Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda berwujud, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik. Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi pada era globalisasi ini. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya fisik, kewirausahaan, dan sumber daya informasi.
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan bahan baku lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan baku. Tenaga kerja merupakan faktor produksi berbentuk manusia yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Hasil produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja bernilai ekonomis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemampuan tenaga kerja diukur berdasarkan tingkat usia. Tenaga kerja akan dihitung sebagai faktor produksi ketika manusia memiliki kemampuan untuk bekerja. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya. Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, arsitek, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau pelatihan di bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan pelatihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir. Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan. Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku. Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau kemampuan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya. Cara pemakaian faktor produksi ditentukan oleh cara suatu perusahaan melakukan kegiatan produksi barang. Secara umum, pemakaian faktor produksi ditentukan oleh tingkat harga dari faktor produksi. Produsen akan mengurangi penggunaan faktor produksi ketika harganya meningkat. Sebaliknya, produsen akan menambah jumlah faktor produksi ketika harganya menurun.[1] Pertanian selalu berhubungan dengan ketersediaan faktor produksi. Produktivitas kegiatan dan hasil usaha tani ditentukan oleh ketersediaan faktor produksi. Semakin banyak faktor produksi yang dikelola secara efektif dan efisien maka produktivitas pertanian semakin tinggi. Pengelolaan faktor produksi dalam pertanian terbagi secara teknis dan secara alokatif. Secara teknis, faktor produksi dimanfaatkan dengan melakukan tingkat produksi yang tinggi. Sedangkan secara alokatif, faktor produksi digunakan untuk memperoleh laba dari hasil usaha tani. Laba dapat diperoleh oleh para petani melalui pembelian faktor produksi dengan harga yang murah dengan hasil produksi yang dijual dengan harga yang lebih tinggi. Efisiensi ekonomi akan tercapai ketika produktivitas faktor produksi meningkat dengan harga jual yang tetap tinggi. [2] Pertanian bioindustri merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan limbah dan biomassa pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ramah lingkungan. Lahan yang digunakan untuk pertanian dipandang sebagai sumber daya alam sekaligus faktor produksi bagi industri makanan dan industri lainnya. Faktor produksi ini diubah menjadi bioenergi yang bebas limbah. Faktor produksi digunakan berkali-kali melalui proses pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang. Faktor produksi dalam pertanian bionindustri dikelola berdasarkan prinsip bioproses yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.[3]
Faktor Produksi – Pengertian, Asli, Modal, Contoh Dan Tujuannya – DosenPendidikan.Com– Pasar faktor produksi adalah pasar yang menyediakan faktor-faktor produksi yang nantinya akan digunakan untuk membuat suatu produk. Faktor-faktor produksi sendiri mencakup tanah, modal, kewirausahaan, serta tenaga kerja. Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan. Sumber Daya AlamSumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung. Coba Anda lihat di sekitar lingkungan tempat tinggalmu, faktor-faktor produksi sumberdaya alam apa saja yang ada, dan dapat digunakan untuk produksi apa! Baca Juga : Manajemen Keuangan adalah Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
Dari klasifikasi tenaga kerja di atas, coba Anda klasifikasi tenaga kerja yang mana paling banyak di daerah Anda. Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan. Modal dapat dibedakan menurut:
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha. Baca Juga : Perusahaan Dagang Pasar Faktor Produksi Alam (Pasar Tanah)Pasar Tanah adalah pasar dimana rumah tangga akan menawarkan tanah di pasar input sebagai respon atas permintaan perusahaan yang nantinya rumah tangga tersebut akan menerima balas jasa berupa sewa. Tanah akan dijual dan disewakan pada pengguna yang bersedia membayar paling mahal. Pengguna potensial tersebut harus bisa memprediksi berapa laba ekonomis yang akan diperoleh sehingga dapat memperkirakan harga yang bisa dibayarkan untuk sebidang tanah. Pasar Faktor Produksi Tenaga KerjaFaktor Produksi Tenaga Kerja adalah Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli meskipun mesin-mesin telah banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan manusia mutlak diperlukan. Pasar Faktor Produksi ModalModal merupakan peralatan, barang, mesin maupun uang yang digunakan dalam proses produksi yang nantinya akan menghasilkan barang baru. Dengan adanya modal tersebut diharapkan permintaan dan penawaran mengalami peningkatan. Ciri-Ciri Modal
Golongan Modal
Faktor Produksi Keahlian atau KewirausahaanFaktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan seseorang dalam memanfaatkan / menggunakan faktor produksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa dan juga menanggung resiko dalam setiap usaha. Baca Juga : Piutang Adalah Perbedaan Pengusaha dan WirausahaPengusaha adalah orang yang menjalankan kegiatan usaha baik usaha jual -beli, maupun usaha produksi yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan dan menanggung perusahaannya bila ada resiko yang akan terjadi sewaktu waktu. Wirausaha adalah orang yang mampu mencari dan memanfaatkan peluang usaha serta mendapat sumber dana dan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan usaha, dan berani menanggung resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya. Keahlian-keahlian Kewirausahaan
Fungsi ProduksiQ = f (K, L, R, T)
Baca Juga : Koordinasi Adalah Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor
Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia. Di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian factor – factor produksi yang optimal harus dijalankan. Tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber – sumber daya dalam perekonomian secara efisien. Keuntungan & ketahanan (survival ) perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan factor – factor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.
Setiap factor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Pemiliknya menjual factor produksi tersebut kepada para pengusaha, & sebagai balas jasa, mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji & upah. Tanah memperoleh sewa. Modal memperoleh bunga & keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diterima masing – masing factor produksi tergantung harga & jumlah yang digunakan. Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari seluruh pendapatan factor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang & jasa yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan yang ada di dalam negera tsb, & merupakan jumlah pendapatan berbagai factor produksi yang ada dalam perekonomian. Analisis mengenai permintaan ke atas factor produksi tidakk hanya akan menjelaskan tentang penentuan harga factor produksi tapi juga pendapatan dari masing – masing factor produksi & distribusi pendapatan ke berbagai jenis factor produksi. Teori tentang penentuan harga factor produksi = teori distribusi. Teori Produktivitas MarginalSuatu factor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada factor produksi itu = hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh factor produksi tsb. Baca Juga : Tujuan Pembangunan Nasional Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang DigunakanPada tingkat penggunaan factor produksi tertentu, produsen telah mencapai keuntungan maksimum. Apabila penggunaan factor produksi terus bertambah, keuntungan akan berkurang & apabila factor produksi yang digunakan dikurangi, keuntungan juga akan berkurang. Permintaan ke Atas Faktor ProduksiDalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan
Berdasarkan permisalan tsb, hubungan diantara banyaknya faktor produksi yang digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut : Tingkat Produksi & Hasil PenjualanPertambahan produksi dinamakan Produksi fisik Marginal atau MPP (Marginal Physical Product). Sedangkan jumlah produksi fisik adalah TPP atau total physical product. Hasil penjualan produksi total adalah total revenue product (TRP). Hasil penjualan produksi marginal yaitu marginal revenue product (MRP). Jumlah Faktor Produksi yang DigunakanDitinjau dari sudut penggunaan factor – factor produksi, seorang produsen akan memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan produksi sampai pada tingkat dimana hasil penjualan marginal = harga faktor. Baca Juga : Laporan Keuangan Persaingan Tidak Sempurna & Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi semakin rendah pada tingkat produksi / penjualan barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin rendah ini menyebabkab hasil penjualan dan hasil penjualan marginal pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Angka – angka dalam tabel berikut akan membuktikan kebenaran pernyataan tsb : Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam persaingan sempurna. Keadaan ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna. Sifat Permintaan Ke Atas Faktor ProduksiPermintaan seorang pengusaha ke atas factor – factor produksi mempunyai sifat berbeda – beda. Permintaan tsb dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan barang – barang yang akan dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selama pertambahan penggunaan suatu factor produksi akan menambah keuntungannya, lebih banyak factor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh karena permintaan pengusaha ke atas sesuatu factor produksi ditentukan oleh kemampuan factor produksi tsb untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan menguntungkan, permintaan ke atas factor – factor produksi dinamakan permintaan terkait / Derived Demand.
Kurva permintaan ke atas factor produksi menurun dari kiri atas menuju kanan bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makintinggi harga faktor produksi, makin sedikit permintaan ke atas faktor produksi tsb.Kurva permintaan ke atas sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena
Baca Juga : Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli Pergeseran Kurva Permintaan Faktor ProduksiTerdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas faktor – faktor produksi :
Elastisitas Permintaan Faktor Produksi Sesuatu perubahan harga factor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan ke atas perubahan jumlah berbagai factor produksi yang digunakan.
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar pula elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tsb.
Makin banyak faktor – faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan ke atas faktor produksi tsb.
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan ke atas faktor produksi yang bersangkutan. Baca Juga : Stakeholder adalah Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi
Penggunaan faktor – faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marginal yang sama besarnya. Produksi fisik marginal dari modal & tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah
Peminimumam ongkos dengan menggunakan 2 faktor produksi yang berbeda harganya adalah Faktor-faktor produksi dalam perekonomian industriPerbedaan utama suatu sistem ekonomi terhadap yang lainnya terletak pada cara system itu mengelola factor-faktor produksinya, yaitu sumber daya dasar yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapun komponennya adalah:
Demikian penjelasan artikel diatas tentang Faktor Produksi – Pengertian, Asli, Modal, Contoh Dan Tujuannya semoga bermanfaat bagi pembaca setia DosenPendidikan.Com |