Contoh kesepadanan struktur dalam kalimat efektif

Contoh Kalimat Efektif Kelogisan dan Kesepadanan Lengkap – Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat materi mengenai kalimat efektif. Kalimat efektif tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu kalimat efektif kelogisan, kalimat efektif kesepadanan, dan sebagainya. Namun dalam kehidupan sehari hari banyak kita temukan mengenai contoh kalimat efektif kelogisan dan contoh kalimat efektif kesepadanan. Setiap orang pasti saling berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaian ide, pendapat, maupun pesan melalui sebuah kalimat.

Kalimat dibuat menjadi lebih efektif agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan diterima. Kalimat efektif ini tidak hanya diperlukan dalam bentuk lisan saja, melainkan dalam bentuk tulisan juga. Lantas bagaimana cara membuat contoh kalimat efektif kesepadanan itu? Bagaimana cara membuat contoh kalimat efektif kelogisan itu?

Contoh kesepadanan struktur dalam kalimat efektif
Contoh Kalimat Efektif

Kalimat efektif dalam bentuk tulisan memiliki tujuan yaitu agar karya yang disampaikan dalam bentuk tulisan dapat dengan mudah dipahami maupun dimengerti oleh pembaca. Dengan contoh kalimat efektif kelogisan dan contoh kalimat efektif kesepadanan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalimat efektif digunakan untuk menyampaikan gagasan maupun ide dalam bentuk lisan dan tulisan sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca maupun pendengar. Kali ini saya akan membagikan beberapa contoh kalimat efektif kelogisan dan contoh kalimat efektif kesepadanan lengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak dibawah ini.

Apa itu kalimat? Kalimat merupakan rangkaian kata atau satuan bahasa berbentuk kata yang dapat menyatakan makna secara lengkap dan bisa berdiri sendiri. Kalimat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu kalimat efektif dan kalimat tidak efektif. Jenis kalimat yang akan saya bahas ini bersifat efektif. Apa itu kalimat efektif?

Kalimat efektif ialah sebuah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan gagasan pengarang dengan tepat agar mudah dipahami oleh pembaca ataupun pendengar. Apabila pengarang dapat menyampaikan gagasannya dengan tepat maka pembaca maupun pendengarnya dapat lebih mudah, lengkap dan jelas dalam memahami maksud dan pikiran dari hasil karyanya. Namun harapan seperti itu terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Maka dari itu diperlukan contoh kalimat efektif kelogisan dan contoh kalimat efektif kesepadanan. Misalnya terdapat seseorang yang tidak memahami maksud dan tujuan dari hasil pengucapan maupun penulisan sesuatu hal. Agar seseorang tersebut dapat memahaminya maka diperlukan unsur unsur kalimat yang harus ada. Namun unsur unsur kalimat yang tidak diperlukan harus dihilangkan.

Baca juga : Pengertian dan Jenis Jenis Kalimat Tanya Beserta Contoh

Kalimat efektif memiliki beberapa ciri khas seperti keparalelan bentuk, kehematan kata, kepaduan gagasan, kesepadanan struktur, ketegasan makna, kelogisan bahasa dan kecermatan penalaran. Untuk lebih memahami tentang kalimat efektif ini dapat anda simak contoh kalimat efektif kelogisan dan contoh kalimat efektif kesepadanan.

Kalimat Efektif Kelogisan

Kalimat efektif kelogisan adalah kalimat yang berisi gagasan pengarang untuk disampaikan kepada pembaca atau pendengar dengan menggunakan ejaan yang berlaku. Kalimat efektif dalam kelogisan harus mudah untuk dipahami dan dimengerti. Maka dari itu diperlukan unsur unsur kalimat yang yang bersifat masuk akal atau logis. Berikut contoh kalimat efektif kelogisan :

“Bapak kepala sekolah, waktu dan tempat saya persilakan.” Kalimat ini memiliki sifat yang tidak masuk akal maupun logis karena tempat dan waktu termasuk benda mati yang tidak bisa dipersilakan. Maka dari itu kalimatnya harus diubah menjadi “Bapak kepala sekolah, saya persilakan untuk naik kemimbar ceramah.”

Adapula contoh kalimat efektif kelogisan yang lain yaitu :1. Kepada Ketua RT, waktu dan tempat kami persilakan. (Kalimat tidak efektif)

    Kepada Ketua RT, kami persilakan untuk menyampaikan pidato. (Kalimat efektif)

Membuat sebuah kalimat tentu bukan hal yang sulit bagi teman-teman. Namun, apakah kalimat yang dibuat tersebut sudah termasuk kalimat efektif? Pada dasarnya, sebuah kalimat dapat dibentuk oleh klausa yang terdiri atas subjek dan predikat dengan penambahan objek, pelengkap, maupun keterangan yang diakhiri dengan tanda baca titik (.), tanya (?), atau seru (!). Jika tidak tepat, penambahan-penambahan tersebut dapat membuat kalimat yang dibuat menjadi tidak efektif, loh.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Kalimat Majemuk
Majas

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

Syarat Kalimat Efektif

Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.

Contoh kesepadanan struktur dalam kalimat efektif

sumber gambar: hubpages.com

1. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

2. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

3. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

1. Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.

Contoh kesepadanan struktur dalam kalimat efektif

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif: Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh: Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)

Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

Contoh: Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2. Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

Contoh Kata Jamak: Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.

Contoh Kata Sinonim: Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)

Ia masuk ruang kelas.

Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.

3. Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh: Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

4. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

Contoh: Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)

Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

5. Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Contoh: Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)

Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)

Kontributor: Teodora Nirmala Fau, S.Hum.

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Resensi
  2. Jenis-jenis Paragraf
  3. Unsur Intrinsik Puisi