Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah

Hard disk merupakan salah satu komponen kunci dalam sebuah komputer. Perangkat keras ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan data pada komputer. Karena bersifat non-volatile memory, data yang terdapat dalam hard disk tidak akan hilang meski komputer dimatikan.

Sebuah komputer biasanya sudah dibekali dengan hard disk bawaan dengan ukuran yang berbeda-beda (umumnya dihitung dalam gigabita atau GB). Pengguna komputer juga bisa mengganti dan memasang hard disk sendiri jika dibutuhkan. Hal ini biasanya dilakukan ketika hard disk bawaan mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi.

Masa pakai sebuah hard disk bisa berbeda-beda tergantung pemakaian, kualitas hard disk, dan hal-hal lainnya. Selain itu, hard disk juga bisa cepat rusak jika mengalami cacat produksi dari pabrikan. Lalu bisakah kita mengecek kesehatan hard disk komputer kita? Jawabannya adalah tentu saja bisa.

Mengecek kesehatan hard disk ini bukan dengan cara mengeluarkannya dari komputer lalu membongkarnya, tetapi dengan cara membaca data yang disampaikan oleh sistem. Berikut adalah beberapa cara cek kesehatan hard disk dengan mudah di komputer yang berjalan dengan OS Windows.

1. Menggunakan Tools Pabrikan Hard Disk

Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah

Cara pertama untuk mengecek kesehatan hard disk adalah dengan menggunakan alat atau tools khusus yang disediakan oleh pabrikan hard disk. Mayoritas pabrikan besar biasanya telah menyediakan tools gratis untuk memantau kesehatan dan kinerja hard disk kita. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukannya.

  • Cari tahu produsen hard disk yang Anda gunakan. Untuk mengetahuinya melalui sistem Anda dapat pergi ke Device Manager di komputer (pergi ke Control Panel atau lakukan pencarian dengan mengetik "Device Manager".
  • Jika tab Device Manager sudah terbuka, pilih opsi Disk drives > klik simbol segitiga > catat model hard disk yang muncul.
  • Kemudian buka Google Search dan ketikkan nomor model hard disk Anda di tab pencarian. Hasil pencarian yang muncul biasanya akan langsung menunjukkan merk atau produsen hard disk tersebut.
  • Setelah nama pabrikan hard disk di ketahui, kunjungi website resmi mereka > buka halaman dukungannya > cari utilitas hard drive mereka.
  • Unduh tools yang tersedia lalu pasang di komputer Anda.
  • Tools yang disediakan oleh setiap pabrikan kemungkinan besar memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi mereka memiliki fitur diagnostik yang memungkinkan Anda untuk mengecek kesehatan hard drive Anda.
  • Karena komputer penulis menggunakan hard disk buatan Seagate, Anda dapat langsung mengunduh tools diagnostik hard disk pabrikan ini di sini.

2. Menggunakan Tool Windows CHKDSK

Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah

Cara cek kesehatan hard disk yang kedua ini tidak mengharuskan Anda untuk mengunduh dan memasang aplikasi apapun di komputer. Itu karena tool ini merupakan tool bawaan Windows yang dapat langsung dipergunakan. Nama tool-nya adalah Windows CHKDSK.

Tool Windows CHKDSK ini dapat memindai hard disk komputer Anda untuk menemukan kesalahan sistem dan bad sector. Selain itu, jika terdapat masalah dengan hard disk Anda, tool ini bisa membantu menunjukkan apa masalahnya.

Tool ini juga dapat memperbaiki masalah yang dapat diperbaiki dan akan memberi tahu Anda jika terdapat masalah yang lebih besar yang tidak dapat diperbaiki. Jadi, tool ini dapat Anda gunakan untuk memindai sekaligus memperbaiki masalah pada hard disk jika memungkinkan. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan tool ini.

  • Klik kanan pada hard disk yang ingin Anda cek kesehatannya, kemudian pilih Properties.
  • Pilih menu Tools pada tab yang muncul, kemudian pilih juga opsi pengecekan hard disk yang tersedia pada kotak dialog yang terbuka.
  • Selanjutnya klik Check atau Check now untuk memulai proses pengecekan dan perbaikan.
  • Jika hard disk Anda aman-aman saja biasanya akan muncul pesan bahwa Anda tidak perlu memindai atau mengecek kesehatan hard disk tersebut.

3. Menggunakan Perintah WMIC

Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah

Cara cek kesehatan hard disk yang ini juga dapat Anda lakukan hanya dengan mengandalkan sistem bawaan komputer. WMIC sendiri adalah sebuah command-line interface yang memungkinkan pengguna komputer menjalankan tugas-tugas (task) administratif, termasuk mengecek kesehatan hard disk.

Perintah ini menggunakan fitur S.M.A.R.T atau Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology untuk melihat status hard disk dengan memberikan kesimpulan sederhana, seperti "OK" atau "Pred Fail" dll.

Meskipun perintah yang terbilang masih yang sangat mendasar ini hanya memberikan informasi yang sangat singkat, tetapi cara ini merupakan salah satu yang tercepat untuk mengetahui status hard disk. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukannya.

  • Tekan tombol Windows dan R secara bersamaan untuk membuka dialog pencarian.
  • Ketik "cmd" lalu klik Ok untuk membuka command prompt Windows.
  • Ketik "wmic" lalu tekan enter.
  • Ketika antarmuka WMI telah siap, ketik "diskdrive get status" lalu tekan enter lagi.
  • Kemudian status hard disk Anda akan ditampilkan.

Jika statusnya "OK" berarti hard disk baik-baik saja, sedangkan jika statusnya "Pred Fail" berarti fitur S.M.A.R.T mengalami kegagalan atau eror yang salah satunya disebabkan oleh adanya bad sector pada hard disk.

4. Menggunakan Tools Pengecek Hard Disk Pihak Ketiga

Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah
*

Anda juga dapat menggunakan tools pihak ketiga untuk mengecek kesehatan hard disk Anda. Tools ini biasanya menampilkan informasi yang lebih lengkap tentang status hard disk komputer Anda.

Untuk menjalankan tugasnya serta mengambil data, tools ini menggunakan fitur S.M.A.R.T yang sama seperti perintah WMIC. Tapi sekali lagi informasi yang mereka berikan lebih mendetail.

Ada beberapa tools pengecek hard disk pihak ketiga yang dapat Anda unduh dan pasang di komputer, seperti CrystalDiskInfo, Hard Disk Sentinel dan HDDScan.

CrystalDiskInfo misalnya, tools ini cukup simpel namun dapat diandalkan dengan baik. Tools yang gratis dan yang sangat ringan ini menawarkan banyak informasi yang diperlukan, seperti suhu, status kesehatan, jenis dan fitur hard disk, dan status lainnya seperti tingkat kesalahan baca / tulis dan waktu pemutaran, dan lain-lain.

Setelah tools ini dipasang, selanjutnya Anda tinggal menjalankannya dan biarkan mereka bekerja. Secara default, tools CrystalDiskInfo akan mengecek kesehatan hard disk setiap 10 menit dan memberitahu Anda jika hard disk mengalami masalah.

Tool-tool tadi mungkin mengandung iklan, jadi pastikan Anda menggunakan opsi “Custom Installer” untuk meng-uncheck opsi yang tidak dibutuhkan.

Nah, itulah empat cara mengecek kesehatan hard disk yang dapat Anda lukan dengan mudah di komputer Windows. Jika Anda menemukan masalah pada hard disk yang menyebabkan komputer menjadi eror, mungkin sudah waktunya hard disk untuk diganti.

Kini Anda sudah bisa membeli hard disk dengan mudah secara online. Harga hard disk pastinya bervariasi tergantung merek dan kapasitasnya. Jika Anda ingin menemukan hard disk dengan pilihan harga terbaik, kami merekomendasikan untuk membelinya di Bukalapak via link ini.

Selain informasi yang penulis paparkan, Anda juga bisa mendapatkan informasi menarik lainnya di Carisinya. Contohnya tentang 10 Cara Merawat Hardisk Laptop agar Awet dan Tahan Lama atau informasi tentang 10 Rekomendasi Merk Hardisk Eksternal Terbaik Tahun 2019.

Menjalankan perintah CMD di Command Prompt adalah cara alternatif untuk mengoperasikan perangkat Windows. Dengannya,Anda dapat melakukan berbagai hal. Misalnya menyalin file atau memperbaiki error pada hard drive.

Namun, Anda perlu tahu perintah CMD apa saja yang dapat digunakan untuk melakukan hal tertentu. Di artikel ini, Anda akan mempelajari 50 perintah CMD beserta fungsinya. Selamat membaca!

Apa Itu Perintah CMD?

Command Prompt atau CMD adalah aplikasi command line interpreter (CLI) yang ada di sistem operasi Windows. Perintah-perintah dalam CMD berfungsi untuk melakukan berbagai operasi di komputer Anda.

Sebenarnya, perintah-perintah CMD tersebut sudah ada sejak jaman MS-DOS. Namun, pengguna awam Windows sudah jarang menggunakan perintah CMD karena fungsi yang sama sekarang lebih mudah diakses melalui menu.

Meski demikian, perintah CMD memberikan kendali lebih atas pengoperasian komputer Anda. Ragamnya memang banyak. Namun, jangan khawatir. Anda dapat menggunakan daftar yang ada di artikel ini sebagai contekan!

Baca juga: Cara Ping Google Lewat CMD di PC dan Smartphone [Terlengkap]

Cara Menggunakan CMD (Command Prompt)

Berikut cara mudah dan cepat membuka CMD di komputer Anda melalui jalan pintas (Windows shortcut):

  1. Tekan tombol Windows (gambar jendela) + R pada keyboard Anda
  2. Ketik CMD, lalu tekan Enter
    Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah
  3. Selamat! Command prompt sudah terbuka. Mudah dan cepat, bukan?

Sebelum masuk ke dalam daftar perintah CMD ini, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua perintah dapat digunakan di seluruh versi Windows. Untuk tahu mana saja perintah CMD dasar yang bisa Anda gunakan, simak penjelasan di bawah ini.

Daftar Lengkap Perintah CMD dan Fungsinya

Berikut ini daftar perintah dasar CMDbeserta fungsi cmd yang bisa Anda gunakan pakai:

1. append

Didukung di: semua versi kecuali Windows 10

append merupakan perintah CMD memungkinkan Anda untuk membuka file yang ada dalam direktori lain, bahkan ketika Anda tidak berada dalam direktori tersebut. Contoh penggunaan perintah CMD ini adalah sebagai berikut:

append c:\docs;c:\letters edit myfile.txt

Tujuan yang ingin dicapai dengan perintah CMD tersebut adalah membuka dan mengedit file bernama myfile.txt. Jika file tersebut tidak ada di direktori yang sedang Anda buka, maka perintah CMD tadi akan mencarinya di direktori c:\docs dan c:\letters.

Jika Anda ingin menambahkan lebih dari satu direktori pencarian, gunakan tanda titik koma (;) untuk memisahkan masing-masing direktori.

2. arp

Didukung di: semua versi Windows

Sesuai namanya, perintah CMD arp digunakan untuk mengelola ARP atau address resolution protocol. ARP sendiri merupakan bagian dari IP (internet protocol) yang mengarahkan IP address 32-bit ke MAC (medium access control) address.

Berikut adalah salah satu contoh penggunaan perintah CMD arp. Misal saja IP address Anda 220.0.0.160. Jika Anda ingin menggantinya, tinggal menjalankan perintah berikut ini:

arp -s 220.0.0.161 00-50-04-62-F7-23

Dengan perintah CMD tersebut, IP address Anda akan diganti dengan 220.0.0.161.

3. assoc

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD assoc digunakan untuk memeriksa ekstensi file yang diasosiasikan dengan sebuah jenis file. Misalnya, Anda ingin menampilkan keterangan ekstensi .txt. Untuk itu, Anda perlu menjalankan perintah CMD berikut.

assoc .txt

Setelah Anda memasukkan perintah CMD tersebut akan muncul tulisan .txt=txtfile yang berarti .txt adalah ekstensi untuk file berjenis teks.

Di samping itu, perintah assoc juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau menghapus pengaosisasian sebuah ekstensi file dengan jenis file. Berikut adalah contoh penggunaannya untuk menghapus:

assoc .txt=

Jika ingin menggunakan perintah CMD di atas, jangan lupa untuk menambahkan spasi setelah tanda sama dengan (=).

4. at

Didukung di: Windows 2000 dan XP

Perintah CMD at digunakan untuk mengotomatisasi berbagai perintah lainnya pada waktu yang ditentukan. Meskipun hanya didukung di tiga versi lama Windows, at sebetulnya juga dapat digunakan di Vista dan 7 meskipun statusnya sudah deprecated (tidak lagi mendapatkan update atau support).

Mulai di Windows 8, at telah diganti dengan schtasks yang memiliki fungsi serupa. Perintah CMD ini juga akan kami bahas nanti.

Perintah CMD at sendiri memiliki beberapa kegunaan. Apabila Anda hanya mengetikkan at, Command Prompt akan menampilkan daftar perintah yang diotomatisasi.

Perlu diketahui bahwa setiap perintah CMD ini diwakili oleh angka ID. Angka tersebut berguna ketika Anda ingin menghapus otomatisasi perintah yang sudah terdaftar.

Misalnya, perintah CMD di bawah ini akan menghapus otomatisasi perintah dengan ID 1:

at 1 /delete

Jika ingin menghapus semuanya, Anda dapat mengetikkan perintah berikut:

at /delete /yes

Nah, sekarang mari coba membuat otomatisasi perintah dengan contoh berikut:

at 6:50PM /every:5,10,15,20,25 "c:\winnt\task.bat"

Pada contoh tersebut, komputer Anda akan menjalankan file task.bat secara otomatis pada pukul 6:50 malam setiap tanggal 5, 10, 15, 20, dan 25. Sebagai pengingat, Anda hanya dapat menggunakan tanggal untuk menentukan hari pelaksanaan otomatisasi.

Jika /interactive ditambahkan setelah jam pelaksanaan seperti pada contoh di bawah, Anda akan dapat berinteraksi dengan file tersebut ketika dijalankan.

at 6:50PM /interactive /every:5,10,15,20,25 c:\winnt\beep.bat

5. attrib

Didukung di: semua versi Windows

Pernahkah Anda menemukan file yang tidak diinginkan, tetapi tidak dapat Anda hapus? Barangkali atribut file tersebut di-set ke read-only.

Untuk mengubah atributnya, cara yang umum adalah klik kanan pada file tersebut, lalu buka Properties. Di bagian bawah window Properties Anda akan menemukan checkbox untuk mematikan atau menyalakan atribut tadi.

Kita dapat melakukan pengecekan hard disk dengan command prompt yaitu menggunakan perintah

Namun, Anda juga dapat melakukannya dengan perintah CMD attrib. Contohnya seperti di bawah ini:

attrib -R example.txt

Pada contoh itu, -R mengisyaratkan penghapusan atribut read-only dari file yang dimaksud. Jika ingin menambahkan atribut, maka tanda minus (-) diganti dengan tanda plus (+).

Selain R, ada tiga atribut lain yang dapat Anda atur dengan perintah CMD attrib:

  • H = hidden, untuk menyembunyikan file dan sebaliknya
  • S = system, menandai bahwa sebuah file digunakan untuk kebutuhan sistem operasi
  • A = archive, menandai bahwa sebuah file belum pernah di-backup

6. bcdedit

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

bcdedit merupakan perintah CMD yang memungkinkan Anda untuk melakukan tiga hal, yaitu mengelola penyimpanan data boot configuration, menyimpan parameter konfigurasi tersebut, dan mengatur booting sistem operasi.

Format perintah CMD bcdedit sebenarnya sederhana. Berikut contohnya:

bcdedit /command <argument>

/command adalah sub-perintah yang dapat digunakan dengan bcdedit, sedangkan <argument> adalah nama file atau direktori yang dijadikan target perintah CMD ini.

Nah, yang membuat bcdedit cukup rumit adalah banyaknya sub-perintah yang ada di dalamnya. Di bawah ini adalah beberapa sub-perintah beserta fungsinya:

  • /createstore — membuat penyimpanan data boot configuration baru
  • /create — membuat entry baru di sebuah penyimpanan data boot configuration
  • /deletevalue — menghapus sebuah elemen dari boot entry
  • /bootdebug — mengaktifkan boot debugger dalam sebuah boot entry atau sebaliknya

Untuk melihat daftar lengkap sub-perintah bcdedit Anda dapat menjalankan perintah berikut:

bcdedit /?

Jika ingin mengetahui kegunaan dari suatu sub-perintah, Anda tinggal menambahkan namanya setelah perintah tersebut, seperti ini:

bcdedit /? createstore

7. bootsect

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD bootsect digunakan untuk memperbarui master boot code dalam partisi hard drive. Dengan demikian, Anda dapat mengubah tipe boot sequence manager dari NTLDR menjadi BOOTMGR dan sebaliknya.

Misalnya, Anda memerlukan perintah CMD di bawah ini untuk mengubah master boot code untuk partisi :E di komputer Anda:

bootsect /nt52 E:

8. break

Didukung di: semua versi Windows

Tergantung dengan pengaturannya, kombinasi tombol ctrl + C dapat digunakan untuk menghentikan sebuah proses MS-DOS. Misalnya sebuah file batch.

Nah, break adalah perintah CMD yang digunakan untuk menentukan pengaturan itu. Contohnya seperti berikut:

break off

Jika Anda menjalankan perintah CMD tersebut, kombinasi tombol ctrl + C tidak dapat digunakan untuk menghentikan proses MS-DOS. Apabila Anda hanya ingin memeriksa pengaturan ini, ketikkan “break” saja.

9. cacls

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD cacls digunakan untuk memeriksa atau mengubah access control list (ACL) sebuah file. ACL sendiri adalah daftar yang berisi access control entries (ACE). Daftar ini dimanfaatkan untuk menentukan akses file yang dimiliki oleh sebuah user di sebuah komputer.

Syntax cacls cukup sederhana, seperti yang dapat Anda lihat di bawah:

cacls [file name] [sub-command]

Ada beberapa sub-perintah cacls yang dapat digunakan, yaitu:

  • /T — mengganti ACL dari file-file yang ditentukan dalam sebuah direktori dan semua sub-direktori di dalamnya
  • /E — seperti sub-perintah sebelumnya, tapi berfungsi untuk mengubah isi ACL-nya
  • /G user:perm — memberikan permission ke sebuah user
  • /R user — menghapus permission dari sebuah user
  • /P user:perm — mengubah permission sebuah user
  • /D user — menghapus akses file dari sebuah user

Untuk mengisi perm, ada empat kode yang dapat Anda gunakan:

  • n — none (tidak ada akses)
  • r — read (membuka file)
  • w — write (mengubah file)
  • f — full control (akses penuh)

Misalnya, kode CMD di bawah ini dijalankan jika Anda ingin memberikan akses penuh terhadap user bernama user1 untuk file myfile.txt:

cacls myfile.txt /e /g user1:f

Jika sekedar ingin mengetahui ACL sebuah file, Anda tidak perlu menambahkan sub-perintah.

10. call

Didukung di: semua versi Windows

Perintah CMD call digunakan untuk menjalankan sebuah file batch di dalam sesamanya. Contohnya, perintah CMD di bawah akan menjalankan file second.bat di dalam file batch yang sedang berjalan:

call second.bat

Baca juga: Cara Mengaktifkan Telnet di Windows 7

11. change

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

Seperti namanya, fungsi CMD ini untuk mengubah pengaturan remote desktop (RD) session host server untuk status logon, COM port mapping, dan mode instalasi. Syntax untuk masing-masing kegunaan tersebut berbeda. Karenanya, kami akan membahasnya satu per satu.

change logon

Perintah CMD change logon mengatur status logon di client session. Misalnya, Anda dapat memperbolehkan logon dengan mengubah statusnya menjadi enabled, seperti di bawah ini:

change logon /enable

Sebaliknya, apabila ingin mencegah logon, gunakanlah perintah berikut:

change logon /disable

Untuk sekedar memeriksa statusnya, jalankan perintah CMD ini:

change logon /query

change port

Anda akan membutuhkan perintah CMD change port ketika ingin mengubah COM port mapping. Sebagai contoh, menjalankan perintah berikut ini akan mengganti COM12 ke COM1:

change port com12=com1

change user

Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, change user digunakan untuk mengubah mode instalasi RD session host server. Contoh pemanfaatannya seperti berikut:

change user /execute

Perintah CMD di atas memungkinkan mapping file .ini ke direktori utama. Namun, ini berarti Anda tidak dapat meng-install aplikasi apapun di RD session host server. Untuk memperbolehkannya, gunakan perintah ini:

change user /install

12. chdir

Didukung di: semua versi Windows

Ingin menggunakan perintah CMD untuk navigasi direktori? Bisa! Anda tinggal menggunakan chdir. Dengan perintah CMD ini, Anda dapat kembali ke direktori yang dibuka sebelumnya dengan perintah seperti di bawah ini:

chdir..

Jika perintah CMD tersebut dijalankan, efeknya akan seperti ketika Anda klik tombol back pada File Explorer.

Selain itu, chdir juga dapat digunakan untuk kembali ke direktori utama. Contohnya seperti berikut:

chdir\

Dengan perintah tersebut, dari direktori C:\Windows\COMMAND> Anda dapat lompat ke C:\ dalam sekejap.

Menariknya lagi, Anda dapat membuka sebuah direktori dengan hanya mengetikkan namanya. Misalnya:

chdir\windows\system32

Dengan menjalankan perintah CMD itu, direktori system32 langsung diakses.

Sebagai catatan, Anda juga dapat mengganti chdir dengan cd. Kedua perintah CMD tersebut memiliki fungsi dan syntax yang sama.

13. chkdsk

Didukung di: semua versi Windows

Apakah laptop atau komputer Anda lambat? Sebagai langkah pengecekan pertama, Anda dapat menjalankan perintah chkdsk. Perintah CMD ini berfungsi untuk memeriksa status hard drive Anda.

Di samping itu, chkdsk juga dapat digunakan untuk mencoba membetulkan hard drive yang error karena bad sector. Jalankan saja perintah CMD berikut ini:

chkdsk d: /r

Baca Juga: 3+ Cara Mengembalikan File yang Terhapus di Komputer

14. chkntfs

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Fungsi CMD chkntfs berhubungan dengan chkdsk. Dengannya, Anda dapat memerintahkan komputer untuk melakukan pengecekan terhadap semua partisi hard drive dan menjalankan chkdsk pada partisi yang dianggap bermasalah. Perintah dasar CMD yang dimaksud adalah sebagai berikut:

chkntfs /d

15. cipher

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD cipher berhubungan erat dengan enkripsi file dan folder pada hard drive bertipe NTFS. Ada tiga fungsi utama yang dapat Anda manfaatkan dari perintah CMD ini.

Pertama, Anda dapat memeriksa status enkripsi sebuah file atau folder dengan perintah CMD di bawah ini:

cipher /c myfile.txt

Kedua, Anda dapat mengenkripsi sebuah file atau folder dengan mengganti /c dengan /e, seperti pada contoh berikut:

cipher /e myfile.txt

Ketiga, perintah CMD cipher memungkinkan Anda untuk mematikan enkripsi file atau folder dengan sub-perintah /d:

cipher /d myfile.txt

16. clip

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

Perintah CMD clip digunakan ketika Anda ingin menyalin output dari sebuah CLI ke clipboard untuk satu alasan atau lain. Syntaxnya pun sangat sederhana; tinggal ketikkan clip di Command Prompt dan tuliskan nama dan ekstensi file yang ingin disalinjalankan. Contohnya seperti ini:

clip readme.txt

17. cls

Didukung di: semua versi Windows

Bagi Anda yang menggunakan Command Prompt untuk berbagai keperluan, perintah CMD cls sangat berguna. Dengan menjalankan perintah CMD tersebut, Anda dapat menghapus semua teks di CMD, baik yang Anda ketikkan maupun outputnya.

Seperti clip, Anda tinggal mengetikkan cls untuk menggunakan perintah CMD ini.

18. cmdkey

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

cmdkey digunakan untuk membuat, menghapus, atau melihat username dan password yang digunakan untuk login ke komputer. Perintah dasar CMD ini bermanfaat apabila Anda adalah admin user dari komputer tersebut.

Penggunaannya sederhana. Jika Anda ingin melihat daftar username dan password milik user komputer, ketikkan:

cmdkey /list

Sekarang mari mencoba mendaftarkan sebuah username dan password dengan perintah CMD berikut:

cmdkey /add:server01 /user:userbaru /pass:pf90

Dengan itu, Anda telah membuat akses untuk user bernama userbaru dengan password pf90 agar dapat memasuki server01.

Jika ingin menghapusnya, tinggal gunakan perintah CMD ini:

cmdkey /delete:userbaru

Anda juga dapat mengosongkan daftar username dan password dalam sebuah server:

cmdkey /delete:server01

19. color

Didukung di: semua versi setelah Windows 2000

Bosan dengan tampilan hitam putih Command Prompt? Anda dapat mengganti warnanya dengan perintah CMD color. Syntax-nya seperti demikian:

color <b><f>

<b> menentukan warna latar belakang, sedangkan <f> menentukan warna teks. Untuk menentukan warnanya, Anda menggunakan angka 0 hingga 9. Namun, Anda tidak dapat memilih warna yang sama. Berikut adalah warna yang dapat Anda pilih dan angka yang mewakilinya:

  • 0 hitam
  • 1 biru
  • 2 hijau
  • 3 aqua
  • 4 merah
  • 5 ungu
  • 6 kuning
  • 7 putih
  • 8 abu-abu
  • 9 biru muda

Selain itu, ada enam warna lagi yang dapat dipilih. Akan tetapi, keenamnya diwakili oleh huruf. Berikut daftarnya:

  • a hijau muda
  • b aqua muda
  • c merah muda
  • d ungu muda
  • e kuning muda
  • f putih terang

Misalnya, dengan perintah dasar CMD berikut ini background Command Prompt akan berubah menjadi abu-abu dengan teks merah:

color 84

Jika ingin mengembalikan Command Prompt ke warna aslinya, ketikkan saja color tanpa tambahan apapun.

20. comp

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD comp digunakan untuk membandingkan dua file. Biasanya, perintah CMD ini dipakai ketika Anda ingin memeriksa kode CMD dari kedua file tersebut. Contohnya seperti berikut:

comp file1.txt file2.txt /n=10 /a

Dengan perintah CMD di atas, Anda membandingkan file1.txt dan file2.txt.

/n menentukan jumlah baris kode CMD yang diperiksa dengan perintah comp. Di contoh tersebut kami membandingkan sepuluh baris kode CMD pertama, tapi Anda dapat menggantinya sesuai keinginan.

/a digunakan untuk menampilkan output dari perintah CMD comp dalam set karakter ASCII. Hasilnya seperti berikut:

Compare error at LINE 5 file1 = i file2 = o Compare error at LINE 5 file1 = v file2 = u Compare error at LINE 5 file1 = e file2 = r Compare error at LINE 6 file1 = s file2 = f Compare error at LINE 6 file1 = x file2 = v Compare error at LINE 6 file1 = file2 = e Compare error at LINE 7 file1 = file2 = Compare error at LINE 7 file1 = file2 = Compare error at LINE 8 file1 = file2 = s File1 only has 7 lines

Baca juga: Cara Install XAMPP di Windows

21. compact

Didukung di: semua versi setelah Windows 2000

Tadi Anda telah mempelajari enkripsi file dengan cipher. Kini kami akan membahas perintah CMD yang digunakan untuk mengkompres file, yaitu compact. Namun, perlu Anda ingat bahwa perintah CMD ini hanya dapat berfungsi pada partisi berjenis NTFS.

Sebagai permulaan, barangkali Anda ingin memeriksa status kompresi setiap file yang ada dalam suatu direktori. Contoh perintah CMD berikut memungkinkan Anda untuk memeriksa semua file di direktori yang sedang diakses:

compact

Jika ada file yang ingin Anda kompres, perintahnya seperti demikian:

compact file.txt /c

Untuk kebalikannya, Anda tinggal mengganti /c dengan /u. Sebagai catatan, mengkompres atau melakukan dekompresi terhadap suatu file akan menandai direktori tempatnya disimpan. Setelah ditandai, semua file yang disimpan pada direktori tersebut akan dikompres atau dekompresi.

22. convert

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Seusai namanya, perintah convert digunakan ketika Anda ingin mengubah partisi berjenis FAT menjadi NTFS. Misalnya seperti contoh berikut ini:

convert d: /fs:ntfs

23. copy

Didukung di: semua versi Windows

Kegunaan perintah copy sama seperti namanya, yaitu menyalin sebuah file ke lokasi yang berbeda. Untuk memahami kegunaannya, perhatikan contoh di bawah ini:

copy myfile.txt d:\

Perintah CMD tersebut mengisyaratkan penyalinan file myfile.txt yang ada pada direktori yang sedang Anda akses ke direktori D:.

Anda juga dapat memanfaatkan perintah copy untuk mengkopi semua file dengan jenis sama. Untuk melakukannya, gunakanlah tanda bintang (*) seperti pada contoh ini:

copy *.txt d:\

Bahkan, perintah copy juga dapat digunakan untuk menyalin semua file dalam satu direktori, seperti pada contoh berikut:

copy *.* f:\

Tentunya perintah CMD ini bermanfaat jika Anda ingin mengkopi file ke removable drive seperti flashdisk.

24. date

Didukung di: semua versi Windows

Perintah date digunakan untuk melihat tanggal atau menggantinya. Syntaxnya sangat sederhana. Setelah mengetikkan “date”, Command Prompt akan menampilkan tanggal hari ini dan pertanyaan untuk mengganti tanggalnya. Jika tidak ingin menggantinya, Anda tinggal tekan tombol enter di keyboard.

25. defrag

Didukung di: semua versi Windows

Jika rajin melakukan optimasi hard drive, barangkali Anda sudah tidak asing dengan fitur Disk Defragmentation. Di Command Prompt pun Anda dapat melakukannya dengan perintah defrag.

Untuk sekedar melakukan defragmentation, Anda tinggal menjalankan perintah CMD ini:

defrag c:

Apabila Anda ingin menganalisa partisinya terlebih dahulu, tambahkan /a seperti pada contoh berikut:

defrag c: /a Selain itu, Anda juga dapat melakukan defragmentation terhadap semua partisi: defrag /c

26. del

Didukung di: semua versi Windows

Anda dapat menggunakan Command Prompt untuk menghapus file dengan perintah del. Mari perhatikan contoh-contoh berikut untuk memahami penggunaannya.

Untuk menghapus sebuah file dari direktori yang sedang diakses, gunakan perintah CMD berikut:

del myfile.txt

File yang dihapus dengan perintah CMD ini akan masuk ke Recycle Bin seperti pada umumnya. Namun, mungkin Anda ingin menampilkan pertanyaan konfirmasi sebelum file yang dipilih benar-benar dihapus. Jika ya, tambahkan /p seperti pada contoh di bawah:

del myfile.txt /p

Apakah Anda harus mengakses direktori dari file yang ingin dihapus? Tentu saja tidak. Anda dapat melakukannya dari direktori lain dengan perintah CMD ini:

del c:\windows\test.tmp

Anda bahkan dapat menghapus seluruh file dalam sebuah direktori dengan perintah berikut:

del c:\windows\temp\*.*

Menariknya, perintah del memberikan Anda kemampuan yang tidak dapat dimiliki jika menggunakan File Explorer, yaitu menghapus file dengan atribut read only. Caranya dengan menambahkan /f setelah nama file:

del myfile.txt /f

Sebagai pengingat, Anda dapat mengganti perintah del dengan delete atau erase karena ketiganya memiliki fungsi yang sama.

27. deltree

Didukung di: Windows 95, 98, dan ME

Jika file yang dihapus dengan perintah del, delete, dan erase masuk ke dalam Recycle Bin, lain halnya dengan perintah deltree. Perintah CMD ini berfungsi untuk menghapus file secara permanen. Tak hanya itu, deltree juga dapat menghapus semua sub-direktori dalam sebuah direktori.

Contoh penggunaannya seperti berikut:

deltree d:\pictures

Dengan perintah CMD di atas, direktori bernama pictures di partisi D: dan seluruh sub-direktorinya akan dihapus permanen.

28. dir

Didukung di: semua versi Windows

Perintah dir berguna untuk melihat daftar file dan sub-direktori yang ada di dalam sebuah direktori. Di samping itu, perintah CMD tersebut juga digunakan untuk menampilkan berbagai informasi tentang hard drive Anda, termasuk:

  • Nomor seri
  • Jumlah file yang ada di dalam hard drive
  • Total ukuran file
  • Sisa ruang di hard drive

Mari bahas syntax untuk masing-masing fungsinya. Apabila Anda sekedar ingin menampilkan daftar file dan sub-direktori dalam direktori yang sedang diakses, ketikkan “dir”.

Perintah CMD ini dapat dibuat lebih fleksibel untuk menunjukkan file dengan ekstensi tertentu saja, seperti pada contoh berikut:

dir *.txt *.doc

Dengan perintah di atas, Command Prompt hanya akan menampilkan file .txt dan .doc di direktori Anda.

Penggunaan perintah dir juga tidak terpisahkan dari atribut file. Berikut adalah daftar atribut dan simbolnya dalam syntax perintah dir:

  • d — direktori
  • r — file read only
  • h — file tersembunyi (hidden)
  • a — file yang belum di-archive atau di-backup
  • s — file sistem
  • i — file yang tidak diindeks

Contoh penggunaannya seperti demikian:

dir /a:r

Dengan perintah CMD di atas, yang akan ditampilkan hanya file dengan atribut read only.

29. diskpart

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah diskpart digunakan untuk mengelola partisi hard drive di komputer atau laptop Anda. Dengan perintah CMD tersebut, Anda dapat membuat partisi baru, menghapusnya, dan menampilkan daftar partisi yang ada.

Untuk menggunakannya, ketikkan “diskpart” terlebih dahulu. Setelah itu, ketikkan “list disk” untuk menampilkan daftar hard drive di komputer. Di bawah ini adalah contoh outputnya:

Disk ### Status Size Free Dyn Gpt -------- ------------- ------- ------- --- --- Disk 0 Online 476 GB 449 MB Disk 1 Online 2047 GB 0 B Disk 2 No Media 0 B 0 B Disk 3 No Media 0 B 0 B Disk 4 No Media 0 B 0 B Disk 5 No Media 0 B 0 B

Misalnya saja Anda ingin mengelola partisi di disk 0. Untuk memilihnya, ketikkan “select disk 0”. Selanjutnya ketikkan “list partition” untuk melihat daftar partisi di dalamnya. Contoh outputnya seperti di bawah ini:

Partition ### Type Size Offset ------------- ---------------- ------- ------- Partition 1 Primary 549 MB 1024 KB Partition 2 Primary 195 GB 550 MB Partition 0 Extended 269 GB 195 GB Partition 4 Logical 29 GB 195 GB Partition 5 Logical 29 GB 225 GB Partition 6 Logical 8 GB 254 GB Partition 7 Logical 202 GB 262 GB Partition 3 Recovery 502 MB 465 GB

Nah, sekarang Anda dapat memilih partisi yang ingin dikelola. Misalnya, ketikkan “select partition 1”. Pada titik ini, Anda dapat memanfaatkan berbagai sub-perintah yang didukung diskpart. Berikut adalah beberapa di antaranya yang sering digunakan:

add

Sub-perintah add berfungsi untuk membuat partisi baru yang serupa dengan sebuah partisi lain yang sudah ada di komputer Anda. Contoh penggunaannya seperti berikut:

add disk=1

Dengan sub-perintah tersebut, partisi baru dengan pengaturan yang sama dengan partisi nomor 1 akan dibuat.

assign

Jika Anda menggunakan add disk, partisi baru yang dibuat belum memiliki huruf. Sub-perintah assign digunakan untuk menentukan hurufnya. Namun, jangan lupa untuk menggunakan perintah select partition terlebih dahulu untuk memilih partisi yang ingin Anda beri huruf.

Pada contoh di bawah ini, huruf E: diberikan pada partisi yang dipilih:

assign letter=e

delete

Sesuai namanya, sub-perintah ini digunakan untuk menghapus sebuah partisi. Berikut adalah contoh penggunaannya:

delete partition

detail

Dengan sub-perintah detail, Anda dapat melihat informasi tentang partisi yang dipilih. Ketikkan “detail partition” dan Anda akan melihat output seperti berikut ini:

Partition 1 Type : 07 Hidden: No Active: Yes Offset in Bytes: 1048576 Volume ### Ltr Label Fs Type Size Status Info ---------- --- ----------- ----- ---------- ------- --------- -------- * Volume 0 System Rese NTFS Partition 549 MB Healthy System

29. driverquery

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

Perintah CMD driverquery digunakan untuk menampilkan daftar driver yang di-install di komputer atau laptop Anda. Contoh outputnya seperti berikut:

Module Name Display Name Driver Type Link Date ============ ====================== ============= ====================== ... PptpMiniport WAN Miniport (PPTP) Kernel 7/15/2016 8:28:13 PM Processor Processor Driver Kernel 7/15/2016 8:10:42 PM Psched QoS Packet Scheduler Kernel 7/15/2016 8:25:21 PM QWAVEdrv QWAVE driver Kernel 7/15/2016 8:28:46 PM RasAcd Remote Access Auto Con Kernel 7/15/2016 8:29:11 PM RasAgileVpn WAN Miniport (IKEv2) Kernel 7/15/2016 8:27:00 PM Rasl2tp WAN Miniport (L2TP) Kernel 7/15/2016 8:27:35 PM RasPppoe Remote Access PPPOE Dr Kernel 7/15/2016 8:28:21 PM RasSstp WAN Miniport (SSTP) Kernel 7/15/2016 8:27:11 PM ...

30. edit

Didukung di: semua versi hingga Windows 7 tapi tidak didukung di sistem 64-bit

Command Prompt sebenarnya memiliki tool text editor bawaan. Untuk mengaksesnya, Anda tinggal menjalankan perintah CMD edit. Contohnya seperti di bawah ini:

edit c:\myfile.txt

Perintah CMD tersebut akan membuka file bernama myfile.txt. Jika file tersebut tidak ada, otomatis tool tersebut akan membuat file baru dengan nama yang Anda tentukan.

Baca juga: Cara Install Composer di Windows

31. exit

Didukung di: semua versi Windows

Perintah CMD exit digunakan untuk keluar dari Command Prompt atau menutup proses batch script yang sedang berjalan. Untuk menjalankannya, Anda hanya perlu mengetikkan “exit”.

32. expand

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Sebelumnya Anda sudah mengenali perintah compact yang digunakan untuk mengkompres file. Nah, expand adalah kebalikannya. Perintah CMD ini berfungsi untuk melakukan dekompresi. Syntax-nya cukup sederhana:

expand <source> <destination>

<source> adalah letak file yang ingin dibuka, sedangkan <destination> adalah direktori di mana Anda ingin meletakkan isi dari file tersebut. Contoh penggunaannya seperti berikut:

expand d:\i386\hal.dl_ c:\windows\system32\hall.dll

33. find

Didukung di: semua versi Windows

Command Prompt memungkinkan Anda untuk mencari teks tertentu dalam sebuah file dengan perintah find. Syntaxnya seperti demikian:

find [string] [drive\ file name]

Misalnya saja Anda ingin mencari teks “REM” dalam file autoexec.bat yang berada di drive C:. Maka Anda perlu menjalankan perintah berikut:

find "REM" c:\autoexec.bat

Perlu diketahui bahwa perintah find akan mencari teks yang sesuai dengan yang Anda ketikkan. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan penggunaan huruf kapital.

Contohnya, perintah CMD tadi tidak akan menampilkan teks “rem” dalam huruf kecil pada hasil pencarian Anda.

Namun, Anda juga dapat meminta perintah CMD tersebut untuk tidak mempedulikan jenis hurufnya. Untuk melakukannya, Anda tinggal menambahkan /I sebelum teks yang dicari.

34. ipconfig

Didukung di: semua versi Windows

ipconfig adalah perintah CMD yang digunakan untuk menampilkan informasi tentang pengaturan jaringan yang ditentukan untuk komputer atau laptop Anda.

Dengan mengetikkan “ipconfig” pada Command Prompt, Anda sudah dapat melihat informasi tersebut, seperti contoh berikut ini:

Connection-specific DNS Suffix . : hsd1.ut.comcast.net. IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.201.245 Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0 Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.201.1

Akan tetapi, Anda juga dapat melihat informasi lengkapnya dengan menambahkan “/all” di belakang perintah CMD tersebut. Hasilnya akan seperti demikian:

Host Name . . . . . . . . . : COMPUTERH1 DNS Servers . . . . . . . . : 123.45.67.8 111.111.111.1 111.111.111.1 Node type . . . . . . . . . : Broadcast NetBIOS Scope ID. . . . . . : IP Routing Enabled. . . . . : No WINS Proxy Enabled. . . . . : No NetBIOS Resolution Uses DNS : No 0 Ethernet adapter : Description . . . . . . . . : PPP Adapter. Physical Address. . . . . . : 44-44-44-54-00-00 DHCP Enabled. . . . . . . . : Yes IP Address. . . . . . . . . : 123.45.67.12 Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.0.0 Default Gateway . . . . . . : 123.45.67.8 DHCP Server . . . . . . . . : 255.255.255.255 Primary WINS Server . . . . : Secondary WINS Server . . . : Lease Obtained. . . . . . . : 01 01 80 12:00:00 AM Lease Expires . . . . . . . : 01 01 80 12:00:00 AM 1 Ethernet adapter : Description . . . . . . . . : 3Com 3C90x Ethernet Adapter Physical Address. . . . . . : 00-50-04-62-F7-23 DHCP Enabled. . . . . . . . : Yes IP Address. . . . . . . . . : 111.111.111.108 Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.255.0 Default Gateway . . . . . . : 111.111.111.1 DHCP Server . . . . . . . . : 111.111.111.1 Primary WINS Server . . . . : Secondary WINS Server . . . : Lease Obtained. . . . . . . : 11 16 00 12:12:44 AM Lease Expires . . . . . . . :

Selain menampilkan pengaturan jaringan Anda, perintah CMD ipconfig juga memiliki kegunaan lain jika digunakan dengan sub-perintahnya. Berikut adalah beberapa sub-perintah yang digunakan secara umum:

  • /release — menghapus pengaturan DHCP dan IP address seluruh adapter jaringan yang digunakan. Anda juga dapat mengetikkan nama adapter untuk menggunakan ipconfig/release terhadap adapter tersebut saja
  • /renew — memperbarui pengaturan DHCP dan IP address seluruh adapter jaringan yang digunakan. Seperti sub-perintah sebelumnya, Anda juga dapat menggunakan ipconfig/renew pada adapter yang dipilih
  • /flushdns — menghapus cache DNS server yang disimpan di komputer Anda. Ini perlu dilakukan secara berkala agar tetap dapat mengakses situs-situs yang biasa Anda kunjungi.

35. logoff

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Sesuai dengan namanya, perintah logoff digunakan untuk log off dari komputer Anda. Dalam konteks jaringan komputer lokal, perintah CMD ini juga dapat digunakan untuk menghentikan sesi user tertentu.

Untuk menjalankannya, Anda tinggal mengetikkan “logoff”. Jika Anda seorang administrator, Anda dapat menghentikan sesi seorang user dengan menambahkan ID komputernya, seperti pada contoh berikut:

logoff 12

36. move

Didukung di: semua versi Windows

Perintah move memungkinkan Anda untuk memindahkan satu file atau lebih ke direktori lain. Bahkan, Anda dapat menggunakan perintah CMD tersebut untuk memindahkan satu direktori ke dalam direktori lain juga. Syntax-nya seperti berikut:

move <file name> <destination>

Contohnya seperti ini:

move stats.doc c:\statistics

Jika sedang tidak berada dalam direktori file tersebut, Anda perlu menyebutkan huruf partisi dan nama direktorinya:

move d:\docs\stats.doc c:\statistics

Apabila ingin memindahkan lebih dari satu file, Anda harus memisahkan masing-masing dengan koma dan spasi:

move stats.doc, morestats.doc c:\statistics

Nah, untuk memindahkan direktori ke dalam direktori lain, Anda perlu menambahkan tanda kutip ganda di awal dan akhir nama direktori tersebut:

move "direktori1" direktori2

37. msg

Didukung di: semua versi setelah Windows 2000

Jika berada dalam sebuah jaringan komputer lokal, Anda dapat mengirim pesan ke user lain dengan perintah CMD msg. Syntax-nya seperti demikian:

msg <username> <message>

Di bawah ini adalah contoh jika Anda mengirimkan pesan berbunyi “Halo” ke user bernama “user01”:

msg user01 Halo

38. pause

Didukung di: semua versi Windows

Perintah CMD pause digunakan untuk menghentikan file batch yang sedang berjalan. Jika dijalankan, pesan “Press any key to continue” akan muncul di layar. Untuk melanjutkan proses file tersebut, Anda tinggal menekan tombol apapun di keyboard.

39. print

Didukung di: semua versi Windows

Barangkali Anda belum tahu bahwa Anda dapat mencetak file teks dari Command Prompt. Untuk melakukannya, Anda perlu menyebutkan nama file (filename) dan port printer yang digunakan (device), seperti pada syntax berikut:

print <filename> <device>

Namun, Anda harus mengetahui jenis port yang digunakan oleh printer Anda. Untuk parallel port, nama printer yang digunakan dimulai dengan LPT. Sedangkan untuk serial port, nama printernya dimulai dengan COM. Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh di bawah:

print c:\file.txt /d:lpt1

Dengan menjalankan contoh perintah CMD tersebut, Anda akan mencetak file.txt yang berada di partisi C: dengan printer pada port LPT1.

40. query

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

query adalah perintah CMD yang digunakan untuk menampilkan empat jenis informasi yang terkait dengan RD session host server. Masing-masing informasi dapat ditunjukkan dengan syntax berikut:

  • query process — menampilkan daftar proses yang berjalan di RD session host server
  • query session — menampilkan daftar sesi yang ada di RD session host server
  • query termserver — menampilkan daftar RD session host server yang ada di jaringan lokal
  • query user — menampilkan informasi mengenai sesi user di sebuah RD session host server

Baca juga: Contoh Penggunaan Wget Command

41. recover

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Jika hard drive mengalami kerusakan, Anda dapat mencoba untuk mengembalikan data di dalamnya dengan perintah CMD recover.

Akan tetapi, Anda hanya dapat meng-recover file satu per satu. Selain itu, Anda harus tahu nama filenya dan letaknya. Contohnya seperti di bawah ini:

recover d:\fiction\story.txt

42. rename

Didukung di: semua versi Windows

Sesuai namanya, perintah rename digunakan untuk mengubah nama file dan direktori. Sama seperti perintah CMD sebelumnya, rename mengharuskan Anda untuk mencantumkan nama direktori dari file maupun direktori yang dipilih.

Misalnya, dengan perintah CMD di bawah Anda dapat mengubah file “computer.jpg” menjadi “text.jpg”:

rename d:/pictures/computer.jpg text.jpg

Sebagai catatan, Anda juga dapat menggunakan perintah ren untuk mengganti nama file atau direktori. Syntax perintah ini tidak berbeda dengan yang dimiliki perintah rename.

43. repair-bde

Didukung di: Windows 7, 8, dan 10

repair-bde juga merupakan perintah CMD yang berfungsi untuk menyelamatkan file dari hard drive yang rusak. Namun, ia digunakan untuk hard drive yang dienkripsi dengan BitLocker.

Untuk dapat menggunakan repair-bde, Anda harus memiliki hard drive lain di komputer. Ini digunakan sebagai tempat penyimpanan file dari hard drive yang rusak.

Data di hard drive kedua akan di-overwrite atau ditimpa dengan file-file yang dapat diselamatkan dari hard drive yang rusak. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan hard drive kosong.

Selain itu, Anda membutuhkan recovery key, recovery key package, recovery password, atau password untuk membuka enkripsi pada hard drive tersebut.

Dengan adanya beberapa faktor yang terlibat, repair-bde memang terdengar rumit. Akan tetapi, syntax-nya cukup mudah dipahami:

repair-bde <inputvolume> <outputvolume> <-rk> <–rp> <-pw> <–kp>

Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian dari syntax di atas:

  • inputvolume — huruf partisi hard drive yang file-file-nya ingin Anda selamatkan
  • outputvolume — huruf partisi hard drive yang akan digunakan untuk menyimpan file-file tersebut
  • -rk — file recovery key dari hard drive yang dienkripsi
  • -rp — recovery password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
  • -pw — password untuk membuka hard drive yang dienkripsi
  • -kp — recovery key package untuk membuka hard drive yang dienkripsi

Meskipun -rk merupakan file, Anda harus mencantumkan huruf partisi dan direktori yang menjadi letaknya.

Agar lebih jelas, mari lihat contoh penggunaan perintah repair-bde di bawah ini:

repair-bde c: d: -rk f:\RecoveryKey.bek

Perintah CMD tersebut akan mencoba memindahkan file-file dari drive C: ke drive D: dengan file recovery key bernama RecoveryKey.bek.

Untuk penggunaan perintah repair-bde yang menggunakan recovery key package, contohnya seperti berikut:

repair-bde C: D: -rp 111111-222222-333333-444444-555555-666666-777777-888888

44. replace

Didukung di: semua versi Windows

Perintah replace digunakan untuk mengganti satu atau beberapa file dalam sebuah direktori dengan file lain. Perintah CMD ini bermanfaat jika ada file yang sama di beberapa direktori dan perlu diperbarui secara berkala.

Syntax-nya seperti demikian:

replace <drive1> <filename> <drive2> </p> </r> </s>

Seperti yang dapat Anda lihat di atas, ada tiga opsi yang dapat digunakan dalam perintah CMD replace, yaitu:

  • /p — menampilkan pertanyaan konfirmasi sebelum Anda mengganti file pada <drive2>
  • /r — digunakan untuk mengganti file dengan atribut read only
  • /s — digunakan untuk mengganti semua file dalam subdirektori di <drive2>

Mari simak contoh penggunaannya di bawah ini:

replace f:\phones.cli c:\ /s

Dengan perintah CMD tersebut, semua file “phones.cli” di partisi C: dan seluruh subdirektori-nya akan diganti dengan file yang berada di partisi F:.

45. rmdir

Didukung di: semua versi Windows

rmdir digunakan untuk menghapus direktori yang kosong. Meski demikian, perintah CMD ini juga dapat menghapus direktori yang tidak kosong di Windows XP dan versi setelahnya.

Penggunaan sederhananya seperti demikian:

rmdir c:\test

Apabila ingin menghapus file dan subdirektori di dalamnya, Anda tinggal menambahkan /s di belakang perintah CMD di atas:

rmdir c:\test /s

Anda juga dapat menggunakan perintah rd untuk menghapus direktori karena memiliki fungsi yang sama dengan rmdir.

46. robocopy

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

Sebelumnya Anda telah belajar tentang perintah copy. robocopy memiliki fungsi yang sama, tetapi perintah CMD ini juga dapat meng-copy direktori dan partisi.

Syntax-nya mirip dengan yang dimiliki perintah CMD copy. Bedanya, file yang ingin disalin ke direktori tujuan (destination) dicantumkan setelah Anda menyebutkan nama direktori tersebut:

robocopy <source> <destination> <file(s)> <option>

Seperti yang dapat dilihat di atas, setelah menyebutkan file yang ingin di-copy Anda dapat menggunakan satu atau beberapa opsi. Berikut adalah beberapa opsi yang dapat digunakan:

  • /s — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal (source), kecuali subdirektori kosong
  • /e — meng-copy subdirektori yang ada di dalam direktori asal, baik yang ada isinya maupun tidak
  • /copyall — informasi file yang di-copy tetap disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
  • /nocopy — informasi file yang di-copy tidak disimpan ketika sudah disalin ke direktori tujuan
  • /move — menghapus file asli setelah di-copy
  • /a — hanya meng-copy file dengan atribut archive
  • /a+:<attribute> — meng-copy sekaligus menentukan atribut file. Simbol atributnya seperti yang tadi sudah disebutkan di pembahasan tentang perintah CMD attrib
  • /a-:<attribute> — seperti opsi sebelumnya, tetapi sekaligus menghapus atribut file
  • /ia:<attribute> — hanya meng-copy file dengan atribut yang Anda tentukan
  • /xa:<attribute> — mengecualikan file dengan atribut yang Anda tentukan
  • /xf file <filename> — mengecualikan file yang namanya memiliki kata tertentu
  • /xf dirs <directoryname> — mengecualikan direktori yang namanya memiliki kata tertentu
  • /max:n — hanya meng-copy file di bawah ukuran yang Anda tentukan (n)
  • /min:n — hanya meng-copy file di atas ukuran yang Anda tentukan (n)

47. schtasks

Didukung di: semua versi setelah Windows XP

Di bagian awal artikel ini Anda sudah belajar tentang perintah CMD at yang digunakan untuk otomatisasi tindakan. Nah, schtasks memiliki fungsi yang sama, tetapi syntax-nya berbeda:

schtasks /parameter <arguments>

Yang dimaksud /parameter pada schtasks adalah sub-perintahnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • /create — membuat sebuah otomatisasi
  • /delete — menghapus sebuah otomatisasi
  • /query — menampilkan daftar perintah yang diotomatisasi
  • /change — mengubah pengaturan sebuah otomatisasi
  • /run — menjalankan sebuah otomatisasi
  • /end — menghentikan sebuah otomatisasi yang berjalan

Sedangkan <arguments> adalah tindakan yang diotomatisasi dengan schtasks. Ada banyak sekali tindakan yang dapat Anda lakukan dengan perintah CMD tersebut. Di bawah ini adalah beberapa <arguments> yang digunakan secara umum:

  • /tr — menentukan nama file yang ingin dijalankan dengan schtasks dan direktorinya
  • /tn — menentukan nama tindakan yang diotomatisasi
  • /sc — menentukan frekuensi otomatisasi. Anda dapat menentukannya per menit, jam, hari, minggu, dan bulan. Anda bahkan dapat membuat otomatisasi yang hanya berjalan sekali.
  • /mo — menentukan frekuensi dengan lebih detil. Misalnya, Anda ingin menjalankan sebuah file setiap 120 menit.
  • /d — menentukan hari otomatisasi
  • /m — menentukan bulan otomatisasi
  • /i — menentukan jarak waktu antar otomatisasi sebuah tindakan
  • /st — menentukan waktu otomatisasi dimulai. Perlu Anda ingat bahwa format yang digunakan adalah 24 jam. Jadi, jika Anda ingin menyetel sebuah tindakan untuk jam 2 siang, maka ketikkan 14:00.
  • /et — menentukan waktu otomatisasi berhenti
  • /k — menghapus otomatisasi ketika ia berhenti

Agar Anda dapat memahaminya dengan lebih mudah, mari lihat contoh di bawah ini. Contoh berikut digunakan untuk membuat sebuah otomatisasi bernama SecurityScript dengan target file sec.vbs:

schtasks /create /tn "Security Script" /tr sec.vbs /sc minute /mo 100 /st 17:00 /et 08:00 /k

48. sfc

Didukung di: semua versi setelah Windows 98

Perintah CMD sfc atau system file checker digunakan untuk mencari dan mengganti file sistem Windows dengan versi yang benar. Ini sangat berguna apabila ada masalah dalam sistem komputer Anda yang sulit diperbaiki.

Syntax-nya cukup mudah dipahami:

sfc /command

/command adalah sub-perintah yang dapat digunakan dengan sfc. Berikut adalah daftar sub-perintahnya:

  • /scannow — mencari dan memperbaiki file sistem yang rusak
  • /verifyonly — mencari file sistem yang rusak
  • /scanfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih dan memperbaikinya. Anda perlu menyebutkan nama file dan direktorinya untuk menggunakan sub-perintah ini
  • /verifyfile — memindai kerusakan pada file yang dipilih. Seperti pada sub-perintah sebelumnya, Anda perlu menyebutkan nama file dan direktorinya

Di bawah ini adalah contoh penggunaan perintah CMD sfc untuk memindai kerusakan pada file kernel32.dll dan memperbaikinya:

sfc /VERIFYFILE=c:\windows\system32\kernel32.dll

49. shadow

Didukung di: Windows XP, Vista, dan 7

Perintah CMD shadow dapat digunakan jika Anda mengelola RD session host server. Dengannya, Anda dapat mengendalikan komputer lain pada server tersebut. Berikut adalah syntax-nya:

shadow {<SessionName> | <SessionID>} [/server:<ServerName>] [/v]

Jadi, Anda dapat mengendalikan sebuah komputer pada RD session host server dengan hanya menyebutkan nama session atau ID-nya. Contohnya pada contoh berikut:

shadow 93

Dengan perintah CMD tersebut, Anda akan mengendalikan komputer dengan ID 93.

50. shutdown

Didukung di: semua versi setelah Windows 2000

Jika ingin shut down, sleep, atau log off komputer dari Command Prompt, Anda dapat menggunakan perintah CMD shutdown. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk melakukan hal yang sama pada komputer lain dalam sebuah jaringan.

Syntax-nya sederhana, tetapi ada beberapa arguments yang dapat Anda gunakan dengan perintah CMD ini:

shutdown <arguments> <TargetComputer>

Berikut adalah beberapa arguments atau sub-perintahnya yang sering digunakan:

  • /i — menampilkan graphical user interface atau GUI shutdown
  • /l — log off dari komputer
  • /s — shut down atau mematikan komputer
  • /r — restart komputer
  • /a — membatalkan shut down komputer
  • /p — mematikan komputer pada jaringan lokal secara langsung. Artinya, GUI shutdown komputer yang biasanya Anda lihat tidak akan ditampilkan
  • /h — menyalakan mode hibernate
  • /t — lama waktu yang ditentukan sebelum salah satu sub-perintah dijalankan

Jadi, jika ingin mematikan komputer pribadi, Anda dapat menjalankan perintah CMD berikut:

shutdown /i /s

Namun, apabila Anda mengelola sebuah jaringan lokal dan ingin mematikan salah satu komputer, di bawah ini adalah contoh perintah CMD yang dibutuhkan:

shutdown /i /s /t 45

Baca juga: Cara Install Laravel di Windows

Perintah CMD: Penutup

Setelah membaca artikel ini, tentunya Anda tahu bahwa ada banyak sekali perintah CMD yang dapat digunakan. Fungsinya pun beragam, mulai dari pengoperasian dasar seperti meng-copy dan memindahkan file hingga pengelolaan komputer di jaringan lokal.

Nah, mulai sekarang Anda dapat menggunakan perintah-perintah CMD yang ada di artikel ini untuk menggunakan Command Prompt.

Jangan lupa subscribeBlog Niagahosteruntuk mendapatkan update terbaru mengenai insight bisnis, digital marketing, web development, dan masih banyak lagi. Selamat mencoba!