Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 12 to 18 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 22 to 35 are not shown in this preview.

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Trigonometri. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

Otonomi Daerah. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

LINGKARAN. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Bukti tekstual yang menunjukkan penilaian resensator yang sangat mengapresiasi film 5 Elang adalah

DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

1 MTS KELAS IX. WAHONO ABDUL HANIF. PENULIS: PUSAT PERBUKUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2 Wahono Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008 tanggal 7 November Abdul Hanif Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp23.368,00 Wahono ISBN (No. Jil. Lengkap) ISBN (Jil. 3) Abdul Hanif Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional i Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX Penulis: Wahono Abdul Hanif 3 Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional ii Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang Penulis: Wahono Abdul Hanif Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX Editor : Mujiyono Ukuran buku : : 297 x 210 mm WAH WAHONO b Bahasa Indonesia / Penulis Wahono, Abdul Hanif ; editor, Mujiyono. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, vi, 258 hlm. : ilus. ; 28 cm. Bibliografi : hlm Indeks untuk SMP/MTS kelas IX ISBN 1. Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran III. Mujiyono I. Judul II. Abdul Hanif Hak Cipta buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional dari penerbit Gita Perdana, CV. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 Buku ini bebas digandakan sejak Juli 2010 s.d. Juli 2025 Diperbanyak oleh.

3 iii Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya, Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Nasional, pada tahun 2010, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008 tanggal 7 November Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juli 2010 Kepala Pusat Perbukuan iv Kata Pengantar Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada ketercapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Upaya untuk meningkatkan kompetensi berbahasa siswa perlu penerapan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, kreatif, inovatif, dan terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Kemampuan berbahasa meliputi aspek: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, serta kemampuan bersastra. Kemampuan berbahasa Indonesia diarahkan pada peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan konteks berbahasa. Kemampuan bersastra diarahkan untuk menumbuhkan penghargaan siswa terhadap karya sastra. Standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berkomunikasi dan belajar bersastra. Standar kompetensi ini dimaksudkan agar siswa siap mengakses situasi dan perkembangan multi global dan lokal yang berorientasi pada keterbukaan dan kemasadepanan. Agar siswa menguasai kompetensi dengan baik, diperlukan buku yang dapat memotivasi siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, inovatif, bermakna, serta sesuai dengan konteks lingkungan siswa. Disajikan dalam buku ini, strategi pembelajaran yang memuat langkahlangkah dan proses pembelajaran yang cukup konkret bagi siswa serta pemodelan pembelajaran bagi guru dengan mengacu pada pendekatan kontekstual. Tidak kalah pentingnya dalam buku ini disajikan pula berbagai macam rubrik penilaian untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi setiap aspek pembelajaran. Sebagai kata akhir, penulis berharap buku ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Terima kasih. Bandarlampung, 10 April 2008

4 Penulis v Daftar Isi Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... iii iv v Semester 1 Unit 1 A. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif... B. Mengomentari Pendapat Narasumber dalam Dialog Interakti... C. Mengkritik/Memuji Berbagai Karya Seni atau Produk... D. Menemukan Tema, Latar, Penokohan pada Cerpen-cerpen dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen... E. Menemukan Tema dan Pesan Syair Unit 2 A. Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa... B. Menulis Iklan Baris... C. Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan pada Cerpen... D. Menganalisis Unsur-unsur Syair Unit 3 A. Menemukan Informasi Melalui Kegiatan Membaca Memindai Indeks Buku... B. Meresensi Buku... C. Menceriterakan Kembali Isi Cerpen... D. Menulis Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca Unit 4 A. Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Iklan B. Menyunting Karangan C. Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Peristiwa yang Pernah Dialami D. Musikalisasi Puisi Semester 2 Unit 1 A. Menyimpulkan Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah... B. Memberi Komentar Isi Pidato/Ceramah/Khotbah... C. Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah... D. Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika dalam Novel Angkatan E. Membandingkan Karakteristik Novel Angkatan Unit 2 A. Berpidato/Berceramah/Berkotbah... B. Menemukan Gagasan Utama Artikel dan Buku melalui Membaca Ekstensif... C. Menulis Karya Ilmiah Sederhana... D. Menerangkan Sifatsifat/ Karakter Tokoh dalam Kutipan Novel... E. Menjelaskan Alur Peristiwa

5 Sinopsis Novel vi Unit 3 A. Membaca Cepat 300 Kata Per menit... B. Menulis Surat Pembaca... C. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Telah Dibaca... D. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata Unit 4 A. Mengubah Sajiah Grafik, Tabel, atau Bagan ke dalam Uraian... B. Menerapkan Prinsip-prinsip Diskusi... C. Membahas Pementasan Drama D. Menilai Pementasan Drama SEMESTER 1 2 Bagian Kesatu Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif Pernahkah kalian menyaksikan dialog, baik secara langsung maupun tidak langsung? Bagaimanakah proses dialog itu terjadi? Adakah perbedaan antara dialog, diskusi, dan wawancara? Arti dialog dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah percakapan, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Pengertian dialog dalam perkembangan sekarang ini adalah percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas suatu masalah untuk mendapatkan gambaran atau solusi pemecahannya. Dialog interaktif yaitu, dialog yang melibatkan pemirsa/pendengar untuk ikut serta memberikan usul, pertanyaan, atau tanggapan terhadap masalah yang dibahas. Biasanya dialog dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber atau pakar di bidangnya. Dialog bisa dilakukan antara dua orang atau lebih pakar yang membahas suatu masalah. Kegiatan dialog berjalan dengan panduan moderator. Moderator menjembatani jalannya dialog antara narasumber yang satu dengan narasumber yang lain. Dialog lebih bersifat fleksibel, tidak kaku, dan agak rileks, bisa forum resmi maupun tidak resmi. Untuk memahami dialog dari beberapa narasumber, cermatilah dialog berikut ini yang akan diperdengarkan! Pemodelan Guru memperdengarkan dialog melalui radio, tape recorder atau TV. No. Nama Acara

6 Disiarkan di Stasiun Televisi Narasumber Pewawancara/ Moderator Tema/ Isi Dialog Interaktif Dst. Tips Menyimpulkan Dialog Interaktif: 1. Dengarkanlah dialog secara saksama. 2. Catatlah pokokpokok isi dialog yang kamu saksikan. 3. Rangkailah pokokpokok tersebut. Setelah mengisi kolom di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah dialog interaktif itu? 2. Bagaimanakah perbedaan dialog interaktif dengan dialog biasa? 3. Tema apakah yang biasa diangkat dalam dialog tersebut? 4. Bagaimanakah peran moderator dalam acara tersebut? 5. Bagaimanakah peran narasumber dalam acara tersebut? 6. Bagaimanakah peran pemirsa dalam acara tersebut? 7. Buatlah pokok-pokok isi dalam salah satu dialog interaktif yang pernah kamu saksikan! 8. Buatlah rangkuman isi dialog interaktif tersebut! 3 Saksikanlah dialog wawancara di televisi atau radio lalu buatlah laporan dengan mengisi lembar berikut ini! LAPORAN KERJA DIALOG INTERAKTIF DI TELEVISI/RADIO Nama Acara TV/Radio Waktu Tayang Nama Stasiun TV/Radio Pemandu Penanya Narasumber Topik Keterangan :... :... :... :... :... :... :... : (Apakah acara dialog itu melibatkan pemirsa?) a. Pertanyaan-pertanyaan penting yang diajukan penanya/pemandu (1)... (2)... (3)... b. Catatan penting yang dikemukakan narasumber (1)... (2)... (3) c. Catatan penting yang dikemukakan pemirsa/penonton di studio (1)... (2)... Dialog Interaktif Narasumber Narasumber : Selamat siang. : 1. Prof. Dr. Arifin Sutikno (Pakar llingkungan) 2. Drs. Antoni Subagio (Praktisi Lingkungan) 3. Tri Agustianto, S.E (Pakar Ekonomi) Moderator Tempat : Sri Indah Widarti : Stasiun Televisi Indosiar

7 Moderator : Hadirin di studio dan pemirsa di rumah, selamat siang selamat berjumpa pada acara kita dialog interaktif. Pada hari ini, dialog ini akan mengetengahkan tema fungsi hutan sebagai pelestari lingkungan dan penyokong ekonomi. Para hadirin, di tengah-tengah kita telah hadir para narasumber, yang pertama Bapak Prof. Dr. Arifin Sutikno, beliau pakar lingkungan, narasumber kedua adalah Drs. Antoni Subagio, beliau adalah praktisi 4 Dialog Interaktif: Dialog timbal balik antara peserta dialog dengan melibatkan audien/pedengar Narasumber Moderator : : Prof. Dr. Arifin Sutikno : Moderator : Prof. Dr. Arifin Sutikno : Moderator : Prof. Dr. Arifin Sutikno : Moderator : Drs. Antoni Subagio : Moderator : Drs. Antoni Subagio : Moderator : Drs. Antoni Subagio : Moderator : Tri Agustianto, S.E

8 : Moderator : Drs. Antoni Subagio : lingkungan, dan narasumber ketiga adalah Bapak Tri Agustianto, S.E., pakar ekonomi. Selamat siang Bapak. Selamat siang. Bapak, akhir-akhir ini marak diberitakan tentang kerusakan hutan yang mengakibatkan banjir dan akibat buruk lainnya karena kerusakan hutan. Bagaimana menurut Bapak? Ya, memang fakta di lapangan seperti itu. Kita sangat prihatin dengan kerusakan hutan saat ini yang mengakibatkan berbagai peristiwa alam. Kerusakan apa saja Pak, yang bisa terjadi sebagai akibat rusaknya hutan? Berbagai macam, yang jelas banjir dan kekeringan. Mengapa bisa terjadi seperti itu Pak? Pada saat hujan, air hujan langsung mengalir ke lereng gunung karena tidak ditahan oleh akar-akar pohon. Akibatnya banjir besar terjadi. Di samping itu air tidak bisa meresap ke dalam tanah, akibatnya cadangan air tanah tidak ada, sehingga pada saat musim kemarau tiba, tidak ada mata air. Bapak Antoni, bagaimana menurut Bapak? Apa penyebab terjadinya keusakan hutan ini? Yang jelas kerusakan tersebut akibat dari penebangan hutan secara terus-menerus. Bagaimana menurut Bapak, apakah penebangan ini tidak bisa dihentikan? Sebenarnya bergantung dari pemerintah. Mereka menebang hutan karena mendapat izin dari pemerintah. Kalau kita masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa terhadap perusakan hutan ini. Sebaiknya ada kemauan dari pihak-pihak terkait untuk tidak memberi izin HPH. Tapi, katanya penebangan ini tidak sekadar menebang. Mereka diharuskan menanam kembali pohon-pohon sehingga dalam beberapa tahun, hutan bisa kembali normal. Menurut saya, yang namanya penebangan hutan ya merusak, jadi untuk mengembalikan ke keadaan semula perlu puluhan bahkan ratusan tahun. Beberapa kesempatan dikatakan bahwa penebangan hutan juga bisa mendatangkan nilai ekonomis, bagaimana menurut Bapak Tri Agustianto, S.E.? Ya, diakui atau tidak, penebangan hutan bisa mendatangkan devisa yang cukup besar. Jutaan dolar telah dihasilkan dari hutan. Beberapa proyek/ pembangunan besar dibiayai dari hasil hutan. Bagaimana menurut Bapak Antoni sebagai pakar lingkungan? Apapun alasannya penebangan hutan tidak bisa dibiarkan. Hutan sebagai paru-paru dunia harus dilestarikan. Saya tidak setuju jika dengan alasan mendatangkan devisa menjadi pembenaran. 5 Hal-hal yang dipahami dalam dialog interaktif: 1. Siapa narasumber yang melakukan dialog? 2. Masalahmasalah apa yang dibahas? 3. Apa yang disampaikan narasumber? 4. Masalahmasalah apa yang menjadi perdebatan? 5. Bagaimana solusinya? 6. Bagaimana kesimpulannya? Moderator : Bagaimana menurut Bapak Arifin? Prof. Dr. Arifin Sutikno : Kalau menurut saya, bukan masalah penebangannya. Bisa saja hutan ditebang asal ditanami kembali. Drs. Antoni Subagio : Maaf, Prof, saya kurang setuju dengan pendapat tersebut, sebab bertahun-tahun penebangan hutan dilakukan dengan alasan untuk biaya pembangunan, tapi yang terjadi bencana terus yang diakibatkan kerusakan hutan. Moderator : Tapi, secara nyata jutaan dolar telah dihasilkan dari pengelolaan hutan. Bagaimana menurut bapak? Drs. Antoni Subagio : Iya, tapi berapa besar pula kerugian yang ditimbuklkan dari rusaknya hutan. Kekeringan dan banjir selalu datang silih berganti. Moderator : Sebenarnya seberapa besar Pak, hasil dari hutan itu? Tri Agustianto, S.E. : O, besar sekali, dan tiap tahun bisa menyumbang negara. Moderator : Bagaimana menurut Bapak Antoni? Drs. Antoni Subagio : Saya tetap tidak setuju, sebab pengaruhnya besar sekali dan menyengsarakan

9 rakyat. Kita harus melestarikan hutan. Kita dalam bahaya besar kalau hutan rusak. Harapan kita dan harapan masyarakat dunia terhadap negara-negara tropis agar bisa menjaga kelestarian hutan agar keseimbangan alam terjamin. Moderator : Aduh semakin seru ya. Bagaimana jika para pemirsa ikut memberikan saran dan pendapatnya tentang hutan ini? Apakah penebangan tetap dilanjutkan asalkan diadakan peremajaan kembali, atau penebangan harus dihentikan apapun alasannya? Mohon pemirsa berpartisipasi, kami tunggu telponnya! Pemirsa :... A. Menjawab Pertanyaan Dialog interaktif: Pembahasan suatu masalah oleh dua orang atau lebih yang dipandu oleh moderator dengan melibatkan peserta/pemirsa secara aktif. Peserta dilibatkan untuk ikut serta dalam berpikir dan mengajukan usul/ pendapat. Setelah mendengarkan dialog, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Siapa sajakah yang melakukan dialog pada dialog di atas? 2. Siapakah narasumber dalam dialog tersebut? 3. Apakah profesi narasumber dalam dialog tersebut? 4. Masalah apakah yang dibicarakan? 5. Apakah tema dialog yang baru saja kalian dengarkan? 6. Menurut narasumber, bagaimanakah pandangan mereka tentang penebangan hutan saat ini? 7. Siapakah narasumber yang setuju tentang pemanfaatan hutan sebagai penghasil devisa, dan siapa yang tidak setuju? 8. Tulislah alasan masing-masing narasumber! 9. Bagaimanakah penurut pendapatmu tentang penebagan hutan dewasa ini? Apakah tetap ada asalkan diadakan peremajaan kembali, atau apapun alasannya penebangan hutan harus dilarang? 10. Berdasarkan dialog di atas, apa saja masalah yang ditimbulkan jika penebangan hutan tetap dibiarkan! 6 B. Menyimpulkan Isi Dialog Jika dicermati, tentunya ada pendapat dari dua atau beberapa pihak yang terlibat dalam dialog interaktif yang pendapatnya saling mendukung. Akan tetapi, terdapat pula beberapa gagasan yang berbeda, atau bahkan bertentangan. Buatlah kesimpulan tentang dialog di atas. Agar dapat menyimpulkan dengan tepat, lakukanlah dengan tiga langkah, yaitu (1) identifikasi beberapa pendapat yang saling mendukung; (2) identifikasi pula pendapat yang berbeda atau bertentangan; dan 3) Rerumuskan simpulan dialog. Gabungan antara pendapat yang saling mendukung dan pendapat yang bertentangan akan menghasilkan simpulan yang baik. Buatlah kesimpulan dialog di atas paling sedikit dua paragraf! Kesimpulan Isi Dialog Interaktif C. Mencatat Hal-hal Penting dalam Dialog Tahukah kalian hal penting? Hal penting dalam dialog merupakan bagian yang berisi informasi-informasi penting yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Hal penting merupakan bagian dialog yang berisi gagasan-gagasan yang mendukung tema yang dibahas. Contoh hal penting dalam teks dialog. Apapun alasannya, penebangan hutan tidak bisa dibiarkan. Hutan sebagai paru-paru dunia harus dilestarikan. D. Menyatakan Informasi yang Tersirat dalam Dialog Informasi tersirat merupakan informasi terselubung yang tidak dinyatakan secara tertulis, lisan, atau langsung. Informasi tersebut tidak diungkapkan secara langsung dalam kata-kata. Jadi pendengar mencari sendiri informasi tersebut dengan mendengarkan secara cermat suatu dialog. Pendengar menyimpulkan atau memperkirakan sendiri informasi tersebut. Contoh informasi tersirat dalam dialog! Penebangan hutan yang terusmenerus dapat mengakibatkan kerugian bagi umat manusia. Kita harus menjaga dan melestarikan hutan yang kita miliki. Carilah informasi tersirat yang terdapat dalam dialog tersebut (paling sedikit 5 buah)!

10 7 Informasi tersirat dalam dialog E. Memberikan Tanggapan terhadap Pendapat Narasumber Dalam dialog interaktif tersebut tentunya ada pendapat yang sesuai dengan ide kamu dan ada yang tidak sesuai (kontradiktif) dengan ide kamu. Kontradiktif artinya bertentangan dengan pendapat umum yang dianggap benar. Coba tulislah pendapat-pendapat yang kurang sesuai dengan pendapat kamu dan tulis pula ide-ide yang sesuai dengan ide kamu. Berilah alasanmu, mengapa pendapat tersebut tidak sesuai dengan ide kamu! No. Pendapat yang Sesuai/Mendukung Pendapat yang Kontradiktif Alasan Dst. F. Mengomentari Pendapat Narasumber Dalam dialog yang baru saja Anda dengar, terdapat beberapa narasumber yang membahas masalah tertentu. Di dalam pembahasan tersebut tentu saja setiap narasumber mempunyai pendapat yang berbeda dalam menyikapi masalah yang dibahas. Komentarilah pendapat narasumber! Komentar bisa dengan cara memberi dukungan, menyanggah, atau menambahkan argumen/pendapat narasumber tersebut. Komentar terhadap pendapat para narasumber: G. Menyimpulkan Dialog dengan Bahasa yang Komunikatif Menyimpulkan dialog berarti membuat simpulan berdasarkan dialog yang didengar. Menyimpulkan dapat dilakukan dengan mendata pernyataanpernyataan yang disampaikan oleh narasumber dan penanya dengan mengemas kembali pernyataan-pernyataan tersebut dalam bentuk uraian kalimat atau paragraf dengan bahasa sendiri. 8 Buatlah kesimpulan isi dialog yang kamu dengar dengan bahasa yang komunikatif! Kesimpulan isi dialog yang didengar H. Pelatihan 1. Dengarkanlah/saksikan sebuah dialog yang disiarkan melalui radio/ televisi! 2. Simaklah dengan seksama proses dialog tersebut! 3. Buatlah kesimpulan dialog yang Anda dengarkan! Laporan Kerja Mendengarkan Dialog dari Radio/Televisi Nama Acara Dialog :... Tema/Topik Dialog :... Narasumber :... Peserta Dialog :

11 ... Waktu Tayang :... Radio/TV yang menayangkan : Pertanyaan-pertanyaan penting yang diajukan peserta dialog Masalah-masalah yang menjadi perdebatan Alternatif solusi pemecahan masalah yang dibahas Hal-hal penting yang dikemukakan narasumber Kesimpulan hasil diskusi/dialog Uji Kompetensi Cermatilah dialog interaktif berikut ini, lalu kerjakan soal-soal di bawahnya! Dialog Interaktif Moderator Bapak Tirta Moderator Bapak Tirta Moderator Bapak Tirta Moderator Bapak Syaiful Moderator Bapak Edwin Moderator : Selamat pagi Bapak Tirta sebagai pengamat ekonomi, Bapak Syaiful sebagai pengusaha, dan Bapak Edwin sebagai tokoh perbankan nasional. : Selamat pagi. : Saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada Bapak Tirta sebagai pengamat ekonomi. Sekarang tahun 2008, bangsabangsa di dunia dilanda kepanikan yang luar biasa atas terjadinya krisis finansial yang dimulai dari Amerika. Indonesia pun khawatir atas terjadinya krisis tersebut, Bagaimana menurut pendapat Bapak? : Ya, saya lihat memang begitu. Akan tetapi, jangan sampai kepanikan tersebut justru memperburuk keadaan. Peristiwa tersebut harus kita sikapi dengan bijaksana, yaitu dengan menerapkan beberapa langkah mengantisipasi dampak krisis global agar jangan sampai semakin parah. : Bagaimana caranya Pak? : Pemerintah perlu mengambil kebijakan mendorong BUMN untuk membeli kembali saham di bursa saham. Selain itu, masyarakat harus ikut serta membantu, yaitu dengan membeli

12 atau memakai produk-produk dalam negeri. : Bagaimana menurut Bapak Syaiful sebagai tokoh perbankan menyikapi masalah krisis finansial? : Menurut saya, pemerintah harus segera mengucurkan dana ke bank-bank agar mereka mampu menjaga kestabilan keuangan. Di samping itu, pemerintah harus menaikkan suku bunga bank, agar masyarakat tidak menarik uangnya dari bank-bank tersebut dan berbondongbondong membeli dolar. : Sekarang saya minta pendapat dari Bapak Edwin sebagai pengusaha. Bagaimana para pengusaha menyikapi krisis global ini Pak? Saya dengar banyak pengusaha yang panik? : Menurut saya, krisis ini mau tidak mau menimbulkan gejolak yang tidak terelakkan di masyarakat. Masyarakat trauma atas peristiwa krisis tahun 1997 lalu. Nilai rupiah tidak ada artinya. Barang-barang kebutuhan naik, harga emas naik, dan dolar naik lebih dari tiga kali lipat. Peristiwa ini yang menjadikan kita para pengusaha khawatir. Kita yang mempunyai uang di bank sangat khawatir jika nilai rupiah nanti merosot terhadap dolar AS. : Tapi pemerintah sudah menaikkan suku bunga bank. Ini artinya nasabah akan mendapatkan bunga yang cukup tinggi. Jadi tidak perlu menarik uang dari bank untuk 10 Pengusaha Moderator Bapak Tirta Bapak Edwin Moderator Bapak Syaiful membeli dolar. Bagaimana menurut Bapak? : Ya, tapi dari segi lain, yaitu pembiayaan yang didanai oleh bank. Misalnya pembangunan perumahan, jalanjalan, dan sebagainya, akan menghadapi kendala karena pengembang harus membayar dengan bunga yang tinggi. Hal ini berdampak pada kenaikan harga perumahan yang mengakibatkan para calon pembeli mengurungkan niatnya membeli rumah. : Bagaimana menurut Bapak Tirta? : Ya, itu adalah konsekuensi dari dampak krisis. Sebenarnya para pengusaha tidak perlu khawatir, para calon pembeli rumah tidak mungkin mengurungkan niatnya membeli rumah. : Maaf saya menyela. Dari data yang saya peroleh, sudah lebih dari 400 calon pembeli rumah di PT yang saya kelola menyatakan menunda pembelian. Bagaimana tidak panik? : Memang saya dengar seperti yang Pak Edwin katakan. Bagaimana menurut Bapak Syaiful menyikapi hal ini? : Memang kita akui, dampak krisis ini luar biasa. Tidak hanya di negara kita, tetapi negara-negara lain pun menghadapi masalah yang sama. Hanya, saya mengimbau kepada para pengusaha, investor, dan masyarakat yang mimiliki uang di bank, untuk membantu pemerintah, yaitu jangan terburu-buru menarik uangnya di bank, dan jangan berduyunduyun membeli dolar. Kita tunggu perkembangan selanjutnya.... Berdasrkan dialog interaktif di atas, jawablah pertantaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah topik dalam dialog interaktif di atas? 2. Masalah-masalah apakah yang menjadi perdebatan? 3. Bagaimanakah alternatif solusi pemecahan masalah yang dibahas? 4. Tulislah hal-hal penting yang dikemukakan oleh narasumber! 5. Tulislah pernyataan-pernyataan yang kontradiktif yang dikemukakan narasumber! 6. Tulislah pokok-pokok isi dialog di atas! 7. Tulislah kesimpulan isi dialog interaktif di atas! 8. Tulislah isi dialog tersebut dalam bentuk narasi! 11 Bagian

13 Kedua Mengomentari Pendapat Narasumber dalam Dialog Interaktif Gambar: capture SCTV Pembelajaran yang lalu kalian telah mendengarkan dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio. Kalian telah menyimpulkan isi dialog interaktif dari beberapa narasumber. Fokus pembelajaran kali ini adalah mengomentari pendapat narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio. Apakah komentar itu? Komentar merupakan pendapat yang disampaikan kepada orang lain yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyanggah pernyataan yang dikemukakan. Komentar biasanya berisi tentang ketidaksetujuan, pernyataan setuju, menentang, memperbaiki, atau yang lain. Dalam dialog interaktif, biasanya pemirsa diajak ikut berpendapat atau mengomentari isi pembicaraan. Agar kamu mampu mengomentari narasumber dengan baik dan tepat, cermatilah dialog interaktif berikut ini! Narasumber Moderator Kamelia Dr. Syafei Kamelia Dr. Syafei Kamelia Dr. Syafei : 1. Dr. Syafei (Pakar lingkungan hidup) 2. Drs. Herman (Camat Sukamaju) 3. Drs. Ekaputra (Kepala Desa Sukamaju) : Kamelia Eksanty (Penyiar Radio Gelora Bintang) : Selamat siang para pendengar radio Gelora Bintang. Pada siang hari ini kami akan menyiarkan secara langsung dialog interaktif dengan tema Banjir dan Masalahnya Pada kesempatan ini, kami mengahdirkan pakar lingkungan hidup Bapak Dr. Syafei, Camat Sukamaju Bapak Drs. Hermansyah dan Kepala Desa Sukamaju Bapak Ekaputra. Untuk mengawali dialog ini kami akan mengajukan pertanyaan kepada Bapak Dr. Syafei. Selamat siang Pak! : Selamat siang! : Bagaimana menurut pendapat Bapak tentang musibah banjir yang akhir-akhir ini melanda di beberapa daerah di Indonesia? : Sebetulnya masalah banjir ini adalah masalah rutin setiap tahun. Namun tahun ini adalah yang terparah melanda di beberapa daerah. : Menurut Bapak, apa kira-kira penyebabnya? : Kualitas alam yang menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh rusaknya hutan sebagai daerah penyangga dan daerah resapan. Kini hutan dan daerah resapan berubah menjadi perumahan, industri, dan jalan-jalan tol. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 12 Kamelia : Sekarang saya mau bertanya pada Bapak Drs. Herman selaku camat Sukamaju. Bagaimana menurut Bapak tentang kualitas alam yang menurun dan pepohonan di daerah Sukamaju yang semakin lama semakin habis? Drs. Herman : Menurut hemat saya, tidak semua penyebab banjir itu berubahnya kawasan hutan menjadi areal perumahan dan industri. Peristiwa tersebut lebih disebabkan oleh perubahan iklim sebagai akibat pemanasan global yang menyebabkan curah hujan di daerah tertentu sangat tinggi. Kamelia : Bagaimana menurut Bapak tentang banjir yang melanda Desa Sukamuju? Dulunya desa ini dan daerah sekitar sangat rimbun, hutannya masih asri, sekarang berubah menjadi perumahan. Kenyataan menunjukkan bahwa banjir telah melanda Desa Sukamaju, bagaimana menurut Bapak? Drs. Herman : Ya memang kami harus mengakui bahwa lingkungan memang telah berubah. Pohon-pohon di daerah Sukamaju memang telah habis. Kamelia : Bagaimana menurut Bapak Ekaputra selaku kepala desa di desa Sukamaju? Drs. Ekaputra : Kami memang harus

14 mengakui bahwa penyebab banjir memang rusaknya alam, namun, faktor-faktor lain juga ada, misalnya tidak adanya penampungan air yang mampu menampung air dalam jumlah besar ketika banjir. Kamelia : Apakah selama ini belum ada bendungan Pak? Drs. Ekapuitra : Ya, memang daerah sini belum dibangun bendungan, sehingga ketika musim hujan air meluber dan ketika kemarau kekurangan air. Kamelia : Bapak Syafei sebagai pakar lingkungan, bagaimana Bapak melihat hal ini. Apakah tidak ada usaha-usaha konservasi alam yang meliputi penanaman pohon dan penampungan air? Dr. Syafei : Sebenarnya usaha-usaha itu telah dilakukan sejak lama, hanya karena keterbatasan dana kegiatan belum berkembang. Kamelia : Bagaimana sebaiknya pemerintah menyikapi hal ini? Dr. Syafei : Pemerintah bersama masyarakat harus bekerja sama. Kita tidak bisa berjalan sendiri. Semua masyarakat harus mendukung kegiatan konservasi.... A. Menjawab Pertanyaan 1. Datalah pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan moderator dalam dialog tersebut! 3. Menurut Anda, pendapat siapakah paling logis? Berilah alasan jawabanmu! 4. Pendapat siapakah yang menurut Anda tidak logis? Berilah alasan jawabanmu! 5. Berilah komentar pendapat narasumber yang paling logis! 6. Berilah komentar pendapat narasumber yang tidak logis! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kemukakanlah pendapatmu tentang solusi permasalahan yang dibahas dalam dialog di atas! 8. Menurut Anda, bagaimanakah cara yang tepat mengatasi dampak kerusakan lingkungan agar musibah banjir tidak terjadi? 9. Kemukakanlah pendapatmu tentang pernyataan kontroversial yang dikemukakan salah satu narasumber! 10. Buatlah kesimpulan tentang isi dialog interaktif yang baru saja Anda dengarkan! B. Pelatihan 1 Agar mampu mengomentari pendapat dari narasumber dalam dialog interaktif, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Dengarkan/saksikanlah dialog yang disiarkan lewat radio atau televisi yang diperdengarkan gurumu! (Guru memperdengarkan dialog melalui tape recorder/vcd). 2. Tulislah dialog tersebut dengan panduan berikut ini! a. Tema yang dibahas:... b. Nama-nama peserta dialog interaktif 1)... 2)... 3) dst. c. Masalah-masalah yang dibahas 1)... 2)... 3)... d. Catatlah jalannya dialog interaktif! e. Audien/pemirsa yang bertanya/memberikan komentarnya d. Kemukakanlah pendapatmu terhadap pernyataan yang dikemukakan narasumber! 1) Pendapat yang menyatakan setuju (sertailah alasan kalian) ) Pendapat yang menyatakan tidak setuju (sertailah alasan kalian)... e. Buatlah ringkasan isi dialog interaktif yang kalian dengar atau kalian saksikan di televisi atau radio! Bagian

15 Ketiga Mengkritik/ Memuji Berbagai Karya Seni atau Produk A. Mengkritik/Memuji Mengkritik: Memberikan tanggapan/penilaian terhadap hal atau peristiwa berdasarkan fakta-fakta. Kritik harus disampaikan secara sopan, tidak menyinggung perasaan, dan objektif. Pernahkah kalian mengerjakan atau melakukan sesuatu lalu orang lain mengomentari? Apakah komentar tersebut berupa pujian, celaan, atau saran? Bagaimanakah perasaan kamu sewaktu kamu dikomentari oleh temanmu? Bagaimanakah tindakan kamu setelah kamu mendapatkan komentar? Apakah kamu tersinggung, senang, atau biasa saja? Sebenarnya komentar orang lain yang ditujukan kepada kamu adalah hal wajar yang tidak perlu kamu tanggapi secara emosional. Komentar tersebut pada dasarnya suatu saran yang bermanfaat bagi perbaikan pekerjaan atau sikap kalian berikutnya. Suatu tanggapan, saran, penilaian terhadap perilaku/pekerjaan orang lain yang bertujuan untuk perbaikan di masa datang itulah yang disebut kritik. Pengertian kritik dalam KBBI adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Bagaimanakah cara menanggapi kritik? Kalian harus bijaksana. Kalian perlu memanfaatkan kritik tersebut untuk perbaikan karya atau sikap kamu. Kalian perlu merespon kritik tersebut dengan perbaikan karya, sikap, atau perilaku. Bagaimanakah cara mengkritik terhadap karya orang lain, agar orang lain tidak tersinggung atau tidak sakit hati? Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. a. Pergunakanlah bahasa yang baik dan santun. b. Kemukakanlah alasan yang disertai uraian secara logis. c. Bersikaplah objektif berdasarkan faktafakta yang ada, jangan mengada-ada. d. Kemukakanlah fakta-fakta, hal-hal baik/positif terlebih dahulu, lalu sampaikanlah kekurangannya untuk diperbaiki. e. Kemukakan saran yang disertai alasan yang logis. f. Sampaikanlah kritik tersebut dengan ekspresi yang bersahabat. B. Cara Menyampaikan Kritik Mengkritik yang baik adalah menyampaikan usulan, pendapat, saran, dan pertimbangan terhadap suatu objek/benda secara objektif. Objektif maksudnya berdasarkan argumen-argumen yang mendukung. Agar mampu menyampaikan kritik terhadap hasil karya dengan baik, perhatikanlah contoh cara membuat kritik berikut ini! Kritik terhadap Karya Seni Cermatilah cara mengkritik memuji terhadap karya seni berdasarkan data. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 15 Contoh 1 Lagu-lagu group musik Fakta: Bertema tentang cinta Mengapa kebanyakan bertema tentang cinta? Kritik Sebaiknya lagu yang diciptakan tidak hanya bertema tentang cinta. Berdasarkan alur fakta di atas, dapat dirumuskan kalimat kritik berikut ini. Kritik terhadap lagu-lagu sekarang: Lagu-lagu sekarang sebagian besar bertema tentang cinta. Sebenarnya, tema itu cukup bagus karena rata-rata lagu itu diciptakan oleh kaum muda. Menurut pendapat saya, lagu-lagu tersebut perlu diperkaya dengan tema-tema lain yang lebih mengena, misalnya tentang lingkungan, sosial, ketuhanan, dan sebagainya. Contoh 2 Sinetron TV saat ini

16 Fakta: Mengapa? Menyajikan cerita-cerita mistik, tema remaja yang kurang mendidik, dsb. Kebanyakan cerita-ceritanya berbau mistik dan mengangkat tema remaja yang kurang sesuai dengan kehidupan remaja kita? Sebaiknya ceritaceritanya mengangkat tema remaja yang sesuai dengan kehidupan dan budaya remaja kita. Kritik terhadap sinetron yang ditayangkan lewat televisi saat ini: Sinetron-sinetron yang ditayangkan di televisi saat ini menyajikan cerita-cerita mistik dan tema remaja yang tidak sesuai dengan kehidupan remaja kita. Sebaiknya cerita-cerita yang disajikan mengangkat realitas masyarakat kita dan tidak hanya bertema tentang remaja. Tema yang lain seperti sosial, kehidupan anak-anak desa, ketuhanan, lingkungan sekitar pun perlu diangkat menjadi cerita sinetron Contoh 3 Produk sepatu dalam negeri: Fakta: Beberapa produk sepatu dalam negeri mutunya kurang bagus, mudah rusak, dan tidak tahan air. Alasan: Banyak masyarakat yang mengeluh setelah membeli sepatu buatan dalam negeri. Sudah menjadi keharusan mutu produk sepatu dalam negeri ditingkatkan 16 Kritik terhadap mutu sepatu buatan dalam negeri Sepatu produk dalam negeri sebenarnya cukup bagus dan tidak kalah menariknya dengan sepatu buatan luar negeri. Di samping harganya relatif murah, modelnya pun menarik. Hanya saja, kualitas, model, bahan baku, konsistensi ukuran, dan lain-lain perlu ditingkatkan agar masyarakat menyukai dan mau membeli. Cermatilah cara memberikan kritik/pujian berikut ini! Ilustrasi Prestasi bulu tangkis Indonesia akhir-akhir ini turun drastis. dalam perebutan piala Thomas dan Uber, Indonesia tidak berdaya di hadapan China. Pada even perebutan piala Sudirman Indonesia juga takluk. Begitu juga pada even-even lain. Para pemain bulu tangkis Indonesia kurang berprestasi. Pada kejuaraan Indonesia terbuka yang baru saja di gelar, Indonesia tidak meraih satu gelar pun. Hal berbeda dengan China yang dalam 10 tahun terakhir ini selalu merajai berbagai even bulu tangkis. Hal ini harus menjadi cermin bagi pengurus PBSI. Sejak dini harus mengadakan pembinaan terhadap pemain-pemain muda secara terus-menerus. Fakta: Para pemain bulu tangkis Indonesia kurang berprestasi dalam berbagai even internasional Mengapa? Apa penyebabnya? Mengapa bisa terjadi? Saran/kritik - Kemukakan tanggapanmu! - Kemukakan saran-saranmu disertai alasan! Pujian - Kemukakan hal-hal baik yang dimiliki para pemain bulutangkis kita walaupun belum meraih juara. - Beri dukungan agar tetap bersemangat.

17 Berdasarkan ilustrasi tentang prestasi bulu tangkis Indonesia, kerjakan perintah berikut ini! 1. Tulislah 5 buah kritik/saran! a.... b.... c Tulislah 5 buah pujian! a.... b.... c Tips Cara Menkritik/memuji: 1. Gunakan bahasa yang baik dan santun. 2. Pergunakan kata-kata yang baik dan benar. 3. Sampaikanlah kritik dengan terlebih dahulu mengungkapkan fakta-fakta yang ada. 4. Sampaikanlah kritik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, jangan mengada-ada. Pelatihan 1 Langkah-langkah Menkritik 1. Tentukan hal yang akan dikritik. 2. Pahami masalahnya. 3. Tentukanlah hal-hal yang perlu dikomentari 4. Kemukakan kelebihannya. 5. Tentukan kekurangannya 6. Berilah saran dengan bahasa yang baik, benar, komunikatif, dan santun 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 s.d. 5 orang! 2. Setelah mencermati beberapa kritik di atas, sebutkan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam mengkritik! Ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam mengkritik hasil karya (seni atau produk) a.... b.... c Tulislah paling sedikit 10 judul sinetron yang kalian saksikan di televisi! Judul sinetron/acara dalam televisi: a.... b.... c Tulislah dalam kolom berikut ini tentang judul sinetron yang kalian sukali dan berilah alasannya! No dst Judul sinetron yang saya sukai Alasan saya menyukai 5. Dari beberapa sinetron yang kalian daftar di atas, tulislah beberapa sinetron yang tidak kalian sukai dan berilah alasan yang logis! No. Judul sinetron yang tidak saya sukai Alasan saya tidak menyukai Dst. 6. Buatlah kalimat yang berisi kritikan terhadap sinetron yang tidak kalian sukai!... Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Tulislah judul-judul lagu/group band yang kalian kenal. Kemukakanlah fakta-fakta yang perlu diperbaiki dan saran dengan mengisi kolom berikut ini! No. 1

18 Judul lagu/grup musik Grup Musik... Fakta Alasan Saran perbaikan Lagu-lagu yang ditampilkan monoton/meniru dari lagu yang sudah ada Pendengar merasa bosan karena iramanya mirip dengan lagu yang sudah ada Sebaiknya grup musik menciptakan irama baru dan orisinil/tidak menjiplak Dst. 8. Buatlah kalimat yang berisi kritikan terhadap karya seni (lagu) yang kalian data di atas! a.... b.... Pelatihan 2 1. Saksikanlah acara-acara yang ditayangkan beberapa stasiun televisi! 2. Daftarlah isi acara tersebut! 3. Amatilah secara cermat, pembawa acara, para pengisi acara, bahasa yang digunakan, tema acara, dan isi acara! 4. Buatlah catatan-catatan kecil tentang hal-hal tersebut! 5. Buatlah uraian kalimat yang berisi kritik terhadap acara yang Anda saksikan! Kritikan terhadap acara-acara yang disaksikan di televisi Pelatihan 3 Buatlah kritik terhadap beberapa hal berikut ini! 1. Budaya daerah kita 2. Prestasi olah raga di tanah air 3. Media yang kurang mendidik 4. Mutu pendidikan kita 5. Layanan fasilitas umum di kotamu 6. Kebersihan lingkungan di daerahmu 7. Kebersihan kelasmu 8. Keadaan lalu lintas di jalan raya 9. Perilaku masyarakat yang tidak menaati tata tertib lalu lintas 10. Para siswa yang sering terlambat masuk sekolah 19 Bagian Keempat Menemukan Tema, Latar, Penokohan pada Cerpen-cerpen dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen Cerita Pendek Gambar: Tentunya kalian telah mengetahui karya sastra cerpen. Di kelas VII dan VIII kalian telah belajar tentang cerpen. Pada pembelajaran kali ini kalian akan diajak menemukan tema, latar, penokohan pada satu buku kumpulan cerpen. Cerita pendek pada dasarnya adalah cerita. Cerita itu dapat kita artikan sebagai salah satu bentuk pengungkapan ide/tema melalui hubungan pelaku dan peristiwa. Ide, pelaku, dan peristiwa inilah sebenarnya yang merupakan unsur utama cerita. Di dalam cerita, tentu saja ada yang diceritakan, yaitu benda, manusia dengan keadaannya, alam, dan lain sebagainya. Ciri khas cerita pendek ialah hal atau peristiwa yang diutarakan itu selalu menyangkut manusia dengan segala perilaku dan persolan-persoalannya yang dikemas dalam alur yang tidak bercabang. Hal ini berbeda dengan novel yang menguraikan kehidupan manusia dengan segala perilakunya yang dikemas dalam alur yang panjang dan bercabang-cabang. Panjang cerpen relatif pendek dibandingkan dengan novel yang ditulis sampai satu buku tebal. Banyak sekali hal yang

19 dapat kita peroleh dari membaca cerpen. Cerpen seperti halnya cerita rekaan lainnya, memuat nilainilai moral dalam kehidupan manusia yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi. Kita dapat menyerap nilai-nilai kemanusiaan, meneladani perilaku tokoh, dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kalian membandingkan beberapa cerpen yang dimuat dalam buku kumpulan cerpen, terlebih dahulu kita membahas tema, latar, penokohan, dan unsur-unsur cerpen lainnya. A. Menentukan Tema cerpen Terdapat 2 jenis tema, yaitu: tema mayor dan tema minor. Tema mayor: pokok/besar (permasalahan yang paling dominan). Tema minor: kecil/sampingan (cabang permasalahan pokok) Tema adalah ide, pokok masalah yang mendasari sebuah cerita.tema dalam cerita merupakan pokok masalah yang diungkapkan pengarang dalam ceritanya. Tema ada yang secara jelas dikemukakan, ada yang secara samar-samar, dan ada yang secara implisit atau terselubung. Cara mencari tema: - Bacalah cerita tersebut secara menyeluruh. - Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan dalam cerita tersebut Catatlah kalimat-kalimat kunci yang mengandung gagasan pokok cerita. Hubungkan isi cerita secara keseluruhan dengan judul yang bersangkutan. Temukanlah kalimat-kalimat kunci yang mengandung gagasan-gagasan pokok tentang cerita tersebut. B. Latar Latar: tempat, waktu, suasana, dan adat budaya yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar yaitu waktu, suasana, tempat atau lingkungan terjadinya peristiwa. Secara garis besar terdapat empat unsur yang membentuk latar dalam cerita, yaitu (1) lokasi geografis (di dalamnya termasuk pemandangan, dekorasi kamar/ruangan) (2) pekerjaan, cara-cara hidup tokoh, (3) waktu terjadinya peristiwa, termasuk di dalamnya zaman, musim, tahun, bulan, hari, waktu, (4) lingkungan relegius,moral, intelektual, sosial, emosional. Latar dalam karya sastra dimaksudkan untuk membangun atau menciptakan suasana tertentu agar cerita lebih hidup dan menarik. Latar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu latar tempat (di mana peristiwa itu terjadi), latar waktu (kapan peristiwa itu terjadi), dan latar situasi atau suasana (bagaimana situasi/keadaan terjadinya peristiwa, misalnya dalam keadaan gembira, sedih, mengharukan, senang, mengesankan, dan sebagainya) C. Penokohan dalam Cerpen gambar: Cerita pendek selalu mengandung ide atau tema yang menjadi dasar cerita, rentetan peristiwa, dan tokoh atau pelaku sebagai subjeknya. Tokoh atau pelaku cerita merupakan pribadi-pribadi yang utuh. Sebagai pribadi yang utuh itu, pelaku memiliki watak atau karakter tertentu. Penokohan/karakter atau perwatakan merupakan pelaku dan segala sifat-sifatnya yang diungkapkan dalam cerita. Pelaku dalam cerpen bukan sekadar terlibat dalam peristiwa-peristiwa, melainkan merupakan pribadi-pribadi yang utuh yang memiliki sifat dan tingkah laku yang mewarnai cerita. Terdapat beberapa cara yang ditempuh pengarang dalam memberikan gambaran tentang watak atau karakter pelaku. 1. Pengarang menggambarkan watak pelaku melalui pemerian bentuk lahir atau temperatur pelaku. 2. Pengarang melukiskan jalan pikiran pelaku atau apa yang terlintas di dalam pikirannya. 3. Pengarang melukiskan bagaimana reaksi pelaku terhadap peristiwa tertentu. 4.

20 Pengarang secara langsung menganalisis atau melukiskan watak pelaku. 5. Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelaku. 6. Pengarang melukiskan pandangan-pandangan tokoh atau pelaku lain (tokoh bawahan) dalam suatu cerita tentang pelaku utama. 21 Penokohan/Perwatakan Berdasarkan sifatnya, penokohan dibagi menjadi 3 macam: 1. Protagonis (tokoh yang berwatak baik) 2. Antagonis (tokoh yang berwatak menentang/ jahat) 3. Tritagonis (tokoh yang berwatak membantu tokoh protagonis dan antagonis) 7. Pengarang melukiskan watak pelaku utama melalui perbincangan atau dialog para pelaku lain. Cara yang ditempuh pengarang dalam menulis cerpen berbedabeda. Pengarang dapat memilih salah satu dari ketujuh cara tersebut atau mengombinasikan beberapa diantara ketujuh cara tersebut. Ketujuh cara tersebut biasanya disederhanakan lagi menjadi tiga cara, yaitu cara langsung (cara analitik), cara tidak langsung (cara dramatik), dan cara gabungan (menggabungkan cara langsung dan tidak langsung). Perhatikan penjelasan berikut ini! 1. Analitik, yaitu cara pengarang mengungkapkan watak para pelaku secara langsung. Contoh: Edo adalah anak rajin dan pandai. Semua tugas-tugas sekolah diselesaikannya dengan baik. Nilainya selalu di atas tujuh. Setiap hari ia masuk sekolah. Tak pernah sekalipun ia alpa. Orang tuanya menyayanginya karena selain pandai, di rumah pun ia penurut. Ia selalu membantu pekerjaan rumah. Ia tidak pernah membantah orang tua. Ia anak yang penurut. Penokohan/Perwatakan Berdasarkan fungsi/ perannya, penokohan dibagi menjadi 3 macam: 1. Tokoh utama/sentral (tokoh yang menjadi pusat cerita) 2. Tokoh pembantu (tokoh yang mendukung jalannya cerita) 3. Tokoh figuran (tokoh yang perannya hanya sebagi pelengkap) Berdasarkan cuplikan cerita di atas, watak Edo adalah rajin, pandai, dan penurut. Karakter tersebut diungkapkan pengarang secara langsung dalam bentuk uraian kalimat. 2. Dramatik, yaitu cara pengarang menggambarkan watak tokoh secara tidak langsung. Cara yang biasa digunakan dalam menggambarkan watak secara tidak langsung berikut ini. a. Melalui dialog antara tokoh yang bersangkutan dengan tokoh lain. b. Melalui gerak-gerik atau perilaku tokoh yang bersangkutan. c. Melalui gambaran lingkungan sekitar, misalnya tempat tinggal tokoh yang bersangkutan. d. Melalui pandangan, pendapat atau menyatakan sikap tokoh lain tentang tokoh yang bersangkutan. Contoh: Matahari mulai merangkak menyinari jendela kamar. Dari lubang jendela itu memancar cahaya terang di sudut kamar. Jam dinding menunjukkan pukul WIB. Kain sarung yang membalut di kakinya dibiarkan saja. Rambutnya terurai seperti tak terurus. Hai Toni, hari sudah siang, bantu kakakmu membersihkan halaman! suara Ibunya dengan agak kesal. Toni, bangun ya! lagi-lagi suara ibunya. Bu, aku lagi capek, nanti saja. Sahutnya. Lho kamu capek apa, kamu kemarin tidak bekerja apa-apa. Ini hari Minggu, sebaiknya kamu bantu bersih-bersih rumah, sahut ibu lagi. Ah, nggak mau, aku mau istirahat. Tak lama, adiknya datang dan berkata Bu, biar saya yang membantu kakak membersihkan halaman, percuma nyuruh Kak Toni, setiap hari selalu begitu, ayah juga kesal kepadanya. 22 Ciri-ciri Cerpen 1. Ceritanya singkat, pendek, dan padat. 2. Panjang kurang lebih 3 s.d. 10 halaman atau kurang dari kata. 3. Menggunakan alur tunggal/tidak bercabang-cabang. 4. Penggunaan katakatanya ekonomis 5. Penokohannya sederhana/tidak mendalam 6. Pokok ceritanya terfokus pada satu aspek cerita. 7. Dimuat di buku, surat kabar, majalah dan lain-lain.

21 Berdasarkan cuplikan cerita tersebut tergambar bahwa, watak Toni adalah pemalas, tidak menurut pada orang tua. Watak tersebut ditampilkan oleh pengarang melalui deskripsi lingkungan dan dialog antarpelaku. Dari dialog tergambar watak pelaku. Cara penampilan watak seperti ini dinamakan cara dramatik. 3. Campuran, yaitu menggabungkan cara analitik dan cara dramatik. Contoh: Siang itu Ica, Ida, Eko, Adi, dan, teman-teman satu sekolah mengadakan kegiatan renang. Setelah selesai dan sampai kembali ke sekolah, Ida kebingungan karena menemukan tas dari tepi kolam renang. "Ica, apakah kamu tahu yang memiliki tas ini?" tanya Ida. "Saya tidak tahu ya!" jawab Ica. Lalu Eko datang dan berkata "Untuk apa repot-repot tanya ke sana ke mari, tas itu kita temukan, jadi sudah jadi milik kita. Bawa ke sini untuk saya kalau kamu tidak mau! Tak lama kemudian Adi menghampiri "Besok kita kegiatan renang lagi, bawa saja tas itu. Kita laporkan saja pada penjaganya, nanti biar penjaga yang akan mengumumkan tas tersebut. Tas itu bukan milik kita dan bukan milik teman-teman sekolah. Kita serahkan saja pada yang memiliki melalui penjaga kolam renang." Ida pun mengangguk setuju. Memang Ida dan Adi adalah anak yang jujur. Ia tak mau mengambil barang orang lain. Walaupun ia menemukan barang, ia ingin mengembalikan barang tersebut. Ia tak serakah seperti Eko. Bagian yang bercetak miring pada cuplikan cerita di atas adalah pengungkapan karakter secara dramatik atau tidak langsung. sedangkan, bagian yang bergaris bawah adalah pengungkapan karakter secara analitik atau langsung. Dari kedua cara tersebut dapat diketahui karakter masing-masing pelaku. Pengungkapan karakter dengan menggabungkan cara langsung dan cara dramatik seperti pada kutipan di atas dinamakan cara campuran. D. Menentukan Alur Cerpen yang Dibaca, disertai dengan Kejadian-kejadian yang merupakan Bukti setiap Tahap Alur Alur disebut juga plot atau sering juga diartikan orang sebagai jalan cerita atau rentetan peristiwa. Pengertian alur dapat juga diartikan sebagai hubungan logis antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Hubungan tersebut merupakan sebab akibat dari peristiwaperistiwa. Dalam cerpen atau cerita rekaan lainnya, alur merupakan jalinan cerita yang disusun berdasarkan rangkaian peristiwa. Rangkaian peristiwa tersebut ada yang disusun secara urut dari A sampai dengan Z. Misalnya proses menceritakan orang dimulai dari lahir lalu masa kanak-kanak, masa remaja, lalu dewasa. Alur seperti ini dinamakan alur maju. Alur juga dapat disajikan dalam urutan yang dimulai dari 23 bagian akhir menuju ke bagian awal. Misalnya menceritakan orang, sewaktu ia dewasa, masa remaja dan kembali ke masa kanak-kanak. Alur seperti ini dinamakan alur mundur atau flash back. Ada juga alur yang penyajiannya dimulai dari awal, lalu bagian akhir, lalu kembali ke bagian awal lagi atau tengah. Alur yang demikian dinamakan alur gabungan. Secara garis besar, tahapantahapan alur dibagi menjadi lima bagian: 1. Situation atau pelukisan keadaan. Pada bagian ini pengarang mulai melukiskan keadaan, pengenalan situsi dan para tokoh. 2. Generating Circumstances atau peristiwa mulai bergerak. Pada bagian ini peristiwa yang berkaitan mulai bergerak. 3. Rising Action atau konflik mulai menegang, yaitu bagian yang berisi konflik mulai menegang. Pertentangan antartokoh mulai menegang. 4. Climax atau klimaks disebut juga puncak, yaitu peristiwa-peristiwa atau konflik mencapai puncaknya. 5. Denonemen atau peleraian, yaitu bagian yang berisi klimaks mulai menurun, atau pemecahan masalah dari semua peristiwa. Pembagian di atas hanya merupakan pembagian secara teoretis. Seringkali pengarang tidak mematuhi pembagian tersebut. Meskipun demikian, semua cerita paling tidak terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. Bagian Permulaan, bagian ini biasanya pengarang mengajak pembaca untuk mengenal situasi cerita atau mengenal para tokoh cerita 2. Bagian perumitan atau komplikasi, bagian ini berisi pengarang menghubung-hubungkan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lainnya. Konflik antartokoh mulai tampak dan kian memuncak. 3. Peleraian atau resolusi, pada bagian ini berisi konflik yang terjadi mulai menurun. Suasana dan ketegangan mulai mencair. Pemecahan masalah sudah ditemukan E. Sudut Pandang Sudut pandang adalah kedudukan atau

22 posisi pengarang dalam membawakan cerita. 1. Pengarang sebagai tokoh utama: pengarang menuturkan cerita dirinya sendiri. Pelaku utamanya kata ganti orang I (aku, saya, kami) 2. Pengarang sebagai tokoh bawahan: pengarang menuturkan cerita tentang tokoh utama sekaligus terlibat dalam cerita tersebut. pelaku utamanya Kau, Anda, Kamu, Kalian. 3. Pengarang sebagai pengaramat: pengarang sebagai orang yang berada di luar cerita. Ia menuturkan tokoh dari luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya adalah ia, dia, mereka. Agar kalian memahami cerita pendek dengan baik, bacalah beberapa cerpen/cuplikan cerpen berikut ini! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 24 Membaca Cerpen Cerpen 1 JALAN LAIN KE ROMA Oleh Idrus Open mula-mula jadi guru sekolah rakyat, sudah itu jadi mualim, lantas menjadi pengarang, kemudian tukang jahit. Tentang perawakannya tak banyak yang dapat diceritakan, ia punya dua kaki, dua tangan, dua telinga, dua mata, dan satu hidung. Bahwa lubang hidungnya ada dua, itu sudah sewajarnya. Open seperti manusia lain, lain tidak. Tapi, namanya memang mempunyai riwayat. Itu tidak dapat disangkal. Beriburibu nama lain ada, Abdullah dan Effendi, Al aut dan Binuak, enak kedengarannya dan sedap dilihat jika tertulis. Dan orangorang yang keritis sudah pasti tidak akan merasa puas, jika diterangkan mengapa Open bernama Open. Open sendiri sudah barang tentu tak ada bagiannya dalam memberi nama itu. Waktu ia masih merah, sebentar-sebentar ia berteriak dan buru-buru datang ibunya terbuka dada dan disodorkannya bayi ini sesuatu yang menjulur dari dada yang terbuka itu. Open menghirup dengan senangnya, ia berhenti berteriak dan setelah selesai, tidur dengan nyenyaknya.. Waktu ia jadi guru sekolah rakyat, saban ia hendak masuk kelas untuk memberi pelajaran, ia selalu ingat kepada cita-cita ibunya, dan sebab itu ia selalu mulai pelajarannya dengan, Selamat pagi, anak-anak. Kemarin aku telah kawin dengan gadis di kota ini. Aku sengaja tidak mengundang kamu sekalian, karena aku pikir, kamu toh tak akan dapat memberi apa-apa. Apa pula yang dapat diharapkan dari anak-anak, bukan?... Atau pada lain kali ia menceritakan panjang lebar tentang perselisihannya itu dengan istrinya itu. Waktu ia pakai celana pendek, istrinya pegang golok. Kata bersahut dengan kata dan tiba-tiba isterinya mengejar dia dengan golok itu dan dia lari pontang-panting. Dan bagaimana larinya itu, dicobakannya pula di muka kelas. Anak-anak pada tertawa, seorang berkata, Ah, Pak Guru takut sama istri. Yang lain berkata, Kasihan Pak Guru, dirongrong terus-terusan oleh istrinya. Anak-anak yang berpihak pada pendapat pertama lebih banyak, dan itu sebabnya sejak dari itu Open bernama, Guru Golok. Dan karena golok sangat baik bersajak dengan goblok, Open akhirnya bernama, Guru Goblok.. Orang yang sesabar-sabarnya akhirnya marah juga. Dan Open adalah orang yang selalu menurutkan kata hatinya. Jika hati ini berkata, pegang seorang anak dan pukul dia, ia memang memegang seorang anak yang terdekat dari dia, lalu dipukulnya. Rasanya pada Open, ia memukul hanya pelan, tapi dari telinga anak itu keluar darah. Dan inilah sebabnya datanglah orang tua murid yang kena pukulan itu ke sekolah, guru kepala maki-maki Open dan akhir cerita, Open diberhentikan. Tapi waktu Open mau pergi meninggalkan sekolah celaka itu, ia menentang guru kepala, dan tegas-tegas katanya, Satu hal, Tuan harus akui, saya tidak goblok! Saya hanya menceritakan pada anak-anak bahwa istri saya pernah mengejar saya dengan golok. Saya lari dan anak-anak menamakan saya dari sejak itu guru goblok. Mengapa? Tuhan saja yang tahu. Saya tidak.. Dan dalam keadaan Open sekarang ini, tidak punya pekerjaan lagi, diusir sebagai anjing boleh dikatakan, pada waktu itu lebihlebih lagi ia bersyukur karena punya sepeda. Waktu ia menaiki sepeda itu, terasa olehnya seolah-olah menaiki kuda yang dicintainya dan yang berguna sekali sebagai teman hidup sehari-hari kesusahan, ia sebenarnya ingat untuk menjual sepeda itu sewaktuwaktu. Dengan ingatan itu Open merasa

23 25 lega sedikit. Dan ia sekarang dapat menggunakan pikirannya untuk memikirkan hal-hal yang lain. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Anak-anak nakal, ia memukul anak itu sampai berdarah telinganya. Ia diberhentikan dan anak-anak boleh belajar terus dengan senangnya. Di mana keadilan? Ibunya berkata, Open, engkau harus berterus-terang dalam segala hal. Dengan jalan begitu engkau dapat memajukan dunia yang penuh dengan kebohongan ini. Dan perkataan ibu itu benar seratus persen, pada pendapat Open. Ke mana pun juga ia melihat, selalu ia bertemu dengan kebohongan, kebusukan-kebusukan yang disimpan baik-baik. Kelas sekolah bagi Open adalah tempat yang terbaik untuk menyebarkan benih terus-terang ini. Itu sebabnya ia menjadi guru, tapi akhirnya itu pula sebabnya yang melemparkan dia dari kelas itu. Buat pertama kali terasa oleh open bahwa dunia penuh dengan kurang terima kasih.. Open memeluk sayang istrinya, dan keesokan harinya, hari keduanya dan hari seterusnya, Open pakai pantaloon. Orangorang desa tercengang. Beberapa orang berbisik-bisik. Lihat mualim kita sudah gila! Ya, ada pula yang berani berkata. Mualim kita sudah jadi mata-mata Jepang, awas jangan didatangi rumahnya lagi. Jangan biarkan lagi anak-anak belajar pada dia. Akhirnya semua itu tak tertahankan lagi, lebih-lebih oleh Surtiah. Pada suatu malam pula, kata Surtiah pada Open. Kak, mari kita ke kota. Coba mengarang di sana. Ingat mualim di kota dulu. Dan Open memeluk sayang istrinya pula dan mereka pergi ke kota. Open akan jadi pengarang. Open dan Surtiah tiba di kota. Orang yang pertama sekali dikunjunginya ialah mualim dulu yang selalu pakai pantaloon itu. Maksud Open hanya untuk bercakap-cakap saja tentang pekerjaan karang-mengarang mualim itu. Tapi sayang tak sampai bertemu, karena kata istri mualim itu, suaminya beberapa bulan yang lalu ditangkap Jepang. Sebabnya ialah karena ia tak mau bekerja sama dengan Jepang, tak mau membacakan khotbah Jumat yang telah disiapkan oleh Kantor Urusan Agama Jepang. Setelah mendengar ini, tiba-tiba pandangan Open terhadap segala apa yang dilihatnya berlainan sekali. Jika ia melihat orang di tengah jalan pakai celana karung, timbul pertanyaan padanya, mengapa? Kembali ia ingat kepada mualim yang ditangkap Jepang dan waktu timbul pula dalam hatinya pertanyaan, mengapa, mengapa, semua segera menjadi terangbenderng baginya. Jepang datang untuk kemakmuran, Jepang datang untuk memperkosa kemerdekaan agama, untuk melaparkan dan untuk menelanjangi bangsa Indonesia, dan orang Indonesia sendiri tidur lelap, seperti sejak tiga abad yang lalu. Dan seperti torpedo ke luar dari kapal selam, ke luar perkataan dari mulutnya, Rakyat Indonesia harus dibangunkan, dibangunkan, dibangunkan! Dan hampir bersamaan terbayang di hadapannya wajah ibunya, Open, engkau harus berterus-terang.... Open, dengan karangan itu pergi kepada seorang redaktur.... Tuan ini berbahaya bagi tuan sendiri. Lebih baik tuan simpan saja. Atau bakar.... Karangan Open ini diterbitkan, bahkan mulamula mau diberikan hadiah nomor satu, tapi kemudian Badan Sensor Jepang menyesal telah meloloskan karangan itu. Terlambat sensor itu melihat bahwa karangan itu sangat berbahaya. Bahwa karangan itu adalah serangan sehebat-hebatnya terhadap Tenno Heika. Terlambat, tapi ada satu yang belum terlambat, yaitu menangkap Open. Open diminta datang di Kenpetai. Di sini ia tidak ditanyai baik-baik, tapi segera dipukuli dan dipaksa mengaku bahwa karangan itu adalah serangan atas Tenno Heika Maharaja Jepang. 26 Sebenarnya memaksa Open tidak perlu sama sekali, karena ia toh akan mengatakan dengan terus-terang bahwa karangan itu dimaksudkannya begitu. Tapi dikatakannya pula dongeng itu bukan dibikin-bikinnya begitu saja, tapi betul-betul pernah didengarnya dan mungkin sekali betulbetul pernah terjadi. Setelah mengaku, Open dipukuli. Darah mengalir di seluruh badan. Setelah itu ia disuruh mandi, sampai kaku. Lalu disuruh duduk di bawah panas terik. Beberapa hari setelah itu luka-luka di badannya dengan sendirinya baik kembali. Rupanya demikianlah cara Jepang mengobati luka-luka, dimandikan sampai kaku, dijemur sampai terbakar, dan luka baik dengan sendirinya, tidak dengan yodoform atau yodium-yodium atau salep, tapi dengan obat-obat yang disediakan alam. Hampir tidak dapat dipercayai. Sejak itu Open ditutup dalam kamar terkunci. Badannya tambah lama tambah kurus. Tapi mujurlah ia tak pernah dipukulpukul lagi. Dalam kamar tertutup itu, buat

24 pertama kali. Open insaf akan harga kemerdekaan. Kemerdekaan ada dua macam, kemerdekaan jasmani, dan kemerdekaan rohani. Kemerdekaan jasmani boleh diambil orang lain, seperti halnya dengan dirinya sekarang ini, tapi kemerdekaan rohaninya tiada seorang pun yang dapat mengambilnya. Ia bisa pergi ke mana-mana dengan pikirannya, biar pun di sekeliling badannya menjulang tinggi tembok empat persegi. Tapi kemerdekaan tujuan hidup? Tidakkah kemerdekaan hanya alat untuk mencapai tujuan itu? Dan apakah tujuan itu? Pada waktu yang lain, ia ingat kepada ibunya, Open, engkau harus terus-terang dalam segala hal. Sebenarnya maksud ibunya sama saja, Tuhan. Kesucian.Terus-terang.Kebenaran! Ibunya memang bukan orang desa lagi, pernah sekolah HIS di kota. Tapi karena bergaul dengan orang-orang sederhana ia mengucapkan segalanya dengan sederhana pula. Ia bukan mengatakan Tuhan atau Kesucian atau Kebenaran, tapi terus terang! Ya, sama saja maksud ibunya sebenarnya. Sejak Open menjadi pengarang, ia banyak membaca buku-buku filsafat. Pada waktu ia dalam penjara Kenpetai ini, dalam mana ia kadangkadang hampir-hampir menjadi gila dan putus asa, selalu ditutup dalam kamar kecil, buang air besar dan buang air kecil, makan dan minum di tempat itu juga, pada waktu penderitaannya memuncak, hanya satu ahli filsafat yang menemani kesengsaraannya, Boethius. Ya, ada kadang-kadang ia merasa dialah Boethius sendiri. Di penjara, karena hendak berbuat baik kepada manusia sesamanya, ia di penjara oleh kebaikan itu sendiri. Tapi Boethius sendiri berkata, kesengsaraan itu sebenarnya tidak apa-apa. Hanya anggapan yang salah terhadap kesengsaraan itu, itu yang menjadikan orang putus asa dan merasa celaka. Perkataan Boethius itu tergores dalam hati Open sebagai suatu kebenaran dan adalah hiburan baginya, setelah ia yakin bahwa kewajibannya dalam penjara itu ialah menghilangkan anggapan salah tentang kesengsaraan. Kesengsaraan bukan musuh, anggapan itulah musuh. Setelah ia dapat melepaskan anggapan itu dan dapat melihat kesengsaraan yang dideritanya sebagai wajarnya, ia mengucap syukur kepada Tuhan dan terima kasih pada Boethius. Demikian, ia dengan sabar dapat menanggungkan penderitaaannya dalam penjara Kenpetai itu. Waktu Republik Indonesia diproklamasikan, ia lepas. Badannya memang agak kurus, tapi isi pikirannya bertambah gemuk. Ia bukan Open yang dulu lagi, ini adalah Open yang berlainan sekali, lebih berpaham dan melihat kehidupan secara luas. Itu sebabnya ia tidak ikut-ikut dengan revolusi membunuh Jepang, Belanda Indo, dan Cina. Revolusi baginya baik, tapi segera ia menunjukkan anasir-anasir yang jahat. Ia harus dicek kembali, dialirkan melalui tempat yang lebih baik, menuju cita-cita yang sama juga. Revolusi baik. Dia sendiri mengalami revolusi yang pal- 27 ing hebat dalam dirinya sendiri. Revolusi tidak lain daripada akibat evolusi yang berlaku, evolusi berupa pemerasan perlahan-lahan dan secara teratur. Tapi revolulsi tidak membunuh, revolusi hanya berarti mengguncangkan yang ngelamun dan membangunkan yang tidur serta melompat selangkah lebih besar menuju cita-cita. Dalam pada itu karangankarangannya yang dibikinnya dulu diterbitkan orang dan segera nama Open terkenal ke mana-mana. Satu dua kali ia mendapat surat dari pembaca, yang mengancam jika dia berani juga mengeluarkan karangan-karangan yang kotor itu. Dan ada pula yang menamakan dia pengarang tolol. Tapi ini hanya perkecualian. Biasanya dia mendapat penghargaan kanan kiri. Open sendiri girang membaca karangan-karangan itu kembali, tapi sesuatu dalam hatinya berkata bahwa ia rasa tak bisa membikin karangankarangan seperti itu lagi. Jika ia nanti toh menulis lagi, pasti akan berlainan sekali. Lebih halus, barangkali dan mungkin juga lebih berisi. Tapi sekarang ini belum bisa. Ia memang telah banyak memikirkan soalsoal kehidupan yang pelik-pelik, tentang tujuan hidup, kebenaran, kesucian, ataupun juga yang disebut ibunya dengan terusterang itu, tapi ia merasa serasa masih ada lowongan dalam kalbunya yang harus diisinya dulu dengan air kefilsafatan yang merupakan pandangan hidup yang lebih tegas. Tidak! Sekarang ini biarlah Open mengeluarkan karangan-karangan yang dulu satu per satu dan tidak menulis yang baru. Ia tahu dan yakin bahwa pada suatu ketika lowongan dalam kalbunya pasti akan terisi penuh dan barulah tiba waktunya

25 untuk menulis lagi dengan keyakinan yang lebih tegas. Waktu revolusi mulai tenang, Open terpaksa mencari pekerjaan untuk hidupnya. Ia dapat pekerjaan, mula-mula sebagai penolong tukang jahit, tapi kemudian ia lekas pintar menjahit sendiri Gema Suasana No. 6 Th. I, Juni 1948 dalam Tokoh-tokoh Cerita Pendek Indonesia Oleh Korrie Layun Rampan F. Menjawab Pertanyaan Bacaan Bergabunglah dengan kelompokmu dan jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! 1. Apakah pekerjaan Open semula? 2. Mengapa Open berhenti mengajar? 3. Kapankah Open menjadi pengarang? 4. Siapakah yang mendorong Open menjadi pengarang? 5. Nasihat siapakah yang selalu jadi panutan Open dalam menjalani hidup? 6. Mengapa Open pernah masuk penjara? 7. Apakah yang dilakukan Open sewaktu dipenjara? 8. Bagaimanakah keadaan Open sewaktu Indonesia sudah merdeka? 9. Apakah pekerjaan Open setelah keluar dari penjara Jepang? 10. Bagaimanakah keadaan Open setelah keluar dari penjara? 11. Tulislah 3 sifat Open yang kamu sukai dan berilah alasanmu! 12. Tulislah 3 sifat Open yang tidak kamu sukai dan berilah alasanmu! 13. Tulislah nilai-nilai yang terdapat pada cerpen tersebut! 14. Ceriterakanlah kembali isi cerpen tersebut secara singkat! 15. Masih banyakkah sifat-sifat perilaku tokoh Open dalam kehidupan sekarang? Beri contohnya! 28 Cerpen 2 KISAH SEBUAH CELANA PENDEK Tepat pada hari Pearl Harbour diserang Jepang, Kusno dibelikan ayahnya sebuah celana pendek. Celana kepar 1001, made in Italia. Pak Kusno buta pilitik. Tak tahu ia, berapa besarnya arti penyerangan itu. Yang diketahuianya hanya, bahwa anaknya sudah tidak mempunyai celana pendek lagi yang pantas dipakai. Setiap orang yang sedikit banyak kenal politik di seluruh dunia mengernyutkan keningnya: karena dendam, karena khawatir, karena marah. Tapi Pak Kusno tersenyum senang pada hari itu. Ia telah berhasil apa yang disangkanya semula sesuatu yang tidak bisa; membelikan Kusno sebuah celana pendek. Pada waktu itu Kusno berusia 14 tahun. Baru tamat Sekolah Rakyat. Sekarang hendak melamar pekerjaan. Dan dengan celana baru, rasanya baginya segala pekerjaan terbuka. Ia akan membuktikan kepada ayahnya, bahwa ia adalah anak yang tahu membalas guna. Pendek kata, keluarga Kusno pada hari itu bergirang hati seperti belum pernah sebelum itu. Dan kabar-kabarnya tentang Pearl Harbour tidak bergema sedikitpun juga dalam hati orang sederhana ini. Demikan benarlah ucapan: hanya orang-orang besar yang mau perang; rakyat sederhana mau damai cuma! Tapi Kusno tak selekas seperti sangkanya mendapat pekerjaan. Kantorkantor tahu, apa arti penyerangan Pulau Mutiara itu. Mereka tidak menerima seorang pekerja baru lagi. Di atas kantor itu bergumpar awan hitam dan dari selasela awan itu menjulur muka malaikatulmaut. Kusno terpaksa menurunkan harga dagangannya: dari juru tilis menjadi portir dan dari portir menjadi opas. Dan setelah berpuluh kantor dinaikinya, akhirnya berhasil juga ia mendapatkan sebuah pekerjaan, sebagai opas dengan gaji sepuluh rupiah sebulan. Pak Kusno bersusah hati. Ia sendiri seorang opas. Mestikah anaknya menjadi opas lagi? Dan anak Kusno kelas opas pula? Turuntemurun menjadi opas? Tidak pernah tercita-cita olehnya, keluarganya akan menjadi keluarga opas. Tapi, seperti juga orang-orang kampung lain dalam kesusahan. Pak Kusno ingat kepada Tuhan; manusia berusaha, Tuhan menentukan! Kusno bekerja dengan rajin, tapi celana kepar 1001-nya bertambah lama bertambah pudar, karena sering kena cuci. Setiap bulan ia berharap akan dapat membeli celana baru, tapi uang yang sepuluh rupiah itu untuk makan sajapun tidak mencukupi. Dengan sendirinya kepar 1001 bertambah sering harus dicuci, dan setiap kena cuci, rupanya bertambah mengkhawatirkan. Seluruh pikiran Kusno tertuju kepada celana pendek itu. Apakah yang terjadi dengan dirinya, jika celana pendek itu sudah tidak bisa dipakai lagi? Setiap hari ia berdoa,

26 agar Tuhan jangan menurunkan hujan. Dan jika hujan turun juga, Kusno dengan hati kembangkempis melihat kepada celananya, seperti seorang ibu melihat kepada anaknya yang hendak di lepas ke medan peperangan. Kepar 1001 x 1 = 1. Berapakah 1-1? Kacau pikiran Kusno mengenakan celana 1001 ini. Apalagi kalau tidak ada uang pembeli sabun, sedang celana lagi kotor. Tidak, rakyat sederhana tidak mau perang; ia hanya mau hidup sederhana dan hidup bebas dari ketakutan esok hari tidak mempunyai celana. Tapi orang tinggi-tinggi dan besarbesar mau perang; yang satu untuk demokrasi dan yang lain untuk kemakmuran bersama Asia Timur Raya. 29 Kusno tidak tahu arti demokrasi dan perkataan kemakmuran sangat menarik hatinya. Ia sebenarnya ingat kepada celananya. Kemakmuran berarti bagi celana. Dan sebab itu disambutnya tentara Jepang dengan peluk cium dan salaman tangan. Dan seperti kebanyakan bangsa Indonesia hidup dengan pengharapan akan kemerdekaan, Kusno hidup dengan pengharapan celana baru, terus-menerus berharap selama tiga setengah tahun. Tapi seperti juga kemerdekaan itu, celana itupun tak berbayang. Dan waktu Kusno melepaskan harapan itu, celana 1001 itu sudah tidak seperti celana lagi. Di sana-sini benangnya sudah keluar dan apa yang dulunya putih, sekarang sudah kuning kehitam-hitaman. Dan karena itu celana itu tidak pantas lagi dipakai oleh seorang opas. Waktu Kusno memberanikan hatinya meminta kepada sepnya, ia dibentak demikian hebatnya, sehingga pada waktu itu hilang semangatnya. Dia datang juga beberapa hari lagi ke kantor, tapi akhirnya malunya berkuasa atas gaji yang sepuluh rupiah itu dan ia pun minta berhenti. Hari kemudian gelap bagi Kusno. Tapi sekarang ia lepas bebas dari malu yang mencoret mukanya. Ia tahu, bahwa hari gelap dan maha menakutkan akan menimpa dia. Tapi Tuhan maha pengasih dan pemurah. Demikian keyakinan Kusno. Pada suatu hari, Kusno sakit kepala. Ia tahu bahwa sakit kepala itu segera hilang, jika ia dapat mengisi perutnya. Dua hari dua malam tak ada lain yang dimakannya selain daun-daun kayu. Ada terlayang di pikirannya untuk menjual celana 1001 itu, guna membeli sekedar makanan yang pantas dimakan manusia. Tetapi lekas dibuangnya pikiran itu. Jika celana itu dijualnya, perutnya kenyang buat beberapa detik, tapi sesudah itu dengan apa akan ditutupnya auratnya? Sekali pula ada niatnya untuk mencuri. Dan keluarga Kusno turuntemurun takut kepada Tuhan itu, sungguh pun belum pernah dilihatnya. Begitulah Kusno tidak menjual celana, tidak mencuri, sering sakit kepala dan hidup dengan daun-daun kayu. Tapi ia hidup terus, sengsara memang, tapi hidup dengan bangga. Tentang celana kepar 1001 itu, tak ada yang diceritakan lagi. Pada suatu kali ia pasti hilang dari muka bumi, seperti juga Kusno akan hilang dari muka bumi. Dan mungkinkah ia bersama-sama dengan Kusno hilang dari muka bumi ini? Tapi bagaimana juga, Kusno tak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengsaraan, hidup bersama kesengsaraan. Dan meskipun celana 1001-nya hilang lenyap menjadi kain topo. Kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan, biarpun hanya guna mendapatkan sebuah celana kepar 1001 yang lain. Hanya yang belum juga dapat dipahamkan Kusno ialah, mengapa selalu saja masih ada peperangan. Kusno merasa seorang yang dikorbankan. Dari: Dari Ave Maria ke Jalan lain ke Roma. Oleh: Idrus G. Menjawab Pertanyaan Bacaan Setelah membaca cerpen kedua, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! 1. Siapakah tokoh utama dalam cerpen Kisah Sebuah Celana Pendek di atas? 2. Masalah apakah yang sedang dialami tokoh utama? 30 Cerpen: Karya fiksi yang dikemas dalam bentuk yang pendek. Jalan cerita di dalam cerpen lebih padat. Hanya ditemukan sebuah peristiwa yang didukung oleh peristiwaperistiwa kecil lainnya. Hal ini berbeda dengan novel yang mempunyai latar yang komplit. 3. Siapakah yang membelikan Kusno celana kepar 1001? 4. Pada usia berapakah Kusno dibelikan celana kepar 1001? 5. Apakah pekerjaan Tokoh Kusno? 6. Mengapa timbul pikiran Kusno untuk menjual celananya? 7. Mengapa Kusno tidak jadi menjual celana kepar 1001 miliknya? 8. Apakah

27 yang diinginkan rakyat sederhana dalam hidup ini? 9. Apakah yang diharapkan Kusna dalam kehidupan saat itu? 10. Kapankah Kusno berharap bisa membeli celana baru? 11. Apa penyebab Kusno sakit kepala? 12. Apakah yang bisa mengobati sakit kepala kusno? 13. Apakah yang dilakukan Kusno jika lapar? 14. Bagaimanakah kehidupan rakyat kecil pada zaman penjajahan Jepang? 15. Bagaimanakah pandangan Kusno tentang kemerdekaan? 16. Meskipun celana 1001 Kusno hilang/lenyap, apakah yang akan dilakukan Kusno? Membandingkan Kedua Cerpen Bandingkanlah kedua cerpen di atas dengan mengisi kolom berikut ini! No Aspek 1 Siapakah pelaku utama dalam cerpen tersebut? 2 Apakah isi cerpen di atas? Cerpen 1 Cerpen 2 Bagaimanakah penggambaran watak tokoh masing-masing cerpen di atas? Bagaimanakah pengungkapan bahasa kedua cerpen di atas? Bagimanakah penggambaran suasana cerpen tersebut? 6 Apakah bahasanya mudah dimengerti oleh pembaca? 7 Apakah menggunakan kata-kata dalam pergaulan seharihari? 8 Bagaimanakah alur cerpen di atas? Pelatihan 1 Kerjakanlah soal-soal berikut ini sesuai dengan perintahnya dengan terlebih dahulu membentuk kelompok yang terdiri atas 4 s.d 5 orang. 1. Tentukanlah tema masing-masing cerpen yang kamu baca tersebut! Tentukanlah latar kedua cerpen tersebut! No

28 Cerpen 1 Cerpen 2 Latar waktu.. Latar tempat.. Latar suasana Tentukanlah para pelaku dan karakter masing-masing cerpen di atas! No. Para Pelaku Karakter Tokoh Dst.... Disajikan secara Analitik/dramatik/ campuran.... Data secara tekstual/keterangan yang mendukung.... Tentukanlah pelaku utama masing-masing cerpen yang kamu baca dan berilah alasan jawabanmu! Pelatihan 2 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi kolom yang tersedia! No Unsur a Peristiwa apakah yang dibahas? b Bagaimanakah jalan ceritanya? c Apakah yang dialami tokoh utama? d Di manakah kisah itu terjadi? e Bagaimanakah suasana yang terjadi?

29 f g h i j k. l. Cerpen Jalan Lain ke Roma Cerpen Kisah Sebuah Celana Pendek Apakah cerpen berisi tentang masalah hidup sehari-hari? Apakah cerpen mengupas peristiwa secara detail? Bagaimanakah bahasa yang digunakan? Apakah komunikatif? Apakah isi cerpen dapat mudah dipahami? Bagaimanakah sudut pandang cerpen tersebut? Bagaimanakah cara melukiskan tokohtokoh dalam cerpen di atas? Bagaimanakah cara melukiskan karakter masing-masing tokoh? m. Bagaimanakah cara melukiskan latar? n. Kapankah peristiwa itu terjadi? o. Apakah tema cerpen tersebut? Tulislah persamaan dan perbedaan kedua cerpen di atas! a. Persamaan No dst Aspek Cerpen Jalan Lain Ke Roma Cerpen Kisah Sebuah Celana Pendek Cerpen Jalan Lain Ke Roma Cerpen Kisah Sebuah Celana Pendek Keterangan Tema Karakter pelaku Alur Pengungkapan bahasa Nilai-nilai kehidupan b. Perbedaan No Aspek Keterangan Tema Karakter pelaku Alur Pengungkapan bahasa Nilai-nilai kehidupan dst Uji Kompetensi

30 Tentukanlah tema masing-masing cerpen tersebut! Tulislah latar masing-masing cerpen! Tulislah tokoh dan karakter cerpen-cerpen tersebut! Tulislah kesamaan bahasa, pengungkapan, penokohan, latar, dan tema kedua cerpen tersebut! 5. Tulislah perbedaan bahasa, pengungkapan, penokohan, latar, dan tema kedua cerpen tersebut! 6. Buatlah sinopsis masing-masing cerpen tersebut! 33 Mendengarkan Bagian Kelima Menemukan Tema dan Pesan Syair Raja Ali Haji (penyair abad ke-16) Gambar: Kata syair berasal dari bahasa Arab yaitu syu ur artinya perasaan. Dalam bahasa Arab, syair berarti penyair atau penggubah. Bentuk syair bukan hasil kesusasteraan Indonesia, melainkan berasal dari kesusasteraan Arab. Syair ada di Indonesia sejak masuknya agama Islam ke Indonesia. Syair telah lama tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan syair sudah mendarah daging pada masyarakat Indonesia. Sejak lama, syair banyak digunakan untuk acara adat, pergaulan, dan komunikasi lainnya. Syair pada zaman dahulu banyak berisi tentang nasihat, ajaran hidup, dan silsilah raja-raja melayu, melukiskan keadaan bangsawan, cerita rakyat, lukisan, sindiran, dongeng, dan sebagainya. Syair dibacakan secara berirama atau dilagukan. Jadi berbeda dengan pembacaan pantun. Pantun dibacakan dengan intonasi seperti penyampaian informasi. Syair dibacakan dengan lagu. Akan tetapi, tidak sedikit orang membacakan syair seperti membacakan pantun. Berikut ini disajikan syair Bidasari dari Syair Abdul Muluk karya Raja Ali Hadji penyair terkenal pada abad ke-16. (Dibacakaan oleh guru) Simaklah! A. Mencermati Syair yang Diperdengarkan Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan Abdul Hamid Syah paduka Sultan Duduklah baginda bermuka-mukaan Abdul muluk putera baginda Besarlah sudah bangsawan muda Cantik menjelis usulnya Syahda Tiga belas tahun umurnya ada Parasnya elok amat sempurna Patah menjelis bijak laksana Memberi hati bimbang gulana Kasih padanya mulia dan hina Akan Rahmah puteri bangsawan Parasnya elok sukar dilawan Sedap manis barang kelakuan Sepuluh tahun umurnya tuan (Dari: Syair Abdul Muluk) Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 34 B. Menentukan Ciri-ciri Syair yang Diperdengarkan Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan mengisi kolom berikut ini! No. Aspek Pertanyaan Pemandu 1 Bentuk 2 Sajak

31 3 Bahasa 4 Isi 5 Penyampaian 6 Pengarang Jawaban Ya Tidak a. b. c. d. e. f. g. h. a. b. c. a. b. c. Apakah bentuknya bebas? Apakah bentuknya terikat? Apakah berbentuk prosa? Apakah berbaitbait? Apakah terdiri atas sampiran dan isi? Apakah terdiri atas isi saja? Apakah bentuknya seperti puisi? Apakah bentuknya sama dengan pantun? Apakah bersajak abab? Apakah bersajak aaaa? Apakah bersajak abcabc, atau yang lain? Apakah bahasanya mudah dipahami? Apakah bahasanya sulit dipahami? Apakah menggunakan bahasa klise/lama dengan ungkapan-ungkapan yang khas? d. Apakah bahasanya indah? a. Apakah berisi tentang informasi? b. Apakah berisi tentang nasihat/ajaran hidup? c. Apakah berisi tentang silsilah rajaraja/bangsawan? d. Apakah berisi tentang cerita rakyat? a. Apakah disampaikan secara lisan? b. Apakah disampaikan secara tertulis? c. Apakah dibacakan dengan menggunakan lagu? d. Apakah penyampaiannya dilagukan? a. Apakah terdapat nama pengarang? b. Apakah bersifat anonim? Setelah mengisi kolom di atas, tentukanlah ciri-ciri syair! 1. Setiap baris terdiri atas kata 2. Setiap baris terdiri atas suku kata 3. Bersajak. 4. Isi terdapat pada baris ke-... Cocokkanlah hasil diskusimu dengan ciri-ciri syair beriku ini. Ciri-ciri syair 1. Tiap bait terdiri atas 4 baris 2. Tiap baris terdiri atas 4 kata atau 8 s.d. 12 suku kata 3. Bersajak aaaa 4. Semua baris merupakan isi C. Menemukan Tema Syair yang Diperdengarkan Tema merupakan persoalan yang dibahas atau pokok masalah yang diungkapkan oleh pengarang. Tema syair merupakan sesuatu yang menjiwai seluruh syair. Tema syair biasanya tersirat atau tidak secara tertulis. Tema syair berada dalam keseluruhan syair. Cara mencari tema syair, yaitu dengan membaca atau mendengarkan secara seksama pembacaan syair. 35 Syair termasuk sastra yang pada umumnya mengungkapkan persoalan-persoalan hidup manusia pada umumnya. Hal yang diungkapkan dalam tema adalah tentang kehidupan manusia. Tema dalam syair berisi nasihat orang tua, ajaran kebaikan, kehidupan istana, kehidupan rakyat biasa. Dalam perkembangan dewasa ini, syair tidak hanya bertema tentang kehidupan raja-raja, tetapi banyak tema yang diangkat, misalnya tentang kehidupan muda-mudi, nasihat, perkenalan, penindasan, kebebasan, ketidakadilan, ekonomi, dan sebagainya. Cara mencari tema syair: - Bacalah/ dengarkanlah syair dengan seksama. - Catatlah hal-hal yang sering diungkapkan dalam syair tersebut. - Catatlah bagian-bagian penting dari syair tersebut setiap bait. - Catatlah ungkapanungkapan kunci dari syair tersebut setiap bait. - Hubungkanlah isi syair setiap bait dengan syair

32 keseluruhan. 1. Tentukanlah beberapa alternatif tema yang diperkirakan sesuai dengan syair yang Anda simak di atas! No dst Alternatif tema Data yang mendukung 2. Setelah menentukan alternatif-alternatif tema yang diperkirakan sesuai dengan syair yang Anda dengar, tentukanlah salah satu tema yang paling tepat! No. Tema Data tekstual/ alas an yang mendukung D. Menemukan Isi Syair yang Diperdengarkan Syair pada dasarnya sama dengan karya sastra lain yang berisi ungkapan isi hati pengarang terhadap sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan dianganangankan untuk diketahui orang banyak. Penyampaian ungkapan perasaan tersebut menggunakan bahasa yang ditata dengan baik oleh penyair agar para pembaca, pendengar, atau penikmat dapat merasakan kesenangan, terhibur, dan dapat mengambil nilai-nilai kebaikan yang terdapat dalam syair. Hal-hal yang diungkapkan penyair lewat syair itulah yang disebut isi syair. Isi syair bisa berupa ceritera kehidupan, pengalaman, curahan hati, kesedihan, kegembiraan, nasihat, anganangan, dan sebagainya. 36 Berdasarkan fungsinya, syair dapat dibagi atas beberapa golongan. Prof. Dr. Hooykaas, membagi syair menjadi 6 golongan, yaitu: 1. Syair tentang cerita panji, antara lain : a. Syair Ken Tambunan b. Syair Panji Semirang 2. Syair khayal atau fantasi untuk penglipur lara, antara lain: a. Syair Bidasari b. Syair Abdul Muluk 3. Syair yang berisi kiasan atau sindiran, antara lain: a. Syair Ikan Terubuk Berahikan Puyu-Puyu di dalam Lubuk b. Syair Burung Pungguk 4. Syair yang melukiskan kejadiankejadian atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi serta dialami atau didengar oleh penyair sendiri, antara lain: a. Syair Singapura Dimakan Api b. Syair Perang Banjarmasin 5. Syair-syair terjemahan atau saduran dari kesusasteraan asing, antara lain: a. Syair Bayan Budiman b. Syair Ceritera Wayang 6. Syair-syair yang berisi pendidikan budi pekerti, pelajaran agama dan mistik. Syair Tabir Mimpi Syair-syair di atas merupakan syair-syair yang dikarang oleh pujangga pada sekitar abad ke-16. Bahasa yang dipergunakan bernuansa klise atau bahasa lama yang agak sulit dipahami, yang memiliki kekhasan tersendiri. Dalam perkembangan sekarang ini, syair tidak hanya identik dengan bahasa klise. Syair bisa ditulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Tulislah isi syair Bidasari di atas (yang telah diperdengarkan) dalam kalimat/bahasa Anda sendiri! Bait pertama Isi Syair Bait kedua Bait ketiga Bait keempat Isi Keseluruhan syair E. Menemukan Pesan Syair yang Diperdengarkan Pesan merupakan sesuatu, harapan, tuntunan kebaikan yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya. Pengarang mengungkapkan pesan lewat syair yang ditulis agar orang mampu mengambil nilainilai kebaikan. Tulislah pesan/amanat yang terdapat dalam syair yang Anda dengarkan di atas!

33 37 Pelatihan Bergabunglah dengan kelompokmu, dengarkanlah pembacaan syair berikut ini! Syair Nasehat Kepada Anak (Raja Ali Haji) Dengarkan tuan ayahanda berperi, Kepada anakanda muda bestari, Jika benar kepada diri, Nasihat kebajikan ayahanda beri. Itulah orang akalnya kurang, Menyangka diri pandai seorang, Takbur tidak membilan orang, Dengan manusia selalu berperang. Ayuhai anakanda muda remaja, Jika anakanda mengerjakan raja, Hati yang betul hendaklah disahaja, Serta rajin pada bekerja. Anakanda jauhkan kelakukan ini, Sebab kebencian Tuhan Rahmani, Jiwa dibawa ke sana sini, Tiada laku suatu dewani. Mengerjakan gubernemen janganlah malas, Zahir dan batin janganlah culas, Jernihkan hati hendaklah ikhlas, Seperti air di dalam gelas. Setengah yang kurang akal dan bahasa, Sangatlah gopoh hendak berjasa, Syarak dan adat kurang periksa, Seperti harimau mengejar rusa. Jika anakanda menjadi besar, Tutur dan kata janganlah kasar, Janganlah seperti orang sasar, Banyaklah orang menaruh gusar. Ke sana ke mari langgar dan rampuh, Apa yang terkena habislah roboh, Apa yang berjumpa lantas dipelupuh, Inilah perbuatan sangat ceroboh. Tutur yang manis anakanda tuturkan, Perangai yang lembut anakanda lakukan, Hati yang sabar anakanda tetapkan, Kemaluan orang anakanda fikirkan. Patut juga mencari jasa, Kepada raja yang itu masa, Tetapi dengan budi dan bahasa, Supaya negeri ramai temasya. Kesukaan orang anakanda cari, Supaya hatinya jangan lari, Masyurlah anakanda dalam negeri, Sebab kelakuan bijak bestari. Apabila perintah lemah dan lembut, Semua orang suka mengikut, Serta dengan malu dan takut, Apaapa kehendak tidak tersangkut. Nasihat ayahanda anakanda fikirkan, Keliru syaitan anakanda jagakan, Orang berakal anakanda hampirkan, Orang jahat anakanda jauhkan. Jika memerintah dengan cemeti, Ditambah dengan perkataan mesti, Orang menerimanya sakit hati, Barangkali datang fikir hendak mati. Setelah orang besar fikir yang karu, Tidak mengikut pengajaran guru, Tutur dan kata haru-biru, Kelakuan seperti anjing pemburu. Inilah nasihat ayahanda tuan, Kepada anakanda muda bangsawan, Nafsu yang jahat anakanda lawan, Supaya kita jangan tertawan. Tingkah dan laku tidak kelulu, Perkataan kasar keluar selalu, Tidak memikirkan orang empunya malu, Bencilah orang hilir dan hulu.

34 Habislah nasehat habislah kalam, Ayahanda memberi tabik dan salam, Kepada Orang Masihi dan Islam, Mana-mana yang ada bekerja di dalam. 38 F. Menjawab Pertanyaan 1. Tulislah isi dan pesan syair di atas pada kolom di bawah ini! No. Bait ke- Isi setiap bait Pesan yang terdapat pada setiap bait Dst. 2. Tulislah Isi syair di atas secara keseluruhan! Isi Syair Nasehat kepada Anak Tulislah tema syair di atas! Tema Syair Nasehat kepada Anak Berilah komentar/tanggapan tentang Syair Nasehat kepada Anak dengan kata-kata kamu sendiri dalam satu paragraf! SEMESTER 1 40 Bagian Kesatu Melaporkan Secara Lisan Berbagai Peristiwa Sumber Foto: Dokumen Penerbit Gambar: Dok. penerbit Pernahkah kalian menyaksikan reporter televisi yang sedang menyampaikan peristiwa secara langsung dari tempat terjadinya peristiwa? Misalnya peristiwa mudik lebaran setiap tahun, peristiwa banjir di Jakarta, dan sebagainya. Para reporter membawakan laporan secara baik dan lancar secara langsung dari tempat terjadinya peristiwa. Bagaimanakah ekspresi dan suara reporter yang

35 menyiarkan secara langsung? Pernahkah mereka melakukan kesalahan, misalnya tidak lancar berbicara? Bagaimanakah jika hal tersebut terjadi? Tentu saja siaran tersebut menjadi kacau. Agar siaran berjalan lancar dan sukses, reporter yang menyiarkan peristiwa perlu memiliki keterampilan berbicara yang baik. Bagaimanakah sebuah peristiwa layak untuk dilaporkan? Sebuah peristiwa layak untuk ditampilkan jika peristiwa tersebut aktual, layak untuk diketahui khalayak ramai dan bermanfaat bagi orang lain. Laporan peristiwa akan lebih menarik jika disajikan pula berbagai hal yang terkait dengan hal yang dilaporkan. Misalnya peristiwa yang dilaporkan adalah banjir bandang, maka data-data yang dikemukakan adalah: tempat terjadinya peristiwa, waktu terjadinya peristiwa, jumlah korban, akibat peristiwa, kerusakan tempat tinggal, pertolongan yang telah diberikan masyarakat, komentar-komentar masyarakat sekitar, dan sebagainya. Agar mampu dengan baik melaporkan berbagai peristiwa, cermatilah terlebih dahulu laporan berikut ini! A. Mencermati Laporan Contoh 1 Semburan Awan Panas Makin Aktif Semburan besar awan panas Gunung Merapi yang terjadi Minggu (14/5 2006) sore mengakibatkan puluhan warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, minta segera dievakuasi. Semburan awan panas yang kerap disebut wedhus gembel itu terjadi sekitar pukul WIB selama 10 menit membentuk cendawan bergulung-gulung. Sekitar pukul WIB, evakuasi mulai dilakukan. Sedikitnya orang, kebanyakan perempuan, jompo dan anak-anak dibawa ke pengungsian. Total warga Dusun Gemer yang hanya berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Merapi sebanyak 210 jiwa. Semburan awan panas tersebut merupakan yang terbesar dilihat warga Dusun Gemer akhir-akhir ini. Kemungkinan akan ada yang lebih besar lagi nantinya. Intensitas semburan wedhus gembel, sejak kemarin memang makin kerap. Awan panas yang tingginya bisa mencapai ratusan meter di atas puncak itu, terjadi seperempat jam sekali. Kepala Seksi Merapi pada Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPK) Yogyakarta, Subandriyo, mengatakan, sejak pukul hingga pukul WIB kemarin, awan panas itu tersembur sebanyak 23 kali, atau rata-rata setiap 15 menit sekali. Awan panas itu arahnya menuju Sungai Krasak, yang berada di perbatasan Magelang-Yogyakarta, Sungai Boyong serta Sungai Gendol, kedua di Sleman, dengan jarak luncur yang sudah mencapai lebih dari 2 kilometer dari puncak. Sejak kemarin hulu Sungai Gendol di puncak Merapi, sudah dipenuhi material vulkanik yang sering longsor. Berbeda dengan sebelumnya, perkembangan terakhir itu membuat penduduk daerah rawan bencana mulai banyak yang bersedia mengungsi. Bahkan, segera setelah status Awas diberlakukan, warga Desa Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante, di Kabupaten Klaten, kemarin meminta petugas segera mengevakuasi mereka. Letak ketiga desa di sekitar Merapi itu membuat mereka bisa mendengar gemuruhnya letupan dan serbuan awan panas yang beranjak turun. Banyak warga yang semula bertahan, kini mulai minta dievakuasi, kata Kepala Kesbanglimas Kabupaten Klaten, Eko Medisukasto. Hingga kemarin, jumlah pengungsi di Posko Dompol, Kemalang, Kabupaten Klaten, tercatat sebanyak orang. Mereka berasal dari Desa Dompol orang, Ngemplak Seneng (481), serta dari Desa Keputran orang. Kebanyakan dari mereka adalah para lanjut usia, anak-anak, dan para wanita. Para lelaki masih bertahan untuk menjaga rumah dan ternak. (Lampung Post, 15 Juni 2006) B. Menjawab Pertanyaan Setelah mencermati laporan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Kapankah terjadi semburan awan panas dari Gunung Merapi? 2. Apakah akibat semburan awan panas tersebut? 3. Menuju ke arah manakah awan panas tersebut? 4. Daerah mana sajakah yang terkena dampak keluarnya awan panas Merapi? 5. Apakah nama semburan awan panas Gunung Merapi? 6. Apakah nama badan yang memantau aktivitas gunung berapi di Indonesia? 7. Mengapa banyak warga yang semula tetap bertahan di rumah, bersedia mengungsi? 8. Berapakah jumlah

36 warga yang telah mengungsi? 42 C. Menyusun Laporan Laporan disusun berdasarkan peristiwa yang terjadi. Sebelum menyusun laporan, kalian perlu mencermati peristiwa yang terjadi, lalu mengungkapkannya dalam bentuk lisan/tertulis. Berikut ini disajikan langkah-langkah menyusun laporan. Ilustrasi Sekolahmu pada tahun pelajaran 2007/2008 mengadakan kegiatan orientasi siswa baru/kelas VII. Kegiatan tersebut selain dipandu oleh guru pembina, juga melibatkan OSIS. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang dibuka oleh kepala sekolah, lalu dilanjutkan kegiatankegiatan lain. Semua peserta orientasi memakai simbol, nomor, dan papan nama. Kalian sebagai siswa kelas IX mengamati jalannya kegiatan tersebut. Berdasarkan ilustrasi di atas, buatlah sebuah laporan. Langkahlangkah yang perlu kalian lakukan adalah sebagai berikut. 1. Mencatat peristiwa/kegiatan tersebut tahap demi tahap. 2. Mendata kejadian-kejadian. 3. Mencatat suasana yang terjadi. 4. Mencatat orangorang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. 5. Membuat draf laporan 6. Merevisi laporan Data di atas, dapat dibuat laporan sebagai berikut. Contoh 2 Laporan Kegiatan Orientasi Siswa Baru Kegiatan Orientasi Siswa ini diikuti oleh 240 siswa baru yang terbagi dalam 6 kelompok. Jumlah siswa laki-laki 130 dan siswa perempuan 110. Guru pembimbing berjumlah 10 orang dan pengurus OSIS berjumlah 12 orang. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari. Hari pertama dimulai dengan upacara pembukaan. Dalam upacara pembukaan, kepala sekolah berpesan agar para siswa baru mengikuti kegiatan dengan tertib. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke berbagai gedung/tempat, antara lain perpustakaan, laboratorium bahasa, ruang audio visual, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang komputer, dan sebagainya. Hari kedua kegiatan dimulai dengan pembekalan budi pekerti yang disampaikan oleh para guru pembimbing. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan di lapangan, yaitu praktik baris-berbaris. Hari ketiga, kegiatan dimulai dengan menyanyi lagu-lagu wajib, pembekalan tatakrama siswa, dan dilanjutkan dengan upacara penutupan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membekali para siswa baru agar mampu mengenal lingkungan sekolah dengan baik, membentuk mental yang tangguh, mempererat persahabatan antarsiswa, mampu mandiri, dan memberikan wawasan kepada siswa agar berdisiplin. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 43 Peristiwa dengan data sebagai berikut. Ilustrasi Peristiwa : Arus mudik dari Jakarta dan Sumatera ke beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tempat : Jalur pantura, tepatnya di Kota Cirebon Hari/tanggal : Sabtu, 15 Oktober 2007 Waktu : Pukul 9.30 WIB Jumlah kendaraan : Roda empat, buah setiap hari, roda dua buah setiap hari. Jalur yang dilalui : Jalur utama dan jalur alternatif Jumlah Pos Polisi : 300 pos polisi yang tersebar di sepanjang Pantura Jumlah Personal Polisi yang menjaga : orang Situasi : - Situasi di sepanjang pantura diwarnai dengan kemacetan panjang. - Kendaraan berjalan merayap. - Terjadi dua kali kecelakaan yang mengakibatkan 2 orang luka-luka. - Petugas berjaga mengatur lalu lintas sepanjang hari. - Kendaraan roda dua dan roda empat hilir mudik. Data di atas dapat diuraikan dalam bentuk deskripsi sebagai berikut. Contoh 3 Arus Mudik Menjelang Lebaran Selamat siang, selamat berjumpa kembali melalui televisi kesayangan Anda RCTI. Saya Nova Eliza hari ini, Sabtu, 15 Oktober 2007 akan melaporkan secara langsung jalannya arus mudik dari Jakarta

37 dan Sumatera ke beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemirsa, saat ini tepat pukul WIB saya berada di Kota Cirebon tepatnya di Kilometer 10 di depan Pos penjagaan Polisi di dekat Alun-alun Kota Cirebon. Pemirsa, arus mudik tahun ini mengalami peningkatan sebesar 20 % dari lebaran tahun lalu. Jumlah kendaraan yang melalui jalur pantura dari pukul WIB berjumlah mobil dan motor. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Pada hari ini diperkirakan kendaraan akan melewati jalan ini. Kendaraan berjalan merayap karena dari arah yang berlawanan juga banyak mobil yang menuju ke Jakarta. Sampai siang ini telah terjadi beberapa kemacetan karena kurangnya disiplin para pengendara kendaraan. Selain itu terjadi dua kali kecelakaan yang disebabkan tabrakan. Korban berjumlah 2 orang luka berat dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Cirebon. Untuk mengatasi kemacetan, pemerintah telah menyediakan jalur alternatif dan menerjunkan ribuan petugas. Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat khususnya para pemudik, pemerintah telah 44 mendirikan pos-pos polisi di setiap 300 pos polisi di sepanjang pantura. Personil keamanan berjumlah 1000 orang. Pemirsa, yang Anda saksikan di samping saya adalah beberapa pemudik yang berhasil saya wawancarai. Kebanyakan mereka mengatakan sangat puas atas pelayanan pemerintah yang telah mempersiapkan pengamanan arus mudik tahun ini. Demikian laporan dari saya. Saya Nova Eliza menyampaikan terima kasih dan sampai jumpa. Pelatihan 1 Setelah mencermati ketiga contoh laporan di atas, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Bergabunglah dengan kelompokmu! 2. Isilah kolom berikut ini! No. Aspek Laporan 1 1 Bagaimanakah Isi laporan? 2 Bagaimanakah ciri-ciri bahasa yang digunakan? 3 Bagaimanakah pilihan kata yang digunakan? 4 Laporan 2 Laporan 3 Bagaimanakah keefektifan kalimat? 5 Siapakah yang menulis laporan?

38 6 Di manakah terjadinya peristiwa? 3. Buatlah kesimpulan ciri-ciri laporan! Buatlah kesimpulan cara-cara menyampaikan laporan! Kesimpulan Isi Laporan D. Mempersiapkan Laporan dengan Sistematika yang Lengkap Laporan: peristiwa berisi tentang: apa, siapa, kapan, di mana, berapa, mengapa, dan bagaimana. Peristiwa diuraikan secara lengkap dengan bahasa yang komunikatif Terdapat beberapa cara penulisan laporan. Hal ini bergantung pada keluasan, situasi, dan kepentingan. Ada laporan yang ditulis pokok-pokoknya saja, bentuk sederhana, bentuk uraian, dengan sistematika lengkap, dan sebagainya. Contoh-contoh di atas merupakan laporan yang ditulis dalam bentuk yang sederhana. Berikut ini disampaikan sistematika penulisan laporan dengan sistematika yang lengkap. Secara garis besar, sistematika laporan terdiri atas: A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kegiatan 2. Tujuan Kegiatan 3. Waktu Kegiatan 4. Pelaksana B. Pelaksanaan Kegiatan C. Hasil Kegiatan D. Kesimpulan E. Lampiran 1. Daftar Anggaran 2. Surat Izin Kegiatan Pelatihan 2 Setelah mencermati sistematika laporan di atas, lakukanlah kegiatan berikut ini secara berkelompok! 1. Tentukanlah salah satu objek yang akan kalian kunjungi atau kalian amati, misalnya: a. Berkunjung ke Kantor Kecamatan b. Berkunjung ke Kantor POS c. Mengamati Kebersihan Lingkungan Sekolah d. Aktivitas Masyarakat di Lingkungan Sekolah e. Kedisiplinan Masyarakat Pemakai Jalan Raya f. Peristiwa Bencana Alam g. Bhakti Sosial di Masyarakat h. Mengamati Kegiatan Ekonomi di Pasar 2. Datalah hal-hal yang terdapat pada objek yang Anda amati! 3. Buatlah sebuah laporan berdasarkan data yang Anda peroleh dari lapangan dengan sistematika laporan yang lengkap! 4. Lakukanlah penyuntingan laporan yang telah Anda buat! 5. Bacakanlah laporan Anda di depan kawan-kawanmu! 6. Lakukanlah penilaian terhadap kawanmu yang menyampaikan laporan! 46 E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyampain Laporan Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan. 1. Laporan hendaknya mencakup isi apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana, dan berapa. Laporan hendaknya berisi tentang suatu peristiwa secara lengkap, tidak terpotong-potong, dan dapat memberikan informasi secara utuh. 2. Disusun secara sistematis, yang meliputi: pendahuluan atau bagian awal, isi, dan penutup atau dengan sistematika yang lengkap. 3. Disajikan secara lengkap dengan menyajikan fakta yang dapat memperjelas informasi. 4. Menggunakan pilihan kata yang tepat, kalimat efektif dan bahasa yang komunikatif.

39 Pelatihan 3 1. Buatlah sebuah laporan berdasarkan salah satu gambar berikut ini! 2. Laporkanlah peristiwa tersebut di depan kelas dengan memperhatikan pelafalan, intonasi, dan kejelasan vokal! Gambar Gambar 1 2 gambar: Gambar Gambar 3 4 Gambar 5 47 Gambar 6 Gambar 7 Kerangka Laporan LAPORAN A. Pendahuluan Nama Kegiatan/Objek : Tempat dan Waktu : Tujuan Kegiatan : Pelaksana Kegiatan : B. Pelaksanaan Kegiatan... C. Hasil Kegiatan:... D. Kesimpulan... E. Lampiran 1. Daftar Anggaran Surat Izin Kegiatan... Uji Kompetensi 1. Datalah peristiwa atau kegiatan-kegiatan di sekolahmu atau di lingkungan sekolahmu! 2. Pilihlah salah satu peristiwa! 3. Buatlah data tentang peristiwa yang Anda pilih! 4. Buatlah laporan tentang peristiwa tersebut dengan sistematika yang Anda pilih! 5. Laporkanlah peristiwa tersebut di depan kelas! 6. Kelompok lain menilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah disepakati. 48 Rubrik Penilaian Menyampaikan Laporan No.

40 Aspek 1 Kesesuaian laporan yang disampaikan dengan topik a. Informasi yang disampaikan sangat sesuai dengan topik yang dibahas. (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. Terdapat beberapa bagian informasi yang kurang sesuai dengan topik yang dibahas. (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. Terdapat banyak informasi yang kurang sesuai dengan topik yang dibahas. (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. Informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan tema yang dibahas. (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Pelafalan a. Tekanan ucapannya baku (tidak terdengar bahasa daerah). b. Ucapannya selalu dapat dipahami. c. Melafalkan sulit, sekali-kali timbul kesalahan. d. Ucapannya susah sekali dipahami. Pilihan kata a. Penggunaan kata yang diungkapkannya baik sekali. (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. Kadang-kadang menggunakan kata yang tidak tepat. (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. Sering menggunakan kata yang tidak tepat. (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. Penggunaan kata yang salah dan terbatas sehingga menyebabkan pembicaraannya sulit dipahami. (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Kefasihan/kelancaran a. Pembicaraannya lancar sekali, tidak tersendat-sendat. (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. Terdapat beberapa bagian yang kurang lancar. (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. Terdapat banyak bagian yang tidak lancar, agak tersendat-sendat. (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. Sering ragu-ragu dalam berbicara, sehingga sering terpaksa diam dan penguasaan bahasanya terbatas. (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Intonasi a. sangat tepat (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. tepat (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. cukup tepat. (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. kurang tepat. (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Ekspresi a. sangat sesuai (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. sesuai (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. cukup sesuai (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. kurang sesuai (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Gerakan Badan a. sangat mendukung (Tingkat kesesuaian 85% s.d. 100%) b. cukup mendukung (Tingkat kesesuaian 65% s.d. 84%) c. kurang mendukung (Tingkat kesesuaian 45% s.d. 64%) d. sangat tidak mendukung (Tingkat kesesuaian kurang dari 45%) Keberanian a. sangat berani (Berani, tidak ragu-ragu, percaya diri) b. cukup berani (berani tetapi masih agak ragu-ragu) c. kurang berani (berani, malu-malu) d. tidak berani/malu-malu. Skor Skor Akhir = Skor perolehan siswa Skor maksimal Skor

41 x Bagian Kedua Menulis Iklan Baris Gambar: Dok. penerbit Contoh 1 Contoh 3 Iklan sudah tidak asing lagi bagi kita. Keberadaan iklan sudah lama kita kenal. Setiap hari kita selalu disuguhi iklan, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Begitu pentingnya iklan dalam pengenalan produk, sampai-sampai orang rela mengeluarkan ratuasan juta bahkan milyaran rupiah untuk memperkenalkan produknya di masyarakat. Lihat saja media-media massa yang ada. Hampir semua media memuat iklan. Semua media menyediakan lembar atau kolom khusus untuk iklan. Acara-acara besar, seperti konser musik, olah raga, atau kegiatan lainnya, semua mempublikasikan kegiatan melalui iklan. Fakta menunjukkan bahwa, produk yang menggunakan iklan dapat mudah dikenal masyarakat dan masyarakat pun berbondongbondong menggunakan produk tersebut. Dengan iklan, seseorang bisa mengetahui produk terbaru. Iklan banyak macamnya, mulai dari brosur, reklame, pamflet, iklan baris, dan sebagainya. Fokus pembelajaran kali ini mengajak kalian belajar menulis iklan baris. Apakah iklan baris? Bagaimanakah cara menulisnya? Agar memahami penulisan iklan baris, cermatilah contoh-contoh iklan berikut ini! Contoh 2 Contoh 4 Adinda Mutia Hanifah 50 Contoh 5 Contoh 6 Contoh 7 Abildent Contoh 8 MOBIL

42 PERCETAKAN ELEKTRONIK MITSUBISHI C/D PS 100 Engkel Box Th 97 kondisi siap pakai BS TT. Hub. (021) KIJANG GRAND EXTRA 94/95 Biru Met.plat B, ACDB, PW, PS, CL, BR, 6 speed, body Astra, orisinil. Hub LOGO DESIGN.Cetak undangan, brosur, pamflet, stiker, dll. Sparasi full colour. Hub. (021) PERC IDOLA: Cetak undangan & aneka jenis cetakan buku, terima oc, setting rekam master, ptng kerta, dll. Telp (0721) TUKARKAN VCD LAMA ANDA (dlm berbagai kondisi) dgn DVD MP4 baru (garansi). ATA elektronik. Jl. Ikan Bawal 24 BTB, Telp TV, Radio, Tape Recorder, Minicompo, DVD player berbagai merk. Supermarket Cahaya Purnama, Jalan Sudirman 46 Jakarta Pelatihan 1 Setelah mencermati contoh-contoh iklan di atas, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 s.d. 5 siswa! 2. Cermatilah beberapa iklan di atas! 3. Sebutkan ciri-ciri iklan di atas dengan menjawab ya atau tidak pada kolom berikut ini! No. Aspek 1 Apakah bentuknya ringkas? Apakah bahasanya komunikatif? Apakah menggunakan gambar? Apakah dikemas dalam bentuk yang singkat dan padat dalam kolom/baris? Apakah menggunakan gambar yang mencolok? Apakah terdiri atas beberapa baris saja? Apakah bersifat persuasif/ajakan? Apakah berisi penawaran? Contoh Iklan Iklan baris: alat penyampai pesan/ informasi yang ditulis dalam bentuk kolom yang terdiri atas beberapa baris dan dimuat dalam surat kabar atau media massa lainnya Iklan

43 4. Tentukanlah jenis iklan di atas dilihat dari bentuknya! 6. Di antara iklan-iklan di atas, iklan manakah yang termasuk iklan baris? Mengapa disebut iklan baris? 7. Sebutkan ciri-ciri penulisan iklan baris! 8. Sebutkan perbedaan iklan baris dengan jenis iklan lainnya! 9. Apakah keunggulan iklan baris dibandingkan dengan jenis iklan lainnya? 10. Tukarkanlah hasil kelompokmu dengan kelompok lain! 11. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu di depan kelas! Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan juga bermakna pemberitahuan kepada masyarakat mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di media massa (seperti surat kabar, majalah) atau di tempat-tempat umum. Iklan Baris Contoh iklan baris TOKO SUMBER REZEKI, Menerima pesanan cetak buku, cetak stiker, dan penjilitan. Hub. Telp. (0721) TOKO SANJAYA, Menjual aneka pakaian pria dan wanita. Datang dan kunjungi toko kami di Jalan Sudirma No. 52 Semarang. Hub. Tlp. (0721) LOGO DESIGN.Cetak undangan, brosur, pamflet, stiker, dll. Sparasi full colour. Hub. (0721) PERCETAKAN IDOLA: Cetak undangan & aneka jenis cetakan buku, terima oc, setting rekam master, ptng kerta, dll. Telp (0721) Setelah mencermati dan menentukan ciri-ciri iklan di atas, cermatilah iklan baris dan ciri-cirinya berikut ini! Iklan baris Ciri-ciri iklan baris MOBIL MITSUBISHI C/D PS 100 Engkel Box Th 97 kondisi siap pakai BS TT. Hub. (021) KIJANG GRAND EXTRA 94/95 Biru Met. plat B, ACDB, PW,PS, CL, BR, 6 speed, body Astra, orisinil. Hub PERCETAKAN LOGO DESIGN.Cetak undangan, brosur, pamflet, stiker, dll. Sparasi full colour. Hub. (021) PERC IDOLA: Cetak undangan & aneka jenis cetakan buku, terima oc, setting rekam master, ptng kerta, dll. Telp (021) Iklan Baris: Informasi yang disampaikan dalam iklan baris mengandung: 1. Apa yang diiklankan? 2. Bagaimana spesifikasi/ciri-ciri hal yang diiklankan? 3. Apa keistimewaan barang yang diiklankan? 4. Di mana bisa diperolah barang yang diiklankan? 5. Berapa harganya? 6. Kepada siapa peminat dapat menghubungi? Ciri iklan baris adalah bentuknya yang ringkas. Informasi yang panjang dan lebar, dibuat dalam bentuk yang singkat. walaupun singkat/ bentuknya ringkas, namun isinya lengkap dan informatif. Contoh cara menulis iklan baris Berikut ini disajikan informasi/ilustrasi. Pak Karta menjual sebidang tanah ukuran 50 m x 60 m dengan luas bangunan 600 m2 dan berlantai dua. Tanah dan rumah tersebut akan dijual dengan harga Rp ,-. Tanah dan bangunan tersebut berada di Jalan Katamso Nomor 36 Jakarta Nomor telepon (021) Berdasarkan informasi di atas, penulisan iklan baris yang tepat adalah sebagai berikut. Dijual tanah dan bangunan, luas 600 m2 berlantai dua. Tempat Jl. Katamso Nomor 36 Jakarta. Harga Rp ,-. Hub. Pak Karta Telp. (0721) Pelatihan 2 Lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Buatlah iklan baris yang berisi tentang: a. jasa layanan b. hasil produk industri c. jual beli elektronik d. jual beli kendaraan bermotor e. jual beli rumah/tanah f. lowongan kerja g. jual beli tanah h. hiburan 2. Pajanglah hasil kerja kelompokmu di

44 dinding kelas! 3. Lakukanlah penilaian terhadap kelompok lain dengan kriteria/aspek yang tersedia! Pelatihan 3 Buatlah iklan baris berdasarkan informasi-informasi berikut ini! 1. Pak soleh akan menjual mobil dengan merk Toyota Kijang LGX tahun Mobil tersebut berwarna hitam, mulus, jok kulit, kaca film V Cool. Harga yang ditawarkan Rp ,- bisa nego. Jika ada calon pembeli yang berminat bisa menghubungi nomor HP Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang elektronik menawarkan berbagai produk unggulan, yaitu televisi, kulkas, AC, DVD, dsb. Merk barang-barang tersebut adalah Necosonik. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 53 Perusahaan memberikan discon 20% dan berbagai hadiah menarik lainnya. Alamat perusahaan Jalan Sudirman Nomor 97 Jakarta, telepon (021) Pak Imron memiliki sebidang tanah yang terletak di Jalan Hayam Wuruk Bandarlampung dengan luas m2. Tanah tersebut akan dijual dengan harga Rp ,- per meter. Masyarakat yang berminat membeli dipersilakan menghubungi Pak Imron dengan nomor HP Pak Abadi akan menjual mobil kijang berwarna merah dengan harga Rp ,00. Mobil tersebut produksi tahun 2002 dan kondisinya masih mulus. Mobil tersebut akan dipasarkan melalui iklan baris. Pembeli dapat menghubungi HP Pak Iwan menjual sebidang tanah seluas m2. Tanah tersebut berada di Jalan Katamsa Nomor 45 Jakarta. Harga tanah tersebut ditawarkan per meter Rp ,- Calon pembeli dapat menghubungi Bapak Iwan melalui Hp Rubrik Penilaian Menulis Iklan Baris No A s p e k y a n g d in ila i 1 K e s e s u a ia n is i 2 K e e fe k tif a n k a lim a t 3 K e le n g k a p a n is i 4 K e m e n a r ik a n 5 K e p a d a ta n is i 1 2 Skor 3

45 4 5 S k o r m a k s im a l 2 5 Keterangan pada kolom 1, 2, 3, 4, dan 5: 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik Skor Akhir = Skor perolehan siswa x 100 Skor maksimal 54 Bagian Ketiga Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan pada Cerpen Bacalah cerpen berikut ini! Cerpen 1 SENYUM KARYAMIN Karya: Ahmad Tohari Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh Karyamin dan kawan-kawan, yang Gambar: Dok. penerbit pulang balik mengangkat batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana. Karyamin sudah berpengalaman agar setiap perjalanannya selamat. Yakni berjalan menanjak sambil menjaga agar titik berat beban dan badannya tetap berada pada telapak kaki kiri atau kanannya. Pemindahan titik berat dari kaki kiri ke kaki kanannya pun harus dilakukan dengan baik. Karyamin harus memperhitungkan tarikan nafas serta ayunan tangan demi keseimbangan yang sempurna. Meskipun demikian, pagi ini Karyamin sudah dua kali tergelincir. Tubuhnya rubuh, lalu menggelinding ke bawah, berkejaran dengan batu-batu yang tumpah dari keranjangnya. Dan setiap kali jatuh, Karyamin menjadi bahan tertawaan kawan-kawannya. Mereka, para pengumpul batu itu, senang mencari hiburan dengan cara menertawakan diri mereka sendiri. Kali ini Karyamin merayap lebih hatihati. Meski dengan lutut yang sudah bergetar, jemari kaki dicengkeramkannya Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX ke tanah. Segala perhatian dipusatkan pada pengendalian keseimbangan sehingga wajahnya kelihatan tegang. Sementara itu, air terus mengucur dari celana dan tubuhnya yang basah. Dan karena pundaknya ditekan oleh beban yang sangat berat maka nadi lehernya muncul menyembul kulit. Boleh jadi Karyamin akan selamat sampai ke atas bila tak ada burung yang nakal. Seekor burung paruh udang terjun dari ranting yang menggantung di atas air, menyambar seekor ikan kecil, lalu melesat tanpa rasa salah hanya sejengkal di depan mata Karyamin. Bangsat! teriak Karyamin yang sedetik kemudian sudah kehilangan keseimbangan. Tubuhnya bergulir sejenak, lalu jatuh terduduk dibarengi suaru dua keranjang batu yang ruah. Tubuh itu ikut meluncur, tetapi terhenti karena tangan Karyamin berhasil mencengkeram rerumputan. Empat atau lima orang kawan Karyamin terbahak bersama. Mereka para pengumpul batu itu, senang mencari hiburan dengan cara menertawakan diri mereka sendiri. Sudah, Min. Pulanglah. Kukira hatimu tertinggal di rumah sehingga kamu loyo terus, kata Sarji yang diam-diam iri pada istri Karyamin yang muda dan gemuk. Memang bahaya meninggalkan istrimu seorang diri di rumah. Min, kamu ingat anak-anak muda petugas bank harian itu? Jangan kira mereka hanya datang setiap hari buat menagih setoran istrimu. Jangan percaya pada anak-anak muda penjual duit itu. Pulanglah. Istrimu kini pasti sedang

46 digodanya. 55 Istrimu tidak hanya menarik mata petugas bank harian. Jangan dilupa tukang edar kupon buntut itu. Kudengar dia juga sering datang ke rumahmu bila kamu sedang keluar. Apa kamu juga percaya dia datang hanya untuk menjual kupon buntut? Janganjangan dia menjual buntutnya sendiri! Suara gelak tawa terdengar riuh di antara bunyi benturan batu-batu yang mereka lempar ke tepi sungai. Air sungai mendesau-desau oleh langkah-langkah mereka. Ada daun jati melayang, kemudian jatuh di permukaan sungai dan bergerak menentang arus karena tertiup angin. Agak di hilir sana terlihat tiga perempuan pulang dari pasar dan siap menyeberang. Para pencari batu itu diam. Mereka senang mencari hiburan dengan cara melihat perempuan yang mengangkat kain tinggitinggi. Dan Karyamin masih terduduk sambil memandang kedua keranjangnya yang berantakan dan hampa. Angin yang bertiup lemah membuat kulitnya merinding, meski matahari sudah cukup tinggi. Burung paruh udang kembali melintas di atasnya. Karyamin ingin menyumpahinya, tetapi tibatiba rongga matanya penuh bintang. Terasa ada sarang lebah di dalam telinganya. Terdengar bunyi keruyuk dari lambungnya yang hanya berisi hawa. Dan mata Karyamin menangkap semuanya menjadi kuning berbinar-binar. Tetapi kawan-kawan Karyamin mulai berceloteh tentang perempuan yang sedang menyeberang. Mereka melihat sesuatu yang enak dipandang. Atau sesuatu itu bisa melupakan buat sementara perihnya jemari yang selalu mengais bebatuan; tentang tengkulak yang sudah setengah bulan menghilang dengan membawa satu truk batu yang belum dibayarnya; tentang tukang nasi pecel yang siang nanti pasti datang menagih mereka. Dan tentang nomor buntut yang selalu dan selalu mereka tangkap. Min! teriak Sarji. Kamu diam saja, apakah kamu tidak melihat ikan putihputih sebesar paha? Mereka tertawa bersama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengan cara menertawakan diri mereka sendiri. Dan Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup tersenyum. Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnya harga batu, atau terhadap licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tanda kemenangan atas perutnya yang sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang. Memang, Karyamin telah berhasil membangun fatamorgana kemenangan dengan senyum dan tawanya. Anehnya, Karyamin merasa demikian terhina oleh burung paruh udang yang bolak-balik melintas di atas kepalanya. Suatu kali, Karyamin ingin membabat burung itu dengan pikulannya. Tetapi niat itu diurungkan karena Karyamin sadar, dengan mata yang berkunang-kunang dia tak akan berhasil melaksanakan maksudnya. Jadi, Karyamin hanya tersenyum. Lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit seakan berputar. Diambilnya keranjang dan pikulan, kemudian Karyamin berjalan menaiki tanjakan. Dia tersenyum ketika manapaki tanah licin yang berparut bekas perosotan tubuhnya tadi. Di punggung tanjakan, Karyamin terpaku sejenak melihat tumpukan batu yang belum lagi mencapai seperempat kubik, tetapi harus ditinggalkannya. Di bawah pohon waru, Saidah sedang menggelar dagangannya, nasi pecel. Jakun Karyamin turun naik. Ususnya terasa terpilin. Masih pagi kok mau pulang, Min? Tanya Saidah. Sakit? Karyamin menggeleng, dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak tangannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin. Makan, Min? Tidak. Beri aku minum saja. Daganganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin menambah utang. Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar, kan? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 56 Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya. Makan, ya Min? Aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan? Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara mencecet. Karyamin tak lagi membencinya karena sadar, burung yang demikian sibuk pasti sedang mencari makan buat anak-anaknya dalam sarang entah di mana. Karyamin membayangkan anak-anak si paruh udang

47 sedang meringkuk lemah dalam sarang yang dibangun dalam tanah di sebuah tebing yang terlindung. Angin kembali bertiup. Daun-daun jati beterbangan dan beberapa di antaranya jatuh ke permukaan sungai. Daun-daun itu selalu saja bergerak menentang arus karena dorongan angin. Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min? Tanya Saidah ketika melihat Karyamin bangkit. Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat daganganmu habis karena utangutangku dan kawan-kawan. Iya Min, iya. Tetapi. Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah berjalan menjauh. Tetapi Saidah masih sempat melihat Karyamin menoleh kepadanya sambil tersenyum. Saidah pun tersenyum sambil menelan ludah berulang-ulang. Ada yang mengganjal di tenggorokan yang tak berhasil didorongnya ke dalam. Diperhatikannya Karyamin yang berjalan melalui lorong liar sepanjang tepi sungai. Kawan-kawan Karyamin menyerunyeru dengan segala macam seloroh cabul. Tetapi Karyamin hanya sekali berhenti dan menoleh sambil melempar senyum. Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin menangkap sesuatu yang bergerak pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si paruh udang. Punggungnya biru mengkilap, dadanya putih bersih, dan paruhnya merah Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX saga. Tiba-tiba burung itu menukik menyambar ikan kepala timah sehingga air berkecipak. Dengan mangsa di paruhnya, burung itu melesat melintasi para pencari batu, naik menghindari rumpun gelagah dan lenyap di balik gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin terhadap si paruh udang. Tetapi dia hanya bisa tersenyum sambil melihat dua keranjangnya yang kosong. Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya tak ada sesuatu buat mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak perlu dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat bahwa istrinya memang layak dijadikan alasan buat pulang. Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur lantaran bisul di puncak pantatnya. Maka apa salahnya bila aku pulang buat menemani istriku yang meriang. Karyamin mencoba berjalan lebih cepat meskipun kadang secara tiba-tiba banyak kunang-kunang menyerbu ke dalam ronga matanya. Setelah melintasi titian Karyamin melihat sebutir buah jambu yang masak. Dia ingin memungutnya, tetapi urung karena pada buah itu terlihat jelas bekas gigitan kampret. Dilihatnya juga buah salak berceceran di tanah di sekitar pohonnya. Karyamin memungut sebuah, digigit, lalu dilemparkannya jauhjauh. Lidahnya seakan terkena air tuba oleh rasa buah salak yang masih mentah. Dan Karyamin terus berjalan. Telinganya mendenging ketika Karyamin harus menempuh sebuah tanjakan. Tetapi tak mengapa, karena di balik tanjakan itulah rumahnya. Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring. Kunangkunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti, dan termangu. Dibayangkan istrinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, 57 hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya. Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya, Karyamin mulai berpikir apa perlunya dia pulang. Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau setidaknya menolong istrinya yang sedang menghadapi dua penagih bank harian. Maka pelan-pelan Karyamin membalikkan badan, siap kembali turun. Namun di bawah sana Karyamin melihat seorang lelaki dengan baju batik motif tertentu dan berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan meyakinkan Karyamin bahwa lelaki itu adalah Pak Pamong. Nah, akhirnya kamu ketemu juga, Min. Kucari Kau di rumah, tak ada. Di pangkalan batu, tak ada. Kamu mau menghindar, ya? Menghindar? Ya. Kamu memang mbeling, Min. Di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi. Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kau persulit. Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar Karyamin

48 juga mendengar detak jantung sendiri. Tetapi Karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum. Senyum yang sangat baik untuk mewakili kesadaran yang mendalam akan diri serta situasi yang harus dihadapinya. Sayangnya, Pak Pamong malah menjadi marah oleh senyum Karyamin. Kamu menghina aku, Min? Tidak, Pak. Sungguh tidak. Kalau tidak, mengapa kamu tersenyum-senyum? Hayo cepat; mana uang iuranmu? Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keraskeras. Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang masuk ke matanya. Lambungnya yang kempong berguncangguncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal. A. Menjawab Pertanyaan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah yang dilakukan Karyamin dan kawan-kawannya di sungai? 2. Apakah pekerjaan Karyamin? 3. Mengapa ia bermaksud pulang ke rumah? 4. Bagaimanakah sikap sesama pengumpul batu terhadap Karyamin? 5. Mengapa Karyamin hanya tersenyum ketika kawan-kawannya mengajak bercanda? 6. Bagaimanakah sikap Saidah terhadap Karyamin? 7. Mengapa Karyamin tidak mau diberi makan oleh Saidah? 8. Bagaimanakah keadaan isteri Karyamin di rumah? 9. Bagaimanakah keadaan ekonomi keluarga Karyamin? 10. Bertemu siapakah Karyamin di atas bukit dekat gerumbul? 11. Apakah yang dilakukan Pak Pamong terhadap Karyamin? 12. Bagaimanakah sikap Pak Pamong terhadap Karyamin? 13. Mengapa Karyamin hanya tersenyum ketika ditanya Pak Pamong? 14. Permasalahan apakah yang disampaikan Pak Pamong kepada Karyamin? 15. Apakah yang terjadi pada Karyamin ketika ia tidak kuat menahan lapar pada saat bertemu Pak Pamong? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 58 Cerpen 2 GADIS KECIL PENJUAL KOREK API Oleh: Fannie Astria Korek api Korek apinya Pak! Satu Pak, seribu! teriakan itu terdengar berulang kali dari bibir pucat seorang gadis kecil. Pakaiannya nyaris tak berbentuk, sepotong kaus dan celana pendek, kumal. Rambutnya kemerahan tak pernah tersentuh sisir, kusut. Koreknya Bu! Untuk persediaan, jaga-jaga! tangannya yang mungil menggenggam beberapa bungkus korekapi. Tapi tak ada seorang pun memperdulikan teriakan letih seorang gadis yang berdiri di depan pasar, menawarkan dagangannya. Semua hanya lewat begitu saja, ibarat melewati seonggok sampah. Semua orang bergegas, berburu waktu, seiring awan gelap berarak, menandai hujan akan tertumpah kembali. Bu koreknya untuk di rumah! Suara lirih itu makin mengiba. Tak dipedulikan tetes-tetes air hujan mulai membasahi tubuhnya kurus kering. Di benak gadis kecil itu hanya ada keinginan korek apinya terjual ditukar beberapa lembar uang ribuan untuk sebungkus nasi pengganjal perut. Sudah beberapa hari dia tidak makan. Sisa-sisa makanan ia kais dari sampah dekat Restoran Padang untuk penawar lapar. Waktu terus merayap. Jalan depan pasar kini lengang. Hanya ada satu, dua orang bergegas lewat di tengah guyuran hujan lebat. Cepat-cepat pulang, bertemu keluarga. Rumah hangat, dan makanan mengenyangkan gadis kecil itu hanya memperhatikan. Iri merambat di hati, betapa ingin ia punya orang tua, saudara, dalam rumah hangat, bukan hanya menjadi anak tanpa nama, orang tua, apalagi kasih sayang. Malam larut, terpaan angin menusuk tulang. Lapar dan dingin menyerbu.matanya tak bisa terpejam, terkalahkan rasa lapar. Tempatnya berlindung emperan toko tak lagi cukup menahan dinginnya hujan. Dia ingin Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX kehangatan. Mustahil. Ia lapar, ingin nasi dan lauk. Hanya angan. Bau selokan dan sungai kehitamhitaman menyengat, tak terkalahkan oleh hujan. Anyir sampah di pasar menjadi teman akrabnya, pemandangan keseharian kota anggun kota metropolitan di tempat ini gadis kecil tinggal.... Gadis kecil itu memandang penuh harap pada kerlip lampu di kejauhan. Membayangkan

49 kehangatan dan perut kenyang pemilik rumah. Harga beras yang semakin membubung tak berarti apapun bagi mereka, penghuni apartemen dan perumahan yang mewah. Pandangannya kemudian jatuh pada kotak korek-api di genggamannya. Mungkinkah korek api ini mampu memberinya kehangatan yang ia dambakan? Namun ia takut. Barang itu bukan miliknya. Ia hanya membantu menjual, sedikit keuntungan diupahkan untuknya. Badannya makin menggigil. Rasa mengalahkan ketakutannya. Digoreskannya sebatang korek api. Ditemukannya gerbang menuju dunia dongeng di balik cahaya lemah itu. Ketika hendak masuk, cahaya itu padam dan gerbang itu pun perlahan turut menghilang. Cepat-cepat dinyalakannya lagi sebatang korek-api, dan bersamaan nyala api, ia memasuki negeri dongeng. Di negeri dongeng, impiannya terkabul. Semua orang menyayangi dirinya. Tak ditemukannya pandangan tak peduli, sinis, bahkan jijik, seperti yang biasa didapatkannya. Lalu tiba-tiba ia terhempas di gelapannya dan dingin yang membekukan. Hampir tanpa berpikir, gadis kecil itu menyalakan sebatang korek-api lagi, lagi, dan lagi. Ia ingin terus berada di negeri dongeng itu. Di peluk dari orang-orang peduli dan menyayanginya. Memiuliki rumah hangat 59 dan bagus. Tak hanya terdiri dari papanpapan dan seng di bawah jembatan atau di pinggir sungai. Kini ia bisa makan sepuasnya, tak lagi kelaparan. Pakaiannya pun tak lagi lusuh dan kumal. Ia tak mau kembali. Tak dipedulikanya korek api bekas bertebaran di sekitarnya. Hujan tetap mengguyur, tak juga reda bahkan semakin lebat. Air sungai perlahan merambat naik dan menggenangi lantai di sekitarnya. Air naik makin lama makin tinggi. Malam pun terusik dengan jeritan panik para penghuni rumah. Tak hanya rumah di pinggir sungai, namun makin meluas. Mulanya selutut, makin naik, dan tak menujukkan tanda-tanda akan kian surut. Gadis kecil itu sama sekali tak peduli. Kini ia terbang menuju negeri dongeng untuk selamanya. Sakit perutnya akibat makan-makanan basi selama beberapa hari lenyap sudah. Ia menikmati kebahagian yang selama ini tak pernah dinikmati. Damai, indah, penuh kasih sayang. Ditengoknya untuk terakhir kali apa yang ditinggalkannya. Banjir melanda. Orang-orang kehilangan apa yang dimiliki, rumah, harta benda, bahkan sanak saudara. Kehidupan yang dibangun dengan susah payah, musnah. Ia sedih, perih. Mengapa ketika ia pergi semakin bermunculan gadis-gadis penjual korekapi yang lain.. B. Menjawab Pertanyaan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Siapakah tokoh utama dalam kutipan cerpen di atas? 2. Apakah pekerjaan tokoh utama? 3. Bagaimanakah perasaan tokoh utama dalam mendalami pekerjaannya? 4. Apakah yang dinginkan tokoh utama? 5. Di manakah tokoh utama melakukan aktivitas? 6. Di negeri manakah tokoh tokoh utama mendapatkan keingianannya? 7. Apakah yang dialami tokoh utama di negeri tersebut? 8. Pada saat air sungai naik, apakah yang dilakukan gadis kecil penjual korek api? 9. Apakah yang dialami orang-orang di dekat sungai? 10. Di manakah negeri dongeng sebenarnya? C. Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen yang Dibaca Setelah membaca cerpen dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerpen, tentukanlah unsur-unsur intrinsik dalam cerpen tersebut! 1. Menentukan Tema Cerpen Tema dalam cerita merupakan pokok masalah yang diungkapkan pengarang dalam ceritanya. Tema ada yang secara jelas dikemukakan, ada yang secara samarsamar, dan ada yang secara implisit atau terselubung. Cara mencari tema: Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Bacalah cerpen tersebut secara menyeluruh! Tulislah pelaku, karakter tokoh, dan peristiwa yang terjadi! Catatlah rentetan peristiwa yang terjadi! Catatlah bagian-bagian pokok atau hal-hal yang sering dibicarakan dalam cerpen! Catatlah kalimat-kalimat kunci yang mendukung cerita!

50 Hubungkan isi cerita secara keseluruhan dengan judul! Temukanlah kalimat-kalimat kunci yang mengandung gagasangagasan pokok tentang cerita! Buatlah simpulan tentang masalah utama yang dibicarakan dalam keseluruhan cerita! Berdasarkan uraian di atas, tentukanlah alternatif tema yang diperkirakan sesuai dengan kedua cerpen di atas! No. Tema Cerpen Senyum Karyamin dst Tema Gadis Kecil Penjual Korek Api Data Tekstual Dari alternatif-alternatif tema yang diperkirakan sesuai dengan cuplikan cerpen di atas, tentukanlah salah satu tema yang paling sesuai! No. Tema Cerpen Senyum Karyamin Tema Gadis Kecil Penjual Korek Api Data Tekstual 2. Menentukan Penokohan dalam Cerpen Penokohan atau perwatakan merupakan karakter pelaku dan segala sifat-sifatnya yang diungkapkan dalam cerita. Tentukanlah tokoh dan karakter dalam kedua cerpen yang telah Anda baca di atas! Cerpen Senyum Karyamin No Para pelaku Karakter tokoh Disajikan secara analitik / dramatik/campuran Data secara tekstual / keterangan yang Mendukung Cerpen Gadis Kecil Penjual Korek Api No Para pelaku Karakter tokoh Disajikan secara analitik / dramatik/campuran Data secara tekstual / keterangan yang Mendukung......

51 61 3. Menentukan Latar Cerpen Latar, yaitu waktu, suasana, tempat atau lingkungan terjadinya peristiwa. Latar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu latar tempat (di mana peristiwa itu terjadi), latar waktu (kapan peristiwa itu terjadi), dan latar situasi atau suasana (bagaimana situasi/keadaan terjadinya peristiwa, misalnya dalam keadaan gembira, sedih, mengharukan, senang, mengesankan, dan sebagainya) Tentukanlah latar cerpen di atas dan tunjukkan data secara tekstual! No Latar Waktu :. Tempat :. Suasana :. Cerpen Senyum Karyamin Cerpen Gadis Kecil Penjual Korek Api 4. Menceritakan Kembali Isi Cerpen, Termasuk Hal-hal yang Menarik atau Berkesan Setelah mendata tema, penokohan, dan latar dalam cerpen di atas, ceritakanlah kembali isi cerpen tersebut paling sedikit dua paragraf. Ungkapkanlah cerita tersebut dengan bahasa yang menarik dan ekspresif. Kemukakan pula hal-hal yang berkesan. Cerpen Senyum karyamin... Cerpen Gadis Penjual Korek Api... D. Menentukan Amanat dan Mendeskripsikan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerpen Amanat merupakan nilai-nilai kebaikan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya. Nilai-nilai merupakan konsep dasar hidup yang sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan. Nilainilai dalam cerpen merupakan hal-hal baik yang perlu diteladani. Nilainilai juga merupakan hal-hal baik yang ingin disampaiakan pengarang lewat karyanya. Seseorang dapat menemukan nilai-nilai dalam cerpen setelah seseorang membaca dan memahami isi yang terkandung dalam cerpen. Contoh nilainilai yang terdapat dalam cerpen Senyum Karyamin. 1. Hendaknya kita mau menolong orang yang mengalami kesusahan. (Bukti tekstualnya adalah Saidah menawarkan pertolongan kepada Karyamin yang sedang kelaparan/nilai kemanusiaan) 2. Kita perlu sabar/tidak cepat emosi. (Bukti tekstualnya adalah Karyamin selalu tersenyum 62 mendengar celotehan kawan-kawannya. Ia selalu menjaga persahabatan dengan kawankawannya/ nilai persatuan) Nilai-Nilai dalam Cerpan 1. Pengertian Nilai-nilai dalam Cerpen Karya sastra diciptakan oleh manusia tentang manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu, karya sastra mengandung nilai-nilai kebaikan yang perlu dilakukan manusia. Nilai-nilai tersebut merupakan sifat-sifat atau hal-hal penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai-nilai tersebut berlaku di masyarakat, dijunjung oleh masyarakat sebagai norma yang perlu dipertahankan. 2. Nilai-nilai dalam cerpen a. Nialai moral, yaitu nilai yang berhubungan dengan akhlak, budi pekerti/ susila/baik buruk perilaku seseorang. b. Nilai sosial, yaitu nilai yang berhubungan dengan kemasyarakatan. c. Nialai keagamaan/relegius, yaitu nilai yang berhubungan dengan ajaran agama. d. Nilai etika, yaitu nilai yang berhubungan dengan sopan santun. e. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia dengan manusia lainnya. f. Nilai pendidikan, yaitu nilai yang berhubungan dengan pendidikan/ edukasi, perubahan ke ke arah yang lebih baik. g. Nilai budaya, nilai yang berhubungan dengan adat-istiadat/kebiasaan dalam masyarakat. h. Nilai patriotik, nilai yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan seseorang. i. Nilai estetika, yaitu nilai yang berhubungan dengan keindahan. j. Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berhubungan dengan masalah-masalah ekonomi. k. Nilai persatuan, yaitu nilai yang berhubungan dengan kerukunan antarmanusia. Pelatihan 1. Tulislah nilai-nilai kebaikan (positif) yang terdapat dalam cerpen Senyum Karyamin dan

52 Gadis Kecil Penjual Korek Api (paling sedikit 5 buah)! a. Nilai moral... b. Nilai kemanusiaan... c. Nilai keagamaan... d. Nilai musyawarah... e. Nilai pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Nilai budaya... g. Nilai patriotik... h. Nilai etika... i. Nilai estetika... j. Nilai persatuan... f. 2. Tulislah nilai-nilai kebaikan dalam cerpen di atas yang masih relevan dengan kehidupan sekarang (paling sedikit 4 buah)! Tuliskan hal-hal negatif yang terdapat pada cerpen di atas (yang tidak perlu diteladani)! Berilah tanggapanmu atau saran kepada tokoh dalam cerpen di atas yang memiliki perilaku yang kurang baik! Bagian Keempat Menganalisis Unsur-unsur Syair Unsur-unsur Syair Gambar: Dok. penerbit Pembelajaran yang lalu kalian telah membahas tentang syair, yaitu menemukan tama dan pesan syair. Syair berasal dari bahasa Arab, yaitu syu ur yang berarti perasaan. Dalam bahasa Arab syair berarti penyair atau penggubah. Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Syair telah lama tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan syair sudah sangat akrap dengan masyarakat Indonesia. Sejak lama, syair banyak digunakan untuk acara adat, pergaulan, dan komunikasi lainnya. Syair banyak berisi tentang nasihat, ajaran hidup, silsilah raja-raja melayu, melukiskan keadaan bangsawan, cerita rakyat, dan sebagainya. Biasanya syair dibacakan secara berirama atau dilagukan. Jadi berbeda dengan pembacaan pantun. Jika pantun dibacakan dengan intonasi seperti penyampaian informasi, syair biasanya dibacakan dengan lagu atau dilagukan. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang membacakan syair seperti membacakan pantun. A. Menganalisis Syair Cermatilah beberapa bentuk puisi lama berikut ini, lalu tentukanlah puisi lama tersebut yang merupakan syair! Contoh 1 Contoh 2 Berburu ke padang datar, Dapat rusa belang kaki Kalau berguru kepalang ajar, Bagai bunga kembang tak jadi Contoh 3 Dari mana hendak ke mana Dari Brasil ke Argentina Kalau boleh kami bertanya Bunga kembang

53 siapa yang punya Contoh 4 Wahai pemuda generasi bangsa Jangan sampai kita terlena Mari kita belajar bersama Demi bekal di hari tua Kalau sampai kamu terlena Hidupmu tak kan berguna Mari berjuang demi negara Membangun desa bersama-sama (Hond) Dahulu parang Sekarang besi Dahulu sayang Sekarang benci 65 Contoh 5.. Tolong-menolong umpama jari Bantu-membantu setiap hari Bekerja selalu berlima diri Itulah misal Allah memberi Kalau tak ada uang di pinggang Sahabat yang karib menjadi renggang Bumi dipijak rasa terpanggang Tangan tak dapat dibawa melenggang.. (Hoykaas, 1953) Setelah mencermati bentuk-bentuk puisi lama di atas, isilah kolom berikut ini! No Aspek 1 2 Contoh Apakah bentuknya berbait-bait? Berapakah jumlah baris dalam satu bait? Berapakah jumlah kata setiap baris? Bagaimanakah rima/ sajaknya? Pada baris ke berapakah isinya? Tentang apakah isinya? Apakah terdapat nama pengarang? Apakah mudah dihafalkan? Berdasarkan jawaban pada kolom yang kalian isi, contoh manakah yang termasuk syair? Tulislah ciri-ciri syair!... Cermatilah penjelasan tentang syair berikut ini! 66 Di antara bentuk-bentuk puisi lama di atas, bentuk-bentuk manakah yang merupakan syair dan manakah yang merupakan pantun? Isilah kolom berikut ini! No. Contoh Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4 Contoh 5 Bentuk Syair Pantun Alasan

54 Tulislah kesimpulan ciri-ciri syair! Perhatikanlah perbedaan syair dengan pantun berikut ini! Syair merupakan puisi lama yang memiliki ciri-ciri tertentu. Selain mengutamakan keindahan bahasa dan rima, syair juga mengutamakan bentuk, yaitu berbait-bait seperti pantun dan bentuk puisi lama lainnya. Hal yang membedakan dengan pantun adalah, syair selau ada pengarangnya dan dibuat dalam bentuk tertulis. Syair dibuat dalam bentuk tertulis karena syair relatif sulit dihafalkan. Bentuknya yang berbait-bait dan keseluruhan baris merupakan isi menyebabkan pembaca sulit menghafalkan. Bait-bait syair merupakan rangkaian isi secara utuh. Jadi syair biasanya tidak hanya terdiri atas satu bait. Rima syair aaaa. Hal ini berbeda dengan pantun. Pantun biasanya hanya terdiri atas satu bait. Dua baris merupakan sampiran dan dua baris merupakan isi. Rima sampiran pantun menyesuaikan rima isi pantun. Pantun dapat dengan mudah dikarang dan dihafalkan karena bentuknya yang pendek, biasanya terdiri atas satu bait selesai. Hal ini berbeda dengan syair yang terdiri atas berbait-bait yang merupakan rangkain isi. Ciri-ciri syair B. Pelatihan 1 Dengarkanlah pembacaan syair berikut ini! Tiap bait terdiri atas 4 baris Bait- bait merupakan rangkaian ceritera Tiap baris terdiri atas 4 s.d. 5 kata atau 8 s.d. 13 suku kata Bersajak aaaa Semua baris merupakan isi Syair Perahu Inilah gerangan suatu madah, mengarangkan syair terlalu mudah, membetuli jalan tempat berpindah, di sanalah itikat diperbetuli sudah. Wahai muda, kenali dirimu, ialah perahu tamsil tubuhmu, tiadalah berapa lama hidupmu, ke akhirat jua kekal hidupmu. 67 Hai muda arif budiman, hasilkan kemudi dengan pedoman, alat perahumu jua kerjakan, itulah jalan membetuli insan. Baiklah perahu engkau perteguh, hasilkan pendarat dengan tali sauh, anginnya keras ombaknya cabuh, pulaunya jauh tempat berlabuh. Perteguh jua alat perahumu, hasilkan kekal air dan kayu, dayung pengayuh taruh di situ, supaya laju perahumu itu. lengkaplah pendarat dan tali sauh, derasmu banyak bertemu musuh, selebu recam ombaknya cabuh, La ilaha illallahu akan tali yang teguh. Sudahlah hasil kayu dan ayar, angkatlah pula sauh dan layar, pada beras kekal jantanlah taksir, niscaya sempurna jalan yang kabir. Barang siapa bergantung di situ, teduhlah selebu yang rencam itu, pedoman betuli perahumu laju, selamat engkau ke pulau itu.... Perteguh jua alat perahumu, muaranya sempit tempatmu lalu, banyaklah di sana ikan dan hiu, menanti perahumu lalu dari situ. Oleh: Hamzah Fansuri

55 Muaranya dalam, ikan pun banyak, di sanalah perahu karam dan rusak, karangnya tajam seperti tombak, ke atas pasir kamu terdesak. Ketahuilah kamu hai anak dagang, riaknya recam ombaknya karang, ikan pun banyak datang menyerang, hendak membawa ke tengah sawang. Muaranya itu terlalu sempit, di manakah lalu sampan dan rakit, jikalau ada pedoman di kapit, sempurnalah jalan terlalu baid. C. Menjawab Pertanyaan Bergabunglah dengan kelompokmu! Tentukanlah ciri-ciri syair tersebut! Tentukanlah tema syair tersebut! Tentukanlah isi tiap-tiap baris syair tersebut! Tulislah isi syair keseluruhan/semua bait (Syair Perahu) dengan bahasa kalian sendiri dalam satu paragraf! 68 D. Pelatihan 2 1. Dengarkanlah pembacaan syair berikut ini! 2. Tentukanlah unsur-unsur yang terdapat di dalamnya! 3. Tulislah isi kedua syair secara keseluruhan Syair Anggun Cik Tunggal dan Syair Bidasari Lahir masing-masing satu paragraf! SYAIR ANGGUN CIK TUNGGAL SYAIR BIDASARI LAHIR Terus berjalan Gondan Gandariah Ke dandang Golai ia melangkah Harap hatinya mendapat kisah perjanjian lama terkenang sudah. Dengarlah kisah suatu riwayat Raja di desa negeri kembayat Dikarang fakir dijadikan hikayat Dibuatkan syair serta berniat Setelah tiba di atas dandang Segera bertemu si Megat Jabang Keduanya bersama hati girang Sama menderita kasih dan sayang Adalah raja sebuah negeri Sultan Agus bijak lestari Asalkan baginda raja yang bahari Melimpahkan pada dagang biaperi Baru Cik Tunggal melihat Gondan pucat rupanya berobah roman lalu disambut dengan senyuman Sambil berpantun sedemikian Kabarnya orang empunya termasa Baginda itulah raja perkasa Tiadalah ia merasai susah Entahlah kenapa esok dan lusa Pandan berbunga dalam rimba angin menderu dari Tiku Badanlah lama tak bersua kinilah baru kita ketemu Seri paduka sultan Bestari Setelah ia sudah beristeri Beberapa bulan beberapa hari Hamillah putri permaisuri Baru diikat dengan tanjung sama terikat bunga pandan baru melihat adik kandung kembali semangat dalam badan... Setelah mendengar Gandariah siti Pantun Cik Tunggal demikian peri Rasakan putus rangkaian hati Berpantun Gondan pula sekali... Habislah sudah pantun seloka Diambil pakaian dengan segera Lengkap baju dengan celana Kepada Cik Tunggal diberikannya Demi ditentang duli mahkota Muskillah hati bertambah cinta Laksana mendarat bukit permata

56 Menentang isterinya hamil serta Adapun akan si Megat Jabang Menerima pakaian hatinya girang Pada Gandariah bertambah sayang Bertambah tak lupa malam dan siang. (Sumber: Buku Kesusasteraan Lama) Beberapa lama di dalam kerajaan Senantiasa ia bersuka-sukaan Datanglah masa beroleh kedukaan Baginda meninggalkan kerajaan... Sampailah baginda ke dalam hutan Tubuhnya luka berkeratkeratan Kena terkait duri rotan Tambahan putri dengan keberatan Sakitnya tiada lagi terperi Belas memandang kelakuan isteri Tiada terbawa tubuh sendiri Oleh baginda dipimpin jari... (Sumber: Serial Kesusasteraan Lama) 69 SEMESTER 1 A.A. Navis memindai 70 Bagian Kesatu Menemukan Informasi melalui Kegiatan Membaca Memindai Indeks Buku Gambar: Image bank Jika kamu melakukan kegiatan membaca, kamu telah membuka cakrawala dunia. Orang yang gemar membaca berarti ia telah mengetahui seluk beluk dunia dengan berbagai ragam peristiwa. Orang yang banyak membaca dapat dikatakan setengah berhasil dalam kehidupannya, karena dengan membaca, seseorang akan termotivasi melakukan kegiatan yang bermanfaat dan menguntungkan bagi dirinya. Bagaimanakah cara membaca yang baik, mudah, cepat, dan tepat? Setiap orang memiliki cara yang berbeda. Ada yang membaca secara keseluruhan buku dari awal hingga akhir, ada yang membaca bab per bab, dan ada pula yang membaca bagian-bagian penting yang diperlukan saja. Cara seperti apakah yang paling efektif? Cara yang lazim dilakukan oleh pembacapembaca mahir adalah dengan melihat daftar isi dan halaman indeks. Melalui daftar isi, dapat diperoleh informasi tentang isi buku, bagian-bagian buku, bab, subbab, bagian akhir buku, dan sebagainya. Melalui halaman indeks, dapat diketahui topik-topik, kata-kata kunci, kata-kata penting, dan sebagainya. Tidak semua buku menyajikan daftar indeks. Jika sebuah buku tidak terdapat daftar indeks, seseorang bisa mencari informasi melalui daftar isi buku. A. Mencermati Indeks Buku Agar kamu memahami tentang daftar indeks, cermatilah contohcontoh berikut ini! Berdasarkan contoh-contoh berikut ini, manakah yang termasuk indeks? halaman Contoh 1 A. BAB I PENDAHULUAN Bahasa... 1 Aspek Bahasa... 2 Fungsi Bahasa... 3 Tujuan Kemahiran Berbahasa

57 ... 3 Manfaat Mahir Berbahasa... 8 Kesimpulan B. BAB II KESATUAN DAN KEPADUAN 1. Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea... Dst. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Contoh 2 abstrak, 294, 306 adaptasi sosial, 5-6 akibat, 93 alat komunikasi, 1-5 alat peraga, alinea, 63 alinea pembuka, alinea penghubung, 65 alinea penutup, 66 alur, 278 alur kisah, 278 analisa, 163 analogi, bahasa, 1 bertindak, 321 buku katalog, 171 bunyi, 2 bunyi vokal, 2 catatan, 333 catatan kaki, 193 catatan penjelas, 198, data, 160 data publikasi, , 215 deduktif, 70 definisi, eksposisi, 109 ekspositoris, 110 ekstemporan, fakta, 160 faktual, 160 generalisasi, genus, 51 B. Menentukan Ciri-ciri Daftar Indeks pada Sebuah Buku Setelah mencermati kedua contoh di atas, jawablah soal-soal berikut ini sesuai dengan perintahnya! 1. Isilah kolom berikut ini! Contoh 1 Ya Tidak No. Aspek 1 Berisi tentang urutan penyajian buku. 2 Terdiri atas bab dan subbab Contoh 2 Ya Tidak Berisi tentang kata-kata penting yang terdapat dalam buku yang disertai halaman tempat kata tersebut berada. Disusun secara sistematis berdasarkan abjad. Disusun secara sistematis berdasarkan urutan bab. Disertai pemerian di bawahnya. Disertai kata khusus di bawahnya. Berisi tentang kata-kata penting secara lepas yang terdapat dalam buku. 2. Contoh keberapakah yang merupakan daftar isi buku? 3. Contoh keberapakah yang merupakan indeks? Mengapa disebut indeks? 4. Sebutkan ciri-ciri indeks? 5. Apakah manfaat indeks? 6. Sebutkan perbedaan indeks buku, daftar isi, dan kamus! 7. Bagaimanakah cara membaca buku melalui indeks? 8. Diskusikanlah hasil jawabanmu dengan teman sekelas! Bahasa Indonesia untuk

58 SMP/MTs Kelas IX 72 Contoh 1 disebut daftar isi buku. Contoh tersebut berisi tentang isi buku yang disusun dalam urutan penyajian secara sistematis dari awal hingga akhir. Daftar tersebut merupakan urutan penyajian dari Bab I atau bagian pertama hingga bagian akhir. Dalam setiap bab dirinci lagi menjadi subbab-subbab yang merupakan bagian isi buku. Contoh 2 disebut indeks. Daftar tersebut berisi daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku yang tersusun menurut abjad, yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu berada. Jadi kata-kata yang ada dalam indeks merupakan kata-kata yang ada di dalam buku. Kata-kata tersebut merupakan katakata kunci atau kata-kata penting yang perlu diketahui pembaca terkait dengan isi yang terdapat pada buku. Daftar indeks disajikan untuk mempermudah pembaca dalam mencari pengertian kata tertentu atau bagian tertentu tanpa harus membaca secara keseluruhan isi buku. Daftar indeks letaknya di halaman akhir buku setelah daftar pustaka. Perhatikanlah daftar indeks buku berikut ini! Kata yang terdapat dalam buku Kata yang terdapat dalam buku Artinya, kata catatan terdapat pada halaman 333 abstrak, 294, 306 adaptasi sosial, 5-6 akibat, 93 alat komunikasi, 1-5 alat peraga, alinea, 63 alinea pembuka, alinea penghubung, 65 alinea penutup, 66 alur, 278 alur kisah, 278 analisa, 163 analogi, bahasa, 1 bertindak, 321 buku katalog, 171 bunyi, 2 bunyi vokal, 2 catatan, 333 Halaman buku tempat kata tersebut terdapat Halaman buku tempat kata tersebut terdapat Kata dalam buku yang merupakan bagian atau rincian dari kata di atasnya 73 Pelatihan 1 Cermatilah daftar indeks berikut ini, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya! INDEKS aktor 242 analitik 22 antagonis 188 argumen 7 deduktif 170 diagnosis 168 drama 215 drama tragedi 216 drama komedi 217 dramatik 22 efektif 103 ejaan 103 eksposisi 195 ekstremporan 160 elemen 185 fakta 98 flash back 24 grafik 234 iklan 50, 99 iklan baris 59 iklan layanan sosial 56 impromtu 160 indeks 70 induktif 171 interaktif 11, 12 klimaks 195 komedi 230 komplikasi 195 komponis 242 konversi 202 latar 227 latar tempat 228 latar waktu 229 lirik 116 memindai 70 metode 166 moderator 2, 9 opini 98 periferal 185 pidato 122, 132 populer 175 produk 50 protagonis 188 reporter 3, 40 resensi 74, 78, 79 resolusi 196 ritme 118 sastrawan 242 sinetron 16 sinopsis 146 syair 34, 36, 66 syair Bidasari 74 syair Abdul Muluk 78 tema tragedi Berdasarkan daftar indeks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Pada halaman berapakah jika kamu ingin menemukan kata antagonis? 2. Pada halaman berapakah terdapat kata

59 fakta? 3. Jika kamu ingin menemukan kata reporter, halaman berapakah yang harus kamu buka? 4. Halaman berapakah terdapat kata interaktif? 5. Terdapat pada buku halaman keberapa kata sinetron? 6. Terletak pada halaman keberapakah kata sinopsis? 7. Terdapat pada halaman keberapakah kata resensi? 8. Terdapat pada halaman keberapakah kata syair? 9. Halaman berapakah terdapat kata konversi? 10. Halaman berapakah terdapat kata iklan? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Halaman berapakah yang kamu buka jika akan memahami iklan baris? 12. Pada halaman berapakah terdapat kata syair bidasari? Pelatihan 2 Mencari Kata dalam Indeks Buku 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 s.d. 5 orang! 2. Pilihlah salah satu buku yang ada di perpustakaan atau kalian memiliki sendiri buku ilmu pengetahuan! 3. Tentukanlah informasi yang akan kalian cari dari buku tersebut! 4. Bukalah halaman indeks yang terdapat pada halaman terakhir! 5. Perhatikanlah daftar indeks tersebut! 6. Carilah kata dan pengertiannya serta informasi yang kalian cari! 7. Tulislah informasi yang kalian temukan! Menyusun Daftar Indeks 1. Bergabunglah ke dalam kelompokmu! 2. Datanglah ke perpustakaan atau salah satu anggota kelompokmu meminjam buku di perpustakaan! 3. Pilihlah salah satu buku ilmu pengetahuan, buku pelajaran, atau buku yang lain! 4. Daftarlah 15 kata penting yang terdapat dalam buku yang Anda baca! 5. Buatlah daftar indeks buku tersebut berdasarkan kata-kata yang Anda daftar! 6. Tukarkanlah dengan kelompok lain daftar indeks yang kalian buat beserta buku yang Anda jadikan sumber pembuatan indeks! 7. Carilah arti kata-kata tersebut (kata yang telah didaftar kelompok lain) melalui indeks yang dibuat oleh kelompok lain! 8. Beradulah kecepatan dengan kelompok lain mencari arti kata melalui indeks buku yang telah didaftar kelompok lain! UJi Kompetensi 1. Bergabunglah ke dalam kelompokmu! 2. Carilah salah satu buku yang ada daftar indeksnya! 3. Carilah makna kata-kata tersebut sesuai dengan konteks kalimat tempat kata tersebut berada! 4. Beradulah kecepatan dengan kelompok lain! 75 Bagian Kedua Meresensi Buku Meresensi Kalian sebagai siswa tentunya sering membaca buku, baik buku pelajaran maupun buku pengetahuan. Kalian pasti pernah membaca buku terbaru dan menemukan suatu buku itu terasa mudah untuk dibaca/dipahami atau terasa sulit untuk dicerna. Bagaimanakah perasaan Anda jika menemukan kesulitan? Mungkin di antara kalian ada yang langsung memberikan komentar-komentar pada buku pada bagian yang sulit atau yang mudah kamu pahami. Jika komentar-komentar yang kamu sampaikan kepada orang lain tentang kelebihan dan kekurangan buku yang telah Anda baca, Anda paparkan segi baik dan kekurangan buku tersebut, Anda beri alasan, Anda paparkan tentang perlunya seseorang membaca atau tidak membaca buku tersebut, dan Anda tuangkan dalam tulisan, berarti Anda telah membuat resensi. Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan meresensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Agar kalian memahami resensi, cermatilah contoh resensi berikut ini! Gambar: Contoh 1 CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan

60 makna. CTL adalah suatu sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. (Elaine B. Johnson) RESENSI BUKU Judul Buku Pengarang Penerbit Tebal buku : Contextual Teaching & Learning : Elaine B. Johnson, Ph.D. : MLC : 350 halaman Buku ini ditulis oleh Elaine B. Johnson. Ia adalah Direktur Eksekutif MBM dan Rekan konsultan para pendidik dan pelaku bisnis. Ia merupakan pakar dalam sistem pembelajaran yang sesuai dengan cara kerja otak manusia, CTL, dan prinsip-prinsip kepemimpinan. Dia adalah salah seorang penulis dari empat seri buku teks pengajaran dan pembelajaran kontekstual untuk kelas 9 hingga 12 yang berjudul Literature for Life and Work (1997). Dia telah memberikan ratusan presentasi dan lokakarya kepada para guru Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas dan pengelola pendidikan di seluruh dunia serta menjadi konsultan bisnis di AS dan Eropa. Dia juga telah banyak menerbitkan artikel. Dia memperoleh gelar akademis dan profesional Ph.D dalam bidang sastra Inggris. Dia menjadi ketua Jurusan Sastra Inggris di Huron College di London dan mengajar di beberapa Perguruan Tinggi. Pengalamannnya yang begitu luas menjadikan dia Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 76 bereksperimen dengan berbagai strategi pembelajaran yang akhirnya menemukan CTL. Buku Contextual Teaching & Learning (CTL) merupakan buku yang berisi tentang cara-cara melaksanakan pembelajaran menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Buku ini mengupas tentang strategi, sistem pengajaran dan pembelajaran kontekstual (CTL). Cara-cara pelaksanaan pembelajaran di kelas yang memungkinkan siswa untuk kreatif. Konsep-konsep pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan, dan pencapaian standar tinggi dijabarkan secara terurai. Pembahasan dalam buku, mengupas tentang: mengapa menggunakan CTL, mengapa CTL berhasil membangun hubungan untuk menemukan makna, pembelajaran mandiri dan kerja sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu tumbuh dan berkembang, standar tinggi dan penilaian otentik. Pada bagian awal, buku ini mengajak pembaca untuk sejenak berpikir tentang mengapa perlu CTL. Pembaca/guru diajak mengarungi konsep filosopi CTL dan konsep-konsep pelaksanaan CTL di kelas. Bagian ini juga mendeskripsikan asal mula CTL dan beberapa penerapannya di berbagai sekolah dan Perguruan Tinggi. Penyajian filosofi CTL dikemas dengan bahasa yang komunikatif. Pada bagian berikutnya, disajikan keberhasilan penerapan CTL di beberapa sekolah. Bagian ini menyajikan konsep-konsep dan contoh-contoh penerapan CTL sehingga berhasil. Disajikan pula prinsip-prinsil penerapan CTL, yaitu prinsip ilmiah, prinsip saling ketergantungan, prinsip diferiensi, prinsip pengaturan diri, dan kesimpulan. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan secara mendetail dan disertai dengan contoh-contoh konkret. Bagian berikutnya berisi membangun hubungan untuk menemukan makna. Bagian ini berisi tentang cara mengaitkan pengajaran dan pembelajaran disertai contohcontoh. Cara-cara menyeting kelas dan pengaturan kerja siswa diuraikan secara detail. Bagian ini menghadirkan hubungan bermakna keterkaitan antarmatapelajaran, sekolah dan pekerjaan, serta hubungan antarkomponen lain. Buku ini menyajikan pula bagaimana pembelajaran mandiri dan kerjasama. Pembelajaran mandiri dan tanggung jawab guru, berpikir kritis dan kreatif, berpikir kritis untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, mempertimbangkan dan mengambil tindakan moral, dan membantu individu untuk tumbuh berkembang, serta pencapaian standar tinggi dan penilaian otentik. Buku ini sangat menarik bagi pembaca. Buku ini disetting dengan desain sampul yang menarik dengan warna yang kontras. Tata letak tulisan setiap halaman ditata secara menarik dengan menggunakan huruf yang jelas dan terbaca. Terdapat pula bagian-bagian yang kosong di setiap halaman. Hal ini secara psikologis memberikan kenyamanan mata agar tidak cepat lelah membaca. Pada setiap bagian, terdapat kata-kata mutiara yang dapat memotivasi pembaca untuk memahami dan mendalami pengetahuan yang terdapat buku ini. Secara menyeluruh, buku ini

61 mengupas secara lengkap strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Penyajiannya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh setiap pembaca. Buku ini sangat baik dibaca oleh guru, praktisi pendidikan, pengelola pendidikan, mahasiswa, siswa, dan semua elemen masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. (Sumber: Contxtual Teaching & Learning, Penulis Elaine B. Johnson, Ph.D. Diresensi oleh Hond Aditya) Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 77 Contoh 2 TIMBANGAN BUKU (RESENSI) Judul Buku : Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Pengarang : Abdul Chaer Penerbit : Rineka Cipta, Bandung, 2000, 405 hal. Gambar: Dok. penerbit Buku ini merupakan hasil kajian tentang Bahasa Indonesia dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dipaparkan dalam bentuk sistematis yang disertai uraian-uraian penjelas. Buku ini berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia baku, hakikat bahasa, tujuan berbahasa, lafal, ejaan, penggunaan kata, imbuhan, pengulangan kata, frase, kalimat, makna kata dalam kalimat, dan logika dalam kalimat. Bagian pertama berisi tentang Bahasa Indonesia baku (hal. 1-4). Pada bagian tersebut dipaparkan hakikat bahasa, fungsi bahasa, ragam bahasa, dan ciriciri bahasa baku. Bagian kedua berisi tentang lafal bahasa Indonesia. (hal. 9-33). Dalam bagian ini dijelaskan tentang lafal fonem, lafal gugus konsonan, lafal deret konsonan, dan variasi lafal. Bagian ketiga berisi tentang ejaan bahasa Indonesia (hal 36-71). Bagian ini berisi tentang huruf dan namanya, penggunaan huruf, penulisan kata, pemenggalan kata, penulisan angka, penulisan kata serapan, dan penggunaan tanda baca. Pemaparan bagian-bagian tersebut dilengkapi dengan contohcontoh secara rinci sehingga memudahkan pembaca. Bagian keempat berisi tentang penggunaan kata (hal ) yang meliputi kata benda, kata ganti, kata kerja, kata sifat, kata sapaan, kata penunjuk, kata bilangan, kata depan, kata penghubung, kata keterangan, kata tanya, kata seru, dan kata sandang. Uraian tentang sub-sub tersebut dilengkapi dengan contoh dalam kalimat. Bagian kelima berisi tentang penggunaan imbuhan ( ) yang meliputi semua awalan, akhiran, dan imbuhan gabung. Pemaparan tiaptiap bagian diuraiakan secara jelas dengan kalimat yang komunikatif. Pembahasan dilanjutkan dengan bagian keenam, pengulangan kata (286), bagian ketujuh pembentukan dan penggunaan frase ( ), bagian kedelapan tentang pembentukan kalimat ( ), bagian kesembilan penegasan dalam kalimat ( ), bagian kesepuluh hubungan kalimat dengan kalimat ( ), bagian kesebelas makna dan pemilihan kata dalam kalimat ( ), buku lalu ditutup dengan membahas logika dalam kalimat ( ). Materimateri yang dimuat dalam buku ini merupakan materi-materi aktual tentang bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Buku tersebut berisi tentang kaidah berbahasa yang baik dan benar, bagaimana cara menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan konteks berbahasa. Dengan membaca buku ini, orang tidak dipaksa untuk setuju menggunakan atau tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan tetapi setiap orang yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa akan merasa manfaatnya. Buku ini bernilai sejarah kebahasaan, bernilai studi bagi para mahasiswa, siswa, dan masyarakat sebagai referensi menggunakan Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 78 bahasa sehari-hari. Buku ini ditulis oleh Abdul Chaer. Beliau adalah Lektor Kepala pada IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) dalam mata kuliah Linguistik Umum, Semantik Bahasa Indonesia, dan Sosiolinguistik. Beliau telah banyak menulis buku, antara lain, Kamus Sinonim Indonesia (1975), anggota penyusun Kamus Ejaan Standart Bahasa Indonesia (1973), anggota penyusun Kamus Bahasa Indonesia (1983), anggota penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), Linguistik Umum (1995), dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan gambaran

62 dan pemahaman tentang keseluruhan isi buku ini, bacalah buku tersebut secara utuh. (Januari 2007) Setelah mencermati contoh-contoh resensi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Sebutkan ciri-ciri kedua resensi di atas! 2. Buatlah kesimpulan tentang ciri-ciri resensi! Ciri-ciri resensi A. Pengertian Resensi Apakah resensi? Pernahkah kalian merensi buku? Bagaimanakah langkahlangkah meresensi? Resensi buku banyak dimuat di berbagai surat kabar dan majalah. Istilah yang digunakan bermacam-macam, antara lain timbangan buku, tinjauan buku, bedah buku, atau pembicaraan buku. Meresensi buku berarti melakukan penilaian terhadap buku. Menilai berarti mengulas, mempertimbangkan, mengkritik, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Artinya, penilaian buku yang disampaikan harus disertai landasan dan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan meresensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Seorang penulis resensi bertujuan untuk membantu para pembaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu. Resensi dalam arti luas tidak hanya 79 Meresensi Menguraikan kelebihan dan kekurangan buku dengan fakta-fakta yang membantu calon pembaca/pembeli dalam menjatuhkan pilihannya membaca/ membeli buku tersebut. pertimbangan sebuah buku, tetapi termasuk hasil karya lainnya, seperti drama, film, sebuah pementasan dan lain-lain. Resensi ini biasanya ditulis untuk dimuat di media massa (surat kabar, majalah) agar resensi bisa dibaca khalayak ramai. 1. Tujuan Meresensi a. Memberikan informasi atau pemahaman yang menyeluruh tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku kepada masyarakat. b. Memberikan pertimbangan apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat. c. Memberikan informasi tentang buku baru, yang meliputi judul buku, nama pengarang, alasan penulisan, isi buku, hubungan buku tersebut dengan buku-buku lain. d. Membantu pembaca dalam memilih buku yang dikehendaki. 2. Menulis Resensi Tidak ada ketentuan bagaimana seharusnya meresensi yang baik. Akan tetapi, terdapat beberapa pokok yang dapat dijadikan acuan untuk merensi sebuah buku atau karya, yaitu: Latar belakang Penulis dapat memulai tulisannya dengan mengemukakan tema karangan. Penyajian tema secara singkat dapat dilengkapi dengan deskripsi mengenai isi buku. Penulis dapat menyampaikan ringkasan/ ikhtisar buku itu, sehingga pembaca yang belum mengetahui isi buku dapat memperoleh gambaran mengenai isi buku itu. Deskripsi tersebut berisi tentang: a. Judul buku, dibuat yang menarik sesuai dengan isi resensi b. pengarang c. isi buku d. penerbit e. waktu dan tempat diterbitkannya buku f. ketebalan buku (jumlah bab dan halaman) g. format buku. Penulis resensi dapat pula memperkenalkan: a. pengarang b. ketenaran yang diperoleh pengarang c. buku atau karya yang telah ditulis pengarang d. alasan penulis menulis buku. Semua hal yang menyangkut latar belakang buku, perlu diketahui pembaca. Dengan demikian, sebelum masuk ke dalam teknis penilaian, para pembaca sudah mengetahui serba sedikit mengenai buku itu. Seorang penulis resensi perlu berusaha dengan tepat menunjukkan keunggulan buku dengan memberikan penilaian langsung, dengan memberikan kutipan-kutipan yang tepat dan 80 Cakupan Resensi Hal-hal yang diresensi mencakup: 1. Judul buku 2. Pengenalan penulis buku 3.

63 Bagian pendahuluan 4. Bagian isi/tubuh buku 5. Bagian akhir buku/ ending 6. Kelemahan buku 7. Kelebihan buku 8. Pernyataan penulis resensi kepada pembaca tentang buku yang diresensi menunjukkan pertalian yang kompak antara bagian-bagian buku. Penulis resensi perlu menilai secara keseluruhan terhadap buku tersebut dan ia harus berusaha untuk memberi kesan kepada pembaca bahwa penilaiannya terhadap buku tersebut adalah jujur dan objektif. Meresensi buku juga dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut. 1. Menuliskan judul resensi Judul harus sesuai dengan isi resensi 2. Mengemukakan data buku, yaitu berisi tentang judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku. 3. Mengemukakan bagian pembuka a. Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa, dan prestasi apa saja yang diperoleh. b. Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun pengarang lain. c. Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang. d. Memaparkan keunikan buku. e. Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku. f. Mengungkapkan kesan terhadap buku. g. Mengajukan pertanyaan. h. Membuka dialog. 4. Menyajikan tubuh/isi atau pernyataan resensi buku a. Sinopsis atau isi buku secara benar dan kronologis. b. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya. c. Keunggulan buku. d. Kelemahan buku. e. Rumusan kerangka buku. f. Tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit) g. Kesalahan cetak. 5. Penutup resensi buku Bagian penutup biasanya berisi saran atau pernyataan bahwa buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Orang yang menulis resensi dinamakan resensator. Sebelum menulis resensi, resensator harus membaca buku secara berulangulang dan memahami keseluruhan isi buku. Lebih baik lagi resensator memiliki pengetahuan yang memadai berkaitan dengan buku yang diresensi. B. Menulis Ikhtisar Isi Buku Apakah ikhtisar itu? Samakah ikhtisar dengan ringkasan? Kedua hal tersebut ada persamaan dan ada perbedaannya. Persamaannya, keduanya sama-sama menulis kembali suatu karangan dalam bentuk yang singkat atau ringkas. Perbedaannya kalau ringkasan merupakan penyajian singkat suatu karangan dengan tetap mempertahankan Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 81 urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Sedangkan ikhtisar tidak mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli. Jadi ikhtisar lebih luwes karena bisa meringkas dari bagian tengah, awal, atau akhir. Ikhtisar bisa langsung ke pokok permasalahan yang dibahas dalam buku. Pelatihan Pilihlah buku yang akan kamu resensi. Buatlah ikhtisar buku tersebut sebelum kamu meresensi! Ikhtisar C. Mendaftar Butir-butir Pokok yang Merupakan Kelebihan dan Kekurangan Buku Tulislah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan buku tersebut. Ungkapkan detail-detail buku yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku tersebut dibandingkan dengan buku sejenisnya. Tulislah keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh jika membaca buku tersebut. Ungkapkan pula kekurangan buku tersebut yang perlu ditanggapi. Kelebihan-kelebihan buku yang diresensi Kekurangan-kekurangan buku yang diresensi D. Menulis Pendapat Pribadi sebagai Tanggapan atas Isi Buku Setelah mengetahui garis besar isi buku, kamu diminta untuk menuliskan pendapat kalian terkait dengan isi atau pandangan penulis buku. Dalam membuat tanggapan, kalian boleh mengkritik, memuji, atau mendukung pendapat penulis buku. Berilah argumen atau alasan kamu dalam memberikan tanggapan tersebut. Contoh Tanggapan tentang pandangan penulis Dalam buku tersebut penulis memaparkan pentingnya memahami dan melaksanakan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa,

64 yaitu CTL. Pandangan penulis sangat bagus untuk kemajuan pendidikan. Pandangan tersebut perlu kita tindaklanjuti dengan mengajak para pembaca, khususnya guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang kreatif. 82 Tulislah tanggapanmu terhadap isi buku yang kamu resensi! Tangapan terhadap isi buku E. Memadukan Ikhtisar dan Tanggapan Pribadi ke dalam Tulisan yang Utuh Ikhtisar dan tanggapan terhadap isi buku yang telah kamu tulis, padukanlah hal tersebut menjadi tulisan resensi dengan menambah bagian-bagian yang perlu diungkapkan! Bagian-bagian Resensi 1. Judul resensi 2. Sampul buku 3. Identitas buku 4. pembuka resensi 5. Isi buku 6. Keunggulan/ kelemahan buku 7. Untuk siapa resensi ditulis 8. Resensator/penulis resensi Resensi Sistematika Resensi Judul resensi Sampul buku Identitas buku Pembuka resensi Isi buku Keunggulan dan kelemahan buku Untuk siapa resensi ditulis? Resensator 83 F. Pelatihan Lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Pilihlah salah satu buku ilmu pengetahuan umum, ilmu pengetahuan popular, atau buku yang lain, kalau bisa buku yang baru terbit. 2. Bacalah buku tersebut secara cermat! 3. Pahamilah secara cermat kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragrafparagraf dalam buku yang kamu baca! 4. Pahamilah isi secara keseluruhan! 5. Datalah kekurangan dan kelebihan buku tersebut dilihat dari sistematika penulisan, isi, ilustrasi, dan sebagainya! 6. Buatlah resensi buku tersebut secara lengkap berdasarkan data yang kalian dapatkan! 7. Tukarkanlah hasil kerja kalian dengan teman sekelasmu, lakukanlah perbaikan! 8. Pajanglah hasil kerja kalian di dinding kelas! Rubrik Penilaian Meresensi Buku No. 1 Aspek yang Dinilai Isi Resensi Pertanyaan Pemandu 2 Kelengkapan resensi 3 Hubungan antarbagian Ketepatan bahasa 4 5

65 Penggunaan tanda baca dan ejaan 1 Skor Skor siswa Apakah resensi sesuai dengan isi buku? Apakah resensi yang dibuat mencakup kelebihan-kelebihan buku, bagian-bagian, dan faktafakta objektif? Apakah resensi mencakup pembuka, isi dan penutup? Apakah bagian pembuka, isi dan penutup berhubungan? Apakah bahasa yang digunakan, efektif, tepat, jelas dan komunikatif? Apakah tanda baca, huruf kapital dan ejaan yang digunakan sudah tepat? Skor Maksimal 30 Keterangan pada kolom angka ( 1,2,3,4,5) 1. Tidak tepat 4. Tepat 2. Kurang tepat 5. Sangat tepat 3. Cukup tepat Uji Kompetensi Pilihlah salah satu buku ilmu pengetahuan. Buatlah sebuah resensi dengan memperhatikan sistematika penulisan resensi! 84 Bagian Ketiga Menceriterakan Kembali Isi Cerpen Sumber foto: Dok. penerbit Pembelajaran yang lalu kalian telah belajar tentang cerpen, yaitu membaca cerpen untuk menemukan tema, alur, dan penokohan. Pembelajaran kali ini kalian akan belajar menceriterakan kembali cerpen yang telah kalian baca. Kalian diharapkan mampu menceritakan kembali dengan pelafalan dan intonasi yang tepat. Cerita pendek pada dasarnya adalah cerita. Cerita itu dapat kita artikan sebagai salah satu bentuk pengungkapan ide/tema melalui hubungan pelaku dan peristiwa. Ide, pelaku, dan peristiwa inilah sebenarnya yang merupakan unsur utama cerita. Beberapa ahli menggolongkan sebuah cerita termasuk cerita pendek berdasarkan tiga hal. Tiga jenis cerita tersebut antara lain: cerita ide, yaitu cerita yang menitikberatkan pengungkapan ide, gagasan, atau tema. Cerita psikologi, yaitu cerita yang menitikberatkan pengungkapan watak pelaku, segi kejiwaan pelaku. Cerita plot atau cerita alur, yaitu cerita yang menitikberatkan pengungkapan jalinan peristiwa. Peristiwaperistiwa yang terjadi dikemas secara menarik dalam rangkaian certia secara utuh dan berkesinambungan melalui tahapan-tahapan. Cerpen memuat nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi. Kita dapat menyerap nilai-nilia kemanusiaan, meneladani perilaku tokoh, dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan menceriterakan kembali cerpen yang telah kalian baca, kalian diharapkan mampu menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen tersebut. Sebelum menceriterakan kembali cerpen yang kalian baca, bacalah terlebih dahulu cerpen berikut ini! ORANG-ORANG SEBERANG KALI Kami menyebut mereka orang- orang seberang kali. Terlalu berlebihan sebenarnya karena mereka tinggal tidak lebih dari seratus meter dari kami. Dan yang disebut kali itu sebenarnya hanya sebuah parit alam yang dalam. Kedua tebingnya curam dan penuh ditumbuhi pakis-pakisan. Hanya di tempat-tempat tertentu air parit itu kelihatan dari atas. Bening,

66 karena ke luar langsung dari mata air. Tapi air itu jadi tidak menarik karena dikotori banyak sekali sampah daun bambu serta substansi apa namanya yang berwarna kuning sekali. Kami menyebutnya kotoran kuning atau tahi besi. Orang-orang seberang kali itu betapa jua adalah bagian dari warga desa kami. Tapi memang, kami merasa punya jarak dengan mereka. Dan sebuah titian batang pinang yang harus kami lalui bila kami ingin pergi kepada mereka seakan menjadi simbol bagi jarak itu. Ah, sebuah titian yang tak pernah luput dari kotoran anak-anak mereka. Di bawahnya banyak sekali kepiting batu berfoya dengan makanan 85 lunak sepanjang hari. Pada musim kemarau kepiting lenyap entah ke mana. Air kali kecil sekali. Dan kakus orang-orang seberang kali itu menjadi tempat yang meriah bagi burung-burung sikatan dan kadal. Mereka berpesta makan lalat. Lalu kalian mengira titian pinang jarang dilalui orang karena siapa saja akan takut tergelincir dan melayang dua meter ke bawah lalu hinggap di atas pasta kuning? Tidak. Itu perkiraan salah. Selain orangorang seberang kali sendiri banyak orang luar lalu-lalang di atas titian itu. Orangorang luar itu bukan dari kami. Mereka datang entah dari mana. Yang jelas mereka selalu melewati titian batang pinang sambil mengepit atau menjinjing ayam jago. Begitu,orang-orang seberang kali ini memang menganggap adu jago adalah bagian terpenting dalam hidup mereka. Di sana, Madrakum menjadi botoh-nya. Bisa jadi karena soal adu ayam itulah maka terbentang jarak antara kami dengan mereka. Kami memang tidak pernah main adu-aduan. Bisa juga karena banyak di antara kami beberapa kali kehilangan ayam. Ah, anak-anak orang di seberang kali itu juga sudah pintar bermain ayam. Dengan cara mencuri-curi, anak-anak mereka suka mengadu ayam kami yang sedang berkeliaran di pekarangan dengan ayam mereka tentu saja. Selagi berlaga, ayam siapa pun akan gampang ditangkap. Lucunya, kami tidak bisa melupakan jasa orangorang seberang kali, terutama karena ayam-ayam jago mereka. Setiap fajar seakan menjadi milik orang seberang kali karena jago mereka selalu berkokok lebih awal dari jago siapa pun, bahkan lebih awal dari kokok muadzin di surau kami. Maka yang terjadi setiap fajar, muadzin surau kami dibangunkan oleh ayam jago orang seberang kali. Begitu. Di sana kokok ayam jantan, di sini seruan takbir. Di sini orang-orang pulang dari surau, di sana orang-orang jongkok sambil mengelus-elus ayam jago. Kecuali Rabu kemarin. Kemarin kami pulang dari surau kala pagi masih remang oleh kabut, ada orang seberang kali sudah berdiri di halaman rumahku. Lho, Kang Samin? Tanya saya sesudah dekat benar. Iya, Mas. Gasik betul. Ada apa rupanya? Dan apakah ayammu sudah dirawat? Kali ini jangan bicara soal ayam, Mas. Saya mau minta tolong, dan ini amat penting. Oh, maafkan saya. Anu, Mas. Mbok sampean mau pergi ke rumah Madrakum, sekarang. Jenguklah dia. Kasihan, Mas. Kang Madrakum, kenapa dia? Sakit. Dia sedang sakit dan saya kira sudah hampir mati. Sebenarnya kalau dia hanya mau mati, ya mati saja. Ini lain Mas. Sakit, mati, lain. Bagaimana Kang Samin? Begini. Madrakum memang sudah agak lama sakit. Dan sejak tiga hari yang lalu dia kulai sekarat. Tapi ya itu, Mas. Wong mau mati saja kok sekaratnya lama betul. Kami yang melihatnya, lama-lama jadi tidak tahan. Pagi masih terang. Aku dan Kang Samin masih berdiri di halaman. Aku melihat ada kampret masuk ke lubang dalam pokok kelapa. Ada ayam betina ngukruk membimbing anak-anaknya ke luar dari kandang. Di belakangku, bunga mulai dirubung lebah. Dan mimik kang Samin jadi kelihatan jelas. Kang Samin terus berbicara. Bahwa Madrakukm sudah memperlihatkan semua tanda datangnya kematian; daun telinga yang terkulai, bau mayat yang khas, dan roman muka yang sudah lain sama sekali. Tapi ya itu, Mas. Madrakum awet benar. Heran, nyawanya demikian betah dalam tubuh Madrakum yang melarat. Kan ajal di tangan Tuhan, Kang. Lha iya. Aku juga tahu semua orang akan mati. Tapi kukira tidak seperti Madrakkum. Lagi pula, Mas. He-he. Harihari ini cuacu amat bagus. Sayang si Madrakum itu tidak mati juga. Orang mati takkan memilih cuaca. Lha iya. Tapi tamu-tamu kami akan selalu mempertimbangkan cuaca. He-he. Mengadu ayam dalam hujan, mana bisa. He-he.

67 86 Untuk saudaraku orang-orang dari seberang kali ini aku hanya bisa tersenyum dan menggerakkan kepala. Lalu Kang Samin mengulangi permintaannya, agar aku pergi menjenguk Madrakum si botoh adu ayam dari seberang kali itu. Anu, Mas. Orang-orang seperti sampean kan mengerti bagaimana cara membuat orang sekarat cepat mati. Aku mengerti maksudmu. Membacakan Surah Yassin, kan? Tapi jangan keliru. Ajal di tangan Tuhan. Lha iya, lha iya. Soalnya aku belum pernah melihat orang sakit yang sudah bau mayat bisa sembuh kembali. Apalagi si Madrakum itu, pasti dia sudah dekat ajal. Baik. Silakan pulang dulu. Aku segera menyusul. Ketika aku melewati titian batang pinang itu hari sudah benar-benar terang. Pakis-pakisan di tebing parit hijau dan segar dengan tetes-tetes embun di puncak-puncaknya. Segar seperti perawan yang basah rambutnya setelah mandi keramas. Kulihat seekor burung sikatan terbang mengejar betinanya. Keduanya kaku heboh dalam rumpun bambu. Ada daun bambu yang luruh karena huru-hara itu, lalu melayang masuk ke dasar parit. Di depanku ada dua perempuan berdiri, menunggu sampai aku mencapai seberang. Mereka tentu saja akan jongkok di atas titian. Tetapi aku tidak bisa melihat kepiting-kepiting batu. Dasar parit masih gelap. Di rumah Madrakum sudah ada enam atau tujuh lelaki. Tetapi yang terbanyak dari mereka kulihat sedang jongkok di halaman, mengelilingi kurungan jago. Ayam jago milik Madrakkum ada beberapa ekor. Satu di antaranya adalah yang terbaik di seberang kali itu, demikian yang kudengar. Aku masuk diiringi Kang Samin. Kamar si sakit masih seperti malam, jadi masih ada pelita berkelip. Ya, mataku yang awam dapat melihat keadaan Madrakum memang sudah payah. Aku sependapat dengan Kang Samin; Madrakum dalam keadaan sekarat. Sekarat Madrakum memang lain. Si sakit yang kelihatannya sudah demikian lemah, kadang mendadak jadi penuh tenaga. Kedua kakinya mencakar-cakar, kedua tangannya mengepak-epak. Kemudian diam dan melemah lagi. Dan dari rongga mulutnya terdengar suara aneh. Aku duduk di atas kursi dekat kepala Madrakum. Kang Samin membuka jendela singkap yang harus selalu ditopang dengan sebilah kayu. Kang Samin menduga aku akan membaca kitab. Dia tidak tahu aku hafal Surah Yassin di luar kepala. Orang-orang seberang kali ternyata bisa menciptakan hening ketika aku membacakan ayat-ayat suci. Tapi ayam-ayam jago mereka tidak. Maka suaraku sering tenggelam oleh suara kokok jago yang bersahutan tak hentihentinya. Selesai dengan bacaan suci, aku bangkit. Aku permisi pulang hendak menyampaikan berita peri keadaan Madrakum sekali lagi disambut dengan keheningan. Yang pertama kulakukan setelah sampai kembali ke rumah adalah memberitahukan keadaan Madrakum kepada istriku sendiri. Lalu aku ke luar hendak menghubungi tetangga kiri-kanan. Tapi baru mendapat satu rumah aku harus menghentikan niat. Kang Samin muncul. Langkahnya panjang-panjang. Wah, Mas. Terima kasih. Kang Madrakum sudah tiada. Sungguh-sungguh sudah mati dia. Terima kasih, Mas. Inna lillahi. Ya. Tapi ya itu, Mas. Sekali Madrakkum tetap Madrakum. Dia suka aneh-aneh saja, kata kang Samin sambil tersenyum. Kamu menertawakan saudara yang baru meninggal? Maksudku bukan begitu. Aku hanya mau bilang, madrakum suka aneh-aneh. Itu saja. Maka sambil senyum-senyum, Samin bercerita tentang kerabatnya di seberang 87 kali itu. Katanya, tidak lama setelah aku mengundurkan diri Madrakum bangkit. Turun dari balaibalai, Madrakum berdiri dengan gagah. Lalu dia membuat gerakan-gerakan persis ayam jago sedang menggombal betinanya. Tidak hanya itu. Madrakum kemudian ke luar halaman, lagi-lagi berdiri dengan megah. Matanya liar. Kedua tangannya mengembang untuk membuat gerakangerakan mengepak. Kaum kerabat yang terpana dibuat lebih kecut karena kemudian Madrakum berkokok berkali-kali. Suaranya demikian mirip dengan binatang yang dipeliharanya sehingga semua ayam jago di seberang kali menyahutnya berganti-ganti. Tapi semuanya segera berakhir ketika Madrakum kemudian jatuh melingkar di tanah. Mati. (Sumber: Kumpulan cerpen Senyum Karyamin, karya Ahmad Tohari)

68 A. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan cerpen di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah yang menyebabkan terjadinya jarak hubungan kedua kelompok masyarakat tersebut? 2. Apakah kegemaran/kebiasaan orang-orang seberang kali? 3. Apakah yang terjadi pada Madrakum? 4. Bagaimana sikap orang-orang seberang kali ketika mengetahui Madrakum akan meninggal? 5. Mengapa Madrakum bertingkah seperti ayam jago? 6. Apakah yang dilakukan tokoh aku mendengar keadaan Madrakum? 7. Apakah yang dilakukan Madrakum menjelang meninggal? 8. Bagaimanakah perasaan kaum kerabat melihat keanehan pada diri Madrakum? 9. Sebutkan tokoh dan karakter cerpen di atas! 10. Sebutkan latar yang terdapat dalam cerpen tersebut! 11. Tentukanlah alur yang digunakan dalam pengembangan cerita tersebut! 12. Tulislah amanat yang terdapat dalam cerpen di atas! B. Pelatihan Agar mampu menceriterakan cerpen dengan baik, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Bentuklah kelompok secara berpasangan! 2. Bacalah beberapa kali cerpen Orang-orang Seberang Kali! 3. Bertanyajawablah dengan temanmu tentang cerpen yang kamu baca! 4. Ceriterakanlah secara lisan cerpen tersebut di hadapan kawanmu secara bergantian! 5. Berilah masukan cara berceritera yang dilakukan oleh temanmu! 6. Pilihlah pencerita yang paling baik, untuk mewakili kelompokmu bercerita di depan kelas. 7. Berceriteralah di depan kelas secara bergantian! 88 Uji Kompetensi 1. Bacalah cuplikan cerpen berikut ini, lalu ceriterakan isi cerpen tersebut dengan bahasa kalian sendiri di depan kelas! Pulang Kampung Oleh : Fachma Al-Kumayi Sudah tujuh tahun aku tidak pulang, Aku rindu kampung halaman, mencium lagi semerbaknya bunga hutan, melihat rimbunnya semak di belakang rumah, ramainya kicau burung liar setiap bangun pagi, semuanya membangkitkan ingatanku kembali. Di belakang rumah panggung yang menjadi ciri khas rumah Kalimantan ada anak sungai yang mengalir deras dan dingin. Warna air kali kecil ini berwarna oranye kecoklatan seperti air teh. Hal ini terjadi karena pengaruh endapan serasah dan akar kayu-kayu hutan tropis di sebelah hulu sana. Ketika musim hujan tiba, anak sungai ini meluap deras. Bersama temanteman lain aku bersenang-senang menikmati alam: terjun bebas dari tebing pasir terjal menyebur ke sungai yang dalam. Lalu dengan sepotong papan, kami menghanyutkan diri, menggiring arus yang deras ke arah hilir sungai. Hiruk pikuk bersama lima atau enam rombongan anak-anak membiarkan arus membawa kami beriringan (konvoi) sehingga berkilo-kilo jaraknya. Kami mandi mengobok-obok air. Rombongan ini jadi mirip berangberang, dengan badan mengkilap dan mata merah bertengah-tengah hari, berenang hilir mudik. Permainan itu terkadang bubar begitu saja tanpa membilas diri dengan sabun. Suatu waktu permainan dapat juga terganggu dan kocar-kacir karena kami melihat ular lombok menyebrang di tengah-tengah rombongan renang. Kami lari ketakutan kalau-kalau ular itu berbalik menyerang. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Setelah mandi karena di seberang sungai masih hutan lebat terkadang sekawan lutung merah (Hilobatus klosii) terlihat bertongkrongan di atas pepohonan dengan jarak 200 hingga 300 meter di depan kami. Karena mitos yang beredar di kalangan bocah anak-anak Kalimantan, makhluk ini sangat tidak senang dan menggoda anak yang menggunakan pakaian mirip mereka. Tiba tiba Ijul adalah seorang teman kami berteriak-teriak Oii.kelasi ini nah si Abui, pakai baju bawarna merah! anak-anak itu berteriak sekuatnya dengan akrab, menyapa monyetmonyet yang ternyata dilindungi itu. Setelah itu aku melihat jerat burung terkukur, kalau-kalau jebakan yang kami pasang

69 kemaren telah kena dimasuki oleh burung. Jerat-jerat itu kami letakkan di tengah kebun atau pinggiran sungai yang berpasir. Kalau hujan telah usai biasanya jenis-jenis burung ini sering turun ke tanah untuk mendapatkan makanan. Jebakan yangn kami buat untuk makhluk bersayap itu sangat sederhana, terbuat dari kayu dan tali dengan jerat dan sebilah tonggak lurus yang dilenturkan. Lalu dalam lingkaran tali jerat tersebut ditabur padi atau beras di tengahtengahnya. Setelah itu kami membuat kamuflase di sekitar jebakan itu sedemikian rapi dengan dedaunan hingga mirip jebakan ala Mc Giver. Bila burung mendarat, karena melihat makanan dan menginjak jerat itu maka kayu terlentur setengah lingkaran tadi akan bergerak sontak dan menjerat kaki burung. Pulang melongok jerat dengan pakaian seadanya biasanya kami melewati 89 rumah bibi yang menanam buah-buahan seperti kedondong, jambu dan mangga. Tanpa permisi seperti kebiasaan nakalnya anak-anak memanjat pohon-pohon itu diam-diam atau menyasar buahbuah itu dengan ketepel. Tentu saja acara itu bisa bubar ketika bibi yang ada di rumahnya dikagetkan oleh hiruk pikuk anak-anak atau peluru ketapel yang jatuh diatas genting rumah, menyebabkan saudara ibu kandung ini mengomel.... Pulang kampung. Tempat-tempat bermain masa kecil itu sudah hilang. Ladang dibelakang rumah dan hutannya sudah tidak ada lagi. Lahan itu kini sudah di tumbuhi rumah penduduk. Kantor kelurahan lama yang tadinya terletak di kawasan pasar, kini di pindahkan tidak jauh dari belakang rumah kami. Ini adalah merupakan kantor kelurahan baru yang dipindahkan untuk mengantisipasi keseimbangan pertumbuhan perumahan dan penduduk, kata Pak Lurah berteori. Sungai pun terlihat tidak berair lagi, karena hutan sumber air telah dibabat habis di sebelah hulu sana. Sepuluh tahun yang lalu, lebih kurang sepuluh kilometer dari rumah kami biasa kutemukan sumber air yang masih sangat asli di pinggir hutan. Anak sungai ini memang dangkal, namun merupakan anak sungai kecil selebar 3 meter yang berasal dari bawah hutan. Air yang keluar dari hutan ini bermuara pada anak sungai yang biasa kami pakai untuk mandi. Maka air yang keluar langsung dari arah hutan tersebut sangat dingin layaknya keluar dari dalam kulkas sedangkan yang berada di muaranya sungai agak lebar mengalir hangat. Kami menyebut lokasi itu dengan sungai Asap, karena sungai itu dingin dan terkadang berembun seperti asap. Beberapa meter dari lokasi sungai tersebut, terdapat rumah terbuat dari kayu ulin tempat meletakkan hasil sadapan karet. Kini rumah itupun sudah roboh. Kolam ikan dengan penghuni berjenisjenis ikan liar yang terletak di samping bangunan itupun telah hilang teruruk. Hanya tinggal kenangan. Begitupun monyet merah yang suka menakut-nakuti anak-anak waktu kami masih kecil kini tidak pernah tampil di pohon-pohon itu lagi. Mereka pergi untuk selamanya sejalan dengan penggusuran habitat mereka. Sekeliling rumah kami sudah tidak ada lagi hutan tempat mereka menggantungkan hidup mencari buahbuahan dan dedaunan yang layak di santap. Aku coba memandang lurus ke arah jalan yang dulu penuh rumput dan semak. Kutatap sebuah bukit kecil yang setiap hari kudaki karena harus berjalan kaki menuju sekolah SMP ku. Jaraknya hanya dua setengah kilo. Dulu jalan ini penuh semak, licin berlumpur dengan tanah merah ketika hujan. Kini jalan itu sudah beraspal licin. Semakpun tidak pernah muncul lagi. Dari sekian kenangan yang masih utuh hanya beberapa pohon rambutan yang masih tumbuh di belakang rumah kami. Ada lagi, langit biru kampungku yang masih belum lagi tercemar. Elang Bondol yang masih suka meliuk-liuk di udara melakukan manuvermanuver melihat-lihat anak ayam kampung yang lengah untuk di sambar tiba-tiba, masih kujumpai ketika aku pulang kemaren. *** 90 Bagian Keempat Menulis Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca Pembelajaran yang lalu, kalian telah menceritakan kembali secara lisan isi cerpen. Pembelajaran kali ini akan mengajak kalian belajar

70 menulis kembali dengan kalimat/bahasa sendiri cerita pendek. A. Memahami Isi Cerpen A.A. Navis Untuk mengawali kegiatan ini, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Bergabunglah ke dalam kelompokmu! 2. Bacalah cerpen berikut ini! ROBOHNYA SURAU KAMI Oleh: A.A. Navis Gambar: Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bus, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi. Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengan segala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahuntahun ia sebagai garin surau itu. Orang-orang memanggilnya kakek. Sebagai penjaga surau, kakek tidak mendapatkan apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali sejumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemunggahan ikan emas dari kolam itu. Dan sekali setahun orangorang mengantarkan fitrah kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih dikenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apaapa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasah pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum. Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan segala apa yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari. Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai suatu gambaran yang mengesankan suatu kesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat berlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di dalamnya, secepat perempuan mencopoti kayu-kayunya dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang dijaga lagi. Dan biang keladi dari 91 kerobohan ini ialah sebuah dongengan yang tak dapat disangkal kebenarannya. Beginilah kisahnya. Setiap hari aku datang pula mengupah kepada kakek. Biasanya kakek gembira menerimaku, karena aku suka memberinya uang. Tapi sekali ini kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya. Pandangan sayu ke depan, seolah-olah ada sesuatu yang mengamuk pikirannya. Sebuah beklek susu yang berisi menyak kelapa, sebuah asahan halus, kulit sol panjang, dan pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki kakek. Tidak pernah aku melihat kakek begitu durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti saat itu. Kemudian aku duduk di sampingnya dan aku jamah pisau cukur itu. Dan aku tanya kakek: Pisau siapa, Kek? Ajo Sidi. Ajo Sidi? Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dan aku ingin ketemu dia lagi. Aku seneng mendengar bualannya. Ajo Sidi bisa memikat orang-orang dengan bualannya yang aneh-aneh sepanjang hari.

71 Tapi kini jarang terjadi karena ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai pembual, sukses terbesar baginya ialah karena semua pelaku-pelaku yang diceritakannya menjadi model orang untuk diejek dan ceritanya menjadi pameo akhirnya. Ada-ada saja orang-orang sekitar kampungku yang mencocoki watak dari pelaku-pelaku ceritanya. Ketika sekali ia menceritakan bagaimana sifat seorang katak, dan kebetulan ada pula seorang yang ketagihan jadi pemimpin yang berkelakuan seperti katak itu, maka untuk selanjutnya pemimpin tersebut kami sebutkan pemimpin katak. Tibatiba aku ingat lagi pada kakek dan kedatangan Ajo Sidi kepadanya. Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjanakan Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku Tanya kakek lagi. Apa ceritanya, Kek? Siapa? Ajo Sidi Kurang ajar dia. kakek menjawab lesu. Kenapa? Mudah-mudahan pisau cukur ini, yang kuasah tajam-tajam ini, menggorok tenggorokannya. Kakek marah? Marah? Ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. Orang tua menahan ragam. Sudah lama aku tak marah-marah lagi. Takut kalau imanku rusak karenanya, ibadatku rusak karenanya. Sudah lama aku berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan. Sudah begitu lama aku menyerahkan diriku kepada-nya. Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan tawakal. Ingin tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan kakek jadi memuncak. Aku tanya lagi kakek: Bagaimana katanya, Kek? Tapi kakek diam saja. Berat hatinya bercerita barangkali. Karena aku telah berulang-ulang bertanya, lalu ia bertanya kepadaku. Kau kenal padaku, bukan? Kau tahu apa yang kulakukan semua, bukan? Terkutukkah perbuatanku? Dikutuk Tuhankah semua perbuatanku? Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi sebab aku tahu, kalau kakek sudah membuka mulutnya, dia takkan diam lagi. Aku biarkan kakek dengan pertanyaannya sendiri. Sedari mudaku aku di sini, bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga seperti orang-orang, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin jadi kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku lahir batin, kuserahkan kepada Allah Swt. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor aku enggan membunuhnya, tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan, sangkamu? Akan dikutukinya aku mengabdi kepadanya? Tak kupikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih-penyayang kepada umat- Nya yang tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepada-nya. Aku sembahyang setiap waktu, siang malam, pagi sore. Aku sebut-sebut namanya selalu. Aku puji-puji Dia. Aku baca Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 92 kitab-nya. Alhamdulillah, kataku bila aku menerima karunia-nya. Astagfirullah, kataku bila terkejut. Masya Allah, kataku bila aku kagum. Apakah salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Ketika Kakek terdiam agak lama, aku menyerahkan tanyaku: Ia katakan Kakek begitu, Kek? Ia tak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-kiranya. Dan aku melihat mata kakek berlinang. Aku jadi belas kepadanya. Dalam hati aku mengumpati Ajo Sidi. Tapi aku lebih ingin mengetahui apa cerita Ajo Sidi yang begitu memukul hati Kakek. Dan ingin tahuku menjadikan aku nyinyir bertanya. Dan akhirnya kakek bercerita juga. Pada suatu waktu, kata Ajo Sidi memulai Di akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang. Para malaikat bertugas di sampingnya. Di tangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala manusia. Begitu banyaknya orang yang diperiksa. Maklum dimana-mana ada perang. Dan di antara orangorang yang diperiksa itu ada seorang yang di dunia dinamai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyumsenyum saja, karena ia sudah begitu yakin akan dimasukkan ke sorga. Kedua tangannya ditopangkannya di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan ketika ia melilhat orang yang masuk sorga ia melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan Selamat ketemu nanti. Bagai tak habis-habisnya orang yang berantri, begitu panjangnya. Susut yang di muka, bertambah yang di belakang. Dan Tuhan dengan segala sifat-nya. Akhirnya sampailah giliran Haji Saleh. Sambil senyum bangga ia menyembah Tuhan. Lalu Tuhan mengajukan pertanyaan pertama. Engkau? Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku Aku tidak

72 tanya nama. Nama bagiku tidak perlu. Nama hanya buat engkau di dunia. Ya, Tuhanku. Apa kerjamu di dunia? Aku menyembah Engkau selalu, Tuhanku. Lain? Segala cegah-mu, kuhentikan, Tuhanku. Tak pernah aku berbuat jahat, walaupun dunia seluruhnya penuh dengan dosa-dosa yang dihulubalangkan iblis laknat itu. Lain? Ya, Tuhanku, tak ada pekerjaanku selain dari beribadat menyembahmu, menyebut-nyebut nama-mu. Bahkan dalam kasih-mu, ketika aku sakit, namamu menjadi buah bibir juga. Dan aku selalu juga berdoa, mendoakan kemurahan hatimu untuk menginsafkan umat-mu. Lain? Haji Saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah menceritakan segala yang telah ia kerjakan. Tapi ia insyaf bahwa pertanyaan Tuhan bukan asal bertanya saja, tentu ada lagi yang belum dikatakannya. Tapi menurut pendapatnya, ia telah menceritakan segalanya. Ia tak tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Ia termenung dan menekurkan kepalanya. Api neraka tibatiba menghawakan kehangatannya ke tubuh Haji Saleh. Dan ia menangis. Tapi setiap air matanya mengalir, diisap kering oleh hawa panas neraka itu. Lain lagi? tanya Tuhan. Sudah hambamu ceritakan semuanya, oh Tuhan yang Maha Besar, lagi Pengasih dan Penyayang, Adil dan Mahatahu. Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan siasat merendahkan diri dan memuji Tuhan, dengan pengharapan semoga Tuhan bisa berbuat lembut kepadanya dan tidak salah tanya kepadanya. Tapi Tuhan bisa bertanya lagi: Tak ada lagi? O, oo, oo, anu Tuhanku. Aku selalu membaca Kitab-Mu. Lain? Sudah kuceritakan semuanya, O, Tuhanku. Tapi kalau ada yang aku lupa mengatakannya, akupun bersyukur karena engkaulah yang Mahatahu. Sungguh tidak ada lagi yang kau kerjakan di dunia selain yang kuceritakan tadi? Ya, itulah semuanya, Tuhanku. Masuk kamu. Dan malaikat dengan sigap menjewer 93 Haji Saleh ke neraka. Haji Saleh tidak mengerti kenapa ia dibawa ke neraka. Ia tak mengerti apa yang dikehendaki Tuhan kepadanya dan ia percaya Tuhan tidak khilaf. Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temantemannya di dunia, terpanggang hangus merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar Saleh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itupun tak mengerti juga. Bagaimana Tuhan kita ini? kata Haji Saleh kemudian. Bukankah kita disuruh-nya taat beribadat, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke neraka. Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang se negeri kita, dan tak kurang ketaatannya beribadat. Ini sudah tidak adil. Memang tidak adil, kata orangorang itu mengulang ucapan Haji Saleh. Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus mengingatkan Tuhan kalau-kalau Ia khilaf memasukkan kita ke neraka ini. Benar. Benar. Benar. Sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh. Kalau Tuhan tak mau mengakui kekhilafan-nya bagaimana? Suatu suara melengking di dalam kelompok orang banyak itu. Kita protes. Kita resolusikan, kata Haji Saleh. Apa kita revolusikan juga? tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia menjadi pemimpin.gerakan revolusioner. Itu tergantung pada keadaan, kata Haji Saleh. Yang penting sekarang, mari kita berdemonstrasi menghadap Tuhan. Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita peroleh, sebuah suara menyela. Setuju. Setuju. Setuju. Mereka bersorak beramai-ramai. Lalu mereka bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan bertanya: Kalian mau apa? Haji Saleh yang jadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya: O, Tuhan kami Yang Mahabesar. Kami yang menghadap-mu ini adalah umat-mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-mu, memuji-muji kebesaran-mu, mempropagandakan keadilan-mu dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun kami membacanya. Akan tetapi, Tuhan yang Mahakuasa, setelah kami Engkau panggil kemari, Engkau masukkan kami ke neraka. Maka sebelum terjadi halhal yang tak diingini,

73 maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta pada-mu, kami menuntut agar hukuman yang Kau jatuhkan kepada kami ditinjau kembali dan masukkan kami ke sorga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam kitab-mu. Kalian di dunia tinggal di mana? Tanya Tuhan. Kami ini adalah umatmu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku. Ya. Benarlah itu, Tuhanku. Tanahnya yang maha kaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai tambang lainnya, bukan? Benar. Benar. Benar. Tuhan kami itulah negeri kami. Mereka mulai menjawab serentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, Tuhan telah khilaf menjatuhkan hukuman kepada mereka itu. Di negeri, di mana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa ditanam? Benar, Tuhanku. Hingga kami tak mendapat apa-apa. Sungguh laknat mereka itu. Di negeri yang selalu kacau balau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu yang lain orang lain juga yang mengambilnya, bukan? Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu, kini tak mau tahu. Yang penting, bagi kami ialah menyembah dan memuja Engkau. Engkau rela tetap melarat, bukan? 94 Betul, kami rela sekali, Tuhanku. Karena kerelaanmu itu anak cucumu tetap melarat, bukan? Ada, Tuhanku. Kalau ada, kenapa kau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri Engkau negeri yang kaya raya tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembah-ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka. Hai malaikat, halaulah mereka ini ke neraka. Letakkan di keraknya. Semua jadi pucat pasi ingin juga kepastian apakah yang dikerjakannya di dunia itu salah atau benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, ia bertanya saja kepada malaikat yang menggiring mereka itu. Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia? Tanya Haji Saleh. Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak-istrimu sendiri, hidup mereka yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikitpun. Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek. Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi istriku bertanya, apa aku tak pergi menjenguk. Siapa yang meninggal? tanyaku kaget. Kakek. Kakek? Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur. Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara, kataku seraya melangkah secepatnya meninggalkan istriku yang tercengangcengang. Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya, tapi aku berjumpa sama istrinya saja. Lalu aku Tanya dia. Dia sudah pergi, jawab istri Ajo Sidi. Tidakkah ia tahu Kakek meninggal? Sudah. Dan ia pesan agar dibelikan kafan buat Kakek tujuh lapis. Dan sekarang tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikitpun bertanggung jawab. Dan sekarang ke mana dia? Kerja. Kerja? tanyaku mengulangi hampa. Ya. Dia pergi kerja.... Pelatihan Tulislah tokoh dan karakter dalam cerpen di atas! Tulislah latar cerpen tersebut! Tulislah tema cerpen tersebut! Tulislah amanat dalam cerpen tersebut! Tulislah kembali cerpen tersebut dengan kalimat dan bahasamu sendiri dalam 3 paragraf! 6. Lakukanlah penyuntingan cerpen yang kamu tulis kembali! 7. Bacakanlah hasil kerjamu di depan kelas! 8. Lakukanlah penilaian hasil kerja kawanmu!

74 95 Langkah-langkah Menulis Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca Tahap Prapenulisan Bacalah cerpen secara utuh Temukanlah ide-ide pokok cerpen tersebut Datalah para pelaku dan karakter tokoh Datalah latar (waktu, tempat, dan suasana) Cermatilah alur dalam cerpen tersebut Simpulkanlah isi cerpen tersebut Tahap Penulisan Mencermati ide-ide pokok cerpen yang telah ditemukan Mengembangkan ide-ide pokok cerpen dengan kalimat sendiri Mencermati pelaku dan karakter yang telah ditemukan dan mengubah nama pelaku dengan nama yang dipilih sendiri Mencermati alur cerita dan mengubah bagianbagian tertentu dengan memilih alur yang sesuai Mengembangkan ide cerita dengan bahasa sendiri menjadi cerpen ciptaan sendiri 96 Pelatihan 2 Pilihlah salah satu cerpen yang kamu sukai lalu tulislah kembali cerpen tersebut dengan bahasa kamu sendiri! Sinopsis cerpen SEMESTER 1 98 Bagian Kesatu Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Iklan Setiap hari kita selalu menjumpai iklan. Iklan dengan mudah kita temukan di televisi, surat kabar, majalah, dinding-dinding toko, di tepitepi jalan, dan sebagainya. Ternyata iklan merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi. Apakah iklan itu? Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar seseorang tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga mempunyai makna pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat-tempat umum. Pengertian iklan hampir sama dengan reklame. Reklame adalah pemberitahuan kepada masyarakat tentang barang dagangan dengan kata-kata yang menarik, gambar, dan sebagainya supaya barang dagangan tersebut dikenal.

75 Iklan/reklame bentuknya bermacammacam, antara lain: gambar, suara, dan tulisan. Reklame yang berbentuk gambar banyak macamnya, ada yang bersifat niaga (memperkenalkan suatu produk), ada pula yang bersifat sosial. Cermatilah contoh iklan berikut ini! Contoh b Contoh a ZIKO X-Flay Z Contoh c Contoh d Telah hadir produk terbaru dari MONTERA Ekstra X 125 cc. Lebih kuat dan tetap hemat. Sepeda Motor terbaik dengan teknologi mutakhir Contoh e Dijual Kijang Kpsl LGX 1,8 Th 2003 Silver Met, Tgn 1, B Brg itmw lht pst Cck, Bs kridit Bunga ringan, Pres Cpt, Hub MIDSUBHISI Kuda Grandia Bensin, Th 2003 Hitam/Silver, Harga Nego, Plat BE, Hub DIBUTUHKAN SEGERA tenaga kerja yang akan ditempatkan pada bagian pemasaran. Syarat-syarat: a. Pria/wanita usia maksimal 25 tahun. b. Lulusan SMA/sederajat. c. Memiliki pengalaman di bidang pemasaran. Hubungi: PT Elektrindo, Jl. Sudirman 56 Semarang. Contoh f Lembaga Bimbingan Belajar RADIN INTAN Membuka pendaftaran siswa baru Kelas pagi, siang, dan sore, SD, SMP, SMA. Dibina oleh guru-guru berpengalaman. Ruang AC, tempat strategis. Jl. Suprapto No. 10 Bandarlampung. 99 A. Menjawab Pertanyaan 1. Bagaimanakah ciri-ciri iklan di atas? 2. Kelompokkanlah iklan di atas berdasarkan jenisnya (iklan niaga, iklan jasa, iklan layanan masyarakat, iklan lowongan kerja, dan lain-lain)! 3. Iklan manakah menurut kalian yang paling baik? 4. Iklan manakah menurut kalian yang paling praktis dan ekonomis (hanya beberapa baris tetapi mampu memuat informasi secara lengkap)? 5. Iklan manakah bahasanya yang paling efektif? 6. Iklan manakah yang mengungkapkan fakta-fakta? 7. Iklan manakah yang mengungkapkan opini-opini agar masyarakat tertarik? 8. Iklan manakah yang mengungkapkan fakta-fakta yang disertai opini? 9. Bagaimanakah iklan yang baik menurut Anda? 10. Sebutkan isi masing-masing iklan di atas! 11. Kelompokkanlah iklan di atas berdasarkan bentuknya (iklan baris, reklame, poster, dan lain-lain)! 12. Bacakanlah hasil kerja kelompokmu di depan kelas! B. Mengidentifikasi Fakta dan Opini dalam Iklan Iklan adalah bentuk informasi yang dikemas dalam

76 bahasa yang singkat, padat, jelas dan menarik. Bahasanya singkat atau ringkas, yaitu menggunakan kata-kata seperlunya saja. Menarik artinya menimbulkan daya tarik, yaitu menggunakan gambar dan bahasa yang ekspresif. Selain bentuknya yang khas, bahasanya juga menarik, sehingga pembaca merasa tertarik untuk mengenalnya. Bagaimanakah bahasa yang menarik itu? Bahasa yang menarik biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan yang menarik dan menyampaikan gagasan dengan fakta yang disertai opini. Apakah fakta dan opini? Untuk dapat memahami fakta dan opini dalam iklan, cermatilah contoh iklan berikut ini! 1 Fakta Motor Ziko 250 cc Opini Ziko Lebih Bergaya Opini SENSASI BERKENDARA, INOVASI SUZUKI! Opini Motor Matic PALING LARIS di Lampung Opini CV SUZUKI CENTER Jl. Kartini 17 A-E Bandar Lampung Telp. (0721) , Fakta Fakta 3 Toko ALDA: Menjual ukiran Jepara: kursi, lemari, rak, dan tempat tidur. Alamat Jalan Kartini Nomor 59 Bandarlampung. Toko meubel terlengkap di Kota Anda. Menghadirkan produk terbaik. Opini Berdasarkan contoh-contoh iklan di atas, cermatilah penjelasan berikut ini! Iklan No. Pernyataan yang berupa fakta Alasan Pernyataan yang berupa opini/pendapat - Motornya Sang Juara - Lebih Bergaya

77 1 Motor Ziko 250 cc Menyampaikan hal yang sebenarnya 2 CV Suzuki Center, Jalan Kartini 17 A-E Bandarlampung Telp. (0721) Pernyataan yang didasari hal yang sebenarnya/tidak terbantahkan. - Sensasi berkendara inovasi Suzuki - Motor matic paling laris di Lampung 3 Menjual ukiran Jepara: kursi, lemari, rak, dan tempat tidur Kebenarannya tidak terbantahkan. Menyatakan hal yang sebenarnya - Toko mebel terlengkap di kota Anda - Menghadirkan produk terbaik Alasan Pernyataan yang didasarkan pada pendapat pribadi. Kebenarannya perlu pembuktian. Pernyataan yang didasarkan pada pendapat pribadi. Orang lain belum tentu mengatakan seperti itu. Kebenarannya masih memerlukan pembuktian Kebenarannya masih memerlukan pembuktian. Belum tentu apa yang tertulis sesuai dengan kenyataan. Berdasakan penjelasan mengenai fakta dan opini di atas, simpulkanlah tentang fakta dan opini!... Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 101 Pelatihan 1 Cermatilah Iklan-iklan berikut ini! Contoh 1 Contoh 2 A N D A I N G I N B E R L A N G G A N A N Model Baru dan Trendy H A R IA N IN F O S E M A R A N G A k tu a l d a n T e p e rc a y a Mobil Penuh Gaya S e g e r a H u b u n g i k a m i Morex 323 tersedia di Showroom -showwroom C a r a H O T

78 le b ih m u d a h L IN E P E M A S A R A N Contoh 3 Contoh 4 Contoh 5 SATU-SATUNYA PUSAT MEBEL UKIR EKSKUTIF NIKO ANDA DIJAMIN PUAS KAMI HADIR Tanggal 28 Februari 2007 Jalan Sudirman 678 Jakarta Tlpn. (021) BELI MEJA BELAJAR DI NIKO AKAN MENDAPATKAN YANG TERBAIK Berdasarkan iklan-iklan di atas, tulislah pernyataan dalam iklan tersebut yang merupakan fakta dan opini! Tulislah pada kolom berikut ini! Iklan No Pernyataan yang berupa fakta Alasan Pernyataan yang berupa opini/pendapat Alasan Pelatihan 2 Cermatilah iklan-iklan berikut ini! 1 2 Motor EXPO, Super dan Elegan dengan warna pilihan Teater Keong Mas TMII Jakarta menyuguhkan Film Tiga Dimensi. Pertunjukan Terhebat di Indonesia 3 4 Servis Komputer PONDOK ELEKTRIK Sehari selesai. Jasa servis termurah. Jaminan mutu. Datang dan bandingkan

79 dengan yang lain. Jl. Sudirman 52 Jakarta Pusat 5 Pewangi pakaian paling jreng TV PRO SHOTING & TRANSFER FILM VCD Rp 50 rb. Bergaransi. Jl. T. Umar dkt PTPN VII Kedaton (0721) B. Lampung RIZKI SERVIS Jl. P. Polim 52, terima servis tv, minicompo, kulkas, ac. Layanan kami plg memuaskan Hub. (0721) PRMHN KARUNIA INDAH Blok H, ¾ SHM, sudah tembok keliling. Perumahan terlengkap di kota anda Hub (0721) TOKO M.SOCCER menjual kemeja otomotif terbaru: Kawasaki, Yamaha dll. Harga plg bersaing. Hub. Tlp. (0721) DIKONTRAKKAN RUKO 3 lantai, plg nyaman Jln. Kartini Tanjungkarang. Hub PRODUKSI BATIK untk srgm kantr, skl, orgssi dll. Hub. Toko Batik GABO-VIRA Jl. Basudewo No. 5 B. Raya Bdl.telp Jaminan mutu. STKIP PGRI Bandarlampug, Jl. Chairil Anwar No.79 Bdl. Menerima pendftrn mhs br Th. Akdmk 2006/ 2007 Prog. Studi. Pend. Bhs. Ind, Bhs.Ingrs, Mipa, Sjrh. TOUR & TRAVEL delta tours & travel, Tiket Pswt, Umrah, haji, Voucher Hotel, Pkt Tour. Hub. (0721) Kami jemput di tempat. Anda dijamin puas. DIBUTUHKAN SEGERA lulusan SMU/ sdrjt, untk dididik menjd guru PGTK. Hub LP3S Puri Mandiri (0721) Bandarlampung Tentukanlah fakta dan opini yang terdapat pada beberapa iklan di atas dengan mengisi kolom berikut ini! No Fakta..... Pendapat Bagian Kedua Menyunting Karangan Tentunya kalian sering melakukan kegiatan menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, seseorang tidak melakukannya sekali jadi. Seseorang melakukan berkali-kali. Hal ini disebabkan ide yang tertuang belum sesuai dengan syarat-syarat tulisan yang baik. Kekurangsesuaian tersebut antara lain, kata-katanya kurang tepat, kalimat-kalimatnya kurang efektif, penggunaan ejaan kurang tepat, dan paragrafnya kurang padu. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis perlu melakukan penyuntingan terlebih dahulu. Menyunting merupakan kegiatan merevisi atau memperbaiki bagian-bagian tulisan yang dianggap kurang tepat, menjadi lebih baik atau tepat sesuai dengan kriteria yang dijadikan pedoman. Sebelum menyerahkan naskah/tulisan kepada guru, orang lain, atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah naskah tersebut terdapat kesalahan ejaan, tatabahasa, atau pengetikan. Agar

80 tidak membuang waktu, kesalahan tersebut langsung diperbaiki. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain ejaan/ huruf kapital, tanda baca, pilihan kata, penulisan kata depan, struktur kalimat, dan kepaduan paragraf. Agar mampu menyunting dengan baik, cermatilah paragraf berikut ini! Gambar: Dok. penerbit A. Mencermati Penulisan dalam Bacaan Perhatikanlah kedua contoh paragraf berikut ini! Contoh 1 Contoh 2 Pembangunan di daerah saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sekali. Hal tersebut terjadi di mulai sejak dikeluarkannya undangundang tentang Otonomi Daerah. Setiap Daerah berhak mengatur rumah tangganya sendiri demi untuk kemajuan daerahnya sendiri. Setiap daerah berhak pula mengalokasikan dana APBD menurut kemampuan daerahnya sendiri sesuai dengan prioritas yang di pentingkan. Bagi daerah-daerah yang memiliki pendapatan asli daerah cukup baik, mampu membangun Daerahnya dengan dana sendiri. Namun daerah-daerah yang tidak memiliki pendapatan asli daerah yang cukup, Pemerintah akan memberikan subsidi. Pembangunan di daerah saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut terjadi sejak dikeluarkannya Undang-Undang Otonomi Daerah. Setiap daerah berhak mengatur rumah tangganya untuk kemajuan daerahnya. Setiap daerah berhak pula mengalokasikan APBD menurut kemampuan daerah sesuai dengan prioritas. Daerahdaerah yang memiliki pendapatan asli daerah cukup, mampu membangun daerahnya dengan dana sendiri. Akan tetapi, daerah-daerah yang tidak memiliki pendapatan asli daerah yang cukup, pemerintah akan memberikan subsidi. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 104 Berdasarkan kedua paragraf di atas, kerjakanlah soal-soal berikut ini sesuai dengan perintah soal! 1. Bandingkanlah kedua paragraf tersebut! 2. Paragraf keberapakah yang terdapat banyak kesalahan? 3. Paragraf keberapakah yang merupakan perbaikan? 4. Datalah kesalahan-kesalahan yang telah diperbaiki! 5. Perbaikilah paragraf tersebut jika masih terdapat kesalahankesalahan! B. Menemukan Kesalahan dalam Paragraf Cermatilah paragraf berikut ini. Datalah kesalahankesalahan pada paragraf tersebut! Paragraf 1 Menyunting: Memperbaiki tulisan dengan mengacu kepada kaidah-kaidah penulisan yang benar. Hal-hal yang diperbaiki antara lain: ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf. Maraknya penebangan Hutan secara liar di indonesia akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Indonesia yang dulu di kenal sebagai paru-paru dunia dikawasan asia kini hanya memiliki hutan beberapa ribu hektar saja. Hutan yang dulu sangat luas, sekarang di perkirakan tinggal 1/4 dari luas hutan yang pernah ada. Penyebab menyusutnya hutan sangat komplek, mulai masyarakat sendiri yang merusak hutan, peladang berpindah-pindah, sampai pada pemegang hph (Hak Pengelolaan Hutan) yang tidak mengadakan peremajaan hutan kembali. Hal ini berdampak negatif bagi keseimbangan alam. Hutan sebagai penyimpan cadangan air, sebagai pencegah tanah longsor, dan penyumbang oksigen, semakin menyempit. Akibatnya saat musim penghujan tiba, banjir terjadi dimana mana. Pada saat kemarau tiba timbul kekeringan yang sangat parah. Melihat kenyataan ini pemerintah dan semua lapisan masyarakat diharapkan bahu-membahu menjaga kelestarian hutan. Cermatilah kata-kata bercetak tebal pada paragraf kedua berikut ini! Paragraf 2

81 Maraknya penebangan Hutan secara liar di indonesia akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Indonesia yang dulu di kenal sebagai paru-paru dunia dikawasan asia kini hanya memiliki hutan beberapa ribu hektar saja. Hutan yang dulu sangat luas, sekarang di perkirakan tinggal 1/4 dari luas hutan yang pernah ada. Penyebab menyusutnya hutan sangat komplek, mulai masyarakat sendiri yang merusak hutan, peladang berpindah-pindah, sampai pada pemegang hph (Hak Pengelolaan Hutan) yang tidak mengadakan peremajaan hutan kembali. Hal ini berdampak negatif bagi keseimbangan alam. Hutan sebagai penyimpan cadangan air, sebagai pencegah tanah longsor, dan penyumbang oksigen, semakin habis. Akibatnya saat musim penghujan tiba, banjir terjadi dimana mana. Pada saat kemarau tiba timbul kekeringan yang sangat parah. Melihat kenyataan ini pemerintah dan semua lapisan masyarakat diharapkan bahu-membahu menjaga kelestarian hutan. 105 Kata-kata bercetak tebal pada paragraf di atas adalah bagian yang perlu diperbaiki. Kata-kata tersebut antara lain: No. K a t a y a n g t e r t u li s 1 H u ta n P e n u lis a n h u r u f k a p it a l h u ta n 2 in d o n e s ia P e n u lis a n h u r u f k a p it a l I n d o n e s ia 3 di kenal d ik e n a l 4 H a n y a d a n s a ja P e n u lis a n a w a la n P e n g g u n a a n d u a k a ta y a n g s e a r t i ( h a n y a d a n s a ja ) 5 d i p e r k ir a k a n P e n u lis a n a w a la n

82 d ip e r k ir a k a n 6 k o m p le k P e n u lis a n k a t a s e r a p a n k o m p le k s 7 hph P e n u lis a n s in g k a t a n HPH m u s im p e n g h u ja n P e n g g u n a a n im b u h a n y a n g b e rm a k n a s a m a d e n g a n b e n tu k d a s a rn y a. M u s im h u ja n a t a u p e n g h u ja n 8 J e n is k e s a la h a n P e n u lis a n y a n g b e n a r h a n y a a t a u s a ja ( s a la h s a t u ) Perbaikan paragraf di atas adalah sebagai berikut. Maraknya penebangan hutan secara liar di Indonesia akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Indonesia yang dulu dikenal sebagai paru-paru dunia di kawasan Asia kini hanya memiliki hutan beberapa ribu hektar. Hutan yang dulu sangat luas, sekarang diperkirakan tinggal 1/4 dari luas hutan yang pernah ada. Penyebab menyusutnya hutan sangat kompleks, dari masyarakat sendiri yang merusak hutan, peladang berpindah-pindah, sampai pada pemegang HPH (Hak Pengelolaan Hutan) yang tidak mengadakan peremajaan hutan kembali. Hal ini berdampak negatif bagi keseimbangan alam. Hutan sebagai penyimpan cadangan air, sebagai pencegah tanah longsor, dan penyumbang oksigen, semakin habis. Akibat hal tersebut bila musim hujan tiba, banjir terjadi di mana mana. Pada saat kemarau tiba timbul kekeringan yang sangat parah. Melihat kenyataan ini pemerintah dan semua lapisan masyarakat diharapkan bahumembahu menjaga kelestarian hutan. Bagian-bagian yang Perlu Disunting - Keefektifan kalimat - Ketepatan ejaan - Penggunaan tanda baca - Ketepatan pilihan kata - Paragraf Cermatilah contoh berikut ini! No. 1 Jenis Penyuntingan Keefektifan kalimat Kalimat/Paragraf

83 Jenis kesalahan Seharusnya Karena hujan, maka saya membawa payung. Penggunaan dua kata penghubung dalam satu kalimat/dua klausa Penggunaan preposisi (kata depan) di depan subjek. Karena hujan, saya membawa payung. Bagi siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket. Siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket. Ia pergi ke Bandung hari Selasa kemarin Penggunaan kata umum pada kata khusus. Selasa sudah menunjukkan hari, jadi kata hari Ie pergi ke Bandung Selasa kemarin Bagi siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket. 106 Ia pergi ke Bandung hari Selasa kemarin 2 Ketepatan ejaan Jalan Baru itu diresmikan pada 12 Nopember Penggunaan tanda baca Kakak membeli alat tulis; pensil, penggaris, penghapus, dan bulpoin. 4 Ketepatan pilihan kata Ada yang bilang bahwa pakaian batik sekarang sudah beken di dalam maupun luar negeri. 5 Paragraf

84 (1) Halaman sekolahku cukup asri. (2) Pohonpohon palem berjejer di tepi halaman. (3) Bunga-bunga bermekaran di depan kelas. (4) Rumputrumput tertata rapi. (5) Banyak siswa bermain-main di halaman sekolah (6) Di sudut halaman terdapat taman yang dilengkapi dengan air mancur. kalimat/dua klausa Penggunaan preposisi (kata depan) di depan subjek. Penggunaan kata umum pada kata khusus. Selasa sudah menunjukkan hari, jadi kata hari tidak perlu ditulis Penggunaan huruf B pada kata baru dan huruf p pada kata Nopember. Penggunaan tanda baca titik koma (;) setelah kata yang memerlukan pemerian. Penggunaan kata bilang dan beken pada konteks bahasa baku. Penggunaan kalimat nomor 5 yang tidak selaras dengan pernyataan umum/ide pokok (Halaman sekolah yang asri). Seharusnya semua kalimat penjelas mengacu pada pernyataan umum/ide pokok. Siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket. Ie pergi ke Bandung Selasa kemarin Jalan baru itu diresmikan pada 12 November Kakak membeli alat tulis: pensil, penggaris, penghapus, dan bulpoin. Ada yang mengatakan bahwa pakaian batik sekarang sudah terkenal di dalam maupun luar negeri (1) Halaman sekolahku cukup asri. (2) Pohon-pohon palem berjejer di tepi halaman. (3) Bungabunga bermekaran di di depan kelas. (4) Rumput-rumput tertata rapi. (5) Pot bunga berhias berjejer di sudut taman. (6) Di ujung taman terdapat taman yang dilengkapi dengan air mancur. Pelatihan 1 Penulisan kalimat berikut ini masih terdapat bagian-bagian yang kurang tepat. Suntinglah kalimat-kalimat tersebut! No. Kalimat Ekspor Kopi Indonesia saat ini meningkat tajam Pemerintah saat ini sedang menggalakkan 2 ekspor perkebunan; lada, kopi, cengkih, dan coklat. Arus mudik lebaran tahun ini di perkirakan 3 meningkat 25 %. Para Guru sedang mengikuti seminar yang 4 membahas tentang masalah pendidikan. Para pedagang-pedagang yang berjualan 5 pinggir Kelas jalanixitu ditertibkan petugas. Bahasa Indonesia untukdismp/mts Pedagang K 5 berjualan disepanjang 6 trotoar jalan protokol. Pemerintah sedang mengkamanyekan 7 hemat energi ke masyarakat. Pelebaran jalan itu di lakukan segera agar 8 1 Jenis Kesalahan Kalimat Perbaikan ekspor perkebunan; lada, kopi, cengkih, dan coklat. Arus mudik lebaran tahun ini di perkirakan meningkat 25 %. Para Guru sedang mengikuti seminar yang membahas tentang masalah pendidikan. 107

85 Para pedagang-pedagang yang berjualan di pinggir jalan itu ditertibkan petugas. Pedagang K 5 berjualan disepanjang trotoar jalan protokol. Pemerintah sedang mengkamanyekan hemat energi ke masyarakat. Pelebaran jalan itu di lakukan segera agar supaya tidak terjadi kemacetan. Di Toko itu menjual barang barang kebutuhan se hari-hari. Para Pemain bulu tangkis Indonesia mendominasi kejuaraan Asia. Setiap hari senin, para siswa mengikuti upaca bendera. Masyarakat banyak yang suka membeli prodak luar negeri. Letak Sekolahku berada di jalan sudirman nomor 47 bandarlampung. Kita harus ikut serta dalam mensukseskan pembangunan nasional. Karena hari sudah gelap, maka saya tidak jadi berangkat ke rumah teman. Petani itu bekerja sejak dari pagi sampai sore. Untuk semua siswa yang terlambat masuk, harap berbaris di depan kelas. Buku cerita itu saya sudah baca. Bunga mawar di halaman sekolah itu nampak indah. Kejuaraan bulu tangkis itu diikuti oleh pemain-pemain top seindonesia. Kata-kata berikut ini menyalahi kaidah EYD, dilihat dari ketepatan penulisan kata, ejaan dan kebakuan. Perbaikilah kata-kata tersebut sehingga sesuai dengan kaidah. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata tersebut agar jelas maknanya! 1. ekstra kurikuler 2. se Asia 3. rangkin ke Pebruari negara non blok 6. tahun 80 an 7. mempertanggung-jawabkan 8. peringkat ke II 9. produktifitas 10. menganalisa 11. di baca 12. Rp ,13. jadual 14. mentargetkan 15. export 16. mensukseskan 17. pebruari 18. semi profesional 19. metoda 20. effisient Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 108 C. Pelatihan Bacalah paragraf-paragraf berikut ini! Datalah kesalahankesalahan yang terdapat pada paragraf tersebut lalu lakukanlah perbaikan! Paragraf 1 No. Kata tertulis yang salah Paragraf 2 No. Kalimat ke- Jenis kesalahan Penulisan yang benar Mobil, Pesawat terbang, Kereta Api, Televisi, Telepon, Tekstil, Pendingin Udara, Lampu pijar, dan beberapa alat rumah tangga lainnya adalah beberapa dari sekian banyak perkembangan modern yang kita nikmati dan kita terima apa adanya. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa para Insinyur dan ilmuwanlah yang menemukan. Berbagai Metode dan reka yasa telah diuji cobakan bertahun-tahun dan terus menerus sehingga kita dapat ikut serta menikmati temuan tersebut yang tidak dinikmati oleh generasi yang telah lalu. Kata tertulis yang salah Paragraf 3

86 No. Pada Tahun 1989 jerman telah memanfaatkan kekuatan angin sebagai pembangkit listrik. Saat ini, di jerman terdapat 1000 unit pembangkit listrik tenaga Angin berkapasitas 110 Megawat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pada tahun 1991 jerman memiliki Kincir Pembangkit Listrik berkemampuan satu megawatt. Kalimat ke- Jenis kesalahan Penulisan yang benar Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sekali bagi kemajuan bangsa. Suatu bangsa yang tidak ingin tertinggal dari Negara lain, harus berusaha untuk meningkatkan dan memajukan pendidikan. Upaya-upaya tersebut bisa berupa memberi porsi yang lebih besar pada anggaran pendidikan, meningkatkan mutu guru, memberikan sarana dan prasarana bagi sekolah-sekolah, dan pengadaan buku yang lengkap di setiap sekolah. Kata tertulis yang salah Kalimat ke- Jenis kesalahan Penulisan yang benar 109 Uji Kompetensi Bacalah wacana berikut ini. Temukanlah kesalahan-kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, keefektifan kalimat, dan sebagainya. Perbaikilah tulisan tersebut sehingga menjadi tulisan yang baik! Wacana Kasih Sayang dan Tindakan Kewibawaan Sebagai Alat Pendidikan Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi Anak untuk tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu pola asuh yang di laksanakan didalam keluarga sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak. Relasi emosional muncul karena hubungan kasih sayang yang ada di dalam keluarga merupakan unsur (substansi dasar) yang paling berguna bagi perkembangan anak Telah di jelaskan bahwa kasih merupakan alat Pendidikan. Kadar kasih sayang yang ada di dalam keluarga akan mewarnai relasi emosional yang ada di dalam keluarga tersebut. Begitu pula pola asuh yang terdapat didalam keluarga di warnai oleh relasi emosional yang berakar pada rasa kasih yang hidup di dalam keluarga tersebut. Ada beberapa macam pola asuh. Berikut ini akan diuraikan beberapa di antaranya: 1. Pola Asuh Yang Memanjakan Sayang masih banyak orang tua yang salah menafsirkan arti kasih dalam rangka mendidik. Masih ada yang beranggapan bahwa rasa kasih atau kehidupan yang penuh kemesraan dengan anaknya di artikan, dengan memberikan perlindungan yang berlebih lebihan. Misalnya, orang tua, terutama ibu mengerjakan segala-galanya untuk anak. 2. Pola Asuh Membiarkan Ada juga orang tua yang sangat santai. Lebih banyak membiarkan anak sendiri tanpa mengarahkan. Anak dapat berbuat apa saja dan orang tua tidak begitu acuh. Asalkan keperluan materi anak dapat di penuhi baik secara biasa-biasa saja maupun secara berlebihan. Relasi emosional sangat kurang. Anak dapat berkembang kearah mementingkan dirinya sendiri, tidak senang akan kehadiran orang lain, sulit untuk bekerja sama dengan orang lain, sikap menentang lebih banyak daripada sikap

87 menurut. 3. Pola Asuh Otoriter Anak harus mematuhi (tanpa di tawar-tawar) orang tua. Aturanaturan dan keinginan keinginan orang tua harus di patuhi. Pola asuh ini kurang atau tidak menghargai anak sebagai individu yang sedang berkembang. Orang tua tidak mau tahu tentang keinginan anak; yang penting anak harus patuh.kemampuan anak untuk mengeluarkan pendapat tidak mendapat kesempatan untuk dikembangkan. 4. Pola Asuh yang Otoritatif Setelah menelaah 3 (tiga) pola asuh di atas, pola asuh yang manakah yang baik dalam menghadapi anak sebagai individu yang 110 sedang berkembang sehingga dapat terwujud manusia Indonesia seutuhnya? tentu saja pola asuh yang wajar dan cocok untuk membantu perkembangan potensi potensi anak yang dibawanya sejak lahir. demi perkembangan anak menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya, ada kalanya pola asuh otoriter perlu tetapi pada saat lain orang tua perlu memberi kesempatan kepada anak untuk menentukan sikapnya, memuji keputusan anak, sehingga anak belajar apa yang menjadi hak dan kewajibannya didalam keluarga.... (Sumber: Modul Pelatihan Kader Pendidikan Keluarga) Alternatif Penilaian Misalnya: Jumlah kesalahan yang terdapat dalam suatu bacaan dilihat dari segi ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf sebanyak 20 buah. 1. Apabila siswa mampu menemukan satu kesalahan dari bacaan tersebut, mendapat skor 1, sehingga jika siswa menemukan 20 kesalahan, memperoleh skor Apabila siswa mampu membetulkan satu kesalahan dengan tepat dari kesalahan yang ditemukan, mendapat skor 1, sehingga jika siswa mampu membetulkan dengan tepat dari 20 kesalahan, memperoleh skor 20. Jadi jumlah skor maksimalnya adalah = 40 (jumlah semua kesalahan yang ditemukan dan jumlah kesalahan yang bisa dibetulkan) Rumus Penilaian Jumlah kesalahan yang ditemukan jumlah kesalahan yang + dibetulkan dengan tepat Skor Akhir = --- X 100 Skor maksimal Contoh Siswa mampu menemukan 17 kesalahan dalam bacaan (dari 20 kesalahan yang harus ditemukan) dan mampu membetulkan kesalahan yang ditemukan sebanyak 12 buah (dari 20 kesalahan yang harus dibetulkan) maka penilaiannya adalah sebagai berikut: 17 + Skor Akhir = x 100 = Bagian Ketiga Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Peristiwa yang Pernah Dialami

88 Gambar: (zulfaisalputera.files.wordpress.com) Pembelajaran yang lalu kalian telah membahas cerpen dan unsurunsur yang terdapat di dalamnya. Pembelajaran kali ini kalian akan berlatih menulis cerpen. Cerpen merupakan cerita rekaan yang ditulis berdasarkan daya khayal. Selain dikembangkan berdasarkan daya khayal, ada pula cerpen yang dikembangkan berdasarkan kisah nyata penulis. Walaupun dikembangkan berdasarkan kisah nyata, di dalamnya masih terdapat bagian-bagian yang dibumbui dengan daya khayal. Cerpen selalu menampilkan tema, latar, penokohan, alur, dan titik pengisahan. Bagaimanakah cara menulis cerpen? Menulis cerpen harus banyak berkhayal, karena cerpen memang karya fiksi. Peristiwaperistiwa yang terjadi dalam cerpen hanya direkayasa oleh pengarangnya. Demikian pula para pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit cerpen yang ditulis bertitik tolak dari peristiwa yang dialami pengarang.waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa disesuaikan dengan peristiwa yang dialami pengarang. A. Langkah-langkah Menulis Cerpen Perhatikanlah contoh cuplikan cerpen berikut ini! Warga desa Sumbermakmur pada hari Sabtu sore dikejutkan oleh serombongan pemuda dari desa tetangga, yaitu Desa Makmurjaya mendatangi Desa Sumbermakmur. Mereka membawa berbagai macam senjata tajam, sabit, golok, linggis, parang, dan sebagainya. Mereka berteriak-teriak meminta para pemuda keluar menghadapinya. Para pemuda Desa Sumbermakmur bingung karena merasa tidak mempunyai masalah dengan siapapun. Pak Marta, salah satu tokoh masyarakat keluar rumah menanyakan permasalahan yang terjadi. Kericuhan sempat terjadi, untung kepala desa dan aparat keamanan cepat datang di tempat peristiwa. Setelah dipertemukan, para pemuda yang datang merasa bersalah karena salah paham. Akhirnya para pemuda yang disaksikan oleh tokoh masyarakat dan aparat keamanan saling memaafkan. Cerita di atas sebenarnya cerita khayal, karena Desa Sumbermakmur dan Desa Makmurjaya adalah imajinasi pengarang. Peristiwa yang ditampilkan seakan betul-betul terjadi. Pengarang mengungkapkan konflik yang terjadi antara dua desa. Walaupun 112 peristiwa tersebut khayal, namun peristiwa tersebut bisa saja terjadi di masyarakat. Selain cerita berdasarkan daya khayal, cerpen juga bisa dikembangkan dari peristiwa yang pernah dialami pengarang. Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa yang pernah dialami Menceritakan pengalaman dalam bentuk cerpen, dengan bahasa yang ekspresif, kata-kata yang indah, dan penataan alur yang baik. Cerpen di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pelaku : Pemuda Desa Makmurjaya dan Desa Sumbermakmur, sesepuh desa, dan aparat keamanan 2. Latar : Desa Sumbermakmur 3. Tema : Kesalahpahaman 4. Suasana : Tegang 5. Konflik : Antara pemuda Desa Makmurjaya dengan Desa Sumbermakmur. Bagaimanakah cara menulis cerpen? Perhatikan langkah-langkah berikut ini! Langkah-langkah menulis cerpen: a. Tulislah pokok masalah/tema yang akan dikembangkan dalam cerita, misalnya tentang perjuangan, kekecewaan, kegembiraan, percintaan, persahabatan, kekuasaan, keadilan, kejujuran, dendam, pendidikan, dan perjuangan. b. Daftarlah semua pelaku/tokoh yang terlibat dalam peristiwa. Tentukan pelaku utama dan pelaku bawahan dengan sifat atau karakter masing-masing. c. Tulislah latar tempat, waktu, dan suasana yang mendukung cerita. d. Ciptakanlah konflik yang akan dijadikan cerita. e. Buatlah cerita berdasarkan konflik yang sudah kamu tentukan. Contoh Persiapan Menulis Cerpen No. 1

89 Konflik yang terjadi Seorang petani yang bernama Kartawi hidup dalam kesusahan. Ia harus bekerja keras untuk memperoleh harapan hidup dari tanah garapannya yang kering kerontang. Musim hujan tak kunjung datang. Ia bekerja keras mencangkul di sawah tegalan walaupun tanah kering dan hujan tak kunjung datang. Pelaku/Orang yang terlibat konflik Seorang petani bernama Kartawi dengan keadaan alam yang kering kerontang Latar Sawah, di siang hari 113 Perhatikan contoh pengembangan konflik tersebut menjadi cerita! Bunyi yang kering dan tajam selalu terdengar setiap kali mata cangkul Kartawi menghujam tanah tegalan yang sudah lama kerontang. Setiap kali pula debu tanah kapur memercik. Pada setiap detik yang sama Kartawi merasa ada sentakan keras terhadap otot-otot tangan sampai ke punggungnya. Dan petani muda itu terus mengayun cangkul. Maka suara yang kering tajam, percikan debu, dan sentakan-sentakan otot, terus runtut terjadi di bawah matahari kemarau yang terik. Kaos oblong yang dipakai Kartawi sudah basah oleh keringat. Kedua kakinya penuh debu hingga ke lutut. Dan di bawah bayangan caping bambu dipakainya, wajah Kartawi lebih tua dan amat letih. Ketika lajur garapan mencapai batas tanahnya, Kartawi berhenti mengayun cangkul. Petani itu tegak dan diam. Ia ingin mengembalikan tenaga dengan memberikan kesempatan otot-ototnya. Beristirahat. Semilir angin mungkin bisa mendinginkan tubuhnya. Namun harapan Kartawi tinggal jadi harapan karena angin mati dan udara tetap memanggang. (Ahmad Tohari) B. Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa Nyata Contoh data konflik yang terjadi: No. 1 Konflik yang terjadi Seorang tamatan sekolah keguruan yang merantau di daerah terpencil telah lama belum diangkat menjadi pegawai negeri. Dengan kehidupan yang sederhana, ia sabar menekuni profesinya sebagai guru honor. Orang yang terlibat konflik Pak Irsyat dengan batinnya Latar Di sebuah desa terpencil di Lampung Cermatilah pengembangan konflik menjadi cerita berikut ini! Mengadu Nasib di Perantauan Aku terpaku menatap bayanganku, lalu menatap sebuah tiang bambu, dan kemudian berakhir pada teras depan. Untuk kesekian kalinya aku bertanyatanya apakah aku bisa bertahan hidup dalam kesederhanaan di sebuah kampung jauh dari rumahku. Aku mulai mengurai kisah hidupku tanpa kesah betapapun sarat dengan nestapa. Selepas Sekolah Pendidikan Guru (SPG) aku melanjutkan ke PGSMTP (Pendidikan Guru Sekolah Menengah Pertama). Setelah tamat aku kebingungan saat orang tuaku menanyakan pekerjanku. Aku tahu menjadi PNS memang sulit. Agar aku bisa cepat bekerja, aku ikut merantau dengan kawan-kawanku di Lampung khususnya di daerah terpencil menjadi guru honor di sebuah SD. Walaupun honor yang kudapatkan sebulan hanya cukup untuk makan satu minggu, namun aku masih punya harapan untuk menjadi pegawai negeri. Hari demi hari kulalui bersama mimpi untuk bisa menjadi PNS. Kutatap selalu bintang di langit. Aku ingin suatu ketika sinarnya sampai di sanubariku. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 114 Tuangkanlah pengalaman hidup Anda dalam cerita, Anda tak akan kehilangan momentum

90 penting dalam hidup Anda. Dalam setiap renunganku, kupikir di sana masih ada bulan yang memberikan secercah harapan untuk mengayuh samudera di tengah samudera luas. Secercah harapan memang pernah kudapatkan ketika aku mengikuti tes calon pegawai negeri, namun harapanku ternyata kembali hampa ketika aku belum diterima. Aku kembali menekuni profesiku sebagai guru honor. Hidup tanpa harapan di perantauan selalu membayang di benakku. Satu-satunya kebahagianku adalah ketika aku bersamasama muridku yang sederhana di desa. Lambat laun aku mulai menyayangi murid-muridku tanpa harus mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai negeri. Di tengah lamunanku di teras rumah yang sederhana, datang kepala sekolah dan Pak Lurah. Assalamualaikum. Waalaikumsalam wb.wb. Silakan masuk Pak! Bagaimana kabar Pak Irsyat? Berkat Puji Tuhan dan doa Bapak, saya merasa senang hidup di sini Pak? Pak Irsyat, ini saya membawa amanat dari masyarakat bahwa desa kita akan mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Masyarakat sudah lama menginginkan hal itu. Untuk mengelola sekolah ini, kami tokoh masyarakat membentuk yayasan dan menunjuk Bapak sebagai kepala sekolah. Mohon Pak Irsyat menerima amanah ini. Aku diam sejenak seakan tak percaya. Pak Lurah, mungkin saya bukan orang yang tepat mendapat kepercayaan ini sebab banyak guru yang sudah senior dan berpengalaman. Kepala SD tempatku mengajar yang sejak tadi duduk di samping pak lurah, dengan cepat menyela. Pak Irsyat, saya tahu betul kemampuan Bapak. Pak Irsyat telah berhasil memikat anak-anak di sini untuk sekolah. Pak Irsyat juga memiliki kemampuan dalam bidang seni, olah raga, dan kepemimpinan. Jadi, kami tidak ragu lagi memilih Bapak untuk menjadi kepala SMP. Kami mohon Pak Irsyat bisa menerima kepercayaan ini! Aku semakin bingung. Di saat aku memikirkan untuk pulang kampung, pekerjaan dan kepercayaan besar telah datang padaku. Aku mulai yakin bahwa inilah saatnya aku harus mulai merenda kehidupan yang telah lama tercabik-cabik dalam bayang tak menentu. Aku tahu bahwa pekerjaan menjadi kepala SMP bukanlah hal ringan, tapi dengan kesabaran, ketekunan, dan kerja keras aku yakin keberhasilan akan datang. Aditama Setelah membaca kedua cerpen di atas, bagaimanakah perasaan Anda? Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam kedua cerpen tersebut? Apakah dapat menimbulkan imajinasi kalian? Cerita tersebut dikemas dalam bahasa yang ekspresif dan imajinatif penuh dengan bumbu-bumbu bahasa. Pengarang mendeskripsikan suatu peristiwa dan suasana dengan baik. Pada cerpen pertama, peristiwa dikemas seolah-olah pembaca malihat dan merasakan sendiri peristiwa tersebut. Sedangkan cerita kedua, penulis menyampaikan perasaan berdasarkan peristiwa yang memang benar-benar dialami oleh penulis. 115 C. Mengidentifikasi Ciri-ciri Penulisan Cerpen 1. Isilah kolom berikut ini berdasarkan kedua cerpen di atas! No Aspek Cerpen pertama Cerpen kedua Konflik apakah yang terjadi? Bagaimanakah penggambaran watak para pelaku? Bagaimanakah penggambaran latar?. Bagaimanakah bahasa yang digunakan? Bagaimanakah penggambaran suasana yang terjadi? 2. Tulislah ciri-ciri cerpen! 3. Buatlah kesimpulan tentang langkah-langkah menulis cerpen! Pelatihan 1 1. Datalah peristiwa-peristiwa yang pernah kalian alami! 2. Tentukanlah salah satu

91 peristiwa yang menurut kalian paling menarik! 3. Tulislah suasana yang terjadi! 4. Tulislah para pelaku dan sifat/karakter pelaku. Pelaku dalam cerpen yang kamu tulis bisa menggunakan nama kamu sendiri atau nama orang lain! 5. Datalah peristiwa yang akan kalian kembangkan menjadi cerita! Contoh: Pendataan masing-masing tokoh dan karakter Mirna Hera Shinta : Anak seorang kepala desa. Ia duduk di bangku kelas 9 SMP Patria. Mirna adalah anak yang cerdas, sopan, dan tidak sombong. Ia dikenal anak yang baik di kalangan teman-temannya. Baru-baru ini ia memenangkan lomba tarik suara di kabupaten. : Teman sekelas Mirna. Diam-diam ia iri pada kesuksesan Mirna. Dengan berbagai cara, ia menghasut teman-teman lain untuk menjauhi Mirna. : Siswa kelas lain. Ia menaruh perhatian dan simpati kepada Mirna yang telah membawa nama baik sekolah. Ia mengetahui rencana buruk Hera. Ia memberitahukan hal itu kepada Mirna agar berhatihati... dst. 6. Tulislah latar! Kalian perlu menentukan di mana tempatnya, kapan peristiwa itu terjadi, bagaimana suasananya. 7. Menyusun alur atau plot Alur atau plot merupakan jalinan cerita yang tersusun secara sistematis dan membangun cerita secara utuh. Dengan perkataan lain alur merupakan susunan atau urutan cerita sambung sinambung dari peristiwa yang satu ke peristiwa yang 116 Menulis Cerpen Penulis cerpen perlu memperhatikan: 1. Tema: Fokuslah pada salah satu pokok permasalahan yang jelas. 2. Alur: Fokuslah pada salah satu alur, jangan bercabang-cabang. 3. Kata: pergunakanlah kata-kata terpilih yang efesien. Hindari menggunakan kalimat deskriptif yang panjang. 4. Impresi (kesan): Hadirkan konflik dengan karakter yang kuat di awal cerita, agar menarik. 5. Kejutan: Buatlah ending/akhir cerita yang menarik dan berkesan. Akhir cerita jangan mudah ditebak pembaca. lain. Dalam menyusun alur, kalian bisa menggunakan alur maju, yaitu menceriterakan suatu peristiwa secara urut dari awal tengah, dan akhir. Kalian juga bisa menyusun alur dengan urutan mundur, misalnya menceriterakan bagian akhir cerita terlebih dahulu, lalu kembali ke bagian awal. Alur lain yang bisa kalian gunakan yaitu alur gabungan. Misalnya kalian menceriterakan bagian awal, lalu ke bagian akhir, lalu ke bagian awal lagi, dan seterusnya. 8. Kembangkanlah kerangka tulisan yang kalian susun menjadi cerpen secara utuh dengan bahasa yang ekspresif. Bahasa ekspresif maksudnya bahasa yang indah dan mampu menimbulkan imajinasi pembaca. Cerpen Karya Siswa Uji Kompetensi Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa yang Pernah Dialami Lakukanlah kegiatan berikut ini secara berkelompok! 1. Datalah peristiwa-peristiwa yang pernah kalian alami di lingkungan sekolah! 2. Tentukanlah salah satu peristiwa yang menurut kalian dapat dikembangkan menjadi ceritera! 3. Berdasarkan peristiwa yang kalian alami, daftarlah beberapa konflik yang terjadi! 4. Pilihlah salah satu konflik yang yang akan kalian kembangkan menjadi cerita! 5. Buatlah rumusan tema yang akan mendasari ceritamu! 6. Datalah pelaku yang akan kalian jadikan tokoh dalam cerita! 7. Tentukanlah latar yang kalian anggap paling tepat! 8. Ciptakanlah suasana yang akan menghiasi ceritamu! 9. Kembangkanlah ide cerita menjadi sebuah cerita pendek yang menarik!

92 10. Kemaslah cerita tersebut dengan bahasa yang ekspresif dan imajinatif! 11. Lakukanlah penyuntingan dengan cara menukar hasil kerja ke kelompok/teman lain! 12. Berilah komentarkomentar hasil kerja kawanmu! 117 Rubrik Penilaian Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa yang Dialami No Aspek yang Dinilai Kesesuaian isi dengan tema Pertanyaan Pemandu 1 - Apakah isi cerpen sesuai dengan peristiwa yang dialami? - Apakah isi cerpen menggambarkan peristiwa yang dialami secara utuh? Penggunaan - Apakah bahasa yang bahasa digunakan komunikatif? - Apakah kata-kata imajinatif? Penggunaan gaya - Apakah menggunakan bahasa/majas dan majas secara baik? ungkapan - Apakah menggunakan ungkapan-ungkapan yang mampu menimbulkan imajinasi? Penggunakaan - Apakah menggunakan alur alur secara tepat? - Apakah terdapat bagian perkenalan, klimaks, dan penyelesaian? Penggambaran - Apakah karakter pelaku karakter pelaku dilukiskan secara tepat? Penggambaran - Apakah latar dilukiskan latar secara baik? Skor Maksimal Keterangan Skor Skor siswa 50 pada kolom angka (1,2,3,4,5) Tidak tepat 5. Tepat Kurang tepat 4. Sangat tepat Cukup tepat Rumus Skor Akhir = Skor perolehan siswa x 100 Skor maksimal

93 118 Bagian Keempat Musikalisasi Puisi Sumber foto: Dok. penerbit Puisi merupakan karya sastra yang dicipta untuk dibaca dengan penuh penghayatan. Puisi merupakan ungkapan jiwa pengarang yang diungkapkan dengan katakata puitis, padat, dan imajinatif. Dalam perkembangan dewasa ini puisi tidak hanya dinikmati melalui kegiatan membaca atau mendengarkan. Seseorang bisa menikmati atau mengekspresikan puisi melalui musikalisasi puisi. Apakah musikalisasi puisi itu? Musikalisasi puisi yaitu pengekspresian bentuk puisi dengan musik atau lagu. Musikalisasi puisi bisa dengan cara membacakan puisi diiringi musik, puisi dilagukan, atau membuat lirik lagu sendiri untuk mengisi lagu yang telah ada, atau membuat lagu sendiri berdasarkan puisi karya sastrawan. Tentunya kalian sering mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal, misalnya Ebiet G. Ade atau Bimbo. Bagaimanakah cara mereka menyanyikan lagu-lagu? Bagaimanakah lirik-lirik lagu yang dibawakan? Lirik-lirik lagu yang dibawakan penyanyi tersebut terasa puitis. Lirik tersebut merupakan ungkapan jiwa yang diekspresikan melalui nada dan lagu. A. Kegiatan 1 Dengarkanlah pemutaran lagu berikut ini! Nyanyikanlah lagu Titip Rindu Buat Ayah karya Ebit G. Ade Dimatamu masih tersimpan selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu Kau nampak tua dan lelah Keringat mengucur deras, Namun kau tetap tabah. Meski nafasmu kadang tersengal, memikul beban yang makin sarat, kau tetap bartahan. Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini. Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan. Bahumu yang dulu kekar, lengam terbakar matahari, kini kurus dan terbungkuk Namun semangat tak pernah pudar, meski langkahmu kadang gemetar, kau tetap setia. Ayah..., dalam hening sepi kurindu Untuk..., menuai padi milik kita. Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan. Anakmu sekarang Banyak menanggung beban Tulislah kembali lirik lagu tersebut! 2. Bacakanlah lirik tersebut secara ekspresif! 3. Bagaimanakah perasaanmu ketika membacakan lirik lagu tersebut? 4. Adakah kesamaan membacakan lirik lagu dengan membacakan puisi? 5. Apakah perbedaan lirik lagu dengan puisi? B. Kegiatan 2 1. Cermatilah puisi Doa karya Chairil Anwar di bawah ini! 2. Pilihlah/buatlah lagu yang sesuai untuk puisi tersebut! 3. Nyanyikanlah lagu tersebut dengan menggunakan lirik puisi Doa! DOA Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh cayamu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintumu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling (Chairil Anwar) 120 C. Memusikalisasikan Puisi Berikut ini contoh cara memusikalisasikan puisi. Kamu bisa mencari

94 sendiri teknik memusikalisasikan puisi yang menurut kamu paling mudah! Langkah-langkah Memusikalisasikan puisi: 1. Tentukanlah puisi yang akan kalian musikalisasikan! 2. Tentukanlah irama yang sesuai untuk lirik-lirik puisi tersebut! Kamu bisa mengarang lagu sendiri. 3. Tentukanlah nada, ritme, irama, dan tempo yang sesuai! 4. Persiapkanlah alat musik yang mendukung, misalnya gitar, harmonika, piano, suling, atau alat musik tradisional. Jika tidak ada alat musik, kalian bisa memanfaatkan benda-benda di sekitarmu, misalnya kaleng, ember, kayu, dan benda-benda lain yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian! 5. Dalam memusikalisasikan puisi, kalian harus tetap memperhatikan kejelasan vokal, intonasi, dan ekspresi karena kegiatan ini adalah apresiasi puisi. Lagu fungsinya sebagai pendukung apresiasi dalam mengapresiasi puisi. 121 Bagaimanakah puisi yang bisa dimusikalisasikan? Semua puisi sebenarnya bisa dimusikalisasikan, sebab puisi pada dasarnya adalah ungkapan jiwa yang berbentuk kata-kata atau rangkaian kalimat seperti halnya lirik lagu. Untuk memusikalisasikan puisi, seseorang perlu memilih lagu atau mencipta lagu yang sesuai. Biasanya orang mencipta lagu itu menulis lagu atau nada terlebih dahulu baru menulis liriknya. Jadi lirik lagu bisa disesuaikan dengan lagu yang telah dicipta. Begitu juga sebaliknya, lagu bisa disesuaikan dengan lirik yang telah ada. Pada pembelajaran memusikalisasikan puisi ini, puisi/lirik sudah ada. Kalian perlu memilih atau mencipta lagu yang sesuai dengan puisi/lirik yang sudah ada. Jadi untuk menyesuaikan antara lirik yang sudah ada dengan lagu yang akan Anda buat, memerlukan kerja keras. Perhatikanlah langkah-langkah memusikalisasikan puisi berikut ini! 1. Pilihlah puisi yang mudah dipahami terlebih dahulu. 2. Pilihlah puisi yang berisi nilai-nilai kehidupan. 3. Carilah/buatlah lagu yang sesuai dengan tema puisi. 4. Lagu sebaiknya dipilih/dibuat yang berirama slow atau pelan. 5. Sesuaikanlah antara lagu dengan puisi yang sudah ada. 6. Iringilah puisi tersebut dengan musik pendukung, bisa dengan gitar, ketipung, biola, atau alat-alat lain yang bersifat akustik (bukan elektronik). D. Pelatihan Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 s.d. 5 siswa! Tentukanlah puisi yang akan kalian musikalisasikan! Pilihlah puisi yang paling kalian senangi! Carilah/buatlah lagu yang sesuai dengan puisi yang kalian pilih! Berlatihlah memainkan musik yang kalian bisa, misalnya gitar, ketipung, biola, atau alat-alat lain yang bisa dijadikan musik! Selaraskanlah lagu tersebut dengan puisi yang kalian pilih! Berlatihlah menyanyikan lagu yang kalian pilih/buat dengan lirik puisi yang kalian pilih! Lakukanlah latihan berulang-ulang dengan diiringi musik pengiring! Tampilkanlah musikalisasi puisi kelompok kalian di depan kelas! Kelompok lain menilai berdasarkan aspek-aspek yang dinilai. 122 Rubrik Penilaian Musikalisasi Puisi No. 1 Aspek Skor Pertanyaan Pemandu Kesesuaian musik dengan puisi -

95 2 Ketepatan intonasi - 3 Pelafalan - 4 Ekspresi - 5 Keberanian Skor siswa Apakah musik/lagu sesuai dengan puisi yang dimusikalisasikan? Apakah lagu yang dinyanyikan mendukung makna puisi? Apakah setiap kata yang diucapkan menggunakan intonasi secara tepat? Apakah setiap kata yang diucapkan menggunakan lafal dengan tepat? Apakah ekpresi sesuai dengan isi puisi yang dilagukan? Apakah dalam membawakan puisi/lagu dengan penuh keyakinan dan keberanian? Skor maksimal = 30 Keterangan: 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup Rumus Skor Akhir = 4 5 = baik = baik sekali Skor perolehan siswa x 100 Skor maksimal

96 Uji Kompetensi 1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 s.d. 5 orang! 2. Pilihlah salah satu puisi yang akan kamu musikalisasikan! 3. Pilihlah/buatlah lagu yang sesuai dengan puisi tersebut dengan memanfaatkan alat-alat musik yang tersedia! 4. Musikalisasikanlah puisi tersebut bersama anggota kelompokmu di depan kelas! 123 SEMESTER Bagian Kesatu Menyimpulkan Pesan Pidato/Ceramah/ Khotbah Pidato, Ceramah, atau Khotbah Sumber foto: Dok. penerbit Kalian tentu sering mendengarkan pidato, ceramah atau khotbah. Adakah perbedaan ketiga hal tersebut? Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato biasanya disampaikan pada situasi resmi. Ceramah merupakan pidato oleh seseorang di hadapan banyak/ pendengar, yang membicarakan suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Ceramah biasanya dilakukan oleh orang yang lebih mengetahui dan menguasai bidang tertentu. Ceramah biasanya lebih fleksibel, dilihat dari tempat dan waktu. Khotbah yaitu pidato yang menguraikan ajaran agama atau perilaku baik. Peranan pidato/ceramah/khotbah dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang. Seseorang yang mahir berpidato/berceramah/berkhotbah akan sangat mudah diterima masyarakat, bahkan mereka sangat dibanggakan karena mampu mengumpulkan massa. Dalam sejarah umat manusia, peranan pidato bisa mengubah sejarah umat manusia, misalnya timbulnya peperangan dan perdamaian tidak terlepas dari mahirnya para pemimpin/penggagas menggerakkan massa. Seorang tokoh masyarakat, pemimpin, sarjana, pedagang perlu memiliki kemahiran berpidato untuk mendukung profesinya. Kalian sebagai generasi muda perlu mempersiapkan diri untuk mampu berpidato. Untuk mengawali pembelajaran ini, datalah pidato/ceramah/ khotbah yang pernah kalian dengarkankan! No. Judul Pidato Narasumber Ceramah Judul Narasumber Judul Khotbah Narasumber dst. Pemodelan: Guru memperdengarkan rekaman pidato/ceramah/khotbah melalui tape recorder atau VCD. Siswa

97 menyimak dengan seksama. Agar mampu memahami pidato/ceramah/khotbah, dengarkanlah pidato/ceramah/khotbah berikut ini! 125 Teks 1 Seseorang yang mampu berpidato dengan baik, ia memiliki kemampuan untuk mengubah dunia. Pidato Sambutan Hari Sumpah Pemuda Assalamu alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Para siswa yang berbahagia, pada saat sekarang ini, kita bangsa Indonesia dalam suasana memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober. Suatu hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya para pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Para pemuda, khususnya para pelajar, momen seperti ini memiliki hikmah yang sangat besar. Dalam kiprahnya, pemuda telah berhasil meletakkan dasardasar persatuan bangsa yang beraneka ragam budaya, bahasa, suku, dan agama. Bangsa Indonesia yang pada saat itu sedang menghadapi penjajahan Belanda memerlukan persatuan untuk menghadapi penjajah. Karena itulah, disepakati bersama untuk mengucapkan ikrar sebagai kebulatan tekad untuk mengusir penjajah Belanda. Penjajah telah terbukti memporakporandakan sendi-sendi kehidupan bangsa. Dari modal persatuan itulah para pemuda, pejuang, dan seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu berjuang melawan panjajah Belanda. Kita patut bersyukur bahwa semangat persatuan seluruh bangsa Indonesia telah menghasilkan tonggak penting di dalam mengayuh kehidupan yang lebih baik, yaitu diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus Meskipun memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai kemerdekaan, semangat sumpah pemuda telah melandasi perjuangan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kita sebagai pelajar, sudah sepatutnya tetap terus memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Kita perlu terus menerus menjaga persatuan agar jangan sampai bangsa ini terpecah belah, tenggelam di dalam permusuhan hanya karena masalah-masalah yang kurang prinsip. Jangan sampai kita terlena untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Kita harus tetap menjaga persatuan bangsa. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah kita menghormati perbedaan agama, ras, keturunan, suku, budaya, dan lain-lain. Kita tidak boleh egois dan mementingkan salah satu kelompok. Kita harus berupaya berbuat adil terhadap semua golongan. Keanekaragaman budaya harus kita pelihara. Kita perlu bahu-membahu dan bekerjasama terhadap siapapun untuk memajukan bangsa. Jangan sampai api persatuan yang telah dirajud oleh pendahulu kita padam lantaran kita tenggelam di dalam kemelut perselisihan dan sifat-sifat mementingkan diri sendiri. Para siswa yang berbahagia, pada kesempatan ini, saya mengajak kalian untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan bangsa yang telah melahirkan kemerdekaan bangsa ini harus kita jaga. Kalian perlu menjaga tindakan kalian sehari-hari baik di sekolah, di rumah, atau di lingkungan manapun untuk menghormati sesama bangsa dan memupuk rasa persahabatan kepada semua golongan. Keberanekaragaman bangsa kita tidak membuat halangan untuk mempererat persatuan, tetapi justru memperkokoh pondasi Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 126 kebersamaan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, demikian pepatah mengatakan. Kita sebagai pelajar harus bersatu padu dalam satu barisan untuk menghadapi tugas-tugas negara yang semakin berat demi terwujudnya negara yang adil dan makmur, sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda yang kita peringati. Akhirnya, marilah kita memanjatkan doa agar persatuan yang telah tertanam dalam diri bangsa kita tetap melekat di hati sanubari kita dan terwujud dalam perbuatan kita. Semoga kita dapat mengemban amanah pendahulu kita untuk tetap memelihara kerukunan bangsa yang besar ini. Terima kasih. Demikian

98 pidato saya, semoga kita selalu diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Wassalamu alaikum wr. wb. Teks 2 Ceramah, Ajakan Menghindari Obat-obat Terlarang Assalamu alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat kepala sekolah, dewan guru, dan seluruh siswa SMP Harapan Bangsa yang berbahagia. Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru dan seluruh warga sekolah atas sambutan dan perhatian terhadap kehadiran kami di sini. Kami dari kepolisian sengaja datang ke sini untuk mengajak adik-adik SMP Harapan Bangsa untuk mendengarkan dan memahami bahaya narkoba. Saya mengimbau kepada adik-adik untuk menjauhkan diri dari obatobat terlarang. Saya merasa berbahagia bisa bertemu dengan adik-adik di sini. Adik-adik para remaja memiliki motivasi besar untuk bersama-sama memikirkan masa depan bangsa. Adik-adik yang berbahagia, dalam agama jelas mengharamkan setiap yang memabukkan. Mengapa dilarang? Karena semua itu jelas akan merusak dan menghancurkan kehidupan manusia. Kalau kita sampai terjerumus dalam masalah obat-obat terlarang, akan sangat sulit untuk keluar dari perangkap tersebut. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya mengajak seluruh siswa untuk berhatihati jangan sampai ada salah satu dari kita terjerumus ke dalam pemakaian obatobat terlarang. Kalau ada salah satu yang sudah terkena, akibatnya akan panjang karena sudah pasti ia akan mengajak kawan lainnya untuk ikut bersamanya. Maka jagalah diri kalian masing-masing untuk tidak terpengaruh terhadap pemakaian obat-obat terlarang. Adik-adik yang berbahagia, beruntung bagi kalian yang tidak terjerumus masalah obat-obatan terlarang, karena seseorang yang sudah terjerumus akan mengalami gangguan baik jasmani maupun rohani. Gangguan pada jasmani dapat dilihat tubuh kurus, mata cekung, sering loyo, sering mengantuk, dan lain-lain. Gangguan pada rohani/psikis dapat dilihat kurang bersemangat, rasa malu terhadap orang lain berkurang, malas, tidak memperhatikan lingkungan sekitar, berani pada orang tua, dan lain-lain. Gangguan itu terjadi karena sifat obat-obat terlarang adalah merusak jaringan syaraf dan organ-organ tubuh lainnya. Kalau seseorang pernah mengonsumsi obat terlarang, ia cenderung mengulang lagi. 127 Melihat kenyataan tersebut, saya mengajak adik-adik untuk menjauhi obatobat terlarang. Kalian sebagai generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan generasi tua. Kalian harus mempersiapkan diri demi kemajuan kita bersama. Jangan sampai kalian menyia-nyiakan masa mudamu untuk kegiatan-kegiatan yang merusak masa depanmu dan masa depan bangsa. Mengakhiri ceramah saya ini, saya mengajak para siswa untuk turut serta memerangi dan menjauhi narkoba. Semoga kalian terhindar dari narkoba. Terima kasih. Wassalam ualaikum wr. wb. A. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan pidato/ceramah yang telah diperdengarkan oleh gurumu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Dari kedua teks di atas, manakah yang termasuk pidato/ceramah/ khotbah? Berilah alasan jawabanmu! 2. Siapakah yang menyampaikan pidato/ceramah pada masing-masing teks di atas? 3. Apakah topik masing-masing pidato/ceramah di atas? 4. Apakah topik yang disampaikan cukup aktual? 5. Bagaimanakah penggunaan bahasa kedua teks tersebut? 6. Sebutkan perbedaan kedua isi teks pidato/ceramah di atas! 7. Tulislah isi masingmasing pidato/ceramah di atas! 8. Pada acara apakah pidato/ceramah di atas! 9. Dari kedua teks pidato/ceramah di atas, teks manakah menurut Anda yang paling baik dilihat dari cara pengungkapannya? 10. Buatlah ringkasan masing-masing teks pidato/ceramah di atas dengan bahasa kalian sendiri dalam satu paragraf! Ringkasan pidato Ringkasan ceramah...

99 ... B. Menulis Bagian-bagian Pidato Setelah Anda mendengarkan pidato/ceramah, tulislah bagianbagian pidato/ceramah di atas! 1. Sapaan dalam pidato/ceramah Membuka pidato Penjelasan terhadap isi pesan yang disampaikan Ajakan melakukan hal berdasarkan isi pidato Ucapan terima kasih Permohonan maaf dalam pidato Menutup pidato Salam dalam pidato Berdasarkan pidato/ceramah/khotbah yang telah kalian dengar, tentukanlah ciri-ciri pidato/ceramah/khotbah dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom yang sesuai! N o. A spek P idato C iri-ciri C eram ah K hotbah K et. D isam paikan pada situasi resm i D isam paiakan pada situasi tidak resm i B ahasanya singkat, jelas, dan padat B ahasa yang digunakan kom unikatif Topik disam paikan secara jelas dan terurai B ersifat ajakan kebaikan untuk m elakukan hal-hal baik B ersifat keagam aan B isa disam paikan kapan, di m ana saja tanpa m em bedakan agam a B erisi tentang pengetahuan B ersifat ajakan Setelah mengisi kolom di atas, tulislah ciri-ciri pidato, ceramah, dan khotbah! C. Menemukan Hal-hal Pokok dalam Pidato/ Ceramah/Khotbah Apakah hal pokok itu? Hal pokok dalam pidato merupakan bagianbagian pokok yang mendukung isi pidato. Hal pokok bisa berupa halhal penting atau pokok-pokok isi yang terdapat dalam pidato/ceramah/ khotbah. Contoh Hal pokok dalam pidato/ceramah: - Tanggal 28 Oktober merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya para pemuda. - Obat-obat terlarang dapat merusak syaraf dan jaringan tubuh. Berdasarkan contoh di atas, tulislah hal-hal pokok yang terdapat dalam pidato/ceramah/khotbah di atas, paling sedikit 5 buah! Hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah D. Menyimpulkan Pesan/Pidato/Ceramah/Khotbah Pesan disebut juga amanat, yaitu nilai-nilai kebaikan yang ingin disampaikan oleh pembicara melalui pidatonya. Pesan bisa secara eksplisit/tersurat (diungkapkan secara langsung) dan secara implisit/ tersirat (tidak diungkapkan secara langsung). Contoh Amanat yang terdapat dalam pidato: -

100 Pemuda hendaknya selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hendaknya kita selalu menjauhkan diri dari obat-obatan terlarang. 129 Cara mencari pesan dalam pidato: Pesan/ amanat dalam pidato dapat diketahui melalui dua cara, yaitu secara eksplisit dan implisit. Eksplisit artinya secara tersurat/tertulis/ secara langsung dengan kata-kata dalam pidato yang disampaikan. Implisit artinya secara tersirat/tidak disampaikan secara langsung dengan kata-kata. Pendengar menyimpulkan sendiri pesan tersebut. Cara menemukan pesan pidato: 1. Dengarkanlah pembacaan pidato dengan saksama. 2. Pahamilah tema pidato. 3. Pahamilah isi pidato tersebut. 4. Catatlah kata-kata kunci yang berupa ajakan yang disampaikan oleh pembawa pidato. 5. Cermatilah kesimpulan yang disampaikan oleh pembawa pidato. Cara menemukan pesan pidato Teks pidato... Anak-anak yang berbahagia, rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, misalnya kanker, paru-paru, jantung, dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak tidak merokok. Jaga kesehatan sejak dini. Selain merusak kesehatan, merokok juga dapat menimbulkan gangguan psikis/mental. Siswa yang terbiasa merokok, cenderung malas belajar. Merokok juga dapat mengganggu masalah keuangan, apalagi anak-anak belum bisa mencari uang sendiri. Sebaiknya uang yang kita miliki, kita tabung untuk keperluan yang lain. Melalui kesempatan ini, saya mengajak anakanak untuk bisa mempersiapkan diri sejak dini.tataplah masa depan yang lebih cerah. Jangan terpengaruh hal-hal yang tidak bermanfaat.... Pesan dalam pidato di samping secara eksplisit (tersurat): 1. Sebaiknya anak-anak tidak merokok. 2. Jaga kesehatan sejak dini. 3. Sebaiknya uang yang kita miliki, kita tabung untuk keperluan yang lain. 4. Tataplah masa depan yang lebih cerah. 5. Jangan terpengaruh halhal yang tidak bermanfaat. Pesan secara implisit (tdak tersurat): 1. Sebaiknya kita jangan merokok, sebab rokok dapat menyebabkan berbagai pengaruh negatif. 2. Sebagai generasi muda, kita perlu menata masa depan yang lebih baik. 130 Tulislah amanat pidato/ceramah yang Anda dengar! Amanat dalam pidato (teks 1) Secara eksplisit: Secara implisit Amanat dalam ceramah (teks 2) Secara eksplisit: Secara implisit E. Pelatihan Dengarkanlah sebuah pidato/cermah/kotbah (pilih salah satu) di televisi atau radio. Simaklah dengan seksama. Datalah isi pidato/ ceramah/kotbah dengan mengisi lembar berikut ini! Judul pidato/ceramah/kotbah:.. Narasumber/penyampai pidato/ceramah/khotbah : Tema :.. Waktu :.. Tempat :

101 .. Pokok-pokok pidato/ceramah/khotbah : dst. Ringkasan isi pidato/ceramah/khotbah Amanat/pesan dalam pidato/ceramah: Bagian Kedua Memberi Komentar Isi Pidato/Ceramah/ Khotbah Perhatikan pidato berikut ini! Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yang terhormat dewan guru, Para siswa yang berbahagia. Gambar: Image bank Pertama marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Mahaesa yang telah melimpahkan rahmat-nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di Aula ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Para siswa yang saya cintai, pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato saya tentang Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Bangsa. Telah kita ketahui bersama bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sejarah menunjukkan bahwa manusia sejak dalam perut Si Ibu sudah mendapatkan pendidikan, yaitu melalui perilaku dan sifatsifat Si Ibu. Ketika lahir, si bayi telah mendapatkan pendidikan dari ibunya melalui contoh sehari-hari. Pada usia kanak-kanak mereka terus menerus mendapatkan pendidikan di keluarga dan dilanjutkan dengan pendidikan formal di sekolah. Setelah dewasa mereka terus dan terus belajar baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Seiring dengan perkembangan teknologi, kita tidak bisa menghindar dari proses pendidikan. Bangsa yang mau belajar melahirkan masyarakat yang maju dan mampu menemukan teknologi-teknologi baru yang berguna bagi umat manusia. Dengan majunya negara-negara di belahan Eropa, Amerika, Asia, dan banyak negara, mengharuskan kita memajukan pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Bertitik tolak dari hal tersebut, kalian sebagai siswa perlu melakukan hal-hal berikut ini. a. Berkemauan untuk maju Sebagai seorang siswa kalian perlu memiliki perilaku yang lebih baik dari hari ini. Kalian perlu melakukan upaya-upaya untuk bisa maju. b. Memanfaatkan waktu untuk membaca Membaca berarti membuka jendela dunia. Siapa yang mau rajin membaca ia akan mengetahui perkembangan dunia. Hasil temuan ilmu pengetahuan dan teknologi semua dituangkan dalam buku, majalah atau media masa yang bisa dibaca masyarakat. c. Mau bekerja keras Negara yang maju adalah negara yang masyarakatnya mau bekerja keras. Kalian sebagai pelajar diharapkan mau bekerja keras dengan cara belajar tekun. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 132 d. Disiplin dan tepat waktu Kunci keberhasilan adalah disiplin. Disiplin maksudnya melakukan sesuatu hal sesuai dengan aturan yang ditetapkan, tepat waktu, dan tidak pernah melanggar aturan. Para siswa yang berbahagia, pada kesempatan ini pula saya ingin menyampaikan, jika ingin menjadi orang yang berhasil, kita harus mau memanfaatkan waktu sekecil-kecilnya, bekerja keras, dan disiplin. Disiplin dan kerja keras harus kita mulai dari diri kita sendiri sejak dini. Tidak ada orang

102 lain yang mampu mengubah diri kita selain diri kita sendiri. Kita harus mampu menata masa depan kita mulai sekarang. Melalui peringatan Hardiknas ini saya mengimbau kepada para siswa agar mau berubah. Sifat-sifat malas dan tidak peduli terhadap kemajuan, perlu kita ubah. Mari kita bangun bangsa ini dengan bekerja keras dan belajar tekun. Mengakhiri pidato ini, saya mengajak para siswa untuk membangun bangsa. Kita harus memulai dari diri kita sendiri. Kita perlu melakukan hal-hal terpuji dan kerja keras demi kemajuan bersama. Terima kasih. Wassalamu alaikum wr.wb. A. Menentukan Isi Pidato/Ceramah Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Siapakah yang berpidato pada pidato di atas? 2. Disampaikan pada acara apakah pidato tersebut? 3. Apakah yang seharusnya dilakukan para pelajar? 4. Menurut narasumber, sejak kapankah pendidikan anak dimulai? 5. Mengapa kita harus memanfaatkan waktu sejak sekarang? 6. Apakah yang harus dilakukan agar seseorang dapat berhasil dalam hidupnya? B. Memberi Komentar dengan Alasan Logis dan Bahasa Santun tentang Isi Pidato/Ceramah/Khotbah Memberi komentar isi pidato berarti memberikan tanggapan terhadap isi pidato yang disampaikan oleh seseorang. Berilah komentar isi pidato yang telah kalian simak! 1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang pembicara yang mengatakan pendidikan harus dimulai sejak dini? 2. Bagimanakah menurut pendapatmu tentang peranan pendidikan dalam kemajuan bangsa? 3. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang semangat pelajar saat ini dalam ikut memajukan bangsa? 4. Apa sajakah hal-hal yang harus dilakukan para pelajar agar dapat berperan dalam kemajuan pendidikan? 5. Kemukakanlah isi pidato di atas dari segi bahasa, isi, pilihan kata, dan kelengkapan informasi! 133 Memberikan Komentar cara Membawakan Pidato Berilah tanggapanmu tentang cara penyampaian pidato yang telah kalian cermati di atas! No. Pernyataan Pertanyaan pemandu 5 1 Kesesuan isi dengan tema pidato 4 Skor 3 2 Ket 1 a. Apakah pembawa pidato menyampaikan isi pidato secara lengkap? b. Apakah pembawa pidato mampu menyampaikan isi pidato secara baik? c. Apakah bagian pembuka, isi, dan penutup cukup baik? 2 Pilihan kata a. Apakah kata-kata yang digunakan dalam berpidato sesuai dengan konteks berpidato (situasi,

103 kondisi, tingkat kemampuan pendengar, dll)? b. Apakah kata-kata yang digunakan dapat mudah dimengerti oleh pendengar? 3 Keefektifak kalimat a. Apakah kalimat-kalimat yang digunakan dapat mudah dimengerti oleh pendengar? b. Apakah klalimat-kalimat yang digunakan cukup efektif/tidak berbelit-belit? 4 Cara pembawaan pidato a. Apakah pidato disampaikan dengan jelas? b. Apakah pembawa pidato berekspresi secara tepat? c. Apakah intonasi pembawa pidato sangat tepat? d. Apakah gestur pembawa pidato sangat tepat? Skor Ideal 55 Skor perolehan sis Rumus Skor Akhir = x 100 Skor maksimal 134 Memberikan Tanggapan Terhadap Isi Pidato Cermatilah pernyataan dalam kolom berikut ini (pernyataan yang disampaikan nasumber pada teks pidato). Isilah kolom pada pernyataan setuju atau tidak setuju, lalu berilah tanggapan/alasan jawabanmu! No. Pernyataan dalam pidato 1 Bangsa yang mau belajar melahirkan masyarakat yang maju dan mampu menemukan teknologi. Kita perlu memajukan pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Sifat-sifat malas dan tidak peduli terhadap kemajuan, perlu kita ubah Sebagai seorang siswa kalian perlu memiliki perilaku yang lebih baik dari hari kemarin. Memanfaatkan waktu untuk membaca Siapa yang mau rajin membaca ia akan mengetahui perkembangan dunia. Kalian sebagai pelajar diharapkan mau bekerja keras dengan cara belajar tekun. Kunci keberhasilan adalah disiplin Jika ingin menjadi orang yang berhasil, kita harus mau memanfaatkan waktu sekecil-kecilnya, bekerja dan keras. Kita harus mampu menata masa depan kita mulai sekarang

104 10 Tanggapan Setutu Tidak setuju Alasan Memberikan Komentar terhadap Kelengkapan Isi Pidato Berikanlah komentar terhadap kelengkapan isi pidato yang telah kalian cermati! 1. Apakah terdapat bagian pembuka, isi, dan penutup? 2. Tulislah secara singkat bagian-bagian pidato tersebut? a.... b.... c Apakah tiap-tiap bagian (pembuka, isi, dan penutup) disampaikan secara jelas? 4. Tulislah alasanmu! a.... b.... d Berilah komentar terhadap keseluruhan isi pidato yang telah kamu cermati!... Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 135 Rubrik penilaian memberikan komentar terhadap pidato/ceramah/khotbah No. Aspek yang Dinilai 1 Kesesuaian Komentar dengan pidato yang didengar a. Komentar yang dikemukakan sangat sesuai dengan isi pidato yang disampaikan b. Komentar yang dikemukakan cukup sesuai dengan isi pidato yang disampaikan c. Komentar yang dikemukakan tidak sesuai dengan isi pidato yang disampaikan Lafal a. Tekanan ucapannya baku (tidak terdengar bahasa daerah) b. Ucapannya selalu dapat dipahami c. Melafalkan dengan sulit, agak susah dipahami d. Ucapannya sangat susah dipahami Pilihan Kata a. Kata-kata yang digunakan sangat tepat, sesuai dengan situasi b. Terdapat beberapa kata yang kurang tepat c. Menggunakan banyak kata yang kurang sesuai dengan situasi d. Kata-kata yang digunakkan kurang tepat dan tidak sesuai dengan situasi Kelancaran Pengungkapan a. Pengungkapannya lancar sekali b. Bicaranya lancar, tetapi masih mengulang-ulang kata yang sama c. Bicaranya kurang lancar, agak tersendat-sendat d. Bicaranya sebentar-sebentar berhenti Ekspresi a. Ekspresi sangat mendukung b. Ekspresi cukup mendukung c. Ekspresi kurang mendukung d. Ekspresi tidak mendukung Skor Maksimal Skor Skor Perolehan Siswa 2 1

105 Uji Kompetensi Dengarkanlah sebuah pidato/ceramah dari radio/televisi! Catatlah pokok-pokok isi pidato tersebut! Kemukakanlah isi pidato yang Anda dengarkan! Berilah komentar tentang isi pidato tersebut! Kemukakan hal-hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan pidato tersebut! 136 Bagian Ketiga Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah Agar pidato yang disampaikan berhasil, seseorang perlu mempersiapkan naskah pidato secara baik. Pidato yang baik, perlu dipersiapkan secara matang. Salah satu persiapan yang perlu dilakukan adalah menyusun naskah pidato. Naskah pidato sangat penting untuk kelancaran berpidato. Apakah naskah nanti akan kalian bacakan secara lengkap, kalian hafalkan, atau kalian ambil garis besarnya saja, bergantung metode apa yang akan kalian gunakan dalam berpidato. Kalian perlu melakukan persiapan tertulis secara benar agar pidato yang kalian lakukan betul-betul dapat diterima secara baik oleh pendengar. Sebelum menulis teks pidato, cermatilah teks pidato berikut ini! Assalamu alaikum wr. wb. Sumber foto: Dok. penerbit Yang terhormat Kepala SMP Tunas Mekar, Yang terhormat Bapak Ibu Guru, Yang terhormat, tamu undangan, dan Kawan-kawan yang berbahagia. Terlebih dahulu, perkenankanlah saya atas nama teman-teman kelas tiga, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapk/Ibu Guru yang telah mendidik dan mengajar kami dengan penuh kasih sayang, sehingga kami dapat berhasil menamatkan pelajaran di sekolah tercinta ini. Selama tiga tahun, kami menuntut ilmu di sekolah tercinta ini. Selama itu pula kami telah menjalin ikatan batin yang sangat dalam dengan Bapakbapak, Ibu-ibu guru, dan semua warga sekolah di sini. Kami akan berusaha mematuhi dan melaksanakan segala pesan Bapak/ Ibu selama ini, karena kami merasa bahwa Bapak/Ibu adalah orang tua kami sendiri. Tidak terasa tiga tahun telah berlalu, kami yakin selama itu kami melakukan kesalahan-kesalahan, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Melalui kesempatan ini, saya menyampaikan permohonan maaf yang sangat dalam atas segala kesalahan yang kami perbuat. Melalui kesempatan ini, perkenankanlah saya mohon pamit meninggalkan bangku sekolah ini setelah tiga tahun kami menimba ilmu di sekolah tercinta ini. Doa dari Bapak dan Ibu guru serta semua warga sekolah sangat kami harapkan. Semoga di tempat yang baru nanti kami bisa lebih baik dari sekarang. Kami yakin bahwa ini bukan suatu perpisahan yang memisahkan kami dengan Bapak/Ibu guru dan adik-adik, namun ini adalah peristiwa alih jenjang yang mengantarkan kami ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tak ada yang mampu memisahkan ikatan batin kita. Semoga kami selalu diberi kekuatan 137 untuk tetap menjalin silaturahmi dengan sekolah tercinta ini. Bapak/Ibu guru dan adik-adik yang tercinta, kami akan meninggalkan bangku SMP ini. Semoga di sekolah yang baru nanti kami bisa berprestasi dan mampu membawa nama baik sekolah kita. Kami belum bisa memberikan hal yang terbaik pada sekolah ini. Yang bisa kami berikan hanyalah sebuah kunci gerbang, yaitu kunci yang sewaktu-waktu mampu membuka mata hati kami untuk tetap mengenang, dan menjalin tali kasih antara kami dan Bapak/Ibu guru, serta adik-adik kelas. Kepada adik-adik kelas, kami berpesan belajarlah yang rajin, patuhilah semua tata tertib sekolah, niscaya engkau akan berhasil. Semoga

106 kalian bisa lebih baik dan dapat membawa nama baik sekolah. Demikian sambutan kami, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu guru dan hadirin, kami menyampaikan permohonan maaf. Terima kasih. Wassalamu alaikum wr. wb. A. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan teks pidato di atas, jawablah pertanyan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah topik pidato di atas? 2. Siapakah yang menjadi pembicara pada pidato tersebut? 3. Siapakah yang menjadi pendengar dalam pidato di atas? 4. Disampaikan pada acara apakah pidato tersebut? 5. Apakah isi pidato di atas? 6. Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam teks pidato tersebut? 7. Bagaimanakah kata-kata yang digunakan? 8. Bagaimanakah kalimat yang digunakan? 9. Bagaimanakah situasi dalam berpidato tersebut? 10. Komunikatifkah pidato tersebut? Berilah alasan jawabanmu! B. Berlatih Menentukan Kalimat Efektif dalam Penulisan Teks Pidato Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai! Jawaban No Pernyataan Efektif Tidak Efektif Hadirin yang saya hormati. 1 Para hadirin yang saya hormati. 2 Acara berikutnya, sambutan dari kepala desa. Kepada Bapak Arifin, waktu dan tempat kami persilakan. Acara berikutnya sambutan kepala sekolah. Bapak Lukman Hakim, waktu dan tempat kami haturkan. Kepada para tamu undangan, dimohon berdiri sejenak. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Demikianlah pidato sambutan saya, semoga Saudara-saudara sekalian mau membantu saudarasaudara kita yang terkena musibah bencana alam. Kami menyampaikan terimah kasih sebanyakbanyaknya kepada tuan rumah yang telah menyambut rombongan kami dengan hangat v Perbaikan 3 4

107 Acara berikutnya sambutan kepala sekolah. Bapak Lukman Hakim, waktu dan tempat kami haturkan. Kepada para tamu undangan, dimohon berdiri sejenak. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Demikianlah pidato sambutan saya, semoga Saudara-saudara sekalian mau membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam. Kami menyampaikan terimah kasih sebanyak-banyaknya kepada tuan rumah yang telah menyambut rombongan kami dengan hangat. Saya mengajak Saudar-Saudara tetap berjuang membela rakyat kecil. Saya berharap kepada para pemuda desa ini agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menginjak acara berikutnya yaitu sambutan dari ketua panitia pelaksana. C. Melakukan Persiapan Penulisan Naskah Pidato/Cerama/Khotbah Sebelum menulis naskah pidato, kalian perlu melakukan persiapan-persiapan penyusunan naskah pidato yang akan kalian sampaikan. Meskipun pidato yang akan kalian sampaikan secara lisan, ada baiknya kalian menulis naskah terlebih dahulu agar pidato yang kalian sampaikan baik dan lengkap. Langkah-langkah Menulis Naskah Pidato 1. Menentukan maksud pidato Sebelum berpidato, kialian perlu menentukan tujuan pidato terlebih dahulu. Apakah untuk memberitahukan sesuatu, mengajak, mendorong, berbuat, bertindak, melaporkan, menjamu, menghibur, membujuk, mendesak, atau meyakinkan? 2. Menganalisis pendengar dan situasi Langkah ini bertujuan untuk mengetahui situasi apa pidato itu akan disampaikan? Di mana pembicaraan itu akan berlangsung? Siapa pendengarnya? Apakah dari kalangan pegawai, wiraswasta, petani, atau yang lain. Hal ini berkaitan dengan isi pidato dan bahasa yang akan digunakan oleh pembicara. Misalnya situasinya resmi dan pendengarnya dari kalangan petani, bahasa yang digunakan adalah bahasa komunikatif dan jangan menggunakan kata-kata ilmiah yang sulit dipahami. 3. Memilih dan menyempitkan tema Tema disebut juga topik. Perbedaannya terletak pada keluasan cakupan. Tema merupakan dasar cerita yang menjiwai seluruh isi cerita, karangan, atau pembicaraan. Sifatnya masih umum. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam suatu diskusi atau karangan. Sifatnya sudah fokus. Topik pidato hendaknya jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit. Kalau terlalu luas arah pembicaraannya kemana-mana, dan kalau terlalu sempit cakupannya kurang lengkap. Topik yang luas hendaknya dipersempit agar mudah pengembangannya menjadi uraian pidato. Topik yang telah dipersempit bisa dijadikan judul pidato. Berikut ini disajikan contoh topik dan penyempitan topik. 139 No Topik Penyempitan topik

108 1 Kesehatan - Olah raga Pagi Menambah Kesehatan Tubuh - Kegemaran Olah raga Perlu Ditanamkan Sejak Dini - Hidup Bersih, Hidup Sehat 2 Transportasi - Pengembangan Transportasi Darat di Daerah Terpencil Perlu Dilakukan untuk Peningkatan Ekonomi - Perkeretaapian di Indonesia dan Masalahnya - Transportasi Laut di Selat Sunda 3 Ekonomi - Perkembangan Ekonomi Indonesia Tahun Upaya Pembinaan Industri Kecil Industri Rumah Tangga - Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui Pendirian Koperasi Cara menyempitkan tema/topik 140 Menulis Teks Pidato 1. Menentukan tema pidato. 2. Mencari bahan pidato 3. Membuat kerangka pidato. 4. Mengembangkan kerangka pidato. 5. Melafalkan dengan suara nyaring. Setelah mendata topik-topik dan mempersempit topik, tulislah topik pidato/ceramah/khotbah paling sedikit 5 buah dan buatlah penyempitan masing-masing topik tersebut! Mengumpulkan bahan Carilah bahan yang sesuai dengan topik dan tujuan pidato yang akan kalian tulis. Bahan tersebut berupa materi yang akan kamu sampaikan, referensi, teori, buku sumber, dan sebagainya. 5. Membuat kerangka uraian pidato/ceramah/khotbah Sebelum menulis teks pidato, sebaiknya kalian membuat kerangka uraian agar pidato yang akan kalian sampaikan mudah, tepat sasaran, dan sesuai dengan topik dan tujuan. Contoh Kerangka pidato/ceramah/khotbah Topik Judul Tujuan Sasaran Uraian : Kebersihan Lingkungan : Kebersihan Lingkungan Menuju Hidup Sehat : Agar masyarakat mau menjaga kebersihan lingkungan sekitar : Warga masyarakat : a. Pembuka 1) Pentingnya kebersihan lingkungan bagi kesehatan 2) Perlunya warga memelihara kebersihan lingkungan b. Isi 1) Tempattempat yang perlu mendapat perhatian tentang kebersihan 2) Cara-cara menjaga kebersihan lingkungan 3) Tidak membuang sampah di sembarang tempat 4) Menyediakan bak-bak sampah di setiap rumah 5) Membersihkan saluran air 6) Melaksanakan program bersih lingkungan c. Penutup Tercapainya program kebersihan lingkungan perlu dipertahankan terus-menerus.

109 6. Menguraikan Secara Detail Kerangka Pidato Setelah membuat kerangka uraian pidato, kembangkanlah setiap bagian dan jabarkanlah kerangka tersebut menjadi teks pidato lengkap! Kembangkanlah kerangka pidato di atas menjadi teks pidato lengkap! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 141 D. Pelatihan Sebelum melakukan pidato/ceramah/khotbah, kalian perlu mempersiapkan terlebih dahulu uraian pidato. Kerjakanlah latihan berikut ini! 1. Tulislah topik-topik pidato/ceramah/khotbah yang menurut kalian paling aktual dan layak untuk diangakat, paling sedikit 3 buah! No. Topik Tulislah salah satu topik yang paling tepat/aktual dari beberapa topik yang telah kalian daftar. Tulislah tujuan dan sasaran pendengarnya! No. Topik Tujuan Sasaran Berdasarkan topik yang telah kalian tulis di atas, buatlah kerangka uraiannya! Topik Judul Tujuan Sasaran Uraian : : : : : a. Pembuka

110 b. Isi c. Penutup Uraikanlah kerangka pidato yang telah kalian buat menjadi teks pidato lengkap! Uraian Teks Pidato 142 Rubrik Penilaian Menulis Pidato No. 1 Aspek yang dinilai Kesesuan isi dengan tema pidato Pertanyaan pemandu 5 4 Skor 3 2 a. Apakah isi pidato sesuai dengan tema yang telah ditentukan? b. Apakah isi pidato berfokos pada tema yang telah ditentukan? 2 Kengkapan isi pidato a. Apakah terdapat bagian pembuka, isi, dan penutup? b. Apakah tiap-tiap bagian disampaikan secara rinci? 3 Pilihan kata a. Apakah kata-kata yang diitulis dalam teks pidato sesuai dengan konteks (situasi, kondisi, tingkat kemampuan pendengar, dll)? b. Apakah kata-kata yang ditulis dalam teks pidato mudah dimengerti? 4 Keefektifan kalimat a. Apakah kalimat-kalimat yang digunakan dapat mudah dimengerti? b. Apakah klalimat-kalimat yang digunakan cukup efektif/tidak berbelit-belit? Skor Ideal 40 Skor perolehan sis Rumus Skor Akhir = x 100 Skor maksimal

111 Ket Bagian Keempat Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika dalam Novel Angkatan an Untuk mengawali pembelajaran ini, datalah nama buku sastra (novel, cerpen, drama, kumpulan puisi) yang pernah kalian baca. Tulislah nama pengarang dan tahun angkatannya. No. 1 Buku Sastra Nama Pengarang Layar Terkembang Sutan Takdir Alisjahbana Bentuk Karya Sastra Novel Angkatan dst Novel Pernahkah kalian membaca novel? Berapa judulkah novel yang pernah kalian baca? Novel angkatan berapakah yang paling kalian sukai? Novel merupakan salah satu jenis cerita rekaan seperti cerpen. Novel dikemas dalam bentuk yang panjang dan alur yang bercabangcabang. Novel dan cerpen memiliki banyak kesamaan. Perbedaannya terutama terletak pada intensitas atau kedalaman perwatakannya dan ragam alur ceritanya. Di dalam novel penggambaran watak tokoh lebih mungkin dirinci setuntas-tuntasnya. Dalam cerita pendek, penggambaran watak tokoh tidak dirinci setuntas-tuntasnya karena bentuknya yang pendek. A. Memahami Alur dalam Novel Alur dalam novel berbeda dengan alur dalam cerita pendek. Perbedaannya, alur dalam cerpen umumnya sederhana, tidak terjadi pencabangan, dan hanya mengandung satu peristiwa. Alur dalam novel umumnya bercabang-cabang, ganda, dan banyak terjadi aluralur kecil lagi. Alur novel mengandung rentetan peristiwa. Hal ini menjadikan cerita dalam novel panjang lebar bisa mencapai satu buku tebal. Baik alur cerpen maupun alur novel pada dasarnya terdiri atas tiga bagian, yaitu: a. Bagian perkenalan (eksposisi) b. Bagian perumitan (komplikasi) c. Bagian peleraian (resolusi) 144 Secara garis besar, tahapan-tahapan alur dibagi menjadi lima bagian. 1. Situation atau pelukisan keadaan. Pada bagian ini, pengarang mulai melukiskan keadaan, pengenalan situasi dan para tokoh. 2. Generating Circunstances atau peristiwa mulai bergerak. Pada bagian ini, peristiwa yang bersangkut paut mulai bergerak. 3. Rising Action atau konflik mulai menegang. Bagian ini berisi konflik mulai menegang. Pertentangan antartokoh mulai menegang. 4. Climax atau klimaks disebut juga puncak. Peristiwa-peristiwa atau konflik mencapai puncaknya. 5. Denonemen atau peleraian. Bagian ini berisi klimaks mulai menurun, atau pemecahan masalah dari semua peristiwa. B. Memahami Tokoh dan Perwatakan dalam Novel Tokoh dan perwatakan dalam novel mempunyai kesamaan dengan cerita-cerita lain seperti cerpen dan karya sastra lain. Hal yang membedakan novel dengan cerpen adalah intensitas dan kedalaman pembahasannya. Di dalam novel,

112 pengambaran watak tokoh dapat dilakukan lebih intensif dan mendalam, artinya tokoh dan perwatakan dalam novel lebih longgar, dalam, dan berulang-ulang. Secara garis besar, penggambaran tokoh dalam novel dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan cara analitik, dramatik, dan campuran. Cara analitik yaitu cara penggambaran watak tokoh secara langsung, artinya gambaran watak tokoh dipaparkan oleh pengarang secara langsung. Cara dramatik, yaitu cara menggambarkan watak tokoh secara tidak langsung. Cara campuran yaitu, memadukan keduaduanya. Cara yang lazim dilakukan para pengarang dalam mendiskripsikan tokoh adalah: a. melalui dialog antartokoh yang bersangkutan dengan tokoh lain; b. melalui gerak-gerik atau perilaku tokoh yang bersangkutan; c. melalui gambaran lingkungan sekitar (misalnya tempat tinggal) tokoh yang bersangkutan; d. melalui pandangan, pendapat, atau menyatakan sikap tokoh lain tentang tokoh yang bersangkutan. C. Mengenal dan Memahami Novel Angkatan Apakah novel angkatan itu? Karya sastra novel merupakan cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia dengan segala karakternya. Novel disusun dengan bahasa yang ekspresif dengan penataan alur tertentu, konflikkonflik tertentu. Pelaku mengalami kejadian yang luar biasa yang dapat mengubah nasib hidup pelakunya. Angkata 20 adalah angkatan sastrawan yang muncul sekitar tahun 1920 yang juga disebut angkatan Balai Pustaka. Angkatan 30 adalah angkatan sastrawan yang muncul pada tahun sekitar Novel angkatan 20 merupakan 145 novel yang dikarang oleh pengarang angkatan 20 atau angkatan Balai Pustaka, sedangkan novel angkatan 30 adalah novel yang dikarang oleh pengarang angkatan 30 atau Angkatan Pujangga Baru. Jadi novel angkatan adalah novel yang dikarang/diterbitkan pada tahun an. Novel pada saat itu disebut roman. Roman dan novel menurut pengertian sejarahnya memiliki beberapa perbedaan, namun sekarang kedua istilah tersebut dianggap sama. D. Membaca Novel Angkatan Agar mampu memahami novel angkatan an, bacalah dengan seksama cuplikan novel angkatan 20- an berikut ini! TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG Karya: S. Takdir Alisyahbana. Telah enam tahun lamanya ia mengembara dari dusun ke dusun untuk mencari nafkahnya tiga beranak, sejak rumahnya dimusnahkan oleh api, rumah yang didirikannya dengan tulang dan keringatnya sendiri dan sejak isterinya, belahan dadanya, berpulang ke rahmatullah oleh sebab kesusahan, meninggalkan dua orang anak, yang masih perlu asuhan ibu. Siapa yang melihatnya sekarang di dalam pondok buruk itu takkan menyangka, bahwa umurnya baharu tiga puluh lima tahun. Rambutnya telah mulai ke-putih2an dan mukanya di sana-sini telah berkerut2. Dalam enam tahun, sejak perceraian dengan isterinya, berlipat ganda terasa olehnya berat beban hidup mengimpit dirinya, sehingga kadang2 ia hampir putus asa dan meminta kepada Tuhan, supaya ia dapat menuruti isterinya ke negeri yang baka. Tetapi biasanya Jeling salah seorang dari anaknya cukuplah akan mengeraskan hatinya melawan kesengsaraan dan kesusahannya.. Didikan bunda kandung itu tak dapat di-dekat2i, di-tiru2, usahkan diganti sekalian sifat2 ibu, pengasih, penyayang dan pengampun tak dapat di-buat2, dipikir2kan. Hanya seorang ibu saja tahu apa yang patut dberikannya kepada anaknya, supaya ia sempurna menempuh per- juangan di dunia ini dan dalam segala daya-upayanya cintanya yang halus dan asli menjadi pedomannya yang tak pernah mungkir. Mula2, waktu Syahbuddin baru berpulang ke rahmatullah, Madang suami J episah, memelihara Mansur dan Laminah dengan kasih-sayang. Wah dari mana mengalirnya kasih-sayang itu tiadalah dapat di-terka2. Entah dari kasihankah, entah dari hati kecilnya. Pendeknya kedua anak itu dijaganya seperti anak kandungnya. Uangnya tak di-tahan2nya; belanja dan pakaian kedua anak itu tak pernah kurang dan kalau hari raya mereka itu dibelikannya mercun berupiah2. Tetapi

113 semuanya isi dunia ini tak kekal, melainkan her-ubah2; demikiam jugalah Madang. Kedua anak itu lamakelamaan dipandangannya sebagai orang yang memberati bebannya, sebagai orang yang bukan pikulannya. Cinta kasih sayang dan bujuk2an yang dipertunjuk- kannya pada masa Syahbudin baru meninggal dahulu, tiap2 hari berubah menjadi keengganan, menjadi abai, ya, kesudahannya menjadi benci. Dahulu Mansyur dan Laminah tak pernah disuruhnya mengerjakan pekerjaan yang berat2; sehari2an kanak2 itu dapat ber -mai n2 dan ber olok-ol ok 146 berolok-olok dengan sekehendak hatinya dengan Marzuki, anak Jepisah. Sekarang tak dapat Madang melihat Mansur dan Laminah barang sekejab duduk bergurau. Hatinya se-olah2 mendidih, di-cari2nya jalan, supaya anak itu bekerja seakan-akan suatu kesenangan baginya melihat anak berdua itu lelah, ber-keringat2. Mencari kayu mengangkat air, ya apa yang tak mesti dikerjakan oleh Mansyur dan Laminah.... Hancur remuk dada Jepisah, kalau Madang dengan tak ber-agak2 melekatkan tangan dan rotan pada badan kedua anak itu. Biasanya larilah ia sebab tiada terlihat olehnya suaminya mengerjakan pekerjaan yang ganas itu.... Laminah telah seorang gadis tanggung; umurnnya hampir empat belas tahun, tetapi kalau orang melihat mukanya takkan orang menyangka, bahwa ia masih semuda itu. Di keliling mulutnya se-olah2 terbayang baris kemelaratan, baris yang hanya kita temui pada orang yang sengsara hidupnya. Rupanya: ber-hari2 menelan dan menahan kesedihan dan duka-nestapa, lambat-laun meninggalkan bekas jua.... Tiba2 berkata Mansyur pada adiknya: Bagaimanakah pikiran Minah sekarang? Rupa2nya kita di sini bertambah lama bertambah melarat. Apakah yang baik kita kerjakan? Masih tahankah Minah menderita cercanista dan tampar tempeleng Madang yang ganas itu? Atau baiklah kita pergi ke negeri yang lain mengadu peruntungan? Ah, jawab Laminah dengan suara yang sedih, sekarang semua itu Minah serahkan pada ikhtiar kakak; kalau begini rasanya tak kan sanggup lagi Minah tingal di negeri ketahun ini. Dari pada hidup dengan serupa ini, umpan kaki tangan orang setiap hari, pada perasaan Minah, lebih baik mati sekali. Tetapi, meskipun demikian, kakak lebih maklum. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Minah akan menurut saja.... Di rantau orang Mansur dan Laminah telah lebih kurang tiga minggu bekerja di toko roti. Mereka itu bekerja selalu dengan bersungguh-sungguh hati. Mula2 semua terasa janggal; keliling, teman2 bekerja, perkakas2, dan pekerjaan terasa baru dan kaku. Maklumlah orang yang tak pernah pergi ke kota! Tetapi lambat-laun semuanya itu menjadi biasa. Bukankah kata orang tua2: Hilang bisa karena biasa?... Adakah engkau dengar, Dar, bahwa Mansur ditahan dalam penjara. karena ia disangka orang mencuri uang orang Jepang tempat ia bekerja itu? Kata Malik pada suatu hari pada temannya Darwis. Mansur? Siapa itu? Tanya Darwis serta mengerutkan keningnya, se-olaholah hendak membangunkan ingatannya. Ah, alangkah pelupamu! ujar Malik dan dipukulnya beberapa kali bahu temannya. Kalau kusebut saja satu nama yang lain, pasti saat itu juga engkau teingat akan orang itu. Sungguh benar, aku tak kenal akan dia, kata Darwis lagi, Lekaslah sebutkan siapa itu!... Matahari terus menempuh jalannya seperti sedia kala dan perawan yang sial itu lupa akan makan dan minum, lupa akan mandi dan lain2. Pakaian kotor yang akan dicucinya ber-onggok2 dan di dapur bersehati bertaburan perkakas bertanak menggulai. Sedikitpun tak timbul di hati Laminah akan menyelesaikan rumahnya. Pikirannya amat sesak oleh gundah gulana. Apakah akan dikerj akannya sekarang? Ia seorang diri di rantau orang dan Mansur belum tentu lagi apabila dibebaskan. Siapa tahu, boleh jadi berbulan2 tinggal dalam penjara. 147 Dan sementara itu ke manakah ia harus pergi dan di kemanakah ia akan mendapatkan makan? Uang simpanan dahulu telah lama habis membeli pakaian dan keperluan rumah dan dapur dan uang simpanan yang lain boleh dikatakan tak ada.... Sungguh, payah ia memikirkan apakah yang se-baik2nya dikerjakannya sekarang. Untuk sehari dua ini pasti ia akan tingal di rumah itu....

114 E. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan cuplikan novel di atas, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! 1. Sebutkan para tokoh dan karakter dalam novel di atas! 2. Peristiwa apakah yang dialami tokoh utama? 3. Bagaimanakah sikap Madang dan Jepisah terhadap Mansur dan Laminah? 4. Apakah yang menyebabkan sikap Madang berubah? 5. Apakah yang dilakukan Madang dan Jepisah terhadap Mansyur dan Laminah? 6. Bagaimanakah sikap Mansur dan Laminah setelah mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari Madang dan Jepisah? 7. Apa sajakah penderitaan batin yang dialami Mansur dan Laminah? 8. Pergi ke manakah Mansur dan Laminah? 9. Bekerja sebagai apakah Mansur dan Laminah di kota? 10. Apakah Mansur dan Laminah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan? 11. Mengapa Mansur sampai berada dalam penjara? 12. Apa yang dilakukan Laminah saat ia ditinggalkan kakaknya di dalam penjara? 13. Bagaimanakah sikap orangorang sekitar terhadap nasib Mansur dan Laminah? 14. Bagaimanakah sikap Laminah dalam menjalani hidup? 15. Lanjutkan cerita novel tersebut menurut versi kalian sendiri! F. Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, dan Etika Mengidentifikasi artinya menentukan ciri-ciri terhadap suatu hal. Mengidentifikasi novel angkatan an berarti menguraikan ciriciri yang terdapat dalam novel angkatan an. Hal-hal yang diidentifikasi antara lain: tema, alur, latar, penokohan, bahasa, dan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Karya sastra periode sekarang berbeda dengan karya sastra yang diciptakan pada zaman dahulu (sebelum angkatan 45). Perbedaan tersebut meliputi tema, bahasa, penokohan, alur, dan unsur-unsur lain. Karya sastra angkatan an mencerminkan keadaan masyarakat pada zaman itu. 148 Agar mampu menentukan ciri-ciri novel angkatan 20-30, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Mengidentifikasi ciri-ciri novel angkatan dengan memberi ceklis pada kolom kerikut ini. No. Aspek Pertannyaan pemandu 1 Bahasa yang digunakan a. Apakah bahasanya mudah dipahami? b. Apakah menggunakan ungkapanungkapan lama? c. Apakah bahasanya komunikatif? d. Apakah menggunakan ejaan lama? e. Apakah menggunakan bahasa sehari-hari? 2 Tema a. Apakah tema yang diangkat masalah sosial? b. Apakah tema yang diangkat masalah politik? c. Apakah tema yang diangkat masalah adat? 3 Alur a. Apakah menggunakan alur yang rumit? b. Apakah Mengunakan alur yang bercabang-cabang? c. Apakah menggunakan alur yang sederhana? 4

115 Penokohan a. Apakah tokoh diungkapkan secara jelas? b. Apakah karakter tokoh diseskripsikan secara rinci? c. Apakah penokohan yang dikemukakan pengarang mudah ditangkap oleh pembaca? Jawaban Ya Tidak Berdasarkan hal-hal yang kamu kemukakan di atas, tulislah ciriciri novel angkatan an, dilihat dari bahasa, tema, alur, dan penokohan. Ciri-ciri novel angkatan an Mengidentifikasi Adat, Etika Novel Angkatan No. Pertanyaan 1 Kebiasaan-kebiasaan apakah yang dilakukan para tokoh pada novel Tak Putus Dirundung Malang? Apakah kebiasaan yang dilakukan para tokoh masih relevan dengan keadaan masa kini? Bagaimanakah sifat tokoh utama dalam menghadapi masalah? Tulislah etika yang baik yang diungkapkan dalam novel di atas! Tulislah contoh estetika yang diungkapkan dalam novel tersebut! Apakah tema sentral novel tersebut? Bagaimanakah penggunaan alur novel di atas? Apakah alur maju, mundur, atau campuran? Bagaimanakah pelukisan karakter tokoh novel tersebut? Bagaimanakah penggunaan majas/gaya bahasa pada novel tersebut? Bagaimanakah pelukisan latar novel tersebut Apakah kekhasan novel tersebut jika dibandingkan dengan novel masa kini? Persoalan apakah yang dibicarakan pada novel tersebut? Jawaban Data tekstual/berdasarkan taks novel Berdasarkan kolom yang telah kamu isi, tulislah ciri khas novel angkatan an, dilihat dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan para tokoh yang meliputi, karakter, etika, dan estetika Ciri khas novel angkatan an

116 Tulislah ciri-ciri novel angkatan 20-30, dilihat dari kebiasaan, adat, dan etika dengan mengisi kolom di bawah ini! Bahasa yang digunakan... Kebiasaan yang dilakukan para tokoh/ Karakter tokoh... Adat istiadat masyarakat dalam cerita novel angkatan an... Ciri-ciri Novel Angkatan an Etika (sopan santun) tokoh/pelaku masyarakat dalam novel angkatan an... Estetika (nilai-nilai keindahan) dalam novel angkatan an, misalnya bahasanya ekspresif, pengungkapannya imajinatif, dsb.... Tema/pokok permasalahan yang dibahas/ yang diceritakan Menemukan Kata-kata Sulit dalam Novel Angkatan 20 (Tak Putus Dirundung Malang) Datalah kata-kata yang belum Anda mengerti dalam novel Tak Putus Dirundung Malang lalu diskusikan dengan kawanmu untuk menentukan arti kata tersebut! No Dst. Kata-kata Sulit bebannya ber-agak2 bersehati berolok-olok Arti Kata Menganalisis Watak Tokoh Setelah mengisi kolom di atas, buatlah kesimpulan tentang kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel angkatan 20! a. Kebiasaan Kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh/pelaku dalam novel Tak Putus Dirundung Malang (tulislah bukti tekstualnya)! b. Adat Adat yang dilukiskan dalam novel Tak Putus Dirundung Malng (tulislah bukti tekstualnya)! c. Etika/perilaku/sopan santun Etika para tokoh dalam novel Tak Putus Dirundung Malang (tulislah bukti tekstualnya)!...

117 d. Buatlah ringkasan isi (sinopsis) novel Tak Putus Dirundung Malang dalam tiga paragraf! G. Mengaitkan Isi Novel Tak Putus Dirundung Malang dengan Kehidupan Masa Kini Kalian telah membaca dan memahami isi novel Tak Putus Dirundung Malang. Agar bisa mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Adakah nilai-nilai dalam novel tersebut yang dapat diteladani? 2. Nilai-nilai kebaikan apakah yang sampai saat ini masih relavan dan dapat dicontoh? 3. Adakah peristiwa masa kini yang sama dengan peristiwa dalam novel tersebut? 4. Dalam novel Tak Putus Dirundung Malang, bagaimanakah menurut pendapatmu sikap Laminah yang tetap sabar menerima keadaan yang susah? 5. Bagaimanakah menurut pendapatmu sikap Mansur terhadap Laminah (adiknya)? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX H Bagaimanakah menurut pendapatmu sikap tokoh Madang terhadap Mansur dan Laminah? 7. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang peristiwa yang dialami Mansur dan Laminah? 8. Tulislah bagian-bagian cuplikan novel Tak Putus Dirundung Malang yang tidak relevan dengan zaman sekarang? 9. Bagaimanakah sikapmu dalam menghadapi hal-hal yang kurang relevan dengan situasi sekarang? 10. Tulislah bagian-bagian isi novel Tak Putus Dirundung Malang yang masih relevan hingga kini! H. Mengungkapkan Nilai-nilai Novel Tak Purus Dirundung Malang yang Masih Relevan Nilai-nilai merupakan tuntunan moral yang baik dan sesuai dengan norma-norma masyarakat setempat. Setiap novel ditulis pengarang dengan mengungkapkan nilai-nilai kebaikan yang perlu dan tidak perlu dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, kerjakan soalsoal berikut ini! 1. Kemukakan dengan data tekstual perilaku/sikap tokoh yang perlu dicontoh! 2. Kemukakan dengan data tekstual perilaku/sifat tokoh yang tidak baik untuk dicontoh! 3. Kemukakan dengan disertai data tekstual perilaku orang-orang disekitar tokoh utama yang baik untuk dicontoh! Uji Kompetensi 1. Bacalah sebuah novel angkatan an yang Anda sukai! 2. Kemukakanlah karakter tokoh-tokoh dalam novel tersebut! 3. Tulislah hal-hal baik yang dapat diteladani dari sifat/perilaku tokoh tersebut! 4. Tulislah latar novel yang Anda baca! 5. Kemukakanlah ciri khas novel yang Anda baca dibandingkan dengan novel angkatan masa kini! 153 Bagian Kelima Membandingkan Karakteristik Novel Angkatan an Pembelajaran yang lalu, kalian telah mambahas novel angkatan dengan mengidentifikasi ciri-cirinya. Tentunya kalian masih ingat bahwa novel angkatan 20 adalah novel yang ditulis dan diterbitkan sekitar tahun 1920, sedangkan novel angkatan 30 adalah novel yang ditulis dan diterbitkan pada tahun 30. Nama pengarang/sastrawan yang mengarang karya sastra baik puisi, prosa, maupun drama pada tahun

118 1920 dinamakan sastrawan angkatan 20. Hasil karyanya misalnya novel dinamakan novel angkatan 20. Begitu juga sastrawan yang berkarya pada tahun 1930 dan sekitarnya dinamakan sastrawan angkatan 30. Hasil karyanya dinamakan sastra angkatan 30. Sebelum membahas perbandingan novel angkatan 20-30, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu perkembangan sastra Indonesia dari zaman ke zaman. Perkembangan sastra menurut zamannya, dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Para ahli sastra Indonesia membuat pembagian yang berbeda-beda dengan sudut pandang mereka masing-masing. Akan tetapi, pandangan tersebut pada hakikatnya sama. Dari beberapa pandangan para ahli, secara garis besar perkembangan sastra Indonesia menurut zamannya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: 1., yaitu semua hasil karya sastra yang ditulis sebelum abad XX. 2. Sastra Indonesia, yaitu semua hasil karya sastra yang ditulis sejak masa Balai Pustaka atau tahun 1920 hingga kini. S a s t r a M e l a y u Dari kedua kelompok tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sastra melayu, meliputi: a. Masa Purba b. Masa Hindu-Budha c. Masa Islam d. Masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi 2. Sastra Indonesia a. Angkatan 20 atau angkatan Balai Pustaka b. Angkatan 30 atau angkatan Pujanga Baru c. Angkatan 45 d. Angkatan 66 e. Angkatan sesudah 66 Apakah setiap angkatan memiliki karakteristik? Karya sastra terus berkembang dari masa ke masa. Perubahan tersebut memberikan ciri sesuai dengan masa perkembangannya. Hal tersebut sesuai dengan sifat-sifat kebudayaan yang terus berkembang dan saling mempengaruhi. Seperti halnya kesusasteraan, sastra merupakan cerminan dari kehidupan pengarang Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 154 sebagai individu dari suatu kelompok masyarakat. Karya sastra merupakan cetusan jiwa pengarang senantiasa mencerminkan sikap kehidupan sosial masyarakat pada masa sesudah, sebelum, atau saat karya sastra itu diciptakan. Jadi, karya sastra yang dihasilkan pada zaman atau angkatan tertentu merupakan cerminan atau wakil dari kehidupan masa itu. Misalnya, karya sastra yang diciptakan pada tahun 1920, berisi tentang kehidupan dengan segala peristiwa-peristiwa yang

119 terjadi pada masa itu. Pada tahun 1920 dan sekitarnya terjadi tekanan sosial ekonomi akibat penjajahan Belanda, maka isi sastra terkait dengan hal tersebut. Pada tahun 1920 masalah adat merupakan hal yang harus dijunjung tinggi, maka sastra berisi tentang adat. Begitu pula novel yang ditulis saat ini, isi dan temanya adalah masalahmasalah yang terjadi saat ini. Bagaimanakah karakteristik novel angkatan an dan bagaimana perbandingannya dengan novel masa kini? Agar kalian mampu menentukan karakteristik dan mampu membandingkan novel angkatan an dengan novel masa kini, bacalah novel angkatan 30 dan novel masa kini berikut in. Layar Terkembang Oleh: Sutan Takdir Alisyahbana PINTU yang berat itu berderit terbuka dan dua orang gadis masuk ke dalam gedung akuarium. Keduanya berpakaian cara Barat; yang tua dahulu sekali masuk memakai jurk tobralko putih bersahaja yang berbunga biru kecil-kecil. Rambutnya bersanggul model Sala, berat bergantung pada kuduknya. Yang muda, yang lena mengiring dari belakang, memakai rok pual sutra yang coklat warnanya serta belus pual sutra yang kekuning kuningan. Tangan belus itu yang panjang terbuat dari georgette yang halus berkerut-kerut, mengembang di pergelangan tangan, sangat manis rupanya. Rambutnya yang lebat dan amat terjaga, teranyam berbelit-belit bergulung merupakan dua sanggul yang perrnai. Gadis berdua itu adik dan kakak, hal itu terang kelihatan pada air mukanya. Meskipun muka, yang tua, yang tegap perawakannya, agak butat sedikit dan muka yang muda agak kepanjangpanjangan oleh karena ramping dan kecil badannya, garis mulut, hidung dan teristimewa mata keduanya nyata membayangkan persamaan yang hanya terdapat pada orang berdua bersaudara. Tuti yang tertua antara dua saudara itu, telah dua puluh lima tahun usianya, sedang adiknya Maria baru dua puluh tahun. Mereka ialah anak Raden Wiriaatmaja, bekas wedana di daerah Banten, yang pada ketika itu hidup dengan pensiunnya di Jakarta bersama-sama kedua anaknya itu. Maria masih Murid H.B.S. Carpentier Alting Stichting kelas penghabisan dan Tuti menjadi guru pada sekolah H.I.S. Arjuna di Petojo. Sekarang pada hari Minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat aquarium di Pasar ikan. Pukul tujuh mereka telah bertolak dari rumah dan meskipun sepanjang jalan tadi mereka amat perlahan-lahan memutar sepedanya, merekalah tamu yang mula-mula sekali tiba di akuarium pagi-pagi itu. Lekas benar kita sampai ini, kata Maria agak kecewa, lihatlah belum seorang juga lagi. Bukankah lebih baik serupa itu`? sahut kakaknya dengan suara yang tidak 155 peduli, dan agak tetap dan tepat sedikit disambungnya, Sekarang kita dapat melihat segalanya sekehendak hati kita, tak diusik-usik orang. Maria tidak menyahut lagi, sebab matanya sudah tertarik oleh ikan kecilkecil, berwarna-warna merah, kuning dan hitam, yang bermain-main di antara karang yang tersusun dalam kaca. Dan meskipun telah beberapa kali ia mengunjungi akuarium itu selama ia di Jakarta, tiada jemu-jemunya ia melihat ikan-ikan yang permai itu, sehingga keluarlah sekonyongkonyong dari mulutnya suara yang gembira, Aduh, indah benar. Dan seraya melompatlompat kecil ditariknya tangan kakaknya,... Perbedaan suara kedua gadis itu ketika itu terang menunjukkan perbedaan pekerti antara keduanya. Tuti bukan seorang yang mudah kagum, yang mudah heran melihat sesuatu. Keinsafannya akan harga dirinya amat besar. la tahu, bahwa ia pandai dan cakap dan banyak yang akan dapat dikerjakannya dan dicapainya.... Yusuf adalah putra Demang Munaf di Martapura di Sumatra Selatan. Telah hampir lima tahun ia belajar pada Sekolah Tabib Tinggi.... Sejak kembali dari mengantarkan Tuti dan Maria, pikirannya senantiasa berbalikbalik saja kepada mereka.... Sekejap terperanjat ia mendengar suara itu lalu berpalinglah ia ke belakang dan nampak kepadanya Maria.... Maria telah menceritakan kepada Tuti, bahwa ia telah berjanji kepada Yusuf akan menjadi istrinya di kemudian hari. Kepada Tuti dan Rukamah nyata benar kelihatan perubahan pekerti Maria dalam waktu yang akhir ini. Percakapannya tentang Yusuf saja. Ingatannya sering tiada tentu. Sebentar-sebentar ia sudah duduk melamun, tiada bergerakgerak, sedang matanya memandang ke hadapannya. Dalam percakapan waktu berjalan-jalan

120 atau di tengah makan sering tertangkap Maria tiada mendengar bicara orang lain. Rukamah suka benar mengganggu saudara sepupunya itu. Meskipun sering juga Tuti turut tertawa mempermainmainkan adiknya itu, tetapi biasanya tiadalah banyak katanya. Baginya Maria dalam keadaan mabuk asmara itu menjadi suatu soal yang sangat menarik hatinya dan hendak dipelajarinya. Payah ia memikirkan, betapa mungkin seganjil itu pekerti adiknya itu sejak ia bercinta-cintaan dengan Yusuf.... Sejak dari sudah makan pukul delapan tadi Tuti mengetik dalam kamarnya. Sedikit lagi ia harus mengerjakan persiapan laporan kongres Perikatan Perkumpulan Perempuan di Sala yang terserah kepadanya. Di atas meja tulis yang penuh berserakan kertas telah tinggi tertumpuk kertas bertik yang akan dicetak.... Sesungguhnya Tuti sudah sangat letih lahir dan batin. Dalam dua bulan ini, tak lain kerjanya daripada untuk perkumpulan. Mula-mula kongres Putri Sedar yang sangat banyak meminta tenaganya sebagai ketua cabang Jakarta yang harus mengatur kongres itu. Sudah itu kongres Perikatan Perkumpulan Perempuan di Sala pula. Dalam seminggu di Bandung sejak ia pulang dari Sala, boleh dikatakan setiap hari sebagian yang terbesar daripada waktunya dipakianya untuk menyiapkan kongres.... Pada petang sabtu, Tuti duduk di sudut wagon kelas tiga kereta api pukul dua deari Bandung menuju ke Cianjur. Tidak banyak orang yang bersama-sama dengan dia ketika itu:... Ketika kereta api berangkat, Tuti tiadalah beberapa mengacuhkan orangtorang yang sama-sama duduk dengan dia. Haitinya masih penuh oleh kongres Putri Sedar...Selalu, tiap-tiap tahun, kongres tahunan perkumpulannya itu ialah puncak kegirangan hidup Tuti.... Tetapi sebagai orang yang gembira berjuang, perasaan kecewa itu di dalam Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 156 kalbunya menjelma menjadi pendorong baginya untuk lebih kuat berusaha dan bekerja. Baru benar ia tadi berpidato tentang pekerjaan perempuan baru dalam masyarakat. Diakuinya bahwa ada bedanya antara sifat-sifat rohani dan jasmani laki-laki dan perempuan, tetapi di sisi itu terutama sekali ditunjukkannya, bahwa lain daripada perbedaan itu amat banyak persamaan. Hingga sekarang orang terlampau banyak mengingat perbedaan sifat itu dan berdasarkan itu kepada perempuan diberikan orang pekerjaan yang sangat kecil lingkungannya, yaitu pekerjaan menyelenggarakan rumah dan mendidik anak. Dalam lingkungan pekerjaan yang demikian perempuan mesti, tiada boleh tidak menjadi bergantung kepada laki-laki. Kepada jiwanya tiada diberi kesempatan untuk tumbuh dengan sempurna, puncak kecerdasan dan kemajuan yang boleh dicapai oleh perempuan telah dibatasi. Oleh itulah maka berabad-abad perempuan takluk kepada laki-laki, dalam segala hal ia bergantung. Dan kecakapan perempuan yang tiada pernah diasah, tiada pernah diberi kesempatan yang sebaik-baiknya untuk tumbuh itu, menjadi kerdil dan tiada berdaya. Itulah sebabnya maka Putri Sedar berjuang merebut kesempatan yang sebesar-besarnya bagi perempuan untuk mengembangkan segala sifat dan segala kecakapan yang dikaruniakan oleh alam kepadanya, yang sebaik-baiknya untuk tumbuh itu, menjadi kerdil dan tiada berdaya, pekerjaan lakilaki, yang dapat dilakukan oleh perempuan. Dalam dunia pengetahuan, teknik, perdagangan, perempuan harus mengembangkan segala kecakapannya dan kesanggupannya. Kepada perempuan baru harus diberi gelanggang yang lebih lebar dari lingkungan rumah dan kerabatnya saja.. A. Menjawab Pertanyaan 1. Siapakah gadis berdua yang digambarkan dalam novel Layar Terkembang? 2. Bagaimanakah sifat/karakter Maria dan Tuti? 3. Bagaimanakah perbedaan sifat/karakter Maria dan Tuti? 4. Siapakah Yusuf itu? 5. Bagaimanakah hubungan antara Tuti, Maria, dan Yusuf? 6. Diantara Tuti dan Maria, siapakah yang paling dekat dengan Yusuf? 7. Aktivitas apakah yang dilakukan Tuti setiap hari? 8. Perkumpulan apakah yang ditekuni Tuti? 9. Bagaimanakah pandangan Tuti tentang wanita Indonesia yang dicita-citakan? 10. Bagaimanakah menurut Tuti cara meraih kemajuan kaum wanita? 11. Bagaimanakah pandangan Tuti tentang wanita Indonesia selama ini? 12. Menurut tokoh Tuti, bagaimanakah cara yang harus ditempuh wanita Indonesia agar bisa sederajat dengan kaum laki-laki? 13. Bagaimanakah adat-istiadat masyarakat dalam novel Layar Terkembang! 14. Apakah kekhasan novel Layar Terkembang jika

121 dibandingkan dengan novel lainnya? 15. Ceritakanlah kembali cuplikan novel di atas dalam beberapa paragraf! 157 B. Mengidentifikasi Karakteristik/Ciri-ciri Novel Angkatan an Tentukanlah ciri-ciri novel angkatan an dengan mengisi kolom berikut ini! No. Aspek Pertanyaan Pemandu Jawaban Ya 1 Bahasa yang digunakan 2 Kebiasaan 3 Adat 4 Etika Tidak 1. Apakah bahasanya mudah dimengerti? 2. Apakah menggunakan kata-kata/kalimat yang sulit dipahami? 3. Apakah menggunakan ungkapan-ungkapan lama yang khas? a. Apakah novel berisi tentang kebiasan yang dilakukan masyarakat setempat? b. Apakah novel berisi tentang pergaulan anak muda zaman sekarang? c. Apakah kabiasaan para tokoh mengikuti tata cara zaman sekarang? a. Apakah novel berisi tentang adat? b. Apakah adat istiadat tersebut masih dinjunjung tinggi oleh masyarakat setempat? a. Apakah isi novel mengandung etika/nilai-nilai kebaikan? b. Apakah cerita dalam novel berisi tentang pergaulan muda-mudi zaman sekarang? C. Menyimpulkan Ciri-ciri Novel Angkatan an Simpulkanlah ciri-ciri novel angkatan an 1. Tema : Penokohan : Latar : Alur : Bahasa :... Bacalah novel masa kini berikut ini! Jangan Tanya Rumput yang Bergoyang Oleh: Defiansyah FALA berbaring di atas tempat tidur besinya sambil menatap bekas bocoran pada eternit kamarnya yang sudah usang. Sepasang matanya tertuju pada bekas bocoran yang berbentuk seperti pulau berwarna kecoklatan dan dia makin menyadari betapa tidak terawatnya kamar dan rumahnya ini. sebetulnya bukannya Fala tidak ingin merawatnya, tapi tidak ada sisa dana yang bisa dipakai untuk merawatnya. Bisa makan dan membiayai rumah serta ibu dan saudaranya saja sudah bagus. Baginya yang penting masih bisa

122 dijadikan tempat untuk berlindung saja sudah cukup tidak muluk-muluk, karena baginya hidup ini harus napak bumi (realistis) apa yang dia dapat, itulah yang harus diterima dan disyukuri dan yang lebih penting dalam hidup ini adalah harus selalu berusaha. Fala tidak pernah dan tidak mau mengeluh, sebab jika dia mengeluh maka seluruh hariharinya akan dipenuhi dengan keluhankeluhan 158 karena terlalubanyak hal yang harus dikeluhkan dalam kehidupannya, dan jika dia mengeluh maka dia tidak bisa bekerja dan kuliah, hari-harinya akan habis dengan keluhan-keluhan yang dimilikinya. Oleh karenanya, dia menanamkan dalam dirinya: STOP KELUHAN DAN JALANI KEHIDUPAN. Akhirnya Fala pun tertidur pulas hingga terbangun saat ibunya mengetuk pintu kamar membangunkan Fala untuk shalat subuh. Sehabis shalat subuh Fala duduk di ruang tamu dengan segelas kopi susu dan menyantap pisang goreng kesukaannya. Ibu datang menghampirinya. La, hari ini apa rencana kamu? Ya biasalah Bu. Kerja, terus kuliah. Karena sekarang Sabtu, kerjanya setengah hari, terus ke kampus, ada bimbingan skripsi jam duaan, terus pulang jam lima, terus nyampe rumah jam enam. Emang kenapa Bu?. Enggak, ibu pengen jalan-jalan sama kamu Firman dan Fauziah. Kita makan di luar yuk. jawab ibu. Fala berpaling menatap ibunya, lalu memberondongnya dengan pertanyaan. Ooppss dalam rangka apa Bu? Uangnya dari mana? Terus mau makan di mana? Iya. Ini, ibu mau cerita. Sudah sebulan ini abangmu Firman kerja. Fala melonjak gembira dan berkata Haaa, kerja di mana Bu? Ibu meneruskan pembicaraannya Ada yang modalin dia buka bengkel servis motor dengan sistem bagi hasil, 60:40 pemodalnya 60 dan Firman 40. Ternyata lumayan, La, ditambah lagi dia dapet komisi dari penjualan oli. Tadinya Firman yang mau ngomong sendiri, tapi tadi malem dia pulang kamu sudah tidur. Jadi, khawatir saat ia bangun, kamu sudah berangkat kerja, dia suruh ibu yang bicara duluan. Mata Fala, tanpa sadar, basah. Ada butiran air mata di sana. Keharuan campur bahagia menjalari batinnya. Ibu bengong, lalu menepuk pundak Fala. Apa ibu salah, La? Kenapa kamu menangis? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Fala menyeka air matanya dengan punggung tangannya. Nggak Bu, nggak ada yang salah. Fala yang salah karena tidak ada perhatian terhadap perkembangan di rumah ini sampai-sampai Fala tidak tahu kalau Firman sudah bekerja. Fala terlalu sibuk mencari uang, Bu. Fala merasa berdosa sama Firman karena selama ini Fala menganggap Firman pemalas, nggak mau susah dan kalau kerja selalu milih-milih. Fala sempat prihatin memikirkan Firman karena dia laki-laki yang nantinya kepala keluarga mau sampai kapan dia begitu, Fala takut Firman memiliki sifat seperti ayahnya yang pemalas dan tidak bertanggung jawab, tapi ternyata pikiran Fala selama ini salah. Tangis Fala pecah. Ia mengguguk, tatkala sang ibu memeluk dan membelai rambutnya. la serasa kembali menjadi Fala kecil, menikmati pelukan sang ibu. Kamu nggak salah Nak. Kamu wajar berpikiran seperti itu karena selama ini kehidupan kami, kamu yang menanggungnya. Tapi, karena kamu melakukannya dengan ikhlas, Allah membukakan jalan buat kita semua. Selama ini juga Firman selalu berusaha Kok, dia menjadi montir panggilan makanya bisa bertemu dengan si pemilik modal bengkelnya itu. Firman juga suka memberi ibu uang kalau dia mendapat kerjaan. Alhamdulillah bulan lalu dia banyak mendapat panggilan, dia titipkan uangnya pada ibu untuk digunakan membantu keperluan rumah. Kamu tahu La, uang bulanan yang dari kamu bulan lalu masih utuh tidak terpakai karena uang dari Firman cukup untuk kebutuhan kita, jadi uangnya ibu tabung. Fala jadi semakin kaget. Tapi.., lanjut ibu lagi, Kalau kamu membutuhkan uang itu bisa kamu ambil karena ibu tahu kamu pasti perlu banyak biaya tambahan untuk keperluan skripsimu. Fala menggelengkan kepalanya.... Firman mengangguk-angguk tanda mengerti. Iya. Sebetulnya itu yang mau aku lakukan tapi dananya nggak kebagian terus, tambah Fala. Firman melanjutkan pembicaraan.... Aku pengen menggantikan peran Bapak 159 yang seharusnya berbuat seperti itu, tapi mungkin pemikiranku terlalu dangkal hanya melihat luarnya saja. Kalau gitu sekarang kita konsentrasikan dana yang ada untuk perbaikan rumah ya.

123 Biar aku yang usahakan dana itu ya La, Firman minta persetujuan Fala. Kita sama-sama lah Man jawab Fala. Jangan, balas Firman. Kamu tetap seperti biasa aja kasih ibu uang bulanan, biar aku yang cari tambahan untuk rumah. Gimana?. Ibu memandangi kedua anaknya dengan bangga, mereka berlomba-lomba untuk bertanggung jawab pada keluarga, tidak seperti bapaknya yang selalu menghindar dari tanggung jawab. Oke, jawab Fa1a, Tapi pelan-pelan aja Man jangan langsung dibetulin semua. Bertahap aja karena kita harus punya tabungan juga kan. Iya, iya tenang aja deh, balas Firman. Fauziah yang dari tadi diam saja sekarang bersuara. Bang, Kak, aku udah selesai ujian dan gak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, aku mau kerja aja. Tahun depan coba lagi. Fala seperti disambar petir mendengar omongan adiknya. Dia merasa selama ini hanya sibuk mencari uang tanpa memberi perhatian pada Fauziah, dan yang lebih kagetnya lagi sekarang adiknya itu sudah menyelesaikan SMU akan menjadi mahasiswa. Subhanallah... Fala merasa terharu dan karena kurang memberi perhatian pada si bungsu ini. Terdengar Firman bertanya, Kamu mau kerja apa, yah? Apa aja Bang yang penting halal, balas Fauziah, dan melanjutkan kalimatnya, Kalau kita mau, banyak kok kerjaan. Bisa jadi SPG (sales promotion girl, Red.), pelayan Mc Donald, kasir, atau apa aja yang penting dapet duit halal. Sapa tahu nanti aku bisa kuliah pake uang sendiri jadi nggak ngerepotin Abang dan Kakak. Aku udah cukup hidup enak selama ini. Dulu Kak Fala udah kerja jauh di bawah umurku sekarang, dan ternyata orang-orang yang berhasil itu yang dari muda udah kerja. Mereka jadi makin kuat mental dan fisiknya, jadi menghadapi dunia dan kehidupan bisa lebih kuat. Itu yang aku amati selama ini.... D. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan cuplikan novel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Sebutkan para tokoh dan karakternya dalam novel di atas! 2. Siapakah tokoh utama dalam novel di atas? 3. Apakah pekerjaan tokoh utama? 4. Diungkapkan secara langsung, dramatik, atau campurankah karakter tokoh tersebut? 5. Bagaimanakah sikap orang tua Fala terhadap Fala? 6. Bagaimanakah sikap Firman terhadap Fala? 7. Apakah kesibukan Firman sehari-hari? 8. Apakah yang dilakukan Fala untuk meringankan beban ekonomi keluarganya? 9. Bagaimanakah bahasa yang digunakan dalam novel tersebut? 10. Masalah apakah yang dibahas dalam novel tersebut? 160 E. Menentukan Karakteristik/Ciri-ciri Novel Masa Kini 1. Setelah membaca novel Jangan Tanya Rumput yang Bergoyang, jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi ceklis pada kolom ya atau tidak! No. Aspek Pertanyaan Pemandu 1 Bahasa yang digunakan a. Apakah bahasanya mudah dimengerti? b. Apakah menggunakan kata-kata/kalimat yang sulit dipahami? c. Apakah menggunakan ungkapanungkapan lama yang khas? 2 Kebiasaan

124 a. Apakah novel berisi kebiasaan masyarakat setempat? b. Apakah novel berisi pergaulan anak muda zaman dulu? c. Apakah pergaulan anak muda tersebut mengikuti tata cara masyarakat setempat? 3 Adat a. Apakah novel berisi tentang adat yang masih dijunjung tinggi masyarakat setempat? b. Apakah adat tersebut masih berlaku sampai kini? 4 Etika a. Apakah novel tersebut mengandung etika/nilai-nilai kebaikan? b. Apakah nilai-nilai kebaikan masih berlaku hingga kini? Jawaban Ya Tidak 2. Berdasarkan jawabanmu pada kolom di atas, tulislah unsur-unsur intrinsik novel masa kini! Karakteristik novel Jangan Tanya Rumput yang Bergoyang 1. Tema : Penokohan : Latar : Alur : Bahasa : Adat/kebiasaan :... F. Membandingkan Karakteristik Novel Setelah menentukan karakteristik novel angkatan an dan novel masa kini, bandingkanlah kedua ciri-ciri novel tersebut dilihat dari segi tema, penokohan, latar, alur, bahasa, dan kebiasaan! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 161 Bandingklanlah kedua novel angkatan yang berbeda, yaitu angkatan an dan novel masa kini yang telah kalian baca. Simpulkanlah ciri-ciri kedua novel tersebut dengan mengisi kolom berikut ini! Jawaban Novel Novel masa angkatan 20- kini 30 an No. Pertanyaan 1 Apakah tema yang serig diangkat? Permasalahan apakah yang dibahas? Apakah isi novel tersebut? Apakah bahasanya mudah dipahami? Apakah sering menggunakan ungkapan-ungkapan lama? Apakah berisi tentang adat lama yang harus dipatuhi oleh masyarakat atau berisi tentang pergaulan anak muda zaman sekarang? Jenis alur apakah yang biasa dipakai dalam menciptakan konflik? Apakah menggunakan bahasa sehari-hari? Bagaimanakah latar novel tersebut, apakah di daerah tertentu dengan adat yang masih kental atau bisa di mana saja terjadinya peristiwa? Apakah penokohan diuraikan secara rinci?

125 Data tekstual/pernyata an yang terdapat dalam novel Setelah mengisi jawaban dalam kolom di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! a. Sebutkan perbedaan novel angkatan dengan novel masa kini! Perbedaan novel angkata an dengan novel masa kini b. Sebutkan persamaan novel angkatan an dengan novel masa kini! Persamaan novel angkata an dengan novel masa kini Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 162 c. Hal-hal apa sajakah yang berbeda dari novel angkatan an dengan novel masa kini? Jawab: d. Buatlah kesimpulan perbedaan novel angkatan an dengan novel masa kini, dari segi berikut ini: Tema Penokohan Latar Alur Bahasa Adat/kebiasaan : : : : : : Uji Kompetensi 1. Bacalah novel angkatan an dan novel masa kini yang Anda sukai! 2. Kemukakanlah ciri khas bahasa yang digunakan oleh pengarang pada masing-masing novel tersebut! 3. Datalah tokoh dan karakter kedua novel tersebut! 4. Kemukakan alur dan latar kedua novel yang Anda baca! 5. Bandingkanlah novel angkatan an yang Anda baca dengan novel masa kini, yang meliputi: tema, alur, penokohan, latar, penggunaan majas/gaya bahasa, pilihan kata, dan sudut pandang! 163 SEMESTER 2

126 164 Bagian AKesatu Berpidato/Berceramah/Berkotbah Pembelajaran yang lalu kalian telah membahas penulisan teks pidato. Kegiatan ini akan mengajak kalian berlatih berpidato. Pidato yang telah kalian tulis pada pembelajaran yang lalu, praktikkanlah di depan teman-temanmu. A. Tips Berpidato A Agar dapat mempraktikkan berpidato secara baik, cermatilah tips cara berpidato berikut ini! Sumber foto: Dok. penerbit 1. Pahamilah maksud berpidato. Secara garis besar, maksud berpidato terdiri atas: memberitahukan, meyakinkan, berbuat/bertindak, atau menyenangkan. Pidato yang bertujuan memberitahukan yaitu pidato yang disampaikan pembicara dengan maksud agar pendengar mengerti tentang sesuatu hal yang belum mereka mengerti. Meyakinkan, yaitu pidato yang isinya mempengaruhi keyakinan atau sikap mental para pendengar. Pembicara berusaha memberikan uraian yang berisi fakta-fakta konkret/argumentasi sehingga pendengar merasa yakin tentang hal yang disampaikan. Berbuat/ bertindak, apabila pembicara menghendaki reaksi atau tindakan untuk melakukan sesuatu kepada pendengar. Menyenangkan, apabila pembicara menyampaikan uraian yang menyenangkan, bernada akrab, dan diselingi humor. Jenis pidato ini misalnya, pidato yang disampaikan pada acara ulang tahun, pesta, jamuan, dan sebagainya. 2. Buatlah draf atau rancangan pidato yang akan kalian sampaikan. Hal ini bertujuan agar pidato yang akan kalian sampaikan dapat terarah dan tepat sasaran. 3. Pilihlah metode yang sesuai. Apakah kalian akan menggunakan metode impromtu/serta merta, metode menghafal, metode naskah, atau metode ekstemporan. Apabila situasi mendadak tanpa persiapan, sebaiknya kalian menggunakan metode impromtu (serta merta). Apabila kalian belum memahami konsep yang akan dibicarakan dan belum bisa benar cara berpidato, kalian bisa menggunakan metode menghafal atau metode naskah. Akan tetapi metode ini akan terasa kaku, karena kalian terpaku pada hafalan atau naskah yang kalian baca. Sebaiknya kalian menggunakan metode ekstemporan, yaitu kalian mempersiapkan draf atau rancangan garis besarnya saja, lalu kalian mengembangkan di atas pentas Berlatihlah dengan suara nyaring. Suara merupakan hal penting dalam berpidato. Kalian perlu berlatih berulang-ulang, agar suara yang kalian keluarkan nyaring, yaitu dapat mudah didengar oleh pendengar. 5. Tampillah dengan percaya diri, tidak ragu-ragu, dan tidak grogi. Penampilan Anda sangat berpengaruh pada kepercayaan pendengar. Bersikaplah tenang dan percaya diri. 6. Bersikaplah bersahabat kepada para pendengar, jujur, dan sopan. 7. Ciptakanlah suasana riang, senang, dengan mengungkapkan humor-humor yang segar. 8. Tunjukkan pengalaman-pengalaman umum yang juga dialami oleh pendengar, dan berilah rasa penghargaan terhadap pendengar. B B. Sikap dalam Berpidato

127 Sumber Foto: Dokumen Penerbit B Memahami topik, uraian, garis besar materi pidato yang telah disusun Berlatih bersuara nyaring dan vokal yang baik Memahami situasi pendengar (siapa, kapan, di mana, pada acara apa pidato tersebut dilakukan) Berpidato Berpidato dengan pelafalan yang tepat Berekspresi secara tepat dan bersahabat Menguraikan argumen yang logis 166 C. Menyusun Garis Besar atau Kerangka Pidato Agar pidato yang kalian sampaikan dapat terarah dan sesuai dengan topik yang dibahas, buatlah naskah pidato. Agar naskah pidato yang kalian buat menjadi baik, buatlah terlebih dahulu kerangka pidato. Apakah kerangka pidato itu? Kerangka pidato merupakan konsep/ draf yang berisi garis besar pidato yang akan disampaikan. Cermatilah kerangka pidato berikut ini! 1. Topik 2. Sasaran 3. Tujuan : : : 4. Acara : 5. Uraian : Disiplin Menuju Sukses Siswa/pengurus OSIS Agar para siswa memiliki disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugas sebagai siswa dan sebagai anggota keluarga di rumah Pidato disampaikan pada acara temu wicara pengurus OSIS a. b. c. d. Budaya disiplin 1) Disiplin di kalangan masyarakat kita 2) Diiplin di kalangan pelajar kita Perilaku disiplin 1) Disiplin di sekolah 2) Disiplin di rumah Contoh-contoh disiplin 1) Menaati tata tertib sekolah 2) Mengerjakan tugas-tugas sekolah 3) Membantu orang tua di rumah Pentingnya disiplin 1) Pembiasaan diri untuk menuju sukses 2) Melatih diri untuk bekal dewasa 3) Menghargai orang lain 4) Memberikan teladan bagi keluarga 5) Memberikan teladan bagi masyarakat

128 Pelatihan 1 Kembangkanlah kerangka pidato tersebut menjadi naskah pidato lengkap! Teks Pidato 167 D. Berpidato Berdasarkan Kerangka Pidato dengan Intonasi yang Tepat, Artikulasi dan Volume Suara yang Jelas Bacalah naskah pidato yang kalian buat dengan suara nyaring, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang tepat! Assalamu alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Dewan guru yang saya hormati, Para staf tata usaha yang saya hormati, Para siswa yang Bapak sayangi. Pertama, saya menyampaikan puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada kita, sehingga kita dapat berkumpl di aula sekolah ini. Para siswa yang Bapak cintai, kita mengetahui bersama bahwa bangsa kita sedang dalam membangun, membenahi diri dari ketertinggalan. Upaya-upaya tersebut harus mendapat dukungan dari kita. Faktor-faktor yang perlu kita perbaiki adalah tingkat disiplin masyarakat kita yang masih rendah. Ketidakdisiplinan masyarakat kita dapat kita lihat misalnya, pada jam kerja masuk kantor, belum tertanamnya budaya antri, masih rendahnya kesadaran berlalu lintas, kemauan belajar yang masih rendah, dan sebagainya. Mayarakat kita belum menyadari benar tentang pentingnya budaya disiplin. Kita sebagai siswa dan sekaligus anggota masyarakat, perlu berada di garda terdepan dalam penanaman disiplin. Melalui pidato saya ini, saya ingin mengajak para siswa untuk meningkatkan disiplin, baik disiplin di sekolah, di luar, maupun di rumah. Manfaatkan waktu mudamu untuk menata masa depan yang lebih cerah. Mulai sekarang kita harus meningkatkan disiplin waktu, disiplin belajar, dan kegiatan-kegiatan di rumah. Saya yakin bahwa dengan meningkatkan disiplin, kalian bisa menata kehidupan yang lebih baik.... E. Cara Membacakan Teks Pidato 1. Pahamilah teks pidato yang akan kamu baca. 2. Berilah penanda penjedaan agar memudahkan intonasi. Penjedaan tersebut misalnya, tanda (/) menandakan intonasi naik dalam satu kata, tanda (//) menandakan intonasi naik dalam satu klausa, tanda (#) intonasi turun atau berhenti dalam satu kalimat. 3. Berilah tanda-tanda tertentu pada kata-kata penting agar memudahkan dalam pemberian tekanan pada kata-kata tersebut. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 168 Perhatikanlah contoh pemberian penanda berikut ini! Assalamu alaikum/ wr. wb.// Salam sejahtera bagi kita semua# Sumber foto: Dok. penerbit Dewan guru yang saya hormati/ Para staf tata usaha yang saya hormati/ Para siswa yang Bapak sayangi# Pertama/ saya menyampaikan puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa/ yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada kita// sehingga kita dapat berkumpl di aula sekolah ini# Para siswa yang Bapak cintai/ kita mengetahui bersama bahwa/ bangsa kita sedang dalam membangun// membenahi diri dari ketertinggalan dengan negara-negara tetangga# Upaya-upaya tersebut/ harus mendapat dukungan dari kita# Faktor-faktor yang perlu kita perbaiki adalah/ tingkat disiplin masyarakat kita yang masih rendah# Ketidakdisiplinan masyarakat kita/ dapat kita lihat misalnya/ pada jam kerja masuk kantor/ belum tertanamnya budaya antri/ masih rendahnya kesadaran berlalu lintas/ kemauan belajar yang masih rendah/ dan sebagainya# Mayarakat kita/ belum menyadari benar tentang pentingnya budaya disiplin# Kita sebagai siswa/ dan sekaligus anggota masyarakat// perlu berada di garda terdepan dalam penanaman disiplin# Melalui pidato

129 saya ini/ saya ingin mengajak para siswa/ untuk meningkatkan disiplin// baik disiplin di sekolah/ di luar/ maupun di rumah// Manfaatkan waktu mudamu/ untuk menata masa depan yang lebih cerah# Mulai sekarang/ kita harus meningkatkan disiplin waktu/ disiplin belajar/ dan kegiatan-kegiatan di rumah// Saya yakin bahwa dengan meningkatkan disiplin// kalian bisa menata kehidupan yang lebih baik#... Pelatihan 2 Bacakanlah teks pidato yang Anda tulis di depan kelas! F. Mengungkapkan Isi Pidato, Ceramah, atau Khotbah, dengan Ungkapan-ungkapan yang Menarik Agar pidato yang kalian sampaikan dapat menarik dan dapat membangkitkan motivasi pendengar, buatlah pidato dengan bahasa yang komunikatif dan menarik. Caranya yaitu dengan menyelipkan ungkapan-ungkapan yang menarik. Contoh ungkapan-ungkapan yang menarik: Sungguh bangga dan berbesar hati kami sampaikan atas kesediaan Bapak/Ibu untuk hadir pada acara ini. Kehadiran Bapak/ ibu sungguh menyejukkan hati kami bagai embun pagi. Kesibukan yang telah menyita waktu, menjadikan kita lama tak bersua. Bagai musim kemarau, kita inginkan hujan tiba. Dan kini saatnya kita merajud renda yang telah lama terberai. 169 Kata-kata bercetak tebal pada penggalan pidato di atas adalah ungkapan-ungkapan menarik yang disampaikan pembicara agar pidato lebih menarik, sopan, dan enak didengar. Ungkapanungkapan menarik yang digunakan dalam pidato bisa berupa penggunaan majas, peribahasa, ungkapan, pantun, dan bahasa puitis. Setelah mencermati contoh penggunaan ungkapan menarik, lakukanlah kegiatan berikut ini! Tulislah paling sedikit 10 kalimat yang di dalamnya terdapat ungkapan menarik! No Dst. Kalim at Ungkapan M enarik Dengan hati yang cerah pagi ini, kita bersama melihat kembali perjalanan hidup kita masing-masing Keterangan Hari yang cerah, perjalanan hidup. Uji Kompetensi 1. Buatlah sebuah kerangka pidato! 2. Uraikanlah kerangka pidato yang kalian buat menjadi naskah pidato! 3. Berilah penanda jeda pada teks pidato sebelum kamu membacakan! 4. Bacakanlah naskah pidato yang kalian buat di hadapan kelompokmu secara bergantian! 5. Setelah semua anggota kelompok membacakan naskah pidato, pilihlah salah satu temanmu untuk mewakili kelompokmu berp[idato di depan kelas! 6. Lakukanlah penilaian dengan rubrik penilaian berikut ini! Rubrik Penilaian Berpidato No Aspek yang dinilai Skor

130 Lafal dan intonasi (3=tepat, 2=cukup, 1=kurang) Ketepatan batas sintaksis /jeda untuk bernapas (3=tepat, 2=cukup, 1=kurang) Penyampaiannya (3=komunikatif, 2= cukup, 1=kurang) Penghayatan, ekspresi, gerak-gerik, mimik (3=sesuai, 2=cukup, 1=kurang) Kelengkapan isi yang dibaca (3=lengkap, 2=cukup, 1=kurang) Kelancaran (3=lancar, 2=cukup, 1=kurang) Kejelasan/ suara (3=jelas/keras, 2=cukup, 1=kurang) Sikap membaca - posisi duduk/berdiri tepat - jarak antara mata dan objek tepat (30 cm) - memegang objek dengan benar - membuka lembaran/buku dengan urutan yang benar Sopan (3=sopan, 2=cukup, 1=kurang sopan) Skor maksimum Skor perolehan siswa Rumus Skor Akhir = x 100 Skor maksimal Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 170 Bagian Kedua Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel dan Buku melalui Membaca Ekstensif Membaca Artikel Artikel merupakan karya tulis lengkap di majalah, surat kabar, tabloid, atau media cetak lainnya. Dalam perkembangan dewasa ini artikel dapat bermakna karya tulis lengkap berdasarkan penelitian, kajian ilmu, kajian pustaka, yang disusun dalam bentuk ringkas (beberapa halaman) dengan maksud untuk dipublikasikan di media masa, seperti surat kabar, majalah, jurnal, dan sebagainya. Artikel juga dapat bermakna tulisan mengenai suatu hal yang menyoroti masalah yang terjadi dengan argumen-argumen yang logis yang biasanya disajikan di surat kabar, majalah, atau media lainnya. Sumber foto: Dok. penerbit Membaca Ekstensif Membaca ekstensif merupakan kegiatan membaca secara luas. Anda diberi kebebabasan secara luas dan keleluasaan dalam hal memilih, baik jenis maupun lingkup bahanbahan bacaan yang Anda baca. Kalian diberi kebebasan untuk membaca bacaan sebanyakbanyaknya dalam waktu singkat untuk mendapatkan informasi yang penting. Kalian diharapkan mampu memiliki gambaran umum dari sebuah bacaan dengan baik. Banyak metode yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca ekstensif. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode SQ3R. A. Membaca Ekstensif dengan Metode SQ3R Apakah Metode SQ3R itu? Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang menggunakan lima langkah, yaitu: 1. Survei (penelaahan pendahuluan) 2. Question (bertanya) 3. Read (baca) 4. Recite (mengutarakan kembali) 5. Review (mengulang kembali) Dalam melakukan kegiatan membaca ini, kita perlu melakukan kegiatan survei untuk memperoleh gambaran umum dari bacaan dengan cara melihat bagian permulaan dan akhir. Hal-hal yang disurvei antara lain: 171 Judul buku Nama pengarang Nama penerbit Tahun terbit Daftar isi Kata pengantar Rangkuman Daftar pustaka

131 B. Pelatihan Melakukan Kegiatan Membaca dengan Teknik SQ3R (SQRRR) 1. Bergabunglah dengan kelompokmu! 2. Lakukanlah kegiatan berikut ini! a. Bacalah teks bacaan di bawah ini secara survei, dengan membaca sepintas secara keseluruhan dalam waktu singkat! (Survei) b. Buatlah pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam bacaan, paling sedikit 10 buah! (Question) c. Setelah kalian membuat pertanyaan bacaan, bacalah bacaan tersebut secara cermat. Tidak perlu semua kalimat dibaca. Kalian dapat melakukan kegiatan membaca dengan tuntunan pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan. Berdasarkan pertanyaan yang telah kalian susun, bacalah bacaan tersebut dengan mencari jawaban pertanyaan tersebut. Percepat kegiatan membaca Anda lalu perlambat ketika kalian menemukan bagian penting bacaan tersebut atau ketika kalian menemukan bagian yang sulit dipahami! (Read/baca) d. Berhentilah sejenak pada bagian bacaan tertentu (bagian yang mengandung informasi penting) dan buatlah catatancatatan penting tentang bacaan tersebut. Catatlah bagianbagian yang Anda ingat. Lakukanlah hal tersebut secara berulang-ulang dari awal sampai dengan akhir membaca. Utarakan kembali isi bacaan yang Anda baca! (Recite/ mengutarakan kembali) e. Tinjaulah kembali bagian-bagian yang Anda baca. Cermatilah kembali catatan-catatan yang telah Anda buat. (Review/ mengulang kembali) f. Buatlah kesimpulan bacaan tersebut dalam beberapa paragraf! 172 Bacalah artikel berikut ini dengan teknik SQ3R DIAGNOSIS Langkah Anda untuk memperbaiki cara membaca adalah mencari sebab-sebab mengapa tidak dapat membaca dengan semestinya. Usaha mencari sebab-sebab kesulitan membaca disebut diagnosis. Perkataan diagnosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemahaman. Seorang dokter, misalnya harus lebih dahulu memahami apa yang kurang beres tentang kesehatan pasiennya, sebelum ia dapat menganjurkan sesuatu kepada pasien tersebut. Demikian pula Anda, dalam hal ini, harus mengetahui lebih dahulu sebab-sebab kesukaran Anda dalam membaca, sebelum Anda dapat melakukan latihan-latihan yang diperlukan dengan seefisien mungkin. Suatu kesukaran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Bila Anda pergi ke dokter, Anda akan dimintai keterangan tentang bagaimana makanan Anda, sejak kapan Anda merasa sakit. Kadangkadang dokter menanyakan tentang penyakit yang pernah Anda alami, bahkan mungkin juga tentang penyakit orang tua Anda. Sesuatu itu memang dapat membantu dokter dalam usahanya untuk memahami penyakit Anda. Hal yang serupa juga berlaku dalam usaha Anda untuk mengadakan diagnosis tentang sebab-sebab kesukaran dalam membaca. Anda harus memahami: 1. Keadaan fisik maupun mental yang menyulitkan Anda untuk membaca dengan semestinya. 2. Pengalaman-pengalaman Anda yang lampau di rumah sendiri maupun di lingkungan sekolah. 3. Kesulitan-kesulitan yang sekarang sedang Anda alami sehubungan dengan membaca. Kesehatan yang baik merupakan modal yang penting untuk membaca seperti juga untuk aktivitas lain. Dengan demikian, Anda dapat bertanya pada diri Anda sendiri: Apakah saya merasa segar? Apakah makananku cukup? Apakah saya beristirahat secukupnya? Hal-hal yang Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX berhubungan dengan keadaan kesehatan itu dapat mempengaruhi cara Anda mernbaca. Hal yang sangat mempengaruhi cara Anda membaca adalah penglihatan Anda. Jika penglihatan Anda tidak sempurna, niscaya Anda tidak akan dapat membaca dengan lancar. Banyak orang baru tahu bahwa penglihatannya kurang tajam setelah pergi ke dokter mata. Pendengaran yang jelek dapat pula memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan bagi kelancaraan membaca, terutama pada taraf permulaan belajar membaca. Pendek kata, setiap gangguan fisik dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca.... a. Dorongan orang tua Rumah dan suasana kehidupan keluarga hendaknya menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk membaca. Untuk mernberi motivasi kepada anak-anak agar senang membaca, banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua.

132 Sebelum anak-anak dapat membaca sendiri, ibu, nenek, atau bibi, atau yang lain dapat mengisahkan atau membacakan sesuatu cerita yang baik dan disenangi anak-anak, yang dimaksud di sini ialah isi cerita sesuai dengan perkembangan anak-anak. Sikap orang tua yang terbuka dan dekat dengan anak-anak berpengaruh besar terhadap pembinaan motivasi membaca pada mereka. Orang tua yang demikian suka menceritakan pengalamannya kepada anak-anaknya, menunjukkan kepada mereka bahan-bahan bacaan yang berguna, yang pernah dibacanya. Kebiasaan seperti ini sangat penting artinya untuk membentuk kepribadian mereka. Cara bicara yang baik akan membantu mereka belajar bersoal jawab, berpikir, dan bertukar pendapat dengan orang lain. Karena kebiasaan di atas, maka pada anak-anak timbul minat dan senang kepada cerita. Setelah dapat membaca sendiri, mereka akan gemar rnembaca cerita dari buku atau majalah yang ditemuinya. 173 Bila orang tua senang membaca, maka contoh dari perilaku orang tua ini dengan mudah ditiru oleh anak. Pada umumnya mereka pun akan senang membaca pada waktu-waktu terluang. akan mempengaruhi kebiasaan anak-anaknya. Aturlah ruangan belajar atau ruang baca dengan baik sehingga merupakan tempat yang menyenangkan untuk belajar, dan santai untuk membaca. Surat kabar, majalah, buku, atau bahan-bahan bacaan yang baru akan dapat memelihara dan meningkatkan minat baca anak-anak. Oleh karena itu, perlu disediakan anggaran secukupnya untuk keperluan itu. Baik juga disediakan ensiklopedi dan beberapa kamus praktis, yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk mengembangkan perbendaharaan katanya. Kalau di rumah kehabisan bahan bacaan yang baru, anak-anak sekalisekali di ajak ke perpustakaan yang dekat untuk mencari, memilih, dan meminjam bahan bacaan di sana. Pada waktu-waktu yang penting bagi anak-anak, seperti kenaikan kelas, hari ulang tahun, orang tua dapat memberi mereka hadiah buku-buku yang menarik hati mereka. Hal itu tentu akan menggembirakan dan membuat mereka lebih cinta kepada buku dan orang tua. Demikianlah cara-cara yang dapat dilakukan orang tua untuk memberikan motivasi membaca pada anak-anak. Kalau pendekatan-pendekatan ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dapat diterima oleh mereka, maka usaha tersebut akan dapat memperbesar minat baca anakanak. b. Dorongan dari guru Di antara para guru boleh jadi muncul pertanyaan, Mengapa beberapa siswa berhasil membentuk dasar yang tepat bagi keterampilan membaca dan mempunyai motivasi membaca secara luas, sedang yang lain tampak acuh tak acuh terhadap membaca? Jawabannya ialah bahwa bermacam-macam sebab yang membuatnya demikian. Tugas gurulah untuk memberi dorongan dan motivasi kepada para pelajar yang disebut terakhir ini. Salah satu alat terpenting bagi guru untuk memotivasi para pelajar membaca ialah mengevaluasi tingkat minat baca setiap siswa. Memberikan tugas-tugas tanpa mempertimbangkan minat baca mereka cenderung akan menghilangkan kesenangan dan motivasi yang akan mempengaruhi perbuatan membaca.... (Sumber: Membaca 2,UT hal 5.19) C. Menemukan Gagasan Pokok/Gagasan Utama Gagasan artinya ide. Pokok artinya sentral atau utama. Jadi gagasan pokok dapat berarti ide sentral, ide utama, atau ide pokok. Apakah ide pokok itu? Ide pokok adalah sesuatu yang menjadi sentral/ hal yang dibicarakan. Ide pokok paragraf adalah sesuatu yang menjadi dasar/hal untuk dipaparkan dalam paragraf. Dalam sebuah paragraf hanya ada satu ide pokok/pikiran utama. Ide pokok tersebut diuraikan dalam beberapa ide penjelas/pikiran penjelas. Kalimat tempat pikiran utama dituangkan disebut kalimat utama. Sedangkan kalimat tempat pikiran penjelas dituangkan dinamakan kalimat penjelas. 174 Letak Gagasan Pokok Gagasan pokok dalam paragraf bisa terdapat di awal, akhir, awal dan akhir, dan keseluruhan paragraf. Paragraf yang gagasan pokoknya terdapat di awal, dikembangkan

133 secara umum khusus. Paragraf tersebut disebut paragraf deduktif. Paragraf yang letak gagasan pokoknya di akhir, dikembangkan secara khusus umum. Paragraf tersebut disebut paragraf induktif. Paragraf yang letaknya di awal dan akhir paragraf, dikembangkan secara umum-khusus-umum. Paragraf tersebut dinamakan paragraf campuran. Pargraf yang letak gagasan pokoknya terletak di seluruh paragraf dinamakan paragraf deskriptif. Cermatilah paragraf berikut ini! Paragraf 1 Berolah raga dapat menyehatkan badan. Dengan berolah raga secara rutin, jantung bekerja dengan normal karena memperoleh keseimbangan gerak. Fungsi-fungsi organ tubuh dapat berfungsi secara normal dan baik. Olah raga juga dapat menormalkan otototot setelah seseorang bekerja sepanjang hari. Berolah raga juga dapat menormalkan syaraf-syaraf otak yang telah digunakan seseorang untuk berpikir setiap hari. Bagian yang bercetak tebal pada paragraf di atas adalah kalimat utama, yaitu kalimat tempat pikiran utama dituangkan. Sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelas, yaitu menjelaskan/merinci kalimat utama. Semua kalimat penjelas mengacu pada kalimat utama. Ide pokok paragraf di atas terdapat di awal paragraf. Paragraf yang demikian dinamakan paragraf deduktif. Paragraf tersebut dikembangkan secara umum-khusus. Perhatikan rinciannya! Olah raga dapat menyehatkan badan. Kalimat utama Kalimat penjelasnya sebagai berikut: Dengan berolah raga secara rutin, jantung bekerja dengan normal karena memperoleh keseimbangan gerak. Fungsi-fungsi organ tubuh dapat berfungsi secara normal dan baik. Olah raga juga dapat menormalkan otot-otot setelah seseorang bekerja sepanjang hari. Berolah raga juga dapat menormalkan syaraf-syaraf otak yang telah digunakan seseorang untuk berpikir setiap hari. Paragraf 2 Harga minyak goreng saat ini mengalami kenaikan harga sebesar 10%. Kenaikan tersebut terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat Harga gula kenaikannya mencapai 20%. Harga tepung terigu mengalami kenaikan sebesar 25%. Kenaikan tersebut juga terjadi di beberapa daerah, seperti: Lampung, Palembang, Medan, dan Samarinda. Kenaikan kebutuhan pokok di beberapa daerah tersebut rata-rata 10%. Kenaikan itu mulai terjadi pada pertengahan Mei 2007, bahkan di Lampung kenaikan tersebut dirasakan sudah sebulan sebelumnya. Memang saat ini harga-harga kebutuhan pokok di beberapa daerah mengalami kenaikan. 175 Kata bercetak tebal pada paragraf di atas (akhir paragraf) merupakan kalimat utama. Sedangkan kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalimat penjelas. Paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir paragraf dinamakan paragraf induktif. Paragraf tersebut dikembangkan secara khusus-umum. Paragraf 3 Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hutan yang wilayahnya cukup luas, menyimpan berbagai kekayaan alam, misalnya pohon-pohon besar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Laut yang luas menyimpan berbagai kekayaan alam di dalamnya, misalnya berjuta-juta ton ikan yang melimpah, rumput laut, mutiara, dan sebagainya. Di dalam bumi juga tersimpan kekayaan alam yang cukup besar, misalnya tambang minyak bumi, batubara, besi, nikel, emas, dan sebagaiya. Memang Indonesia memiliki kekayaan alam yang cukup besar. Bagian yang bercetak tebal pada paragraf di atas merupakan ide pokok. Ide pokok paragraf tersebut terletak di awal dan di akhir paragraf. Paragraf yang demikian dinamakan paragraf campuran. Paragraf tersebut dikembangkan dengan pola umum khusus umum. D. Pelatihan 1

134 Berdasarkan contoh ide pokok di atas, tulislah ide pokok masingmasing paragraf dalam artikel Diagnosis di atas. No. Paragraf ke- 1 Paragraf Dst. Paragraf 2 Paragraf 3 Gagasan pokok Letak kalimat utama (di awal, akhir, awal, atau akhir, keseluruhan paragraf) Jenis paragraf (deduktif, induktif, campuran, atau deskriptif) E. Menemukan Tema Bacaan Tema bacaan merupakan bagian yang menjadi sentral pembicaraan dalam keseluruhan bacaan. Tema bacaan terbagi atas sub-subtema yang diuraikan dalam beberapa paragraf. Tema bacaan bisa ditemukan melalui kegiatan membaca secara cermat. Tema bacaan terdapat di keseluruhan bacaan. Seseorang bisa menemukan tema bacaan setelah seseorang memahami bacaan secara cermat. Tema bacaan misalnya: ekonomi, budaya, komunikasi, kehidupan remaja, dan sebagainya. Temukanlah tema bacaan artikel Diagnosis di atas! Tema Artikel F. Menulis Kembali Artikel yang Dibaca dalam Beberapa Paragraf Tulislah kembali isi artikel di atas Diagnosis dalam dua paragraf! Ringkasan Isi Artikel Diagnosis G. Mengutip Pernyataan dari Arikel atau Buku sebagai Referensi Pernahkah kalian membuat karya tulis? Apakah karya tulis yang Anda buat berdasarkan acuan/ referensi buku yang ada? Bagaimanakah cara menulis kutipan dari sebuah buku atau artikel? Bagian artikel yang dikutip merupakan bagian yang penting yang dapat dijadikan acuan untuk penulisan karya tulis. Terdapat beberapa cara penulisan kutipan dari artikel atau buku. 1. Kutipan langsung ditulis sama persis dengan kalimat dari sumber asli yang dikutip, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang terdiri atas lima baris atau lebih, diketik satu spasi dan keseluruhan baris dimulai pada huruf kelima dari tepi baris. Contoh 1 Orang tua perlu menjalin hubungan yang baik terhadap anak agar kemampuan membaca anak meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuni Pratiwi (2003:522): Agar membaca menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi para pelajar, diperlukan kerja sama yang erat antara orang tua dan guru. Antara mereka setidak-tidaknya terdapat kesejajaran dalam tindakan dalam usaha pembinaan minat membaca. Tugas orang tua dan guru pada pokoknya tidak banyak berbeda, yaitu memberikan motivasi, menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk membaca, dan mengusahakan ketersediaan buku-buku bacaan. 2. Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris, penulisannya disatukan dalam teks dan diberi

135 tanda petik ganda (... ). Contoh 2 Orang tua perlu memotivasi membaca bagi anak-anak dengan penuh pengertian. Sikap tersebut sangat berpengaruh kepada kemauan anak dalam membaca. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Yuni Pratiwi (2003: 521) Sikap orang tua yang terbuka dan dekat dengan anak-anak berpengaruh besar terhadap pembinaan motivasi membaca pada mereka. Orang tua yang demikian suka menceritakan pengalamannya kepada anak-anaknya. Bagian yang terdapat dalam tanda petik pada paragraf di atas merupakan kutipan yang diambil dari buku referensi/artikel. Penulisannya disatukan dengan kalimat sebelumnya. 177 Uji Kompetensi Bacalah artikel berikut ini, lalu kerjakanlah soal-soal di bawahnya! SPESIES YANG TERANCAM PUNAH Oleh Richard G. Van Gelder... Pada tahun terakhir ini, tingkat kepunahan menjadi lebih cepat karena ulah manusia. Tidak seperti hewan, yang lamban melakukan adaptasi yang diperlukan untuk bertahan hidup, manusia mampu mengubah lingkungan dalam skala yang luas agar sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun beberapa hewan tertentu-seperti berang-berang dapat menyebabkan perubahanperubahan dalam wilayahnya, perubahan ini relatif terbatas jangkauannya. Di lain pihak, manusia dapat secara drastis mengubah wilayah yang luas dalam waktu yang singkat. Manusia berpakaian dan membangun rumah untuk melindungi dirinya. Manusia membendung sungai untuk membuat waduk, membabat hutan, dan membuat irigasi di padang pasir untuk bertani atau beternak guna memperoleh makanan. Kegiatan itu mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga tanaman dan hewan asli harus menyesuaikan diri, berpindah, atau mati. Dalam hal ini manusia bersaing dengan satwa liar untuk memperoleh hasil bumi dan hasil laut. Di samping itu, untuk mellindungi hasil panen dan hewan ternaknya, manusia dapat memangsa atau bersaing dengan mereka. Manusia prasejarah dianggap telah mengakibatkan punahnya beberapa mamalia besar Amerika Utara zaman purba. Mamoth raksasa Zaman Es, kukang tanah besar, dan mungkin juga kuda liar tanah dataran adalah hewan-hewan yang menjadi punah sewaktu manusia, si pemburu, tiba di Amerika dari Asia lebih dari tahun yang lalu. Hewanhewan itu mempunyai adaptasi yang memadai agar dapat bertahan hidup di antara hewanhewan seperti kucing bergigipedang dan serigala raksasa. Akan tetapi, hewan- hewan itu tidak mampu menyesuaikan diri terhadap manusia sehingga hewan menjadi punah. Dengan berkembangnya pertanian dan penjinakan hewan sekitar tahun yang lalu, ancaman terhadap satwa liar menjadi sangat meningkat. Sejalan dengan meningkatnya populasi manusia dan penyebarannya ke seluruh bagian di dunia, terjadilah penurunan jumlah satwa liar secara umum dan peningkatan jumlah kepunahan berbagai spesies.... Berdasarkan artikel di atas, kerjakanlah soal-soal berikut ini sesuai dengan perintahnya! 1. Tulislah gagasan utama tiap-tiap paragraf dalam artikel tersebut! No. 1 Paragraf keparagraf dst. Paragraf 2 Paragraf 3 Paragraf 4

136 Gagasan pokok Letak kalimat utama (di awal, akhir, awal dan akhir, keseluruhan paragraf) Jenis paragraf (deduktif, induktif, campuran, deskriptif) 2. Buatlah ringkasan isi bacaan tersebut! 3. Buatlah kutipan berdasarkan artikel tersebut yang kurang dari empat baris! 4. Buatlah kutipan berdasarkan artikel tersebut, lebih dari empat baris! 178 Bagian Ketiga Menulis Karya Ilmiah Sederhana Tulisan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan. Berdasarkan bentuk bahasanya, tulisan dapat dibedakan menjadi bentuk prosa dan puisi. Berdasarkan subjek yang ditulis, tulisan dapat dibedakan menjadi tulisan keilmuan (ilmiah) atau karya ilmiah dan karangan nonkeilmuan (nonilmiah). Sumber foto: Image bank A. Karya Ilmiah Karya merupakan hasil perbuatan/ciptaan. Ilmiah artinya bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah merupakan ciptaan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat-syarat keilmuan. Pengertian karya ilmiah dalam perkembangan sekarang adalah tulisan berdasarkan penelitian, baik penelitian lapangan maupun pustaka yang ditulis berdasarkan konsepkonsep keilmuan dan berdasarkan fakta. Tulisan ilmiah ditulis dengan sistematika penulisan yang baku dan bahasa yang khas. Karangan ilmiah dibedakan menjadi dua, yaitu (1) karangan ilmiah populer dan (2) karangan ilmiah akademik. Sumber foto: Image bank 1) Tulisan Ilmiah Populer Tulisan ilmiah populer yaitu tulisan yang ditulis berdasarkan informasi suatu objek menarik untuk disajikan kepada masyarakat umum. Tulisan ini biasanya dimuat di surat kabar, majalah, atau media masa lainnya. Biasanya redaksi surat kabar menugaskan para wartawannya untuk mencari informasi. Berdasarkan informasi tertentu, wartawan mencari referensi berdasarkan masalah tersebut misalnya mencari sumber buku, menanyai sumber/orang langsung terkait dengan masalah tertentu. Informasi tersebut dikemas dalam bentuk tulisan yang dimuat di surat kabar. Selain para wartawan, masyarakat luas pun bisa membuat tulisan berdasarkan informasi aktual, berdasarkan kajian tertentu lalu mengirimkan tulisan tersebut kepada redaktur surat kabar/majalah. 2) Tulisan Ilmiah Akademik Tulisan ilmiah akademik yaitu, tulisan ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk mendukung, menguji, dan menggunakan ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan kajian ilmu yang mendalam melalui proses penelitian. Tulisan ilmiah akademik ini biasanya dilakukan oleh lembaga akademik, misalnya perguruan tinggi, 179 sekolah, dan lembaga lainnya. Contoh tulisan ilmiah akademik, yaitu kertas kerja atau makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Laporan penelitian ditulisan berdasarkan data-data hasil penelitian. Bacalah tulisan ilmiah berikut ini! B. Menganalisis Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Cermatilah tulisan ilmiah populer berikut ini! X33 Pesawat Ulang Alik Abad Mendatang oleh MN Suhar

137 Suatu lompatan teknologi kedirgantaraan bakal dicapai saat X33 Ventura Star, pesawat antariksa ulang alik, melakukan penerbangan perdanannya pada Maret Dengan meluncurkan X33 ke angkasa raya, diharapkan pada saat itu mulai dapat mengeksplorasi antariksa untuk keperluan bisnis. Sekitar dua tahun mendatang, tepatnya Maret 1999, dunia kedirgantaraan akan mencatat lompatan teknologi yang penting. Jika semua proses berlangsung sesuai rencana, pada saat itu pesawat X33 Ventura Star akan melakukan penerbangan perdana, setelah sebelumnya pada akhir 1998 melakukan roll out. Kemajuan penting pada pesawat ini terletak pada kemampuannya ke luar angkasa menembus orbit bumi hanya dengan menggunakan mesin pendorong satu tingkat. Selama ini penempatan stasiun angkasa selalu menggunakan mesin pendorang lebih dari satu tingkat. Sebagai pendorong pesawat, digunakan t,ujuh engine aerospike yang menggunakan bahan bakar hidrogen atau oksigen cair. Engine tersebut dipasang di bagian belakang badan pesawat, dengan keistimewaan posisinya dapat diatur secara otomatis, berdasarkan posisi dan ketinggian pesawat. Pengaturan ini membuat daya dorong (propulsi) yang dihasilkan menjadi efektif dan efisien pemanfaatannya. Efisiensi propulsi menjadi salah satu cara mereduksi biaya operasional pesawat. Penurunan biaya memang menjadi salah satu sasaran utama proyek Ventura Star. Sasaran kami menekan biaya angkut ke ruang angkasa yang selama ini berkisar pada US$ tiap pound menjadi US$ per pound, demikian dinyatakan Mr. Blackwell, presiden Lockeed Martin Aeronautics, salah satu perusahaan yang terlibat pembuatan pesawat X33. Dengan biaya operasional yang relatif murah, dimungkinkan mengoperasikan X33 untuk keperluan industri dan bisnis. Diproyeksikan hal itu dapat dilaksanakan mulai awal abad mendatang. X33 rnempunyai ukuran penuh, panjang 38,7 m dan berat ,6 kg saat mengudara. Untuk membawa barang tersedia ruang kargo berukuran 4,6 m x 13,7 m, yang mampu diisi beban, hingga kg, sedangkan penumpang yang dapat dibawa 5 orang. Penumpang tersebut bukan pilot, karena pesawat ini memang terbang tanpa pilot, hanya dibutuhkan pengontrol dari bawah (ground). Saat take off, pesawat ini berposisi tegak atau vertikal, sebagaimana pesawat ruang angkasa sebelumnya. Setelah bergerak mencapai orbit yang dituju, dengan kecepatan berkisar pada 16 atau 17 Mach (kecepatan suara), X33 dapat melakukan landing di bandara udara dengan posisi seperti pesawat terbang biasa. Program X33 Ventura Star ini diperkirakan akan menelan biaya hingga US$ 5 milyar. Selain Lozkeed, dalam pengerjaannya NASA (Badan Antariksa 180 Amerika Serikat) juga menggandeng patner lain, yakni Rockwell,s Rocketdyne (engine), Allied Signal (sistern avionic), Rohr (sistem proteksi suhu), dan Suerdrup (fasilitas peluncuran) Dengan keberadaan X33 Ventura Star, eksplorasi ruang angkasa memasuki era baru. Pada abad ke-21 mendatang kita sudah dapat mengeksplorasi angkasa untuk kepentingan bisnis, demikian Mr. Blackwell (Dikutip dari Suara Muhammadiyah: 54 dalam Membaca II UT: 2.5) Cermatilah karya tulis sederhana yang disusun dengan sistematika tertentu! CARA EFEKTIF MENCEGAH TERTULARNYA VIRUS FLU BURUNG I. Pendahuluan A. Latar Belakang Merebaknya visrus flu burung akhir-akhir ini di beberapa negara khususnya di Asia, menjadikan kekhawatiran banyak orang di Indonesia. Kekhawatiran itu terbukti ketika terdapat beberapa orang Indonesia yang terkena wabah flu burung. Hal ini menjadi kepanikan semua masyarakat Indonesia, karena wabah tersebut dapat membahayakan kehidupan manusia karena banyak korban yang telah meninggal akibat virus tersebut. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya virus flu burung. Hal ini terbukti masih banyaknya masyarakat yang memelihara unggas dengan sembarangan. Ketika ungasunggas mati secara mendadak, mereka membiarkan saja seolah tidak terjadi apa-apa. Banyak

138 mereka yang membuang bangkai unggas di sembarang tempat, padahal matinya unggas tersebut kemungkinan besar disebabkan virus flu burung yang dapat menular kepada manusia. Masyarakat banyak yang belum memiliki konsep hidup sehat. Banyaknya masyarakat yang belum memahami wabah virus flu burung sebagai akibat kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan sikap masyarakat sendiri yang kurang peduli kepada kesehatan. Hal tersebut perlu segera mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat agar keadaan tidak semakin parah. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui bahaya virus flu burung. 2. Banyaknya masyarakat yang belum memiliki pemahaman tentang penyebaran virus flu burung. 3. Banyaknya masyarakat yang belum memiliki konsep hidup sehat. 4. Penyebaran virus flu burung sudah sangat mengkhawatirkan. 181 C. Rumusan Masalah Bagaimanakah cara pencegahan penyebaran visrus flu burung? D. Tujuan Penulisan karya tulis ini bertujuan: 1. agar masyarakat memiliki pemahaman tentang bahaya virus flu burung; 2. agar masyarakat memiliki pemahaman tentang pencegahan penyebaran virus flu burung; 3. agar masyarakat mampu mengantisipasi merebaknya virus flu burung. E. Metode Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode diskriptif, yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. II. Pembahasan A. Penyebaran Virus Flu Burung Virus flu burung telah menyebar di beberapa negara di Asia. Penyebaran tersebut sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak terkecuali di Indonesia. Penyebaran viirus flu burung ditandai dengan matinya secara mendadak ternak unggas dan ayam. Selain hal tersebut juga ditemukan beberapa korban yang telah positif terkena virus flu burung.... B. Upaya Pencegahan Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah merebaknya virus flu burung. Cara tersebut antara lain: memusnahkan unggas-unggas yang diindikasikan mengidap flu burung, memberikan vaksinasi pada hewan yang belum tertular virus flu burung, menyemprot atau membersihkan tempat-tempat/kandang unggas milik penduduk, dan memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat. Upaya-upaya tersebut mendapat sambutan dari berbagai pihak.... (lanjutkan) III. Penutup A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penyebaran virus flu burung sudah sangat mengkhawatyirkan. 2. Masyarakat perlu memiliki pemahaman tentang pencegahan penyebaran virus flu burung. 3. Cara efektif yang bisa ditempuh dalam mencegah menyebarnya virus flu burung adalah dengan memusnahkan unggas-unggas yang terkena virus flu burung dan memberikan vaksinasi pada hewan yang tertular. B. Saran 1. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan lingkungan. 2. Masyarakat hendaknya memahami konsep hidup sehat. 3. Pemerintah dan masyarakat hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran virus flu burung tidak terjadi. 182 C. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan tulisan ilmiah di atas, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! 1. Bagaimanakah bentuk tulisan ilmiah? 2. Bagaimanakah bahasa yang digunakan? 3. Bagaimanakah pilihan katanya? 4. Samakah tulisan ilmiah dengan tulisan nonilmiah? 5. Apakah perbedaan antara tulisan ilmiah dengan tulisan yang lain? 6. Apakah perbedaan tulisan ilmiah populer dengan ilmiah akademik? 7. Apakah persamaan tulisan ilmiah populer dengan ilmiah akademik? 8. Bagaimanakah sistematika penulisan ilmiah populer? 9. Bagaimanakah sistematika penulisan karya tulis? 10. Sebutkan ciri-ciri penulisan karya tulis! D. Mempersiapkan Tulisan Ilmiah Karya Tulis Pembelajaran kali ini mengajak kalian menulis karya tulis. Karya tulis merupakan bagian dari tulisan ilmiah. Oleh karena itu, penulisan karya tulis harus mengacu pada prosedur ilmiah. Penulisan karya tulis didasarkan pada referensi dari buku-buku yang dijadikan acuan, pengamatan atau penelitian di lapangan. Sebelum membuat karya tulis, ada

139 beberapa langkah yang perlu kamu lakukan, antara lain: 1. Menentukan masalah yang akan ditulis. Contoh permasalahan: a. Pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat. b. Banyaknya siswa yang masih enggan membaca di perpustakaan sekolah. c. Sedikit siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. d. Lalu lintas padat dan kemacetan terjadi di jalan-jalan protokol. 2. Membuat Latar Belakang Masalah Mendeskripsikan semua hal yang terkait dengan masalah yang dibahas. Masalah-masalah dideskripsikan dalam uraian paragraf. 3. Mengidentifikasi masalah Setelah masalah sudah ditentukan, misalnya Banyaknya siswa yang masih enggan membaca di perpustakaan. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah, yaitu mendata faktafakta yang mendukung masalah tersebut. Contoh identifikasi masalah: a. Banyaknya siswa yang tidak mau membaca di perpustakaan b. Sedikitnya buku-buku yang tersedia di perpustakaan c. Kondisi perpustakaan yang masih minim d. Petugas perpustakaan yang kurang ramah Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 183 e. Tidak adanya dorongan dari guru untuk berkunjung di perpustakaan. 4. Rumusan Masalah Setelah masalah-masalah yang terdapat pada identifikasi masalah dibatasi, dirumuskan masalahnya. Misalnya: a. Bagaimanakah cara memotivasi siswa agar gemar membaca di perpustakaan? 5. Merumuskan Tujuan Dalam penulisan karya ilmiah ini ada hal-hal yang ingin dicapai. Sasaran yang ingin dicapai dalam penulisan tersebut hendaknya dirumuskan dalam kalimat yang singkat dan jelas. Misalnya: a. Agar para siswa mau berkunjung ke perpustakaan. b. Agar para siswa memiliki pemahaman tentang pentingnya membaca di perpustakaan. c. Agar sekolah menyediakan buku-buku bermutu dan fasilitas perpustakaan yang baik. 6. Menuliskan Referensi atau Teori yang Mendukung Bagian ini berisi tentang teori-teori pendukung tulisan yang dibuat. Misalnya perpustakaan yang baik menurut... (2003:45) adalah Mengadakan pengamatan/mencari data di lapangan Misalnya, mengamati langsung di jalan raya, pabrik/industri, perpustakaan sekolah, atau objek yang lain. 8. Pembahasan Pada bagian ini berisi uraian tentang kondisi yang harus dilakukan siswa dalam kaitannya dengan perpustakaan. Kondisi perpustakaan juga diuraikan secara jelas dengan mengemukakan argumen-argumen yang logis, keuntungan-keuntungan yang didapat para siswa jika mau berkunjung di perpustakaan. Bagian ini berisi tentang jawaban dan solusi dari permasalahan yang dikemukakan. 9. Simpulan dan Saran Bagian ini memaparkan bagian-bagian inti pembahasan yang dianggap paling penting dan perlu dilakukan. Bagian ini berisi penekanan-penekanan dari hal yang telah diuraiakan pada bagian pembahasan. E. Menyusun Kerangka Karya Tulis Sederhana Terdapat beberapa sistematika penulisan karya ilmiah. Ada karya tulis yang ditulis dalam bentuk uraian prosa yang terdiri atas beberapa paragraf seperti yang dimuat dalam surat kabar, majalah atau media massa lainnya. Ada pula karya ilmiah yang ditulis dalam sistematika baku. Kerangka karya tulis yang disajikan berikut ini adalah karya tulis dengan sistematika yang umum, misalnya: 184 Sistematika Karya Tulis Sistematika lengkap Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Identifikasi masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian Bab II Kajian Pustaka Bab III Metode Penelitian Bab IV Pembahasan Bab V Penutup A. Simpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran Sistematika sederhana Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Identifikasi masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Metode Penelitian Bab II Isi Bab III Penutup A. Simpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran F. Menyusun Karya Ilmiah dengan Menggunakan Berbagai Sumber Karya ilmiah yang Anda susun hendaknya mengacu pada referensi atau buku sumber. Ciri keilmiahan adalah berdasarkan teori/pendapat ahli yang termuat di dalam buku. Anda diharapkan mampu mengunakan berbagai sumber untuk penulisan karya tulis. Buku sumber/referensi yang kalian gunakan perlu kalian

140 cantumkan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar yang memuat sumber referensi yang bisa berupa buku, makalah, artikel, jurnal, internet, dan sumber lain yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan karya tulis. Unsurunsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Nama pengarang ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah. (Contoh: Henry Guntur Tarigan, ditulis Tarigan, Henry Guntur, Anton Mulyono ditulis Mulyono, Anton) 2. Tahun terbit setelah nama pengarang diakhiri dengan tanda titik (.). 3. Judul buku ditulis setelah tahun terbit. Penulisannya bercetak miring atau digarisbawahi dengan huruf kapital perkata selain kata penghubung dan diakhiri dengan titik (.) 4. Tempat penerbit dan nama penerbit ditulis setelah judul buku. Tempat penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Cara penulisan daftar pustaka yaitu baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dimulai dari huruf kelima atau keenam. Jarak antarbaris dalam satu rujukan satu spasi. Jarak antara satu rujukan ke rujukan berikutnya dua spasi. Berikut ini disajikan contoh daftar pustaka. Cermatilah daftar pustaka berikut ini! 185 Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka berikut ini! Mulyono, Anton Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Natawidjaya Bimbingan Cakap Menulis. Jakarta: Gunung Mulya. Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurhadi Pendekatan Kontekstua/CTL). Jakarta: Depdiknas Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Malang. Nurgiantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Pelatihan 1 Tulislah daftar pustaka dari beberapa buku yang kalian jadikan acuan/referensi dalam menulis karya ilmiah! G. Menentukan Tema yang akan Dijadikan Bahan Penulisan Banyak hal di sekitar kita yang dapat dijadikan tema penulisan karya tulis, misalnya: pendidikan, lingkungan, sosial, etika, dan sebagainya. Contoh: 1. Tema Pendidikan, dapat dirinci lagi menjadi: b. Pendidikan Gratis bagi Rakyat Tidak Mampu c. Sekolah di Daerah Terpencil Perlu Penanganan d. Kiat-kiat Menuju Sekolah Favorit 2. Tema Lingkungan, dapat dirinci lagi menjadi: a. Dampak Penggundulan Hutan terhadap Lingkungan b. Perlunya Reboisasi di Lahan Tidur c. Menciptakan Hutan Kota Pelatihan 2 Buatlah karya tulis dengan sistematika lengkap (kerangka karya tulis seperti pada contoh di atas) dengan langkah-langkah sebagai berikut! 1. Tulislah beberapa masalah yang ada di sekitar Anda berkaitan dengan tulisan yang akan Anda buat! 2. Jadikanlah masalah tersebut sebagai sumber menentukan tema! 3. Tulislah salah satu tema yang kamu tulis berdasarkan masalah yang kamu data! 4. Carilah referensi/buku atau kalian bisa mewawancarai narasumber secara langsung atau mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Deskripsikan masalah tersebut ke dalam latar belakang masalah! 6. Tulislah identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah yang kalian buat! 7. Tulislah tujuan penulisan karya ilmiah yang kalian buat! 8. Uraikan jawaban/solusi dari masalah tersebut pada pembahasan. Tulislah pembahasan tersebut sejelas-jelasnya dengan mengemukakan argumen-argumen yang logis! 9. Kembangkanlah uraian tersebut menjadi tulisan ilmiah lengkap! 10. Suntinglah tulisan kalian dengan memperhatikan ketepatan ejaan, tanda baca, sistematika penulisan, keefektifan kalimat, dan sebagainya. H. Pelatihan Menyusun Karya Tulis Sederhana Sebuah karya tulis tidak harus menggunakan sistematika yang lengkap. Kalian boleh menyusun karya tulis dengan bentuk penjelasan (karangan eksposisi) atau berupa argumentasi, yang terpenting tulisan itu harus mengacu pada fakta-fakta yang terjadi berdasarkan kajian ilmu yang bisa diterima secara logis. Buatlah sebuah karya tulis

141 sederhana dengan memperhatikan langkah-langkah berikut ini! 1. Lakukanlah sebuah pengamatan, misalnya hutan gundul, banjir, kemacetan lalu lintas, dan peristiwa-peristiwa lain di sekitarmu! 2. Pilihlah salah satu peristiwa tersebut yang akan kalian jadikan topik penulisan! (Misalnya hutan gundul) 3. Amatilah hutan gundul tersebut, bisa secara langsung, melalui gambar, koran, majalah, atau buku referensi lainnya. 4. Identifikasilah masalah-masalah tersebut dan klasifikasikanlah secara urut! 6. Susunlah sebuah kerangka karangan untuk memudahkan pengembangannya! 7. Kembangkanlah kerangka karangan yang telah kalian susun menjadi sebuah tulisan! (Tulisan bisa berbentuk eksposisi atau argumentasi, bisa juga menyusun karya tulis berdasarkan sistematika lengkap). Panjang karangan paling sedikit satu halaman folio. 8. Lakukanlah penyuntingan/revisi tulisan yang telah kalian buat agar menjadi tulisan baik! 187 Bagian Keempat Menerangkan Sifat-sifat/ Karakter Tokoh dalam Kutipan Novel Sifat-sifat Tokoh Novel merupakan karya imajinatif yang diungkapkan dalam cerita yang panjang lebar dengan bahasa yang ekspresif dengan alur bercabang-cabang. Novel berisi kisah kehidupan para tokoh dengan segala peristiwa yang terjadi. Peristiwa/konflik yang terjadi mengakibatkan perubahan nasib para tokoh. Novel berisi tentang peristiwa yang diceritakan. Peristiwa tersebut dialami para tokoh yang terlibat. Dalam peristiwa/konflik tersebut terjadi keanekaragaman tokoh dalam menanggapi peristiwa tersebut. Ada tokoh yang cara menanggapi suatu peristiwa secara serius, biasa saja, panik, dan lain-lain. Ada tokoh yang cara menanggapi perilaku tokoh lain secara menentang, bersahabat, konfrontasi, dan lain-lain. Cara-cara tokoh dalam menyikapi peristiwa/konflik yang terjadi, menanggapi perilaku tokoh lain, dan cara tokoh berperilaku itulah yang disebut sifat-sifat tokoh. Sifat-sifat tokoh disebut juga karakter tokoh. Unsur-unsur Pembangun Cerita Elemen atau unsur-unsur yang membangun sebuah fiksi atau cerita rekaan termasuk novel adalah tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan sebagainya. Tokoh adalah unsur cerita yang melahirkan peristiwa. Tokoh cerita merupakan individu rekaan yang diciptakan pengarang dan terlibat dalam berbagai peristiwa. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat pula benda lain atau binatang yang diinsankan. Berdasarkan keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh dalam sentral atau tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh bawahan. Tokoh utama dapat ditentukan dengan empat cara, yaitu: 1. tokoh yang paling terlibat dalam cerita; 2. tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain; 3. tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan; 4. tokoh yang paling sering muncul. Tokoh bawahan atau tokoh pembantu adalah tokoh yang kedudukannya tidak sentral, tetapi kedudukannya sangat penting untuk mendukung tokoh utama. Adakalanya tokoh pembantu menjadi kepercayaan tokoh utama. Dilihat dari watak atau karakternya, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh sederhana dan tokoh kompleks. Tokoh sederhana yang sering disebut simple characters, flat characters yaitu tokoh yang kurang mewakili keseluruhan sifat-sifat manusia. Pemaparan tokoh ini hanya menonjolkan satu sisi. Pengungkapan tokoh ini hanya berdasarkan n o v e l

142 d i b e d a k a n m e n j a d i d u a, y a i t u t

143 o k o h 188 Penokohan Jenis penokohan: 1. Berdasarkan sifatnya a. Tokoh protagonis b. Tokoh antagonis c. Tokoh tritagonis 2. Berdasarkan perannya a. Tokoh utama b. Tokoh bawahan c. Tokoh figuran satu pernyataan yang kurang lengkap. Misalnya: Gadis itu sangat jujur dan baik hati. Pernyataan tersebut tidak didukung oleh pernyataan-pernyataan dan fakta-fakta lain. Misalnya mengapa disebut jujur. Tokoh kompleks atau round characters, yaitu tokoh yang dapat dilihat dari semua sisi kehidupannya. Tokoh ini diungkapkan secara mendetail. Diungkapkan dengan beberapa segi kehidupannya sehinga tokoh dikenali dari berbagai segi kehidupannya. Misalnya tokoh tersebut diungkapkan bentuk fisiknya, tindakannya, cara berpakaian, cara berdialog, dan sebagainya. Penokohan merupakan teknik atau cara pengarang memperkenalkan tokoh cerita. Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita merupakan rekaan pengarang. Pengarang menampilkan tokoh dalam karyanya, merupakan hasil imajinasi. Agar dapat memahami watak tokoh, Anda dapat menelusuri watak tokoh melalui beberapa hal, yaitu: a. tuturan pengarang terhadap watak tokoh; b. gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun cara berpakaiannya; c. memperhatikan perilakunya; d. memahami dialog tokoh itu dengan dirinya sendiri (monolog); e. memahami bagaimana jalan pikirannya; f. memahami dialog seorang tokoh dengan tokoh lain, terutama tokoh lain yang menjadi lawan bicara; g. memahami dialog tokoh-tokoh lain dalam memberikan respon terhadap tokoh yang diamati; h. memahami respon tokoh yang diamati terhadap perilaku tokohtokoh lainnya. Bagaimanakah pengarang melukiskan sifat-sifat tokoh? Sifat-sifat tokoh dalam novel, diungkapkan dalam bentuk yang berbeda-beda. Penyajian sifat-sifat tokoh tersebut berkaitan dengan konflik yang terjadi. Biasanya sifat tokoh disajikan dalam tiga cara, yaitu cara langsung, dramatik, dan campuran. 1. Cara Langsung Pengarang menyajikan secara langsung sifat tokoh tersebut. Pengarang mengungkapkan secara langsung sifat tokoh dalam uraian kalimat. Contoh: Dilihat dari cara berbicara, Pak Ardi adalah orang yang baik dan santun. Tetangga sekitar sangat menghormati dia. Selain orangnya baik, tutur bahasanya baik, ia juga seorang dermawan.... Cemoohan kawan-kawannya tak pernah ditanggapinya. Baginya berjualan kue adalah membantu orang tua dan perbuatan terpuji yang perlu diteruskan. Kegigihannya dalam bekerja dan belajar dimilikinya sejak kecil. Kerja keras dan kemauan membaja menjadikan dirinya bisa bersekolah seperti kawan-kawannya Cara Dramatik Sifat tokoh diungkapkan melalui dialog para pelaku, lukisan keadaan fisik pelaku, cara berpakaian, keadaan lingkungan, dan pandangan tokoh lain. Contoh: Tubuhnya besar, tinggi, kumisnya melintang. Pakaiannya serba hitam. Di pinggangnya terselip golok dan parang. Sorot matanya tajam seakan mau menerkam musuh. Ia bernama Badrul. Seharian ia berdiri di ujung jembatan menunggu konvoi pasukan Belanda. Pada saat mentari mulai tenggelam,

144 datang kepala kampung menghampiri Badrul. Pak Badrul, hari sudah mulai gelap, pasukan Belanda sebentar lagi datang, mari kita bersembunyi Aku tak akan bersembunyi. Aku ingin mengobrakabrik pasukan Belanda yang telah membakar kampung kami. Ya, aku juga ingin menghabisi pasukan Belanda, tapi kita harus punya taktik. Taktik apa maksudmu? Kita bersembunyi di balik bukit, kalau pasukan Belanda datang kita baru menyerang. Aku ingin secepatnya menggempur pasukan Belanda. Aku mengerti perasaanmu, tapi kita harus bersatu bersamasama melakukan penyerangan. Pak Somad, saya berterima kasih atas saranmu, tapi Belanda tidak bisa dibiarkan! Berdasarkan ilustrasi fisik tokoh serta dialog antartokoh, dapat diketahui bahwa sifat tokoh Badrul adalah pemberani tetapi kurang perhitungan. 3. Campuran Sifat tokoh diungkapkan melalui penggambaran langsung dan melalui dialog-dialog antartokoh (menggabungkan cara langsung dan dramatik) Contoh: Sawah yang kering kerontang dihiasi dengan bongkahan tanah-tanah kering, mendadak tersenyum diguyur air hujan yang seharian tak mau berhenti. Ketika hujan mulai reda, muncul dua sosok lelaki dengan cangkul di pundak masing-masing. Ia adalah Pak Karta dan Pak Jamal petani desa Sumbersari. Pak Karta adalah seorang petani dan sekaligus sesepuh desa. Ia menjadi panutan warga desa karena kebaikannya kepada warga desa. Pak karta selalu mementingkan kebersamaan dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan Pak Jamal adalah orang yang tidak sabar. Kerap ide-idenya mendapat tentangan dari tetangga sekitar karena jarang bermusyawarah. Dalam keheningan itu, terdengar mereka bercakap-cakap dengan akrabnya. Pak Karta, kapan kita mulai menanam benih padi untuk tanaman sawah kita. Jangan sampai terlambat lagi seperti tahun lalu. Pak Jamal, kita harus musyawarahkan terlebih dahulu 190 dengan tetangga kita agar kita bisa menanam padi bersama-sama. Untuk apa Pak kita menunggu, bukankah kita mempunyai hak sendirisendiri? Ya Pak kita tahu, tapi... kita ini hidup bertetangga, lebih baik kita bersama-sama bermusyawarah membicarakan kapan sebaiknya mulai mengerjakan sawah dan menanaminya. Keduanya lalu duduk di sebuah gubug yang sudah lama tak terawat. Sambil minum kopi yang dibawa dari rumah, mereka mengobrol serius membicarakan sawahnya yang sudah mulai tersiram air. Kata yang bercetak miring pada cuplikan cerita tersebut adalah pengungkapan karakter tokoh secara langsung, sedangkan bagian yang bercetak tebal merupakan pengungkapan karakter tokoh secara dramatik. Cerita yang menggunakan dua cara seperti itu dinamakan cara gabungan. Berdasarkan penggambaran sifat tokoh di atas, sifat tokoh Pak Karta adalah baik hati, bijaksana, perhatian kepada orang lain dan sifat Pak Jamal adalah egois. Tokoh Protagonis, Antagonis, dan Tritagonis Berdasarkan sifatnya tokoh dibagi menjadi 3, yaitu tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh dalam cerita yang berkedudukan sebagai tokoh utama atau yang diceritakan. Tokoh protagonis ini biasanya berpenampilan menarik, penyelamat, baik hati, heroik, dan lain-lain. Sedangkan tokoh antagonis yaitu tokoh yang menjadi penentang atau penghambat cita-cita pelaku. Tokoh antagonis ini biasanya melawan tokoh protagonis. Sikapnya menentang tokoh protagonis. Tokoh antagonis ini biasanya memiliki sifat yang kasar, melawan, egois, dan tidak mau bekerja sama. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang sifatnya membantu tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh Utama, Pembantu, dan Figuran Berdasarkan fungsi/perannya dalam cerita, tokoh dibagi menjadi 3, yaitu tokoh utama atau sentral, tokoh pembantu, dan tokoh figuran. Tokoh utama yaitu, tokoh yang menjadi pusat cerita. Tokoh tersebut selalu mencul dan menjadi pembicaraan tokoh lain. Tokoh pembantu yaitu tokoh yang mendukung jalannya cerita. Tokoh pembantu ini bukan tokoh yang menjadi pembicaraan, tetapi keberadaannya sangat penting karena mendukung perwatakan tokoh utama. Tokoh figuran, yaitu tokoh yang perennya hanya sebagai pelengkap. Munculnya dalam cerita hanya sekali-kali. Sudut Pandang Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan diri dalam bercerita. Banyak sudut pandang yang dapat dipilih seorang penulis. Ada yang menempatkan diri sebagai

145 orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Berikut ini disajikan jenis-jenis sudut pandang. 1. Orang pertama: Pengarang sebagai tokoh utama Pengarang menuturkan cerita dirinya sendiri. Pelaku utamanya menggunakan kata aku, saya, kami, kita atau kata ganti orang pertama, baik tunggal maupun jamak. Dalam cerita ini pengarang terlibat secara langsung dalam cerita, baik cerita berdasarkan pengalaman sendiri atau imajinasi. 191 Contoh: Aku berusaha semampuku untuk bisa berprestasi. Aku tidak muluk-muluk untuk menjadi yang terbaik, namun aku berharap nilai yang kudapat bisa menjadi pertimbangan masuk di SMA favorit. Berkat usahaku yang gigih, aku bersyukur bisa masuk di sekolah favorit sesuai dengan keinginanku. Orang pertama sebagai Aku Protagonis (tokoh utama menceritakan kisahnya sendiri) yang 2. Orang kedua: Pengarang sebagai tokoh bawahan Pengarang memposisikan diri sebagai tokoh bawahan yang membantu keberadaan tokoh utama sekaligus terlibat dalam cerita tersebut. Pelaku utamanya menggunakan kata Kau, Kamu, Kalian atau kata ganti orang kedua baik tunggal maupun jamak. Contoh: Sudut Pandang Cerita 1. Pengarang sebagai tokoh utama/orang pertama. 2. Pengarang sebagai tokoh bawahan/orang kedua. 3. Pengarang sebagai pengamat/di luar cerita/orang ketiga. 4. Campuran/kadang pengarang sebagai tokoh utama, bisa juga sebagai pengamat. Contoh: Kamu memang siswa yang sangat rajin dan ulet. Tiada sedikit pun waktu yang kamu lewatkan begitu saja. Hari demi hari kamu pasti belajar, membaca, dan bekerja. Pantas kamu sering mendapatkan penghargaan dari sekolah sebagai siswa berprestasi. Orang kedua sebagai Kamu Protagonis (tokoh utama yang diceritakan dengan melibatkan pembaca sebagai orang yang diajak bicara) 3. Orang ketiga: Pengarang berada di luar cerita/sebagai pengamat Pengarang sebagai pengamat atau berada di luar certa. pengarang bertindak sebagai orang yang serba tahu. Ia menuturkan tokoh utama dari luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya menggunakan kata ia, dia, beliau, mereka, nama orang. Edo tidak pernah membolos sekalipun. Dia sangat menikmati belajar sebagai sebuah pekerjaan rutin yang menyenangkan. Keluh kesah tak pernah sedikitpun terucap dari dia. Dia sering bercerita kepada temannya kalau menghargai waktu itu lebih penting dari pada sekadar bermain. Masa muda bagi dia adalah kesempatan untuk memperoleh pengalaman sebanyak-banyaknya untuk bekal di hari tua. Orang ketiga serba tahu dengan menempatkan diri sebagai Dia Protagonis (Tokoh utama sebagai Dia/orang lain yang diceritakan) 192 Kegiatan Mendengarkan Pembacaan Novel Dengarkanlah pembacaan cuplikan novel berikut ini dengan seksama! Sebuah Lorong di Kotaku Oleh: Nh. Dini Sejak beberapa hari hujan turun dengan kepadatan musim yang tidak dapat ditahan. Cucian yang lembab bergantungan pada tali-tali yang direntangkan ayahku dari dinding satu ke dinding lainnya di dalam sepen di samping dapur. Ayam-ayam kerjanya

146 terkantuk-kantuk sepanjang hari tanpa mendapat kesempatan berjemur karena menghilangnya matahari. Sumber foto: Dok. penerbit Beberapa ekor yang lebih giat, turun dari tenggeran, keluar kandang buat menengok kesibukan di balik kurungan mereka. Berdiri di teritisan, kadang-kadang mereka beruntung dapat mencegat keongkeong lembut yang muncul entah dari rnana dan hendak mengarungi limpahan air, menyeberangi latar yang memisahkan bagian rumah induk dengan dapur, kamar mandi dan sebagainya.... Pagi itu aku bangun seperti biasa, setelah semua kakakku berangkat ke sekolah. Kudapati ibuku duduk di sudut ruang makan, di atas sebuah amben rendah yang menurut ingatanku selalu ada di sana. Di depannya, agak, menjorok ke emper yang terlindung oleh atap luas hingga ke pinggir latar, penjual sayuran dan berbagai bahan makanan yang setiap hari lewat, menjajakan dagangannya. Perempuan itu biasa kami sebut Embok Blanjan, karena ibuku berbelanja bahan makanan daripadanya. Di kampung ada Beberapa penjual semacam itu yang lewat. Tetapi yang menjadi langganan kami selalu sama karena ibuku tidak suka berganti penjual. Biasanya memang setiap penjaja memiliki daerah penjualan masing-masing. Mereka pada umumnya saling mengenal, bertemu di Pasar Johar atau Pasar Bulu tempat mereka membeli dagangan. Mereka menjinjing bakul besar, satu atau dua bertumpukandi punggung, diikat erat oleh selendang yang diselempangkan pada kedua bahu dan disimpulkan kedua ujungnya di depan dada. Di atas kepala, mereka menyunggi sebuah atau beberapa tampah berisi barang dagangan pula. Melihatku keluar dari pintu ruang tengah, ibuku mengulurkan lengan seperti memanggilku. Sambil mengusap kedua mataku, aku mendekat. Langsung duduk di pangkuan ibuku yang menjadi lebar karena kakinya yang bersila. Apa sarapannya pagi ini, Ning? Mau getuk lagi seperti kemarin? Atau tiwul? tanya Embok Blanjan. Ada ketan kinca, mau? ibuku menyambung. Tiwul, sahutku, setengah bangun setengah terbaring. Penjaja bahan makanan itu juga selalu membawa berbagai jajanan, makanan asin atau manis yang sedap lezat, dibungkus rapi dengan daun pisang. Aku melepaskan diri dari rengkuhan ibuku, menuju ke meja makan lalu naik ke atas salah satu kursi. Di meja masih ada tutup makanan yang tengkurap seperti kurungan ayam, tetapi lebih memanjang bentuknya dan terbuat dari anyaman bambu yang agak rapat. Benda semacam itu dijual di toko atau di pasar, kadang-kadang dijajakan sepanjang jalan. Ada yang terbuat dari kain katun berlubang-lubang seperti kelambu, dipergunakan sebagai penutup tempat tidur bayi, terkadang terbuat dari anyaman berbagai bahan. Gunanya yang utama sama, ialah untuk melindungi bayi atau makanan dari serbuan nyamuk, lalat 193 serta binatang kecil lainnya. Kuangkat sedikit pinggir penutup makanan yang terletak di depanku, sambil mengintip apa yang terkurung di bawahnya. Atau mau makan nasi? ibuku bertanya dari tempatnya. Tidak ada nasi goreng? Tidak ada. Makan sisa sayur dan lauk kemarin. Aku tidak suka sayur bobor. Jadi kuputuskan aku tidak mau makan nasi pagi itu. Kujatuhkan kembali pinggir penutup makanan ke papan meja. Kedengaran suara sesuatu benda yang bergeser. Awas hati-hati, cepat ibu mengingatkan. Berapa kali sudah kukatakan, kau harus meletakkan kembali segala macam benda apa pun dengan perlahan-lahan. Aku sudah hendak turun dari kursi, tetapi ibuku meneruskan: i panggilan kepada anak gadis di Jawa Tengah pesisiran Coba lihat lagi kalaukalau kau menumpahkan kecap dari mangkuknya! Kuturuti perintah ibuku, kuintip mangkuk coklat yang ada di ujung kanan, masih berdiri sedangkan senduknya tergeletak di samping, dengan bekasbekas kecap melekat di atas meja. Senduknya yang jatuh, laporku kepada ibuku. Ya, sudah, biar, kata ibuku lagi. Sekarang tutuplah dengan perlahan. Lalu aku kembali ke pangkuan ibuku. Dia memegang bungkusan tiwul yang telah dibukanya, dan aku mulai menikmatinya, Embok Blanjan mengemasi dagangan. Dimasukkannya kembali dagangannya ke dalam bakul atau ke atas tampah. Untuk besok pagi apa yang perlu, Nyonya? Tidak ada. Saya kira engkau tidak usah datang. Saya akan ambil ikan bandeng langsung dari pinggir laut, lebih murah. Nyonya tidak mau? Tidak. Di belakang banjir. Nanti sore bapaknya anak-anak mau cari ikan di sana. Biasanya besar-besar. Jadi saya tidak usah datang besok pagi. Sampai kapan? Dua hari lagi. Bawa sayur dan buah. Lebih-lebih bayem kalau ada.

147 Betul di belakang banjir, Bu? selaku tidak sabar. Banjir besar. Kemarin malam hujan lebat. Tentunya di gunung juga. Aku mau lihat! seruku sambil hendak turun dari pangkuannya. Tetapi secepat itu pula ibuku menahanku. Nanti saja. Biar pintunya dikunci dulu. Siapa tahu kau jatuh ke dalamnya. Ibuku meneriakkan nama pembantu rumah tangga kami. Dia segera muncul sambil membawa tampah buat sayur dan makanan yang telah dibeli. Bapak mau memancing ikan? tanyaku lagi mencari keterangan sejelasjelasnya. Tidak memancing, tapi membendung bagian yang dangkal lalu menyerok ikan yang ada di sana. Aku mau yang kecil-kecil, hendak kusimpan di dalam kolam kaca. Dipelihara? Ya seperti di rumah paman. Nanti slang katakan sendiri kepada ayahmu. Aku boleh turut menyerok? Oh, tidak! ibuku berseru ketakutan. Airnya tinggi sekali. Bekau pastilah tenggelam di dalamnya. Embok Blanjan sudah siap. Pembantu kami menolong mengangkatkan bakul ke punggung, sedangkan si penjual itu mengikatkan ujung selendangnya di dada. Lalu tampah yang telah ditutup oleh daundaun Jan itu pun bertengger di atas kepalanya. Gerimis masih turun terus, kata ibuku. Mudah-mudahan tidak kehujanan di jalan.... Bepergian ke luar kota bersama lima anaknya, bagi ibuku berarti harus mempersiapkan makanan secukup mungkin untuk di bawa dalam keba, yaitu tas yang terbuat anyaman daun pandan air. Dia tidak suka membeli makanan di perjalanan; kecuali buah-buahan atau jenis makanan keistimewaan daerah atau kota yang kami lalui. Selain soal keuangan, ibu mempunyai alasan lain.. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 194 Kami berangkat ke stasiun Tawang. Di dalam demo yang telah dipesan ayah, udara pagi dingin menusuk tulang. Masingmasing kami memakai jas sebagai rangkapan.. Sampai di tempat kakek, hari sudah gelap. Sejak di halaman telah dapat dirasakan suasana kesahduan kehidupan rohani penghuninya. Aku tidak tahu dari mana rasa tersebut memancar. Tetapi keheningan yang suci menyeluruh sejak dari halaman depan, ke pendapa dimana kami menurunkan barang dan di ruang tengah tempat kami meninggalkan kasut kaki. Puncak dari segala rasa tekun namun penuh kekrasanan itu adalah ketika kami masuk lebih ke dalam lagi.. Selama di desa, aku lebih sering bersama nenek atau paman Sarosa. Karena bersama nenek, berarti akan sering berada di dapur atau di kebun. Di dapur, selalu kulihat kenikmatan bermacammacam makanan bagiku.. Dua hari berlalu dengan kecepatan yang luar biasa. Tidak dapat kubayangkan sebelum itu, betapa sedihku akan meninggalkan rumah kakek. Di sana semua kusukai: benda binatang, manusia. Yang semula tidak kukenal, mulai kuketahui dan kumengerti, hingga sesudah beberapa hari berubah menjadi kawan karib sebagai bagian hidupku.... A. Menjawab Pertanyaan Sebelum menentukan sifat-sifat tokoh dalam kutipan novel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah pekerjaan tokoh aku? 2. Bagaimanakah suasana di rumah tokoh Aku? 3. Siapakah penjual sayur yang datang ke rumah tokoh Aku? 4. Bagaimanakah sikap penjual sayur terhadap tokoh Aku? 5. Bagaimanakah sikap orang tuanya terhadap tokoh aku? 6. Apakah yang dikerjakan tokoh Aku dan keluarganya di rumah? 7. Lebih memilih kesibukan apakah tokoh aku? 8. Di manakah latar cerita pada penggalan novel terebut? 9. Pergi ke manakah tokoh Aku dan keluarganya? 10. Apakah yang dilakukan mereka di perjalanan? 11. Bertemu siapakah tokoh Aku di desa? 12. Bagaimanakah suasana di desa? 13. Bagaimanakah perasaan tokoh Aku selama di desa? 14. Lebih sering bersama siapakah tokoh Aku selama di desa? 15. Ceritakanlah secara singkat cuplikan novel tersebut! B. Menentukan Tokoh Protagonis dan Antagonis 1. Datalah para tokoh protagonis pada novel di atas! Berilah penjelasan mengapa tokoh tersebut disebut tokoh protagonis? 2. Datalah para tokoh antagonis pada novel tersebut. Berilah penjelasan mengapa tokoh tersebut disebut tokoh antagonis? 195 C. Menentukan Sifat-Sifat Tokoh dalam Novel 1. Tulislah para tokoh dan karakter tokoh novel di

148 atas! No. Tokoh/Pelaku Sifat/Karakter 1 Embok Blanjan Baik hati, ramah Disajikan Secara dramatik Bukti Berdasarkan Teks Apa sarapannya pagi ini, Ning? Mau getuk seperti kemarin? Atau tiwul? tanya Embok Blanjan Ada ketan kinca, mau? Untuk besok pagi apa yang perlu, Nyonya? 2 3 Dst. 2. Di antara para tokoh yang telah kalian daftar, siapakah tokoh utama dalam novel tersebut? Uraikanlah jawabanmu dengan data yang mendukung! Tokoh Utama Alasan yang mendukung Tulislah sudut pandang cuplikan novel tersebut dengan mengungkapkan data tekstualnya! No. Sudut Pandang Orang Ke- Bukti Secara Tekstual Keterangan Dari beberapa tokoh yang kalian temukan, tokoh siapakah yang paling kamu sukai dan tokoh siapakah yang paling tidak kamu sukai? Mengapa? No. Tokoh yang Disukai Alasan Menyukai Tokoh yang Tidak Disukai AlasanTidak Menyukai

149 Bagian Kelima Menjelaskan Alur Peristiwa Sinopsis Novel Sinopsis Novel Sinopsis merupakan ringkasan cerita. Sinopsis novel merupakan ringkasan cerita novel. Novel yang panjang lebar, disajikan dalam bentuk yang pendek. Walaupun dalam bentuk yang pendek, cerita menunjukkan isi yang lengkap, terdapat bagian awal, isi, dan penutup. Sinopsis novel hanya digunakan untuk membantu pemahaman tentang cerita dan alur. Membaca novel yang baik adalah membaca novel secara keseluruhan, bukan sinopsisnya. Sinopsis hanya berisi rangkaian cerita dalam bentuk yang pendek. Aspek-aspek lain seperti keindahan bahasa, gaya bahasa, dialog antartokoh pencabangan alur tidak disajikan. Pembelajaran kali ini mengajak kalian memahami alur novel. Untuk mendapatkan gambaran dan urutan alur secara lengkap pada novel, kalian perlu membaca sendiri novel secara utuh. Sebelum kalian mendengarkan pembacaan sinopsis novel, kalian perlu memiliki pemahaman tentang alur. A. Alur Alur atau disebut juga plot, adalah rangkaian peristiwa yang sambung menyambung dalam sebuah cerita berdasarkan logika sebab akibat. Dalam sebuah cerita, terdapat berbagai peristiwa. Peristiwa-peristiwa dalam cerita berkaitan satu sama lain. Jadi alur atau plot itu memperlihatkan bagaimana cerita berjalan. Misalnya, sebuah cerita dimulai dari peristiwa A dan diakhiri dengan peristiwa E. Rentetan cerita dari A, B, C, D, dan E itulah yang disebut Alur atau plot. B. Jenis-jenis Alur 1. Alur Maju (progresif) Alur maju, yaitu alur yang dimulai dari awal hingga akhir cerita secara urut, misalnya dimulai dari A ke B lalu C, D, E, dan seterusnya. Perhatikan gambar berikut ini! Alur Mundur (regresif) Alur yang susunannya dimulai dari peristiwa akhir, lalu tengah, dan diakhiri pada bagian awal, atau dimulai dari E diikuti peristiwa-peristiwa D, C, B, dan A. Penggambarannya seperti berikut ini: 3. Alur Gabungan (progesif-regresif) Alur yang susunannya tidak urut dari awal hingga akhir atau dari akhir kembali ke awal. Alur tersebut dimulai dari tengah atau D lalu ke- B, A, C, dan E, dan seterusnya. Alur seperti ini dinamakan alur gabungan C. Pentahapan Alur Baik alur novel maupun alur cerita pendek pada dasarnya terdiri atas lima bagian, yaitu (a) bagian perkenalan/eksposisi, (b) bagian perumitan (komplikasi), (c) bagian klimakas/puncak kegawatan, (d) bagian peleraian/antiklimaks, dan (e) bagian penyelesaian. Adapun susunan alur bergantung pada susunan cerita yang dikemukakan pengarang. Ada alur yang disusun secara urut dan ada alur yang disusun secara tidak urut. Contoh: Bagian-bagian alur secara urut. 1. Tahap Perkenalan/eksposisi Cerita dimulai dari perkenalan tokoh yang nanti akan muncul dalam peristiwa berikutnya. Perkenalan tokoh itu disertai wataknya. Jika cerita itu berisi percintaan, yang diperkenalkan adalah tokoh pria dan wanita. Cerita akan berjalan terus hingga kedua orang itu bertemu, berkenalan, dan kemudian dengan alasan masing-masing jatuh cinta. 2. Tahap perumitan/komplikasi Muncul pihak-pihak yang ingin menggagalkan hubungan mereka. Pihak-pihak ini bisa dari pihak ketiga atau orang tua yang tidak menginginkan anaknya gagal dalam belajar. Orang tua melakukan segala cara agar anaknya berkonsentrasi penuh dalam belajar. Misalnya, orang tua melarang keras anaknya berkomunikasi dengan kekasihnya. 3. Tahap klimaks/puncak kegawatan Si anak mengadakan perlawanan atau pembangkangan. Si anak

150 bersikeras untuk melanjutkan hubungan dengan kekasihnya. Orang tuanya mengusir anaknya dari rumah. Kalau tidak menghentikan hubungan dengan kekasihnya dan tidak mau berkonsentrasi dalam belajar, orang tuanya menyuruh anaknya pergi dari rumah. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Tahap Peleraian/resolusi Setelah terjadi pertentangan antara anak dan orang tua, cerita berlanjut pada tahap peleraian. Cerita pertentangan berangsur-angsur reda. Misalnya dengan bantuan pamannya untuk menyadarkan si anak. Si anak menyadari bahwa belajar itu lebih penting dari segalanya. Masa depan perlu dirancang dari awal. Orang tua pun mulai menyadari bahwa anak perlu dididik dengan perasaan halus. Orang tua mulai mempersilakan anaknya bersahabat dengan siapa saja asal pada batas-batas etika dan tidak terjerumus pada masalah kenakalan remaja. 5. Tahap Penyelesaian Pada tahap ini konflik berakhir. Si anak menyadari bahwa nasihat orang tua memang benar. Belajar harus diutamakan. Ia kembali lagi ke rumah dan minta maaf kepada orang tuanya. Orang tuanya memaafkan dan si anak kembali hidup dalam lingkungan keluarga yang harmonis. Penggunaan alur seperti di atas adalah alur maju, yaitu cerita dimulai dari bagian awal, berturut-turut ke tengah, dan sampai kepada bagian akhir. Alur ini biasa digunakan pada novelnovel lama. Novel masa kini banyak menggunakan alur gabungan. D. Pelatihan Agar mampu memahami alur dengan baik, bacalah sinopsis novel berikut ini! AKI Oleh: Idrus Aki adalah seorang pegawai kantor yang baik dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. la disukai bawahan dan disayangi oleh atasan karena kebaikan dan rasa tanggung jawabnya yang besar. Kepada bawahan ia memberikan didikan dan bimbingan, terhadap atasan ia melaksanakan tugasnya dengan baik. Sudah beberapa lama Aki tidak masuk kantor. Dengan tidak masukmasuknya Aki ke kantor banyak orang yang merasa kehilangan. Selama ini Aki diserang sakit paru-paru. Sudah kronis penyakitnya. Kekuatan tubuhnya sudah hilang. Kakinya membengkok membentuk nol besar, sedangkan punggungnya bongkok pula. Pada suatu hari Sulasmi, istrinya berteriak-teriak menarik perhatian orang banyak. Sulasmi melihat suaminya sudah tidak bernafas lagi akibat penyakitnya. Tetapi ketika ia masuk kembali ke kamar dilihatnya Aki sudah siuman. Bibirnya bergerak-gerak hendak melahirkan kata-kata. Akhirnya terucap kalimat bahwa ia baru akan mati tahun depan, tepatnya tanggal 16 Agustus. Sejak saat itu kesehatan Aki pulih kembali. Badannya mulai gemuk. Rambutnyayang muncul sedikit di kepalanya dicukur habis-habisan, karena Aki memang senang berambut botak. Aki datang ke kantor. Kepada atasannya, ia mohon berhenti karena mau mati tanggal 16 Agustus tahun depan. Atasan dan rekan-rekan sejawatnya terheran-heran. Mula-mula semua orang tidak mempercayai kata-katanya. Ada juga yang mengira Aki ngelantur. Tetapi karena Aki bersungguh-sungguh dan berusaha meyakinkan mereka, akhirnya mereka percaya. Harus percaya. Bahkan 199 banyak di antaranya yang mengira Aki tukang ramal. Gempar seluruh kantor itu. Mereka berseru kian kemari bahwa Aki akan mati tanggal 16 Agustus tahun depan. Salah seorang pegawai lainnya meramaikan suasana itu dengan mengarang sajak dengan judul Lagu Aki. Sambil mendukung Aki secara kompak dan bersama-sama mereka menyanyikan Lagu Aki. Lagu Aki menjadi populer di lingkungan kantor. Orkes Beringin ikutikut pula menyanyikan Lagu Aki di bawah pimpinan pegawai yang mengarang lagu tersebut. Naas nasib pegawai muda pengarang lagu itu. Gara-gara lagunya, ia ditangkap kemudian dijebloskan ke dalam penjara. Tetapi penjara tidak membuatnya jera, ia malah makin sombong saja. la beranggapan dirinya sudah jadi pengarang besar, sebab hanya pengarang besar-besar sajalah yang dijebloskan orang ke dalam penjara

151 disebabkan karangannya. Tepat tanggal 16 Agusts tahun berikutnya. Aki memanggil kedua anaknya Akbar dan Lastri agar pergi meninggalkan kamar, sedangkan Sulasmi istrinya disuruh tidur di sisinya. Sulasmi harus tidur membelakangi agar tidak tahu bagaimana Aki memperjuangkan hidup melawan malaikatul maut. Sekitar jam tiga dua puluh menit Sulasmi membalikkan tubuhnya. Dilihat suaminya sudah tidak bernafas-nafas lagi. Matanya tertutup rapat. Sulasmi bangkit dengan sedih. Air matanya berderai lalu keluar kamar. Melihat Sulasmi menangis sedih mereka yang berada di luar kamar dapat memastikan Aki sudah mati. Mereka berbondong-bondong masuk ke dalam kamar untuk melihat Aki terbaring menjadi mayat. Tetapi mereka ketakutan dan berlari keluar ketika melihat sesuatu yang sangat menakutkan di tempat Aki terbaring. Melihat rekan-rekan sejawat Aki berlari serabutan Sulasmi terheranheran kemudian masuk ke dalam kamar suaminya. Ia tenang sekali dan tidak seperti para pegawai yang ketakutan itu. Sulasmi melihat Aki duduk sambil merokok. Aki belum mati. Rupanya tadi ia hanya tidur dan terjaga begitu mendengar orang-orang masuk kemudian berlari kembali keluar kamar. Aki tidak ingin mati. la baru mau mati kalau sudah berumur 60 tahun nanti. Aki tetap hidup berbahagia bersama anak-anak dan istrinya. Kerukunan hidup Aki bersama keluarga membuat wajahnya tampak tetap muda. Usianya yang sudah mencapai 42 tahun tapi roman mukanya menunjukkan usia 29 tahun. Pada usianya yang setua itu rupanya masih punya keinginan untuk bersekolah. Tidak ada batas umur yang menghalangi seseorang untuk belajar, begitu menurut pikirannya. Maka Aki bersekolah di Fakultas Hukum. Di kampus banyak juga orang tua macam dia yang bersekolah. Kata mereka sekolah bukan untuk mencari titel toh usia sudah tua. Sebentar lagi mau mati. Pikiran seperti itu bertentangan dengan pikiran Aki. Orang macam mereka sebenarnya sudah mati sebelum ajal. Mereka ketakutan menghadapi mautnya. Tidak seperti Aki yang berusaha menentang malaikatul maut setiap muncul agar hidupnya diperpanjang. Aki tidak mau menyerah, bulat-bulat kepada maut. Kehendak maut jangan diterima begitu saja sebelum ajal. Dengan pandangan hidup seperti itu Aki berkata kepada Sulasmi bahwa ia tidak mau mati hanya dengan usia 60 tahun. la masih ingin hidup sampai umur 100 tahun. Hidupnya akan tetap dipertahankan dan terus dipertahankan dari renggutan maut. *** 200 E. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan sinopsis cerita di atas, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! 1. Tulislah tahapan-tahapan alur yang terdapat dalam sinopsis novel di atas! Tunjukkan pentahapan alur tersebut dengan data tekstual! a Bagian perkenalan/eksposisi... b. Bagian perumitan/komplikasi... c. Bagian klimaks/puncak kegawatan... d. Bagian peleraian/antiklimaks... e. Bagian penyelesaian Alur apakah yang terdapat pada sinopsis novel di atas? Tulislah bukti-bukti yang mendukung jawabanmu! Bacalah sebuah novel secara utuh, lalu tulislah tahapan-tahapan alur cerita yang terdapat dalam novel yang kamu baca. Buktikan dengan data tekstual! a Bagian perkenalan/eksposisi... b. Bagian perumitan/komplikasi... c. Bagian klimaks/puncak kegawatan... d. Bagian peleraian/antiklimaks... e. Bagian penyelesaian... F. Menulis Kembali Cerita dengan Tahapan-Tahapan Alur yang Lengkap Bacalah sebuah novel yang kamu sukai. Buatlah sinopsisnya, lalu tulislah tahapan-tahapan alur yang terdapat dalam sinopsis

152 tersebut. Cerita dengan Tahapan-tahapan Alur SEMESTER Bagian Kesatu Membaca Cepat 300 Kata Per menit Sebelum Anda melakukan kegiatan membaca cepat dan efektif, cermatilah terlebih dahulu ungkapan-ungkapan dari orang-orang terkenal mengenai pentingnya membaca. Gambar: Dokumen penerbit To read is to possess a power for transcending whatever physical human can muster. (Prof. Leo Fay 1980 mantan presiden IRA/ International Reading Asociation) Jika kita menginginkan menjadi bangsa adidaya, kita harus memiliki lebih banyak lagi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam hal literasi (baca-tulis) (Hartoonian seorang politikus Amerika Serikat). Hanya melalui kegiatan berliterasi (baca tulis) yang layaklah orang akan dapat mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing secara maksimal serta akan selalu dapat mengikuti perkembangan baru yang terjadi (Roijakers, 1980 salah seorang pakar pendidikan). Dengan gencarnya arus informasi sekarang ini tuntutan untuk membaca akan semakin besar pula (Soedarso, 1987) Peran kemahiran membaca ini sebagai prasyarat bagi bangsa Indonesia untuk dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaannya (Ahmad Slamet Harjasujana, 1988) Pada hakikatnya, salah satu tugas atau misi terpenting kehadiran dunia persekolahan mulai SD hingga perguruan tinggi yakni mengantarkan para peserta didiknya kelak mereka mampu membuka pintu perpustakaan sendiri atau manusia yang mencetak manusia-manusia yang berkebudayaan literasi/baca-tulis (Andre Morois) Setelah mencermati pernyataan-pernyataan dari seorang ahli di atas, dapat kita pahami bahwa membaca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang atau lembaga akan mampu mencapai tujuan apabila terdapat lebih banyak lagi orang-orang yang memiliki kemampuan membaca. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan membaca yang baik. Membaca Cepat Membaca cepat merupakan kegiatan membaca secara cepat untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Kegiatan membaca cepat dimaksudkan agar seseorang memiliki

153 kompetensi membaca secara baik. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seseorang agar kemampuan membacanya meningkat. 1. Memahami tujuan membaca. 2. Berkemauan keras untuk memahami isi bacaan. 3. Mengerti makna terkandung dalam bahan bacaan. 4. Harus memiliki kecepatan penglihatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 203 KEM= K B x =...Kpm Wm Si 5. Mampu memberikan penafsiran yang tepat terhadap ide setiap paragraf. Hal-hal yang perlu dihindari dalam melakukan kegiatan membaca. 1. Kurang memiliki kepercayaan diri. 2. Tergoda melakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan cetak. 3. Terlalu terpaku pada detil. 4. Terlalu cepat dalam melakukan penafsiran. 5. Tidak konsentrasi dalam membaca. Pada abad informasi dan komunkasi yang serba cepat ini, diharapkan seorang profesional dapat mengikuti laju perkembangan zaman, maka ia dituntut memiliki kemahiran membaca yang efektif dan efesien. Ia harus mampu membaca cepat. Apakah membaca cepat itu? Apakah kecepatan membaca itu? Bagaimana cara mengukurnya? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi? Bagaimana kiat meningkatkannya? Bagaimanakah mengukur KEM? KEM (Kecepatan Efektif Membaca) adalah kecepatan yang dicapai oleh pembaca berdasarkan rumus banyaknya kata dibagi lamanya waktu yang diperlukan, dikalikan dengan prosentase skor yang diperoleh. A. Cara Menghitung KEM Terdapat beberapa rumus yang digunakan dalam mengukur Kemampuan Efektif Membaca (KEM). Anda bisa memilih salah satu rumus berikut ini. Cara Pertama KEM = K B (60) x =... Kpm Wd Si Keterangan: KEM = Kemampuan Efektif Membaca K = Jumlah kata yang dibaca Wd = Waktu tempuh baca dalam satu detik B = Pemahaman isi atau skor perolehan siswa Si = Skor ideal Kpm = kata per menit Contoh: Shinta membaca bacaan dengan jumlah kata 300 kata. Waktu yang digunakan untuk membaca 55 detik. Jumlah jawaban benar adalah 17 dari 20 soal. Perhitungannya sebagai berikut: (60) x = 275 Kpm Berdasarkan perhitungan di atas, KEM Shinta adalah 275 Kpm. 204 Cara Kedua KEM = K Wm x B =... Kpm Si

154 Keterangan: K = Jumlah kata yang dibaca Wm= Waktu tempuh baca dalam satu menit B = Pemahaman isi atau skor perolehan siswa Si = Skor ideal Contoh: Fredi membaca bacaan dengan jumlah kata 375 kata. Waktu yang digunakan untuk membaca adalah 1 menit. Jumlah jawaban benar adalah 22 dari 25 soal. Perhitungannya sebagai berikut: KEM = x = 330 Kpm 1 25 KEM Fredi adalah 330. Batas minimal KEM yang harus dikuasai siswa adalah 300 kata permenit, maka Fredi lulus kompetensi dasar ini. Bagaimanakah cara mengubah perolehan KEM menjadi skor akhir? No Jumlah KEM yang Diperoleh Siswa Dst. Nilai Keterangan Ada beberapa cara yang bisa digunakan mengubah KEM menjadi nilai, yaitu membuat tabel konversi. Tulislah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk kompetensi dasar ini. Misalnya KKM untuk KD membaca cepat adalah 65 dan minimal KEM yang harus dikuasai adalah 300 kata per menit, maka alternatif tabel konversinya sebagai berikut: Misalnya, Ani memperoleh KEM 315, maka berdasarkan tabel konversi yang dibuat, Ani memperoleh nilai Jika Anda mengalami kesulitan dalam mencari KEM, berikut ini disajikan tabel cara menghitung KEM. Tabel ini digunakan jika tingkat pemahaman bacaan siswa minimal 75% Menit/ detik

155 Jumlah kata dalam bacaan (Gordon Wainwright, 2006) 206 B. Pelatihan Bacalah teks bacaan berikut ini, lalu jawablah pertanyaanpertanyaan di bawahnya! Hitunglah Kecepatan Efektif Membaca (KEM) Anda! Teks Bacaan LEBAH MADU Oleh: Harun Yahya Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah s u m b e r makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu. Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar),

156 yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru, yaitu madu dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang. Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuangbuang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata Wahyu (Ilham) yang telah diberikan kepada lebah. Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari. Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama Kehidupan masyarakat lebah. Lebah melaksanakan banyak tugas dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa. Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang yang digunakan membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara. Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang. Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara. Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembaban dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah pengaturan kelembaban dan 207 menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang. Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut propolis (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka. Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

157 Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya. ( Menjawab Pertanyaan Berdasarkan bacaan di atas, kerjakanlah soal-soal berikut ini! 1. Apakah sumber makanan lebah? 2. Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk siapakah? 3. Pada suhu berapakah yang diperlukan untuk menjaga kelembaban sarang lebah? 4. Jika hari panas, apakah yang dilakukan lebah agar sarang tetap lembab? 5. Apakah fungsi perangkat pertukaran udara pada sarang lebah? 6. Selain terdapat pengaturan kelembaban dan panas, terdapat apakah dalam sarang lebah? 7. Apakah tujuan utama jaringan pemeliharaan kesehatan pada sarang lebah? 8. Apakah yang dilakukan lebah terhadap sarangnya agar tidak terdapat zat-zat asing masuk ke dalam sarang lebah? 9. Berapa ekorkah lebah yang diberi tugas menjaga agar zat-zat asing tidak masuk ke sarang lebah? 10. Apakah yang dilakukan lebah jika terdapat zat asing masuk ke dalam sarangnya? Jika terdapat benda asing yang tidak dapat dibuang dari sarang, cara apakah yang digunakan lebah? 12. Bagaimanakah proses dihasilkannya propolis (getah lebah)? 13. Apakah fungsi getah lebah? 14. Bagaimanakah cara lebah menghasilkan getah lebah? 15. Bagaimanakah proses yang terjadi jika getah lebah ditambalkan pada bagian sarang yang retak? Hitunglah KEM Anda dengan menggunakan salah satu rumus di atas! C. Menentukan Gagasan Utama Paragraf 1. Tentukanlah gagasan utama setiap paragraf bacaan Lebah Madu! 2. Tentukanlah gagasan penjelas tipa-tiap paragraf bacaan tersebut! Paragraf ke- Gagasan Utama Gagasan Penjelas Keterangan dst. Uji Kompetensi 1. Pilihlah salah satu bacaan yang belum pernah Anda baca! 2. Persiapkanlah alat pengukur waktu, stopwot atau arloji! 3. Bacalah bacaan tersebut dengan seksama! 4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawahnya! 5. Ukurlah kecepatan membacamu dengan menggunakan salah satu rumus yang Anda pahami! 209 Bagian Kedua Menulis Surat Pembaca gambar: Image bank Apakah surat pembaca itu? Apakah isinya? Bagaimanakah cara membuatnya? Surat pembaca merupakan surat yang berisi keluhan, ketidaksetujuan, kekecewaan, permohonan, permintaan, harapan yang ditujukan kepada instansi atau perorangan agar tulisannya mendapat tanggapan dari instansi atau perorangan. Surat pembaca biasanya dimuat di surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya. Surat pembaca ditulis dengan tujuan agar masyarakat umum membaca dan instansi atau perorangan yang dituju dapat memberikan tanggapan. Surat pembaca pada dasarnya tidak berbeda

158 dengan suratsurat lainnya. Perbedaannya, terletak pada cara penyampaiannya. JIka surat pribadi, dinas, atau yang lain disampaikan melalui pos atau diantar langsung ke alamat yang dituju, surat pembaca disampaikan melalui media cetak, seperti surat kabar, tabloid, majalah, dan lainlain agar surat tersebut dapat dibaca khalayak ramai serta mendapat tanggapan dari orang atau instansi yang dituju. Dalam surat pembaca, kadang nama pembuat surat tidak dicantumkan di media massa atau sengaja dirahasiakan. Data nama dan alamat disimpan di redaksi surat kabar. Hal ini bertujuan untuk merahasiakan penulis surat. Mencermati Surat Paembaca Cermatilah contoh-contoh surat berikut ini lalu tentukanlah manakah yang merupakan surat pembaca. Contoh 1 Air PAM Tidak Lancar Sudah beberapa bulan ini, air saluran PDAM di wilayah kami kelurahan Gedongair Tanjungkarang Barat Bandarlampung tidak lancar. Air mengalir hanya dua hari sekali, itu pun mengalirnya sangat kecil dan pada waktu malam hari. Akibatnya, air yang sampai ke rumah sangat kurang untuk keperluan sehari-hari, padahal kami sangat memerlukan. Warga di kelurahan kami sangat kekurangan air bersih. Kami mohon kiranya pihak PDAM dapat memperhatikan hal ini. Sudah beberapa kali kami menghubungi pihak PDAM baik melalui surat maupun datang langsung ke kantor, namun hingga kini belum ada perhatian dari pihak PDAM. Melalui surat pembaca ini kami mohon kiranya pihak PDAM dengan serius memperhatikan keluhan kami. Edy Suraatmaja Jl. Sisingamangaraja No. 39 Bandarlampung 210 Contoh 2 Bandung, 28 April 2008 Menindaklanjuti surat Saudara Nomor: 234/OSIS-SMP BTR/ 03/ 2008, perihal ajakan persahabatan pertandingan bola voli dalam rangka ulang tahun berdirinya SMP Batara Bandung, dengan ini kami menyatakan kesediaan tim kami untuk melaksanakan kegiatan dimaksud. Mengingat kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari belajar, kami mengusulkan tentang pelaksanaan pertandingan dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Mei Demikian surat kami, atas perhatian Saudara kami sampaikan terima kasih. Ketua OSIS SMP Purnama Bandung, Herlian Aditama Contoh 3 Genteng Sekolah Bocor Pengalaman ini kami alami saat pelajaran Matematika. Buku kami basah. Pada saat itu hujan turun lebat. Kami tidak menyangka kalau gedung sekolah yang baru saja direhap mengalami kerusakan terutama pada bagian atap. Peristiwa tersebut sangat mengganggu aktivitas belajar kami. Kami mohon kepada Bapak/Ibu guru dan kepala sekolah atau instansi terkait agar kiranya memperhatikan hal tersebut serta mencari solusi memperbaiki genteng yang bocor. Hal itu sangat penting, mengingat saat ini musim hujan segera tiba dan kami akan melaksanakan Ujian Nasional. Semoga Bapak memperhatikan hal tersebut, terima kasih. Andrian Surya Kelas IX B Contoh 4 Jalan Macet menyebabkan Terlambat Masuk Sekolah Jalan raya menuju tempat sekolah kami tepatnya di depan pertigaan SMP Tunas Bangsa Semarang, setiap pagi mengalami kemacetan sehingga menganggu perjalanan kami menuju ke tempat sekolah. Kemacetan tersebut lebih disebabkan angkutan kota yang berhenti dan menaikkan penumpang di sembarang tempat tanpa memperhatikan kendaraan lain. Hal ini terjadi hampir setiap hari terutama jam-jam berangkat sekolah dan pulang sekolah. Kami sebagai siswa pengguna jalan tersebut merasa terganggu dengan kemacetan itu karena kami sering terlambat masuk sekolah. Kami mohon kepada petugas lalu lintas atau pihak berwenang untuk segera mengatasi hal tersebut. Demikian keluhan kami, besar harapan

159 kami agar pihak berwenang dapat segera turun lapangan. Dita Agustiana Siswa SMP Tunas Bangsa Jalan Katamso No. 147 Semarang 211 A. Menjawab Pertanyaan Setelah mencermati beberapa contoh surat di atas, contoh ke berapakah yang merupakan surat pembaca dan contoh ke berapakah yang bukan surat pembaca? Berilah alasan jawabanmu! Alasan: Contoh yang merupakan surat pembaca: Berdasarkan pernyataan dalam kolom yang telah kalian isi, tulislah ciri-ciri surat pembaca! Ciri-ciri surat pembaca: Agar mampu memahami surat pembaca dengan baik, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan menjawab ya atau tidak pada kolom berikut ini! No. Pertanyaan 1 Apakah bahasa yang digunakan baku? Apakah menggunakan bahasa sehari-hari? Apakah berisi tentang ungkapan pernyataan kekecewaan/ harapan? Apakah terdapat instansi/ perorangan yang dituju? Apakah terdapat harapan yang diinginkan penulis surat? Apakah ada keinginan mendapatkan tanggapan dari instansi atau perorangan yang dituju? Apakah terdapat saran yang disampaikan? Apakah terdapat ketidaksetu-juan? Apakah terdapat masalah yang diungkapkan? Apakah ditulis dengan sistematika surat resmi? Apakah surat tersebut dikirim langsung ke alamat yang dituju? Apakah disampaikan melalui media massa? Apakah surat tersebut bersifat pribadi yang tidak boleh diketahui umum? Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4

160 212 B. Menentukan Unsur-unsur Surat Pembaca Surat pembaca terdiri atas komponen-komponen berikut ini. 1. Nama instansi atau perorangan yang dituju. 2. Permasalahan/usulan/saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca. 3. Isi, yang terdiri atas: a. Bagian awal/pembuka, yang berisi pernyataan fakta/peristiwa yang terjadi. b. Bagian isi, yang berisi saran/usulan, permohonan, perbaikan atas fakta/peristiwa yang terjadi. c. Bagian akhir/penutup, yang berisi ucapan terima kasih atau salam. 4. Nama pengirim Langkah-langkah menulis surat pembaca a. Tentukanlah permasalahan/usulan/saran yang akan kamu sampaikan dalam surat pembaca. b. Kemukakan fakta/peristiwa yang menurut kamu perlu mendapatkan perhatian dari pihak tertentu atau masyarakat umum. c. Tulislah alasan-alasan mengapa hal tersebut terjadi. d. Kemukakan saran perbaikan peristiwa tersebut yang kamu tujukan kepada instansi atau perorangan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. e. Sampaikan ucapan terima kasih, salam atau permohonan maaf atas hal-hal yang kamu sampaikan. f. Tulislah nama jelas kamu. g. Sampaikan dengan bahasa yang santun! Contoh format surat pembaca (Judul/permasalahan) (Berisi fakta/peristiwa yang terjadi/ keluhan untuk mendapatkan tanggapan dari instansi atau perorangan). (Saran/perbaikan yang diharapkan) (Ucapan terima kasih) (Nama jelas) 213 C. Menulis Surat Pembaca tentang Kegiatan Sekolah Pelatihan 1 Buatlah surat pembaca tentang lingkungan sekolahmu dengan mengisi bagian rumpang pada kolom berikut ini! perpustakaan... keadaannya.... Keadaan ruang perputakaan.... Buku-buku... sehingga tidak mencukupi untuk semua siswa. Di samping itu fasilitas/ ruang baca... sehingga Melalui... ini, saya mohon kepada... untuk dapat... perpustakaan sekolah kami. Kami sebagai siswa sangat mendambakan... sehingga kami dapat...pelajaran. Demikian Pelatihan 2 1. Bergabunglah ke dalam kelompokmu! 2. Buatlah sebuah surat pembaca yang kamu tujukan kepada orang/instansi! 3. Tulislah peristiwa/fakta yang menurut kamu perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat! 4. Tulislah nama lengkap instansi/perorangan yang kamu tuju! 5. Ungkapkan usul/saran terhadap masalah/peristiwa tersebut dengan alasan yang logis! 6. Tulislah ucapan terima kasih! 7. Tulislah dengan bahasa yang baik dan benar. Perhatikan ketepatan pilihan kata, ejaan, tanda baca, kebersiahn, dan lainlain! 8. Suntinglah surat pembaca yang telah kalian tulis dari segi ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan sebagainya. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 214 Uji Kompetensi Buatlah surat pembaca sesuai dengan ilustrasi berikut ini! a. Jalan aspal di depan sekolahmu saat ini rusak atau berlubang. Pada waktu pagi dan siang hari, timbul kemacetan panjang lebih dari satu kilometer sehingga banyak siswa yang terlambat masuk sekolah. Buatlah surat pembaca yang kamu tujukan kepada instansi berwenang agar memperbaiki jalan tersebut! b. Saat ini listrik belum masuk di sekolahmu dan lingkungan sekitar. Proses pembelajaran yang dilakukan para guru terutama penggunaan media elektronik belum bisa dilakukan. Buatlah surat pembaca yang kamu tujukan kepada PLN cabang daerahmu! c. Lingkungan kantin di sekolahmu tampak kurang bersih. Sampah berserakan di mana-mana. Banyak siswa yang kurang peduli

161 terhadap masalah tersebut. Buatlah surat pembaca yang kamu tujukan kepada siswa dan pengelola kantin! Rubrik Penilaian Menulis Surat Pembaca No. Aspek yang Dinilai 1 Kelengkapan unsur penulisan surat pembaca a. Sangat lengkap (terdapat tanggal penulisan surat, nama instansi/perorangan yang dituju, nama pengirim, terdapat bagian pembuka, isi, dan penutup, b. Lengkap (terdapat satu unsur surat yang tidak dicantumkan) c. Kurang lengkap (terdapat dua atau tiga unsur surat yang tidak dicantumkan) d. Tidak lengkap (terdapat lebih dari tiga unsur surat yang tidak dicantumkan) Pilihan Kata/Diksi a. Semua kata yang digunakan sangat sesuai b. Terdapat beberapa kata yang tidak sesuai c. Banyak kata yang tidak sesuai d. Semua kata yang dipakai tidak sesuai Bahasa yang Digunakan a. Sangat komunikatif b. Komunikatif c. Kurang komunikatif d. Tidak komunikatif Isi Keseluruhan a. Isi yang disampaikan sangat sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan. b. Terdapat sedikit isi yang kurang sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan c. Terdapat banyak isi yang kurang sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan d. Isi yang disampaikan tidak sesuai dengan permasalahan yang dibahas Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca a. Ejaan dan tanda baca yang digunakan sangat tepat (semua tepat) b. Terdapat beberapa ejaan dan tanda baca yang kurang tepat ( 1 % - 25 % yang tidak tepat) c. Terdapat banyak ejaan dan tanda baca yang kurang tepat (26 % - 50 % yang tidak tepat) d. Semua ejaan dan tanda baca yang digunakan tidak tepat. Keterbacaan, Kebersihan dan Kerapian a. Terbaca, bersih dan rapi b. Terbaca, bersih tetapi tidak rapi c. Terbaca, tidak bersih, dan tidak d. Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi Skor Skor Maksim al 18 Skor Perolehan 215 Bagian

162 Ketiga Gambar: Teks Drama Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Dibaca Apakah drama itu? Pernahkah kalian menyaksikan pementasan drama? Pernahkah kalian menulis teks drama? Drama merupakan karya sastra/seni yang ditulis untuk dipentaskan atau diperagakan oleh pelaku. Pelaku-pelaku itulah yang melakukan percakapan dan gerak-gerik tertentu. Dengan melihat percakapan dan gerak-gerik para pelaku, kita dapat memahami alur ceritanya dan dapat menikmati tontonan drama. Naskah drama merupakan naskah yang berisi percakapan antarpelaku yang disusun berdasarkan tahapantahapan alur yang ditulis untuk diperankan para pelaku. Naskah drama juga berisi penjelasan mengenai gerak-gerik dan tindakan yang dilaksanakan pelaku. Penjelasan gerakgerik dan tindakan pelaku ini ditulis diantara tanda kurung untuk membedakan dengan percakapan atau penjelasan lain. Naskah drama juga berisi penjelasan tentang panggung dan peralatan yang dibutuhkan serta penataan cahaya, musik pengiring, dan lain-lain. Jadi naskah drama berisi percakapan dan penjelasan lengkap tentang cara memeragakan percakapan itu. Dengan demikian, para peraga yang akan memeragakan cerita harus menghafalkan percakapan dan gerak-gerik yang tertulis dalam naskah. Cermatilah naskah drama berikut ini! (Di ruang kelas sore hari, terlihat sedikit gaduh. Para anggota PMR sedang selesai mengikuti lomba. Mereka mengungkapkan kekecewaan atas hasil lomba) Iwan : (Dengan nada kesal membanting peralatan tenda) Kalau tahu begini kita tidak perlu ikut. Untuk apa ikut lomba kalau jurinya curang! Agus : (Sambil meletakkan ransel di atas meja) Ya, kita tidak usah ikut lagi kegiatan seperti ini. Membuangbuang waktu dan tenaga saja. Bagaimana Kau Herman? Herman : Aku juga merasa ada yang tidak beres. Regu PMR kita kan lebih bagus dan kompak saat mengikuti lomba tenda darurat, kok tidak mendapat juara. Sedangkan regu PMR dari SMP Sandy Yudha menurut saya kurang bagus. Ini pasti jurinya curang. Fikri : (Mendatangi mereka bertiga sambil membawa air minum) Aku tahu kalian tidak menerima kenyataan ini. Selama ini kita selalu pulang membawa piala. Kali ini tidak satu pun. Aku harap kamu bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Iwan : (Dengan nada keras) 216 Fikri Herman Fikri Cerpen Tidak! Kita harus protes atau berhenti dari kegiatan ini! : Aku mohon kalian bersabar sedikit. Mengapa kita tidak melihat kekurangan kita saat lomba? Mungkin regu lain lebih bagus dari kita. Kita percaya pada juri, sebab mereka bekerja profesional. Para juri tidak pilih kasih. : Lalu, mengapa kita tidak juara? : Kamu tentu masih ingat waktu kita mendirikan tenda. Waktu yang kita gunakan untuk mendirikan tenda agak lama? Kita kalah cepat dengan regu lain. Soal kekompakan dan kerapian kita tidak kalah dengan regu lain, tapi kita kalah cepat. Kamu jangan kecewa soal ini. Bulan depan ada lomba lagi yang tingkatannya lebih tinggi, yaitu tingkat provinsi. Kita perbaiki kekurangan kita.... Cerpen merupakan karya fiksi yang berbentuk prosa. Cerpen berisi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi yang direkayasa oleh pengarangnya. Para pelaku, waktu, tempat, dan suasana yang terjadi merupakan peristiwa yang direka oleh pengarang. Cerpen relatif singkat dibandingkan dengan

163 novel. Cerpen hanya terdiri atas beberapa halaman buku sedangkan novel terdiri atas satu buku penuh. Cerita dalam cerpen, novel, atau bentuk karya sastra lain pada dasarnya adalah sama, yaitu mengungkapkan hidup dan kehidupan para pelaku. Peristiwa tersebut bisa diungkapkan melalui bentuk cerpen, novel, atau drama. Jadi bisa saja sebuah cerita dalam cerpen dan novel diubah ke dalam bentuk drama. Cermatilah cerpen berikut ini! PENDURHAKA Cerpen NH. Dini Kau harus pulang, Yati. Kau sudah cukup meremukkan hati Ibu. Sekali ini kau harus benar-benar mengerti bahwa kau sudah besar, sudah tak patut lagi untuk tiap kali membantah kata orang yang lebih tua darimu. Kalau dulu kau selalu ingin menang saja, kini tahanlah keinginan itu. Kau sudah cukup tahu bagaimana hati Ibu karena kelakuanmu dan dia terus mendesakku dengan kata-kata yang dianggapnya menasehati aku. Aku hanya diam. Diam saja sambil memandang keluar pintu. Dalam hati aku tersenyum. Senyum besar menyenyumi segala bicara orang yang ada di mukaku ini. Dia lahir jauh sebelum aku. Lahir dari satu kandungan dengan aku. Dan orang sebut dia saudaraku. Mungkin. Sebab aku tak tahu atau tak lihat sendiri bahwa dia lahir sebelum aku dari satu kandungan pula dengan aku. Dia Saudaraku. Ya, kakakku menurut kata orang. Satu dari lima orang kakakku. Jangan kau abaikan kata-kataku ini karena semua yang kukatakan hanya untuk kebaikanmu sendiri. Kau harus mengerti, Yati. Ibu sudah tua. Tinggal Kau lagi yang dipikirkannya. Tapi Kau malahan tak berusaha untuk menyenangkan hatinya. Sebetulnya aku sudah tak tahan 217 mendengarkan kata-katanya. Aku memang bisa diam saja jika bicara dengan orang macam dia. Aku selalu ingin mendebat atau membantahnya. Karena mana ada seorang ibu hanya pikirkan seorang anaknya saja padahal dia punya enam orang anak. Dan ibuku hanya tinggal pikirkan aku lagi? Hatiku ketawa geli mendengarkan ini. Tidak. Tak mungkin Ibu cuma pikiri aku. Kakakku lima orang. Tapi, biarkan saja dia berbicara semau hatinya. Tapi kali aku katakan padamu dalam surat, bahwa Kau disuruh pulang oleh Ibu. Tidak hanya Ibu, tapi seluruh keluarga memikirkan Kau, dan mengharapkan benar supaya kau pulang ke rumah. Tak pantas lagi kau bekerja terus dengan tenagamu yang serba lemah. Kau harus pula ingat kata Nenek. Harus Kau ingat apa kata segenap anggota keluarga, dia mulai keras bicaranya. Hatinya kesal barangkali. Apa kata mereka? tanyaku acuh tak acuh. Kau anak yang tak tahu budi. Kau tak tahu membalas jasa orang tua. Kau anak yang melangkahkan kaki dari adat. Ya, macam-macam lagi kata mereka. Ingat benar, Yati. Kau anak perempuan dalam keluarga kita. Kau mesti menurut segala aturan-aturan keluarga. Hatiku serasa ditarik mendengar katanya yang akhir ini. Tapi bukan darah yang mengalir. Cuma terasa sentakan sedikit. Dan kutahan benar supaya aku tetap tenang. Aku diam dan tak menyahuti katakatanya. Melihat aku diam, dia mengaharapkan suatu kesenangan. Kau perempuan, Yati. Tak patut terus bersendiri macam ini. Bersendiriku bukan mengganggu kepentingan orang lain, aku mulai mematahkan harapannya yang tergambar pada mukanya. Dia agak terkejut mendengar jawabanku yang tiba-tiba ini. Dan aku tambahkan, Hidupku bukan lagi kini kepunyaan Ibu atau keluarga. Bukan pula kepunyaanku. Tapi hidup dan ada aku kini kepunyaan negara, kepunyaanku, bangsa, kepunyaan tanah air ini. Segala yang kulakukan bukan untuk kepuasanku semata. Aku ingin bekerja. Dan bekerjaku ini juga harus berisi dengan bhakti.. A. Mengidentifikasi Perbedaan Gaya Penulisan Cerpen dan Drama 1. Setelah mencermati naskah drama dan cerpen, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan mengisi kolom berikut ini! No.

164 Aspek Apakah bentuknya berbait-bait? Apakah berbentuk prosa? Apakah bentuknya dialog-dialog antarpelaku yang disusun vertikal / dari atas ke bawah? Apakah terdapat pelaku, latar, suasana, dan alur cerita? Apakah bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari? Apakah terdapat petunjuk laku, panggung, musik, dan latar? Apakah bisa diperagakan? Apakah bisa dipahami tanpa peragaan para pelaku? Apakah terdapat konflik antar pelaku? Apakah terdapat tahapan-tahapan alur? Naskah Drama Cerpen Setelah mengisi kolom di atas, sebutkan ciri-ciri penulisan naskah drama dan cerpen! Ciri-ciri naskah drama: Ciri-ciri naskah cerpen: Sebutkan persamaan dan perbedaan bentuk cerpen dan drama! Persamaan Cerpen dan Drama Perbedaan Cerpen dan Drama

165 Cerpen dan drama memiliki kesaman dan perbedaan. Kesamaan tersebut antara lain, cerpen dan drama terdapat penokohan, latar, dan alur. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa percakapan sehari-hari, sedangkan perbedaannya terletak pada cara pengungkapannya. Drama ditulis dalam bentuk yang khas, yaitu dialog antartokoh yang disertai petunjuk laku untuk diperagakan. Cerpen ditulis dalam bentuk prosa. Di dalam cerpen terdapat dialog, namun tidak disertai petunjuk laku. Pada pembelajaran kali ini kalian akan diajak membuat naskah drama berdasarkan cerpen yang telah kalian baca. B. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang Dibaca Bisakah cerita dalam cerpen ditulis dalam bentuk naskah drama? Drama merupakan bentuk karya sastra/seni yang di dalamnya berisi kisah hidup manusia dengan segala permasalahannya. Begitu pula cerpen. Cerpen merupakan karya sastra yang di dalamnya berisi kisah hidup manusia dengan segala permasalahannya. Hal yang membedakan naskah drama degan cerpen hanya pada bentuk penulisannya. Drama disusun dalam dialog-dialog antarpelaku, sedangkan cerpen ditulis dalam bentuk prosa. Kisah hidup, peristiwa yang diungkapkan relatif sama. Oleh karena itu, cerita dalam cerpen bisa ditulis dalam bentuk drama. 219 Langkah-lagkah Mengubah Cerpen Menjadi Naskah Drama Menghayati tema, cerita, latar, pelaku, karakter, alur dalam cerpen Mendata pelaku, konflik yang terjadi, latar, suasana, dan tema Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian bagian-bagian tersebut dibuat menjadi babak Menyusun dialog berdasarkan konflik dalam cerpen Membuat deskripsi untuk menjelaskan latar, akting, dan tata panggung Setelah menyusun langkah-langkah penulisan naskah drama dari cerpen yang Anda baca, Anda perlu mengemas naskah drama dalam beberapa pentahapan agar drama tersebut menarik. Pentahapan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pembeberan mula/introduksi, atau eksposisi, yaitu bagian perkenalan. Cerita diperkenalkan kepada penonton agar para penonton mendapatkan gambaran selintas mengenai drama yang akan ditonton. 2. Penggawatan/komplikasi, yaitu pelaku cerita mulai terlibat dalam persoalan. Pada tahap ini mulai terjadi pertentangan antartokoh. 3. Klimaks atau puncak kegawatan, yaitu pertentangan antartokoh memuncak. Para tokoh terlibat pertentangan baik fisik maupun psikis. Ketegangan mencapai puncaknya. 4. Peleraian/antiklimaks, yaitu ketegangan berangsur-angsur turun. Para tokoh mulai mampu mengatasi persoalan. 5. Penyelesaian, yaitu konflik berakhir. Pada tahap ini persoalan sudah dapat diatasi. Para tokoh telah dapat mengatasi konflik yang terjadi. Urutan pentahapan drama di atas sifatnya fleksibel. Ada penulis naskah drama yang mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut secara urut, namun banyak pula yang mengemasnya tidak secara urut, yaitu dengan cara sorot baik atau alur mundur dan alur gabungan. Cermatilah penulisan drama berdasarkan cerpen yang dibaca. 220 Bacalah terlebih dahulu cerpen berikut ini! Cerpen Menyongsong Mentari Pagi Oleh: Hond Aditya Lama ia tegak termangu di bawah sinar rembulan. Angin malam sangat dingin menembus tenda sederhana yang berdiri darurat. Sebentar-sebentar tangannya menggarukgaruk kepala. Tatapan matanya mengelilingi gambar: Image bank keadaan

166 sekitar. Langkah-langkahnya berat seakan memikul beban perasaannya ke dalam kenangan. Ya, kenangan masa lalu ketika ia duduk di bangku SD. Kini gedung SD yang dulu sebagai tempat belajar dan bermain selama enam tahun, kini rata dengan tanah akibat gempa. Ketika pagi tiba, semakin jelas reruntuhan gedung dan rumah-rumah penduduk. Saat duduk sendiri di tengah reruntuhan, datang suara menyapa Hai Didi, kapan Kau ke sini? Bagaimana kabarmu di kota? Oh, kamu Edo! Aku baru datang tadi sore. Dari Jakarta aku langsung menuju ke Sleman ke tempat aku kecil bermain dan belajar. Aku dengar kabar tiga hari yang lalu tentang terjadinya gempa di sini. Aku dengan keluarga langsung menuju ke sini ingin menjumpai saudara-saudaraku Apa sudah ketemu saudarasaudaramu? Sampai kini aku belum ketemu. Sudah aku cari ke beberapa pos, namun hingga kini aku belum menjumpainya. Aku doakan semoga saudarasaudaramu selamat, tak ada satupun yang meninggal. Aku harap juga begitu. Oh, ya Edo, bagaimana keluargamu, apakah mereka selamat? Ya, aku bersyukur kedua orang tuaku, kakak, dan dua adikku selamat. Paman dan bibiku telah tiada. Pada saat kejadian, beliau masih di dalam rumah sehingga tidak bisa menyelamatkan diri. Kini sahabat lama Didi dan Edo berjalan menyusuri desa-desa dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan sahabat lama Santi dan Rini. Halo Santi, bagaimana kabarmu? O, Didi ya, ini aku bersama Rini sedang mengumpulkan puing-puing bekas rumahku. Didi kapan kamu ke sini? Mampir ke tendaku ya. Maaf rumahku ikut roboh. Jadi aku kini tinggal di dalam tenda bersama kawan-kawan. Santi, aku turut prihatin atas musibah ini. Aku turut berduka cita atas meningalnya ibumu. Edo tadi bercerita tentang kamu. Bagaimana dengan keluargamu yang lain? Aku bersyukur bahwa ayah, kakak, dan adik-adikku selamat. Mari mampir, nanti kuperkenalkan. Santi, semoga kamu tabah menghadapi cobaan ini. Aku datang dari Jakarta ingin membagi suka dan duka dengan orang-orang sekampungku dulu. Oh iya, kapan kita bisa bertemu dengan kawankawan lama? Besok pagi kita kasih tahu untuk berkumpul di penampungan. Ya, terima kasih San. Aku ingin mengajak kawan-kawan untuk melupakan semua ini. Jangan terlalu larut dalam kesedihan. Mari kita songsong hari esok yang lebih baik. Mentari pagi mulai menampakkan wajah anggunnya. Burung-burung bersenandung di puncak pepohonan. Suasana itu seakan mengembalikan desa itu seperti sediakala sebelum terjadi gempa. Di sudut tenda, berkumpullah puluhan anak baru gede. Mereka tetap tabah ingin menatap masa depan yang lebih baik seperti mentari yang tak pernah redup Perhatikanlah penulisan naskah drama berdasarkan cerpen tersebut! Drama Menyongsong Mentari Pagi Pelaku 1. Didi 2. Edo 3. Santi dan Rini 4. Pak Reno : : : : Anak laki-laki, masih duduk di bangku SMP di Jakarta. Anak laki-laki, sahabat Didi sewaktu sekolah di SD. Sahabat Didi sewaktu di SD. Anaknya baik dan sopan. Orang tua Santi Babak 1 (Di sebuah kampung tepatnya di daerah Sleman, Didi dan keluarga mengunjungi saudaranya yang terkena musibah gempa tektonik. Pada saat Didi mengamati reruntuhan gedung SD dan rumah-rumah penduduk, datang Edo teman sewaktu SD. Dengan Edolah Didi berkeliling kampung dan bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya. Lampu dan musik pembukaan mengantar suasana malam yang sepi dan dingin. Layar dan panggung menggambarkan kampung yang porakporanda) 1. Edo 2. Didi 3. Edo 4. Didi : : : :

167 Hai, apa kabar Didi? (Dengan perasaan kaget, ia cepat menengok suara itu) Oh, kamu Edo? Ya, sejak tadi aku mengamati kamu. Kukira siapa. Bagaimana kabarmu? Baik, mari kita cari tempat untuk mengobrol! (Mereka berdua berjalan menuju di bawah pohon dekat SD yang dulu sering untuk bercengkerama anak-anak SD) 5. Edo : Kapan kamu datang kemari, kok tidak mengabari aku? 6. Didi : Kemarin siang, aku mencari saudara-saudaraku. 7. Edo : Kalau begitu, bagaimana kalau kita keliling kampung, siapa tahu kita berjumpa dengan saudara-saudaramu. (Mereka berdua naik sepeda motor berkeliling kampung) 8. Edo : (Berhenti dan turun dari sepeda motor) Hai Santi, ini aku dan Didi. 9. Santi : O, Didi, kapan kamu kesini? 10. Didi : San, aku turut sedih atas kejadian ini. Kamu tabah ya. Aku selalu mendoakan keselamatanmu. 11. Santi : Ya, terima kasih. Mari mampir di tendaku!... Uji Kompetensi Setelah mencermati langkah-langkah penulisan naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca, lakukanlah kegiatan berikut ini secara berkelompok! 1. Bacalah secara cermat cerpen Pendurhaka di atas, atau kamu bisa memilih cerpen Hati Ibu di bawah ini, atau kalian bisa memilih cerpen yang pernah kalian baca! 2. Tulislah tema, latar, pelaku/karakter, suasana, dan alur dalam cerpen tersebut! 3. Catatlah pokok-pokok cerita dalam cerpen tersebut! 4. Bagilah cerpen yang kamu baca ke dalam beberapa bagian! 5. Buatlah bagian-bagian cerpen menjadi babak! 6. Buatlah dialog berdasarkan pelaku, karakter, tema dan konflik cerpen yang telah kalian baca! 7. Tulislah petunjuk laku, latar, akting, dan tata panggung! 8. Tulislah cerpen yang kamu baca menjadi naskah drama lengkap! 222 Hati Ibu Oleh: Desi Sommalia Gustina Aku melangkah tergesa. Tak sabar agar segera sampai di rumah. Dalam benakku tergambar senyum mengambang di bibir Ayah. Membayangkan senyum ayah, kedua kaki jenjangku semakin gesit berloncatan. Aku menang lomba menulis cerpen, Yah, ucapku begitu menginjak teras sambil memamerkan piala di tanganku. Ayah menurunkan koran yang sedang dibacanya lalu menatapku sebentar, setelah itu membaca lagi. Melihat wajah datar ayah senyum di bibirku surut. Bergegas aku masuk rumah, menemui ibu. Ibu, panggilku. Tidak ada jawaban. Ibu, ulangku. Masih bisu. Kucari ke kamar, tak ada, di dapur aku juga tak menemukan ibu. Kutinggalkan dapur lalu masuk kamar. Kutaruh piala kuning keemasan itu di atas meja belajarku. Kurebahkan tubuh di kasur sambil memejamkan mata. Tapi baru beberapa menit aku rebahan sepasang telingaku mendengar suara ibu dari luar. Dira mau hadiah apa? Dira minta dibelikan sepeda motor, suara Dira, kakakku. Keinginanmu nanti ibu sampaikan pada ayah, sahut ibu. Dengan atau tanpa persetujuan ayah Dira harus punya motor, Dira ngotot. Pelan-pelan kuseret langkah ke luar kamar. Ibu, dari mana? tanyaku. Dari MP. Dira juara satu lomba fashion di Mall Pekanbaru, kata ibu dengan mata berbinar. Aku tersenyum sambil menyalami Dira. Itu apa? tanya ibu melihat piala di tanganku. Farah juara dua lomba menulis cerpen antarfakultas, kataku. Ibu diam. Boleh di pajang di lemari depan, Bu? Ibu menggeleng, Disimpan di kamar saja. Lemari depan khusus tempat pialabahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX piala milik Dira, tegas ibu. Ada perih di ujung hatiku. Beberapa hari setelah kejadian itu aku membawa satu tas besar pakaian untuk menginap di kost Ummu, teman serujusanku. Jarak kost Ummu hanya beberapa meter dari kampus. Sudah bilang sama ibu mau nginap di sini? tanya Ummu. Aku menggeleng, Ibu tidak akan kehilangan meskipun aku mati. Jangan bicara seperti itu. Ibu baru ribut kalau Dira yang hilang. Jangan terus Kau pupuk cemburumu. Aku tak akan cemburu andai mereka tak pilih kasih. Mungkin seperti itu cara mereka menyayangi kalian. Entah, kataku malas. Aku membalikkan tubuh memunggungi Ummu. Diam-diam kuseka mataku yang basah. Seperti dugaanku, ibu tak peduli meski aku tak pulang berhari-hari. Ayah pun tak risau meski anak gadisnya tak memberi kabar. Ummu, aku minta izin untuk tinggal di sini satu minggu lagi, kataku setelah beberapa hari berselang. Aku boleh saja. Tapi kau kasih kabar dulu ke ortu,

168 sahut Ummu. Tak perlu, Mu. Melihat kerasku Ummu tak bersuara. Aku bertekad akan pulang jika ibu menjemput dan memintaku pulang dengan penuh kelembutan. Seperti yang ibu lakukan beberapa tahun yang lalu terhadap Dira, saat gadis itu ikut kemah bersama organisasi pramukanya di tengah hutan. Saat berhari-hari Dira tak pulang ibu luar biasa panik. Kemudian ibu meminta ayah menyusul Dira. Ketika tiba di rumah, Dira disambut bagai ratu, syukuran besarbesaran lagi-lagi digelar karena tak terjadi apa-apa terhadap gadis tinggi semampai itu. 223 Saat ingatanku menerobos ke masa lalu, tiba-tiba handphone ku bergetar, nomor rumah. Aku berharap itu ibu. Ibu masuk rumah sakit, Non, terdengar suara Bik Warsih, pembantu di rumah kami. Kapan? Kenapa? tanyaku bertubitubi. Sejak dua hari yang lalu Kenapa saya baru dihubungi sekarang? Potongku. Nomor non Farah tidak bisa dihubungi dari kemarin. Aku menelan ludah pahit. Menyesal mematikan handpone selama dua hari ini. Begitu sambungan ditutup aku bergegas ke rumah sakit. Saat tiba di ruangan icu kulihat tubuh ibu dibalut selang infus. Aku menangis melihat kondisi ibu. Ibu sakit apa? Tanyaku pada ayah yang memegangi lengan ibu. Dua hari yang lalu kaki ibu terpeleset saat mau ke luar kamar mandi. Lalu Kejarku tak sabar. Ayah diam sambil menyeka matanya yang basah. Aku menunggu. Kepala ibu pecah, darah menyembur, dokter bilang ibu harus dioperasi. Tetapi sejak dioperasi ibu belum sadar sampai sekarang. Aku merinding mendengarnya. Ini sudah memasuki pekan kedua, tapi kondisi ibu tidak ada memperlihatkan perkembangan berarti. Kugenggam jemari ibu erat-erat. Pelan tangan itu bergerak. Aku tersentak. Kulihat bibir ibu juga bergerak. Seperti mengeluarkan suara meski tak jelas. Kudekatkan telingaku ke bibir ibu. Farah, ucap ibu. Aku tak yakin pada pendengaranku. Hening. Aku semakin mendekatkan telingaku, menunggu perempuan itu memanggilku. Tapi mulut itu tak lagi bersuara. Namun rasa gembira tetap menyergapku. Dimana Dira dan ayahmu? Ibu bertanya tiba-tiba. Mereka di luar, biar Gegas aku beranjak dari pembaringan ibu. Jangan! Cegah ibu. Aku berbalik. Saat ini ibu ingin berdua saja denganmu. Aku menoleh. Menduga-duga. Kulihat wanita itu menarik nafas. Ibu tahu Kau cemburu pada Dira. Ibu tak pernah merayakan apapun saat kau meraih sesuatu. Sunyi sesaat. Ketahuilah, Nak. Biaya syukuran itu mahal, itulah sebabnya ibu hanya membuatnya untuk Dira, kata ibu dengan mata bertelaga. Aku diam saja. Jika perhatian ibu lebih besar pada Dira karena menurut ibu Dira tak sekuat Kau. Ibu menyayangiku? Tanyaku dengan suara bergetar. Ibu tak segera menjawab. Pelan wanita itu bangkit seraya memelukku. Tak ada orang tua yang tak sayang anaknya, ucap ibu diantara isaknya. Meski semula enggan, pelan-pelan aku membalas pelukan ibu. Beberapa saat tak ada suara. Kurasakan ibu semakin mempererat pelukannya. Lama. Namun saat aku melerai pelukan, kudapati ibu tak lagi bergerak. Tubuhnya sedingin es. Hari ini 28 Desember. Hari jadi ibu. Gundukan tanah di depanku masih merah. Kuelus nisan ibu. Mengingat saat-saat terakhir bersama ibu setumpuk cemburuku pada Dira lenyap. Pelan kutengadahkan wajah menatap langit, dalam diam aku berdoa agar langit menjaga ibu dari atas, Selamat ulang tahu, Bu, bisikku. Selesai 224 C. Menyunting Naskah Drama Naskah drama yang telah Anda tulis berdasarkan cerpen yang telah Anda baca, cermatilah sekali lagi, apakah naskah drama tersebut sudah sesuai dengan isi cerpen dan konsep-konsep penulisan naskah drama? Lakukanlah penyuntingan terhadap naskah drama yang telah Anda tulis dengan panduan sebagai berikut. No. Aspek 1 Bentuk

169 2 Pilihan kata 3 Penulisan 4 Kelengka pan 5 Konflik 6 Alur Pertanyaan Pemandu Ya Tidak Apakah bentuknya disusun secara sistematis sesuai dengan bentuk naskah drama? Apakah berbentuk dialog? Apakah semua dialog mengguakan pilihan kata yang tepat/sesuai dengan konteks situasi? Apakah menggunakan tanda baca secara tepat, misalnya titik dua, tanda petik, titik, koma, dan tanda kurung? Apakah cerita sudah lengkap menggambarkan cerita secara utuh? Apakah terdapat bagian awal, tengah, dan akhir? Apakah sudah terdapat konflik cerita? Apakah disusun dengan menggunakan tahapan alur yang tepat? Skor perolehan Nilai= x 100 Skor maksimal Perbaikan 225 Bagian Keempat Menulis Naskah Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata Gambar: Ciri utama drama adalah karya itu dicipta untuk dipentaskan. Di dalamnya terdapat dialog-dialog antartokoh yang saling berkaitan dan mengacu pada tema tertentu. Seperti halnya karya sastra yang lain, drama memiliki unsur tema, penokohan, alur, latar, dan amanat. Pembelajaran ini mengajak kalian belajar tentang menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata. Apakah peristiwa nyata itu? Peristiwa nyata merupakan peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa itu bisa kejadian luar biasa atau kejadian yang biasa saja. Biasanya peristiwa nyata yang diangkat dalam drama atau bentuk sastra lainnya itu peristiwa yang luar biasa atau peristiwa yang dapat

170 menjadi kenangan, baik kenangan pahit maupun kenangan yang mengesankan bagi penulis. Peristiwa tersebut misalnya, peristiwa meloloskan diri dari kejaran penjahat, peristiwa saat ikut berperang melawan penjajah, bertemu dengan kawan lama, dan sebagainya. Peristiwa nyata yang ditulis dalam naskah drama tidak hanya peristiwa yang dialami oleh penulis, tetapi peristiwa yang dialami oleh orang lain atau kejadian nyata yang dialami masyarakat. Misalnya, gunung meletus, peristiwa tsunami, peristiwa gempa tektonik, dan sebagainya. A. Memilih Peristiwa Nyata yang Akan Ditulis menjadi Naskah Drama Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghasilkan karya sastra. Seperti halnya naskah drama, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menulis naskah drama. Secara garis besar, terdapat unsurunsur yang fundamental dalam mencipta naskah drama. Aspekaspek tersebut antara lain: 1) penciptaan latar/setting, 2) penciptaan tokoh yang hidup, 3) penciptaan konflik-konflik, 4) penulisan adegan, dan 5) penyusunan sebuah skenario. Sebelum kalian melakukan penulisan naskah drama, kalian perlu memilih peristiwa yang akan kalian jadikan sumber penulisan cerita. Perhatikan alur pemilihan peristiwa berikut ini. 226 B. Penciptaan Konflik-konflik Cermatilah cara penciptaan konflik berikut ini! Tempat Di Jalan Di dalam kelas Orang yang terlibat konflik Konflik yang terjadi Di jalan sebuah angkot tiba-tiba berhenti mendadak menaikkan penumpang di dekat pertigaan. Pengendara motor yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan cepat akibatnya motor menabrak angkot bagian belakang. Sopir angkot dan pengendara motor adu mulut dan saling menampar. Seorang siswa yang berkeinginan mengikuti ulangan harian tetapi ia tidak bisa mengikuti ulangan karena belum mengumpulkan tugas sebagai syarat mengikuti ulangan. Jenis konflik Sopir angkot dan pengendara motor Konflik fisik Seorang siswa dengan batinnya Konflik batin C. Penulisan adegan-adegan Untuk menulis adegan ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. 1. Mendata tokoh-tokoh yang akan berperan dalam cerita drama dan melengkapi dengan deskripsi watak tokoh. 2. Menyusun dialog antartokoh berdasarkan ilustrasi yang dibuat. 3. Menulis petunjuk laku dan latar. 4. Merevisi/memperbaiki dialog dan susunannya. Selain langkah-langkah di atas, berikut ini disajikan langkah-langkah penulisan drama berdasarkan peristiwa nyata dalam versi yang lain. D. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Peristiwa Nyata Contoh Langkah-langkah Menyusun Naskah Drama 1. Mendata peristiwa yang pernah dialami, misalnya: a. Tersesat di hutan saat mengikuti kegiatan lintas alam. b. Saat-saat yang menegangkan ketika mengikuti lomba baca puisi tingkat provinsi. c. Mengikuti kegiatan renang. d. Kegiatan memperingati tujuh belasan di sekolah. 2. Memilih salah satu peristiwa yang sulit untuk dilupakan. Dari beberapa peristiwa yang telah didata, pilihlah salah satu! Misalnya, peristiwa yang kamu pilih adalah Kegiatan memperingati tujuh

171 belasan di sekolah 3. Menentukan konflik yang terjadi dalam peristiwa. Satu peristiwa ditentukan konfliknya. Misalnya, terjadi perdebatan sengit antarpanitia dalam menentukan jenis kegiatan dan hadiah yang disediakan dalam kegiatan lomba tujuh belasan Membuat ilustrasi cerita Contoh ilustrasi: Dalam rangka memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI, OSIS SMP Ekatama akan mengadakan beberapa kegitan. Kegiatan tersebut antara lain sepak bola, bola voly, tenis meja, bulu tangkis, dan beberapa kegiatan olah raga lainnya. Rapat dalam rangka menentukan jenis kegiatan dan hadiah yang disediakan, terjadi perdebatan sengit antara anggota rapat. Dari seksi lomba mengatakan bahwa semua tangkai olah raga akan dipertandingkan agar kegiatan meriah dan semua siswa dapat berpartisipasi. Dari seksi dana hanya mengusulkan tiga jenis olah raga karena dana tidak mencukupi. Dari dua kubu melakukan perdebatan yang sampai waktu tertentu belum menghasilkan keputusan. Hampir saja kegiatan tidak jadi dilaksanakan karena kedua kubu saling mempertahankan pendapatnya. Untung pembina OSIS dan Kepala Sekolah datang menengahi dan bersedia memberikan tambahan dana untuk melaksanakan semua kegiatan. 5. Mendata para pelaku dan karakter masing-masing tokoh a. b. c. a. b. c. Duta (Ketua OSIS) : Umur 14 tahun, masih duduk di kelas 8, sifatnya tegas dan demokratif Adi (Wakil ketua OSIS) : Umur 13 tahun, duduk di kelas 7, periang dan supel Tina (Bendahara) : Umur 14 tahun, duduk di kelas 8, berpendirian keras, berani mengemukakan pendapat berdasarkan idenya Rita (Sekretaris) : Umur 13 tahun, duduk di kelas 7, lincah dan suka bergaul Irfan (Seksi lomba) : Umur 14 tahun, duduk di kelas 8, pendiam dan kukuh mempertahankan pendapatnya Raju (Anggota panitia) : Umur 14 tahun, duduk di kelas 7, lincah dan pandai berargumen, serta kukuh pada pendiriannya. 6. Membuat dialog antartokoh dan petunjuk laku (Panggung mengambarkan suasana rapat. Dalam rapat yang berlangsung siang hari, terjadi perdebatan sengit. Tata lampu dan musik pengiring mengilustrasikan suasana ruang yang sedang sibuk) a. Duta b. Irfan : Kawan-kawan, tinggal satu minggu lagi kita akan mengadakan beberapa lomba dan pertandingan dalam memperingati 17 Agustus. Apakah masing-masing seksi telah siap? : Sampai saat ini, cabang lomba yang siap dipertandingkan ada tiga, yaitu bola voly, sepak bola, dan basket. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 228 c. Duta d. Tina e. Raju f. Tina g. Raju h. Tina : Lho mengapa baru tiga cabang, apakah cabang lain tidak perlu dipertandingkan? (Agak hening sebentar, semua peserta saling pandang) : Cabang lain bukannya tidak perlu dipertandingkan, tetapi keuangan yang ada tidak mencukupi! : Menurut saya, dana selalu menjadi alasan, mengapa kita

172 tidak berpikir cerdas untuk mencari dana? : (Dengan nada agak tinggi karena kesal) Ingin saya katakan kepada peserta rapat kalau kami sudah berusaha keras untuk mencari dana, bukannya aku diam saja. : Bisa saja alasan itu dibuat, yang kita perlukan sekarang semua cabang lomba harus dipertandingkan. : Bukan itu masalahnya, tetapi hadiah pemenang tidak ada.... E. Merancang Penulisan Drama dengan Memilih Jenis Drama gambar:annisawulandari.wordpress.com Drama pada dasarnya adalah ungkapan peristiwa kehidupan yang disajikan dalam pertunjukan di atas pentas. Seperti cerita lainnya, drama berisi tentang peristiwa hidup manusia yang menyedihkan, mengharukan, menyenangkan, mengesankan, menggembirakan, dan lain-lain. Dalam menulis drama, kalian bisa memilih jenis drama, antara lain: 1. Drama komedi, yaitu drama yang berisi lelucon atau hal-hal/ peristiwa yang disajikan dalam bentuk lucu, namun sebenarnya isinya merupakan sindiran dari peristiwa yang terjadi di masyarakat. Jenis drama ini mementingkan kekocakan para pelaku sehingga penonton bisa terpingkal-pingkal. 2. Drama tragedi, yaitu drama yang berisi ratapan kesedihan. Jenis drama ini mengungkapkan peristiwa pelaku utama yang mengalami nasib mengharukan dan memilukan hati. 3. Drama tragedi-komedi, yaitu drama yang berisi ungkapan peristiwa yang lucu, tetapi terdapat juga hal/peristiwa yang menyedihkan atau sebaliknya. Jenis drama ini merupakan 229 gabungan antara drama komedi dengan drama tragedi. Di dalamnya terdapat dua peristiwa sekaligus. Cerita bisa diawali dengan sesuatu yang lucu dan diakhiri dengan pelaku utama mengalami nasib yang memilukan, atau sebaliknya. E. Pelatihan Menulis Naskah drama 1. Bergabunglah ke dalam kelompokmu! 2. Buatlah naskah drama berdasarkan peristiwa nyata! a. Datalah peristiwa-peristiwa yang pernah kalian alami! b. Pilihlah salah satu peristiwa yang kalian alami! c. Tentukanlah konflik berdasarkan peristiwa yang kamu pilih! d. Buatlah ilustrasi peristiwa yang terjadi berdasarkan peristiwa nyata yang kamu pilih! e. Tulislah para pelaku yang akan berperan dalam naskah drama yang akan kalian tulis! f. Buatlah dialog berdasarkan cerita yang kamu ilustrasikan dengan melibatkan para pelaku yang kamu tulis! g. Susunlah dialog dan petunjuk pementasan menjadi teks drama dengan berpedoman pada kaidahkaidah penulisan drama! h. Lakukanlah penyuntingan naskah drama tersebut! 230 Rubrik Penilaian Menulis Naskah Drama No Aspek yang Dinilai Kesesuaian Judul dengan Isi Drama a. Judul sangat sesuai dengan isi drama b. Judul kurang sesuai dengan isi drama c. Judul tidak sesuai dengan isi drama Kesesuaian Isi drama dengan Cerpen yang Dibaca a. Isi drama sangat sesuai dengan cerpen yang dibaca b. Terdapat

173 sedikit bagian yang kurang sesuai dengan cerpen yang dibaca c. Isi drama tidak sesuai dengan cerpen yang dibaca Ketepatan Pilihan Kata dalam Setiap Dialog a. Semua kata yang digunakan dalam dialog sangat tepat b. Terdapat beberapa kata yang kurang tepat c. Terdapat banyak kata yang kurang tepat d. Semua kata yang digunakan dalam dialog kurang tepat. Bahasa yang Digunakan a. Sangat komunikatif b. Komunikatif c. Kurang komunikatif d. Tidak komunikatif Kelengkapan Tahapan-tahapan Drama a. Terdapat pembeberan mula/introduksi, penggawatan/komplikasi, klimaks atau puncak kegawatan, peleraian/antiklimaks, dan penyelesaian b. Tidak terdapat 1-2 bagian c. Tidak terdapat 3 4 bagian d. Tidak terdapat 5 bagian Keterbacaan, Kebersihan dan Kerapian a. Terbaca, bersih dan rapi b. Terbaca, bersih tetapi tidak rapi c. Terbaca, tidak bersih, dan tidak d. Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi Skor perolehan Nilai= x 100 Skor maksimal Skor Skor Maks 16 Skor Perolehan 231 SEMESTER Bagian Kesatu Mengubah Sajian Grafik, Tabel, atau Bagan ke dalam Uraian Grafik, Tabel, atau Bagan Grafik, tabel, atau bagan sering kita temukan dalam bacaan. Grafik, tabel, atau bagan biasanya digunakan untuk memperjelas suatu maksud atau informasi dalam bacaan. Uraian keterangan yang berisi data tertentu atau informasi, jika diuraikan dalam kalimat/paragraf akan memerlukan jumlah kalimat dan paragraf yang panjang. Melalui grafik, tabel, atau bagan, uraian tersebut dapat diterangkan secara singkat dan jelas. Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk menjelaskan data statistik. Untuk memudahkan pengertian pembaca, deretan angka dapat kita gambarkan dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-titik, gambar, atau bentukbentuk tertentu sehingga menarik dan mudah dimengerti. Dengan grafik, penggambaran data, angka-angka kelihatan lebih sederhana. Informasi yang panjang dan terurai dapat diperjelas dengan menggunakan grafik, tabel, dan bagan. Paparan yang rumit, pelik, dan sulit, dapat menjadi lebih mudah melalui penyajian grafik, tabel, maupun bagan. Di samping itu, penyajian dalam bentuk grafik, tabel maupun bagan umumnya memang lebih menarik dan memudahkan pembaca untuk memahami isi bacaan. A. Mencermati Grafik, Tabel, dan Bagan Perhatikanlah contoh-contoh uraian tentang paragraf, grafik, tabel, dan bagan berikut ini. Manakah yang lebih mudah dipahami? Paragraf Dalam sebuah pembelajaran di kelas, seorang guru mengadakan penerapan teknik diskusi. Teknik tersebut diyakini mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Setelah dilakukan penerapan metode tersebut didapat data sebagai berikut, jumlah siswa yang aktif sebesar 80,95%,

174 siswa yang kurang aktif sebanyak 14,29%, dan siswa yang tidak aktif sebanyak 4,76%. Bandingkan dengan informasi tersebut yang dikemas dalam bentuk grafik di samping ini! Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan teknik diskusi. 233 Menurut kamu, manakah yang lebih mudah dipahami antara informasi yang disampaikan dalam uraian paragraf dengan informasi yang disampaikan dalam grafik? Ataukah keduanya saling mendukung memudahkan kita dalam memahami informasi yang disampaikan? Coba diskusikan dengan anggota kelompokmu! Berilah alasan yang mendukung jawabanmu! Hasil Diskusi Mencermati Informasi dalam Tabel Perhatikan uraian paragraf tentang data pengunjung perpustakaan SMP Pelangi tahun pelajaran 2007/2008. Data pengunjung perpustakaan SMP Pelangi Surabaya tahun pelajaran 2007/2008 pada semester satu adalah sebagai berikut: kelas VII sebanyak 450 siswa, kelas VIII 900 siswa, kelas IX sebanyak 750 siswa, dan guru/tu sebanyak 46 orang. Pada semester kedua, siswa yang berkunjung ke perpustakaan terdiri atas kelas VII 600 siswa, kelas VIII 750 siswa, kelas IX sebanyak 800 siswa, dan guru/ tata usaha sebanyak 55 orang. Data Pengunjung Perpustakaan SMP Pelangi Tahun Pelajaran 2007/2008 (dalam tabel) Semester Siswa Kelas VII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas IX Guru/TU I II

175 B. Mengidentifikasi Isi Grafik, Tabel, atau Bagan Setelah mencermati contoh grafik, tabel, dan bagan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah persamaan dan perbedaan grafik, tabel, dan bagan? 2. Apakah kegunaan grafik, tabel, dan bagan dalam bacaan? 3. Apakah grafik, tabel, dan bagan dapat memperjelas informasi bacaan? Berilah alasan jawabanmu! 4. Kapankah grafik, tabel, atau bagan itu diperlukan? 5. Dalam bacaan apakah grafik, tabel, atau bagan itu disajikan? 6. Sebutkan ciri-ciri penulisan grafik, tabel, dan bagan! 234 C. Memaparkan Isi Grafik, tabel, dan Bagan ke dalam Beberapa Kalimat dalam Paragraf Mencermati Tabel TABEL 1. HASIL PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2002 s.d (Jumlah dalam ton) Tahun Hasil Perkebunan Kopi Lada

176 Coklat Tabel di atas dapat diuraikan dalam kalimat berikut ini! 1. Hasil perkebunan kopi tiap tahun mengalami peningkatan. 2. Peningkatan paling tinggi dari tahun sebelumnya hasil perkebunan kopi di Provinsi Kalimantan Barat terjadi pada tahun Pelatihan 1 1. Tulislah gagasan yang ingin disampaikan pada tabel 1 di atas! 2. Buatlah pernyataan beberapa kalimat dalam satu paragraf yang berisi informasi ekspor lada dari tahun 2002 s.d Tulislah beberapa kalimat dalam satu paragraf yang berisi informasi ekspor coklat dari tahun 2002 sampai dengan 2006! 4. Buatlah sebuah paragraf yang berisi informasi isi tabel 1 di atas secara keseluruhan! Pelatihan 2 Mencermati Grafik dan Bagan Cermatilah grafik berikut ini! 1. Cermatilah grafik berikut ini lalu deskripsikan informasi yang terdapat pada grafik tersebut dalam beberapa kalimat! Ekspor Timah Bangka Belitung tahun 2003 sampai dengan 2006 (dalam ribu ton) 235 Cermatilah bagan Susunan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) berikut ini! 2. Butalah 5 kalimat yang berisi informasi berdasarkan bagan di atas! Ketua Bendahara Sekretaris Seksi Humas Seksi Kegiatan Seksi Keorganisasian 3. Buatlah tabel, grafik, atau bagan dari bacaan berikut ini! a. Bencana tektonik yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang sangat besar. Dalam peristiwa tersebut tercatat korban meninggal dunia sebanyak orang, korban luka-luka berat sebanyak orang, dan korban luka-luka ringan sebanyak orang. Selain itu tercatat rumah hancur dan rumah rusak berat. b. Daftar kelulusan siswa SMP Eka Sakti Semarang dari tahun pelajaran 2000/2001 s.d. 2005/2006. Tahun pelajaran 2000/2001 siswa yang lulus tercatat 95%, tahun pelajaran 2001/2002 siswa yang lulus mencapai 99%, tahun pelajaran 2002/2003 siswa yang lulus 96%, tahun 2003/ 2004 siswa yang lulus sebanyak 98%, tahun pelajaran 2004/ 2005 sebanyak 99%, dan tahun pelajaran 2005/2006 siswa yang lulus sebanyak 99%. c.

177 Deskripsikan dengan kalimat isi tabel berikut ini! No. Nama Tim Sepak Bola 1 Persebaya 2 PSIS 3 Persija 4 Persita Main Menang Seri Kalah Nilai Bagian Kedua Menerapkan Prinsip-prinsip Diskusi A. Persiapan Melakukan Diskusi Pekerjaan yang baik perlu dilakukan dengan persiapan yang baik pula. Diskusi akan berjalan dengan baik jika sebelumnya telah dilakukan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan kegiatan diskusi adalah sebagai berikut. 1. Membatasi pokok pembicaraan yang akan disampaikan dengan jelas. 2. Mengidentifikasi masalah yang sedang dibahas. 3. Menguraikan dengan sistematis pokok pembicaraan/masalah yang akan dibahas. 4. Mempersiapkan argumenargumen dengan jelas. 5. Mempersiapkan makalah/materi yang akan dibagikan kepada para peserta diskusi. 6. Membagi tugas angota kelompok untuk pelaksanaan diskusi. 7. Menetapkan tahap-tahap setiap pembicara atas pokok masalah yang dibahas. 8. Menetapkan urutan penyajian, batas waktu, dan lain-lain. Gambar: Pelatihan Untuk mengawali kegiatan ini, lakukanlah kegiatan berikut ini! 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang! 2. Pilihlah salah satu masalah dari tiga masalah yang tersaji di bawah ini! 3. Cermati dan pelajarilah masalah tersebut untuk bahan diskusi! 4. Diskusikan masalah tersebut dengan anggota kelompokmu! 5. Buatlah catatan-catatan tentang masalah yang kalian pilih! 6. Siapkanlah argumen yang memperkuat pendapat kalian! Pilihlah salah satu teks yang berisi masalah berikut ini, lalu lakukanlah diskusi! Teks 1 Handphon dan Masalahnya Saat ini Handphon atau telepon genggam merupakan barang yang biasa dibawa oleh kaum remaja, termasuk siswa. Mereka seakan tidak peduli tentang mahalnya gaya mereka. Mereka kurang menyadari kalau pulsa yang mereka pakai merupakan jerih payah orang tua mereka. Hampir setiap hari para remaja meminta jatah uang pada orang tuanya untuk membeli pulsa. Permintaan itu pun setengah memaksa. Terkadang orang tuanya dengan terpaksa

178 memberikan jatah pulsa kepada putra-putrinya dengan mengesampingkan kebutuhan lainnya demi pulsa gaul putra-putrinya. Para guru sering mengeluh karena banyaknya siswa yang menggunakan HP pada saat pelajaran berlangsung. Bahkan pada saat ujian pun para siswa banyak yang SMS bertanya jawab tentang jawaban soal-soal. Hal ini menjadikan pelajaran dan ujian seakan tak berarti. Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi masalah yang ditimbulkan dari gaya remaja tersebut. 237 Teks 2 Gaya Pakaian Remaja Masa Kini Berbagai mode dan gaya penampilan remaja saat ini beraneka macam. Mulai dari bentuk pakaian, tatanan rambut, dan cara berdandan. Banyak orang tergila-gila mengeluarkan uang sampai jutaan juta rupiah untuk mendapatkan pakaian yang ia sukai. Maraknya mode tersebut sampai menjalar ke remaja kita. Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman sehinga mereka ikut-ikutan menghias dirinya dengan mode masa kini. Salah satu cara berpakaian yang sedang tren saat ini adalah baju/kaos ketat, celana jin ketat yang ikat pingangya di bawah pusar, dan dandanan rambut yang acak-acakan. Para remaja seakan tak memedulikan lingkungan. Di sekolah pun para siswa putri banyak yang berpakaian ketat. Para siswa putra dengan rambut yang diberdirikan dan baju yang tidak dimasukkan. Hal tersebut dianggap suatu mode yang perlu diikuti supaya tidak dikatakan ketinggalan zaman. Teks 3 Perpustakaan Jarang Dikunjungi Saat ini lebih banyak siswa yang gemar bermain-main pada saat istirahat dari pada berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku. Para siswa lebih senang menghabiskan waktu jam istirahat ke kantin, atau bermain-main di halaman sekolah. Banyak diantara mereka yang tidak mau menyisihkan sebagian waktu istirahat untuk berkunjung ke perpustakaan. Mereka kurang mengerti pentingnya membaca di perpustakaan. Padahal kalau mereka mau menyisihkan waktu 5 atau 10 menit membaca buku di perpustakaan, mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun pengetahuan lainnya. Keengganan mereka ke perpustakaan banyak disebabkan oleh banyak hal, misalnya kurang adanya motivasi diri, kurang adanya dorongan dari guru, dan kondisi perpustakaan yang kurang menarik. B. Pelaksanaan Diskusi Agar kegiatan diskusi berjalan dengan baik dan lancar, perlu dilakukan serangkaian kegiatan berikut ini dengan berpedoman pada prinsip-prinsip diskusi. 1. Persiapan Diskusi a. Aturlah tempat duduk di dalam kelas (bisa membentuk setengah ligkaran, bisa membentuk huruf U, atau berbentuk sejajar). b. Susunlah tempat duduk untuk penyaji/kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. c. Aturlah tugas anggota kelompokmu, misalnya kelompok beranggotakan 6 orang, rincian tugas sebagai berikut, satu orang sebagai penyaji/mempresentasikan hasil kerja kelompok, tiga orang sebagai pembahas atau menjawab 238 pertanyaan dari kelompok lain, satu orang sebagai notulis, satu orang sebagai moderator (pengatur jalannya diskusi) atau Anda bisa minta tolong kepada salah satu siswa dari kelompok lain untuk menjadi moderator. d. Melakukan kesepakatan/musyawarah untuk menentukan urutan kelompok yang mempresentasikan terlebih dahulu. 2. Pelaksanaan Diskusi a. Kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi Hal-hal yang perlu dilakukan 1) Moderator memperkenalkan anggota kelompok yang akan menyampaikan pokok pembicaraan. 2) Sampaikanlah salam kepada para peserta diskusi! 3) Sampaikanlah hasil kerja kelompokmu dengan jelas, teknik vokal yang baik,

179 intonasi yang tepat, suara yang jelas, dan ekspresi yang bersahabat! 4) Sampaikanlah pokok-pokok permasalahan dan solusi pemecahannya dari masalah yang telah Anda pilih! 5) Sampaikanlah argumen-argumen yang mendukung pendapat yang Anda sampaikan! 6) Perhatikanlah setiap pertanyaan yang diberikan oleh kelompok penanya! 7) Tanggapilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jawaban yang logis disertai argumen yang jelas! 8) Tanggapilah pertanyaan dengan kepala dingin, tidak emosional, dan memusyawarahkan jawaban dengan anggota kelompok! b. Kelompok lain/peserta/sebagai pendengar/penanya/ pembahas Hal-hal yang perlu dilakukan: 1) Sampaikanlah pertanyaan/sanggahan/tangapan dengan terlebih dahulu mengangkat tangan! 2) Bila moderator mempersilakan, baru Anda menyampaikan pertanyaan/sanggahan. 3) Sampaikanlah pertanyaan/sanggahan/tanggapan dengan jelas, tidak berbelit-belit! 4) Sampaikanlah pertanyaan dengan bahasa yang baik dan komunikatif! 5) Bersikaplah bersahabat, jangan bertanya yang bersifat menyerang/memojokkan! 6) Kemukakanlah alasan/argumen yang logis atas sangahan yang kamu kemukakan! 7) Bertanyalah melalui moderator yang mengatur jalannya diskusi. 8) Bila Anda kurang puas terhadap jawaban yang disampaikan, Anda boleh meminta penjelasan atas Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 239 9) 10) 11) 12) jawaban tersebut dengan terlebih dahulu mengangkat tangan. Jika moderator mempersilakan, Anda boleh menyampaikan sanggahan. Jangan terlalu mendominasi kegiatan diskusi, berilah kesempatan kepada kelompok lain/peserta lain untuk menyampaikan pertanyaan/sanggahan! Bersikaplah wajar, tidak merasa paling tahu, dan tidak mendominasi jalannya diskusi! Hargailah kelompok/siswa lain yang sedang berbicara dengan cara mendengarkan, memperhatikan, dan tidak mengobrol sendiri! 3. Kegiatan Akhir Beberapa kegiatan akhir yang perlu dilakukan oleh kelompok yang mempresentasikan. a. Membuat simpulan hasil diskusi. b. Menyampaikan simpulan kepada peserta diskusi. c. Memperbaiki hasil kerja kelompok berdasarkan masukanmasukan dari kelompok lain (bisa dilakukan setelah kegiatan diskusi). d. Menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta diskusi dan menyampaikan salam. Rubrik Penilaian Berdiskusi Jawaban No. Pertanyaan Ya 1 Apakah para pembicara/kelompok mempunyai persiapan yang baik? 2 Apakah pembicara mengemukakan informasiinformasi atau ide-ide baru mengenai pokok pembicaraan? 3 Apakah pembicara memberikan sumber-sumber informasi/referensi yang mereka gunakan? 4 5 6

180 Tidak Skor perolehan Apakah pembicara mengemukakan fakta-fakta yang disertai argumen/alasan, contoh-contoh, dan pendapat-pendapat dari para ahli? Apakah para pembicara dapat mempertahankan pendapatnya dengan disertai alasan-alasan yang dapat dipercaya? Apakah pembicaraan anggota kelompok tersusun dengan rapi tanpa mengulang-ulang pernyataan yang telah disampaikan? 7 Apakah para pembicara/kelompok bekerja sama dalam menangapi pertanyaan? 8 Apakah penyampaian pembicaraan cukup jelas dengan intonasi yang tepat? 9 Apakah kegiatan diskusi dapat menarik perhatian para peserta? 10 Apakah para peserta diskusi mendapatkan suatu pengertian yang lebih luas dan mendalam tentang pokok pembicaraan yang dibahas? Keterangan: Jawaban Ya Jawaban Tidak Nilai : Skor 1 : Skor 0 = Jumlah jawaban Ya x Bagian Ketiga Membahas Pementasan Drama Gambar: Dalam istilah drama, kita mengenal naskah drama dan drama. Naskah drama merupakan naskah yang berisi percakapan, dialog antarpelaku yang akan diperagakan seorang aktor/pemain di atas panggung. Drama merupakan bentuk pertunjukan/pentas yang diperankan oleh beberapa aktor dengan alur tertentu. Jadi drama merupakan pertunjukannya, sedangkan naskah drama adalah petunjuk melakukan dialog, peragaan, dan setting secara tertulis yang akan dilakukan oleh para pemain yang dituangkan dalam kertas. Dalam penggolongannya, naskah drama termasuk dalam sastra, sedangkan drama/ pertunjukannya termasuk seni drama. A. Unsur-unsur yang Terdapat dalam Pementasan Drama Tontonan drama amat unik karena bukan hanya melibatkan aktor, melainkan juga melibatkan berbagai eleman pendukung. Dalam pementasan drama yang sesungguhnya, di dalamnya melibatkan sastrawan, aktor, komponis, pelukis, tata rias, tata panggung/dekorasi, dan sebagainya. Para pendukung bekerja sama saling mendukung mewujudkan pementasan drama. Tanpa dukungan dari berbagai pihak, pementasan drama tidak akan berhasil. Pementasan drama mengandung banyak unsur. Unsur-unsur tersebut saling mendukung dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keutuhan pementasan

181 drama. Unsur-unsur yang terdapat dalam pementasan drama antara lain: 1. Naskah Drama Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa naskah drama berisi: nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, keadaan panggung yang diperlukan, dan petunjuk yang harus dilakukan para pelaku, petunjuk seting panggung, tata lampu, tata busana, tata suara, dan musik pengiring. 2. Pemain Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Banyaknya pemain sesuai dengan banyaknya tokoh yang ada dalam naskah drama yang akan dipertunjukkan itu. Seorang pemain harus menghafalkan percakapan yang tertulis dalam drama. Ia juga harus menafsirkan watak tokoh yang diperankan. 3. Sutradara Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan drama. Sutrada merupakan orang yang mengatur jalannya pementasan. Ia harus orbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX ang yang pandai dan cakap dalam mengarahkan pemain bahkan harus bisa bermain. Sutradara bertugas antara lain: memilih naskah, memilih pemain, melatih pemain, bekerja dengan staf, dan mengoordinasikan setiap bagian. Tata Rias Tata rias adalah cara merias wajah, badan, dll. pemain agar tampak seperti tokoh yang diperankan. Pemain muda yang harus memerankan orang tua/ kakek-kakek, ia harus mengubah penampilannya seperti kakek-kakek, yaitu dengan bantuan tata rias. Orang yang mengerjakan tata rias disebut penata rias. Tata Busana Tata busan adalah pengaturan pakaian (busana) pemain baik bahan, model, maupun cara mengenakannya. Tata busana sangat erat hubungannya dengan tata rias karena keduanya saling mendukung. Untuk mengubah penampilan menjadi seorang kakek, seorang pemain harus dirias wajahnya dan pakainnya disesuaikan dengan penampilan kakek-kakek. Tata Panggung Tata pangung merupakan pentas atau arena untuk bermain drama. Letaknya di depan tempat duduk penonton dan biasanya lebih tinggi dari pada kursi penonton. Tata panggung dibuat sedemikian rupa agar menggambarkan keadaan yang diharapkan, misalnya ruang tamu, harus ada kursi, meja, dan sebagainya. Tata Lampu Tata lampu merupakan pengaturan cahaya di panggung. Supaya panggung menjadi terang, harus diberi cahaya lampu listrik dari arah depan, atas, bawah, samping kiri dan kanan. Lampu listrik harus disembunyikan agar tidak terlihat penonton. Pengaturan cahaya lampu harus disesuaikan dengan peristiwa dan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Kalau cerita terjadi pada pagi hari suasana mendung, maka cahaya harus redup, ketika cerita terjadi pada siang hari udara cerah, cahaya harus terang, dan sebagainya. Tata Suara Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara (sound system), melainkan juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan lebih mantap bagi penonton. Misalnya adegan seseorang yang sedang sedih memikirkan nasibnya yang malang, di tengah malam ia duduk sendiri melamun, maka musik pengiringya harus musik yang berirama lembut. Alat musik yang digunakan bisa hanya seruling yang ditiup mendayu-dayu, atau musik yang lembut dan pelan. Sebaliknya bila suasana mengambarkan pertengkaran, perang, dan keributan, musik yang diperdengarkan bisa musik yang berirama cepat dan keras. Penonton Walaupun penonton berada di luar permainan drama, faktor

182 penonton sangat berpengaruh terhadap pementasan drama. Hal ini disebabkan penonton turut meramaikan pementasan drama. Pemain akan bersemangat dan termotivasi jika penonton memberikan tepukan, pujian, sorakan, dan dukungan lainnya. 242 B. Cara Bermain Drama Setiap orang bisa bermain drama. Syaratnya ia harus tekun dan mempunyai niat untuk bisa serta mau giat belajar dan berlatih. Bermain drama merupakan suatu keterampilan yang bisa dipelajari. Oleh karena itu, setiap orang tidak perlu merasa minder untuk bermain drama. Agar kalian mampu bermain drama dengan baik, cermatiah petunjuk latihan berikut ini! 1. Pelajarilah naskah drama mulai dari cerita, dialog dan petunjuk perbuatan. 2. Carilah tempat yang agak sunyi, bisa di kamar, di belakang rumah, di kebun, dan lain-lain. 3. Lakukanlah latihan berdialog sendiri atau bersama kawanmu sesering mungkin. Bisa kamu lakukan di depan kaca dengan mengevaluasi diri atau dengan kawanmu sehingga kawanmu bisa memberikan penilaian atau masukan. 4. Berlatihlah olah vokal dengan cara berteriak, atau bersuara keras dan lembut. 5. Berlatihlah berekspresi, misalnya sedang marah, sedih, gembira, merana, senang, dan lain-lain. 6. Lakukanlah gerakan tersebut seperti sesunguhnya. Agar kalian bisa melihat ekspresimu, lakukanlah latihan tersebut di depan kaca. 7. Lakukan sesering mungkin melihat pemantasan drama, sinetron, yang diperankan oleh aktor terkenal. 8. Catatlah hal-hal yang kalian dapatkan dari melihat penampilan para aktor. 9. Lakukanlah gerakan-gerakan/ekspresi seperti yang dilakukan para aktor. 10. Lakukanlah latihan-latihan menurut kalian sendiri sesering mungkin. C. Pelatihan Mementaskan Drama Berdasarkan Naskah yang Ditulis Sendiri Pada pembelajaran terdahulu kalian telah menulis naskah drama, baik yang kamu tulis berdasarkan cerpen yang kamu baca maupun naskah yang kamu tulis berdasarkan peristiwa nyata. Sekarang kalian diajak mementaskan drama berdasarkan naskah drama yang kalian tulis sendiri. Untuk melakukan pementasan drama, lakukanlah kegiatan berikut ini: 1. Bergabunglah dengan kelompokmu! 2. Bacalah secara cermat naskah drama yang kamu tulis! 3. Datalah para tokoh dalam naskah drama, lalu diskusikan dengan temanmu siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh tersebut! 4. Setelah semua anggota kelompokmu mendapat peran yang akan 243 dimainkan, berlatihlah secara serius. 5. Berlatihlah berekspresi secara tepat dan pelafalan secara tepat! 6. Rencanakan penataan panggung secara baik. Kalau pementasan drama di dalam kelas, aturlah tempat pementasan di depan dengan perlengkapan yang ada, misalnya meja, kursi, dan lainlain. Bila pementasan dilakukan di gedung/aula, lengkapilah panggung tersebut dengan layar, penataan cahaya lampu, pengeras suara, musik, dan sebagainya. 7. Berdandanlah sesuai dengan tokoh yang kamu perankan (kalau memungkinkan) dengan make up dan busana yang ada! 8. Pakailah alat pembantu yang dapat memperlancar visualisasi pementasan, misalnya memerankan seorang pejuang dengan bambu runcing di tangan, dsb. 9. Lakukanlah pementasan drama dengan improvisasi yang baik dengan menggunakan berbagai bantuan alat. 10. Perhatikanlah dengan seksama pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok lain, lalu berilah masukan/tanggapan terhadap pementasan tersebut! Saksikanlah pertunjukan drama yang dilakukan oleh kawanmu lalu bahaslah penampilan tersebut berdasarkan unsur-unsur pementasan drama. Setiap kelompok memainkan drama berdasarkan naskah drama yang telah dibuat. Berikut ini disajikan cuplikan naskah drama dengan judul Diam Kalian boleh memilih naskah drama berdasarkan naskah tulisan Anda sendiri! Pementasan Drama Diam Judul asli : Le Silence Karya: Jean Murriat Saduran: Bakdi Soemanto Para Pelaku: 1. Aleks 2. Irna 3. Dawud Pentas menggambarkan sebuah ruangan kamar tamu. Ada beberapa meja dan kursi. Ada sebuah pintu di sebelah kiri untuk keluar dan masuk. Di atas meja ada beberapa buku. Saat itu sore hari, kira-kira pukul lampu belum dinyalakan. 1. Aleks

183 2. Irna 3. Aleks 4. Irna 5. Aleks : (Masuk, menjatuhkan buku-bukunya di meja, dan duduk dengan kesal). Bing, Bing. (Berhenti). Bing, Bing. (Berhenti). Bong, Bong. (Berhenti). Bong, Booooong. Huh, Bongkrek. : He, sudah lama? : Baru saja. Kau? : Lebih baru dari kau. Mana Bing? : Tahu. Keluar kali. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Irna 7. Aleks : Jadi, nggak jadi? : Sejauh info samar-samar, tafsiran masih bebas, kau boleh bilang jadi, boleh bilang tidak jadi. Boleh bilang ditunda, boleh bilang dimulai, tetapi terlambat, dan apa saja. 8. Irna : Kalau tahu begini, aku mestinya Aleks : Nggak kemari, dan ke Rahayu bersama Agus, nonton, dan jajan, dan minum-minum, dan rileks, dan putar-putar kota, dan cuci mata, dan Irna : Cukup Kau tak usah memperolok-olok Agus begitu. Memang dia tak sehebat Kau, tak sebrilyan Kau, tak sepopuler Kau, tak serajin Kau, dan tak sekaya Kau Aleks : Cukup. Tak usah Kau mengejek begitu. Berkata menyanjung-nyanjung, tetapi menjatuhkan, menghina, meremehkan, memandang rendah, mereka Irna : Cukup. Tak u Aleks : Cukup. Kau Irna : Sudah. 15. Dawud : (Tiba-tiba masuk). Sudah. Setiap kali ketemu begini, di sekolah, di kantin, di sini, di rumah Amroq, di rumah Pak Juweh, di rumah. 16. Irna : Sudahlah. Kau juga sama saja. Marah selalu. Di sini, di sana, dan Aleks : Kau juga mulai lagi. Masalahnya itu apa? Dipecahkan. Tidak asal ngomong, asal Dawud : Diam. (Semuanya diam sejenak dan beberapa jenak). 19. Aleks : Ini, jadi Irna : Diam, Dawud bilang apa? Masak nggak denger bahwa da Dawud : Diam, Irna. Kalau kamu terus-terus begitu, berkeringat tanpa guna. Padahal Aleks : Kau juga ngomong melulu. Nggak konsekuen itu namanya. Absurd. Buat larangan dilanggar sendiri. Huh dasar Irna : Kau mulai lagi. Komentar itu secukupnya. Tidak ngelantur ke sana ke sini Aleks : Diam, Irna, diaaaaaam! 25. Dawud : Kau juga diam dulu, jangan menyuruh melulu, nggak beri contoh Irna : Kau sendiri mesti diam dulu, baru yang lain itu, Wud. (Diam semua. Tiba-tiba meledak tawa mereka bersama-sama). D. Membahas Pementasan Drama yang Ditulis Siswa Membahas artinya menduskusikan. Membahas pementasan drama yang ditulis siswa berarti mendiskusikan pementasan drama yang dilakukan siswa yang berdasarkan naskah karya siswa sendiri. Mendiskusikan bisa berupa membahas kekuragan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan Membahas Pementasan Drama dari Segi Penataan Panggung, Pemain, Tata Rias, dan Tata Busana Setelah menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh temanmu, isilah kolom berikut ini! No Aspek Jawaban Ya Tidak Pertanyaan Pemandu 1 Pemain - Apakah para pemain barmain sesuai dengan karakter tokoh yang diperan-kan? - Apakah para pemain berekspresi dengan tepat? - Apakah para pemain melakukan dialog dengan lancar? - Apakah para pemain mampu berimprovisasi dengan baik?

184 2 Tata Rias - Apakah para pemain menggunakan tata rias? - Apakah tata rias para pemain menggambarkan/mirip fisik tokoh yang sebenarnya? 3 Tata Busana - Apakah para pemain menggunakan busana sesuai dengan tokoh yang diperankan? - Apakah busana yang diapakai para pemain mendukung ide karakter tokoh? 4 Tata Panggung - Apakah panggung menggambarkan latar sesuai dengan isi cerita? - Apakah panggung ditata secara baik? Keterangan Setiap jawaban ya = skor 1. Skor akhir = jumlah jawaban ya x Membahas Pementasan Drama dari Segi Penampilan Diskusikanlah dengan anggota kelompokmu pertanyaan-pertanyaan berikut ini! a. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang akting yang dilakukan oleh kawanmu yang baru saja tampil? b. Bagaimanakah dialog yang diucapkan para pemain? c. Bagaimanakah ekspresi yang dilakukan? d. Bagaimanakah kelancaran dialog antartokoh? e. Bagaimanakah tata panggung yang ditampilkan? f. Apakah tata pangung menggambarkan latar sesuai dengan konteks cerita? Berilah alasan jawabanmu dan tulislah data yang mendukung! g. Bagaimanakah tata rias yang ditampilkan? Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX 246 h. Apakah tata rias menggambarkan fisik tokoh sesuai dengan cerita? Berilah data yang mendung jawabanmu! i. Apakah penampilan drama yang dilakukan oleh kawanmu cukup berhasil? Uraikan jawabanmu! j. Berilah saran terhadap penampilan drama yang dimainkan oleh kawanmu! 3. Membahas Pementasan Drama dari Segi Isi Cerita dan Unsur Intrinsik Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang unsur-unsur intrinsik drama yang ditampilkan kawanmu! No Pertanyaan 1 Apakah tema drama yang ditampilkan kawanmu? 2

185 Siapa sajakah tokoh yang diperankan? 3 Bagaimanakah karakter masingmasing tokoh tersebut? 4 Bagaimanakah penggam-baran karakter tokoh yang ditampilkan (apakah secara langsung, dramatik, atau campuran)? 5 Sebutkan latar waktu drama tersebut! 6. Sebutkan latar tempat drama tersebut! 7 Jelaskan latar suasananya? 9 Bagaimanakah alur yang digunakan, apakah alur maju, mundur, atau alur gabungan 10 Tulislah kembali cerita drama yang ditampilkan kawanmu dalam bentuk prosa! Jawaban Data Tekstual/berdasar kan penampilan Keterangan 247 Buatlah kesimpulan tentang pementasan drama yang dilakukan oleh temanmu! Kesimpulan Pementasan Prama Rubrik Penilaian Membahas Pementasan Drama No.

186 Aspek Kesesuaian pembahasan dengan pementasan drama yang ditulis siswa Pilihan kata Pelafalan Kelancaran Intonasi Ekspresi Jumlah Skor Ideal 4 Skor Skor Perolehan Bagian Keempat Menilai Pementasan Drama Kegiatan 1. Setiap kelompok menampilkan pementasan drama yang telah dipersiapkan. 2. Setiap kelompok menyaksikan pementasan drama yang ditampilkan oleh kelompok lain dan membahas penampilan drama tersebut dari segi tata panggung, penampilan, tata rias, tata suara, dan unsurunsur lainnya. 3. Berdiskusilah dengan teman kelompokmu. Lakukan penilaian terhadap pementasan drama yang dilakukan oleh temanmu dengan berpedoman pada unsur-unsur pementasan drama. Gambar: A. Pementasan Drama MAJALAH DINDING (Oleh Bakdi Soemanto) Para Pelaku: 1. Anton 2. Kardi 3. Rini 4. Trisno 5. Wilar Pentas menggambarkan sebuah ruangan kelas pada waktu pagi hari. Tampak di sana beberapa meja kursi, kurang begitu teratur rapi. Beberapa papan majalah dinding tersandar di dinding dan meja. Seorang pemuda pelajar sedang duduk di atas meja. la bersilang tangan. Pemuda itu Anton namanya. la adalah pemimpin redaksi majalah dinding itu. Sedangkan Rini, sekretaris redaksi duduk di kursi. Waktu itu hari Minggu Anton tampak kusut. Wajahnya muram. la belum mandi, hanya mencuci muka dan gosok gigi. la terburuburu ke sekolah karena mendengar berita dari Wilar, wakil pimpinan redaksi, bahwa majalah dinding itu dibrendel oleh kepala sekolah, gara-gara karikatur Trisno mengejek Pak Kusno, guru karate. Seorang pelajar lainnya, Kardi, sedang menekuni buku. la adalah esais yang mulai dikenal tulisan-tulisannya dimuat majalah dinding itu Anton : Kardi Kardi : Ya! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX

187 Anton Kardi Anton Rini 007. Kardi 008. Anton Kardi Anton Kardi Rini 013. Anton 014. Rini 015. Kardi 016. Anton 017. Rini 018. Anton 019. Rini 020. Anton 021. Kardi 022. Anton 023. Kardi 024. Rini 025. Kardi 026. Anton 027. Kardi 028. Anton (Trisno 029. Rini 030. Anton 031. Kardi 032. Trisno 033. Rini 034. Anton 035. Kardi 036. Rini 037. Anton 038. Kardi 039. Trisno 040. Anton : : : : Kau ada waktu nanti sore? Ada apa sih? Aku perlu bantuanmu menyusun surat protes itu. Kurasa tak ada gunanya protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah kita bukan guru lagi. Bukan pendidik. la berlagak penguasa. : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia tindakannya itu mendidik. : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anakanaknya sendiri. Gila. : Masak begitu? : Kalau mendidik anaknya sendiri kan bukan begitu caranya. : Tentu saja tidak. la bertindak dengan cara sendiri. : Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Kita mogok. Nanti, kalau sekolah kita tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti staf masuk redaksi semua. : Tapi masih ada satu bahaya. : Bahaya? : Nasib Trisno, karikaturis kita itu? : Bisa jadi dia akan celaka. : Lalu? : Kita harus selesaikan masalah ini. : Caranya? : Kita harus buka front terbuka. : Itu nggak taktis. Bung! : Habis, kalau main gerilya kita kalah. : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya. : Orang luar bisa tahu. Sekolah cemar. : Betul! : Apakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu? : Ada, tapi jangan grusa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita berhadapan dengan orang tua kita sendiri. Jadi jangan asal membakar rumah, kalau marah. : Baik, Filsuf! Apa rencanamu? masuk. Nafasnya terengah-engah, peluhnya berleleran). : Kau dari mana, Tris? : Dari rumah Pak Kepala Sekolah? : Dari rumah Kepala Sekolah dan kau dimarahi? : Huuuh. Disemprot ludah pagi hari, bacin. : Ngapain ke sana? Kan tidak dipanggil? : Kau goblok, Tris! Masak pagi-pagi kesana. : Sebaiknya kau nggak ke sana sebelum berembug dengan kita. : Hah! Individualismemu itu mbok dikurangi. : Kau selalu begitu setiap kali. : Terus disemprot apa? : Kalian itu yang goblok kabeh. : Loh! Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Rini Trisno Kardi Trisno : : : : Rini Trisno Anton Trisno : : : :

188 Anton Trisno Anton Trisno Rini Trisno Anton Trisno : : : : : : : : 057. Kardi 058. Rini : : 059. Trisno : 060. Anton : Kardi Anton Trisno Anton : : : : 065. Trisno 066. Anton : : 067. Rini : 069. Trisno : 070. Trisno : 071.Trisno : 072. Anton 073. Kardi : : Aku goblok? Secantik ini goblok? Belum tahu sudah disemprot. Pak Kepala ke rumahmu. Ya. Terus aku mau rembukan gimana sama kalian. Belum bernafas sudah dicekik. Ibumu tahu? Untung mereka ke Gereja pagi. Terus? Pokoknya aku didesak, ide itu ide siapa. Sudah dapat izin dari kau apa belum? Jawabmu? Aku bilang, ide itu ide... Ide Anton? Ide Albertus Sutrisno sang pelukis! Dengar? Tapi kau bilang sudah ada persetujuan dari pimpinan redaksi. Tidak, Rin, kulindungi kekasihmu yang belum mandi itu. Kau bilang apa pada Si Botak kincling itu? Aku bilang bahwa tanpa sepengetahuan Anton, aku pasang karikatur itu. Sepenuhnya tanggung jawab saya. Dengar? Edaaan,

189 Pahlawan tenan iki. Ooo, hebat Kau, Tris. Berbahagialah Yayuk yang punya kekasih macam kau! Ah, Rin, mbok nggak gitu. Aku yang suruh kau melukis itu. Aku penanggung jawabnya... Bukan Kau! Kenapa kau bilang begitu. Menghina aku, Tris? Aku yang suruh Kau melukis itu. Aku penanggungjawabnya. Akulah yang mesti digantung... Bukan Kau! Loh, loh, sabar, sabar, sabaaar! Ayo, kau mesti ralat penyataan itu. Begini,Ton, Maksudku agar kau... Tidak. Aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung, bukan kau! Begini, Ton, Maksudku, bahwa aku telah... Sudah! Aku tahu, kau berlagak pahlawan, agar orang-orang menaruh perhatian padamu, sehingga dengan demikian kau... Anton ini apa? Ini apa? (Anton, Kardi, dan Rini hanya membisu). Maaf, Ton. Aku tidak hendak berlagak pahlawan. Aku sekedar ingin bertanggung jawab. Aku tidak tega kalau kau... Kau di... (Anton membisu). Dimarahi atau dikeluarkan. (Rini membisu). Tetapi kau menolak pernyataan setia kawanku dengan Kau. Sudahlah. Mungkin... kita memang tidak harus dalam satu ide. (Keluar). Tris, Tris, Trisno... Trisno... Biar saja dia pergi. Kau mau apakan dia? Rini Kardi Anton Kardi : : : : Tapi dia bisa memihak Kepala Sekolah. Ah, biar saja ia pergi. Maaf, Di. Aku ngerti, kenapa Kau tersinggung? Tetapi dalam keadaan gawat kita tidak boleh mengutamakan emosi, demi persatuaan kita. Rini : Kau absurd! (Keluar). Anton : Rin, Rini... Kardi : Nah, gimana kalau begini? (Anton membisu). Kardi : Bagaimana? Anton : Pergi! (Kardi terbengong). Anton : Pergi sana kau. Pergi! (Kardi berjalan keluar, Anton diam sendiri, berjalan hilir mudik). Rini : (Masuk). Ton! Anton : Pergi! Rini : Ton. Anton : Pergi! (Rini hanya membisu). Anton : Rin... Rini : Anton... oooh. Wilar : (Masuk). Lah... Rini : Gimana? Pak Lukas mau? Wilar : Lha... Anton : Mana Pak Lukas? Wilar : Lha... Rini : Ayo, dong, Laaar, gimana dia. Kau ini ngejek. Anton : Kau ketemu dia, pagi ini? Wilar : Dia mau! Anton : Mau. Rini : Mau? Wilar : Jelas. Malah dia bilang begini. Aku wali kelas kalian. Aku ikut bertanggung jawab atas perbuatan kalian terhadap Pak Kusno. Tapi kalian tak boleh bertindak sendiri. Diam saja. Aku yang akan maju ke Bapak Kepala Sekolah. Aku akan menjelaskan bahwa Pak Kusno memang kurang beres. Tapi kalau kalian berbuat dan bertindak sendiri-sendiri, main coratcoret atau membikin onar, kalian akan aku laporkan polisi. Rini : Anton! Wilar : Lha...! (Kardi muncul). Trisno : (Muncul). Lah...! Bersama : Lhaaa! (Sesaat keadaan sepi). Rini : Pak Lukas memang guru sejati. Mau melibatkan diri dengan problem anak-anaknya. Dia sungguh seperti bapakku sendiri. Anton : Dia seorang bapak yang melindungi, sifatnya lembut seperti seorang ibu... Trisno : Bagaimana kalau dia kita juluki, Pak Lukas Sang Penyelamat... Semua : Setujuuu! (Kardi termenung) Rini 110. Kardi Anton Rini Trisno Kardi : Ada apa, Filsuf? : Sekarang sampailah kesimpulan tentang renunganrenunganku selama ini. : Waaa, kumat dia! : Renungan apa, Do : Renungan apa lagi? : Bahwa... bahwa kreativitas ternyata...

190 ternyata membutuhkan perlindungan. (Sumber: Buku Kumpulan Drama Majalah Dinding oleh Bakdi Soemanto) B. Menilai Pementasan Drama yang Dilakukan Siswa Menilai dapat berarti memberikan pertimbangan baik atau buruk suatu karya. Menilai juga berarti menelaah suatu hal. Hal-hal yang ditelaah dalam pementasan drama antara lain: 1. Pementasan a. dialog antarpemain b. latar/setting/panggung c. tata rias d. tata busana e. ekspresi pemain f. kelancaran memelakukan gerakan 2. Unsur instrinsik, yang meliputi: a. tema b. penokohan /karakter c. alur d. latar e. amanat Agar bisa menilai pementasan drama yang dilakukan oleh temanmu, isilah kolom berikut ini! Segi Pementasan No. Pertanyaan 1 Aspek/ Pementasan Dialog Ya 2 Latar/seting 3 Tata rias 4 Tata busana a. Apakah latar yang ditampilkan sesuai dengan tema cerita? b. Apakah latar panggung menggambarkan latar sesuai dengan isi cerita? a. Apakah tata rias yang digunakan para pemain sesuai dengan tokoh yang diperankan? b. Apakah para pemain memakai make up/tata rias dengan baik? c. Apakah penggunaan make up/tata rias mendukung penampilan? a. Apakah semua pemain menggunakan busana sesuai dengan tokoh yang diperankan? b. Apakah pemakaian busana sesuai dengan tokoh yang diperankan? Tidak a. Apakah para pemain melakukan dialog dengan baik? b. Apakah dialog diucapkan dengan lancar? 2. Unsur Intrinsik No. 1 Aspek/Unsur Intrinsik Tema 2

191 Penokohan/ karakter 3 Alur 4 Latar 5 Amanat Pertanyaan Jawaban Keterangan a. Apakah tema drama yang ditampilkan? b. Apakah tema drama tersebut dapat mudah dipahami? a. Sebutkan tokoh yang terdapat dalam drama yang ditampilkan! b. Sebutkan karakter/sifat masingmasing tokoh tersebut! c. Bagaimanakah cara menampilkan karakter pada drama tersebut? a. Jenis alur apakah yang digunakan dalam drama yang ditampilkan? b. Sebutkan bagian-bagian alur drama tersebut dengan bukti secara tekstual! a. Di manakah tempat terjadinya peristiwa? b. Kapankah peristiwa tersebut terjadi? c. Bagaimana suasana dalam drama tersebut? a. Sebutkan amanat dalam drama tersebut! b. Apakah amanat drama dapat dengan mudah ditemukan? 254 Setelah mengisi kolom di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah kekurangan dan kelebihan penampilan drama yang dilakukan oleh kawanmu! 2. Menurut kamu, halhal apakah yang harus diperbaiki dalam pementasan drama tersebut? 3. Apakah penampilan tersebut sudah baik? Berilah alasan yang mendukung! 4. Apakah penampilan yang dilakukan kawanmu masih banyak yang harus diperbaiki? 5. Tulislah saran tentang penampilan drama yang dilakukan kawanmu agar pementasan drama tersebut baik! 6. Sampaikanlah penilaianmu di depan kelas terhadap pementasan drama yang dilakukan oleh kawanmu! 255 DAFTAR PUSTAKA Akbar, Rasyid Timung yang Tabah. Jakarta: Bestari Kids. Akhadiah, Sabarti Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Alisyahbana. St. Takdir Layar Terkembang. Jakarta: Balai Pustaka Anwar, Chairil Derai-derai Cemara. Jakarta: PT Cakrawala Budaya Indonesia. Anwar, Chairil Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan yang Putus. Jakarta: Dian Rakyat. Ara. L.K Belajar Berpuisi dari Para Penyair Indonesia. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media A.Teeuw Sastra Baru Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Cayne, Bernard S Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi Chaer, Abdul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Defiansyah Jangan Tanya Rumput yang Bergoyang. Jakarta Selatan: Khairul bayan Press. Djunaidi Dari Hari Ke

192 Hari. Jakarta: Pustaka Jaya. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Materi Pelatihan Bahasa dan Sastra Indonesia, Buku 1, 2, dan 3. Depdiknas Depdiknas Permen Nomor 22 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Permen Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta. Depdiknas De Porter, Bobii Quantum Teaching. Bandung. PT. Mizan Pustaka Quantum Learning. Bandung. PT. Mizan Pustaka Dini, N.H Sebuah Lorong di Kotaku. Jakarta: Gramedia. Djokosujatno, Apsanti Empat Cerita fantastik Perancis. Jakarta: yayasan Obor Indonesia. Hernowo Quantum Reading. Bandung: MLC. Hidayat, Amir F Ensiklopedi Bahasa-Bahas Dunia Peristilahan dalam Bahasa. Bandung: Pustaka Grafika. Horison Horison. Jakarta: Yayasan Indonesia. Jabrohim Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta Jasin, H.B Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai. Jakarta: Gramedia. Grolier International, Inc. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta: PT. Widyadara 256 Keraf, Gorys Komposisi. Ende Flores: Nusa Endah Leonhardt, Mary Bergairah Menulis. Bandung. PT. Mizan Pustaka. Navis, A.A Kemarau. Jakarta: Grasindo. Nurhadi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Malang: Universitas negeri Malang Mohtar, Toha Pulang. Jakarta: Pustaka Jaya. Pradopo, Rahmat Djoko.Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta.Hanindita. Rampan, Korrie Layun Tokoh-tokoh Cerita Pendek Indonesia. Jakarta: PT Grasindo. Refifal S, Indra Stella. Jakarta: Praninta Offset. Safarai Penilaian Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas. Siregar, Sori Penjara, Kumpulan Cerpen. Jakarta: Balai Pustaka. Soedarso Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta. Gramedia. Soemanto, Bakdi Majalah Dinding Kumpulan Drama. Yogyakarta: Gama Media. Susane Auriell Pilihan Hati. Prestasi Pustaka. Sutawijaya, Alam Sanggar Sastra. Jakarta: Karunika Tadjuddin, Muh Kumpulan Terjemahan Karya Sastra Rusia. Bandung: Alumni. Tampubolon Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien. Tohari, Ahmad Senyum Karyamin. Jakarta: Gramedia. Wainwright, Gordon Speed Reading Better Recalling. Jakarta: PT Gramedia. Waluyo, Bambang Kumpulan Cerita Dongeng Nusantara. Surabaya: Khazanah Media Ilmu. Wiyanto, Asul Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Gramedia. Yandianto Apresiasi Karya Seni dan Pujangga Indonesia. Bandung. M2S GLOSARIUM alur analitik antagonis antiklimaks dialog : : : : : drama komedi drama tragedi etika ikhtisar iklan : : : : : indeks : informasi interaktif irama introduksi eksposisi : : : : : fundamental flash back karakter KEM klimaks komplikasi komponis konflik lise latar lirik

193 : : : : : : : : : : : meresensi moderator opini penokohan : : : : periferal plot protagonis reporter : : : : resensi resolusi ritme sentral sinetron sinopsis sistematis survei syair : : : : : : : : : jalan cerita pemaparan tokoh dalam cerita secara langsung tokoh penentang tokoh utama cerita bagian ketegangan berangsur-angsur turun percakapan antara dua orang atau lebih dalam pementasan drama drama yang berisi hal-hal yang lucu drama yang berisi hal-hal kesedihan nilainilai kebaikan ringkasan bacaan berita pesanan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan daftar kata/ istilah penting yang terdapat pada buku bacaan kabar, berita atau hal penting dalam bacaan komunikasi/hubungan langsung gerakan/bunyi yang berurutan secara teratur cerita bagian awal/perkenalan dalam istilah drama, bagian perkenalan pada awal pertunjukan, dalam istilah prosa, karangan yang memaparkan suatu maksud atau tujuan mendasar sorot balik/alur mundur sifat-sifat yang dimiliki tokoh kemampuan efektif membaca puncak ketegangan bagian drama yang berisi bagian perumitan pengarang lagu masalah lama, bahasa lama yang sulit dipahami tempat/waktu terjadinya peristiwa dalam karya sastra susunan kata sebuah nyanyian/seni sastra yang berisi curahan perasaan menilai kelebihan dan kelemahan sebuah buku orang yang memimpin jalannya diskusi pendapat umum hal-hal yang berkaitan dengan tokoh beserta sifatnya dalam cerita tokoh bawahan alur tokoh utama, yang menjadi sentral cerita orang yang melaporkan jalannya suatu kegiatan dalam siaran radio/televisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku bagian drama yang berisi bagian peleraian irama pusat, tokoh utama sinema elektronik/pertunjukan melalui layar kaca ringkasan cerita teratur, menurut sistem peninjauan bentuk puisi lama yang bersajak aaaa, tiap bait ada empat baris, dan isisnya terdapat pada semua baris 258 INDEKS aktor analitik antagonis argumen deduktif diagnosis drama dramatik efektif ejaan eksposisi ekstremporan elemen fakta flash back grafik iklan impromtu indeks induktif interaktif klimaks komedi , , komplikasi komponis konversi latar lirik memindai metode moderator opini periferal pidato populer produk protagonis reporter resensi resolusi ritme sastrawan sinetron sinopsis syair tema tragedi , , , 40 74, 78, , 36, Wahono

194 Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008 tanggal 7 November Abdul Hanif Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp23.368,00 Wahono ISBN (No. Jil. Lengkap) ISBN (Jil. 3) Abdul Hanif Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional

195