Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu – Dalam Islam, menuntut ilmu bisa dikatakan sebagai suatu amalan yang dianjurkan. Dalam hal ini, menuntut ilmu biasanya selalu ada guru, tetapi sebenarnya menuntut ilmu bisa dilakukan secara mandiri. Selain itu, menuntut ilmu juga memiliki keutamaan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang keutamaan orang yang menuntut ilmu beserta adab dalam menuntut ilmu.

Pengertian Ilmu

Ilmu, sains atau ilmu pengetahuan adalah suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya.

Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

Contohnya ilmu alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahan (material saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Pengertian Menuntut Ilmu

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

pixabay.com

Ilmu merupakan sebuah kunci akan segala kebaikan serta pengetahuan. Ilmu menjadi sebuah sarana untuk bisa menjalankan apa yang menjadi perintah Allah kepada kita. Tidak akan sempurna akan keimanan serta tak sempurna pula amal kecuali dengan keutamaan sebuah ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya juga hak Allah dijalankan, serta dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.

Hal ini yang sebuah membuat kebutuhan pada sebuah ilmu lebih besar serta dibandingkan kebutuhan pada makanan serta minuman, sebab pada keberlangsungan agama serta dunia bergantung dengan ilmu.

Manusia akan lebih memerlukan ilmu daripada sebuah makanan juga minuman. Karena pada makanan dan juga minuman hanya dibutuhkan sebanyak dua hingga tiga kali sehari, sedangkan ilmu terus diperlukan pada setiap waktunya.

Sebagian di antara kita mungkin bisa beranggapan bahwa dalam hukum menuntut ilmu agama hanya sekadar sunnah, yang artinya akan mendapat pahala untuk mereka yang melakukannya serta tidak akan berdosa bagi siapa saja yang meninggalkannya.

Padahal ada terdapat banyak beberapa kondisi di mana dalam hukum menuntut ilmu agama adalah wajib untuk setiap muslim, sehingga mereka akan berdosa bagi mereka yang meninggalkannya.

Menuntut ilmu memiliki arti ikhtiar atau sebuah usaha dalam mempelajari sebuah ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat dengan tujuan agar ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya dan juga untuk orang lain.

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Ilmu dunia berfungsi untuk memudahkan dalam hidup di dunia, sedangkan untuk ilmu akhirat sendiri dicari agar manusia dapat memiliki tuntutan serta tidak tersesat dalam sebuah kebatilan. Karena dalam manusia sejatinya tujuan akhirnya yaitu akhirat, serta untuk bisa mendapatkan akhirat tentu perlu harus belajar dalam ilmu agama.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi hari untuk dapat mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik untuk mu dari pada kamu Shalat sebanyak seratus rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan maupun tidak, itu akan lebih baik untukmu daripada shalat seribu rakaat.”

Kewajiban Menuntut Ilmu

Tidak sedikit ayat dalam Al-Qur’an serta hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam yang mengutamakan wajibnya belajar. Bahkan, dalam kedudukan orang yang sedang menuntut ilmu disamakan dengan orang yang sedang berjihad.

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Seluruh gender, memiliki hak serta kewajiban karena sama-sama menjadi seorang khalifah maupun wakil Allah di muka bumi, sekaligus juga menjadi seorang hamba yang taat.

Sebagai seorang khalifah, tentu manusia akan membutuhkan ilmu untuk bisa menegakkan syariat Allah Subhanahu wata’ala. Demikian juga untuk sebagai hamba, memerlukan sebuah ilmu yang memadai supaya bisa jadi hamba (‘abid) yang baik serta taat.

Mustahil untuk menjadi khalifah tanpa sebuah ilmu pengetahuan yang cukup untuk bisa mengelola serta merekayasa kehidupan di bumi ini, maka dapat menjalankan hukum-hukum Allah.

Misalnya, untuk shalat saja perlu dalam ilmu mencari kiblat, kemudian mencari waktu yang tepat kapan untuk menjalankan sholat lima waktu, juga ilmu dalam membangun masjid yang benar, serta membangun tempat wudhu yang baik, dan lainnya.

Ilmu yang harus dan wajib dipelajari oleh umat Islam, tentu sebuah ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhiratnya. Terdapat ilmu yang tidak wajib dipelajari, bahkan hukumnya haram serta berdosa bila dipelajari. Untuk sebuah ilmu yang bermanfaat, maka dalam mempelajarinya akan memberikan sebuah konsekuensi pahala.

Berikut ini beberapa hukum menuntut ilmu-ilmu yang wajib, yaitu:

Arti dari Fardhu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Hukum fardhu kifayah ini berlaku pada ilmu yang perlu ada pada kalangan umat Islam, agar tidak hanya kaum di luar Islam yang dapat menguasai ilmu tersebut. Misalnya seperti ilmu kedokteran, ilmu falak, perindustrian, ilmu bahasa, ilmu komunikasi, ilmu nuklir, ilmu komputer, serta lainnya.

2. Fardhu ‘Ain

Fardhu ain adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan oleh seluruh individu yang telah memenuhi syaratnya. Dalam Islam, meninggalkan aktivitas yang hukumnya fardhu ain adalah berdosa.

Hukum ini akan berlaku bila ilmu yang dimaksud dilarang untuk ditinggalkan oleh para umat Islam pada segala situasi serta kondisi. Sebagai contohnya, ilmu agama Islam, ilmu dalam mengenal Allah Subhanahu wata’ala dengan seluruh sifat-Nya, serta ilmu tata cara beribadah, serta yang terkait pada kewajiban sebagai muslim.

Adab Menuntut Ilmu dalam Islam

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

pixabay.com

Berikut ini merupakan adab-adab yang menuntut ilmu yang perlu kita ketahui :

1. Niat Karena Allah SWT (Lillahi ta’ala).

Disaat kita hendak untuk menuntut sebuah ilmu, niat utama kita harus karena Allah. Dengan begitu, kita bisa menuntut ilmu dengan penuh keikhlasan dan juga ilmu yang diperoleh menjadi lebih bermanfaat.

2. Selalu Berdoa Pada Saat Menuntut Ilmu

Seperti Nabi Muhammad yang sering kali berdoa dalam menuntut ilmu, sebagai berikut:

“Ya Allah, berikanlah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan untukku, ajarilah aku dengan hal-hal yang bermanfaat untukku, serta tambahkanlah aku ilmu.”

3. Bersungguh-Sungguh Dalam Menuntut Ilmu

Ketika dalam menuntut ilmu hendaknya kita bisa bersungguh-sungguh serta selalu antusias untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tuntutlah atas ilmu seolah-olah tidak pernah kenyang atas seluruh ilmu yang didapatkan, hendaknya kita selalu berkeinginan terus untuk bisa menambah ilmu kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Terdapat dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu untuk orang yang rakus atas ilmu serta tidak pernah puas atasnya serta orang yang rakus dengan dunia juga tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi)

4. Menjauhi Maksiat

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang hamba yang melakukan sebuah kesalahan, maka akan dititipkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya serta meminta ampun juga bertaubat, hatinya akan dibersihkan. Apabila kembali (berbuat maksiat), maka akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Hal tersebutlah yang diistilahkan dengan nama ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu akan menutupi hati mereka’.”

Menjauhi maksiat tentu wajib bagi seorang muslim, bukan hanya terhindar dari doa, tetapi juga supaya kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta penuh berkah. Oleh sebab itu, kita harus menjauhkan diri dari maksiat, karena maksiat yang akan membuat otak kita menjadi sulit untuk bisa berkonsentrasi sehingga ilmu yang kita tangkap ini akan sulit dipahami.

5. Jangan Sombong Ketika Menuntut Ilmu

Jika ingin mendapatkan sebuah ilmu yang bermanfaat, sebaiknya kita perlu rendah hati. Jangan merasa sombong apabila kita sudah merasa cukup dengan semua ilmu yang sudah kita miliki.

6. Memperhatikan Guru Ketika Menuntut Ilmu

Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang begitu tulus untuk memberi ilmu. Dengan itu, kita harus memperhatikan guru ketika menyampaikan suatu ilmu.

“Dan ketika dibacakan Al Quran, maka simaklah baik-baik, serta perhatikanlah dengan tenang supaya kamu mendapat rahmat.”

Menyimak dari ajaran guru maupun seseorang yang sedang mengajarkan ilmu kepada kita menjadi sebuah adab dalam menuntut ilmu. Jadi, jangan berbicara maupun melakukan hal lain yang tidak berhubungan sama sekali dengan alur pelajaran yang disampaikan ketika menuntut ilmu, maksudnya kita perlu fokus mendengarkan serta menyimak.

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

pixabay.com

Menuntut ilmu mempunyai keutamaan dalam Islam diantaranya akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dan dimudahkan jalan untuk menuju ke surga.

Dalam agama Islam, belajar atau menuntut ilmu dimulai dari lahir hingga masuk liang lahat atau meninggal. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda : Carilah ilmu,walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah lautan api. Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya menuntut ilmu hukumnya fardhu di setiap waktu dan kesempatan.”

Kewajiban menuntut ilmu atau belajar ini dibebankan kepada setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan.

Rasulullah SAW bersabda:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lakhdi.

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”

Kewajiban mencari ilmu juga dibebankan tiap Muslim sebagian sabda Rasulullah SAW yaitu:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘ala kulli muslimin

Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Berikut ini keutamaan menuntut ilmu dalam hadits Nabi SAW:

1. Dimudahkan Jalan ke Surga

Keutamaan menuntut ilmu yang pertama adalah dimudahkan jalan ke surga, sebagaimana hadits Nabi SAW yaitu :

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).

2. Ditinggikan Derajatnya

Hadis mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu dibanding manusia lainnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu: ketika menafsirkan ayat : (Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. al-mujadalah:11); dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. (HR. Darimi) No. 356.

3. Dicintai Rasulullah

Rasulullah SAW juga mendoakan orang yang mencari ilmu seperti hadits Nabi SAW yaitu:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits driku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR. Abu Daud) No. 3175.Shahih.

4. Paling Utama

Orang menjadi paling utama karena belajar Al Qur’an dan mengajarkannya, sebagaimana sabda Nabi SAW yaitu:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari) No. 4640. Shahih.

5. Dimintakan Ampun Seisi Bumi dan Langit

Keutamaan lain orang berilmu yakni dimintakan ampun seisi bumi dan langit sebagaimana hadits Nabi SAW yaitu:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Dari Abu Ad Darda` ia berkata; “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” (HR. Ibnu Majah) No.235. Shahih.

6. Bahagia Dunia dan Akhirat

Dengan ilmu juga akan membawa kebahagiaan bagi seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yaitu:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali
Artinya: “Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barangsiapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntutlah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.”

Demikian pembahasan tentang keutamaan orang yang menuntut ilmu dan juga adab dalam menuntut ilmu. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.Grameds bisa mendapatkan lebih banyak informasi tentang Islam dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Berikut kedudukan orang yang menuntut ilmu kecuali