Sebutkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan interaksi dengan manusia lain. Adapun dalam hal ini yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup bermasyarakat. Salah satu kunci sukses hidup bermasyarakat adalah kemampuan untuk bersosialisasi.

Kemampuan bersosialisasi termasuk interaksi yang dipelajar dalam sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia. Sosiologi mempelajari berbagai interaksi manusia, salah satunya asimilasi.

Pengertian Asimilasi Menurut Para Ahli

Asimilasi adalah perpaduan kelompok atau individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Asimilasi akan terjadi ketika kelompok atau individu berinteraksi atas dasar keterbukaan dan memiliki sikap yang toleran.

Adapun pengertian asimilasi menurut para ahli antara lain:

  • Menurut Budhi Setianto Purwowiyoto (2020), asimilasi adalah proses kognitif seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
  • Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1996), asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan. Golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
  • Soerjono Soekamto (1990) menjelaskan, asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara individu atau kelompok yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

Baca Juga

Merujuk pada buku Komunikasi Lintas Budaya, ciri-ciri asimilasi adalah:

  • Berkurangnya perbedaan disebabkan karena adanya usaha-usaha untuk mengurangi serta menghilangkan perbedaan antar individu atau kelompok.
  • Mempererat kesatuan tindakan, sikap, serta perasaan dan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
  • Tiap-tiap individu sebagai kelompok dalam melakukan interaksi secara langsung serta intensif secara terus-menerus.
  • Tindakan seseorang dalam memberikan peninjauan terhadap kebudayaan lainnya demi terwujudnya kepentingan umum. Maksudnya, dalam peninjauan yang dilakukan tersebut dianggap akan mampu mengakomodasi keinginan bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga

Menurut publikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam jurnal Komunika Vol.10, No. 2, 2007, terdapat beberapa jeni asimilasi, yaitu:

1. Asimilasi Budaya

Asimilasi budaya proses pengadopsian nilai, kepercayaan, dogma, ideologi, bahasa, dan sistem simbol dari suatu etnik atau dari beragam kelompok yang terbentuk sebuah kandungan nilai, kepercayaan dogma, dan ideologi.

Asimilasi budaya merupakan perpaduan budaya yang saling berbeda dan menghasilkan budaya yang baru beserta hilangnya ciri khas budaya asli tersebut. Proses pembauran budaya atau penyerapan budaya dari luar terjadi sehingga menyatu dalam struktur masyarakat yang menerima budaya.

Contoh asimilasi budaya adalah program transmigrasi yang dilaksanakan di Riau pada masa pemerintahan Orde Baru. Program transmigrasi ini bertujuan untuk meratakan jumlah penduduk di berbagai pulau di Indonesia. Proses transmigrasi tersebut berdampak pada asimilasi budaya yang menghasilkan budaya baru karena interaksi antar suku bangsa.

Baca Juga

Asimilasi struktural adalah proses pencampuran komponen berbeda dalam lembaga sosial dengan mempertimbangkan unsur-unsur berkaitan dengan kemasyarakatan. Contoh asimilasi struktural dapat dilihat pada sistem pemerintahan Indonesia yang saat ini dipimpin oleh presiden (presidensial).

Dilihat dari sejarahnya, Indonesia awalnya dipimpin oleh raja yang absolut. Dengan adanya asimilasi struktural, partisipasi masyarakat diperlukan dalam pemilihan umum sehingga tercipta negara yang adil.

3. Asimilasi Perkawinan

Asimilasi perkawinan adalah bentuk penyesuaian masyarakat yang melangsungkan pernikahan secara legal dan sah menurut agama untuk melahirkan keturunan baru. Contohnya perkawinan campur silang antarsuku bangsa.

4. Asimilasi Sikap Resepsional

Asimilasi sikap resepsional merupakan bentuk asimilasi yang dilakukan oleh satu kelompok etnik dengan mengurangi sikap diskriminasi atau mengurangi stereotip, stigma, dan label terhadap etnik lain.

5. Asimilasi Identifikasi

Asimilasi identifikasi adalah proses identifikasi individu - individu dari suatu kelompok dengan menciptakan identitas personal mereka sendiri agar dapat berpartisipasi atau menanamkan pengaruhnya dalam institusi sosial lainnya.

Baca Juga

Asimilasi kewarganegaraan dilakukan oleh kelompok tertentu dengan memasukkan nilai-nilai dasar kebudayaannya ke dalam arena politik, pemerintahan, dah kehidupan berbangsa dan bernegara.

7. Asimilasi Agama

asimilasi agama adalah kolaborasi yang dilakukan atas perbedaan keyakinan, bentuk perpaduan ini bukan pada ajarannya akan tetapi pada proses penyelenggaraan ritual ibadah yang dilakukan dengan tidak mengurangi salah satu inti agama yang dipercayai.

Contoh asimilasi agama terlihat pada acara berduka yang diselenggarakan 40 hari setelah seseorang meninggal. Acara 40 hari ini merupakan bagian tradisi agama Hindu. Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi nilai kedua agama.

Faktor Pendorong Terjadinya Asimilasi

Berdasarkan buku Sosiologi oleh Kun Maryati, faktor pendorong terjadinya asimilasi meliputi:

  • Sikap toleransi.
  • Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan jasanya).
  • Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
  • Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat.
  • Persamaan dalam unsur kebudayaan.
  • Perkawinan campuran (amalgamasi).
  • Adanya musuh bersama dari luar.

Baca Juga

Adapun faktor penghambat terjadinya asimilasi meliputi:

  • Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat. Contohnya, penduduk asli Amerika (Native Americans) yang bertempat tinggal di wilayah tertentu (reservation).
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
  • Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
  • Adanya perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
  • Adanya perbedaan warna kulit atau ciri-ciri fisik.
  • Adanya ingroup feeling yang kuat. Artinya, ada suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
  • Adanya gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa. Contohnya, perlakuan kasar terhadap orang-orang Jepang yang tinggal di Amerika Serikat sesudah pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbor diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
  • Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi.

Demikian pembahasan tentang asimilasi beserta penjelasannya.

tirto.id - Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan adalah proses asimilasi. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa budaya bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Meski beberapa kebudayaan berubah dengan lambat ataupun cepat. Perubahan kebudayaan ini akan terus terjadi sesuai dengan faktor penyebabnya.
Menurut Siany L dalam buku Khazanah Antropologi 1 : Untuk kelas XI SMA dan MA (2009:99) sebagaimana yang dijelaskan oleh Soerjono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha yang mengurangi perbedaan yang terdapat antar individu atau kelompok masyarakat yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan perilaku, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi asimilasi antarbudaya, manusia di dalamnya melebur untuk menjadi satu kebudayaan sehingga menciptakan budaya yang baru. Asimilasi juga merupakan salah satu bentuk proses sosial yang erat kaitannya dengan pertemuan dua budaya atau lebih.

Selain asimilasi, terdapat juga akulturasi. Menurut Romli dalam Akulturasi dan Asimilasi Dalam Konteks Interaksi Antaretnik (2015:2) seperti yang dijelaskan oleh Mulyana definisi akulturasi adalah suatu bentuk perubahan budaya yang diakibatkan oleh kontak kelompok-kelompok budaya, yang menekankan penerimaan pola-pola dan budaya baru dan ciri-ciri masyarakat pribumi oleh kelompok-kelompok minoritas.

Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa asimilasi merupakan peleburan dua kebudayaan atau lebih untuk menciptakan budaya baru, sedangkan akulturasi merupakan proses peleburan dua budaya atau lebih tanpa menghilangkan ciri khas budaya aslinya. Biasanya dalam akulturasi, budaya yang lebih dominan mengintegerasikan dengan budaya yang minoritas sehingga budaya yang dominan tidak kehilangan ciri khasnya.

Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Proses Asimilasi

Beberapa faktor yang mendorong terjadinya asimilasi, antara lain sebagai berikut: 1. Adanya perbedaan di antara masing-masing pendukung kebudayaan sehingga kedua pihak yang terlibat dalam interaksi tersebut mempunyai kepentingan saling melengkapi unsur kebudayaan masing-masing.2. Adanya sikap menghargai budaya dan orang asing yang mau mengakui kelebihan dan kekurangan unsur kebudayaan masing-masing dalam proses interaksi sosial.3. Sikap keterbukaan pihak yang berkuasa untuk memberikan akses yang seluas-luasnya dalam bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat bagi kelompok masyarakat pendatang atau minoritas.4. Adanya perkawinan campuran antara masyarakat setempat dengan masyarakat pendatang atau asing.5. Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan dalam kelompok masyarakat asing dan penduduk setempat sehingga menyebabkan warga masyarakat kedua kelompok tersebut merasa lebih dekat satu sama lainAdapun faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi, antara lain sebagai berikut: 1. Tidak adanya sikap toleransi dan simpati antara masyarakat asing dan penduduk setempat karena kurangnya pemahaman terhadap kebudayaan kelompok lain.2. Perasaan dominan (lebih unggul) dari individu-individu yang berasal dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya.3. Terisolasinya suatu kelompok masyarakat sehingga menghambat terjadinya interaksi sosial budaya dengan kelompok masyarakat lainnya. Kelompok masyarakat yang terisolasi akan mengembangkan pemahaman yang berbeda terhadap kebudayaan kelompok masyarakat luar yang dianggap asing.

4. Adanya ingroup feeling atau perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kelompok sosial atau suatu kebudayaan kelompok tertentu.

5. Rasa takut terhadap kebudayaan kelompok masyarakat lain yang dianggap dapat merusak dan mengurangi kemurnian budaya masyarakat setempat. Sikap ini timbul di dalam kelompok masyarakat pedalaman yang berusaha untuk menutup kontak sosial dengan kelompok masyarakat lain.