Gerakan senam aerobik yang dilakukan untuk menghindari terjadinya cedera adalah gerakan

Sesuaikan juga ukuran helm, kacamata pelindung, pelindung siku, dan bantalan lutut mengikuti bentuk tubuh Anda. Pastikan peralatan pendukung olahraga Anda masih dalam kondisi baik, dan anda memahami benar cara penggunaannya yang tepat.

3. Lakukan pemanasan dan pendinginan

Pemanasan sebelum berolahraga membuat darah Anda mengalir lancar dan melemaskan otot-otot tubuh Anda. Bila Anda akan berlari, contoh pemanasan sederhananya adalah memutarkan pergelangan kaki. Kemudian, lakukan jalan cepat selama lima sampai 10 menit. Setelah selesai, jangan lupa melakukan pendinginan untuk menormalkan kembali otot dan tubuh Anda.

4. Jangan berlebihan

Saat melakukan olahraga, tubuh Anda perlu beristirahat. Begitu juga dengan pengaturan waktu Anda berolahraga; seberapa intens dan berapa lama durasinya. Tubuh Anda sudah bekerja setiap hari, ada baiknya bila rutinitas olahraga Anda divariasikan.

Misalnya, minggu pertama lari untuk tiga kali dalam seminggu. Jangan lupa diselang-seling harinya supaya tubuh Anda punya kesempatan untuk memulihkan diri dan mencegah kelelahan. Misalnya lari setiap Senin, Kamis, dan Minggu. Seiring waktu jika Anda mulai terbiasa, Anda boleh menambah durasi (misalnya dari 15 menit jadi 30 menit) dan frekuensinya (misal dari 3 kali seminggu jadi empat kali).

Variasikan juga jenis olahraganya agar Anda berkesempatan untuk melatih kelompok otot yang berbeda, supaya kebugaran tubuh lebih maksimal dirasakan. Misalnya minggu ini fokus untuk berlari. Minggu depan yoga, kemudian renang. Setiap kali habis olahraga, pastikan Anda juga beristirahat sejenak.

5. Cukupi kebutuhan minum

Di manapun olahraga Anda, di gym ber-AC atau lapangan bermandikan panas terik matahari, selalu siap sedia botol minum. Ini berguna untuk mencegah dehidrasi yang bisa menurunkan fokus Anda, dan menyebabkan cedera.

Bila intensitas olahraga Anda tinggi selama lebih dari satu jam, sediakan juga minuman isotonik agar Anda tidak kelelahan dan tetap bugar. Minuman isotonik dapat menggantikan eletrolit tubuh yang hilang.

6. Mendapat bimbingan dari ahlinya

Khususnya bila Anda seorang pemula, sebaiknya minta panduan dari orang yang lebih ahli atau dapatkan pelatih pribadi yang profesional. Ini bahkan tetap penting apabila Anda sudah mengetahui dan mempelajari teknik-teknik dasarnya.

Pengawasan dari ahlinya dapat mencegah cedera saat berolahraga, karena mereka bisa membenarkan postur tubuh yang berantakan dan memandu cara pakai alat-alat olahraga supaya lebih efektif.

7. Hubungi dokter

Bila Anda mengalami pusing, sakit dada, nafas yang tidak normal, atau bahkan pingsan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol. 1 No. 1 (2014): September 2014 /
  4. Articles

https://doi.org/10.23887/penjakora.v1i1.11204

Olahraga senam aerobik dapat dilakukan dengan berbagaai macam gerakan yaitu: high impact (benturan keras), low impact (benturan ringan), dan multi impact (gabungan dari kedua gerakan di atas). Ketidakseimbangan antara kekuatan dan kelentukan (fleksibilitas) dan perubahan dalam sifat biomekanik tulang dapat dijadikan sebagai penyebab terjadinya cedera, karena tulang tidak kuat terhadap pembebanan secara tiba-tiba dan belum tahan terhadap benturan

Bila cedera olahraga diangap sebagai keadaan patologis, maka secara epidemiologis keadaan ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor host  (manusianya atau atlet), faktor agent (kegiatan yang berhubungan dengan olahraga), dan faktor environment (lingkungan). Ketidak seimbangan ketiga faktor inilah yang akan menimbulkan cedera.

Ada beberapa cara pencegahan cedera yang dilakukan antara lain adalah pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Dan dilanjutkan dengan pencegahan/ pemberian pertolongan berupa rest, ice, compression dan elevation (RICE). Untuk cedera yang dikatakan sebagai cedera berat, maka si korban harus ditangani oleh tenaga medis/ dokter ahli

Fine Jusuf. 1999. Mengatasi Gangguan Pernapasan. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Gian C.K, Teh K.C. 1992. Sport Medicine. Singapore: PG Puslishing Pte Ltd.

Len Kravits, 1997. Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda

Micheli, L.J. 1995. The Sport Medicine. New York: Harper Collins Pablisher.

Sadoso Sumosardjuno. 1996. Sehat dan Bugar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Vol. 1 No. 1 (2014): September 2014

Cedera pada saat olahraga dapat terjadi pada siapa pun, untuk mencegahnya melakukan pemanasan dapat dipilih. 10 tips ini untuk menghindari cedera saat olahraga.

09 May 2019|Nina Hertiwi Putri

Jangan lupa untuk melakukan pemanasan guna menghindari cedera olahraga

Cedera saat olahraga dapat terjadi pada siapa pun, terlepas dari pengalaman atau tingkat kebugarannya. Meski begitu, teradapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya seperti melakukan pemanasan hingga memilih pakaian olahraga yang tepat.Namun, sebelumnya ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu cedera olahraga yang kerap terjadi agar Anda dapat lebih waspada saat berolahraga.

Cedera Olahraga yang Umum Terjadi

Orang-orang kerap mengalami cedera saat sedang melakukan aktivitas fisik yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera olahraga yang umum terjadi:

Tips Mencegah Cedera saat Berolahraga

Tentu mendapatkan tubuh mengalami cedera merupakan hal yang tidak diinginkan oleh siapapun. Itulah sebabnya, dengan memperhatikan langkah-langkah sederhana ini setidaknya dapat membantu Anda untuk mencegah terjadinya cedera selama latihan.Setiap akan melakukan aktivitas fisik, khususnya yang berurusan dengan olahraga, pastikan untuk selalu memulainya dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan dengan pendinginan. Pemanasan membantu tubuh Anda bersiap untuk berolahraga. Secara bertahap pemanasan dapat meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, dan memperlancar peredaran darah sehingga otot lebih kuat. Lakukanlah peregangan otot sebelum dan sesudah Anda berolahraga. Cara ini akan membantu otot untuk berkontraksi dan lebih siap untuk digunakan saat berolahraga sehingga risiko cedera akan berkurang. Lakukan peregangan otot selama kurang lebih 20 detik setiap gerakannya. Ketika Anda baru akan memulai latihan rutin atau memulai program latihan baru, mulailah dengan tahapan yang ringan dan perlahan. Kemudian, secara bertahap Anda dapat menambah intensitas, durasi, dan frekuensi sesuai dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan diri terlalu keras. Variasikan latihan Anda dengan melatih berbagai otot tubuh secara bergantian. Jangan terlalu sering menggunakan satu set otot secara terus menerus. Mengulangi gerakan otot yang sama dengan sering dapat menyebabkan penggunaan berlebihan dan cedera yang berulang-ulang seperti cedera tulang kering dan tendinitis.Kenakan perlengkapan yang tepat untuk latihan Anda. Jika Anda seorang pelari, pakailah sepasang sepatu lari dengan ukuran pas. Jika Anda seorang pesepeda, selalu pakai helm dan pelindung lutut dan siku untuk keamanan. Bila perlu, gunakan pelindung lain seperti pelindung mulut, wajah, dan siku, serta tulang kering. Sesuaikan olahraga yang dilakukan dengan kondisi kesehatan Anda. Jangan memaksakan tetap berolahraga saat Anda telah merasakan nyeri atau sakit. Jika Anda memang telah mengalami cedera olahraga, pastikan Anda mengikuti rehabilitasi atau mendapatkan perawatan yang tepat sebelum kembali melakukan aktivitas fisik.Sebagian orang yang berambisi mendapatkan tubuh yang besar dan kekar kerap menikmati rasa sakit dan nyeri sebagai tanda ototnya sedang tumbuh dan berkembang. Sayangnya, jika terlalu berlebihan, akan ada risiko cedera yang malah dapat menimbulkan bahaya pada tubuh Anda. Jika Anda merasa sakit, Anda mungkin mengalami cedera. Hentikan latihan Anda, dan istirahat selama satu atau dua hariMinum banyak air sebelum, selama, dan setelah Anda berolahraga. Sebelum berolahraga, minumlah sekitar 2-3 gelas air sekitar 2 atau 3 jam sebelum berolahraga. Perhatikan pula asupan makanan ringan atau camilan setiap 2-3 jam untuk menjaga sumber bahan bakar untuk digunakan Anda berolahraga. Sebelum memulai latihan angkat beban atau olahraga, pastikan untuk selalu mempelajari teknik dan aturan yang tepat dari seorang pelatih. Dia dapat mengajarkan Anda bagaimana cara melakukan latihan dengan benar. Dengan begitu, risiko cedera dapat diminimalisir.Jangan memaksakan diri terlalu berlebihan untuk sebuah latihan. Setidaknya, gunakan 1-2 hari dalam seminggu untuk beristirahat. Istirahat dapat memberikan tubuh kesempatan untuk memulihkan otot yang Anda gunakan latihan. Ini juga penting dalam membantu mencegah cedera.Itulah beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah cedera terjadi. Meskipun kebanyakan cedera saat latihan dapat disembuhkan seperti sedia kala, ada baiknya untuk mencegah sebelum akhirnya harus mengobati.

olahragacedera

WebMD. https://www.webmd.com/fitness-exercise/guide/workout-injuries-prevention-and-treatment#1 
Diakses pada Oktober 2018
University of Rochester Medical Centre. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=85&contentid=P00935
Diakses pada 8 Maret 2019
American Academy of Pediatrics. https://www.aap.org/en-us/about-the-aap/aap-press-room/news-features-and-safety-tips/pages/Sports-Injury-Prevention-Tip-Sheet.aspx
Diakses pada 8 Maret 2019

Perut six pack seperti Agnez Mo adalah impian bagi sebagian orang. Perut six pack tidak dapat dibentuk hanya dengan latihan saja. Asupan nutrisi yang baik adalah langkah penting untuk mendapatkan perut six pack, seperti makanan berserat tinggi, makanan tinggi protein, dan asupan karbohidrat yang seimbang.

Gerakan yoga bisa dilakukan untuk membantu tubuh terlihat lebih tinggi. Sebab, olahraga ini berguna untuk memperbaiki postur. Contoh gerakannya antara lain child’s pose, mountain pose, shoulder opener, dan bridge pose.

16 Jul 2021|Nina Hertiwi Putri

Makan setelah olahraga dapat membantu menggantikan energi yang terbuang, mempercepat pemulihan otot, hingga mendukung pertumbuhan otot.

25 Apr 2021|Bayu Galih Permana

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Veranita