Apa yg dimaksud routing dinamis

Pengertian Dynamic Routing (routing dinamis) Serta Kelebihan dan Kekurangan – Untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih kita membutuhkan sebuah alat yang dinamakan Router. Sedangkan metode yang digunakan pada router untuk menghubungkan 2 jaringan tersebut adalah Routing. Routing sendiri terbagi menjadi 2, yaitu dynamic routing (routing dinamis) dan static routing (routing statis). Nah pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan secara rinci pengertian serta kelebihan dan kekurangan saat menggunakan dynamic routing.

Perangkat jaringan yang satu ini (Router) memiliki banyak fungsi, namun fungsi utama dari alat ini adalah sebagai jembatan/penghubung agar 2 jaringan atau lebih bisa saling terkoneksi satu sama lain. Saat ini router telah mengalami perkembangan, dan yang paling banyak digunakan saat ini adalah mikrotik.

Alat yang canggih ini memang sangat fleksibel untuk digunakan. Dengan banyaknya fitur yang tersedia, serta pengaturan yang terbilang simpel maka banyak orang yang beralih menggunakan mikrotik routerboard ini.

Namun saya tidak akan membahas lebih lanjut mengenai mikrotik, yang terpenting kita mengetahui bahwa mikrotik routerboard adalah salah satu router yang dapat kita jadikan pilihan saat akan membangun sebuah jaringan komputer. Dan berikut penjelasan lengkap tentang jaringan dynamic routing “routing dinamis”;

Pengertian Dynamic Routing Serta Kelebihan dan Kekurangan

Apa yg dimaksud routing dinamis

Pada artikel ini saya hanya akan menjelaskan satu jaringan komputer yaitu Dynamic Routing atau yang biasa kita sebut Routing Dinamis baik dari Pengertian, Manfaat atau Kekurangannya. Dan, bagi kamu yang ingin tau penjelasan dari static routing (routing statis) akan saya bahas di lain waktu;

Pengertian Routing :

Routing sendiri merupakan sebuah proses untuk meneruskan paket-paket yang masuk dari suatu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah internetwork. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika ingin paket-paket tersebut sampai ke tujuan maka syaratnya yaitu antar jaringan harus terhubung.

Baca Juga :

Nah disinilah perangkat router dibutuhkan, alat ini akan berfungsi sebagai penghubung antar jaringan tersebut agar paket yang dikirim bisa terkirim ke jaringan lain. Sama halnya seperti 2 buah pulau, penghubung antar pulau tersebut adalah jembatan, sedangkan penghubung jaringan yaitu router.

Pengertian Dynamic Routing / Routing Dinamis :

Dynamic Routing atau yang biasa disebut dengan routing dinamis adalah metode routing yang me-rutekan jalur secara otomatis dengan tabel routingnya sendiri. Dynamic routing akan selalu update/memperbaharui jika sewaktu-waktu ada perubahan topologi pada jaringan. Ini merupakan keuntungan tersendiri menggunakan dynamic routing.

Berbicara masalah static routing, routing jenis ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dynamic routing. Apalagi tabel routing yang serba manual, ini bisa menyebabkan kita sakit kepala, terlebih lagi jika ada perubahan topologi ataupun alamat jaringan.

Nah kembali lagi ke dynamic routing, beberapa contoh dynamic routing yang sering digunakan oleh perusahaan untuk jaringan internalnya yaitu RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP. Masing-masing jenis router tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga membutuhkan kejelian yang tinggi serta pertimbangan yang matang saat memilih jenis router tersebut.

Kita juga harus bisa menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan perusahaan yang sedang membutuhkan jaringan tersebut, tujuannya tidak lain yaitu agar tidak ada kesalahan teknis, baik pertimbangan untuk pengembangan jaringan di masa mendatang maupun dari segi finansial/biaya.

Kelebihan Dynamic Routing / Routing Dinamis :

Berikut adalah keuntungan menggunakan dynamic routing :

  • Administrator tidak turut campur tangan
  • Hanya mengenalkan alamat/address yang terhubung langsung dengan perangkat router tersebut
  • Jika terjadi penambahan suatu network/jaringan baru, maka semua router tidak perlu dikonfigurasi ulang, tetapi hanya perlu mengkonfigurasi router yang berkaitan saja
  • Router akan secara otomatis berbagi informasi
  • Routing table dibuat secara dinamik/berubah-ubah
  • Sangat cocok diterapkan untuk jaringan atau area yang relatif luas/besar
  • Tidak perlu mencari tahu semua alamat network yang ada pada jaringan tersebut

Kekurangan Dynamic Routing / Routing Dinamis :

Nah setelah mengetahui apa saja kelebihan dari dynamic routing, sekarang kita cari tahu apa saja kelemahan dari dynamic routing ini;

  • Beban kerja perangkat router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terhitung lama karena perangkat router membroadcast ke semua router lain sampai ada yang cocok. Akibatnya yaitu kita harus menunggu beberapa saat setelah melakukan konfigurasi agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

Jika dibandingkan antara kelebihan dan kekurangannya tentu saja lebih banyak keuntungan yang didapatkan. Inilah mengapa dynamic routing menjadi pilihan banyak orang. Walaupun ada saja kekurangannya, namun tidak menutup kemungkinan orang-orang akan tetap memlih dynamic routing dibanding static routing.

Saya sendiri punya pengalaman yang positif saat menggunakan dynamic routing. Walaupun baru sekedar simulasi, tetapi menggunakan dynamic routing sangat membantu pengerjaan sebuah jaringan yang saya bangun waktu itu. Saat saya lakukan penggantian address pada salah satu jaringan, secara otomatis router tersebut akan mengenali, walaupun membutuhkan waktu beberapa saat.

Saat itu saya lakukan ping ke komputer lain, lalu saya ganti paksa address/alamat pada salah satu jaringan tersebut(proses ping saya biarkan tetap berjalan), dan saya tambahkan lagi network address pada tabel routingnya.

Proses ping pun berhenti beberapa saat, lalu saya mengira proses routing gagal. Tetapi tiba-tiba jaringan langsung terhubung kembali setelah beberapa saat setelah saya menambah list network address ke dalam tabel routing.

Hal yang sama terjadi saat saya terapkan pada routerboard sungguhan (bukan lagi simulasi). Namun disini saya merasakan sekali perbedaannya. Router tampak bekerja lebih berat dan waktu yang dibutuhkan untuk me-refresh pun terbilang cukup lama.

Protokol Dynamic Routing

Nah setelah memahami pengertian, kekurangan serta kelebihan routing dinamis. Sekarang kita pelajari lebih lanjut mengenai protokol yang digunakan dynamic routing. Berbeda dengan router protokol, routing protokol merupakan suatu bentuk komunikasi antara perangkat router.

Baca Juga :

Routing protokol mengizinkan perangkat router untuk berbagi informasi mengenai jaringan dan koneksi antar router. Informasi inilah yang akan digunakan untuk membangun kembali / me-refresh tabel routing ketika ada perubahan yang terjadi.

Macam – Macam Jenis Protokol pada Dynamic Routing / Routing Dinamis :

Seperti yang saya jelaskan diatas tentang contoh dynamic routing yang sering digunakan di perusahaan, kali ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. Yaitu macam-macam protokol yang ada pada dynamic routing.

Berikut jenis protokol pada dynamic routing :

1. RIP (Routing Information Protocol) 

Karakteristik dari RIP (Routing Infotmation Protocol) antara lain :

  • Menggunakan algoritma Distance Vector (routing by rumor)
  • Menggunakan Protokol Routing Distance Vector
  • Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur yang terbaik
  • Jika hop count lebih dari 15, maka paket akan dibuang
  • Update routing akan dilaksanakan secara broadcast setiap 30 detik

RIP atau yang biasa disebut Routing Information Protocol merupakan routing protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Selanjutnya router akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan jaringan tersebut. Adapun informasi yang dibagikan oleh RIP yaitu : Host, Network, Subnet dan Rute default.

RIP sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

RIPv1 / RIP versi 1

Karakteristik dari RIPv1 antara lain :

  • Hanya mendukung routing classfull
  • Perbaikan routing broadcast
  • Tak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
  • Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

RIPv2 / RIP versi 2

Karakteristik dari RIPv2 antara lain :

  • Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
  • Mendukung routing classfull dan routing classless
  • Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
  • Perbaikan routing multicast

Secara umum protokol RIPv1 memang tidak jauh berbeda dengan protokol RIPv2. Perbedaan yang terlihat secara langsung yaitu pada informasi yang dibagikan. Pada protokol RIPv2 informasi yang dibagikan yaitu terdapat autenfikasi didalamnya.

Persamaan antara RIP v1 dengan RIP  v2 :

  • Menggunakan Distance Vector Routing Protocol
  • Metric berupa hop count
  • Maksimal hop count 15
  • Sama-sama menggunakan port 520
  • Menjalankan auto summary secara default

Perbedaan protokol RIP v2 dibanding protokol RIP v1 :

  • Bersifat classless routing protocol. Artinya yaitu menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
  • Mengirimkan paket update dan menampung paket update versi 2
  • Mengirimkan update ke address/alamat multicast yaitu 224.0.0.9
  • Pada RIPv2, Auto Summary dapat dimatikan
  • Mendukung fungsi keamanan berupa authentication. Hal ini dapat mencegah routing update dikirim atau diterima dari sumber yang mencurigakan.

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

Karakteristik IGRP/Interior Gateway Routing Protocol diantaranya yaitu :

  • Menggunakan algoritma Distance Vector
  • Menggunakan Protokol Routing Distance Vector
  • Menggunakan composite metric yang terdiri dari Bandwidth, Load, Delay dan Reliability
  • Update routing akan dilaksanakan secara broadcast setiap 90 detik

Interior Gateway Routing Protocol atau yang biasa disebut IGRP merupakan protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. IGRP adalah protokol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.

Administrative distance untuk IGRP adalah 100. Jumlah hop maksimum yaitu 255, tetapi defaultnya 100. Dan sebagai metric/pertimbangan untuk memilih rute terbaik, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load sebagai tolak ukur.

3. OSPF (Open Short Path First) 

Karakteristik OSPF/Open Short Path First diantaranya yaitu :

  • Menggunakan algoritma link-state
  • Menggunakan protokol routing link-state
  • Merupakan open standard protocol routing yang di paparkan di RFC 2328
  • Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost/biaya terendah
  • Update routing dilakukan secara floaded saat ada perubahan topologi jaringan

OSPF/Open Shortest Path First adalah sebuah protokol routing standar untuk jaringan IP. Seperti yang telah disebutkan dalam karakteristik diatas, OSPF menggunakan algoritma Link State Routing dan merupakan salah satu jenis Protokol Interior Gateway Protocol (IGP) yang bekerja pada sistem autonomous (AS).

Baca Juga : Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) Kelebihan Dan Kekurangannya

Awalnya OSPF dikembangkan untuk IPv4 dengan nama OSPF Versi 2. Pembaruan selanjutnya dikembangkan untuk IPv6 menjadi OSPF Versi 3. OSPF juga mendukung pengalamatan Classless Inter-Domain Routing (CIDR).

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

Karakteristik EIGRP/Enhanced Interior Gateway Routing Protocol diantaranya yaitu :

  • Menggunakan algoritma advanced distance vector
  • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
  • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
  • Menggunakan kombinasi algoritma antara distance vector dan link-state
  • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek yang bisa dilalui

EIGRP/Enhanced Interior Gateway Routing Protocol merupakan implementasi dari vendor perangkat Cisco. Jika mendengar kata implementasi, maka dapat dipastikan bahwa perangkat yang bisa digunakan hanya dari satu merk saja yaitu Cisco. Protokol Routing yang awalnya IGRP ini sudah berkembang sangat pesat hingga saat ini.

Hal tersebut dapat kita lihat langsung berdasarkan penggunaan routing di setiap provider/penyedia layanan internet.

EIGRP merupakan salah satu jenis dynamic routing yang termasuk dalam Distance Vector. Kelebihan Distance Vector yang lain yakni : EIGRP meminjam beberapa karakteristik dari Protocol Link-State.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, EIGRP sebelumnya adalah IGRP (yang hanya mendukung classful alias /8 /16 /24), namun sekarang sudah berubah menjadi EIGRP yang telah mendukung classless.

5. BGP (Border Gateway Protocol)

Karakteristik BGP/Border Gateway Protocol diantaranya yaitu :

  • Menggunakan routing protokol distance vector
  • Diterapkan antara ISP dengan ISP dan client-client
  • Digunakan untuk menentukan rute trafik internet antar autonomous system

BGP atau yang biasa disebut dengan protokol batas gerbang merupakan salah satu protokol routing inti dari Internet yang digunakan untuk melakukan sharing informasi antar routing dalam suatu jaringan. BGP telah dijelaskan dalam RFC 4271. Sedangkan RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, dan selanjutnya RFC 4277 menjelaskan hasil ekspreimen penggunaan BGP-4.

Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dijangkau antar Autonomous System (AS).

Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tak menggunakan metrik IGP tradisional, namun membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset.

BGP Versi 4 masih banyak digunakan hingga saat ini. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing (CIDR) dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing yang ada.

Demikianlah artikel tentang Pengertian Serta Kelebihan dan Kekurangan Dynamic Routing. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua. Terima kash telah berkunjung dan sampai jumpa lagi di lain artikel.