tirto.id - Obesitas, seperti dijelaskan Mayo Clinic, adalah kondisi penumpukan jumlah lemak yang terlalu banyak pada tubuh. Menurut WHO, penumpukan lemak tersebut terjadi karena asupan energi (energy intake) yang tidak seimbang dengan pengeluaran energi (energy expenditure) dalam jangka waktu yang lama. WHO memaparkan ada 2 hal yang menyebabkan obesitas, di antaranya:
Sementara itu, Mayo Clinic menambahkan beberapa faktor lain yang memengaruhi terjadinya obesitas yaitu:
Faktor keturunan dan pengaruh keluarga Gen yang diwarisi dari orang tua dapat mempengaruhi jumlah lemak tubuh dan di mana lemak tersebut didistribusikan. Genetika juga dapat berperan dalam seberapa efisiennya tubuh mengubah makanan menjadi energi, bagaimana tubuh mengatur nafsu makan, dan bagaimana tubuh membakar kalori selama berolahraga. Selain itu, kebiasaan makan dan aktivitas yang sama dalam sebuah keluarga juga dapat memengaruhi terjadinya obesitas. Gaya hidup yang tidak sehat seperti:
Dengan bertambahnya umur, manusia mengalami perubahan hormon dan pola hidup yang jarang beraktivitas. Selain itu, bertambahnya usia juga mengurangi jumlah otot tubuh yang mengakibatkan berkurangnya metabolisme. Hal ini dapat mengakibatkan pengurangan kebutuhan kalori dan dapat mempersulit penurunan berat badan. Kehamilan Peningkatan berat badan merupakan hal yang biasa terjadi selama kehamilan. Namun, beberapa wanita merasa kesulitan untuk menurunkan berat badan setelah setelah bayinya lahir. Penambahan berat badan pada masa kehamilan dapat berkontribusi pada terjadinya obesitas pada wanita. Umumnya, menyusui dengan ASI merupakan pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan. Berhenti merokok
Mikrobioma Bakteri usus dipengaruhi oleh apa yang Anda makan dan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.
Kategori Obesitas
Biasanya, Indeks Massa Tubuh (BMI) digunakan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak. BMI dianggap sebagai panduan kasar karena tidak selalu sesuai dengan tingkat kegemukan untuk setiap individu. BMI tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, seperti misalnya atlet olahraga yang berotot mungkin termasuk kategori obesitas namun mereka sebenarnya tidak memiliki lemak tubuh yang berlebih. Dalam perhitungannya, BMI dapat dihasilkan dari berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). Menurut WHO, orang dewasa dapat dikategorikan mengalami obesitas apabila memiliki BMI lebih besar atau sama dengan 30. Untuk anak-anak, pengkategorian obesitas dibedakan berdasarkan umurnya.
Dalam kesehatan, obesitas merupakan hal yang berbahaya karena merupakan penyebab berbagai macam penyakit, di antaranya:
Mayo Clinic juga menambahkan beberapa komplikasi penyakit yang dapat disebabkan oleh obesitas, yaitu:
Cara Mencegah Obesitas
Walaupun memiliki berbagai macam risiko penyakit, obesitas sebenarnya dapat dicegah dengan dukungan dari lingkungan dan masyarakat dalam memilih makanan yang lebih sehat dan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Anda dapat mengatasi sebagian besar faktor risiko melalui pola makan, aktivitas fisik dan olahraga, serta perubahan pola hidup. Pada level individu, setiap orang dapat menerapkan beberapa langkah pencegahan dengan:
Mayo clinic juga menambahkan upaya pencegahan lain seperti:
Namun, keberhasilan langkah-langkah tersebut tetap dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat, terutama industri makanan. Seperti yang dipaparkan WHO, industri makanan memiliki peran penting dalam mempromosikan diet sehat, yaitu dengan cara:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
OBESITAS
atau
tulisan menarik lainnya
Frizka Amalia Purnama
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|