Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah

Ilustrasi ikan tongkol

Pekanbaru - Potensi perikanan di wilayah perairan Riau mencapai 350.000 ton per tahun namun yang berhasil ditangkap nelayan yang telah dilaporkan baru mencapai 94.000 ton per tahun.

"Jumlah tangkapan nelayan Riau tiap tahun diyakini melebihi 94.000 ton/tahun sebab diindikasikan adanya transaksi di tengah laut. Namun demikian peluang peningkatan hasil tangkapan ikan oleh nelayan cukup besar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, DR. Ir.Surya Maulana, MSC, MM, di Pekanbaru, Jumat (16/1).

Potensi perikanan Riau sebesar 350.000 ton/tahun itu merupakan bagian dari 1,5 juta ton pertahun potensi perikanan secara keseluruhan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 yang meliputi kawasan perairan yakni Laut Cina Selatan sampai ke Selat Karimata, serta Selat Malaka sampai Laut Andaman.

Pada dua wilayah perairan - dengan potensi total perikanan - itu, katanya, antara lain meliputi wilayah Provinsi Kepri, Aceh, Sumut, Kalimantan Barat dan Provinsi Riau.

"Kita optimistis nelayan Riau bisa meningkatkan hasil tangkapan mereka namun harus harus didukung oleh berbagai kegiatan pembenahan yang lebih besar lagi, yakni mulai dari alokasi bantuan anggaran bagi nelayan, peningkatan kualitas pelabuhan perikanan, infrastruktur melalui APBN dan lainnya," katanya.

Selain itu bantuan sarana prasarana, jaringan kapal serta mengaktifkan kembali galangan kapal yang kini mengalami "mati suri" itu. Galangan kapal atau tempat pembuatan kapal oleh nelayan mati suri karena terkendala ketersediaan kayu sebagai bahan baku pembuatan kapal yang sulit diperoleh secara resmi.

Keberadaan galangan kapal tersebut dibutuhkan terkait kebutuhan kapal bagi nelayan Riau untuk bobot di atas 30 GT mencapai puluhan unit lagi. Dukungan Pemerintah untuk pengaktifan kembali galangan kapal ini sudah disampaikan ke pusat.

Galangan kapal adalah suatu bangunan atau tempat yang terletak di tepi laut atau sungai yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun kapal dan alat-alat apung lainya atau mereparasinya.

Selanjutnya, katanya lagi, jika tangkapan ikan nelayan sudah meningkat maka dibutuhkan pula proses pasca panen , dan pemasaran.

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 meliputi Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. Secara administratif, WPP 711 di sebelah utara berbatasan dengan batas terluar ZEE Indonesia-Vietnam, di sebelah timur berbatasan dengan Batas terluar ZEE Indonesia-Malaysia, perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat.

Di sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Belitung, Kab. Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung; dan di sebelah barat berbatasan dengan Kab. Kampar, Kab. Bengkalis, Prov. Riau batas laut Indonesia-Singapura, batas terluar ZEE Indonesia-Malaysia.

Secara umum, WPP 711 di sebelah utara berbatasan dengan batas terluar ZEE Indonesia � Vietnam; di sebelah timur berbatasan dengan batas terluar ZEE Indonesia-Malaysia sebelah timur, diteruskan ke arah Selatan dan berhenti di Tanjung Datu, garis kemudian diteruskan Barat Provinsi Kalimantan barat hingga Tanjung Sambar yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Ketapang; di sebelah selatan berbatasan dengan tanjung Sambar kemudian ditarik garis menuju ke perbatasan Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Provinsi Sumatera Selatan melalui pulau paling Selatan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Di sebelah barat berbatasan dengan pantai Timur Pulau Sumatera hingga perbatasan antara Kabupaten Siak dengan Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau kemudian ditarik garis ke ujung Selatan Pulau Rantau, kemudian ditarik garis ke ujung Selatan Pulau Topang, diteruskan ke ujung Selatan P. Rangsang, garis dilanjutkan ke ujung Selatan P. Karimun, menyusuri pantai Barat hingga ujung Utara P. Karimun, menyusuri batas laut antara RI dan Singapura, ke arah Utara mengikuti batas terluar ZEE Indonesia-Malaysia sebelah Barat.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Antara


Suara.com - Jenis ikan air tawar yang sering kita konsumsi tentu sangat beragam. Mulai dari ikan nila, ikan lele, ikan gurame, dan masih banyak lagi.

Selain dapat diolah dengan berbagai gaya masakan, seperti goreng, bakar, dan sup, ikan air tawar juga kaya akan beragam sumber protein dan nutrisi untuk tubuh.

Di antara beragam jenis ikan air tawar, berikut kami rangkumkan 10 jenis ikan air tawar yang paling sering dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia.

1. Ikan mujair

Baca Juga: Dugong Ditemukan di Pantai Tanjung Bunga, Hendak Dijual Rp 5 Juta

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
Mujair Nyat Nyat (Suara.com/Risna Halidi)

Nama ikan mujair diperoleh dari seorang pria yang menemukannya di Selatan Blitar, tahun 1939 yang bernama Mujair.

Selain banyak dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia, Mujair juga mudah ditemukan di perairan Afrika.

Ciri fisik ikan mujair adalah badannya yang pipih berwarna hitam, keabu-abuan atau kuning. Ikan mujair dapat tumbuh hingga panjangnya 40cm.

Ikan air tawar satu ini dikenal kaya akan fosfor dan gizi lain yang baik untuk tubuh.

2. Ikan lele

Baca Juga: Ikan Belida Jadi Maskot Festival Olahraga Rekreasi, Pesan Melestarikan Satwa

Pecel lele, mangut lele, lele bakar, dan lele goreng tentu menjadi salah satu makanan yang kerap kita temui. Ikan air tawar satu ini dikenal dengan kumis panjangnya serta badannya yang sangat licin.

Meski berukuran relatif kecil, lele banyak disukai semua kalangan karena dagingnya yang lembut dan sangat gurih.

Budidaya ikan lele pun tergolong mudah karena dapat dilakukan di lahan sempit, atau menggunakan terpal.

3. Ikan patin

Jika dilihat dari tekstur dagingnya, ikan patin hampir mirip dengan ikan lele. Ikan air tawar satu ini juga terbilang memiliki kandungan vitamin yang sangat tinggi.

Selain itu, ikan patin juga mengandung DHA dan Omega 3 yang sangat cocok dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil.

Salah satu sajian ikan patin yang cukup terkenal adalah sup ikan patin.

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
Infografis Ikan cupang. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

4. Ikan mas

Selain dikonsumsi, ikan tawar satu ini juga kerap dijadikan sebagai ikan hias. Ciri fisik ikan mas adalah badannya yang tegak pipih dengan sirip memanjang.

Tekstur ikan mas yang lembut membuatnya cocok untuk dimasak menjadi pepes atau gulai kepala ikan mas.

5. Ikan nila

Ikan tawar satu ini mungkin yang paling sering kamu temukan. Jika dilihat dari fisiknya, ikan nila hampir mirip dengan ikan mujair.

Selain dikonsumsi, ikan dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus ini juga banyak dibudidayakan. Cara pengolahannya pun cukup beragam, mulai dari menggoreng sampai menumis dengan bumbu asam manis.

6. Ikan bawal

Ikan tawar satu ini memiliki banyak duri halus di tubuhnya, sehingga kita perlu sedikit hati-hati saat memakannya. Meski begitu, dengan dagingnya yang tebal, ikan bawal cocok untuk dijadikan beragam olahan.

Ciri fisik ikan bawal adalah bentuknya yang pipih dan lebar, pada bagian bawah ikan juga terdapat semburat berwarna orange terang.

7. Ikan wader

Meskipun ukurannya terbilang sangat kecil, ikan wader ini bisa diolah menjadi masakan super lezat. Selain di Indonesia, ikan wader juga tersebar di Filipina.

Selain digunakan sebagai lauk, ikan wader juga biasa dijadikan sebagai camilan dengan digoreng kering.

8. Ikan gabus

Dengan ukuran tubuh yang cukup besar untuk ikan tawar, ikan gabus biasa ditemukan di danau, rawa, dan juga sungai.

Berbeda dengan ikan pada umumnya, selain karena warna kulitnya yang dipenuhi bercak seperti ular, ikan gabus juga bisa bernafas langsung di udara. Jadi, jangan heran kalau kamu menemukan ikan gabus di daratan dan masih hidup.

9. Ikan sidat

Jika dilihat dari bentuknya, ikan tawar satu ini sangat mirip dengan belut. Hanya saja, bagian kepala dan ekor ikan sidat cenderung lebih pipih dan melebar.

Selain banyak dikonsumsi di Indoenesia, ikan sidat juga cukup diincar di Jepang. Salah satu olahan ikan sidat yang terkenal di Jepang adalah unagi nigir.

10. Ikan nilem

Sampai saat ini, ikan nilem memang belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Meski begitu, jenis ikan tawar satu ini mengandung sodium glutamate yang tinggi karena pakannya yang berupa phytoplankton.

Meski berukuran kecil, ikan ini memiliki cita rasa yang cukup gurih dibanding jenis ikan tawar lainnya.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

JATIM | 14 Juli 2020 13:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Ikan secara umum dan ikan laut secara khusus merupakan bahan pangan yang kaya akan yodium. Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk dapat membentuk hormon tiroksin. Kandungan yodium yang terkandung dalam ikan mencapai 83 mikogram/100 gram ikan. Sementara daging hanya mengandung 5 mikrogram/100 gram.

Dengan demikian, konsumsi ikan laut yang tinggi dapat mencegah penyakit gangguan akibat kurangnya konsumsi yodium (GAKY). Sementara kandungan lemak pada ikan sebesar 70% terdiri dari asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acid), sedangkan pada daging sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid).

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang absorpsi proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek dari pada seratserat protein daging sapi atau ayam. Ikan juga kaya akan mineral seperti kalsium, phospor yang diperlukan untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang diperlukan untuk pembentukan haemoglobin darah.

Selain itu ikan merupakan sumber alami asam lemak Omega 3, yaitu Eicosa Pentaenoic Acid (EPA) dan Dacosa Hexaenoic Acid (DHA), yangberfungsi mencegah arterosklerosis (terutama EPA). Keduanya dapat menurunkan secara nyata kadar trigliserida di dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam hati dan jantung. Berikut 10 jenis ikan laut konsumsi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

2 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah

Sumber: Brilio/Brilicious ©2020 Merdeka.com

Ikan kakap adalah jenis ikan laut pertama yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan kakap atau hates calcarifer (Centropomidae) hidup diperairan pantai, muara-muara sungai teluk-teluk, air payau. Ukuran panjang ikan kakap dapat mencapai 200 cm, umumnya 25-100 cm. Ikan ini termasuk ikan dasar dan ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan krustasea. Cara penangkapan ikan kakap adalah dengan pancing, sodo, jaring insang, trawl.

Daerah penyebarannya terutama pantai utara Jawa, sepanjang pantai Sumatera bagian timur, Kalimantan, Sulsel, Arafuru. Ke utara meliputi Teluk Benggala, pantai India, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai pantai utara Australia, dan ke barat sampai Afrika Timur.

3 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
www.bbc.co.uk

Ikan sardin adalah jenis ikan laut kedua yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan sardin atau Sardine Ha sirm (Clupeidae) hidup diperairan pantai, lepas pantai dan pemakan plankton. Ikan sardin dapat mencapai panjang 23 cm, umumnya 17-18 cm, tergolong ikan pelagis ukuran kecil.

Penangkapan ikan sardin biasa dilakukan dengan purse seine, macam-macam payang, jaring insang dan pukat tepi. Ikan sardin dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, dikalengkan, asin rebus (pindang) dengan harga sedang. Daerah penyebarannya terdapat diseluruh perairan Indonesia, melebar ke utara sampai Okinawa dan ke selatan sampai ujung utara Australia, ke barat sampai pantai Afrika Timur.

4 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©2013 Merdeka.com/imam buhori

Ikan bandeng adalah jenis ikan laut ketiga yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan bandeng lelaki atau Elops machnata (Elopsidae) hidup di perairan pantai dan air payau. Ukuran ikan bandeng ini dapat mencapai panjang 90 cm, umumnya 30- 50 cm dan tergolong ikan pelagis, ikan buas. Ikan bandeng adalah karnivor, pemakan ikan-ikan kecil dan krustasea.

Penangkapan ikan bandeng biasa dilakukan dengan jaring insang, pancing tonda, purse seine dan dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering dan asin rebus. Dagingnya lunak, mengandung banyak duri-duri halus, dan harga jualnya sedang. Daerah penyebarannya terdapat hampir di seluruh pantai Indonesia terutama Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulsel, Arafuru, melebar ke utara sampai selatan perairan tropis Australia, ke barat sampai pantai Afrika Timur dan ke timur sampai Kep. Hawai.

5 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©wikimedia.org

Ikan bawal adalah jenis ikan laut ke empat ayang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan bawal hitam atau Formio niger (Formionidae) hidup di perairan agak jauh dari pantai sampai kedalaman 100 m. Ikan bawal kadang-kadang bergerombol bersama ikan layang disekitar rumpon, dan dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 20 cm. Ikan bawal termasuk ikan pelagis, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan krustasea.

Penangkapan ikan bawal biasa dilakukan dengan payang, pukat banting, pukat langgar, trawl, sero, jaring insang, dan dipasarkan dalam bentuk segar dengan harga yang agak mahal. Daerah penyebarannya hampir tedapat diseluruh perairan Indonesia terutama Laut Jawa, Selat Malaka, sepanjang perairan Kalimantan, Sulsel Arafuru, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna.

6 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

Ikan tongkol adalah jenis ikan laut kelima yang sering dikonsumsi masyarakat. Ikan tongkol atau Auxis thazard (Scombridae) hidup diperairan pantai, lepas pantai, bergerombol besar, termasuk ikan buas dan predator. Makanannya berupa ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dapat mencapai panjang 50 cm dan umumnya 25- 40 cm.

Ikan tongkol tergolong ikan pelagis besar dan perenang cepat. Penangkapan ikan tongkol biasa dilakukan dengan tonda, jabur, purse seine, pole and line. Ikan tongkol dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, difufu, asin rebus (pindang) dengan harga cukup mahal. Daerah penyebarannya terdapat di seluruh daerah pantai, lepas pantai perairan Indonesia, dan seluruh perairan Indo-Pasifik.

7 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©2012 Merdeka.com/Wikipwdia

Ikan cakalang adalah jenis ikan laut ke enam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan cakalang atau Katsuwonus pelamis (Scombridae) hidup bergerombol, besar dan termasuk ikan buas, predator dan karnivor. Ikan cakalang dapat mencapai panjang 100 cm, umumnya 40-60 cm.

Ikan cakalang tergolong ikan pelagis besar. Biasanya penangkapan dilakukan dengan cara pole and line, pancing tonda dan jaring insang hanyut. Ikan cakalang dipasarkan dalam bentuk segar, difufu (panggang), asin-kering, dengan harga yang cukup mahal. Daerah penyebarannya adalah daerah pantai laut dalam, dengan kadar garam tinggi, daerah tropis, Perairan Indonesia Timur, Selatan Jawa, Barat Sumatera, Philipinna, Kep. Hawai, daerah perairan tropis Australia.

8 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©2014 Merdeka.com/shutterstock/EW CHEE GUAN

Ikan tenggiri adalah jenis ikan laut ke tujuh yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan  tenggiri atau Scomberomorus commerson (Scombridae) biasanya hidup menyendiri (soliter) diperairan pantai, lepas pantai dan termasuk ikan buas, predator dan karnivor. Makanannya ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dan dapat mencapai panjang 200 cm, umumnya 60-90 cm.

Ikan tenggiri tergolong ikan pelagis besar. Biasanya penangkapan ikan tenggiri dilakukan dengan pancing tonda, jaring insang, purse seine dan payang. Ikan tenggiri dipasarkan dalam bentuk segar, asin setengah kering (beka) dan harganya mahal. Daerah penyebarannya di seluruh perairan Indonesia, perairan Indo-Pasifik, Teluk Benggala, Teluk Siam, Laut Cina selatan, sampai perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Timur dan ke utara sampai Jepang.

9 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
© food.com

Ikan tuna adalah jenis ikan laut ke delapan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan tuna mata besar atau Thunnus obesus (Scombridae) hidup di perairan lepas pantai, laut dalam, kadar garam tinggi sampai kedalaman 250 m. Ikan tuna termasuk ikan buas, karnivor, predator dan dapat mencapai panjang 236 cm, umumnya 60-180 cm.

Ikan tuna tergolong ikan pelagis besar. Biasanya penangkapan dilakukan dengan rawai tongkol (long line), dipasarkan dalam bentuk segar dibekukan, bahan ekspor dengan harga yang mahal. Daerah penyebarannya terutama di Laut Banda, Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi, Samudera Indonesia, utara Irian Jaya (Samudera Pasifik).

10 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©Shutterstock

Ikan kerapu adalah jenis ikan laut ke sembilan yang sering dikonsumsi masyarakat. Ikan kerapu karang atau Cephalopholis bunack (Serranidae) hidup di perairan pantai, daerah karang secara menyendiri atau bergerombol kecil. Ikan kerapu dapat mencapai panjang 35 cm.

Ikan kerapu tergolong ikan pelagis atau ikan karang. Cara penangkapan ikan kerapu biasa dilakukan dengan pancing, bubu, jaring insang dan jaring klotok. Jenis ikan laut ini dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering dengan harga sedang. Daerah penyebarannya berada di perairan karang seluruh Indonesia, dan perairan Indo-Pasifik lainnya, ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan.

11 dari 11 halaman

Berikut jenis ikan laut yang ada di Riau yang sering dijadikan target tangkapan adalah
©2020 Merdeka.com/ instagram erwinasidharta

Ikan kuwe adalah jenis ikan laut terakhir yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan Kuwe atau Caranx sexfasciatus (Carangidae) hidup di perairan dangkal, terumbu karang, membentuk gerombolan kecil, dapat mencapai panjang ikan 75 cm, umumnya 50 cm.

Ikan kuwe termasuk ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil, dan krustasea. Ikan kuwe biasanya ditangkap dengan pancing, bubu, jaring klotok, moroami jaring insang. Ikan kuwe dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering (harganya agak mahal). Daerah penyebarannya sepanjang pantai dangkal, perairan karang Indonesia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna.

(mdk/edl)