Efek minum obat tidur 5 butir

1. Efek samping dari obat tidur dapat membuat orang yang meminumnya merasa lupa, merasa pusing, bingung, dan sulit untuk berpikir keesokan harinya.

BACA JUGA: Minum Air Sebelum Tidur Malah Tambah Masalah Tubuh?

Baca Juga

  • Waspada, Sering Mimpi Buruk Jadi Tanda Nightmare Disorder
  • Buntut Pandemi COVID-19, Gangguan Tidur pada Remaja Mengalami Peningkatan
  • Mau Lebih Sehat Secara Mental? Pastikan Punya Waktu Tidur Cukup dan Berkualitas

2. Berlebihan dalam mengonsumsinya, akan memaksa Anda untuk meningkatkan asupannya agar Anda benar-benar tertidur. Sudah jelas, akan menimbulkan efek samping yang lebih besar.

3. Terlalu sering mengonsumsi obat tidur akan membuat Anda ketergantungan yang berkepanjangan. Tidur lelap secara alami, tampaknya hanya mimpi yang jauh dari angan, yang hanya akan membuat Anda mengalami sulit tidur dan kerap merasa cemas.

4. Jika Anda berhenti mengonsumsinya, secara perlahan tubuh akan menggigil, berkeringat, dan mual.

5. Anda harus tahu bahwa obat tidur akan memengaruhi proses dari obat jenis lainnya yang sedang Anda konsumsi. Apakah itu obat pusing, demam, dan lain-lain.

6. Kondisi akan semakin parah, saat Anda menggabungkannya dengan obat penghilang rasa sakit atau obat penenang.

7. Anda harus menyadari bahwa masalah tidur mungkin menjadi pemicu terjadinya beberapa penyakit kesehatan mental, yang mendasari terjadinya gangguan tidur. Dan obat tidak selalu menjadi pilihan yang tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Efek minum obat tidur 5 butir

    Gangguan Tidur

    Penyakit

    Gangguan tidur merupakan segala bentuk kondisi ketika proses tidur secara baik dan sempurna seseorang tidak terpenuhi.

    Mengonsumsi obat tidur secara rutin juga bisa menimbulkan efek samping ketergantungan obat tidur. Padahal, sebagian besar obat tidur hanya boleh Anda konsumsi dalam jangka waktu pendek, misalnya beberapa hari atau beberapa minggu saja. Ini artinya, mengonsumsi obat tidur hingga berbulan-bulan tentu tidak baik dan bisa berdampak buruk.

    Salah satu kondisi yang mungkin terjadi jika menggunakan obat ini dalam jangka panjang adalah ketergantungan pada obat tidur. Jika sudah demikian, Anda mungkin dapat meningkatkan dosis obat karena dosis sebelumnya sudah tidak mempan. Hal ini sudah jelas termasuk ke dalam penyalahgunaan obat.

    Menurut Sleep Foundation, kecanduan obat tidur dapat berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi kesehatan secara menyeluruh. Mulai dari kehilangan koordinasi motorik, vertigo, ketidakmampuan untuk fokus atau mengingat banyak hal, dan euforia.

    Belum lagi, Anda mungkin akan mengalami beberapa gangguan mental akibat kecanduan obat tidur. Sebagai contohnya, gangguan kecemasan, rasa takut saat mendekati jam tidur, hingga rasa tak nyaman dan khawatir tidak bisa tidur jika tanpa obat-obatan.

    Percaya atau tidak, kondisi ini akan sulit membaik dan justru akan semakin memburuk. Anda bisa saja mencampurkan penggunaan obat dengan alkohol agar bisa cepat terlelap. Padahal, kombinasi obat tidur dan alkohol dapat menyebabkan kematian.

    Oleh karena itu, hindari penggunaan obat tidur dalam jangka panjang dan tanpa sepengetahuan dokter. Lebih baik, diskusikan dengan dokter mengenai efek samping dari obat-obatan ini demi menghindari hal-hal yang tidak Anda inginkan.

    Biasanya tergantung seberapa banyak dosis diminum dan kondisi tubuh Anda, seperti berat badan dan proses metabolisme. Namun, rata-rata obat tidur akan mulai memberikan reaksi sekitar 30 menit sampai satu jam setelah diminum.

    Berikut daftar jenis obat tidur dan lamanya efek obat bertahan pada tubuh Anda, seperti:

    1. Diphenhydramine

    Diphenhydramine adalah obat yang memengaruhi reseptor histamin pada otak sehingga dapat menyebabkan kantuk. Diphenhydramine dapat membantu Anda tidur 4 sampai 6 jam lebih lama. Namun, bisa menyebabkan efek samping kantuk di siang hari dan kesulitan buang air kecil.

    2. Benzodiazepin

    Sementara obat benzodiazepin akan memengaruhi reseptor GABA pada otak sehingga menyebabkan kantuk. Benzodiazepin membantu Anda tidur 4 sampai lebih dari 12 jam tidur lebih lama. Namun, dapat menyebabkan efek samping pusing atau hilangnya koordinasi otot.

    3. Selective GABA Medicines, seperti zolpidem tartrate

    Cara kerja obat ini sama dengan benzodiazepin sehinga menyebabkan kantuk. Namun, obat hanya memberikan efek tidur lebih lama dalam 6 sampai 8 jam. Efek sampingnya meliputi gangguan memori, halusinasi, atau berubahnya perilaku.

    4. Sleep-Wake cycle Modifiers, seperti rozerem

    Obat ini merangsang reseptor melatonin di area otak yang mengontrol siklus tidur dan bangun. Anda bisa tidur 4 hingga 6 jam lebih lama. Namun, akan ada efek samping seperti mengantuk, pusing, atau sakit kepala.

    Apa yang terjadi jika minum obat tidur terlalu banyak?

    1. Efek samping dari obat tidur dapat membuat orang yang meminumnya merasa lupa, merasa pusing, bingung, dan sulit untuk berpikir keesokan harinya. 2. Berlebihan dalam mengonsumsinya, akan memaksa Anda untuk meningkatkan asupannya agar Anda benar-benar tertidur.

    Apakah overdosis obat tidur menyakitkan?

    Beberapa bahaya konsumsi obat tidur secara berlebihan adalah kejang-kejang hingga susah bernapas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi dari obat tidur yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual dan bengkak, melansir dari addictioncenter.com.

    Apakah overdosis obat bisa membuat kematian?

    Overdosis adalah kondisi yang bisa terjadi akibat mengonsumsi zat atau obat secara berlebihan. Hal ini tidak boleh dilakukan, karena bisa memberi dampak fatal ke tubuh, salah satunya dapat menyebabkan kematian.

    Berapa lama efek dari obat tidur?

    Namun, obat hanya memberikan efek tidur lebih lama dalam 6 sampai 8 jam. Efek sampingnya meliputi gangguan memori, halusinasi, atau berubahnya perilaku.