Show
Apa tegese guru gatra? Guru gatra kuwi cacahe larik (banyaknya baris) saben pada (tiap bait). Apa tegese guru wilangan? Guru wilangan kuwi cacahe wanda (jumlah suku kata) saben larik (tiap baris). Apa tegese guru lagu? Guru lagu kuwi wuni pungkasane saben larik. Wuni pungkasane saben gatra (a, i, u, e, o) uga diarani dong dinge swara’. Conto 1
Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 4. Maksudnya, tembang di atas memiliki 4 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat berbahasa Jawa. Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 6, 8, 11. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 6 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, dan baris keempat berjumlah 11 suku kata. Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, a, i, a. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, a, i, a. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal a, baris ketiga dengan vokal i, dan baris keempat dengan vokal a. Conto 2
Guru gatra dalam tembang tersebut adalah 5. Maksudnya, tembang di atas memiliki 5 baris atau larik. Setiap lariknya dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat. Guru wilangan dalam tembang tersebut adalah 12, 8, 8, 8, 8. Maksudnya, baris bertama berjumlah 12 suku kata, baris kedua berjumlah 8 suku kata, baris ketiga berjumlah 8 suku kata, baris keempat berjumlah 8 suku kata, dan baris kelima berjumlah 8 suku kata. Sedangkan, guru lagu tembang tersebut yaitu u, i, u, i, o. Maksudnya, akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal u, i, u, i, o. Baris pertama harus berakhir dengan vokal u, baris kedua dengan vokal i, baris ketiga dengan vokal u, baris keempat dengan vokal i, dan baris kelima dengan vokal o. Conto 3Ambeke kang wus utama,tan ngendhak gunaning jalmi,amiguna ing aguna,sasolahe kudu bathi,pintere den alingi,bodhone didokok ngayun,pamrihe den inaa,mring padha padhaning jalmi, suka bungah den ina sapadha-padha. Guru gatra = 9 Guru wilangan = 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12 Guru lagu = a, i, a, i, i, u, a, i, a Tabel guru gatra, wilangan, lan laguTembang GambuhGambuh (Pelog Barang)
Cakepan liyane:
Referensi: kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-guru-gatra-guru-wilangan-dan-guru-lagu-dalam-tembang-macapat-jawa-1vtYhOukdez/full; kubuskecil.blogspot.com/2016/12/guru-gatra-guru-lagu-dan-guru-wilangan.html; lenteramata.com/tembang-gambuh/.
Tembang Gambuh berasal dari kata "jumbuh" (dalam bahasa Jawa) yang artinya sesuai, tepat, atau kecocokan, kesepahaman serta kebijaksanaan. Bijaksana artinya dapat menempatkan sesuatu sesuai porsinya, tempatnya dan mampu bersikap adil. Tembang Gambuh berisikan tentang ajaran dan nasehat kepada generasi muda dalam pergaulan, sikap dan tingkahlaku dalam menjalin hubungan dengan teman dan masyarakat lainnya. Watak Tembang Gambuh berisikan tentang persahabatan dan keramahtamahan, serta dapat digunakan untuk menyampaikan beragam cerita kehidupan yang pada intinya digunakan sebagai pedoman dan pengalaman dalam pergaulan. Tembang Gambuh memiliki Guru Gatra: 5 baris setiap bait (Artinya tembang Gambuh ini memiliki 5 larik atau baris kalimat). Guru wilangan Tembang Gambuh yaitu: 7, 10, 12, 8, 8 (Artinya baris pertama terdiri dari 7 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya). Dan Guru lagu Tembang Gambuh yaitu: u, u, i, u, o (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal u, dan seterusnya). 1) Sekar gambuh ping catur, Kang cinatur polah kang kalantur, Tanpa tutur katula-tula katali, (Sunan Paku Buwana IV. Wulang Reh: III. 1) Tembang Gambuh yang keempat, Yang dibicarakan tingkah laku yang melenceng, Tanpa nasihat akan terlunta-lunta, Kadaluwarsa menjadi kebiasaan, Disalahkan sudah mengerti menjadi jelek. 2) Rasaning tyas kayungyung, Angayomi lukitaning kalbu, Gambir wana kalawan hening ing ati, Sumingkiringreh tyas mirong. (Rangga Warsita, Sabda Tama) Keinginan dari rasanya hati, Memberi perlindungan rasa nyaman di hati, Melahirkan perasaan yang hening, Karena harus memberikan nasihat, Agar dapat menyingkap hal-hal yang salah. lng sajroning jaman kala bendhu, Yogya sampeyan yuda hardaning ati, Kang anuntun mring pakewuh, (Rangga Warsita, Sabda Tama) Di dalam zaman kala bendu, Sebaiknya kamu memerangi nafsu pribadi, Yang akan menuntun pada hal yang tidak mengenakkan, Hasil dari perbuatan yang buruk. Ngayomana sasameng tumuwuh, Wahanane ngendhakke angkara klindhih, Ngendhangken pakarti dudu, (Rangga Warsita, Sabda Tama) Usahakan supaya hatinya selamat, Lindungilah kepada sesama terus-menerus, Perilaku demikian akan melenyapkan angkara murka, Melenyapkan perbuatan yang kurang sopan, Ditelan dan dibuang jauh. 5) Beda kang ngaji pumpung, Nir waspada rubedane tutut, Kakanthilan manggon anggung atur wuri, (Rangga Warsita, Sabda Tama) Berbeda dengan yang ngaji mumpung, Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan, Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya, Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta. Tanpa bayu weyane ngalumpuk, Sakciptane wardaya ambebayani, (Rangga Warsita, Sabda Tama) Tidak memiliki kekuatan dan lemah, Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya, Sumpah dan janji hanya di mulut, Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati. Contoh Video Penyajian Tembang Gambuh Baca juga: 6 Contoh Tembang Megatruh dan Artinya Secara Lengkap 5 Contoh Tembang Macapat Maskumambang dan Artinya Secara Lengkap 6 Contoh Tembang Dhandhanggula dan Artinya Secara Lengkap Demikian pembahasan tentang "6 Contoh Tembang Gambuh dan Artinya Secara Lengkap" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel Tembang Macapat menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.
Tembang Gambuh Serat Wedhatama – Tembang macapat merupakan jenis karya sastra Jawa yang isinya berupa nasihat, perasaan, pengalaman, dan semangat dari penulis. Hingga saat ini, tembang macapat atau yang disebut dengan puisi Jawa ini masih digemari oleh sebagian masyarakat dari berbagai kalangan. Seperti yang kita ketahui, makna isi tembang macapat sendiri sangat dalam. Setiap syair tembang (cakepan tembang) mengandung pesan berupa nasihat. Maka tidak heran jika fungsi tembang macapat sebagai sarana memberi nasihat, pembawa amanat, media dakwah dan sebagai alat pendidikan. Jenis tembang macapat sendiri ada 11, salah satunya adalah tembang macapat gambuh yang akan kita pelajari saat ini. Pembahasan tersebut meliputi contoh tembung gambuh, watak tembung gambuh, paugeran tembang, arti tembang gambuh, gancaran tembang dan makna tembang gambuh. Pengertian Tembang Gambuhkompasiana.comTembang macapat gambuh merupakan salah satu dari 11 jenis tembang Jawa yang berada dalam urutan ke 6.
Tembang gambuh adalah kesenian Jawa yang menceritakan anak muda ketika bertemu seseorang yang tepat dan sesuai. Kemudian mereka memutuskan untuk menikah setelah bertemu kedua belah pihak dan mendapat restu dari orang tua. Namun, secara umum makna dari tembung gambuh yang akan di bahas bukan hanya menceritakan hubungan menjelang pernikahan saja. Kenyataannya, isi lagu gambuh juga membahas pergaulan antar manusia sehingga terciptalah hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Tegese tembang gambuh membahas tema pergaulan secara global. Baik itu pergaulan dengan orang yang lebih tua, teman, tetangga, pasangan atau rekan bisnis agar harmonis. Gambuh hadir dengan menyuguhkan lirik lirik lagu bertema nasihat dalam menjalin hubungan antar sesama, budi pekerti dan toleransi. Pitutur luhur tembung macapat gambuh yang seperti ini sangat di butuhkan oleh masyarakat modern yang krisis budi luhur seperti saat ini.
Asal Usul Tembang Macapat Gambuhgoogle.idMacapat gambuh di perkirakan muncul pada abad ke-15. Dahulu tembang ini populer disekitar masyarakat Bali ketika diperkenalkan aktor teater yang berjudul Panji.
Selain itu, gambuh juga dikenal sebagai dramatari klasik Bali yang kaya akan gerakan tari. Sehingga dianggap sebagai sumber jenis tari klasik Bali. Ditunjukkan dalam bentuk teater, macapat gambuh sangat berpegang teguh dengan kajian seni seperti seni rupa dan seni suara. Pementasan macapat gambuh diiringi dengan alat musik tradisional Indonesia yaitu gamelan. Watak Tembang Gambuhjawapos.idMacapat gambuh termasuk bagian dalam tembang tengahan, sama halnya dengan jenis tembang Megatruh, Wirangrong, Jurudhemung dan Balabak. Watak tembang macapat merupakan sifat dari syair dan lirik yang disampaikan dalam suatu tembang. Watak tembang macapat satu dengan yang lainnya berbeda, ada yang berwatak sedih, susah, sengsara dan ada juga yang berwatak bahagia, amarah, ketenangan.
Watak macapat gambuh secara khusus tentang kebersamaan dan sifat kekeluargaan. Sedangkan watak gambuh lainnya berupa sifat tegas, lugas, jelas, dan tidak ragu-ragu. Karena watak inilah, seringkali jenis macapat gambuh digunakan untuk menyampaikan cerita, pitutur (nasihat) dan pesan kehidupan yang membangun rasa persaudaraan, toleransi dan kekeluargaan. Aturan atau Paugeran Tembang Gambuhsolopos.comSeluruh tembang macapat terikat oleh aturan-aturan (paugeran) yang digunakan untuk membedakan satu tembang dengan tembang lain. Paugeran tembang ini perlu kalian pelajari jika ingin tahu cara membuat tembang gambuh dengan baik dan benar. Paugeran tembang macapat gambuh ada tiga yaitu paugeran guru gatra, guru lagu dan guru wilangan. Guru Gatra Tembang GambuhTembang macapat gambuh memiliki 5 guru gatra atau baris. Dengan demikian, setiap bait dari tembung gambuh terdiri atas lima baris lirik yang saling berhubungan. Guru Lagu Tembang GambuhSetiap tembang macapat selalu memiliki guru lagu yang berbeda satu sama lain. Guru lagu gambuh yaitu u, u, i, u, o. Artinya pada akhir lirik gambuh (lagu gambuh) setiap barisnya (gatra) diakhiri oleh huruf vokal yang ada lima tersebut. Guru Wilangan Tembang GambuhPaugeran tembang macapat gambuh selanjutnya yaitu guru wilangan. Guru wilangan adalah gatra atau baris dalam bait tembang yang memiliki jumlah suku kata tertentu. Guru wilangan tembung gambuh yaitu 7, 10, 12, 8, 8. Dengan demikian, gatra pertama jumlah suku katanya 7, kedua 10, ketiga 12 dan seterusnya. Dengan adanya paugeran tembang, ketika akan membuat lirik atau syair suatu tembang maka tidak bisa asal-asalan. Melainkan harus menyesuaikan aturan tembang berupa guru gatra, guru lagu dan guru wilangan seperti diatas agar isi tembang lebih enak didengar.
Fungsi Tembang Macapat GambuhTembang macapat gambuh memiliki fungsi untuk menyampaikan berbagai ajaran kebaikan (pitutur luhur) kepada para kaulah muda. Fungsi ini juga menunjukkan bagaimana isi tembang macapat gambuh secara keseluruhan. Amanat macapat gambuh yang paling menonjol adalah tentang bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan manusia lain. Jadi pada intinya, makna isi tembang ditujukan untuk memberi nasehat (wewarah) dan petunjuk-petunjuk dalam berbuat baik. Tembung gambuh pada akhirnya sering ditampilkan dalam pementasan acara umum, seperti pameran budaya, karawitan dan pewayangan. Hal ini karena makna yang terkandung dalam isi tembang. Kumpulan Contoh Tembang Gambuh Lan Artinesolopos.comBerikut kumpulan contoh tembang gambuh lan tegese: Contoh Tembang Gambuh Buatan Sendiri1)Sekar gambuh ping catur Kang cinatur polah kang kalantur Tanpa tutur katula-tula katali Kadaluwarsa kapatu Kapatuh pan dadi awon Artinya: Ini sekar gambuh keempat Berbicara mengenai tingkah laku melewati batas. Jjika tanpa nasehat maka semakin tak terkendali. Akhirnya terlanjur menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang mengakibatkan keburukan. 2) Aja nganti kabanjur Barang polah ingkang nora jujur Yen kebanjur sayekti kojur tan becik Becik ngupayaa iku Pitutur ingkang sayektos. Artinya: Jangan menunggu terbiasa. Terbiasa berperilaku tidak jujur. Jika sudah terlanjur akan celaka dan tidak baik. Lebih baik berusaha Mengikuti ajaran yang benar dan sejati. 3) Ya kanca mlaku-mlaku Nyegerake awak esuk-esuk Ayo konco konco subuh pada tangi Mlakune karo geguyu Mlakumlakubanjurngaso 4)Mun hayang hirup makmur Kudu sing rajin neangan elmu Mun urang sok hayang dihargaan diri Kudu ngaharhaan batur Jeung kudu hormat Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Tata Krama5) Tutur bener puniku Sayektine apantes tiniru Nadyan metu saking wong sudra papeki Lamun becik nggone muruk Iku pantes siro anggo. Artinya: Ucapan benar yaitu Yang pantas untuk ditiru Meskipun dari orang yang derajatnya lebih rendah Namun jika pengajarannya baik Maka pantas ditiru 6) Ana pocananipun Adiguna adigang adigung Pan adigang kidang adigung pan esthi Adiguna ula iku Telu pisan mati sampyoh Artinya: Ada perumpamaan Adiguna, adigang, dan adigung’ Seperti Adigang-nya seekor kijang dan adigung-nya seekor gajah Dan adiguna seekor ular Ketiganya mati bersama dengan sia-sia Contoh Tembang Gambuh Tema Pendidikan7) Si kidang ambegipun, Angandelaken kebat lumpatipun, Pan si gajah angandelaken gung ainggil, Ula ngandelaken iku, Mandine kalamun nyakot. Artinya: Si kijang berwatak buruk Membanggakan kecepatan melompat dan berlari Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi dan besar Ular membanggakan racunnya Yang manjur saat menggigit 8) Iku umpamanipun, Aja ngandelaken sira iku, Suteng nata iya sapa kumawani, Iku ambeke wong digang, Ing wasana dadi asor, Artinya: Sebuah perumpamaan, Jangan pernah menyombongkan diri, Seorang raja siapa yang telah berani, Itu perilaku yang adigang, Pada akhirnya dapat merendahkan diri sendiri. 9) Adiguna puniku, Ngandelaken kapinteranipun, Samubarang kabisan dipundheweki, Sapa bisa kata ingsun, Togging prana nora enjoh. Artinya: Watak adiguna yaitu, Sifat membanggakan kepandaiannya, Seolah-olah semua dapat dikerjakan sendiri, Dalam hatinya berkata “Siapa yang bisa seperti saya”, Ujung-ujungnya tidak bisa apa-apa. 10) Ambek adigung iku, Angungasaken ing kasuranipun, Para tantang candhala anyenyampahi, Tinemenan nora pecus, Satemah dadi geguyon. Artinya: Watak adigung adalah Menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya Semua ditantang berkelahi dan direndahkan. Namun jika benar-benar dihadapi, ia tidak berdaya. Akhirnya hanya menjadi bahan tertawaan Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema NasehatBerikut syair lagu gambuh dengan tema nasehat (wewarah) : 11) Ing wong urip puniku Aja nganggo ambek kang tetelu Anganggowa rereh ririh ngati-ati Den kawangwang barang laku Kang waskitha solahing wong Artinya: Dalam sebuah kehidupan manusia Jangan sampai memiliki ketiga watak tersebut Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati. Selalu intropeksi diri pada tingkah laku Pandailah membaca perilaku orang lain. 12) Rasaning tyas kayungyung Angayomi lukitaning kalbu Gambir wana kalawan hening ing ati Kabekta kudu pinutur Sumingkiringreh tyas mirong Artinya: Keinginan yang berasal dari rasa hati, Memberikan perlindungan dan memberikan rasa nyaman di hati. Juga akan melahirkan perasaan yang hening. Karena harus memberikan nasehat, Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah 13) Den samya amaituhu Ing sajroning jaman kala bendhu Yogya sampeyan yuda hardaning ati Kang anuntun mring pakewuh Uwohing panggawe awon Artinya: Diharap semua orang mengikuti Di dalam zaman dahulu kala Sebaiknya kamu mengendalikan hawa nafsu pribadi Yang dapat menuntun pada hal yang tercela Hasil dari sebuah perbuatan yang buruk 14) Ngajapa tyas rahayu Ngayomana sasameng tumuwuh Wahanane ngendhakke angkara klindhih Ngendhangken pakarti dudu Dinulu luwar tibengdoh Artinya: Berusahalah supaya hati selalu selamat. Selalu saling melindungi satu sama lain. Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka. Serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Ditelan dan dibuang jauh-jauh. Contoh Tembang Macapat Gambuh Serat WedhatamaBerikut isi lirik macapat gambuh tema serat wedhatama atau pitutur luhur : 15) Beda kang ngaji pumpung, Nir waspada rubedane tutut, Kakanthilan manggon anggung atur wuri, Tyas riwut ruwet dahuru, Korup sinerung angoroh. (Rangga Warsita, Sabda Tama) Artinya: Berbeda dengan yang ngaji mumpung, Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan, Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya, Hati selalu ruwet terus, Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta. 16) Ilang budayanipun, Tanpa bayu weyane ngalumpuk, Sakciptane wardaya ambebayani, Ubayane nora payu, Kari ketaman pakewuh. (Rangga Warsita, Sabda Tama) Artinya: Hilang sopan santunnya, Tidak memiliki kekuatan dan lemah, Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya, Sumpah dan janji hanya di mulut, Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati 17) Iku upamanipun Aja ngandelake sira iku Suteng nata iya sapa kumawani Iku ambeke wong digang Ing wasana dadi asor Artinya: Adalah suatu perumpamaan Jangan terlalu menyombongkan diri Raja siapa yang berani Yaitu perilaku adigang Yang dapat merendahkan Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema PendidikanBerikut lirik tembang gambuh tema pendidikan : 18) Ayo padha sinau Amrih bisa gawe seneng kalbu Tegese bisa gawe urip tentre sakyekti Yen bodho aja di ingu Tembene bakal sengsoro Artinya: Ayo kita belajar Agar mendapatkan kesenangan Artinya dapat membuat hidup tentram Jika bodoh jangan dipelihara Nanti akan sengsara Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema SosialBerikut contoh pupuh gambuh tema sosial: 19) Ayo warga podo mersudi Rukun gawe santosa satuhu Ayo gotong royong aja gawe serik Teguh raya bersatu Mbangun jiwa nuswantara Artinya: Ayowarga kita harus berusaha Rukun membuat sentosa seluruhnya Ayo bergotong royong jangan membuat onar Teguh agar bersatu Membangun jiwa nusantara Contoh Tembang Macapat Gambuh Tema Budi PekertiBerikut isi tembang macapat gambuh dengan tema budi pekerti: 20) Aja ninggal agami Iku dasar utama satuhu Uga penting tatakrama yekti Ngadohke ing payendu Laku becik kang utama Artinya: Jangan meninggalkan agama Itu adalah dasar utama Dan juga tata krama penting Menjauhkan dari perbuatan buruk Berbuat baik adalah yang utama 21) Amrih pareke iku Yen wus kanggep nuli gawe umuk Pan wong akeh sayektine padha wedi Tan wurung tanpa pisungsung Adol sangggup sakehing wong 22) Yen wong mangkono iku Ora pantes cedha karo wong agung Nora wurung anuntun panggawe juti Nanging ana pantesipun Wong mangkono didhedheplok 23)Aja kakehan sanggup Durung weruh tuture agupruk Tutur nempil panganggepe wruh pribadi Pangrasane keh kang nggunggung Kang wus weruh amalengos 24) Aja nganggo sireku Kulakuwan kan mangkono iku Nora wurung cinirenen den titeni Miiring pawong sanak sadulur Nora nana kang pitados
Gancaran Tembang GambuhSebelum masuk pembahasan gancaran dari pupuh gambuh, terlebih dahulu kita harus tau apa itu gancaran? Gancaran yaiku karangan utawa tulisan kang bebas, ora kaiket dening paugeran-paugeran. Gancaran awujud prosa utawa paragraf. Cara nggancarake tembang yaiku:
Makna Isi Tembang Macapat GambuhDari beberapa contoh gambuh diatas, setiap syair lagu mengandung nasehat dan pitutur luhur yang dapat kita ambil hikmahnya dan kita terapkan dalam kehidupan. Macapat gambuh berisi filosofi yang tinggi tentang pendidikan karakter. Hal ini tersirat dari arti gambuh sendiri yang bermakna kebikjasanaan, kecocokan dan kesepahaman. Selain itu, isi tembang memuat amanat (piwulang) untuk membangun dan menjaga rasa persaudaraan, hal ini tergambar dalam setiap lirik tembang. Pada intinya macapat gambuh berisi ajaran kepada generasi muda dalam menjalin hubungan dengan manusia lain. Meskipun terkikis waktu, makna dan isi tembang akan tetap relevan dengan kehidupan saat ini. Sebab, ciri khas dari lirik tembang macapat adalah berisi pesan-pesan yang luhur kepada kita untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi. Amanat Tembang Macapat GambuhBerikut beberapa rangkuman amanat atau isi tembang macapat gambuh atau pitutur luhur tembang gambuh:
Download Lagu Gambuh Bagi kalian yang penasaran dengan isi lagu gambuh dan ingin menyanyikan tembang macapat gambuh, silahkan download pada link berikut ini: Kumpulan Soal Bahasa Jawa Tembang Macapat GambuhBerikut beberapa soal ujian bahasan jawa seputar tembung gambuh:
Wangsulan : Watake tembang gambuh yaiku sumanak (ramah kepada siapapun), sumadulur (persaudaraan yang erat), mulang (mengajarkan), pitutur (nasihat).
Wangsulan : Tuladha tembang gambuh sudah ada diatas ya kak, silahkan dipilih salah satu:) Wangsulan : Tembang macapat gambuh merupakan jenis tembang yang berisi ajaran (pitutur luhur) kepada generasu muda untuk menjalin hubungan dengan manusia lain.
Wangsulan : Sekar gambuh ping catur Kang cinatur polah kang kalantur Tanpa tutur katula-tula katali Kadaluwarsa kapatu Kapatuh pan dadi awon
Wangsulan : ora nduweni sifat angkara murka, adigang, adigung lan adiguna.
Wangsulan : Ngiadohi sifat adigang, adigung lan adiguna.
Wangsulan : Paugerane gambuh ana 3, yaiku guru gatra, guru lagu lan guru wilangan. PenutupanDemikianlah penjelasan dan contoh tembang gambuh buatan sendiri beserta lainnya. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya dikolom komentar ya. Terimakasih 🙂 |