan mudik. Kapal laut termasuk moda transportasi yang terbilang cukup aman. Namun, Bunda juga perlu memerhatikan beberapa hal sebelum melakukan perjalanan dengan kapal laut:

  1. Pastikan perlindungan serta pelayanan medis yang tersedia di kapal laut
  2. Siapkan obat anti mual-muntah, obat anti mabuk perjalanan darat (anti motion sickness), minyak kayu putih, essential oil , dan semacamnya untuk berjaga-jaga jika Bunda mengalami mual.

Bolehkah Ibu Hamil Bepergian Jauh dengan Motor?

Hamil 1 bulan apakah boleh bepergian jauh?

Sebaiknya, ibu hamil tidak melakukan perjalanan jauh menggunakan motor. Selain itu, pengaman yang ada pada motor hanyalah helm. Jadi, kemungkinan mengalami luka parah saat kecelakaan, lebih besar jika dibandingkan dengan menaiki moda transportasi lainnya. 

Kemudian, kebanyakan ibu hamil juga mudah merasa pusing dan mengantuk. Hal ini sangat berbahaya untuk ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan jauh dengan motor. Selain itu, motor juga tidak memiliki sandaran sehingga Bunda harus duduk tegak selama perjalanan. Hal ini tak hanya membuat pegal, tetapi juga gangguan tulang belakang di kemudian hari. 

Jadi, bila harus melakukan perjalanan jauh, lebih baik Bunda memilih moda transportasi tercepat dan ternyaman.

Bolehkah ibu hamil 1 bulan perjalanan jauh?

Faktanya, wanita yang sedang hamil muda tetap boleh bepergian jauh, kok. Asalkan, kondisi kehamilan sehat dan tidak ada komplikasi.

Kapan bumil boleh perjalanan jauh?

Minggu ke-14 hingga ke-28 masa kehamilan umumnya dapat menjadi waktu paling aman untuk bepergian jauh, misalnya perjalanan yang memakan waktu lebih dari lima jam. Sebab, pada masa tersebut risiko Ibu mengalami keguguran dan persalinan prematur lebih rendah.

Bolehkah ibu hamil muda naik mobil?

Sebenarnya, baik sebagai pengemudi maupun penumpang, ibu hamil naik mobil untuk perjalanan jarak jauh atau pendek tidak akan menjadi masalah. Dokter biasanya tetap membolehkan ibu hamil naik mobil. Selama kondisi kehamilan Anda sehat, tidak masalah untuk mengemudi selama hamil.

Berbahayakah guncangan kendaraan saat hamil?

Guncangan akan terjadi saat motor melintas di jalan yang rusak itu. Akibatnya, sangat berisiko bagi kondisi rahim. Bila kehamilan masih dalam rentang trimester pertama, berisiko fatal yaitu menimbulkan keguguran.