Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku

Apa tegese guru gatra?

Guru gatra kuwi cacahe larik (banyaknya baris) saben pada (tiap bait).

Apa tegese guru wilangan?

Guru wilangan kuwi cacahe wanda (jumlah suku kata) saben larik (tiap baris).

Apa tegese guru lagu?

Guru lagu kuwi wuni pungkasane saben larik. Wuni pungkasane saben gatra (a, i, u, e, o) uga diarani dong dinge swara’.

Conto 1

Ngelmu iku kalakone kanthi laku,

lekase lawan kas,

tegese kas nyantosani,

setya budya pengkesing dur angkara

Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 4. Maksudnya, tembang di atas memiliki 4 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat berbahasa Jawa.

Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 6, 8, 11. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 6 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, dan baris keempat berjumlah 11 suku kata.

Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, a, i, a. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, a, i, a. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal a, baris ketiga dengan vokal i, dan baris keempat dengan vokal a.

Conto 2

Kabeh iku mung manungsa kang pinunjul,

marga duwe lahir batin,

jroning urip iku mau,

isi ati klawan budi,

iku pirantine ewong.

Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 5. Maksudnya, tembang di atas memiliki 5 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat.

Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 8, 8, 8, 8. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 8 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, baris keempat berjumlah 8 suku kata, dan baris kelima berjumlah 8 suku kata.

Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, i, u, i, o. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, i, u, i, o. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal i, baris ketiga dengan vokal u, baris keempat dengan vokal i, dan baris kelima dengan vokal o.

Conto 3

Ambeke kang wus utama,tan ngendhak gunaning jalmi,amiguna ing aguna,sasolahe kudu bathi,pintere den alingi,bodhone didokok ngayun,pamrihe den inaa,mring padha padhaning jalmi,

suka bungah den ina sapadha-padha.

Guru gatra = 9

Guru wilangan = 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12

Guru lagu = a, i, a, i, i, u, a, i, a

Tabel guru gatra, wilangan, lan lagu

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku

Tembang Gambuh

Gambuh (Pelog Barang)

Aja nganti kebanjur

sabarang polah kang nora jujur

yen kebanjur sayekti kojur tan becik

becik ngupayaa iku

ing pitutur kang sayektos.

Cakepan liyane:

Pitutur becik iku

sayektine apantes tiniru

nadyan metu saking wong sudra papeki

lamun becik nggone muruk

iku pantes sira anggo.

  1. Tembang Gambuh isine wujud tembang Macapat kanggo nggenah-nggenahake.
  2. Tembang kasebut aweh pitutur luhur.
  3. Sakabehing tumindak kudu jujur.
  4. Yen kebanjur tumindak ala bakal kojur/cilaka.
  5. Supaya slamet ngupaya pitutur kang sayektos.
  6. Pitutur becik pantes ditiru lan dianggo.
  7. Yen becik anggone muruk/mulang.
  8. Nadyan saka wong sudra papa (wong lumrah).

Referensi: kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-guru-gatra-guru-wilangan-dan-guru-lagu-dalam-tembang-macapat-jawa-1vtYhOukdez/full; kubuskecil.blogspot.com/2016/12/guru-gatra-guru-lagu-dan-guru-wilangan.html; lenteramata.com/tembang-gambuh/.

Lihat semua pos dari banyakbaca

Tembang Gambuh berasal dari kata "jumbuh" (dalam bahasa Jawa) yang artinya sesuai, tepat, atau kecocokan, kesepahaman serta kebijaksanaan. Bijaksana artinya dapat menempatkan sesuatu sesuai porsinya, tempatnya dan mampu bersikap adil. Tembang Gambuh berisikan tentang ajaran dan nasehat kepada generasi muda dalam pergaulan, sikap dan tingkahlaku dalam menjalin hubungan dengan teman dan masyarakat lainnya.

Watak Tembang Gambuh berisikan tentang persahabatan dan keramahtamahan, serta dapat digunakan untuk menyampaikan beragam cerita kehidupan yang pada intinya digunakan sebagai pedoman dan pengalaman dalam pergaulan.

Tembang Gambuh memiliki Guru Gatra: 5 baris setiap bait (Artinya tembang Gambuh ini memiliki 5 larik atau baris kalimat).

Guru wilangan Tembang Gambuh yaitu: 7, 10, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri dari 7 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya). Dan Guru lagu Tembang Gambuh yaitu: u, u, i, u, o (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal u, dan seterusnya).

1) Sekar gambuh ping catur,

Kang cinatur polah kang kalantur,

Tanpa tutur katula-tula katali,

(Sunan Paku Buwana IV. Wulang Reh: III. 1)

Tembang Gambuh yang keempat,

Yang dibicarakan tingkah laku yang melenceng,

Tanpa nasihat akan terlunta-lunta,

Kadaluwarsa menjadi kebiasaan,

Disalahkan sudah mengerti menjadi jelek.

2) Rasaning tyas kayungyung,

Angayomi lukitaning kalbu,

Gambir wana kalawan hening ing ati,

Sumingkiringreh tyas mirong.

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Keinginan dari rasanya hati,

Memberi perlindungan rasa nyaman di hati,

Melahirkan perasaan yang hening,

Karena harus memberikan nasihat,

Agar dapat menyingkap hal-hal yang salah.

lng sajroning jaman kala bendhu,

Yogya sampeyan yuda hardaning ati,

Kang anuntun mring pakewuh,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Di dalam zaman kala bendu,

Sebaiknya kamu memerangi nafsu pribadi,

Yang akan menuntun pada hal yang tidak mengenakkan,

Hasil dari perbuatan yang buruk.

Ngayomana sasameng tumuwuh,

Wahanane ngendhakke angkara klindhih,

Ngendhangken pakarti dudu,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Usahakan supaya hatinya selamat,

Lindungilah kepada sesama terus-menerus,

Perilaku demikian akan melenyapkan angkara murka,

Melenyapkan perbuatan yang kurang sopan,

Ditelan dan dibuang jauh.

5) Beda kang ngaji pumpung,

Nir waspada rubedane tutut,

Kakanthilan manggon anggung atur wuri,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Berbeda dengan yang ngaji mumpung,

Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan,

Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya,

Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta.

Tanpa bayu weyane ngalumpuk,

Sakciptane wardaya ambebayani,

(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Tidak memiliki kekuatan dan lemah,

Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya,

Sumpah dan janji hanya di mulut,

Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati.

Contoh Video Penyajian Tembang Gambuh

Baca juga:
6 Contoh Tembang Megatruh dan Artinya Secara Lengkap
5 Contoh Tembang Macapat Maskumambang dan Artinya Secara Lengkap
6 Contoh Tembang Dhandhanggula dan Artinya Secara Lengkap

Demikian pembahasan tentang "6 Contoh Tembang Gambuh dan Artinya Secara Lengkap" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel Tembang Macapat menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku

Tembang Gambuh Serat Wedhatama  – Tembang macapat merupakan jenis karya sastra Jawa yang isinya berupa nasihat, perasaan, pengalaman, dan semangat dari penulis.

Hingga saat ini, tembang macapat atau yang disebut dengan puisi Jawa ini masih digemari oleh sebagian masyarakat dari berbagai kalangan.

Seperti yang kita ketahui, makna isi tembang macapat sendiri sangat dalam. Setiap syair tembang (cakepan tembang) mengandung pesan berupa nasihat.

Maka tidak heran jika fungsi tembang macapat sebagai sarana memberi nasihat, pembawa amanat, media dakwah dan sebagai alat pendidikan.

Jenis tembang macapat sendiri ada 11, salah satunya adalah tembang macapat gambuh yang akan kita pelajari saat ini.

Pembahasan tersebut meliputi contoh tembung gambuh, watak tembung gambuh, paugeran tembang, arti tembang gambuh, gancaran tembang dan makna tembang gambuh.

Pengertian Tembang Gambuh

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku
kompasiana.com

Tembang macapat gambuh merupakan salah satu dari 11 jenis tembang Jawa yang berada dalam urutan ke 6.

Tegese tembang gambuh / arti tembung gambuh berasal dari bahasa Jawa yaitu “jumbuh” yang artinya tepat, sesuai, cocok, sepaham dan bijaksana.

Tembang gambuh adalah kesenian Jawa yang menceritakan anak muda ketika bertemu seseorang yang tepat dan sesuai. Kemudian mereka memutuskan untuk menikah setelah bertemu kedua belah pihak dan mendapat restu dari orang tua.

Namun, secara umum makna dari tembung gambuh yang akan di bahas bukan hanya menceritakan hubungan menjelang pernikahan saja.

Kenyataannya, isi lagu gambuh juga membahas pergaulan antar manusia sehingga terciptalah hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Tegese tembang gambuh membahas tema pergaulan secara global. Baik itu pergaulan dengan orang yang lebih tua, teman, tetangga, pasangan atau rekan bisnis agar harmonis.

Gambuh hadir dengan menyuguhkan lirik lirik lagu bertema nasihat dalam menjalin hubungan antar sesama, budi pekerti dan toleransi.

Pitutur luhur tembung macapat gambuh yang seperti ini sangat di butuhkan oleh masyarakat modern yang krisis budi luhur seperti saat ini.

Tembang gambuh ngandhut isi nasihat atau pitutur luhur yang nilai nilainya akan tetap relevan hingga akhir zaman.

Asal Usul Tembang Macapat Gambuh

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku
google.id

Macapat gambuh di perkirakan muncul pada abad ke-15. Dahulu tembang ini populer disekitar masyarakat Bali ketika diperkenalkan aktor teater yang berjudul Panji.

Gambuh adalah teater dramatari Bali yang mutunya dianggap paling tinggi.

Selain itu, gambuh juga dikenal sebagai dramatari klasik Bali yang kaya akan gerakan tari. Sehingga dianggap sebagai sumber jenis tari klasik Bali.

Ditunjukkan dalam bentuk teater, macapat gambuh sangat berpegang teguh dengan kajian seni seperti seni rupa dan seni suara.

Pementasan macapat gambuh diiringi dengan alat musik tradisional Indonesia yaitu gamelan.

Watak Tembang Gambuh

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku
jawapos.id

Macapat gambuh termasuk bagian dalam tembang tengahan, sama halnya dengan jenis tembang Megatruh, Wirangrong, Jurudhemung dan Balabak.

Watak tembang macapat merupakan sifat dari syair dan lirik yang disampaikan dalam suatu tembang.

Watak tembang macapat satu dengan yang lainnya berbeda, ada yang berwatak sedih, susah, sengsara dan ada juga yang berwatak bahagia, amarah, ketenangan.

Watak tembang gambuh yaiku sumanak (ramah kepada siapapun), Sumadulur (rasa persaudaraan yang kuat), Mulang (mengajar), lan pitutur (memberi nasihat.

Watak macapat gambuh secara khusus tentang kebersamaan dan sifat kekeluargaan. Sedangkan watak gambuh lainnya berupa sifat tegas, lugas, jelas, dan tidak ragu-ragu.

Karena watak inilah, seringkali jenis macapat gambuh digunakan untuk menyampaikan cerita, pitutur (nasihat) dan pesan kehidupan yang membangun rasa persaudaraan, toleransi dan kekeluargaan.

Aturan atau Paugeran Tembang Gambuh

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku
solopos.com

Seluruh tembang macapat terikat oleh aturan-aturan (paugeran) yang digunakan untuk membedakan satu tembang dengan tembang lain. Paugeran tembang ini perlu kalian pelajari jika ingin tahu cara membuat tembang gambuh dengan baik dan benar.

Paugeran tembang macapat gambuh ada tiga yaitu paugeran guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.

Guru Gatra Tembang Gambuh

Tembang macapat gambuh memiliki 5 guru gatra atau baris. Dengan demikian, setiap bait dari tembung gambuh terdiri atas lima baris lirik yang saling berhubungan.

Guru Lagu Tembang Gambuh

Setiap tembang macapat selalu memiliki guru lagu yang berbeda satu sama lain. Guru lagu gambuh yaitu u, u, i, u, o. Artinya pada akhir lirik gambuh (lagu gambuh) setiap barisnya (gatra) diakhiri oleh huruf vokal yang ada lima tersebut.

Guru Wilangan Tembang Gambuh

Paugeran tembang macapat gambuh selanjutnya yaitu guru wilangan. Guru wilangan adalah gatra atau baris dalam bait tembang yang memiliki jumlah suku kata tertentu.

Guru wilangan tembung gambuh yaitu 7, 10, 12, 8, 8. Dengan demikian, gatra pertama jumlah suku katanya 7, kedua 10, ketiga 12 dan seterusnya.

Dengan adanya paugeran tembang, ketika akan membuat lirik atau syair suatu tembang maka tidak bisa asal-asalan.

Melainkan harus menyesuaikan aturan tembang berupa guru gatra, guru lagu dan guru wilangan seperti diatas agar isi tembang lebih enak didengar.

Baca Juga : Tembang Asmarandana

Fungsi Tembang Macapat Gambuh

Tembang macapat gambuh memiliki fungsi untuk menyampaikan berbagai ajaran kebaikan (pitutur luhur) kepada para kaulah muda. Fungsi ini juga menunjukkan bagaimana isi tembang macapat gambuh secara keseluruhan.

Amanat macapat gambuh yang paling menonjol adalah tentang bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan manusia lain. Jadi pada intinya, makna isi tembang ditujukan untuk memberi nasehat (wewarah) dan petunjuk-petunjuk dalam berbuat baik.

Tembung gambuh pada akhirnya sering ditampilkan dalam pementasan acara umum, seperti pameran budaya, karawitan dan pewayangan. Hal ini karena makna yang terkandung dalam isi tembang.

Kumpulan Contoh Tembang Gambuh Lan Artine

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku
solopos.com

Berikut kumpulan contoh tembang gambuh lan tegese:

Contoh Tembang Gambuh Buatan Sendiri

1)Sekar gambuh ping catur Kang cinatur polah kang kalantur Tanpa tutur katula-tula katali Kadaluwarsa kapatu

Kapatuh pan dadi awon

Artinya:

Ini sekar gambuh keempat Berbicara mengenai tingkah laku melewati batas. Jjika tanpa nasehat maka semakin tak terkendali. Akhirnya terlanjur menjadi kebiasaan.

Kebiasaan yang mengakibatkan keburukan.

2) Aja nganti kabanjur Barang polah ingkang nora jujur Yen kebanjur sayekti kojur tan becik Becik ngupayaa iku

Pitutur ingkang sayektos.

Artinya:

Jangan menunggu terbiasa. Terbiasa berperilaku  tidak jujur. Jika sudah terlanjur akan celaka dan tidak baik. Lebih baik berusaha

Mengikuti ajaran yang benar dan sejati.

3) Ya kanca mlaku-mlaku Nyegerake awak esuk-esuk Ayo konco konco subuh pada tangi Mlakune karo geguyu

Mlakumlakubanjurngaso

4)Mun hayang hirup makmur  Kudu sing rajin neangan elmu Mun urang sok hayang dihargaan diri Kudu ngaharhaan batur

Jeung kudu hormat

Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Tata Krama

5) Tutur bener puniku Sayektine apantes tiniru Nadyan metu saking wong sudra papeki Lamun becik nggone muruk

Iku pantes siro anggo.

Artinya:

Ucapan benar yaitu Yang pantas untuk ditiru Meskipun dari orang yang derajatnya lebih rendah Namun jika pengajarannya baik

Maka pantas ditiru

6) Ana pocananipun Adiguna adigang adigung Pan adigang kidang adigung pan esthi Adiguna ula iku

Telu pisan mati sampyoh

Artinya:

Ada perumpamaan Adiguna, adigang, dan adigung’ Seperti Adigang-nya seekor kijang dan adigung-nya seekor gajah Dan adiguna  seekor ular

Ketiganya mati bersama dengan sia-sia

Contoh Tembang Gambuh Tema Pendidikan

7) Si kidang ambegipun, Angandelaken kebat lumpatipun, Pan si gajah angandelaken gung ainggil, Ula ngandelaken iku,

Mandine kalamun nyakot.

Artinya:

Si kijang berwatak buruk Membanggakan kecepatan melompat dan berlari Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi dan besar Ular membanggakan racunnya

Yang manjur saat menggigit

8) Iku umpamanipun, Aja ngandelaken sira iku, Suteng nata iya sapa kumawani, Iku ambeke wong digang,

Ing wasana dadi asor,

Artinya:

Sebuah perumpamaan, Jangan pernah menyombongkan diri, Seorang raja siapa yang telah berani, Itu perilaku yang adigang,

Pada akhirnya dapat merendahkan diri sendiri.

9) Adiguna puniku, Ngandelaken kapinteranipun, Samubarang kabisan dipundheweki, Sapa bisa kata ingsun,

Togging prana nora enjoh.

Artinya:

Watak adiguna yaitu, Sifat membanggakan kepandaiannya, Seolah-olah semua dapat dikerjakan sendiri, Dalam hatinya berkata “Siapa yang bisa seperti saya”,

Ujung-ujungnya tidak bisa apa-apa.

10) Ambek adigung iku, Angungasaken ing kasuranipun, Para tantang candhala anyenyampahi, Tinemenan nora pecus,

Satemah dadi geguyon.

Artinya:

Watak adigung adalah Menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya Semua ditantang berkelahi dan direndahkan. Namun jika benar-benar dihadapi, ia tidak berdaya.

Akhirnya hanya menjadi bahan tertawaan

Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Nasehat

Berikut syair lagu gambuh dengan tema nasehat (wewarah) :

11) Ing wong urip puniku Aja nganggo ambek kang tetelu Anganggowa rereh ririh ngati-ati Den kawangwang barang laku

Kang waskitha solahing wong

Artinya:

Dalam sebuah kehidupan manusia Jangan sampai memiliki ketiga watak tersebut Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati. Selalu intropeksi diri pada tingkah laku

Pandailah membaca perilaku orang lain.

12) Rasaning tyas kayungyung Angayomi lukitaning kalbu Gambir wana kalawan hening ing ati Kabekta kudu pinutur

Sumingkiringreh tyas mirong

Artinya:

Keinginan yang berasal dari rasa hati, Memberikan perlindungan dan memberikan rasa nyaman di hati. Juga akan melahirkan perasaan yang hening. Karena harus memberikan nasehat,

Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah

13) Den samya amaituhu Ing sajroning jaman kala bendhu Yogya sampeyan yuda hardaning ati Kang anuntun mring pakewuh

Uwohing panggawe awon

Artinya:

Diharap semua orang mengikuti Di dalam zaman dahulu kala Sebaiknya kamu mengendalikan hawa nafsu pribadi Yang dapat menuntun pada hal yang tercela

Hasil dari sebuah perbuatan yang buruk

14) Ngajapa tyas rahayu Ngayomana sasameng tumuwuh Wahanane ngendhakke angkara klindhih Ngendhangken pakarti dudu

Dinulu luwar tibengdoh

Artinya:

Berusahalah supaya hati selalu selamat. Selalu saling melindungi satu sama lain. Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka. Serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

Ditelan dan dibuang jauh-jauh.

Contoh Tembang Macapat Gambuh Serat Wedhatama

Berikut isi lirik macapat gambuh tema serat wedhatama atau pitutur luhur :

15) Beda kang ngaji pumpung, Nir waspada rubedane tutut, Kakanthilan manggon anggung atur wuri, Tyas riwut ruwet dahuru,

Korup sinerung angoroh.


(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Artinya: Berbeda dengan yang ngaji mumpung, Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan, Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya, Hati selalu ruwet terus,

Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta.

16) Ilang budayanipun, Tanpa bayu weyane ngalumpuk, Sakciptane wardaya ambebayani, Ubayane nora payu,

Kari ketaman pakewuh.


(Rangga Warsita, Sabda Tama)

Artinya: Hilang sopan santunnya, Tidak memiliki kekuatan dan lemah, Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya, Sumpah dan janji hanya di mulut,

Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati

17) Iku upamanipun Aja ngandelake sira iku Suteng nata iya sapa kumawani Iku ambeke wong digang

Ing wasana dadi asor

Artinya: Adalah suatu perumpamaan Jangan terlalu menyombongkan diri Raja siapa yang berani Yaitu perilaku adigang

Yang dapat merendahkan

Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Pendidikan

Berikut lirik tembang gambuh tema pendidikan :

18) Ayo padha sinau Amrih bisa gawe seneng kalbu Tegese bisa gawe urip tentre sakyekti Yen bodho aja di ingu

Tembene bakal sengsoro

Artinya: Ayo kita belajar Agar mendapatkan kesenangan Artinya dapat membuat hidup tentram Jika bodoh jangan dipelihara

Nanti akan sengsara

Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Sosial

Berikut contoh pupuh gambuh tema sosial:

19) Ayo warga podo mersudi Rukun gawe santosa satuhu Ayo gotong royong aja gawe serik Teguh raya bersatu

Mbangun jiwa nuswantara

Artinya: Ayowarga kita harus berusaha Rukun membuat sentosa seluruhnya Ayo bergotong royong jangan membuat onar Teguh agar bersatu

Membangun jiwa nusantara

Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Budi Pekerti

Berikut isi tembang macapat gambuh dengan tema budi pekerti:

20) Aja ninggal agami Iku dasar utama satuhu Uga penting tatakrama yekti Ngadohke ing payendu

Laku becik kang utama

Artinya: Jangan meninggalkan agama Itu adalah dasar utama Dan juga tata krama penting Menjauhkan dari perbuatan buruk

Berbuat baik adalah yang utama

21) Amrih pareke iku Yen wus kanggep nuli gawe umuk Pan wong akeh sayektine padha wedi Tan wurung tanpa pisungsung

Adol sangggup sakehing wong 

22) Yen wong mangkono iku Ora pantes cedha karo wong agung Nora wurung anuntun panggawe juti Nanging ana pantesipun

Wong mangkono didhedheplok

23)Aja kakehan sanggup Durung weruh tuture agupruk Tutur nempil panganggepe wruh pribadi Pangrasane keh kang nggunggung

Kang wus weruh amalengos 

24) Aja nganggo sireku Kulakuwan kan mangkono iku Nora wurung cinirenen den titeni Miiring pawong sanak sadulur

Nora nana kang pitados 

Baca Juga : Tembang  Dhandanggula

Gancaran Tembang Gambuh

Sebelum masuk pembahasan gancaran dari pupuh gambuh, terlebih dahulu kita harus tau apa itu gancaran?

Gancaran yaiku karangan utawa tulisan kang bebas, ora kaiket dening paugeran-paugeran. Gancaran awujud prosa utawa paragraf.

Cara nggancarake tembang yaiku:

  • Mencari arti setiap kata di Bausastra (Kamus bahasa Jawa)
  • Mengumpulkan kata menjadi suatu prosa

Makna Isi Tembang Macapat Gambuh

Guru wilangan lan guru lagu gatra siji tembang gambuh yaiku

Dari beberapa contoh gambuh diatas, setiap syair lagu mengandung nasehat dan pitutur luhur yang dapat kita ambil hikmahnya dan kita terapkan dalam kehidupan.

Macapat gambuh berisi filosofi yang tinggi tentang pendidikan karakter. Hal ini tersirat dari arti gambuh sendiri yang bermakna kebikjasanaan, kecocokan dan kesepahaman.

Selain itu, isi tembang memuat amanat (piwulang) untuk membangun dan menjaga rasa persaudaraan, hal ini tergambar dalam setiap lirik tembang.

Pada intinya macapat gambuh berisi ajaran kepada generasi muda dalam menjalin hubungan dengan manusia lain. Meskipun terkikis waktu, makna dan isi tembang akan tetap relevan dengan kehidupan saat ini.

Sebab, ciri khas dari lirik tembang macapat adalah berisi pesan-pesan yang luhur kepada kita untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi.

Amanat Tembang Macapat Gambuh

Berikut beberapa rangkuman amanat atau isi tembang macapat gambuh atau pitutur luhur tembang gambuh:

  • Nasehat untuk menghindari sifat adigang, adigung, adiguna
  • Pesan agar pandai dalam mengendalikan hawa nafsu
  • Amanat untuk membangun rasa toleransi, kekeluargaan, dan kebersamaan sebagai makhluk sosial.
  • Jangan melihat siapa yang memberi nasihat, namun lihatlah apa isi nasihatnya.
  • Nasehat untuk jujur dan selalu mengikuti ajaran yang benar.

Download Lagu Gambuh

Bagi kalian yang penasaran dengan isi lagu gambuh dan ingin menyanyikan tembang macapat gambuh, silahkan download pada link berikut ini:

Kumpulan Soal Bahasa Jawa Tembang Macapat Gambuh

Berikut beberapa soal ujian bahasan jawa seputar tembung gambuh:

  • Kepriye watake tembang gambuh?

Wangsulan : Watake tembang gambuh yaiku sumanak (ramah kepada siapapun), sumadulur (persaudaraan yang erat), mulang (mengajarkan), pitutur (nasihat).

  • Tulisno 3 tuladha tembang gambuh!

Wangsulan : Tuladha tembang gambuh sudah ada diatas ya kak, silahkan dipilih salah satu:)

Wangsulan : Tembang macapat gambuh merupakan jenis tembang yang berisi ajaran (pitutur luhur) kepada generasu muda untuk menjalin hubungan dengan manusia lain.

  • Apa cakepan tembang gambuh?

Wangsulan :  Sekar gambuh ping catur Kang cinatur polah kang kalantur Tanpa tutur katula-tula katali Kadaluwarsa kapatu

Kapatuh pan dadi awon

  • Gawea tuladha tembang gambuh kang surasane pitutur becik
  • Apa guru wilanga lan guru lagu tembang gambuh?
  • Piwulang kang ana ing pupuh gambuh yaiku?

Wangsulan : ora nduweni sifat angkara murka, adigang, adigung lan adiguna.

  • Apa pitutur ana sajroning tembang gambuh iku?

Wangsulan : Ngiadohi sifat adigang, adigung lan adiguna.

  • Paugerane tembang gambuh yaiku?

Wangsulan : Paugerane gambuh ana 3, yaiku guru gatra, guru lagu lan guru wilangan.

Penutupan

Demikianlah penjelasan dan contoh tembang gambuh buatan sendiri beserta lainnya.  Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.

Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya dikolom komentar ya. Terimakasih 🙂