Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Penting untuk diajarkan agar anak tidak tumbuh menjadi pribadi yang kasar dan tidak sopan

Tumbuh kembang anak bukan hanya soal kesehatan saja. Hal tersebut juga termasuk dengan tata krama.

Namun, memang, hidup tidak seindah cerita-cerita di televisi. Ada kalanya, Si Kecil tumbuh menjadi anak yang galak, kasar, dan mungkin tidak sopan.

Contohnya, menginterupsi obrolan orang tua, berbicara sambil mengunyah makanan, atau makan dengan bersuara.

Bisa jadi, hal tersebut dikarenakan anak tidak mengetahui tata krama dasar yang seharusnya ia pelajari sejak usia dini.

"Mengirimkan anak ke dunia luar tanpa mengetahui norma-norma sosial akan membuatnya mengalami masalah," tutur Sheryl Eberly, ibu dari tiga orang anak dan penulis 365 Manners Kids Should Know.

Nah, agar Si Kecil dapat tumbuh menjadi pribadi yang sopan baik, dan disukai banyak orang, Moms dan Dads mesti mengajarkannya tata krama dasar anak di bawah ini!

Baca Juga: 7 Film Anak Indonesia Terbaik, Berikan Kesan Berharga dan Nilai Moral untuk Si Kecil

Apa saja tata krama dasar yang wajib Moms ajarkan pada Si Kecil? Yuk, langsung cek di bawah ini, Moms!

1. Mengucapkan Tolong, Terima Kasih, Maaf, dan Permisi

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: manner3.jpg

Foto: Terima Kasih (Orami Photo Stocks)

Mengajarkan untuk mengucapkan kata tolong, terima kasih, maaf, dan permisi adalah tata krama paling dasar yang harus dipahami oleh setiap anak.

Kata "tolong" dapat diajarkan kepada Si Kecil saat ia membutuhkan bantuan dari orang lain.

Si Kecil juga mesti diajarkan untuk mengucapkan terima kasih kasih saat diberi hadiah atau telah ditolong oleh seseorang.

Untuk maaf, orang tua dapat mengajari kata tersebut pada Si Kecil saat dirinya berbuat kesalahan.

Sementara itu, kata permisi bisa diajarkan ketika Si Kecil ingin melintas di depan seseorang.

"Berperilaku sopan adalah cara hidup, bukan hanya sesuatu yang dilakukan saat butuh saja," kata Robin Thompson, pendiri etiket-network.com dan Sekolah Pesona Robin Thompson di Pekin, Illinois.

Pastikan untuk mengajarkan tata krama dasar anak dalam setiap kesempatan, sehingga akan tertanam dalam diri Si Kecil secara alami.

Baca Juga: Kenalkan Si Kecil pada Norma Kesopanan dan Contoh Nyatanya Sehari-hari

2. Mengetuk Pintu

Anak juga perlu mengerti mengenai privasi seseorang, terutama saat di rumah.

Mereka harus tahu bahwa mengetuk pintu dan meminta izin sebelum memasuki ruangan adalah tindakan hormat yang harus dipelajari.

Moms bisa memberikan anak contoh yang nyata, agar ia lebih mudah mengaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari

Cepat atau lambat, kebiasaan baik ini akan menjadi kebiasaan bagi Si Kecil.

3. Menutup Mulut saat Batuk dan Bersin

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: Membedakan Penyebab Pilek Pada Bayi, Karena Virus atau Alergi 2.jpg (goodtoknow.co.uk)

Foto: Menutup Mulut saat Batuk dan Bersin (Orami Photo Stocks)

Tata krama dasar anak lainnya adalah mengajarkan buah hati untuk menutup mulutnya saat bersin atau batuk.

Ajarkan juga bahwa mengupil di depan umum adalah tindakan yang tidak sopan.

Hal itu tidak hanya berkaitan dengan tata krama yang baik, namun juga kebersihan.

Jika anak sedang flu dan sering bersin, tentu akan terlihat jorok jika ia tidak mengelap hidungnya dengan benar.

"Jika orang tua melihat hal ini, jangan memarahinya. Tapi tawarkan tisu untuk melap hidungnya," ucap Robin Thompson.

4. Tidak Mengejek Orang Lain

Hal ini harus diajarkan kepada anak sedini mungkin.

Jika tata krama dasar anak ini tidak diajarkan, Si Kecil akan berpikir bahwa tidak ada salahnya untuk mengejek atau mengolok-olok orang lain.

Anak harus diajarkan bahwa menyakiti perasaan orang lain dengan mengolok atau mem-bully adalah perbuatan yang tidak terpuji.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Balita Menjadi Pelaku Bullying

5. Sikap Hormat Terhadap Orang yang Lebih Tua

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: manner4.jpg

Foto: Menghormati Orang Tua (Orami Photo Stocks)

Sikap hormat tidak hanya mesti ditunjukkan kepada Moms atau Dads saja.

Hal tersebut juga mesti ditunjukkan kepada orang-orang yang berusia lebih tua.

Anak harus diajarkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua, kakek dan nenek, guru, dan orang dewasa lainnya yang ditemui.

Salah satu cara paling mudah untuk mengajarkannya adalah dengan memberikan salam.

6. Mengingat Nama Orang

Memanggil dan mengingat nama seseorang dengan baik menunjukkan bahwa kita berusaha untuk mengenali dan mengingat orang tersebut.

Karenanya, ajarkan anak untuk mengenali nama-nama keluarga, kerabat, dan teman dengan menyebutkannya secara benar saat bertemu.

Baca Juga: Ternyata, Nama Anak Mencerminkan Kepribadian Orangtuanya!

7. Tidak Menunjuk dan Menatap Seseorang

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: boy-pointing-up_23-2147982485.jpg

Foto: Tidak Menunjuk dan Menatap Seseorang (Orami Photo Stocks)

Jelaskan kepada anak bahwa menunjuk dan menatap seseorang adalah hal yang kasar serta kurang sopan.

Katakan, jika menunjuk seseorang, tiga jari lainnya akan menunjuk pada dirinya sendiri.

8. Tidak Menyela Percakapan Orang Dewasa

Tata krama lainnya yang wajib Moms ajarkan kepada anak sejak kecil adalah, jangan menyela orang dewasa yang sedang berbicara satu sama lain kecuali darurat.

Ini adalah salah satu masalah yang banyak dialami anak-anak, terutama anak yang lebih kecil.

Itu karena, sering kali, anak-anak ingin mengungkapkan pikirannya begitu terjadi sesuatu.

Anak-anak, secara alami, juga lebih mementingkan diri sendiri.

Mereka pun mungkin memerlukan pengingat untuk menunggu sampai seseorang selesai berbicara sebelum menyela.

Untuk membantu anak-anak mempelajari kebiasaan ini, orang tua dapat mencoba menggunakan pengingat visual, seperti boneka binatang atau tongkat bicara.

Cukup minta semua orang berbicara hanya saat giliran mereka memegang tongkat bicara. Hal ini untuk mengajari anak-anak cara menunggu giliran berbicara.

Beri pemahaman bahwa Moms akan memperhatikan dan merespons ketika mereka telah selesai berbicara.

9. Jangan Menghina Orang Lain Berdasarkan Fisiknya

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: manner5.jpg

Foto: Anak-Anak (Orami Photo Stocks)

Jangan mengomentari karakteristik fisik orang lain, kecuali, tentu saja, untuk memuji mereka dengan sepenuh hati.

Berkomentar negatif terhadap kondisi fisik orang lain, meskipun itu dilakukan oleh anak kecil, adalah hal yang tidak sopan.

Baca Juga: Indah dan Penuh Makna, Ini 7 Nama Anak Perempuan Islam Menurut Alquran

10. Berlatih Menyapa dengan Benar

Menunjukkan kepada anak Moms bagaimana menyapa orang dengan benar adalah salah satu keterampilan terpenting yang bisa diajarkan kepadanya.

Hal ini juga termasuk dalam tata krama dasar, lho.

Saat menyapa, ajari pula Si Kecil untuk menatap mata lawan bicara, menghadap mereka secara langsung, dan menjabat tangan saat bertemu dengannya.

Cara yang bagus untuk melatih keterampilan ini adalah dengan membahasnya bersama anak saat bermain peran.

11. Tanamkan Tata Krama Makan yang Baik pada Anak

Contoh penerapan tata krama akhlak dalam bersikap adalah kecuali

Foto: table manners.jpg

Foto: Tata Krama Makan (globalvillagespace.com)

Tidak peduli apakah itu makan malam besar bersama keluarga atau makan malam biasa, anak harus menguasai tata krama dasar dengan baik.

Tata krama dasar yang baik, seperti tidak bersuara saat mengunyah, tidak berbicara saat makan, dan tidak mengunyah dengan mulut penuh.

Seiring bertambahnya usia anak, mereka juga dapat diajari untuk membantu mengatur dan membersihkan meja setelah makan.

Baca Juga: 7 Langkah Melatih Anak Berpuasa Menurut Islam, Coba Yuk!

Mengajarkan tata krama dasar anak akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sopan.

Katakan bahwa hal ini penting demi masa depannya kelak.

  • https://www.verywellfamily.com/ways-to-teach-kids-old-fashioned-manners-in-todays-world-1094897
  • https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/manners/teaching-kids-to-mind-their-manners/


Page 2

Artikel tentang anak 3-5 tahun memaparkan informasi beragam seputar anak dalam rentang usia 3-5 mulai dari kesehatan, nutrisi hingga perkembangan Si Kecil

Moms tak usah khawatir, karena segala informasi yang tersedia di sini berdasarkan dari sumber penelitian dan ilmu yang telah terbukti kebenarannya.

Bahkan tak jarang pula para ahli yang turut memberikan informasi di dalamnya. Selain membahas kesehatan, di artikel ini juga akan membahas perihal perlengkapan dan mainan yang tepat bagi anak usia 3-5 tahun.

Berbeda dengan rentang usia 2-3 tahun, di usia 3-5 tahun anak dikategorikan sebagai anak preschool atau usia siap sekolah.

Maka dari itu, di rentang usia ini anak-anak akan belajar kemandirian fisik. Mereka mulai berpakaian, memberi makan dan toilet sendiri sementara juga mulai mengembangkan keterampilan sosial dan berteman.

Selain itu, di usia ini pula Si Kecil akan berubah menjadi sosok yang lebih suka berbicara. Jadi Moms dan Dads perlu lebih aktif, ya.

Mereka akan berbicara terus-menerus dan mengajukan banyak pertanyaan karena secara kognitif rentang perhatian mereka meningkat.

Kemampuan Anak Usia 3-5 Tahun

Setelah beberapa perkembangan yang disebutkan di atas, anak usia 3-5 tahun memiliki beberapa kemampuan baru yang mereka kuasai.

Mungkin di rentang usia ini Si Kecil memiliki keterampilan seperti mengenal warna, menunjukkan kasih sayang, senang bermain dengan anak-anak lain bahkan bekerja sama dengan teman sebaya.

Bahkan di rentang usia 3-5 tahun anak akan berubah menjadi sosok yang lebih mandiri dan akan mulai lebih fokus pada kegiatannya.

Seperti yang disinggung sebelumnya, anak di rentang usia ini lebih ingin mengeksplorasi dan bertanya tentang hal-hal di sekitar mereka.

Hal ini pula yang menyebabkan interaksi mereka dengan keluarga dan orang-orang di sekitar mereka semakin intens karena cara berpikir mereka yang kian berkembang.

Selain itu, mungkin di tahap ini juga anak-anak mulai dapat mengendarai sepeda roda tiga atau roda empat. Jadi mungkin Moms harus menjaganya lebih ketat lagi.

Tips Mengasuh Anak Usia 3-5 Tahun

Mengalami masa-masa yang tengah aktif-aktifnya sebagai orangtua Moms perlu mengetahui jenis atau tips mengasuh anak usia 3-5, seperti:

  • Lanjutkan kegiatan membacakan cerita pada anak
  • Biarkan anak membantu dengan tugas-tugas sederhana
  • Dorong anak untuk bermain dengan anak-anak lain. Ini membantunya mempelajari nilai berbagi dan persahabatan
  • Bersikaplah jelas dan konsisten saat mendisiplinkan anak
  • Jelaskan dan tunjukkan perilaku yang orangtua harapkan darinya
  • Bantu anak mengembangkan keterampilan bahasa yang baik dengan berbicara kepadanya dalam kalimat lengkap dan menggunakan kata-kata "dewasa"
  • Bantu dia menggunakan kata dan frasa yang benar
  • Bantu anak melalui langkah-langkah untuk memecahkan masalah ketika dia marah
  • Beri anak pilihan sederhana dalam jumlah terbatas (misalnya, memutuskan apa yang akan dikenakan, kapan harus bermain, dan apa yang harus dimakan untuk camilan)
  • Jauhkan televisi dari kamar tidur anak
  • Tetapkan batas waktu layar untuk anak tidak lebih dari 1 jam per hari untuk menonton atau bermain gadget
  • Pastikan anak mendapatkan jumlah tidur yang disarankan setiap malam: Untuk anak-anak prasekolah 3-5 tahun, 10–13 jam per 24 jam (termasuk tidur siang)

Nutrisi yang Dibutuhkan Anak 3-5 Tahun

Waktu anak berusia 3-5 tahun adalah periode pertumbuhan sosial, intelektual, dan emosional yang cepat.

Sehingga anak-anak pada usia ini membutuhkan makanan dengan gizi seimbang.

Mereka harus makan dari masing-masing kelompok makanan: biji-bijian, sayuran, buah-buahan, susu dan daging.

Sebagai orang tua, penting untuk selalu menawarkan pilihan makanan yang berbeda untuk anak dan memberikan contoh yang baik tentang makan sehat.

Umumnya, anak rentang usia 3-5 tahun harus makan antara 1200-1600 kalori per hari. Namun ini akan bervariasi berdasarkan jenis kelamin, berat dan tinggi, serta tingkat aktivitas.

Dengan begitu, orang tua mungkin harus mendiskusikan kalori keseluruhan dengan dokter atau ahli gizi untuk menemukan jumlah kalori yang tepat.

Berikut ini contoh jumlah asupan yang dibutuhkan oleh anak dengan kategori usia 3-5 tahun, antara lain:

  • 2,5-4 porsi sayuran dan kacang-kacangan per hari
  • 1-1,5 porsi buah per hari
  • 2 porsi daging, ikan, telur atau kacang-kacangan per hari
  • 2 porsi susu, yoghurt, keju per hari

Selain memperhatikan jumlah nutrisi, Moms juga harus memperhatikan tekstur atau ukuran makanan untuk mencegah Si Kecil mengalami kesulitan makan atau tersedak.

Dengan begitu, Moms mungkin perlu menghindari atau memperhatikan beberapa kondisi, seperti:

  • Makanan licin seperti anggur utuh, potongan besar daging, hot dog, permen, dan obat batuk
  • Makanan kecil dan keras seperti kacang-kacangan, biji-bijian, popcorn, keripik, pretzel, wortel mentah, dan kismis
  • Selalu potong makanan menjadi potongan-potongan kecil dan perhatikan anak saat mereka makan

Tak hanya itu, jika anak memiliki beberapa alergi makanan, Moms juga penting untuk mengawasi apa yang mereka makan. Jadi ada baiknya bagi Moms untuk mencegah timbulnya alergi pada Si Kecil.

Beberapa alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah susu, telur, kacang tanah, kedelai, gandum, ikan, dan kerang.

Maka dari itu, sebagai orang tua Moms perlu mengetahui kesehatan serta kebutuhan nutrisi Si Kecil memantau perkembangannya di usia-usia rentan seperti fase balita.

Pastikan untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil dengan memberikan asupan yang seimbang dan menjaga kebersihan akan mainan dan benda-benda yang kerap digunakan oleh anak.

Yuk, temukan artikel lengkap soal kesehatan, perkembangan serta kebutuhan anak balita hanya melalui Orami Parenting!