Apa yang harus dilakukan jika KEHAMILAN sudah melewati HPL

Hari Perkiraan Lahir dihitung berdasarkan usia kandungan yang sudah mencapai 40 minggu. Namun kelahiran si Kecil bisa saja terjadi di luar tanggal prediksi, karena normalnya persalinan bisa terjadi ketika kandungan sudah mencapai 37 – 42 minggu. Apabila hal ini terjadi pada Mamy, tak perlu khawatir ya. Mamy harus tetap berpikir positif dan tenang ya agar dapat menjalani persalinan dengan lancar dan bisa bertemu dengan si Kecil secepatnya.

Banyak hal yang bisa menyebabkan Mamy mengalami mundurnya kelahiran dari HPL. Lalu apa yang harus Mamy lakukan?

Penyebab melahirkan melewati HPL

  1. Perhitungan usia kandungan yang kurang tepat
  2. Kehamilan anak pertama
  3. Mamy mengalami obesitas atau kenaikan berat badan secara berlebih
  4. Adanya masalah pada kondisi Janin dalam kandungan
  5. Posisi Janin mengalami perubahan

Yang dapat Mamy lakukan ketika HPL sudah lewat

  1. Tetap jaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang bergizi
  2. Olahraga secara teratur setiap hari dan melatih pernapasan
  3. Selalu pantau gerakan bayi, untuk menentukan aktif atau tidak
  4. Rutin periksa ke dokter kandungan atau bidan
  5. Sudah menyiapkan keperluan bersalin agar memudahkan sewaktu-waktu ke rumah sakit

Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat ya..

Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

Suara.com - Persalinan tentu jadi momen yang paling ditunggu ibu untuk bertemu dengan anaknya. Sejak awal kehamilan, dokter maupun bidan sebenarnya bisa menghitung hari perkiraan lahir (HPL) berdasarkan usia janin. 

Tetapi, HPL tersebut sebenarnya tidak menjadi tanggal yang pasti. Terutama bila persalinan berlangsung secara normal, bayi bisa saja lahir lebih cepat atau lebih lambat beberapa hari dari HPL.

Biasanya waktu perkiraan lahir terjadi saat usia janin 38-40 minggu. Pergeseran waktu persalinan dari HPL normalnya tidak lebih dari tujuh hari. 

"Kalau mundur ini kita batasi enggak lebih sampai satu atau dua minggu dari HPL yang sudah ditentukan. Kalau misalkan lebih dari itu takutnya nanti ada masalah pada janin," kata dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.

Baca Juga: Cara Hitung Hari Perkiraan Lahir Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu!

Bila sudah mencapai usia 40 minggu belum ada tanda persalinan, biasanya ibu mulai dibantu berikan induksi untuk merangsang kontraksi. Atau bisa juga dokter menyarankan langsung persalinan sesar untuk mencegah bahaya terhadap janin.

Dokter Jeffry menyampaikan, ibu hamil perlu memahami faktor risiko yang menyebabkan bayi terlambat lahir dari HPL juga yang membuatnya harus lahir secara sesar.

"Kalau mau lahiran ada beberapa hal yang kita bisa jadi patokan. Misalnya, ini masih bisa kok ditunggu jadi induksi aja, ini harus dilahirin segera. Semua keputusan itu berdasarkan pemeriksaan," ujarnya.

Berikut sejumlah pemeriksaan yang dilakukan saat bayi lahir lewat dari HPL:

1. Kondisi Janin

Baca Juga: Uyel-uyel Bayi Baru Lahir, Konten Bidan di TikTok Tuai Kecaman Warganet: Kok Enggak Belajar dari Kasus Lama?

Dokter akan langsung periksa kondisi janin dalam kandungan, berupa berat badannya, detak jantung bayi, juga pertumbuhan dan perkembangannya. 

Menunggu momen kelahiran atau persalinan adalah momen yang paling mendebarkan dan sangat ditunggu-tunggu oleh Ibu dan pasangan. Gelisah ...

Apa yang harus dilakukan jika KEHAMILAN sudah melewati HPL

2 ibu tandai artikel ini bermanfaat


Menunggu momen kelahiran atau persalinan adalah momen yang paling mendebarkan dan sangat ditunggu-tunggu oleh Ibu dan pasangan. Gelisah bayi tak kunjung lahir seringkali terjadi pada Ibu hamil yang sudah melewati batas HPL. Akan tetapi, beberapa bayi mungkin bisa terlambat lahir dari HPL atau hari perkiraan lahir.

Penyebab Bayi Terlambat Lahir

Ada beberapa penyebab bayi terlambat lahir seperti:

1. Kesalahan Dalam Menghitung Periode Kehamilan

Faktor penyebab bayi terlambat lahir yang pertama adalah karena kesalahan dalam menghitung periode kehamilan. Mungkin ibu akan mulai panik ketika Ibu telah melewati batas 9 bulan masa kehamilan akan tetapi belum ada kontraksi sama sekali. Pertama yang harus Ibu lakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. Kebanyakan orang mengalami postmatur hanya karena salah dalam menghitung periode kehamilan. Mungkin kandungan Ibu masih berusia 36 minggu. Tapi karena salah mencatat, Ibu jadinya menganggap telah mencapai usia 42 minggu. Maka itu, perhatikan kapan terakhir Ibu terakhir menstruasi, dan rajinlah mengecek kehamilan lewat test pack.

2. Riwayat Turunan

Coba tanyakan kepada keluarga Ibu, apakah ada di antara mereka yang pernah mengalami kelahiran postmatur. Jika iya, maka bisa saja kondisi tersebut akan Ibu alami. Penyebab bayi terlambat lahir yang kedua karena faktor turunan. Ibu harus tetap waspada dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar Si Kecil tidak terlambat lahir. Misalnya dengan melakukan senam hamil untuk merangsang persalinan sehingga lebih mudah.

3. Pengalaman yang Sama (Pernah Mengalami Postmatur)

Gelisah bayi tak kunjung lahir menjadi hal yang wajar jika usia kehamilan sudah melewati 36 minggu. Faktor penyebab bayi terlambat lahir selanjutnya adalah karena Ibu sudah pernah mengalami postmatur. Apabila di kehamilan sebelumnya Ibu mengalami keterlambatan persalinan. Maka bisa jadi di kehamilan berikutnya hal itu akan terulang kembali. Namun Ibu juga tidak boleh menjadikan pernyataan ini sebagai patokan. Jika Ibu rajin ke dokter dan melakukan senam hamil serta menjaga kesehatan selama kehamilan, tidak menutup kemungkinan Ibu dapat melahirkan secara normal pada waktu yang tepat.

4. Mengandung Bayi Laki-Laki

Penyebab bayi terlambat lahir memang belum dapat dijelaskan secara pasti hingga saat ini. Dokter hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan yang cenderung berkaitan dengan kondisi kehamilan. Salah satu faktor yang sering disebut-sebut sebagai penyebab bayi terlambat lahir adalah jenis kelamin. Seseorang yang mengandung janin laki-laki dikatakan rentan mengalami komplikasi, misalnya saja mengalami postmatur. Tapi demikian, pernyataan tersebut tak sepenuhnya benar dan belum terbukti secara ilmiah. Yang terpenting, Ibu harus rutin melakukan test USG dan menjaga kesehatan badan.

5. Mengandung Anak Pertama

Salah satu faktor penyebab bayi terlambat lahir adalah karena Ibu baru pertama kali hamil. Hal ini bisa saja terjadi di beberapa wanita. Kelahiran anak pertama cenderung terlambat dan melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Baca Juga: Tanda-Tanda Melahirkan

6. Kegemukan

Seorang ibu hamil memang disarankan untuk mengonsumsi banyak makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, susu, daging, telur dan sebagainya. Namun demikian, jumlah konsumsi makanan tersebut juga harus diperhatikan. Jangan sampai Ibu makan secara berlebihan sehingga terjadi obesitas. Kegemukan pada ibu hamil tentu cukup berbahaya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah bayi terlambat lahir. Maka itu, konsumsikan makanan secara seimbang tapi juga jangan mengurangi porsi makan.

7. Hipotiroidisme

Sebagaimana kita tahu, bahwa pada kondisi hamil biasanya wanita akan mengalami perubahan hormon-hormon tubuh, salah satunya hormon tiroid. Meski tidak terlalu umum, namun beberapa wanita hamil rentan menderita peradangan pada kelenjar tiroid. Hal ini tentu patut diwaspadai karena kondisi tersebut bisa memicu terjadinya hipotiroidisme yang menjadi penyebab bayi terlambat lahir. Yakni suatu keadaan dimana seseorang kekurangan hormon tiroid akibat kinerja kelenjar tiroid yang tidak berfungsi secara optimal. Jika tidak segera diatasi maka kondisi ini berefek pada perkembangan bayi dan meningkatkan risiko bayi terlambat lahir.

8. Kurangnya kadar enzim sulfatase dalam plasenta

Faktor penyebab bayi terlambat lahir memang cukup banyak. Salah satu hal yang bisa jadi pencetusnya Ibu kekurangan enzim sulfatase di dalam plasenta. Enzim sulfatase sendiri dihasilkan oleh organel sel Lisosom yang ada di dalam tubuh. Nah, yang jadi pertanyaan bagaimana caranya agar enzim sulfatase tetap dalam kadar normal? Ibu tak perlu terlalu cemas. Hal terpenting yang harus Ibu lakukan saat hamil hanyalah mencukupi kebutuhan gizi, menghindari stres, memperbanyak waktu istirahat, dan usahakan untuk melakukan senam hamil atau berjalan-jalan santai sebagai latihan agar proses persalinan berjalan lancar.

Yang Perlu Ibu Lakukan Sambil Menunggu Bayi Lahir

Saat gelisah menunggu kelahiran yang tak kunjung terjadi, mungkin banyak cara yang sudah Ibu coba. Daripada sibuk memperhatikan perut Ibu terus menerus, cobalah melakukan hal lain sambil menunggu si kecil datang, seperti:

  • Berkunjung ke rumah teman atau berjalan santai di sekitar rumah. Jangan lupa selalu bawa handphone Ibu, agar bila tiba-tiba kontraksi terjadi, Ibu mudah menghubungi orang terdekat!
  • Cek persediaan makanan di lemari dan kulkas. Jika sempat, cobalah memasak menu ringan tahan lama yang dapat disimpan di kulkas
  • Minta kerabat dekat untuk tidak terus bertanya tentang kapan kontraksi terjadi. Bilang saja bahwa Ibu yang akan menghubungi mereka bisa saat melahirkan tiba
  • Nikmati saat-saat berdua dengan pasangan. Saat si kecil lahir nanti, untuk sementara waktu Ibu akan sulit menghabiskan waktu berduaan
  • Persiapkan rumah untuk kehadiran si kecil. Tapi ingat, jangan terlalu semangat melakukan kegiatan membersihkan dan menata rumah sendirian
  • Coba rapikan lemari pakaian, sisihkan baju-baju lama yang tak terpakai dan kumpulkan atasan berkancing yang nyaman untuk menyusui nanti
  • Jika semua hal sudah dilakukan, cobalah untuk relaks menikmati waktu. Beristirahat sambil melakukan hobi, seperti nonton film, membaca novel favorit, dll
  • Jika akhirnya Ibu merasakan kontraksi tapi masih merasa kurang yakin, segera saja hubungi dokter untuk memastikannya

Baca Juga: Melihat Perkembangan Janin Usia 40 Minggu

Cara Mencegah Bayi Terlambat Lahir

Itulah beberapa faktor penyebab bayi terlambat lahir yang biasanya terjadi. Ada beberapa cara untuk mencegah bayi terlambat lahir. Salah satunya dengan cara induksi di rumah sakit. Ibu bisa datang ke dokter atau bidan terdekat terkait baik dan buruknya induksi pada kehamilan Ibu. Kemudian, yang terpenting adalah Ibu harus menjaga kesehatan dan menjauhi stress. Happy parenting bu!

Baca Juga: Tips Mempercepat Kelahiran

Berapa hari normalnya lewat HPL?

Waktu persalinan juga tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksi oleh dokter kandungan, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk kondisi yang normal.

Bagaimana jika HPL sudah lewat namun tidak ada kontraksi?

Jika Moms lebih dari satu minggu setelah HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi, penyedia layanan kesehatan mungkin melakukan pemantauan detak jantung janin, penilaian volume cairan ketuban dan USG janin. Dalam beberapa kasus, induksi persalinan mungkin direkomendasikan.

Jika HPL sudah lewat apa yang bisa dilakukan?

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika Bunda belum juga melahirkan padahal HPL sudah lewat adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Biasanya, jika kondisi kehamilan dan kesehatan Bunda tidak ada masalah sama sekali, dokter akan menyarankan untuk menunggu sampai waktu melahirkan tiba.

Bahaya kah ibu hamil melewati HPL?

Risiko Bila Bayi Lahir Lewat dari HPL Makrosomia diartikan sebagai kondisi bayi baru lahir dengan berat badan di atas rata-rata. Hal ini bisa menyulitkan proses persalinan normal dan berbahaya bagi ibu maupun janin. Sebab, kondisi itu bisa meningkatkan risiko distosia bahu dan atau persalinan caesar.